• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan tentang hasil

pemecahan masalah yang diperoleh selama penyusunan tugas akhir ini dan

beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dikemukan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan

permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan

penelitian.

2.1 Rumah Sakit

2.1.1 Definisi Rumah Sakit

Batasan mengenai rumah sakit terdiri dari beberapa pendapat yang

didefinisikan oleh pakar maupun berdasarkan landasan hukum. Menurut WHO

sebagaimana yang termuat dalam WHO Technical Report Series No.122/1957:

"Rumah sakit adalah merupakan bagian integral dari satu organisasi sosial dan

kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif dan

preventif kepada masyarakat, dan pelayanan rawat jalan yang diberikannya

menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan

latihan tenaga kesehatan dan pusat penelitian bio-medik. (Muhyarsyah, 2007).

Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang

dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. (Widya, 2012).

9

Oleh karena kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi

umat manusia, sehingga pelayanan kesehatan masyarakat harus bisa mencakup

berbagai lapisan masyarakat, harus bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik.

Sehingga tujuan rumah sakit adalah untuk menghasilkan produk, jasa atau

pelayanan kesehatan yang benar-benar menyentuh kebutuhan dan harapan pasien

dari berbagai aspek, yang menyangkut medis dan non medis, jenis pelayanan,

prosedur pelayanan, harga dan informasi yang dibutuhkan. (Muhyarsyah, 2007).

2.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Menurut Milton Roemer dan Friedman dalam bukunya Doctors In Hostpitals

fungsi rumah sakit adalah :

a. Harus ada pelayanan rawat inap dengan fasilitas diagnostik dan

terapetiknya.

b. Harus memiliki pelayanan rawat jalan.

c. Rumah sakit juga bertugas untuk melakukan pendidikan pelatihan.

d. Rumah sakit perlu melakukan penelitian dibidang kedokteran dan

kesehatan.

e. Bertanggung jawab untuk program pencegahan penyakit dan penyuluhan

kesehatan bagi populasi di sekitarnya (Modeong, 2014).

Dalam pelaksanaan tugasnya rumah sakit mempunyai fungsi

menyelenggarakan pelayanan medis, penunjang medis dan non medis pelayanan

dan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian

dan pengembangan serta administrasi dan keuangan. Berdasarkan landasan hukum

10

di Indonesia, fungsi rumah sakit seperti yang dinyatakan di dalam Permenkes RI

Nomor 159b Tahun 1988 adalah:

a. Menyediakan dan menyelenggarakan: (a) pelayanan medis, (b) pelayanan

penunjang medis, (c) pelayanan perawatan, (d) pelayanan rehabilitasi, (e)

pencegahan dan peningkatan kesehatan.

b. Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medis.

c. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang

kesehatan.

Sedangkan fungsi dari rumah sakit berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit umum mempunyai fungsi:

1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit.

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.

Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2.2 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi,

11

bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

2.2.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem berdasarkan pendapat para ahli dapat didefinisikan sebagai

berikut :

a. Menurut Indrajit (2001: 2), sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan

dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu

dengan lainnya.

b. Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2005: 2), mengemukakan bahwa

sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata,

seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

c. Pengertian Sistem Menurut Murdick, R.G, (1991: 27),suatu sistem adalah

seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur/

bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.

d. Pengertian Sistem Menurut Jerry FutzGerald, (1981 5), sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

e. Pengertian Sistem Menurut Davis, G.B, (1991 : 45), sistem secara fisik

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama

untuk menyelesaikan suatu sasaran.

12

f. Definisi Sistem Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo (1984: 78), "Suatu

sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional

antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara

keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.”

g. Definisi Sistem Menurut Lani Sidharta (1995: 9), "Sistem adalah

himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara

bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”.

Dengan demikian sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau

untuk melakukan sasaran yang tertentu. Pendekatan system yang merupakan

jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam

sistem. (Hutahean, 2014).

2.2.2 Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu

membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah

karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :

a. Batasan (boundary). Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana

yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.

b. Lingkungan (environment). Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang

menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

c. Masukan (input). Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari

lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

13

d. Keluaran (output). Sumber daya atau produk (informasi, laporan,

dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang disediakan untuk

lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

e. Komponen (component). Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu

sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi

(output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

f. Penghubung (interface). Tempat di mana komponen atau sistem dan

lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

g. Penyimpanan (storage). Area yang dikuasai dan digunakan untuk

penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan

sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara

komponen tersebut bekerja sama dengan berbagai tingkatan yang ada dan

memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama (Al

Fatta, 2007).

2.2.3 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data adalah

kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Menurut Gordon B. Davis : Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu

bentuk yang penting bagi sipenerima dan memiliki nilai nyata atau yang dapat

dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan

yang akan datang (Al Fatta, 2007).

14

Fungsi Informasi :

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi

ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan

gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat

menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan,

maupun indikator bagi penerima keputusan.

Kegunaan informaasi tergantung pada :

a. Tujuan si penerima, bila tujuannya untuk memberi bantuan, maka

informasi itu harus membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan

untuk memperolehnya.

b. Ketelitian penyampaian dan pengelolaan data, dalam menyampaikan dan

mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan.

c. Waktu, mengenai updatenya suatu informasi tersebut.

d. Ruang atau tempat, informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang

tepat.

e. Bentuk, dapat digunakan secara efektif yaitu dengan menunjukkan

hubungan-hubungan yang diperlukan.

f. Semantik, hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan jelas.

2.3 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Sistem informasi manajemen merupakan jaringan prosedur pengolahan data

yang dikembangakan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk

memberikan data kepada manajemen untuk dasar dalam pengambilan keputusan

dalam rangka mencapai tujuan (Al Fatta, 2007).

15

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu rangkaian

kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah sakit) disemua

tingkatan administrasi yang dapat memberikan informasi kepada pengelola untuk

proses manajemen (berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data,

penyajian informasi dan analisa) pelayanan kesehatan di rumah sakit. Peran sistem

informasi didalam kegiatan manajemen rumah sakit sangat membantu dan

mempunyai peran yang sangat efektif dalam proses pelayanan kesehatan di rumah

sakit, dengan sistem informasi seorang pemimpin rumah sakit dapat mengambil

suatu kebijakan secara cepat, tepat dan akurat berdasarkan informasi yang didapat

dari pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipimpinnya.

SIMRS terintegrasi merupakan paket sistem aplikasi yang terpadu untuk

mengelola proses bisnis rumah sakit, yang dihubungkan secara online pada semua

fungsi pelayanan rumah sakit, mulai dari transaksi pendaftaran, perawatan,

pemeriksaan laboratorium, radiologi, pemberian obat, sampai dengan check-out

pasien, serta kegiatan keuangan, akuntansi, pengelolaan piutang, stok barang/obat,

hutang, manajemen aset, gizi, sterilisasi, laundry, kepegawaian, dan fungsi lainnya

(Setiawan, 2011).

Dengan adanya sebuah sistem informasi rumah sakit (SIMRS) sehingga

memiliki manfaat yang besar bagi meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.

Berikut ini adalah manfaaat dari SIMRS (Megawarni, 2014) :

• Manfaat Umum

Manfaat umum yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, memberikan

nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan, standar praktek

16

kedokteran yang baik dan benar, dokumentasi yang auditable dan accountable,

mendukung pemasaran jasa rumah sakit seperti mutu, kecepatan, kenyamanan,

kepastian, biaya, meningkatkan profesionalisme dan kinerja rumah sakit,

meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber

daya, antara lain mitra usaha potensial seperti pedagang besar farmasi,

jamsostek, instansi/perusahaan pemberi jaminan karyawannya, askes.

• Manfaat Organisasi

Manfaat organisasi yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, adalah

sebagai berikut :

1. Budaya Kerja, karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam

pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka

budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu,

menjadi berubah. Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan

seluruh unit layanan.

2. Transparansi, SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data

terpusat, artinya data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit

berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit

layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau melakukan

perubahan pada tarif yang ada, data yang dimasukkan hanya layanan

yang diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak

dimungkinkan.

3. Koordinasi Antar Unit (Team Work), sering terjadi data yang

digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang

17

lain, misal kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang

digunakan secara intensif oleh medical record, maka ketika terjadi

perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan

mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini

tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data

referensi.

4. Pemahaman Sistem, dengan dipergunakannya SIMRS, setiap personil

di rumah sakit, secara tidak langsung akan dituntut untuk mengetahui

proses bisnis yang terjadi di rumah sakit tersebut. Ini disebabkan

karena data atau informasi yang dikirim ke unit lain, merupakan suatu

siklus proses bisnis di rumah sakit tersebut.

5. Mengurangi Biaya Administrasi, dengan adanya SIMRS maka

pengurangan biaya administrasi dapat dilakukan, sebagai contoh

adalah penghematan dalam bentuk kertas.

• Manfaat Operasional

Manfaat operasional yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, adalah

sebagai berikut :

1. Kecepatan, manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai

diimplementasikan adalah kecepatan penyelesaian

pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaan

tagihan kepada mitra/pihak ke-3. Pada awal pemasangannya, ketika

aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa,

namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan

18

data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa

sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.

2. Akurasi, hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila

dengan sistem manual orang harus memeriksa satu demi satu

transaksi, namun dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan

membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan olehnya. Ini juga

dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi

tertentu.

3. Integrasi, hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja

adalah integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data

pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data

tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas

mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.

4. Peningkatan Pelayanan, pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien

adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Pasien tidak perlu

menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat

inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan

pelanggan, yang mana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detail

sehingga memudahkan analisa mereka.

5. Peningkatan Efisiensi, tanpa SIMRS, beban pekerjaan lebih bersifat

administratif, sedangkan dengan diimplementasikannya beban

pekerjaan lebih bersifat analisis. Sebagai contoh, jika dahulu

konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang

19

konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu,

karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi

berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan

utamanya.

6. Kemudahan Pelaporan, pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang

menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIMRS, proses

pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita

dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.

• Manfaat Manajerial

Manfaat manajerial yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, adalah

sebagai berikut :

1. Kecepatan Mengambil Keputusan, dengan sistem manual, manajer

seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang

mungkin sudah tidak relevan lagi. Namun dengan SIMRS, informasi

yang disajikan bersifat real time, bahkan dapat membuat tabulasi dari

informasi tersebut sehingga informasi yang didapat sudah sangat

spesifik sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tentu saja meningkatkan

kualitas keputusan, dan berkurangnya waktu dalam hal pengambilan

keputusan.

2. Akurasi dan Kecepatan Identifikasi Masalah, karena laporan-laporan

yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari mengenai

kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat

20

segera diketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat

dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau

penanggulangannya dapat segera disusun.

3. Kemudahan Penyusunan Strategi, sejalan dengan identifikasi masalah

di atas, manajer pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan

data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu

memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan

dapat menyajikan kecenderungan datanya. Ini tentu saja semakin

menajamkan strategi yang disusun. Implementasi SIMRS tentunya

tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang

terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit maupun pemilik

rumah sakit.

2.4 Instalasi Laboratorium Rumah Sakit

Laboratorium klinik atau laboratorium medis merupakan laboratorium di mana

berbagai macam tes dilakukan pada spesimen biologis untuk mendapatkan

informasi tentang kesehatan pasien. Instalasi laboratorium rumah sakit adalah salah

satu bagian di rumah sakit yang merupakan pelayanan penunjang yang bertujuan

untuk:

1. membantu diagnose suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani suatu

penyakit dengan tepat, cepat, dan akurat;

2. menentukan resiko terhadap suatu penyakit dengan harapan suatu penyakit

dapat terdeteksi secara dini; dan

21

3. menentukan prognosis/perjalanan penyakit sehingga dapat digunakan

sebagai pemantau perkembangan dan keberhasilan pengobatan suatu

penyakit.

Instalasi laboratorium rumah sakit adalah suatu unit pelayanan penunjang

medik rumah sakit yang berperan sebagai tempat penyelenggara semua kegiatan

pekerjaan laboratorium yang ditujukan untuk menunjang pelayanan kesehatan.

Instalasi laboratorium di RS-PTN Unhas terdiri dari tiga laboratorium, yaitu:

1. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik;

2. Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi; dan

3. Instalasi Laboratorium Mikrobiologi Klinik.

2.5 Codeigniter

Menurut Awan Pribadi Basuki (2014), Codeigniter adalah sebuah web

application framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun

aplikasi php dinamis. Tujuan utama pengembangan Codeigniter adalah untuk

membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis

semua code dariawal. Codeigniter menyediakan berbagai macam library yang dapat

mempermudah dalam pengembangan. Codeigniter diperkenalkan kepada publik

pada tanggal 28 Februari 2006.

Codeigniter sendiri dibangun menggunakan konsep Model-View-Controller

development pattern. Codeigniter sendiri merupakan salah satu framework tercepat

dibandingkan dengan framework lainnya. Pada acara frOSCon (August 2008),

pembuat PHP Rasmus Lerdorf mengatakan diamenyukai codeigniter karena dia

22

lebih ringan dan cepat dibandingkan framework lainnya ("because it is faster,

lighter and the least like a framework") (Basuki, 2014:3).

Codeigniter sangat ringan, terstruktur, mudah dipelajari, dokumentasi

lengkap dan dukungan yangluar biasa dari forum codeigniter. Selain itu codeigniter

juga memiliki fitur-fitur lainya yang sangat bermanfaat, antara lain (Basuki,

2014:3):

• Menggunakan Pattern MVC: Dengan menggunakan pattern MVC ini,

struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstruktur dan memiliki

standar yang jelas.

• URL Friendly: URL yang dihasilkan sangat URL friendly. Pada codeigniter

diminimalisasi penggunaan $_GET dan di gantikan dengan URL•

• Kemudahan:.Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan

helper, memodifikasi serta meng-integrasikan Library dan helper.

2.5.1 MVC (Model-View-Controller)

MVC adalah konsep dasar yang harus diketahui sebelum mengenal

codeigniter. MVC adalah singkatan dari Model View Controller. MVC sebenarnya

adalah sebuah pattern/teknik pemogramanan yang memisahkan bisnis logic (alur

pikir), data logic (penyimpanan data) dan presentation logic (antarmuka aplikasi)

atau secara sederhana adalah memisahkan antara desain,, data dan proses. Adapun

komponen-komponen MVC antara lain (Basuki, 2014:5):

• Model

Model berhubungan dengan data dan interaksi ke database atau webservice.

Model juga merepresentasikan struktur data dari aplikasi yang bisa berupa

23

basis data maupun data lain, misalnya dalam bentuk file teks, file XML

maupun webservice. Biasanya di dalam model akan berisi class dan fungsi

untuk mengambil, melakukan update dan menghapus data website. Sebuah

aplikasi web biasanya menggunakan basis data dalam menyimpan data,

maka pada bagian Model biasanya akan berhubungan dengan

perintah-perintah query SQL.

• View

View berhubungan dengan segala sesuatu yang akan ditampilkan ke

end-user. Bisa berupa halaman web, css, javascript, dan lain-lain. Kita harus

menghindari adanya logika atau pemrosesan data di view. Di dalam view

hanya berisi variabel-variabel yang berisi data yang siap ditampilkan. View

dapat dikatakan sebagai halaman website yang dibuat dengan menggunakan

HTML dan bantuan CSS atau JavaScript. Di dalam view jangan pernah ada

kode untuk melakukan koneksi ke database. View hanya dikhususkan untuk

menampilkan data-data hasil dari model dan controller.

• Controller

Controller bertindak sebagai penghubung data dan view. Di dalam

Controller inilah terdapat class-class dan fungsi-fungsi yang memproses

permintaan dari View ke dalam struktur data di dalam Model. Controller

juga tidak boleh berisi kode untuk mengakses basisdata karena tugas

mengakses data telah diserahkan kepada model. Tugas controller adalah

menyediakan berbagai variabel yang akan ditampilkan di view, memanggil

model untuk melakukan akses ke basis data, menyediakan penanganan

24

kesalahan/error, mengerjakan proses logika dari aplikasi serta melakukan

validasi atau cek terhadap input.

Gambar 2.1: Flowchart MVC

Jika dipetakan, alur kerja CodeIgniter akan tampak seperti Gambar 2.1.

Browser berinteraksi melalui controller. Controller-lah yang akan menerima dan

membalas semua request dari browser. Untuk data maka controller akan meminta

ke Model dan untuk UI/template ak

an meminta ke View. Jadi “Otak” dari aplikasi ada di controller, “Muka”

aplikasi ada di view dan “Data” ada di model. Ketika browser meminta sebuah

halaman web maka router akan mencarikan controller mana yang harus menangani

request tersebut. Setelah itu barulah si controller menggunakan model untuk

mengakses data dan View untuk menampilkan data tersebut. (Basuki: 2014:7).

25

2.5.2 Instalasi Codeigniter

Instalasi codeigniter sangat mudah. Meskipun namanya instalasi tetapi karena

codeigniter adalah aplikasi berbasis website maka sebenarnya yang perlu dilakukan

adalah meng-copy folder aplikasi codeigniter ke dalam folder htdocs atau

Document Root dari web server yang telah diinstall sebelumnya. Berbeda dengan

instalasi software pada umumnya.

Sebelum melakukan instalasi yang perlu dilakukan pertama kali adalah

mendapatkan kode sumber dari codeigniter itu sendiri yang dapat di-download di

http://www.CodeIgniter.com/. Selanjutnya letakkan folder hasil ekstrak tadi di

Document Root web server, yaitu folder htdocs didalam direktori C:\xampp bagi

yang menggunakan XAMPP di Windows atau /var/www/html bagi yang

menggunakan linux(semua tergantung dimana anda meng-install dan

mengkonfigurasi webserver) (Basuki, 2014:13).

Dengan menggunakan konfigurasi default saja maka codeigniter sudah dapat

berjalan di web server anda. Adapun struktur utama dari codeigniter terbagi

menjadi dua bagian, yaitu application dan sistem/corecodeigniter. Application

adalah tempat kita meletakkan code yangakan dibuat (bewarna merah dan hijau

sedangkan sistem/corecodeigniter yang bewarna ungu). Folder sistem berisi

Dokumen terkait