• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini merupakan akhir dari bab-bab sebelumnya. Penulis akan menarik kesimpulan dari uraian-uraian bab sebelumnya. Selanjutnya penulis akan memberikan saran-saran yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systĕma) dan bahasa Yunani (sustĕma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi.

A. Pengertian Sistem

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. Sistem juga merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Kendall & Kendall (2011:469) mengemukakan bahwa “Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya” Menurut Alfatta (2007:3) memberikan batasan bahwa “suatu sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur dan variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.”

Menurut Ladjamudin (2008:10) ”memahami dan mengembangkan suatu sistem, maka kita harus dapat membedakan sistem berdasarkan unsur-unsur yang membedakannya”. Unsur-unsur itu adalah karakteristik sistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Component)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem menpunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem yang lainnya.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) yaitu energi yang dimasukan

supaya sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input) energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Pengolah sistem adalah bagian yang bertugas mengolah atau mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem dan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.

B. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2008:6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak secara fisik, sedangkan Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, sedangkan Sistem Buatan Manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia.

c. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem Determnistik adalah sistem yang tingkah lakunya dapat diprediksi. Sedangkan Sistem Probabilistik merupakan sistem yang tingkah lakunya belum diprediksi.

d. Sistem Terbuka dan Tertutup

Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sedangkan Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

C. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:8) memberikan batasan bahwa: “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.” Fungsi utama dari informasi adalah menambah pengetahuan-pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi dan juga memberikan standar-standar aturan. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat

2. Tepat Waktu

Artinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

3. Relevan

Artinya informasi tersebut mempunyai mamfaat untuk pemakainya. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu mamfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika mamfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

D. Pengertian Penggajian

Gaji merupakan salah satu hal yang mendorong atau memotivasi pegawai untuk bekerja atau mengabdi secara menyeluruh terhadap perusahaan. Gaji sering disebut upah, tetapi kedua hal tersebut memiliki sedikit perbedaan. Adapun ada beberapa definisi gaji seperti berikut ini:

Menurut Mardi (2011:107) mengemukakan bahwa “Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai.”

Setiap perusahaan memiliki sistem penggajian yang sudah didesain sedemikian rupa, apabila desain sistem penggajian tidak benar, dapat mempersulit proses pengambilan keputusan dan mengganggu ketenangan karyawan. Jadi, sistem penggajian harus didesain secara benar.

E. Basis Data

Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Menurut Pahlevi (2013:1) mengemukakan bahwa “Basis data (database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan (relasi) secara logis beserta deskripsinya, yang digunakan secara bersama-sama dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi di suatu tempat”. Basis data merupakan salah satu komponen utama pendukung program aplikasi.

Menurut Saputra (2011:1) mengemukakan bahwa “Basis data merupakan suatu kumpulan data yang saling berhubungan dan berkaitan dengan subjek tertentu pada tujuan tertentu pula”. Hubungan antar data ini dapat dilihat oleh adanya field ataupun kolom.

F. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Rosa dan Shalahudin (2013:26) mengemukakan bahwa “SDLC atau Software Development Life Circle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya”.

Model SDLC air terjun (waterfall) sering disebut juga model sekuensial linier (sequential linear). Berikut adalah alur pada model air terjun menurut Rosa dan Shalahudin (2013:29) :

1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional fan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

5. Pendukung (support) dan Pemeliharaan (Maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian. Tahap pendukung atau pemelihara dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.2 Teori Pendukung

Adapun teori pendukung yang dimaksud untuk merancang model sistem yang baru pada penulisan tugas akhir ini adalah:

A. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) 1. Konsep Dasar

Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) merupakan alat yang menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas, lebih lanjut. Data Flow Diagram juga mempresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem yang lebih besar.(Kennet E Kendall & Julie E Kendall,2011,Jilid 5)

2. Simbol-Simbol Yang Digunakan

a. Kesatuan Luar (external entity), digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data.

b. Proses (process), digunakan untuk menunjukkan adanya proses tranmsformasi dan aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk.

c. Aliran Data (data flow), digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.

d. Simpanan Data (data store), digunakan untuk menyimpan data.

3. Aturan Main DAD

Bentuk rambu-rambu atau aturan main yang baku dan berlaku dalam penggunaan data flow diagram untuk membuat model sistem adalah sebagai berikut:`

a. Didalam data flow diagram tidak boleh menghubungkan antara external entity dengan external entity lainnya secara langsung.

b. Didalam data flow diagram tidak boleh menghubungkan data store yang satu dengan data store yang lainnya secara langsung.

c. Didalam data flow diagram tidak boleh atau tidak diperkenankan menghubungkan data store dengan external entity secara langsung (atau sebaliknya).

d. Setiap proses harus ada data store yang masuk dan ada juga data flow yang keluar.

e. Aliran data tidak boleh terbelah menjadi dua atau lebih aliran data yang berbeda.

4. Langkah-langkah mengembangkan DAD

a. Membuat sebuah daftar tentang kegiatan-kegiatan bisnis dan digunakan untuk menentukan berbagai macam:

1) Entitas Eksternal 2) Aliran Data 3) Proses-proses 4) Penyimpanan data

b. Menciptakan sebuah diagram yang menunjukkan entitas-entitas eksternal dan aliran-aliran data menuju sistem.

c. Menggambar diagram nol yang menunjukkan proses-proses dan penyimpanan data.

d. Menciptakan diagram anak untuk setiap proses dalam diagram nol.

e. Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang ditetapkan untuk setiap proses dan aliran data.

5. Tahapan Proses Pembuatan DAD

Langkah-langkah dalam pembuatan DAD dibagi menjadi tiga tahap atau tingkat konstruksi data flow diagram yaitu sebagai berikut:

a. Diagram Konteks

Tingkatan tertinggi dalam diagram alir data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan diberi nomor nol dan tidak memuat penyimpanan data.

b. Diagram Nol

Menggambarkan detail dari diagram konteks, masukan dan keluaran yang ditetapkan dalam diagram konteks tetap konstan dalam semua diagram sub urutannya dan sudah menunjukkan bentuk penyimpanan.

c. Diagram Detail

Dikembangkan untuk menciptakan diagram anak yang lebih mendetail.

B. Kamus Data/ Data Dictionary (DD) 1. Konsep Dasar

Menurut Rosa dan Shalahudin (20013:73) “kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum ”.

2. Hal yang harus dimuat dalam Kamus Data

Isi kamus data harus mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatat. Maka data harus memuat hal-hal sebagai berikut:

a) Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow diagram, maka nama arus data juga harus di catat di kamus data, sehingga mereka yang membaca data flow diagram dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu di data flow diagram dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.

Alias atau nama lain dari data yang dituliskan karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen yang satu dengan yang lainnya.

c) Tipe Data atau Bentuk Data

Data yang mengalir dari hasil suatu proses ke proses lainnya dalam bentuk dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan terarah, tampilan layar dimonitor, variabel, parameter dan field-field adalah bentuk data dari arus data yang mengalir yang perlu di catat di kamus data.

d) Arus Data

Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya memudahkan mencari arus data di dalam data flow diagram.

e) Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

f) Periode

Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode ini perlu dicatat di kamus data karena dapat digunakan untuk mendefinisikan kapan input data harus dimasukkan ke dalam sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan. g) Volume

Volume yang perlu dicatat di kamus data adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu, sedangkan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak.

h) Struktur Data

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.

3. Notasi Tipe Data Data

Notasi Tipe Data adalah suatu bentuk untuk mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan. Adapun bentuk notasi sebagai berikut.

Tabel II.1 Notasi Tipe Data

NOTASI KETERANGAN X 9 A Z . , - /

Untuk setiap karakter Angka numerik Karakter Alphabet

Angka nol ditampilkan dalam spasi kursor

Sebagai penulisan ribuan Sebagai pemecah pecahan

Slash sebagai tanda pembagi

Sumber: Jogiyanto. HM (2005:730)

4. Notasi Struktur Data

Struktur data terdiri dari elemen-elemen data yang disebut dengan item data, sehingga secara prinsip struktur dari data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan nama dari item-item datanya

Tabel II.2 Notasi Struktur Data

NOTASI KETERANGAN

=

+ I

N[]M

Terbentuk dari (IS COMPOSED) atau terdiri dari (CONSIST OF) atau sama dengan (IS EQUIVALEN OF)

AND

Sama dengan simbol [] atau pemisah pada bentuk []

Iterasi (elemen data di dalam kurung bracket beriterasi mulai minimum N kali dan

()

*atau**

@ Alias

maksimum M kali)

Optional (elemen data di dalam kurung parenthesis sifatnya optional, dapat ada dapat tidak ada)

Keterangan setelah tanda ini adalah komentar

Identifier data store Nama lain untuk data

Sumber: Jogiyanto. HM (2005:730) C. Key

Menurut (Yuhefizar:2008) “Kunci atau key adalah suatu field yang dapat mewakili dari suatu record”. Misal: nobp merupakan f

ield kunci dari entity mahasiswa, sehingga setiap melakukan pencarian atas entity mahasiswa cukup menyebutkan nobp saja, maka field nama, jurusan dan alamat dapat diketahui. Syarat utama pemilihan suatu field kunci dari entity adalah field tersebut harus unik dan tidak boleh bernilai NULL.

Ada 4 jenis dari key: a. Candidate Key (Kunci Calon)

Sebuah attribute atau lebih yang secara unit mengidentifikasi sebuah record, disebut candidate key. Attribute ini mempunyai nilai yang unik pada hampir setiap recordnya. Fungsi dari candidate key ini adalah sebagai calon primary key.

b. Primary Key (Kunci Utama)

Merupakan candidate key yang telah dipilih untuk mengidentifikasi setiap record secara unik. Primary key harus merupakan field yang benar-benar unik dan tidak boleh ada nilai NULL.

c. Alternate Key (Kunci Alternatif)

Adalah candidate key yang tidak terpilih. Misal: dalam suatu entity terdapat dua field yang bisa dijadikan sebagai kunci. Sementara yang boleh dijadikan kunci hanya satu, maka anda harus memilih salah satu. Field yang anda pilih disebut primary key, sedangkan field yang tidak dipilih disebut dengan alternate key. d. Foreign Key (Kunci Tamu)

Jika sebuah primary key terhubung ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada entity tersebut sebagai foreign key.

D. Entity Relation Diagram (ERD)

Menurut (Yuhefizar:2008) Entity Relation Diagram digunakan untuk mnggambarkan scara sistematis hubungan antar entity-entity yang ada dalam suatu sistem database menggunakan simbol-simbol sehingga lebih mudah dipahami. Simbol-simbol yang boleh digunakan adalah:

a. Persegi panjang, berfungsi untuk menyatakan suatu entity.

b. Elips, berfungsi untuk menyatakan atribute, jika diberi garis bawah menandakan bahwa attribute tersebut merupakan atribute/field kunci.

d. Garis, penghubungan antara relasi dengan entity dan antara entity dengan atribute.

1. Komponen ERD a. Entitas (Entity)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah kursi yang kita duduki, seseorang yang menjadi pegawai di sebuah perusahaan dan sebuah mobil yang melintas di depan kita adalah entitas.

b. Atribut (Atribute)

Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu. Sebutan lain atribut adalah properti, elemen data, dan field. Misalnya nama, alamat, nomor pegawai dan gaji adalah atribut entitas pegawai. Sebuah atribut atau kombinasi atribut mengidentifikasikan satu dan hanya satu instansi suatu entitas disebut kunci utama atau pengenal. Misalnya, nomor pegawai adalah kunci utama untuk pegawai.

c. Relasi (Relationship)

Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Misalnya proses pembayaran pegawai. Kardinalitas menentukan kejadian suatu entitas untuk satu kejadian pada entitas yang berhubungan. Misalnya, mahasiswa bisa mengambil banyak mata kuliah.

2. Derajat Relationship/Kardinalitas

Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh Sistem Analis

dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan sistem (Brady dan Loonam:2010). Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.

Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas tersebut, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke yang himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.

Kardinalitas Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misal A dan B) dapat berupa:

a. Satu ke Satu (One to One)

Adalah setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Adalah setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan beberapa entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke Satu (Many to One)

Adalah setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tapi tidak sebaliknya,

dimana setiap entitas pada entitas B berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Adalah setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebalinya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapa berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Kardinalitas Relasi satu ke banyak dan banyak ke satu dapat dianggap sama, karena tinjauan kardinalitas relasi selalu dilihat dari dua sisi (dari himpunan entitas A ke himpunan entitas B dan dari himpunan entitas B ke himpunan entitas A). Jadi jika penggambaran pada contoh kardinalitas relasi banyak ke satu, dimana himpunan entitas A kita tempatkan disebelah kanandan himpunan entitas B kita tempatkan di sebelah kiri (dan hal ini boleh-boleh saja dilakukan), maka kardinalitas relasinya menjadi satu ke banyak.

3. Kunci (Key)

4. Metode Pembuatan ERD a. Menentukan Entitas

Menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata, dan konsep di mana pengguna akan menyimpan data.

b. Menentukan Relasi

c. Gambar ERD sementara

Entitas digambarkan dengan kotak dan relasi dengan garis yang menghubungkan entitas.

d. Isi Kardinalitas

Menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan.

e. Menentukan Kunci Utama

Menentukan atribut yang mengidentifikasi satu dan hanya satu kejadian masing-masing entitas.

f. Gambar ERD Berdasarkan Kunci

Menghilangkan relasi many to many dan memasukkan primary dan kunci tamu pada masing-masing entitas.

E. Pengkodean

Jogiyanto (2005:384) mengasumsikan pengkodean “bertujuan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya kode tersebut”. Kode dapat berupa kumpulan angka, huruf, dan karakter khusus. Macam-macam tipe dari kode yang dapat digunakan diantaranya adalah:

1. Kode Mnemonik (Mnemonic Code)

Pengkodean Mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode ini dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan

diwakili dengan kode ini. Kelebihan dari kode ini adalah mudah diingat sedangkan kelemahannya yaitu kode dapat menjadi panjang.

Contoh:

Jenis kelamin: kode “P” untuk Pria dan kode “W” untuk Wanita. 2. Kode Urut (Sequential Code)

Kode ini mempunyai nilai yang urut antara kode yang satu dengan kode yang berikutnya. Kebaikan dari kode ini yaitu sangat sederhana, mudah diterapkan, kode pendek tapi unik, mudah dicari, cocok untuk direkam di file, baik untuk pengendalian. Sedangkan kelemahannya yaitu penambahan kode hanya dapat ditambah pada akhir urutan dan tidak dapat disisipkan, tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item yang diwakilinya, dan tidak fleksible.

Contoh:

BLOK KELOMPOK

1000-1999 Aktiva lancar

2000-2999 Aktiva tetap

3. Kode Blok (Blok Code)

Kode Blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar maksimum yang diharapkan. Kebaikan dari kode ini adalah nilai dari kode mempunyai arti, mudah diperluas,

Dokumen terkait