• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Aplikasi Sistem Penunjang Laboratorium Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS-PTN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Aplikasi Sistem Penunjang Laboratorium Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS-PTN)"

Copied!
216
0
0

Teks penuh

(1)

i

Perancangan Aplikasi

Sistem Penunjang Laboratorium

Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS-PTN)

TUGAS AKHIR

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan

untuk menyelesaikan Program Studi Strata-1 Teknik Informatika

Departemen Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Makassar

Disusun Oleh:

AHMAD IRFANDI

D421 12 270

TAUFIK ANSYARI ACHMAD

D421 12 279

DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

“PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENUNJANG LABORATORIUM

RUMAH SAKIT PERGURUAN TINGGI NEGERI (RS-PTN)”

Oleh:

AHMAD IRFANDI

D421 12 270

TAUFIK ANSYARI ACHMAD

D421 12 279

Skripsi ini telah dipertahankan pada Ujian Akhir Sarjana tanggal 29 November 2017.

Diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Teknik (S.T.) pada Program Studi Strata-1 Teknik Informatika

Departemen Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Makassar, 29 November 2017

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr.Eng. Muhammad Niswar, S.T., M.IT.

NIP. 19730922 199903 1 001

Pembimbing II

Dr. Ir. Ingrid Nurtanio, M.T.

NIP. 19610813 198811 2 001

Diterima dan disahkan oleh:

Ketua Departemen Teknik Informatika

Dr. Amil Ahmad Ilham, S.T., M.IT.

NIP. 19731010 199802 1 001

(3)

iii

ABSTRAK

Sistem Penunjang Laboratorium adalah sistem yang dikembangkan

menggunakan pendekatan berdasarkan penggunaan teknologi yang terintegrasi

dengan sistem mekanisasi pengolahan data sebagai penyedia informasi untuk

mendukung aspek kegiatan yang berkaitan dengan registrasi dan administrasi

operasional laboratorium. Setiap laboratorium rumah sakit memiliki sistem untuk

merekam semua yang berhubungan dengan data diri pasien dan rekam medis

pemeriksaan laboratorium. Dalam rekaman staf laboratorium rumah sakit yang

masih dilakuan secara manual, hal ini dapat menghabiskan waktu yang lama dan

dapat menyebabkan kesalahan dalam proses pendaftaran pasien dan pengisian data

hasil pemeriksaan.

Tujuan penelitian pada tugas akhir ini adalah untuk merancang

framework

aplikasi sistem penunjang laboratorium pada Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri

menggunakan

framework codeigniter

dengan metode MVC (

Model, View,

Controller

).

Hasil penelitian ini adalah rancangan framework aplikasi sistem penunjang

laboratorium yang terintegrasi dengan sitem admisi pasien sehingga proses

pengelolaan data pasien di laboratorium rumah sakit dapat terstruktur dengan baik.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segaa puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang

Maha Esa yang dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan Judul “

Perancangan Aplikasi Sistem

Penunjang Laboratorium Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS-PTN)

diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata Satu Fakultas Teknik

Jurusan Elektro Prodi Informatika Universitas Hasanuddin.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, kami

banyak mendapatkan sumbangan pikiran serta bimbingan baik moral maupun

materil dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini kami menyampaikan

ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat, karunia serta

pertolongan-Nya yang telah diberikan kepada kami disetiap langkah dalam

pembuatan program hingga penulisan laporan skrisi ini.

Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan motivasi,

bimbingan moral dan materil bagi kami.

Bapak Dr-Eng. Muhammad Niswar, S.T. M.IT. selaku dosen

pembimbing I yang telah banyak memberi bimbingan dan masukkan

yang bermanfaat.

Ibu Dr. Ir. Ingrid Nurtanio, M.T. selaku dosen pembimbing II yang

telah banyak memberi bimbingan dan masukan yang bermanfaat.

(5)

v

Bapak Dr. Amil Ahmad Ilham, S.T., M.IT., Bapak Dr.Eng. Wardi,

S.T, M.Eng., Ibu Novy Nur R.A. Mokobombang, S.T., M.T., Bapak

Ir. Christoforus Yohannes, M.T., Ibu Anugrayani Bustamin, S.T.,

M.T., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran sehingga

laporan skripsi ini menjadi lebih baik.

Bapak Dr. Amil Ahmad Ilham, S.T., M.IT., sebagai Ketua

Departemen Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas

Hasanuddin.

Staf Departemen Teknik Informatika Universitas Hasanuddin.

Teman-teman Mahasiswa Departemen Teknik Informatika

Angkatan 2012 Universitas Hasanuddin.

Serta seluruh pihak yang tak sempat kami sebutkan satu persatu

yang telah banyak meluangkan tenaga, waktu, dan pikiran selama

penyususan laporan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami meyadari masih terdapat

banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini baik isi maupun cara

penyajian. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya saran dan kritik yang

bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun berharap semoga

Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan

manfaat bagi penulis khususnya. Terima Kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar,

(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.

Latar Belakang ... 1

1.2.

Rumusan Masalah ... 4

1.3.

Batasan Masalah ... 4

1.4.

Tujuan Penelitian ... 4

1.4.1.

Tujuan Umum ... 4

1.4.2.

Tujuan Khusus ... 5

1.5.

Manfaat Penelitian ... 5

1.5.1.

Bagi Pengguna ... 5

1.5.2.

Bagi Peneliti ... 6

1.5.3.

Bagi Institusi Pendidikan ... 6

1.6.

Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

(7)

vii

2.1.1. Definisi Rumah Sakit ... 8

2.1.2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ... 9

2.2.

Sistem Informasi ... 10

2.2.1. Pengertian Sistem ... 11

2.2.2. Karakteristik Sistem ... 12

2.2.3. Informasi ... 13

2.3.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ... 14

2.4.

Instalasi Laboratorium Rumah Sakit ... 20

2.5.

Codeigniter ... 21

2.2.1. MVC (Model-View-Controller) ... 22

2.2.2. Instalasi Codeigniter ... 25

2.6.

Perangkat Lunak yang Digunakan ... 28

2.6.1. MySQL ... 28

2.6.2. XAMPP ... 30

2.6.3. PHP &

Object Oriented Programming

(OOP) ... 30

2.6.4. JavaScript ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1.

Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

3.2.

Metode Penelitian ... 33

3.2.1. Analisi Permasalahan ... 35

3.2.1.1. Alur Kerja Laboratorium ... 36

3.2.2. Desain ... 36

3.2.2.1. Perancangan Sistem ... 38

(8)

viii

3.2.2.1.2.

State Transition Diagram

... 41

3.2.2.2. Perancangan Basis Data ... 45

3.2.2.2.1.

Entity Relationship Diagram

(ERD) ... 45

3.2.2.2.2.

Struktur Tabel Basis Data ... 46

3.2.2.2.3.

Relasi Antar Tabel (RAT) ... 50

3.2.2.2.4.

Data Flow Diagram

(DFD) ... 50

3.2.2.3. Perancangan Tampilan ... 52

3.2.3. Pengkodean ... 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1.

Hasil Wawancara ... 57

4.2.

Hasil Kuisioner ... 58

4.3.

Hasil Pengujian Sistem ... 59

4.4.1. Pengujian Proses pada Admin ... 60

4.4.2. Pengujian Proses pada

User

... 60

4.4.

Implementasi ... 61

4.4.1. Halaman Laboratorium ... 61

4.4.2. Halaman Admin ... 67

BAB V PENUTUP ... 74

5.1.

Kesimpulan ... 74

5.2.

Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN ... 79

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Flowchart MVC ... 24

Gambar 2.2: Struktur Direktori Codeigniter ... 26

Gambar 2.3: Tampilan Browser Ketika Sukses Menginstal Codeigniter ... 28

Gambar 3.1: Struktur Metode Penelitian ... 33

Gambar 3.2: Alur Kerja Laboratorium pada RS-PTN ... 37

Gambar 3.3: Alur Kerja SIMRS ... 39

Gambar 3.4: Use Case Diagram ... 40

Gambar 3.5: State Transition Diagram Menu “Home”... 42

Gambar 3.6: State Transition Diagram Menu “Manajemen Menu” ... 43

Gambar 3.7: State Transition Diagram Menu “Master Pemeriksaan Lab” ... 43

Gambar 3.8: State Transition Diagram Menu “Order Pemeriksaan Lab” ... 44

Gambar 3.9: State Transition Diagram Menu “Hasil Pemeriksaan” ... 45

Gambar 3.10: Entity Relationship Diagram ... 46

Gambar 3.11: Relasi antar tabel “m_pasien”, “m_order pemeriksaan”,

“m_detail_order_pemeriksaan”, dan “m_pemeriksaan_lab”. ... 50

Gambar 3.12: Data Flow Diagram Level 1 (Sistem) ... 51

Gambar 3.13: Data Flow Diagram Level 2 (Kelola Data Pemeriksaan) ... 51

Gambar 3.14: Data Flow Diagram Level 2 (Kelola Hasil Pemeriksaan) ... 52

Gambar 3.15: Rancangan Halaman List Pemeriksaan Lab... 53

Gambar 3.16: Rancangan Halaman List Pemeriksaan Lab... 53

Gambar 3.17: Rancangan Halaman Order Pemeriksaan Lab (1) ... 54

Gambar 3.18: Rancangan Halaman Order Pemeriksaan Lab (2) ... 54

(10)

x

Gambar 3.20: Rancangan Halaman Input Hasil Pemeriksaan Lab ... 55

Gambar 4.1: Halaman Beranda ... 61

Gambar 4.2: Halaman Master Pemeriksaan Lab ... 62

Gambar 4.3: Halaman Tambah Pemeriksaan Lab ... 63

Gambar 4.4: Halaman Edit Informasi Pemeriksaan Lab ... 63

Gambar 4.5: Halaman Order Pemeriksaan Lab (1)... 64

Gambar 4.6: Halaman Order Pemeriksaan Lab (2)... 65

Gambar 4.7: Halaman Hasil Pemeriksaan Lab ... 65

Gambar 4.8: Halaman Input Hasil Pemeriksaan Lab ... 66

Gambar 4.9: Halaman Cetak Hasil Pemeriksaan Lab ... 67

Gambar 4.10: Halaman Beranda Admin ... 67

Gambar 4.11: Halaman Sub-menu Group... 68

Gambar 4.12: Halaman Sub-menu Pengguna ... 69

Gambar 4.13: Halaman Sub-menu Group Pengguna ... 70

Gambar 4.14: Halaman Sub-menu Daftar Aplikasi ... 70

Gambar 4.15: Halaman Sub-menu Akses Group Aplikasi ... 71

Gambar 4.16: Halaman Sub-menu Master Poli ... 72

Gambar 4.17: Halaman Sub-menu Master Dokter... 72

Gambar 4.18: Halaman Sub-menu Setting Dokter Jaga ... 73

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Pembagian Hak Akses Aktor ... 40

Tabel 3.2: Struktur Tabel “m_order_pemeriksaan” ... 47

Tabel 3.3: Struktur Tabel “m_pemeriksaan_lab” ... 47

Tabel 3.4: Struktur Tabel “m_order_detail” ... 48

Tabel 3.5: Struktur Tabel “m_pasien” ... 48

Tabel 4.1: Kuisioner Admin ... 58

Tabel 4.2: Kuisioner Staff Laboratorium ... 58

Tabel 4.3: Kuisioner Staff Perawat ... 59

Tabel 4.4: Pengujian Proses pada Admin ... 60

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A: Laporan Kegiatan Hasil Wawancara ... 79

LAMPIRAN B:

Source Code

Sistem ... 81

LAMPIRAN C: Lembar Perbaikan Skripsi ... 188

LAMPIRAN D: Surat Penugasan Dosen Pembimbing ... 189

LAMPIRAN E: Surat Penugasan Panitia Seminar Hasil ... 190

LAMPIRAN F: Surat Keterangan Nilai Seminar Hasil ... 191

LAMPIRAN G: Daftar Hadir Seminar Hasil ... 193

LAMPIRAN H: Berita Acara Seminar Hasil ... 194

LAMPIRAN I: Surat Penugasan Panitia Ujian Sarjana ... 196

LAMPIRAN J: Surat Keterangan Nilai Ujian Skripsi ... 197

LAMPIRAN K: Daftar Hadir Ujian Skripsi ... 199

LAMPIRAN L: Berita Acara Ujian Skripsi ... 200

LAMPIRAN M: Kartu Bimbingan Skripsi ... 202

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dewasa ini laboratorium merupakan salah satu lingkungan yang

paling dinamis dalam pelayanan kesehatan. Masyarakat medis memberikan

tekanan pada laboratorium untuk memperluas jangkauan pelayanan karena

persaingan yang semakin tajam pada era globalisasi saat ini. Dalam

menghadapi persaingan tersebut, laboratorium secara terus menerus harus

mengevaluasi dan memadukan teknologi yang berubah sangat cepat ke dalam

kegiatan pelayanannya. Pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat

dilakukan untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan

penyakit. Sedangkan pelayanan laboratorium klinis dilakukan untuk

mendukung upaya penyembuhan, pemulihan kesehatan serta untuk

penegakkan diagnosis suatu penyakit.

Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, laboratorium harus

menerapkan standar pelayanan yang sama, tidak membedakan antara

pelanggan yang satu dan yang lain. Bagi laboratorium, pelanggan berarti

organsiasi atau orang yang menerima atau berkepentingan terhadap produk

laboratorium yaitu laporan pemeriksaan, termasuk pendapat dan interpretasi

terhadap hasil tersebut.

Ukuran kepuasan pelanggan erat kaitannya dengan mutu pelayanan

yang diberikan. Dalam kaitannya dengan laboratorium, data hasil

(14)

2

pemeriksaan bisa dikatakan mempunyai mutu tinggi apabila data hasil

tersebut memuaskan pelanggan dengan tetap mempertimbangkan aspek

teknis sehingga precision and accuracy (ketelitian dan ketepatan) yang tinggi

dapat dicapai. Selain itu, data tersebut harus mempunyai kemamputelusuran

pengukuran dan terdokumentasi dengan baik, sehingga dapat dipertahankan

secara ilmiah maupun hukum. Hal itu berarti seluruh metode dan prosedur

operasional laboratorium harus terpadu, mulai dari perencanaan pengambilan

sampel, penanganan, pemeriksaan dan/atau kalibrasi, sampai pemberian

laporan hasil kepada pelanggan. Oleh karena itu kebutuhan perbaikan kualitas

pelayanan adalah merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar bagi

kelangsungan hidup laboratorium dalam era kompetisi yang semakin ketat.

Rumah Sakit Perguruan tinggi Negeri (RS-PTN) Universitas

Hasanuddin, sedang dalam proses mengembangkan SIMRS nya sendiri,

bererapa sistem yang termasuk kedalam peroses pengembangan SIMRS ini

yaitu Sistem Admisi Pasien, Sistem Logistik Farmasi dan Sistem Penunjang

Laboratorium.

Sistem informasi yang saat ini diterapkan pada Rumah Sakit

Perguruan tinggi Negeri (RS-PTN) Universitas Hasanuddin adalah aplikasi

berbasis desktop yaitu MYHospital. Sistem MYHospital yg di gunakan

terbagi menjadi beberapa modul, setiap modul berhubungan dengan unit atau

layanan tertentu, Modul Billing rumah sakit masuk dalam Modul

MYHospital, Modul Accounting rumah sakit masuk dalam Modul

MYAccounting, Modul Personalia rumah sakit masuk dalam Modul

(15)

3

MYHRD. Penginputan Tindakan Hasil Laboratorium termasuk dalam Modul

Billing Sistem MyHospital. Setelah kertas formulir pemeriksaan laboratorium

diisi lalu kemudian, informasi dari form tersebut diinputkan pada

MYHospital. Sistem penginputan atau entri hasil Lab pada unit Lab Patologi

Klinik menggunakan 2 form Penginputan. Form Tindakan Umum di gunakan

oleh perawat yg bertugas sebagai form penginputan tindakan pasien

sedangkan Form Entri Hasil Digunakan sebagai Inputan form Hasil Hasil

Pemeriksaan Lab. Setiap detail penginputan dicek dan diperiksa oleh dokter

sebagai laporan tindakan pasien dan setiap laporan tindakan pasien digunakan

sebagai rekap laporan tiap bulanan atau tahunan tindakan Lab.

Sistem Penunjang Laboratorium yang merupakan bagian dari

pengembangan SIMRS yang dibangun dengan menganalisis sistem yang

telah berjalan sejauh ini sehingga model penginputan tindakan pada sistem

penunjang laborarium ini sangat menyerupai layanan sistem MYHospital

namun dengan tampilan yang lebih simple dan responsive sehingga

penginputan tindakan pemeriksaan laboratorium dan penginputan hasil

tindakan dapat dilakukan lebih cepat. Sistem dibangun berbasis website

dengan Framework Code Igniter (CI). Penulisan kode yang terstruktur

sehingga setiap update atau pengembangan system kedepannya dapat

dilakukan secara terpusat sehingga proses lebih cepat. Dengan aplikasi ini,

diharapkan akan bisa mempermudah dan mempercepat proses penginputan

tidakan dan pengeloaan pemeriksaan laboratorium pada Rumah Sakit

Perguruan tinggi Negeri (RS-PTN).

(16)

4

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan

diteliti adalah sebagai berikut.

1.

Bagaimana merancang aplikasi berbasis website

responsive

yang

terfokus pada pelaksanaan alur kerja di laboratorium.

2.

Bagaimana merancang aplikasi berbasis website yang terstruktur, mudah

untuk dikembangkan dan tingkat keamanannya lebih baik.

1.3

Batasan Masalah

Agar pembahasan terarah dan tidak menyimpang dari pokok

permasalahan yang dibahas, maka sistem ini dibatasi oleh ruang lingkup

permasalahan sebagai berikut.

1.

Aplikasi ini dikhususkan pada bagian Laboratorium Rumah Sakit.

2.

Aplikasi ini mencakup pada pemeriksaan tujuh sub-laboratorium yang

mencakup: Hematologi, Urinalisis, Diabetes, Analisa Lemak, Fungsi

Ginjal, Tes Narkoba, dan Elektrolit.

3.

Aplikasi berbasis website dengan design

responsive

dan dikembangkan

dengan

framework

Codeigniter.

1.4

Tujuan Penelitian

1.4.1

Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang aplikasi

laboratoriumuntuk membantu proses medis yang berjalan di Rumah Sakit

Perguruan Tinggi Negeri (RS-PTN).

(17)

5

1.4.2

Tujuan Khusus

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

a.

Mengetahui masalah-masalah yang berhubungan dengan keputusan

medis terkait dengan laboratoriumdi Rumah Sakit Perguruan Tinggi

Negeri (RS-PTN) yang dihadapi, dan dapat diselesaikan dengan

pengembangan aplikasi.

b.

Menghasilkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan.

c.

Mengetahui perbedaan kualitas sistem informasi sebelum dan sesudah

penerapan sistem informasi laboratoriumdi Rumah Sakit Perguruan

Tinggi Negeri (RS-PTN).

1.5

Manfaat Penelitian

1.5.1

Bagi Pengguna

a.

Meningkatkan performa dan kualitas pelayanan di Rumah Sakit

Perguruan Tinggi Negeri dengan penerapan aplikasi sistem penunjang

laboratorium.

b.

Membantu staf medis (dokter) di bagian laboratoriumdalam

pengambilan keputusan klinis terhadap pasien rawat inap dan rawat

jalan di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri dengan tersedianya

informasi tentang pasien yang berhubungan dengan proses di

laboratorium.

c.

Bagi pasien, meskipun bukan merupakan pengguna sistem secara

langsung, namun demikian diharapkan dapat menerima pelayanan

(18)

6

medis yang memadai sesuai dengan standar, tepat waktu, dan

memuaskan.

1.5.2

Bagi Peneliti

Manfaat penelitian bagi peneliti adalah dapat menyumbangkan hasil

studi kepada instansi dimana peneliti melakukan penelitian, yaitu Rumah

Sakit Perguruan Tinggi Negeri, sekaligus sebagai wahana dalam

pengembangan ilmu pengetahuan peneliti sehingga mencapai pemahaman

dan pengalaman yang berkaitan dengan lingkup keilmuan teknik

informatika pada umumnya dan pemahaman mengenai sistem informasi

laboratoriumrumah sakit pada khususnya.

1.5.3

Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumbangan pengetahuan tentang aplikasi sistem informasi,

khususnya sistem informasi laboratorium di rumah sakit, sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai bahan referensi/bacaan ilmiah bagi yang

membutuhkannya.

1.6

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini terbagi menjadi 5 (lima) bab

dengan beberapa sub bab. Berikut adalah sistematika penulisannya:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari enam sub bab, yaitu Latar Belakang, Rumusan

Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

(19)

7

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam Perancangan

Aplikasi Sistem Penunjang Laboratorium Rumah Sakit Perguruan Tinggi

Negeri (RS-PTN).

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan secara rinci tentang metode penelitian yang

digunakan dalam menganalisis, merancang dan mengimplementasikan

sistem serta mengenai cara uji coba dan perawatan sistem.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai aplikasi laboratorium yang akan di

kembangkan, yaitu implementasi, dan pengujian dari sistem yang meliputi

pemrograman serta penerapan.

BAB V. PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan tentang hasil

pemecahan masalah yang diperoleh selama penyusunan tugas akhir ini dan

beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.

(20)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dikemukan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan

permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan

penelitian.

2.1

Rumah Sakit

2.1.1

Definisi Rumah Sakit

Batasan mengenai rumah sakit terdiri dari beberapa pendapat yang

didefinisikan oleh pakar maupun berdasarkan landasan hukum. Menurut

WHO

sebagaimana yang termuat dalam

WHO Technical Report Series No.122/1957

:

"Rumah sakit adalah merupakan bagian integral dari satu organisasi sosial dan

kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif dan

preventif kepada masyarakat, dan pelayanan rawat jalan yang diberikannya

menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan

latihan tenaga kesehatan dan pusat penelitian bio-medik. (Muhyarsyah, 2007).

Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang

dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. (Widya, 2012).

(21)

9

Oleh karena kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi

umat manusia, sehingga pelayanan kesehatan masyarakat harus bisa mencakup

berbagai lapisan masyarakat, harus bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik.

Sehingga tujuan rumah sakit adalah untuk menghasilkan produk, jasa atau

pelayanan kesehatan yang benar-benar menyentuh kebutuhan dan harapan pasien

dari berbagai aspek, yang menyangkut medis dan non medis, jenis pelayanan,

prosedur pelayanan, harga dan informasi yang dibutuhkan. (Muhyarsyah, 2007).

2.1.2

Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Menurut Milton Roemer dan Friedman dalam bukunya

Doctors In Hostpitals

fungsi rumah sakit adalah :

a.

Harus ada pelayanan rawat inap dengan fasilitas diagnostik dan

terapetiknya.

b.

Harus memiliki pelayanan rawat jalan.

c.

Rumah sakit juga bertugas untuk melakukan pendidikan pelatihan.

d.

Rumah sakit perlu melakukan penelitian dibidang kedokteran dan

kesehatan.

e.

Bertanggung jawab untuk program pencegahan penyakit dan penyuluhan

kesehatan bagi populasi di sekitarnya (Modeong, 2014).

Dalam

pelaksanaan

tugasnya

rumah

sakit

mempunyai

fungsi

menyelenggarakan pelayanan medis, penunjang medis dan non medis pelayanan

dan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian

dan pengembangan serta administrasi dan keuangan. Berdasarkan landasan hukum

(22)

10

di Indonesia, fungsi rumah sakit seperti yang dinyatakan di dalam Permenkes RI

Nomor 159b Tahun 1988 adalah:

a.

Menyediakan dan menyelenggarakan: (a) pelayanan medis, (b) pelayanan

penunjang medis, (c) pelayanan perawatan, (d) pelayanan rehabilitasi, (e)

pencegahan dan peningkatan kesehatan.

b.

Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medis.

c.

Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang

kesehatan.

Sedangkan fungsi dari rumah sakit berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit umum mempunyai fungsi:

1.

Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit.

2.

Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

3.

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.

Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2.2

Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi,

(23)

11

bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

2.2.1

Pengertian Sistem

Pengertian sistem berdasarkan pendapat para ahli dapat didefinisikan sebagai

berikut :

a.

Menurut Indrajit (2001: 2), sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan

dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu

dengan lainnya.

b.

Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2005: 2), mengemukakan bahwa

sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata,

seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

c.

Pengertian Sistem Menurut Murdick, R.G, (1991: 27),suatu sistem adalah

seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur/

bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.

d.

Pengertian Sistem Menurut Jerry FutzGerald, (1981 5), sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

e.

Pengertian Sistem Menurut Davis, G.B, (1991 : 45), sistem secara fisik

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama

untuk menyelesaikan suatu sasaran.

(24)

12

f.

Definisi Sistem Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo (1984: 78), "Suatu

sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional

antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara

keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.”

g.

Definisi Sistem Menurut Lani Sidharta (1995: 9), "Sistem adalah

himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara

bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”.

Dengan demikian sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau

untuk melakukan sasaran yang tertentu. Pendekatan system yang merupakan

jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam

sistem. (Hutahean, 2014).

2.2.2

Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu

membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah

karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :

a.

Batasan (

boundary

). Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana

yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.

b.

Lingkungan (

environment

). Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang

menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

c.

Masukan (

input

). Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari

lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

(25)

13

d.

Keluaran (

output

). Sumber daya atau produk (informasi, laporan,

dokumen, tampilan

layer computer

, barang jadi) yang disediakan untuk

lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

e.

Komponen (

component

). Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu

sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi

(

output

). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

f.

Penghubung (

interface

). Tempat di mana komponen atau sistem dan

lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

g.

Penyimpanan (

storage

). Area yang dikuasai dan digunakan untuk

penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan

sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara

komponen tersebut bekerja sama dengan berbagai tingkatan yang ada dan

memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama (Al

Fatta, 2007).

2.2.3

Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data adalah

kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Menurut Gordon B. Davis : Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu

bentuk yang penting bagi sipenerima dan memiliki nilai nyata atau yang dapat

dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan

yang akan datang (Al Fatta, 2007).

(26)

14

Fungsi Informasi :

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi

ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan

gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat

menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan,

maupun indikator bagi penerima keputusan.

Kegunaan informaasi tergantung pada :

a.

Tujuan si penerima, bila tujuannya untuk memberi bantuan, maka

informasi itu harus membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan

untuk memperolehnya.

b.

Ketelitian penyampaian dan pengelolaan data, dalam menyampaikan dan

mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan.

c.

Waktu, mengenai

update

nya suatu informasi tersebut.

d.

Ruang atau tempat, informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang

tepat.

e.

Bentuk, dapat digunakan secara efektif yaitu dengan menunjukkan

hubungan-hubungan yang diperlukan.

f.

Semantik, hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan jelas.

2.3

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Sistem informasi manajemen merupakan jaringan prosedur pengolahan data

yang dikembangakan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk

memberikan data kepada manajemen untuk dasar dalam pengambilan keputusan

dalam rangka mencapai tujuan (Al Fatta, 2007).

(27)

15

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu rangkaian

kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah sakit) disemua

tingkatan administrasi yang dapat memberikan informasi kepada pengelola untuk

proses manajemen (berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data,

penyajian informasi dan analisa) pelayanan kesehatan di rumah sakit. Peran sistem

informasi didalam kegiatan manajemen rumah sakit sangat membantu dan

mempunyai peran yang sangat efektif dalam proses pelayanan kesehatan di rumah

sakit, dengan sistem informasi seorang pemimpin rumah sakit dapat mengambil

suatu kebijakan secara cepat, tepat dan akurat berdasarkan informasi yang didapat

dari pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipimpinnya.

SIMRS terintegrasi merupakan paket sistem aplikasi yang terpadu untuk

mengelola proses bisnis rumah sakit, yang dihubungkan secara

online

pada semua

fungsi pelayanan rumah sakit, mulai dari transaksi pendaftaran, perawatan,

pemeriksaan laboratorium, radiologi, pemberian obat, sampai dengan

check-out

pasien, serta kegiatan keuangan, akuntansi, pengelolaan piutang, stok barang/obat,

hutang, manajemen aset, gizi, sterilisasi,

laundry

, kepegawaian, dan fungsi lainnya

(Setiawan, 2011).

Dengan adanya sebuah sistem informasi rumah sakit (SIMRS) sehingga

memiliki manfaat yang besar bagi meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.

Berikut ini adalah manfaaat dari SIMRS (Megawarni, 2014) :

Manfaat Umum

Manfaat umum yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, memberikan

nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan, standar praktek

(28)

16

kedokteran yang baik dan benar, dokumentasi yang

auditable

dan

accountable

,

mendukung pemasaran jasa rumah sakit seperti mutu, kecepatan, kenyamanan,

kepastian, biaya, meningkatkan profesionalisme dan kinerja rumah sakit,

meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber

daya, antara lain mitra usaha potensial seperti pedagang besar farmasi,

jamsostek, instansi/perusahaan pemberi jaminan karyawannya, askes.

Manfaat Organisasi

Manfaat organisasi yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, adalah

sebagai berikut :

1.

Budaya Kerja, karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam

pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka

budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu,

menjadi berubah. Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMRS dengan

seluruh unit layanan.

2.

Transparansi, SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data

terpusat, artinya data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit

berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit

layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau melakukan

perubahan pada tarif yang ada, data yang dimasukkan hanya layanan

yang diberikan kepada pasien sehingga manipulasi tarif tidak

dimungkinkan.

3.

Koordinasi Antar Unit (

Team Work

), sering terjadi data yang

digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang

(29)

17

lain, misal kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang

digunakan secara intensif oleh

medical record

, maka ketika terjadi

perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan

mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila hal ini

tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data

referensi.

4.

Pemahaman Sistem, dengan dipergunakannya SIMRS, setiap personil

di rumah sakit, secara tidak langsung akan dituntut untuk mengetahui

proses bisnis yang terjadi di rumah sakit tersebut. Ini disebabkan

karena data atau informasi yang dikirim ke unit lain, merupakan suatu

siklus proses bisnis di rumah sakit tersebut.

5.

Mengurangi Biaya Administrasi, dengan adanya SIMRS maka

pengurangan biaya administrasi dapat dilakukan, sebagai contoh

adalah penghematan dalam bentuk kertas.

Manfaat Operasional

Manfaat operasional yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, adalah

sebagai berikut :

1.

Kecepatan, manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai

diimplementasikan adalah kecepatan penyelesaian

pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaan

tagihan kepada mitra/pihak ke-3. Pada awal pemasangannya, ketika

aliran kerja belum lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa,

namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan

(30)

18

data dengan akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa

sekali dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.

2.

Akurasi, hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila

dengan sistem manual orang harus memeriksa satu demi satu

transaksi, namun dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan

membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan olehnya. Ini juga

dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi

tertentu.

3.

Integrasi, hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja

adalah integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data

pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data

tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas

mengurangi beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data.

4.

Peningkatan Pelayanan, pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien

adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Pasien tidak perlu

menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat

inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan

pelanggan, yang mana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detail

sehingga memudahkan analisa mereka.

5.

Peningkatan Efisiensi, tanpa SIMRS, beban pekerjaan lebih bersifat

administratif, sedangkan dengan diimplementasikannya beban

pekerjaan lebih bersifat analisis. Sebagai contoh, jika dahulu

konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang

(31)

19

konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu,

karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi

berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan

utamanya.

6.

Kemudahan Pelaporan, pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang

menyita waktu namun sangat penting. Dengan adanya SIMRS, proses

pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita

dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.

Manfaat Manajerial

Manfaat manajerial yang dirasakan dengan menjalankan SIMRS, adalah

sebagai berikut :

1.

Kecepatan Mengambil Keputusan, dengan sistem manual, manajer

seringkali mengambil keputusan berdasarkan informasi yang

mungkin sudah tidak relevan lagi. Namun dengan SIMRS, informasi

yang disajikan bersifat

real time

, bahkan dapat membuat tabulasi dari

informasi tersebut sehingga informasi yang didapat sudah sangat

spesifik sesuai dengan kebutuhan. Hal ini tentu saja meningkatkan

kualitas keputusan, dan berkurangnya waktu dalam hal pengambilan

keputusan.

2.

Akurasi dan Kecepatan Identifikasi Masalah, karena laporan-laporan

yang dihasilkan SIMRS memberi gambaran dari hari ke hari mengenai

kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat

(32)

20

segera diketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat

dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau

penanggulangannya dapat segera disusun.

3.

Kemudahan Penyusunan Strategi, sejalan dengan identifikasi masalah

di atas, manajer pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan

data populasi, bukan lagi statistik, karena SIMRS mampu

memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu, bahkan

dapat menyajikan kecenderungan datanya. Ini tentu saja semakin

menajamkan strategi yang disusun. Implementasi SIMRS tentunya

tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang

terkait serta

political will

dari pimpinan rumah sakit maupun pemilik

rumah sakit.

2.4

Instalasi Laboratorium Rumah Sakit

Laboratorium klinik atau laboratorium medis merupakan laboratorium di mana

berbagai macam tes dilakukan pada spesimen biologis untuk mendapatkan

informasi tentang kesehatan pasien. Instalasi laboratorium rumah sakit adalah salah

satu bagian di rumah sakit yang merupakan pelayanan penunjang yang bertujuan

untuk:

1.

membantu diagnose suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani suatu

penyakit dengan tepat, cepat, dan akurat;

2.

menentukan resiko terhadap suatu penyakit dengan harapan suatu penyakit

dapat terdeteksi secara dini; dan

(33)

21

3.

menentukan prognosis/perjalanan penyakit sehingga dapat digunakan

sebagai pemantau perkembangan dan keberhasilan pengobatan suatu

penyakit.

Instalasi laboratorium rumah sakit adalah suatu unit pelayanan penunjang

medik rumah sakit yang berperan sebagai tempat penyelenggara semua kegiatan

pekerjaan laboratorium yang ditujukan untuk menunjang pelayanan kesehatan.

Instalasi laboratorium di RS-PTN Unhas terdiri dari tiga laboratorium, yaitu:

1.

Instalasi Laboratorium Patologi Klinik;

2.

Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi; dan

3.

Instalasi Laboratorium Mikrobiologi Klinik.

2.5

Codeigniter

Menurut Awan Pribadi Basuki (2014),

Codeigniter

adalah sebuah web

application framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun

aplikasi php dinamis. Tujuan utama pengembangan

Codeigniter

adalah untuk

membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis

semua code dariawal.

Codeigniter

menyediakan berbagai macam library yang dapat

mempermudah dalam pengembangan.

Codeigniter

diperkenalkan kepada publik

pada tanggal 28 Februari 2006.

Codeigniter

sendiri dibangun menggunakan konsep

Model-View-Controller

development pattern

.

Codeigniter

sendiri merupakan salah satu

framework

tercepat

dibandingkan dengan

framework

lainnya. Pada acara frOSCon (August 2008),

pembuat PHP Rasmus Lerdorf mengatakan diamenyukai

codeigniter

karena dia

(34)

22

lebih ringan dan cepat dibandingkan

framework

lainnya ("

because it is faster,

lighter and the least like a framework

") (Basuki, 2014:3).

Codeigniter

sangat ringan, terstruktur, mudah dipelajari, dokumentasi

lengkap dan dukungan yangluar biasa dari forum

codeigniter

. Selain itu

codeigniter

juga memiliki fitur-fitur lainya yang sangat bermanfaat, antara lain (Basuki,

2014:3):

Menggunakan Pattern MVC

: Dengan menggunakan

pattern MVC

ini,

struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstruktur dan memiliki

standar yang jelas.

URL Friendly

: URL yang dihasilkan sangat

URL friendly

. Pada

codeigniter

diminimalisasi penggunaan $_GET dan di gantikan dengan URL•

Kemudahan

:.Kemudahan dalam mempelajari, membuat

library

dan

helper

, memodifikasi serta meng-integrasikan

Library

dan

helper

.

2.5.1

MVC (Model-View-Controller)

MVC adalah konsep dasar yang harus diketahui sebelum mengenal

codeigniter

. MVC adalah singkatan dari

Model View Controller

. MVC sebenarnya

adalah sebuah

pattern

/teknik pemogramanan yang memisahkan bisnis

logic

(alur

pikir),

data logic

(penyimpanan data) dan

presentation logic

(antarmuka aplikasi)

atau secara sederhana adalah memisahkan antara desain,, data dan proses. Adapun

komponen-komponen MVC antara lain (Basuki, 2014:5):

Model

Model

berhubungan dengan data dan interaksi ke

database

atau

webservice

.

(35)

23

basis data maupun data lain, misalnya dalam bentuk file teks, file XML

maupun

webservice

. Biasanya di dalam model akan berisi class dan fungsi

untuk mengambil, melakukan update dan menghapus data website. Sebuah

aplikasi web biasanya menggunakan basis data dalam menyimpan data,

maka pada bagian

Model

biasanya akan berhubungan dengan

perintah-perintah

query

SQL.

View

View

berhubungan dengan segala sesuatu yang akan ditampilkan ke

end-user

. Bisa berupa halaman web, css, javascript, dan lain-lain. Kita harus

menghindari adanya logika atau pemrosesan data di

view

. Di dalam

view

hanya berisi variabel-variabel yang berisi data yang siap ditampilkan.

View

dapat dikatakan sebagai halaman website yang dibuat dengan menggunakan

HTML dan bantuan CSS atau JavaScript. Di dalam

view

jangan pernah ada

kode untuk melakukan koneksi ke

database

.

View

hanya dikhususkan untuk

menampilkan data-data hasil dari model dan

controller

.

Controller

Controller

bertindak sebagai penghubung data dan view. Di dalam

Controller

inilah terdapat

class-class

dan fungsi-fungsi yang memproses

permintaan dari

View

ke dalam struktur data di dalam

Model

.

Controller

juga tidak boleh berisi kode untuk mengakses basisdata karena tugas

mengakses data telah diserahkan kepada

model

. Tugas

controller

adalah

menyediakan berbagai variabel yang akan ditampilkan di

view

, memanggil

model untuk melakukan akses ke basis data, menyediakan penanganan

(36)

24

kesalahan/

error

, mengerjakan proses logika dari aplikasi serta melakukan

validasi atau cek terhadap input.

Gambar 2.1

:

Flowchart

MVC

Jika dipetakan, alur kerja

CodeIgniter

akan tampak seperti Gambar 2.1.

Browser

berinteraksi melalui

controller

.

Controller

-lah yang akan menerima dan

membalas semua

request

dari

browser

. Untuk data maka

controller

akan meminta

ke

Model

dan untuk

UI/template

ak

an meminta ke

View

. Jadi “Otak” dari aplikasi ada di

controller

, “Muka”

aplikasi ada di

view

dan “Data” ada di

model

. Ketika

browser

meminta sebuah

halaman web maka

router

akan mencarikan

controller

mana yang harus menangani

request

tersebut. Setelah itu barulah si

controller

menggunakan

model

untuk

(37)

25

2.5.2

Instalasi

Codeigniter

Instalasi

codeigniter

sangat mudah. Meskipun namanya instalasi tetapi karena

codeigniter

adalah aplikasi berbasis website maka sebenarnya yang perlu dilakukan

adalah meng-

copy

folder aplikasi

codeigniter

ke dalam folder

htdocs

atau

Document Root

dari

web server

yang telah diinstall sebelumnya. Berbeda dengan

instalasi

software

pada umumnya.

Sebelum melakukan instalasi yang perlu dilakukan pertama kali adalah

mendapatkan kode sumber dari

codeigniter

itu sendiri yang dapat di-

download

di

http://www.CodeIgniter.com/.

Selanjutnya letakkan folder hasil ekstrak tadi di

Document Root web server

, yaitu folder

htdocs

didalam direktori C:\xampp bagi

yang menggunakan XAMPP di Windows atau /var/www/html bagi yang

menggunakan linux(semua tergantung dimana anda meng-

install

dan

mengkonfigurasi

webserver

) (Basuki, 2014:13).

Dengan menggunakan konfigurasi

default

saja maka

codeigniter

sudah dapat

berjalan di

web server

anda. Adapun struktur utama dari

codeigniter

terbagi

menjadi dua bagian, yaitu

application

dan

sistem/corecodeigniter

.

Application

adalah tempat kita meletakkan code yangakan dibuat (bewarna merah dan hijau

sedangkan

sistem/corecodeigniter

yang bewarna ungu). Folder sistem berisi

(38)

26

Gambar 2.2

:

Struktur Direktori

Codeigniter

Adapun susunan folder

codeigniter

secara

default

adalah:

Folder

application

: disinilah aplikasi yang akan kita bangun diletakkan.

o

Folder

config

- tempat menyimpan semua file konfigurasi yang ada di

dalam aplikasi, mulai dari

database

,

router

, dan

autoload

aplikasi.

o

Folder

controllers

- tempat menyimpan semua file

controller

.

o

Folder

errors

- tempat menyimpan semua template

error

aplikasi.

o

Folder

helpers

- tempat menyimpan

helper-helper

yang bukan berasal

dari CI.

o

Folder

hooks

- tempat menyimpan

hook

yang digunakan untuk

(39)

27

o

Folder

language

- tempat menyimpan bahasa-bahasa yang akan di

gunakan.

o

Folder

libraries

- tempat menyimpan semua

library

buatan kita

sendiri.

o

Folder

models

- tempat menyimpan semua

model

.

o

Folder

views

- tempat menyimpan semua file

view

aplikasi.

Folder

system

menyimpan semua file baik itu file aplikasi yang dibuat

maupun

core framework

-nya.

o

Folder

cache

- tempat menyimpan semua cache yang dibuat caching

library.

o

Folder

codeigniter

- tempat menyimpan semua semua file internals

CI.

o

Folder

database

- tempat menyimpan semua

driver database drivers

dan

class

yang akan digunakan.

o

Folder

fonts

- tempat menyimpan semua font yang digunakan image

manipulation library.

o

Folder

helpers

- tempat menyimpan semua

helper core

CI.

o

Folder

language

- tempat menyimpan semua

language core

CI.

o

Folder

libaries

- tempat menyimpan semua

library core

CI

o

Folder

logs

- tempat menyimpan semua

logs generated

oleh CI.

o

Folder

plugin

- tempat menyimpan semua

plugin core

CI.

o

Folder

scaffolding

- tempat menyimpan semua file yang berfungsi

(40)

28

Folder

user

_

guide

- berisi

userguide

/manual penggunaan CI.

File

index.php

- file yang akan menghandle semua

request

yang dilakukan

oleh client.

Setelah

codeigniter

diletakkan ke dalam folder

htdocs

maka akan didapatkan

tampilan seperti dibawah ini, artinya

codeigniter

telah sukses berjalan.

Gambar 2.3

:

Tampilan

browser

ketika sukses meng-

instal codeigniter.

2.6

Perangkat Lunak yang Digunakan

2.6.1

MySQL

MySQL adalah sebuah DBMS (

Database Management System

). Sistem

database

dirancang untuk mengelola informasi dalam jumlah yang besar. Perintah

MySQL dapat dikategorikan menjadi 3 sub perintah, yaitu DDL (

Data Definition

Language

), DML (

Data Manipulation Language

) dan DCL (

Data Control

(41)

29

a.

DDL (

Data Definition Language

)

DDL ialah perintah yang digunakan untuk mendefinisikan atau

membangun struktur

database

.

CREATE: untuk membuat

database

, tabel dan kolom baru.

ALTER: mengubah struktur tabel. Seperti mengganti nama tabel,

menambah kolom, mengubah kolom, menghapus kolom maupun

memberikan atribut pada kolom.

DROP: untuk menghapus

database

dan tabel.

b.

DML (Data Manipulation Language)

DML ialah perintah yang digunakan untuk mengelola atau memanipulasi

data dalam

database

.

SELECT: untuk mengambil atau menampilkan data dari

database

.

INSERT: untuk memasukkan data ke dalam tabel.

UPDATE: untuk memperbarui data dalam tabel.

DELETE: untuk menghapus data dari tabel

c.

DCL (Data control Language)

DCL ialah perintah yang digunakan untuk melakukan pengontrolan data

dan server

database

.

GRANT

: untuk memberikan hak akses pengguna ke database.

REVOKE : untuk menghilangkan hak akses yang telah

diberikan dengan perintah

(42)

30

2.6.2

XAMPP

Menurut Yogajiwanjaya (2014), XAMPP adalah software web server apache

yang di dalamnya tertanam server MySQL yang didukung dengan bahasa

pemrograman PHP untuk membuat

website

yang dinamis. XAMPP sendiri

mendukung dua sistem operasi yaitu windows dan Linux.

Untuk linux dalam proses penginstalannya menggunakan

command line

sedangkan untuk windows dalam proses penginstalannya menggunakan

interface

grafis

sehingga lebih mudah dalam penggunaaan XAMPP di Windows di banding

dengan Linux.

Adapun fungsi XAMPP menurut Yogajiwanjaya (2014), ialah sebagai

aplikasi untuk membangun aplikasi website dinamis di localhost atau yang belum

terkoneksi dengan internet. Selain itu, XAMPP terdiri atas program

Apache HTTP

Server

,

MySQL database

, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam

GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah

digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

2.6.3

PHP & Object Oriented Programming

PHP pertama kali ditemukan tahun 1995 oleh seorang Software Developer

bernama Rasmus Lerdrof (Dwiartara: 3). PHP (Personal Home Page) atau saat ini

dikenal dengan singkatan Hypertext Preprocessor, hadir sebagai usaha

mendinamisasikan halaman website. Hal inilah yang membedakan PHP dengan

HTML. HTML merupakan bahasa statis yang apabila kita ingin mengubah

(43)

31

konten/isinya maka yang harus dilakukan pertama kali adalah membuka file-nya

terlebih dahulu, kemudian menambahkan isi kedalam file tersebut (Dwiartara: 4).

PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada

komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman

client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).

Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai

dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa

tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang

powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi

juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia,

wordpress dan joomla.

Object Oriented Programming (OOP) merupakan paradigma pemrograman

yang berorientasikan kepada obyek. Semua data dan fungsi pada paradigma ini

dibungkus dalam kelas-kelas atauobyek-obyek. Bandingkan dengan logika

pemrograman terstruktur, setiap obyek dapat menerimapesan, memproses data, dan

mengirim pesan ke obyek lainnya. OOP diciptakan untuk mengatasiketerbatasan

pada bahasa pemrograman tradisional. Konsep dari OOP sendiri adalah

semuapemecahan masalah dibagi ke dalam obyek. Dalam konsep OOP data dan

fungsi-fungsi yangakan mengoperasikannya digabungkan menjadi satu kesatuan

yang dapat disebut sebagai obyek.

(44)

32

2.6.4

JavaScript

JavaScript merupakan bahasa skript populer yang dipakai untuk menciptakan

halaman w

ebsite

yang dapat berinteraksi dengan pengguna dan dapat merespon

event yang terjadi pada halaman. JavaScript merupakan perekat yang menyatukan

halaman-halaman w

ebsite.

JavaScript awalnya dikenal sebagai LiveScript,

dikembangkan oleh Brendan Eich di Netscape pada tahun 1995 yang menjadi

bagian terintegrasi di dalam Netscape Navigator 2.0. JavaScript merupakan bahasa

script yang menghidupkan halaman-halaman HTML (Sianipar, 2015:1).

JavaScript bukan Java. Keduanya merupakan bahasa yang sangat berbeda.

Java dikembangkan oleh Sun Microsystems. JavaScript dikembangkan oleh

Netscape. Aplikasi Java bersifat independen dari halaman web, sedangkan program

JavaScript ditanam di dalam halaman

web

dan harus dijalankan pada jendela

browser

(Sianipar, 2015:2).

Program JavaScript dipakai untuk mendeteksi dan beraksi terhadap

event-event

yang disebabkan oleh pengguna. JavaScript dapat digunakan untuk

mengendalikan tampilan halaman dan memvalidasi apa yang diketikkan pengguna

ke dalam sebuah form sebelum pengiriman form ke server dilakukan. JavaScript

berperan sebagai bahasa pemrograman yang memiliki konstruksi-konstruksi dasar

seperti variabel dan tipe data, look kontrol, statemen if else, statemen switch, fungsi,

dan objek. JavaScript dapat dipakai untuk perhitungan aritmatik, pemanipulasian

tanggal dan waktu, pemodifikasian array, string dan objek (Sianipar, 2015:3).

(45)

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 sampai dengan Mei 2017.

Adapun tempat penelitian yang dilakukan di RS-PTN Universitas Hasanuddin.

3.2

Metode Penelitian

Metode Penelitian merupakan tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan

peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Metode penelitian

Aplikasi Sistem Penunjang Laboratorium Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri

(RS-PTN) menggunakan metode seperti pada Gambar 3.1.

Gambar

Gambar 2.3: Tampilan browser ketika sukses meng-instal codeigniter.
Gambar 3.1: Struktur Metode Penelitian
Gambar 3.4: Use Case Diagram
Gambar 3.5: State Transition Diagram Menu “Home”
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Metode dan alat cuci yang digunakan oleh Hot Steam Carwash memiliki kelebihan dibanding dengan pesaing, yaitu memberikan hasil cuci yang maksimal dengan waktu

Karena mungkin sulit untuk membedakan tumor Bartholin dari kista Bartholin yang jinak hanya Karena mungkin sulit untuk membedakan tumor Bartholin dari kista Bartholin yang jinak

Ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf d dan Pasal 15 huruf d tidak berlaku bagi pegawai kontrak yang telah diangkat dengan Keputusan Bupati dan telah berkerja

Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa Sabdtama, Sabdaraja dan Dhawuhraja yang mengatur tentang pemerintahan ini tidak dapat dikategorikan sebagai sumber

Sepanjang tahun 1950-an sampai dengan dekade pertama abad ke- 21, ketika usaha batik nasional berada dalam kondisi fluktuatif dan di daerah lain mengalami

Komunikasi Massa menurut pendapat tan dan wright merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal,

Dalam hal ini tentunya didasari dengan ketidaktahuan para peternak lebah di Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang akan adanya ketentuan dalam mengeluarkan zakat

Sifat Mekanik Sifat Mekanik G G Sifat magnetik  Sifat magnetik  Resistivitas listrik  Resistivitas listrik  Konduktivitas termal Konduktivitas termal Ekspansi termal Ekspansi