KERJA PRAKTIK
Nama
: AHMAD REZA ZULFIKAR.
NIM
: 09.51016.0019
Program Studi
: DIV Komputer Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
iii ABSTRAK
Televisi merupakan sistem penyiaran gambar yang disertai dengan audio. Sifat televisi yang menggabungkan unsur audio dan visual menjadi daya tarik tersendiri diantara media massa lainnya.
Unsur audio merupakan hal yang sangat penting bagi suatu program televisi. Peran audioman sebagai penata audio sangat vital. Karena tanpa audioman, suara dari studio tidak akan layak didengar pemirsa. Peran audioman dalam program berita meliputi penataan audio presenter di studio dan audio playout visual berita.
Program Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur adalah program berita yang ditayangkan pada hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 WIB sampai 10.00. berita yang diangkat dalam program Jurnal Pagi adalah straight news baik hard news dan softnews serta dialog dengan topik ringan.
vi
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Pelaksanaan ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Audioman ... 6
2.1.1 Fungsi Audioman ... 6
2.1.1 Alat apa saja yang dipergunakan audioman saat live ... 6
2.2 Mixer ... 6
2.3 Speaker ... 7
2.4 jurnal pagi ... 7
2.4.1 Detail Proses Pengerjaan Berita Jurnal Pagi ... 8
BABIII METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA ... 10
3.1 Metodologi ... 10
3.2 Teknik Pengumpulan Data... 10
3.3 Analisa Data ... 12
3.4 audioman dan proses kerja saat live jurnal pagi metro tv jatim .. 12
3.5 Pra Produksi ... 12
3.6 Produksi ... 13
vii
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 18
4.1 Profil Umum Perusahaan ... 18
4.2 Sejarah Umum Perusahaan ... 18
4.3 Latar Belakang Perusahaan ... 20
4.4 Program Acara Metro TV Jawa Timur ... 21
4.5 Proses Penyiaran Metro TV Jawa Timur ... 22
4.6 Visi dan Misi ... 22
4.7 Logo dan Makna ... 23
BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 26
5.1 Implementasi Karya ... 26
5.2 Pra Produksi ... 27
5.2 Produksi ... 30
BAB VI PENUTUP ... 35
6.1 Simpulan ... 35
6.2 Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
viii
Gambar 5.2 mixer ... 30
Gambar 5.3 speaker ... 31
Gambar 5.4 audioman sedang memperhatikan berita ... 32
Gambar 5.5 tombol navigasi line 1 ... 33
Gambar 5.6 tombol navigasi line 9 dan 10 ... 32
Gambar 5.7 tombol navigasi mixer ... 33
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Keterangan sementara ... 38
Lampiran 2 Acuan kerja ... 39
Lampiran 3 Garis besar rencana mingguan ... 40
Lampiran 4 Log harian dan catatan perubahan acuan kerja ... 41
Lampiran 5 Log harian dan catatan perubahan acuan kerja ... 42
Lampiran 6 Kehadiran kerja praktik ... 43
Lampiran 7 Kehadiran kerja praktik ... 44
Lampiran 8 Kartu bimbingan kerja praktik... 45
1 1.1Latar Belakang
Media televisi saat ini sangat berkembang. Media televisi berita bermanfaat bagi masyarakat. Dalam televisi berita disampaikan berita-berita yang terjadi dilingkungan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Timur. Saat ini berita dibu-tuhkan masyarakat sebagai sumber informasi. Sumber informasi yang diberikan kepada masyarakat berupa kejadian-kejadian yang terjadi di area khususnya Jawa
Timur. Karena berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui me-dia berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau meme-dia on-line internet. Masyarakat sendiri butuh informasi yang aktual dan terpercaya tentang kejadian yang terjadi di sekeliling kita.
Berita tidak hanya disampaikan secara tertulis saja. Berita juga ditampilkan atau disajikan dalam televisi tidak hanya dikoran. Berita ditampilkan secara audio dan visual. Ini memudahkan masyarakat lebih mengerti maksud dari cerita di da-lam berita tersebut. Visual berita biasanya dituangkan dada-lam media televisi.
2
Audio adalah sinyal elektrik yang digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga biasa digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, Audio terbagi dari beberapa
Audio streaming istilah yang dipergunakan untuk mendengarkan siaran secara live melalui internet. Berbeda dengan cara lain, yakni mendownload file dan menjalankannya di komputer kita dila downloadnya sudah selesai, dengan
streaming kita dapat mendengar langsung tanpa perlu mendownload filenya sekaligus.
Audio respons suara yang dihasilkan oleh komputer. Output pembicaraan
yang dihasilkan komputer untuk menanggapi inputjenis khusus
Audio oscilator merupakan produk dari perusahaan hewlett packard yang pertama. Produk ini digunakan oleh walt disney studios dalam pembuatan filmnya.
Audio modem riser sebuah kartu plug-in untuk motherboard intel yang memuat sirkuit audio dan sirkuit modem.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana cara audioman mengatur jalannya sebuah audio saat live program
jurnal pagi metro tv jatim
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, batasan masalahnya adalah sebagai berikut:
Audioman Mengatur jalannya sebuah audio saat live program jurnal pagi metro tv jatim
1.4 Tujuan
Adapula tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah:
Mengetahui cara menjalankan sebuah program audio disaat live program jurnal pagi metro tv jatim.
1.5Manfaat
4
1.6 Pelaksanaan
KP ini dilaksanakan dalam periode 01 Agustus 2012 – 07 Oktober 2012, di-perusahaan PT. Media Lestari Satu (Metro TV Jatim) dalam bidang pertelevisian, dengan jadwal kerja senin – jumat pada pukul 08.00 – 17.30.
1.7Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktek ini dilampirkan dengan susunan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, pelaksanaan, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pengertian audioman serta gambaran besar dalam pengoperasian audio dalam program Jurnal Pagi Metro TV Jawa Ti-mur.
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang metodologi dan perancangan yang dikerjakan dalam Kerja Praktik ini.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB V IMPLEMENTASI KARYA
Dalam bab ini merupakan implementasi karya yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
BAB VI PENUTUP
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Audioman
Audioman
merupakan orang yang mengoperasikan mixer audio, tugasnya
adalah menjaga level audio tetap di skala 0 db. Hal ini bertujuan agar audio yang
terdengar di TV tidak terlalu keras maupun tidak terlalu pelan.
2.1.1 Fungsi
audioman
audioman
berfungsi menjaga level audio, mengoperasikan mixer, menjaga
ritme audio yang keluar di TV biar tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan
2.1.2 Alat apa saja yang dipergunakan
audioman
saat live
Seorang audioman diwajibkan bisa menjalankan sebuah alat untuk mendukung
sebuah berita yang tayang saat live, dan ada banyak alat untuk mendukung audioman
menjalankan sebuah berita yang tayang. Mixer, speaker.
2.2 Mixer
Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah
microphone
. Kita
lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya
demikiankarena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk,
dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross over aktif baru diumpan
ke power amplifier dan terakhir ke speaker.
2.3 Speaker
Speaker adalah perangkat elektronika yang terbuat dari logam dan memiliki
membran, kumparan, serta magnet sebagai bagian yang saling melengkapi. Tanpa
adanya membran, sebuah speaker tidak akan mengeluarkan bunyi/suara, demikian
juga sebaliknya.
2.4 Jurnal Pagi
Jurnal Pagi merupakan salah satu program dari Metro TV Jatim yang
dita-yangkan pada hari senin hingga jumat pada pukul 09.00-10.00. Dari program Jurnal
pagi tersebut yang berdurasi 1 jam, Metro TV Jatim memberikan tayangan berita
yang terbaru, teraktual, dan berbobot yang akan disampaikan kepada penontonnya.
Berita yang disampaikan berkisar dari wilayah Jawa Timur. Dalam berita Jurnal Pagi
berita yang ditayangkan 10 hingga 12 berita pada 30 menit pertama. Pada program
Jurnal pagi 30 menit pertama merupakan tayangan berita-berita yang terbaru dan
be-bobot, sedangkan pada 30 menit berikutnya maka berita jurnal pagi berganti menjadi
dialog jurnal pagi dimana pada program jurnal pagi dihadirkan satu hingga beberapa
nara sumber untuk berdialog seputar berita terbaru atau berita yang sedang
dinanti-nantikan oleh penontonnya. Dalam sebuah program berita dipegang oleh seorang
edi-tor yang merangkap sebagai PD yang mengatur jalannya sebuah acara program.
Penulis mengangkat program berita jurnal pagi karena pada program berita jurnal
8
banyak ditonton dan didengar oleh para penonton. Sehingga demikian penulis
mengangkat program jurnal pagi sebagai topic atau judul dalam pembuatan laporan
ini.
2.4.1 Detail Proses Pengerjaan Berita Jurnal Pagi
Ruang lingkup dari penyusunan kerja dapat dikelompokkan dalam tiga jenis
tahap yaitu :
1.
Tahap Pra produksi
Pembuatan Narasi apabila berita sudah masuk, pembuatan narasi harus segera
dilakukan, karena narasi akan digunakan untuk pengisian V.O untuk pembuatan
pemberitaannya. Pembuat narasi adalah tim khusus, tim ini berbeda dengan tim
dari editor berita/
news.
V.O (
voice.over
) dalam pengambilan sebuah narasi
yang akan dijadikan berita siap tayang maka akan dilakukan proses
pengambilan V.O terlebih dahulu, dalam pengambilan V.O bisa dilakukan oleh
editor itu sendiri atau dengan editor yang lain. Proses V.O dilakukan oleh 2
orang, 1 editor dan 1 presenter yang mengisi V.O tersebut.
2.
Tahap Produksi
Dalam tahap produksi penulis narasi langsung melakukan editing gambar dan
suara, disini penulis dituntut cepat dalam melakukan editing, karena berita yang
diperoleh kurang lebih 2 jam sebelum berita itu tayang. Sehingga penulis harus
3.
Tahap Pasca Produksi
Dalam tahap pasca produksi yang dapat dilakukan adalah evaluasi. Hasil dari
evaluasi tersebut dikerjakan dalam bentuk rekapan. Dari hasil rekapan tersebut
maka produser dan pimpinan dapat mengevaluasi kekurangan dan kelebihan
10
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan
membahas tentang pokok-pokok dalam pengerjaan audioman
3.1 Metodologi
Metodologi yang akan digunakan adalah metode observasi. Metode
observasi sangat memperhatikan proses, peristiwa, dan otentitas. Peneliti
observasi biasanya terlibat dalam interaksi lapangan.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Secara garis beras, pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik:
1. Observasi,
Obervasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan
per-tolongan indra mata. Teknik ini bermanfaat untuk:
a. Mengurangi jumlah pertanyaan, misalnya pertanyaan tentang kebersihan
rumah tidak perlu ditanyakan, tetapi cukup dilakukan observasi oleh
pewancara;
b. Mengukur kebenaran jawaban pada wawancara, misalnya, pertanyaan
ten-tang kualitas air minum yang digunakan oleh responden dapat dinilai
c. Untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara wawancara
atau angket, misalnya, pengamatan terhadap prosedur tetap dalam suatu
pe-layanan kesehatan.
Macam-macam observasi:
a. Observasi partisipasi lengkap, yaitu mengadakan observasi dengan cara
mengikuti seluruh kehidupan responden. Cara ini banyak digunakan dalam
penelitian antropologis.
b. Observasi partisipasi sebagian, yaitu mengadakan observasi dengan cara
mengikuti sebagian dari kehidupan responden sesuai dengan data yang
di-inginkan. Misalnya, penelitian tentang gizi dan ingin mengetahui menu
ma-kanan sehari-hari yang dimakan responden dilakukan dengan makan
bersa-ma dan mengadakan observasi untuk menilai menu bersa-makanan yang disajikan.
c. Observasi tanpa partisipasi, yaitu mengadakan observasi tanpa ikut dalam
kehidupan responden. Misalnya, untuk mengamati prosedur tetap
pemasan-gan IUD yang dilakukan oleh bidan.
2. Pemeriksaan.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik pemeriksaan. Pemeriksaan yang
dilakukan dapat berupa:
a. Pemeriksaan laboratorium;
b. Pemeriksaan fisik, dan
12
3.3 Analisa Data
Menurut andi kristanto (kristanto, 2010) Tahap observasi dan interpretasi
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan. Selain untuk
menginterpretasikan peristiwa yang muncul sebelum direkam, interpretasi juga
membantu guru melakukan penyesuaian.
3.4 audioman dan proses kerja saat live jurnal pagi metro tv jatim
audioman merupakan orang yang mengoperasikan mixer audio, tugasnya
adalah menjaga level audio tetap di skala 0 db. Hal ini bertujuan agar audio yang
terdengar di TV tidak terlalu keras maupun tidak terlalu pelan. Proses kerja
audioman melihat rundown yang sudah dibuat oleh produser untuk berita yang
siap tayang, audioman saling bekerja sama dengan seorang program director (PD)
untuk memulai sebuah berita live jurnal pagi metro tv jatim
3.5 Pra Produksi
Dalam proses pra produksi sebuah televise Metro TV jatim, dimulai dari
pencarian sebuah berita. Persiapan dalam pencarian berita harus benar-benar cepat
dalam hal ini, reporter dan kameraman harus cepat dan tanggap dalam mencari
informasi terbaru tentang berita-berita yang akan diliput. Dalam hal ini
perencanaan dan kerja tim sangat diperlukan, selain itu pihak televisi juga harus
tetap berhubungan dengan masyarakat, pelayan masyarakat seperti, kepolisian,
rumah sakit, kedinasan dan lain-lain, untuk tanggap dan cepat dalam pencarian
sekaligus merekap untuk membuat naskah berita yang nantinya akan diberikan
kepada produser yang disebut contributor. Contributor bertugas diwilayahnya
masing – masing. Contributor jawa timur misalnya, seorang contributor yang
ditempatkan disurabaya memilki tanggung jawab serta tugas untuk mengambil
dan mencari sebuah berita yang ada disurabaya. Dan seorang contributor memilki
tugas yang tidak enteng, dalam sehari mereka diwajibkan untuk memberi
bebera-pa berita dalam jangka waktu yang singkat.
Proses pra produksi dalam pencarian berita inilah yang nantinya akan
men-jadi sebuah produksi dalam berita siap tayang dalam program acara Metro TV
ja-wa timur. Proses pra produksi sangat penting bagi proses jalannya sebuah
produksi.
3.6 Produksi
Sebuah proses produksi yang ada di Metro TV jawa timur adalah jalannya
sebuah berita siap tayang pada jam tertentu. Sebuah produksi dalam program
acara memiliki beberapa tahapan yang dilakukan. Agar sebuah program tersebut
dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan. Dan ini adalah beberapa
taha-pan yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut:
1. Membuat Tujuan dari Produksi
Bagian terpenting dalam sebuah tahap produksi. Dalam pembuatan tujuan
dan sasaran harus jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan
produksi akan berjalan dengan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai,
14
acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi,
edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah
program adalah menarik peminat pemirsa sehingga akan mempengaruhi
sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.
2. Menganalisa Target Penonton
Sebelum melaksanakan sebuah produksi, hal yang harus dilakukan adalah
menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis,
dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat
sua-tu program. Program yang ditargetkan unsua-tuk orang sua-tua, harus dikemas
men-jadi sebuah program yang menarik untuk ditonton oleh orang tua. Jangan
sampai anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa
bo-san dan pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom
Televi-si”.
3. Evaluasi Acara
Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam
memproduksi sebuah program, mari tengok ke belakang apakah program
se-jenis sudah ada atau pernah dibuat sebelumnya. Jika program yang pernah
dibuat itu gagal, maka ada baiknya membuat sebuah program baru.
Kesala-han-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat
pro-gram baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu
pent-ing. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.
4. Membuat Proposal Program
su-dah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam
me-nyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang
pertama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari
dibu-atnya program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka
buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai
rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain
program.
5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule
Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan
serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga tayangan
terse-but bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua
dilakukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam
TV Programming akan tercakup:
a. Orientasi Program
b. Kebijakan Program
c. Strategi Program
d. Sumber Acara
e. Pola Acara
f. Kriteria Acara
g. Pengembangan Program
6. Memilih Lokasi
Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, maka harus diputuskan
mengkoordi-16
nasi lokasi dinamakan location scout atau location manager.
7. Memilih Pemeran dan Peralatannya
Disini seorang pemegang produksi memutuskan siapa yang akan
memerankan tokoh-tokoh dalam produksi, pameran langsung menawarkan
kepada orang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga
dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan
se-bagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan
disebut Set Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian
kemudian mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan
perjan-jian diatas. Set Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer
jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan computer.
8. Memulai Latihan dan Shooting
Tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan
gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di
shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus
melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk
gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang.
Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar
berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi editing.
3.7 Pasca Produksi
Pasca produksi dilakukan setelah pra dan produksi terlaksanakan. Setelah
Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara akan
dieval-uasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informer. Dalam sebuah pasca produksi
se-buah berita kepala editor akan men-cek ulang hasil dari editor news, berita-berita
yang sekiranya belum layak tampil akan direvisi ulang untuk dilakukan
pembetu-lan lagi. Berita-berita yang belum layak akan dikembalikan pada editonya dan
diberitahu oleh kepala editor letak kesalahan dari berita yang telah di edit olehnya.
Sedangkan berita yang sudah fix/layak tayang, maka akan langsung dikirim ke
komputer pusat untuk dipersiapkan tampil sesuai dengan jam program-program
acara yang ditentukan pula.
Dalam hal ini kepala editor bertanggung jawab penuh dengan bawahannya,
sehingga apabila terjadi kesalahan maka yang akan terkena imbas atau teguran
ialah kepala editor. Tanggung jawab dan ketelitian tetap harus dilakukan terus
18
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Profil Umum Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon : (031) 5620971 (Hunting)
Fax : (031) 5620991 (General) (031) 5623120 (Redaksi)
Email : Birosurabaya@yahoo.com
Website : www.metrotvnews.com
Slogan : METRO TV Knowledge To Elevate
4.2Sejarah umum tentang berdirinya Metro TV
Metro TV merupakan sebuah stasiun TV yang focus pada berita. Tetapi selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya serta laiinya, guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita yang edukatif.
Metro TV telah disiarkan di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 25 transmisi, dan salah satunya berada di Jawa Timur. Selain menampilkan siaran dari Metro TV Jakarta, Metro TV jawa timur saat ini telah melakukan siaran local, dengan menyajikan berita seputar Jawa Timur. Pada mu-lanya Metro TV Jawa Timur merupakan Metro TV biro Surabaya. Seiring dengan pesatnya kebutuhan akan informasi terutama bagi masyarakat Jawa Timur, Metro TV biro Surabaya kemudian diubah menjadi stasiun Metro TV Jawa Timur.
Metro TV Jawa Timur merupakan stasiun Televise berita di Jawa Timur yang awalnya merupakan kantor biro Metro TV untuk wilayah di Jawa Timur. Dengan pesatnya kebutuhan masyarakat akan informasi, terutama bagi masyarakat Jawa Timur. Metro TV biro Jawa Timur diubah menjadi stasiun Televise local yaitu Metro TV Jawa Timur yang menyajikan berita-berita seputar Jawa Timur.
20
berbagai informasi yang diharapkan mampu meningkatkan perkembangan potensi Jawa Timur di berbagai bidang.
4.3 Latar Belakang Perusahaan
Secara umum media massa mempunyai empat fungsi, yaitu educate, enter-taint, informative dan social control. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan integritas bangsa dan juga memperkaya wawasan generasi muda akan perkem-bangan dunia yang semakin cepat. Dengan demikian diharapkan generasi penerus akan menjadi generasi penerus yang mempunyai pengetahuan luas, demokratis, adil dan sejahtera.
Kemajuan di bidang teknologi membawa dampak positif dan negatif terhadap perkembangan jati diri generasi muda. Positifnya adalah generasi muda mampu mengetahui perkembangan dunia dengan sangat mudah, yaitu dengan menyaksi-kan siaran televisi melalui program yang ditayangmenyaksi-kan. Negatifnya adalah ku-rangnya filter dan juga pengawas yang bisa menyaring informasi apa saja yang bisa diterima oleh generasi muda.
Masyarakat Jawa Timur saat ini telah memiliki informasi tentang keane-karagaman kebudayaan global yang bisa mereka dapatkan dari penyiaran maupun dari sumber yang berkaitan. Selain itu bisa juga didapatkan dari interaksi yang dilakukan terus menerus. Hal ini akan membuat keterbukaan pemikiran dan ber-pendapat pada masyarakat.
sisi kedekatan dan juga budaya khas wilayah Jawa Timur, Metro TV Jatim hadir di tengah masyarakat Jatim dengan program acara yang diharapkan mampu untuk mengeksplorasi kebudayaan khas Jawa Timur, serta mampu membentuk generasi muda yang beriman, berakhlak, dan memiliki jati diri tanpa mengesampingkan
modernisasi dan kemajuan di bidang teknologi dan informasi.
4.4 Program Acara Metro TV Jawa Timur
Program acara yang ditayangkan di Metro TV Jatim antara lain:
1. “Jurnal Pagi” adalah program berita di pagi hari yang mampu menambah wawasan dan pengetahuan seputar Jawa Timur. “Jurnal Pagi” tayang setap Senin – Jumat mulai pukul 09.00 – 10.00 WIB.
2. “Buletin Jatim” tayang setap Senin – Jumat mulai pukul 16.00 – 16.30 WIB. Merupakan acara berita yang ditayangkan di sore hari dan mem-berikan berita seputar peristiwa yang terjadi di Jawa Timur.
3. “Titik Tengah” merupakan program talkshow yang hadir setiap hari Senin – Kamis pukul 16.30 – 17.00 WIB. Program talkshow ini menghadirkan narasumber yang memang ahli di bidangnya. Tema yang diangkat di pro-gram “Titik Tengah” adalah tema yang up to date dan sedang hangat dibic-arakan oleh masyarakat.
22
4.5 Proses Penyiaran Metro TV Jawa Timur
Dalam proses penyiaran berita di Metro TV jatim alur dalam bekerja men-cari berita adalah dengan adanya liputan. Liputan dilakukan oleh reporter dan con-tributor yang sudah ditugaskan. Hasil liputan tersebut akan dipilah – pilah oleh produser untuk dijadikan sebuah berita siap tayang. Semuanya diperlukan adanya koordinasi antar produser dalam memilih berita siap tayang.
Dalam proses penyiaran ini penulis berperan untuk membantu proses jalannya berita siap tayang. Penulis bekerja berdasarkan jobdesc yang sudah ditentukan. Jobdesc yang dijalankan oleh penulis adalah CG atau yang disebut
Character Generator. Penulis berkerja dalam program acara Jurnal Pagi setiap hari senin – jumat pukul 09.00 – 10.00.
4.6 Visi dan Misi 4.6.1 VISI
Menjadi televisi berita yang paling kongkret di Indonesia dengan cakupan Internasional. Selain itu menjadikan referensi terpercaya bagi dunia internasional dalam mencari informasi aktual Indonesia. Dan menjadikan sebuah chanel televisi yang mendidik dan di nikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
4.6.2 MISI
1. Menjadikan televisi paling cepat, cerdas, dan akurat yang ada di indonesia. 2. Menjadi satu–satunya televisi berita di indonesia yang dapat membesarkan
reputasi Indonesia di mata Internasional.
3. Membantu Indonesia mendidik masyarakat melalui program–program ak-tual, dan informative baik di bidang politik, ekonomi, seni budaya, hukum, serta nilai- nilai moral.
4. Menstabilkan kondisi dalam negeri dan meningkatkan kepercayaan dari negara lain. Metro TV juga menayangkan program E-Lifestyle, yakni rogram talkshow yang membahas teknologi informasi dan komunikasi. Met-ro TV memiliki Media GMet-roup pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki Media Indonesia dan Lampung Post.
4.7 Logo dan Makna
per-24
timbangan adanya kesamaan antara huruf “O” dan juga bidang elips. Selain itu untuk memisah tekstual antara Metro dan TV, sehingga diharapkan pemirsa yang melihatnya mampu menangkap nama Metro TV dan mengingatnya.
Melalui logo ini diharapkan masyarakat mampu mengingat, memahami dan meyakini visi dan misi Metro TV dibidang industri pertelevisian. Logo Metro TV dalam rancang bentuk berlandaskan hal-hal berikut ini:
1. Simpel, tidak rumit
2. Memberi kesan global dan modern 3. Menarik dan mudah diingat 4. Dinamis dan lugas
5. Berwibawa namun familiar
6. Memberi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan filmis
7. Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorfosis dan animatif
[image:30.612.100.515.259.468.2]Selain terdapat huruf dan teks dalam logo Metro TV, terdapat pula simbol gambar lain, yaitu bidang elips dan kepala burung Elang yang bermakna: 1. Bidang Elips Emas
Sebagai latar dasar teraan dasar kepala burung Elang, proses metamorpho-sis atau beberapa dasar bentuk, yaitu :
a. Bola Dunia
b. Telur Emas
Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu (in-stitusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan aetistic, sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak presentasi dan puncak kualitas.
c. Elips
Sebagai simbol citraan lingkaran (ring) benda planet, tampil miring ke kanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat kaitannya dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.
d. Elang
26
BAB V
IMPLEMENTASI KARYA
Dalam bab V ini akan dijelaskan dari bab sebelumnya tentang produksi dan
pasca produksi. Dalam bab ini akan dijelaskan secara lebih detail dari setiap screen
shoot kegiatan dalam produksi dan pasca produksi dalam program acara jurnal pagi
Metro TV Jawa Timur.
5.1 Implementasi Karya
Dalam pengerjaannya di Metro TV Jawa Timur, penulis memiliki tugas dalam
pengerjaannya sebagai seorang audioman yang menjalankan audio disaat live jurnal
pagi metro tv jatim. Keseharian penulis adalah mengoprasikan audio saat live dan
menyesuaikan dengan berita-berita yang siap tayang pada program berita metro tv
jatim . Beberapa program berita Metro TV Jawa Timur pada hari senin hingga Jumat:
1.
Jurnal Pagi
5.2 Proses Pra Produksi Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur
[image:33.612.99.511.193.603.2]Berikut akan ditampilkan beberapa gambar proses pengerjaan dalam program
berita Jurnal pagi Metro TV jatim:
Gambar 5.1
rundown
audio
28
Gambar 5.2 mixer
Gambar 5.3 speaker
30
5.3 Proses Produksi Program Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur
Berikut adalah beberapa proses audioman menjalankan audio saat live berita
jurnal pagi metro tv jatim
Gambar 5.4
audioman
saat
live
[image:36.612.100.513.189.599.2]Gambar 5.5 mixer
line
1
[image:37.612.102.512.110.517.2]32
.
Gambar 5.6 mixer
line
9 dan 10
[image:38.612.100.515.112.506.2]Gambar 5.7 mixer
gate keeper
[image:39.612.102.515.109.511.2]34
[image:40.612.103.515.107.511.2]35
Dalam bab VI ini akan diberikan kesimpulan serta saran selama penulis
melakukan kegiatan sebagai seorang operator audio di Metro TV Jawa Timur dalam
Program Jurnal Pagi Jatim.
6.1 Simpulan
Berdasarkan Implementasi diatas maka akan disimpulkan hasil dari pengerjaan
yang telah di kerjakan oleh penulis:
1.
Penulis memperoleh ilmu yang didapatkan dari Metro TV bagaimana menjadi
seorang
audioman
2.
audioman dapat mengatur jalannya audio yang masuk kedalam berita .
3.
Penulis dapat mempelajari situasi dan kondisi sebuah audio yang dibuat
tid-aklah mudah dan membutuhkan waktu yang singkat namun jelas dalam setiap
pengerjaannya.
4.
Penulis mampu melakukan tugasnya dalam pengerjaannya sebagai seorang
au-dioman
yang mengikuti live berita pada program Jurnal Pagi Metro TV Jawa
36
6.2 Saran
Adapun saran-saran yang akan disampaikan selama dalam pengerjaan Kerja
Praktek ini, yang sehubungan dengan penulisannya:
1.
Dalam kegiatan pembuatan program berita ini, penulis tidak merasa apa yang
telah dibuat ialah sudah seratus persen benar, tetapi penulis masih mengharap
kritik dan saran dari siapa saja atas hasil yang sudah dicapai dalam proses
pem-buatan program berita.
2.
Apabila memang perlu digunakan ulang berita dari penulis untuk keperluannya
yang sama, atau direvisi agar lebih baik, penulis memberikan izin kepada
pem-bimbing yang ingin melakukan perombakan berita yang sudah dibuat oleh
37
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Audio diakses tanggal 1 Oktober 2012 pukul