• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user

15

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta

Berdasarkan sejarah, Bandara Adi Soemarmo Surakarta dibangun pada zaman penjajahan Pemerintah Belanda pada tahun 1940 digunakan untuk lapangan terbang darurat. Dengan masuknya bala tentara Jepang, lapangan terbang tersebut dihancurkan oleh Belanda. Kemudian pada tahun 1942 dibangun kembali oleh Pemerintah Jepang yang digunakan untuk basis militer penerbangan Angkatan Laut (Kaigun-Bokusha). Setelah proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, kesanggupan dan kemampuan menyelenggarakan penerbangan dimanifestasikan dalam bentuk organisasi yang dinamakan “Penerbangan Surakarta” yang diresmikan pada tanggal 6 Februari 1946 selanjutnya pada bulan Mei 1946 dari “Penerbangan Surakarta” berubah nama menjadi “Pangkalan Udara Panasan” dimana kegiatan penerbangan hanya diperuntukan bagi penerbangan militer.

Menjelang konferensi PATA (Pacific Asia Travel Association) pada tahun 1974 fasilitas pelabuhan udara keselamatan penerbangan ditingkatkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani penerbangan komersial disamping militer. Penerbangan komersial secara teratur resmi dibuka sejak 23 April 1974 dan dilayani oleh perusahaan penerbangan PT. Garuda Indonesia dengan route Jakarta-Solo-Jakarta 3 kali seminggu.

Dasar penggunaan bersama Pangkalan Udara Panasan diatur dalam suatu SKB MENHANKAM, MENHUB, dan MENKEU No: Kep/30/IX/1975; KM.393/S/PHB-1975; KEP.927a/KM/IV/8/197 tanggal 21 Agustus 1975.

commit to user

Penggunaan sebagian areal tanah Pangkalan TNI-AU Adi Soemarmo Surakarta untuk pengembangan/ pembangunan Bandara beserta fasilitasnya telah ditetapkan / diatur dalam MOU / Surat Persetujuan Bersama antara Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Udara dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara No. PERJAMA/04/VI/1994 tanggal 23 Juni 1994 dan telah disempurnakan dengan adanya MOU No. SKEP/64/VI/1999 atau Surat Perjanjian Bersama No. SPB/4/XII/2001; AU/4260/kum.134/2001 tanggal 12 Desember 2001. Berdasarkan Surat Keputusan KSAU No. SKEP/07/VII/1979 tanggal 25 Juli 1979 Pangkalan Udara Utama / Lanuma Panasan diubah namanya menjadi Pangkalan Udara Utama / Lanuma Adi Sumarmo, nama ini diambil guna menghoramati jasa-jasa dari pahlawan bangsa Almarhum Kapten Udara Anumerta Adi Sumarmo Wiryo Koesoemo.

Sesuai kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dalam bentuk kemudahan-kemudahan angkutan udara, Departemen Perhubungan telah menetapkan Bandara Internasinal Adi Sumarmo Surakarta ditingkatkan pelayanannya disamping melayani 15 penerbangan domestik juga melayani perjalanan ke luar negeri. Kebijaksanaan pemerintah tersebut ditetapkan dengan syarat keputusan Menteri Perhubungan nomor: KP.2/AU.005/PHB-89 tanggal 31 Maret 1989 dan Menteri Kehakiman No. M.04-UM.01.06 tahun 1989 10 April 1989. Penerbangan perdana Singapura – Jakarta - Solo pp diresmikan pada tanggal 1 Mei 1989 dan dilayani oleh PT. Garuda Indonesia dan sekarang sudah tidak lagi melayani route penerbangan tersebut. Sejak 2 Juni 1995 penerbangan langsung Singapura - Solo pp dilayani oleh Silk Air dan saat ini

commit to user

frekuensinya sebanyak 3 (tiga) kali seminggu, menggunakan pesawat jenis A-319/A-320.

Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta yang dibangun di area seluas 13.000 m² atau delapan kali lebih luas dari bandara lama. Bandara Adi Soemarmo Surakarta yang kini berstatus internasional dilengkapi dengan unit pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bandara baru juga dilengkapi saran internasional seperti landasan pacu untuk pesawat berbadan lebar, fasilitas penukaran uang asing. Panjang runway Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta mencapai 2.600 m dan lebar 45 , sementara apron mampu menampung sembilan pesawat berbadan lebar sejenis airbus. Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta lebih luas dibanding 2 bandara internasional lainnya, yakni Bandara Adisucipto Yogyakarta dan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Berbagai ornamen dan arsitektur Jawa menambah kelebihan Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta. Ornamen batik adan tokoh wayang yang selama ini menjadi cirri khas budaya Jawa menghiasi dinding dan pilar bangunan terminal bandara. Di pilar salah satu bangunan dipasang ornamen sayap tokoh wayang gatutkaca yang terbuat dari tembaga. Ornamen, arsitektur, dan tulisan yang menonjolkan nilai-nilai local budaya Jawa sebagai pencitraan baru bagi bandara.

Visi Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta :

Menjadi penyelenggara jasa kebandar-udaraan yang dapat diandalkan oleh pengguna jasa, mitra kerja, dan mitra usaha di kawasan Asia.

commit to user

Memantapkan peran sebagai infrastruktur transportasi aktif bagi perkembangan investasi, perdagangan dan pariwisata di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

(http://www.google .com/sejarah Bandara Adi Soemarmo Surakarta) diakses tanggal 12 Maret 2012 pukul 19.30

B. Sejarah PT. Angkasa Pura I

Pada tanggal 20 Pebruari 1962 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran yang mempunyai tugas pokok sebagai pengelola dan pengusahaan bandar udara Internasional Kemayoran Jakarta.

Pada tanggal 17 Mei 1965 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1965 Pemerintah merubah nama PN Angkasa Pura ”Kemayoran” menjadi PN Angkasa Pura dengan maksud untuk lebih membuka kemungkinan mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia.

Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1987 tanggal 19 Mei 1987 nama Perusahan Umum (PERUM) Angkasa Pura dirubah menjadi Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I, hal ini sejalan dengan dibentuknya Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura II yang secara khusus diberi tugas untuk mengelola bandar udara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 bentuk Perusahaan Umum (Perum) Angkasa Pura I dirubah menjadi Perusahaan Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3 Januari 1993

commit to user

dan telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor C2-470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 2914/1993.

Pada tanggal 24 Oktober 1974 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 1974 Pemerintah merubah status badan hukum Perusahaan dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Umum (Perum).

Pada tanggal 1 Oktober 1985 bandar udara Internasional Kemayoran ditutup dan mengalihkan seluruh kegiatan operasinya ke bandar udara Soekarno-Hatta.

Anggaran Dasar Perusahaan terakhir diubah berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan dengan akta Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman

Republik Indonesia Nomor C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999.

Saat ini Angkasa Pura I mengelola 13 (tiga belas) bandar udara di kawasan Tengah dan Kawasan Timur Indonesia, mengelola 2 (dua) Cargo Warehousing serta Pusat Pengendali Lalu lintas Penerbangan yaitu:

1. Bandara Ngurah Rai - Denpasar, 2. Bandara Juanda - Surabaya, 3. Bandara Hasanuddin - Makassar,

commit to user 4. Bandara Sepinggan - Balikpapan,

5. Bandara Frans Kaisiepo - Biak, 6. Bandara Sam Ratulangi - Manado, 7. Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin, 8. Bandara Ahmad Yani - Semarang, 9. Bandara Adisutjipto - Yogyakarta, 10. Bandara Adi Soemarmo - Surakarta, 11. Bandara Selaparang - Mataram, 12. Bandara Pattimura - Ambon, 13. Bandara El Tari - Kupang

14. Warehousing Bandara Hasanuddin Makassar 15. Warehousing Bandara Sepinggan Balikpapan dan 16. Pusat Pengendali Lalu lintas Penerbangan – Makassar Visi Perusahaan :

Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder.

Misi Perusahaan :

1. Menyediakan pengusahaan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan yang memenuhi keamanan, keselamatan dan kenyamanan.

2. Memberikan pengalaman suasana kebandarudaraan yang berkesan bagi pengguna jasa.

commit to user

4. Mendukung peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat. (http:www.angkasapura1.co.id/sejarah Angkasa Pura I) diakses tanggal 12 Maret 2012 pukul 20.00)

C. Divisi-Divisi yang Berada di Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta

Struktur organisasi merupakan gambaran dari garis tanggung jawab dan wewenang dari para pelaku organisasi tersebut. Pada PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Adi Sumarmo Surakarta struktur organisasi disusun berdasarkan identifikasi terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.

1. General Manager

General Manager mempunyai tugas antara lain:

a. Mengendalikan seluruh kegiatan jasa pelayanan operasi lalu-lintas udara dan Bandara.

b. Mengendalikan kegiatan pemeliharaan fasilitas dan teknik Bandara. c. Mengendalikan kegiatan pelayanan komersial dan pengembangan

usaha Bandara.

d. Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan, personalia, dan administrasi.

2. Airport Duty Manager (ADM)

Airport Duty Manager (ADM) disebut juga Office In Charge (OIC) merupakan staf fungsional yang memilki fungsi penanggulangan masalah

commit to user

pelayanan dan kebandar-udaraan selama waktu berlangsungnya kegiatan pelayanan operasi bandara, yang menjalankan tugasnya secara bergiliran. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Airport Duty Manager (ADM) bertanggung jawab kepada General Manager.

3. Kepala Unit Pengadaan

Kepala Unit Pengadaan bertugas menangani pengadaan dan pemesanan kupon Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U). Kepala Unit Pengadaan bertanggung jawab kepada General Manager. 4. Manajer / Divisi Operasi dan Teknik

Divisi Operasi dan Teknik berada dibawah General Manager dan bertanggung jawab kepada General Manager. Dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatannya Divisi Operasi dan Teknik dipimpin oleh seorang Manager Operasional dan Teknik.

Divisi Operasi dan Teknik memilki fungsi pengelolaan pelayanan operasi lalu lintas penerbangan (air traffic service), pelayanan operasi Bandara (airport sevice), penyediaan fasilitas teknik umum, serta penyediaan peralatan elektronika dan listrik di Bandara sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam rangka menyelenggarakan fungsi unit kerja, Divisi Operasi dan Teknik memiliki tugas:

a. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pelayanan jasa operasi keselamatan dan keamanan Bandara.

b. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan jasa operasi Bandara.

commit to user

c. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan jasa lalu-lintas penerbangan.

d. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik umum dan peralatan kebandarusahaan.

e. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik elektronika dan listrik Bandara.

Susunan organisasi, fungsi, dan tugas dinas-dinas dibawah Divisi Operasi dan Teknik antara lain:

a. Dinas Keselamatan dan Keamanan

Dinas Keselamatan dan Keamanan dipimpin oleh Asisten Manajer Keselamatan dan Keamanan. Dinas Keselamatan dan Keamanan memiliki fungsi dan tugas antara lain:

1) Dinas Keselamatan dan Keamanan berfungsi sebagai penyelenggara kegiatan pelayanan operasi pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran serta operasi pengamanan Bandara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Keselamatan dan Keamanan memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan operasi pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran serta pengamanan dan penertiban umum Bandara.

commit to user b. Dinas Pelayanan Bandara

Dinas Pelayanan Bandara dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Pelayanan Bandara. Dinas Pelayanan Bandara mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut:

1) Dinas Pelayanan Bandara berfungsi menyelenggarakan kegiatan pelayanan operasi sisi udara (air side), sisi darat (land side), terminal, penerangan Bandara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Pelayanan Bandara bertugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan operasi sisi udara (air side), sisi darat (land side), terminal, dan penerangan bandara.

c. Dinas Operasi Lalu-lintas Penerbangan

Dinas Operasi Lalu-lintas penerbangan dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Operasi Lalu lintas Penerbangan. Dinas Operasi Lalu-lintas Penerbangan memiliki fungsi dan tugas sebagai berikut:

1) Dinas Operasi Lalu-lintas Penerbangan berfungsi menyelenggarakan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu-lintas penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Aerodrome Traffic Zone (ATZ), pelayanan jasa bantuan operasi penerbangan berupa komunikasi penerbangan, penerangan aeronautika sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

commit to user

2) Dalam rangka menjalankan fungsinya Dinas Operasi Lalu Lintas Penerbangan memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan, pelayanaan jasa operasi lalu-lintas penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Aerodrome Traffic Zone (ATZ), pelayanan jasa bantuan operasi penerbangan berupa komunikasi penerbangan, penerangan aeronautika.

d. Dinas Peralatan dan Teknik Umum

Dinas Peralatan dan Teknik Umum dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Peralatan dan Teknik Umum. Dinas Peralatan dan Teknik Umum mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut :

1) Dinas Peralatan dan Teknik Umum berfungsi dalam penyiapan pemakaian fasilitas bangunan, landasan, tata lingkungan bandara, mekanikal, kendaraan operasi, alat-alat besar, dan perbengkelan sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Peralatan dan Teknik Umum mempunyai tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan pemakaian fasilitas bangunan, landasan, tata lingkungan Bandara, mekanikal, air, kendaraan operasi, alat-alat besar, dan perbengkelan.

commit to user e. Dinas Teknik Elektronika dan Listrik

Dinas Teknik Elektronika dan Listrik dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Teknik Elektronika dan Listrik. Dinas Teknik Elektronika dan Listrik mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut:

1) Dinas Teknik Elektronika dan Listrik memiliki fungsi penyiapan pemakaian fasilitas teknik keselamatan penerbangan, listrik, dan peralatan elektronika lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Dalam menjalankan fungsinya Dinas Teknik Elektronika dan Listrik memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan fasilitas penerbangan, navigasi udara, radar, elektronika, dan listrik Bandara yang memiliki system pembangkit dan jaringan listrik.

5. Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum

Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum berada dibawah General Manager dan bertanggung jawab kepada General Manager. Dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatannya, Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum dipimpin oleh seorang Manager Keuangan Komersial dan Umum.

Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum memiliki fungsi pengelolaan keuangan, komersial, pengembangan usaha, personalia, administrasi dan umum sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam rangka melaksanakan fungsi unit kerja Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum memiliki tugas-tugas sebagai berikut:

commit to user

a. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan komersial dan pengembangan usaha.

b. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan akuntansi dan anggaran.

c. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan perbendaharaan, program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). d. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan

personalia, administrasi dan umum.

Susunan organsisasi, fungsi, dan tugas dinas-dinas dibawah Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum antara lain:

a. Dinas Komersial dan Pengembangan Usaha

Dinas Komersial dan Pengembangan Usaha dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Komersial dan Pengembangan Usaha. Dinas Komersial dan Pengembangan Usaha mempunyai fungsi dan tugas sebagi berikut:

1) Dinas Komersial dan Pengembangan Usaha memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan pengembangan produk jasa, pemasaran, dan pemungutan pendapatan jasa pelayanan aeronautika serta non-aeronautika sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Komersial dan Pengembangan Usaha memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengembangan produk jasa, pemasaran serta pemungutan pendapatan jasa pelayanan aeronautika serta non-aeronautika.

commit to user b. Dinas Akuntansi dan Anggaran

Dinas Akuntansi dan Anggaran dipimpin oleh seorang Assisten Manajer Akuntansi dan Anggaran. Dinas Akuntansi dan Anggaran memiliki fungsi dan tugas sebagai berikut:

1) Dinas Akuntansi dan Anggaran memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan pencatatan dan pelaporan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi persediaan, dan aktiva tetap serta menyusun, mengendalikan, dan melaporkan anggaran perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Akuntansi dan Anggaran bertugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pencatatan laporan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi persediaan, dan aktiva tetap serta menyusun, pengendalian, dan pelaporan anggaran perusahaan. c. Dinas Perbendaharaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL)

Dinas Perbendaharaan dan PKBL dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Perbendaharaan dan PKBL. Dinas Perbendaharaan dan PKBL mempunyai fungsi dan tugas sebagai berikut:

1) Dinas Perbendaharaan dan PKBL memiliki fungsi penyelenggaraan penerimaan dan pengeluaran kas / bank (manajemen kas), administrasi dan penyimpanan surat berharga, bukti-bukti kekayaan perusahaan, penghapusan aset, pengelolaan, penarikan, pencairan piutang, perpajakan, pemotongan, penyetoran

commit to user

iuran pegawai, kegiatan administrasi keuangan lainnya, pengelolaan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang persediaan barang di gudang dan dukungan administrasinya, serta penyaluran dana dan pengendaliaan PKBL sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Dalam rangka menjaankan fungsinya, Dinas Perbendaharaan dan PKBL memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas/ bank (manajemen kas) administrasi dan penyimpanan surat berharga, bukti-bukti kekayaan perusahaan, penghapusan aset, pengelolaan, penarikan, dan pencairan piutang, perpajakan, pemotongan, dan penyetoran iuran pegawai, kegiatan administrasi keuangan lainnya, pengelolaan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang persediaan barang di gudang dan dukungan administrasinya, serta penyaluran dana dan pengendaliaan PKBL.

d. Dinas Personalia dan Umum

Dinas Personalia dan Umum dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Personalia dan Umum. Dinas Personalia dan Umum mempunyai fungsi dan tugas sebagi berikut:

1) Dinas Personalia dan Umum memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan pengelolaan personalia, ketatausahaan kantor, hukum, hubungan masyarakat, Sistem Informasi Manajemen (SIM),

commit to user

pengadaan barang dan jasa yang bersifat umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Dalam rangka menjalankan fungsinya, Dinas Personalia dan Umum memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengembangan personalia, administrasi personalia, ketatausahaan kantor, hukum, hubungan masyarakat, Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai alat bantu untuk mempercepat dan ketepatan pengembaliaan keputusan manajemen, termasuk perangkat keras dan perangkat lunaknya, kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan laporan, pengadaan barang dan jasa serta pelayanan dan penyimpanan fasilitas umum perkantoran.

commit to user

31

BAB III

PERANAN PENTING BAGIAN INFORMASI ATAU PENERANGAN BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA

Bagian informasi atau penerangan bandara merupakan bagian yang berada di bawah dinas pelayanan bandara yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang kegiatan operasional bandara yaitu :

1. Pelayanan penerangan

a. Bertindak sebagai muara dari berbagai pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang yang sedang berada di sekitar terminal bandara. Misalnya, informasi tentang jadwal penerbangan, perubahan jadwal penerbangan (change schedule), pembatalan penerbangan (cancel flight), penundaan penerbangan (delay flight), penerbangan tambahan (extra flight), serta informasi lain tentang kebandar-udaraan yang ditanyakan oleh pengguna jasa bandara maupun pengguna jasa penerbangan.

b. Menyiarkan berbagai informasi sesuai permintaan untuk didengarkan maupun diketahui oleh orang-orang tertentu yang dituju. Nama orang yang dituju disertakan dalam announcement. Misalnya, pengumuman sesuatu kepada penumpang atau calon penumpang sesuai permintaan dari airline yang bersangkutan.

c. Memberikan pelayanan yang prima kepada pengguna jasa serta memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh pengguna jasa sesuai dengan informasi secara cepat, tepat dan akurat.

commit to user

d. Melaksanakan pelayanan komunikasi umum (public address system) dengan memberikan pelayanan panggilan nama untuk pengguna jasa bandara sesuai permintaan.

e. Menyiarkan berita kehilangan barang atau berita tentang penemuan barang milik pengguna jasa bandara maupun pengguna jasa penerbangan yang sedang berada di sekitar terminal bandara, sekaligus sebagai tempat penitipan barang yang ditemukan untuk kemudian diambil oleh pemiliknya.

f. Sebagai tempat menyalurkan keluhan, kritik, dan saran dari pengguna jasa demi untuk memperbaiki kinerja dan mutu pelayanan staff informasi atau penerangan.

g. Mencatat seluruh kegiatan penerangan ke dalam buku jurnal kerja. 2. Pelayanan informasi penerbangan

a. Informasi keberangkatan (departure information) secara automatic announcer.

1) Menyiarkan informasi mengenai jadwal keberangkatan suatu pesawat tertentu, sejak check-in counter dibuka, saat memasuki ruang tunggu (waiting room), serta saat naik pesawat udara (boarding).

2) Menyiarkan informasi mengenai keterlambatan keberangakatan pesawat (delay of departure).

3) Memperbarui informasi pada layar monitor umum mengenai jadwal keberangkatan serta keterlambatan keberangkatan pesawat yang tepat dan akurat.

commit to user

4) Mencatat seluruh kegiatan penerangan yang dilakukan dalam buku kerja jurnal.

b. Informasi kedatangan (arrival information) secara automatic announcer

1) Menyiarkan informasi mengenai jadwal kedatangan pesawat, sejak saat check-in counter dibuka, sampai semua penumpang turun dari pesawat.

2) Menyiarkan informasi mengenai keterlambatan kedatangan (delay of arrival).

3) Memperbarui informasi pada layar monitor umum informasi mengenai perkiraan waktu kedatangan (estimate time arrival) serta waktu kedatangan yang sebenarnya (actual time arrival) atau mengenai keterlambatan kedatangan (delay of arrival).

4) Mencatat seluruh kegiatan penerangan yang dilakukan dalam buku jurnal kerja.

3. Sebagai sentral telepon dengan alat Private Automatic Branch Exchange (PABX)

a. Sebagai muara dari seluruh telepon yang masuk maupun telepon keluar untuk kemudian diteruskan kepada dinas terkait maupun kepada maskapai penerbangan.

b. Mempunyai tugas penting menjaga citra bandara Adi Soemarmo Surakarta, karena seluruh telepon yang masuk akan langsung dijawab oleh staff informasi atau penerangan.

commit to user 4. Penjualan peron / PAS harian

a. NPA (Non Public Area)

Peron / PAS ini berwarna merah dijual dengan harga Rp 25.000,00/orang. Digunakan untuk pengantar penumpang mengantar penumpang sampai ke ruang tunggu (waiting room).

Ada beberapa syarat penggunaan peron sebagai berikut :

1) Hanya berlaku untuk satu orang sekali masuk, sesuai nama tercantum.

2) Tunjukkan surat izin harian ini kepada petugas satpam bandara dan simpanlah potongan tersebut untuk pemeriksaan.

3) Tidak diperkenankan membawa barang-barang keluar masuk penumpang.

4) Diharuskan berpakaian sopan.

5) Pelanggaran dikenakan sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Pas harian mobil dijual dengan harga Rp 4.500,00/mobil. Digunakan untuk mobil yang akan masuk sampai ke tempat parkir pesawat.

c. Pas saringan mobil dijual dengan harga Rp 40.000,00/mobil. Digunakan untuk mobil yang akan masuk ke apron apabila berbahan bakar bensin harus disaring terlebih dahulu.

Setiap pengguna jasa yang datang ke Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta yang pertama kali dituju adalah bagian informasi atau penerangan. Informasi yang sering ditanyakan oleh pengguna jasa tentang jadwal penerbangan.

commit to user

Staff informasi atau penerangan harus dapat memberikan pelayanan yang prima kepada pengguna jasa. Selain itu, harus dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pengguna jasa secara cepat, tepat, dan sesuai dengan Standard Operating Procedur (SOP) yang telah berlaku.

Staff informasi atau penerangan ada 4 orang yang terbagi menjadi 2 shift yaitu pagi dan siang. Shift pagi dimulai pukul 05.30-13.00 dan shift siang dimulai

Dokumen terkait