• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan dan saran mengenai produk dari tugas akhir yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1Android

Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang direlease oleh Google.

Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan

menggunakan bahasa pemrograman Java. (Mulyadi, 2010)

Arsitektur Android

Secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai

berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1. Applications dan Widgets

Applications dan Widgets ini adalah layer di mana kita berhubungan dengan aplikasi saja, di mana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan instalasi dan

jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java. (Nazrudin, 2011)

2. Applications F rameworks

Android adalah “Open Development Platform” yaitu Android menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk membangun

aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat

keras, akses informasi resources, menjalankan service background, mengatur alarm, dan menambahkan status notifications, dan sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat menggunakan

kembali komponen yang sudah digunakan (reuse). (Nazrudin, 2011)

Sehingga bisa kita simpulkan Applications Framework ini adalah layer di mana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan

dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang berupa sms dan panggilan telepon. (Nazrudin, 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Komponen-komponen yang termasuk di dalam Applications Frameworks adalah

sebagai berikut: a) Views b) Content Provider c) Resource Manager d) Notifications Manager e) Activity Manager (Nazrudin, 2011) 3. Libraries

Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di atas kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta:

a) Libraries media untuk pemutaran media audio dan video b) Libraries untuk manajemen tampilan

c) Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D DAN 3D d) Libraries SQLite untuk dukungan database

e) Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security f) Libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dengan engine

embeded web view

g) Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s (Nazrudin, 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Di dalam Android Run

Time dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1) Core Libraries: Aplikasi Android dibangun dalam bahasa java, sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine Java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa java/c yang ditangani oleh Core Libraries.

2) Dalvik Virtual Machine: Virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi serta efisien, dimana

merupakan pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk

melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.(Nazrudin, 2011)

5. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti dari operating system dari Android itu berada. Berisi file-file system yang mengatur sistem processing, memory, resource, drivers, dan sistem-sistem operasi lainnya. Linux Kernel yang digunakan Android adalah linux kernelrelease 2.6.(Nazrudin, 2011)

2.2Google Map

Google yang mengembangkan Android dengan Google Maps. Meskipun

penggunaan Google Maps sangat mudah tetapi dalam tidak dapat dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

menjadi sebuah aplikasi tersendiri yang berjalan sehingga tidak terdapat

kemampuan sebagai pengembang aplikasi untuk mengatur tampilan atau

menambahkannya (Nazrudin, 2011).

2.3Location Based Service

Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan

untuk menemukan lokasi perangkat yang kita gunakan.

LBS terdiri dari dua pilar yaitu API Map dan API Location, paket (package) dari setiap API ini berbeda dan terpisahkan. Sebagai contoh, paket map berada pada

com.google.android.maps dan paket location adalah android.location. API Map

menyediakan fasilitas untuk mendisplay dan memanipulasi peta, seperti zoom,

mode peta (Satelit view, Street view), atau menambahkan kustom data (overlay) dll. Sedangkan API Location adalah berhubungan dengan data GPS (Global Positioning System) dan data lokasi real-time. (Nazrudin, 2011)

2.4Map View dan Map Activity

Google maps yang disertakan pada Android, akan menghubungkan dengan Google Maps di internet, tentunya ini kemudian menjadi salah satu

keunggulan pada platform Android. Dengan Emulator, kita bisa mencoba Activity

Maps yang disertakan. Sedangkan untuk kita sebagai pembuat aplikasi, bisa

menggunakan Map View dan Map Activity untuk membuat agar Google Maps bisa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Yang menyenangkan adalah untuk mengintegrasikan fitur dasar peta

kedalam projek Android relative cukup mudah. Dan untuk itu pertama kita harus

memahami bahwa Google Maps secara hak cipta merupakan milik Google secara

propierty, dengan begitu apabila kita ingin menggunakannya memerlukan adanya

semacam perjanjian (Agreement). Google menggunakan mekanisme pendaftaran

untuk mendapatkan Id (API Key), yang didasarkan atas sebuah kunci yang di

generate otomatis ketika kita menginstall SDK Android. Untuk itu pada

penggunaan komersial, kita harus benar-benar memahami aspek legal formalnya,

yang bisa di baca ketika mendaftarkan API Key tersebut. (Nazrudin, 2011)

2.5Aplikasi

Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan; lamaran;

penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah: program siap pakai yang direka untuk

melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat

digunakan oleh sasaran yang dituju. (Safaat, 2011).

2.5.1 Eclipse

Eclipse adalah IDE untuk pengembangan java/android yang free. Pada

Eclipse terdapat Android Development Tools (ADT) yang merupakan plugin yang

harus diinstal di Eclipse sehingga Android SDK yang sudah kita miliki dapat

dihubungkan dengan IDE Eclipse dimana digunakan sebagai tempat coding aplikasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2.5.2 ADB Android

ADB atau Android Debug Bridge adalah alat yang diciptakan oleh

pengembang Android untuk mempermudah mengelola perangkat Android atau

Emulator Android. ADB sebuah tools client – server dimana ADB akan berjalan dikomputer anda dan kemudian setelah ADB berjalan, anda bisa melakukan

koneksi ke client (disini bisa perangkat Android atau Emulator Android) untuk

kemudian melakukan banyak perintah. (android-makassar.com, 2011)

2.5.3 XML (Extensible Markup Language)

Secara mendasar untuk membuat layout dan memperlihatkan hierarki view

adalah menggunakan file layout XML. XML memberikan struktur yang mudah

dipahami seperti halnya dengan HTML. Setiap Elemen XML adalah salah satu

objek View seperti daun pada sebuah pohon, dan Objek ViewGroup adalah cabang

dari pohon tersebut. (Mulyadi, 2010)

Nama dari elemen – elemen XML adalah merupakan representasi dari kelas java. Sebuah elemen <TextView> membuat TextView didalam UI, dan elemen

<LinearLayout> membuat viewgroup LinearLayout. (Mulyadi, 2010)

2.6 UML (Unified modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk menentukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem software, untuk memodelkan bisnis, dan sistem nonsoftware lainnya. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

memodelkan sistem yang besar dan kompleks. (A.Suhendar dan Hariman Gunadi,

2002)

2.6.1 Use Case Diagram

Use case diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada diluar sistem (actor). Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan

dunia luar.

Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram.(A.Suhendar dan Hariman Gunadi, 2002)

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram

No. Simbol Nama Deskripsi

1. UseCase Case

Menggambarkan proses / kegiatan yang dapat diakukan oleh aktor

2.

Actor

Actor

Menggambarkan entitas / subyek yang dapat melakukan suatu proses 3. -End1 * -End2 * «uses» «extends»

Relation Relasi antara case dengan actor ataupun case dengan case lain.

2.6.2 Class Diagram

Class diagram membantu kita dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap

kelas di dalam model desain (dalam logical view) dari suatu sistem.

Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem, selama tahap desain

class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.

Class diagram juga merupakan fondasi untuk component diagram dan deployment diagram, dalam sebuah model mungkin terdapat beberapa diagram kelas dengan spesifikasi tersendiri. (A.Suhendar dan Hariman Gunadi, 2002)

2.6.3 State Chart Diagram

State chart diagram digunakan untuk menjelaskan siklus hidup dari sebuah elemen. State chart digunakan dalam tahap desain dalam pembangunan suatu aplikasi. Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan dalam state chart diagram. (A.Suhendar dan Hariman Gunadi, 2002)

Tabel 2.2 Simbol State Chart Diagram

No. Simbol Nama Deskripsi

1. Initial State Menggambarkan titik awal siklus hidup suatu elemen

2. Final State Menggambarkan titik akhir yang menjadi kondisi akhir suatu elemen

3. Decision Menggambarkan suatu percabangan logika dalam sistem

4. Transition Menggambarkan aliran siklus state (kondisi) suatu elemen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2.6.4 Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menjelaskan aliran pesan dari suatu class ke class lain secara sequensial (berurutan). Sequence diagram digunakan pada tahap desain aplikasi. Berikut adalah simbol yang digunakan dalam sequence diagram. (A.Suhendar dan Hariman Gunadi, 2002)

Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram

No. Simbol Nama Deskripsi

1

Object

Object

Menggambarkan pos-pos obyek yang pengirim dan penerima message

2

Message

Message Message

Menggambarkan aliran pesan yang dikirim oleh pos-pos obyek

2.6.5 Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena kita dapat memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas

lainnya atau dari satu aktivitas ke dalam keadaan sesaat (state). Activity diagram juga sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan perilaku paralel atau

menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi. (A.Suhendar dan Hariman Gunadi, 2002)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Tabel 2.4 Simbol Activity Diagram

No. Simbol Nama Deskripsi

1 ActionState ActionState Menggambarkan keadaan dari suatu

elemen dalam suatu aliran aktifitas

2 State State Menggambarkan kondisi suatu

elemen

3 Flow

Control

Mengggambarkan aliran aktifitas dari suatu elemen ke elemen lain

4. Initial State Menggambarkan titik awal siklus hidup suatu elemen

5. Final State Menggambarkan titik akhir yang menjadi kondisi akhir suatu elemen 2.6.6 Collaburation Diagram

Collaburation diagram digunakan untuk mejelaskan hubungan antar obyek-obyek didalam pembuatan aplikasi. Collaburation diagram digunakan dalam tahap desain aplikasi. Berikut adalah simbol yang digunakan dalam

collaburation diagram. (A.Suhendar dan Hariman Gunadi, 2002) Tabel 2.5 Simbol Collaburation Diagram

No. Simbol Nama Deskripsi

1. Object Menggambarkan sebuah Object

2. Association Menggambarkan hubungan

antar Object 2.6.7 Component Diagram

Component diagram menggambarkan alokasi semua objek dan kelas ke dalam desain fisik sistem software. Diagram ini memperlihatkan pengaturan dan kebergantungan antara komponen-komponen software, seperti source code, binary code, dan komponen tereksekusi. Kita dapat membuat satu atau lebih component diagram untuk menggambarkan komponen dan paket atau menerangkan isi dari tiap-tiap paket komponen. Umumnya komponen terbentuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dari beberapa class atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain. (A.Suhendar

dan Hariman Gunadi, 2002)

2.7.8 Deployment Diagram

Deployment physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan

jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat

fisikal. (A.Suhendar dan Hariman Gunadi, 2002)

Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam Deployment diagram ini. (A.Suhendar dan Hariman Gunadi, 2002)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

19 BAB III

DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan

3.1.1 Kebutuhan Software

3.1.1.1 Software yang digunakan untuk membuat aplikasi: (a) Sistem Operasi.

Pembuatan aplikasi ini memerlukan Sistem Operasi Windows. (b) Java Development Kit versi 7.

(c) Google API’s minimal level 9

(d) IDE Eclipse Helios adalah untuk melakukan proses scripting dengan menggunakan bahasa pemrograman Java berbasis Android.

(e) Android 2.3 (gingerbread) adalah platform sebagai basis aplikasi ini. 3.1.1.2Software yang digunakan untuk menjalankan aplikasi:

(a) Smartphone yang memiliki operating system android gingerbread. (b) IDE Eclipse Helios.

3.1.2 Kebutuhan Hardware

3.1.2.1 Hardware yang digunakan untuk membuat aplikasi.

(a) Processor yang digunakan untuk pembuatan aplikasi ini yaitu processor Intel Pentium dual-core

(b) Memory yang digunakan dalam pembuatan dan untuk menjalankan aplikasi ini adalah RAM 4GB

(c) Harddisk yang digunakan dalam pembuatan dan untuk menjalankan aplikasi ini yaitu harddisk 500 GB

(d) Monitor 14 inch

3.1.2.2Hardware yang digunakan untuk menjalankan aplikasi.

Smartphone dengan platform Android 2.3 (Gingerbread) dan mempunyai fasilitas GPS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3.2 Deskripsi Umum Sistem

Pembuatan aplikasi peta wisata kota solo ini berbasis android, sistem yang dihasilkan diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mempermudah dalam mengakses tempat wisata yang ingin dituju dan dapat mengetahui rute mana saja yang akan dilewati. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu dalam peningkatan sector pariwisata kota Solo. Isi dari aplikasi ini meliputi informasi sekilas tentang kota Solo (about), guide (panduan), map kota Solo, map dan informasi wisata kota Solo, dan akomodasi yang dapat digunakan oleh wisatawan (Akomodasi).

3.3 Perancangan Aplikasi

Perancangan aplikasi bertujuan untuk menentukan rancangan aplikasi peta wisata kota Solo. Dalam perancangan aplikasi ini menjelaskan langkah-langkah pembuatan alur fungsi dan proses yang ada dalam aplikasi peta wisata kota Solo berbasis Android. Hal ini akan dibutuhkan untuk pedoman implementasi.

3.3.1 Use Case Diagram

Use case diagram mendefinisikan fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9. Use case diagram tersebut menunjukkan adanya interaksi antara aktor dan sistem. Aktor yang berperan adalah pengguna, dan sistem adalah aplikasi Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

21 Gambar 3.1 Use Case Diagram Aplikasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

22 Berikut ini adalah tabel deskripsi dari Use Case Diagram aplikasi Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9. Tabel 3.1 Tabel Deskripsi Use Case

Aktor : Deskripsi :

Pengguna (User) Memilih menu About

- Pengguna mendapatkan informasi sekilas tentang kota Solo

Memilih menu Guide

- Pengguna mendapatkan informasi tentang cara untuk menggunakan aplikasi peta wisata kota Solo Memilih menu Map

- Pengguna mendapatkan tampilan map/ peta keseluruhan kota Solo. Memilih menu Wisata Solo

- Pengguna mendapatkan pilihan link menu wisata kota Solo yaitu wisata kuliner, wisata budaya, wisata alam, wisata belanja

- Pengguna mendapatkan informasi tentang tempat – tempat wisata yang ingin dituju berdasarkan jenis wisata yang dipilih

- Pengguna mendapatkan informasi rute/akomodasi yang dapat

digunakan menuju tempat wisata Memilih menu Akomodation

- Pengguna mendapatkan informasi jenis – jenis akomodasi beserta rutenya misalnya: rute taksi, rute batik solo trans dan info hotel/tempat penginapan.

3.3.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aktivitas yang secara umum dilakukan tanpa menggambarkan objek yang bertanggung jawab atas aktivitas tersebut. Keadaan pertama yang muncul adalah keadaan pada saat load aplikasi pada mobile. Setelah keadaan itu terpenuhi, maka aktifitas memilih menu dilakukan oleh pengguna.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

23 Gambar 3.2 Activity Diagram Aplikasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

24 3.3.3. Sequence Diagram

Sequence diagram pada gambar 3.3 menggambarkan interaksi yang terjadi antar objek untuk menghasilkan tampilan berupa panduan Solo. Objek menu berinteraksi langsung dengan pengguna yang mengirimkan pesan berupa pilih menu ke objek menu. Objek menu meneruskan pesan tersebut berupa permintaan menampilkan halaman menu informasi sekilas tentang kota Solo (about), guide (panduan), map kota Solo, map dan informasi wisata kota Solo, dan akomodasi yang dapat digunakan oleh wisatawan (Akomodasi). Objek menu-menu tersebut menerima pesan tersebut dan mengembalikan pesan tersebut kepada pengguna berupa keterangan informasi yang ada pada menu Panduan/Guide.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

25 Gambar 3.3 Sequence Diagram Aplikasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

26 3.4 Desain Rancangan Program

Desain program pada Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9 adalah sebagai berikut:

1. Desain Rancangan Tampilan Aplikasi Awal (Splash Screen)

Desain rancangan tampilan Aplikasi Awal (Splash Screen) Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9 ditunjukkan pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Desain Rancangan Splash Screen 2. Desain Rancangan Tampilan Aplikasi Mulai

Desain rancangan tampilan Aplikasi Awal (Splash Screen) ditunjukkan pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Desain Rancangan Mulai Slogan Pariwisata Solo

(Background: Gambar Pariwisata Solo)

Sekilas Tentang Aplikasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3. Desain Rancangan Tampilan Menu Utama

Desain rancangan tampilan menu utama Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9 ditunjukkan pada gambar 3.6. Pada menu utama terdapat lima menu yaitu menu About/Tentang, Guide/Panduan, Map/Peta Kota Solo, Wisata Solo dan menu Akomodasi.

Gambar 3.6 Desain Rancangan Menu Utama

4. Desain Rancangan Tampilan Menu About/Tentang

Desain rancangan tampilan menu About/ tentang Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9 ditunjukkan pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Desain Rancangan Menu Tentang

Mulai Guide Map

Wisata Solo Akomo dasi Back Exit/Keluar

Isi Menu About

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

5. Desain Rancangan Tampilan Menu Guide/ Panduan

Desain rancangan tampilan menu Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9 ditunjukkan pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Desain Rancangan Menu Panduan

6. Desain Rancangan Tampilan Menu Peta

Desain rancangan tampilan menu peta Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9 ditunjukkan pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Desain Rancangan Menu Peta Isi Menu Guide/Panduan

Menu Utama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

7. Desain Rancangan Tampilan Menu Wisata Solo

Desain rancangan tampilan menu Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9 ditunjukkan pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Desain Rancangan Menu Wisata Solo

8. Desain Rancangan Tampilan Peta Wisata

Desain rancangan tampilan Peta Wisata ditunjukkan pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Desain Rancangan Peta Wisata Wisata Kuliner

Wisata Budaya Wisata Alam Wisata Belanja

Akomodasi

Peta Wisata dengan marker dan deskripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30 BAB IV

IMPLEMENTASI DAN ANALISA

4.1 Hierarki Input Proses Output (HIPO) 1. Hierarki

Sistem yang dirancang ini merupakan aplikasi Peta Wisata Kota Solo Berbasis Android 2.3 SDK dan Google API’s : 9 secara stand alone tanpa mengakses sumber data eksternal.

2. Input

Pengguna memilih lokasi yang ingin dituju dengan mengeklik icon marker tempat wisata maka akan keluar deskripsi tempat wisata.

3. Proses

Aplikasi mendukung GPS sehingga pengguna dapat melihat posisinya dimana ketika di peta dan pengguna bisa mendapatkan direction menuju lokasi tempat wisata yang dipilih.

4. Output

Pengguna dapat mengetahui lokasi, deskripsi, dan rute beserta akomodasi yang dapat digunakan menuju tempat wisata.

4.2 Spesifikasi Pengguna

Aplikasi peta wisata ini ditujukan untuk digunakan oleh para wisatawan khususnya pengguna smartphone Android, ketika ingin berwisata ke kota Solo dan ingin menjelajah dari berbagai jenis wisata mulai dari kuliner, budaya, alam kemudian juga belanja di kota Solo. 4.3 Tampilan Aplikasi

Tampilan dari aplikasi ini hanya terdiri dari satu platform, yaitu dari client tampilan menggunakan alat yaitu mobile atau ponsel. Berikut

Dokumen terkait