A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya mengenai profil berpikir metafora pada siswa dengan gaya belajar visual, auditori dan kinestetik dalam menjawab permasalahan aljabar di SMP Negeri 3 Sidoarjo, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada siswa dengan gaya belajar visual terdapat beberapa kelebihan pada tahap connect, siswa mampu menggambarkan secara tepat mengenai permasalahan aljabar ke dalam bentuk timbangan. Namun untuk tahap berikutnya mengenai tahap relate, siswa mengalami kendala untuk mempertahankan argumen penggunaan konsep matematika yang digunakan dengan permasalahan aljabar. Pada tahap explore, siswa mampu menyusun model matematika untuk menjawab permasalahan aljabar. Tahapanalyze, siswa dapat menjelaskan secara rinci kesesuaian timbangan dengan permasalahan yang disajikan. Pada tahap transform dan experience, siswa dapat menguraikan pengoperasian model dan konsep matematika secara detail dan tepat serta dapat membuat permasalahan baru. 2. Profil berpikir metaforis siswa dengan gaya belajar auditori,
memiliki tahap connect, explore, analyze, transform dan experience. Dimana siswa memiliki pemahaman yang baik terhadap setiap informasi yang disajikan dalam permasalahan aljabar yang diberikan sehingga dapat menggambarkan permasalahan aljabar ke dalam bentuk timbangan. Kemudian mampu merubahnya ke dalam bentuk permisalan dan model matematika hingga menemukan jawaban dari permasalahan aljabar secara tepat serta mampu menjelaskan kesesuaian masalah dengan perumpamaan yang digunakan. Siswa juga dapat melakukan penafsiran hasil akhir dari proses operasionalisasi model dan konsep matematika secara tepat serta dapat permasalahan baru berdasarkan model yang telah dikerjakan. Siswa dengan gaya belajar auditori memiliki kelemahan pada tahaprelate, siswa mengalami kesulitan untuk mengaitkan antara konsep yang digunakan dengan permasalahan aljabar yang diberikan.
✂ ✄ ☎
3. Pada siswa dengan gaya belajar kinestetik, profil berpikir metaforis yang dimiliki ialah memiliki kelebihan pada tahap connect, explore, analyze, tranform dan experience. Siswa mampu menggambarkan permasalahan aljabar ke dalam bentuk timbangan. Siswa mampu melakukan permisalan dan membuat model matematika terhadap permasalahan aljabar yang diberikan dengan tepat. Siswa mampu mendeskripsikan kesesuaian antara timbangan dengan permasalahan yang disajikan dengan tepat. Siswa juga menerangkan langkah penyelesaian dengan menggunakan konsep matematika yang digunakan dengan rinci dan tepat sehingga mampu menafsirkan hasil akhir dari penyelesaian dan membuat permasalahan baru yang sesuai. Namun terdapat perihal yang kurang dari tahap relate, siswa mengalami kesulitan untuk menjelaskan keterkaitan antara konsep yang digunakan dengan permasalahan aljabar yang diberikan.
B. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Bagi guru SMP Negeri 3 Sidoarjo yang memberikan pendidikan matematika, perlu adanya sebuah stimulus untuk mendorong kemampuan berpikir metafora siswa selama proses pembelajaran. Hal ini dapat memicu siswa untuk mampu menikmati proses pembelajaran matematika yang diberikan, sehingga penyerapan materi dapat lebih mudah dilakukan oleh setiap siswa.
2. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian pengembangan mengenai kemampuan berpikir metafora yang dimiliki oleh siswa, dapat mengembangkan penelitian dengan menggunakan permasalahan yang lain, seperti permasalahan geometri. Sehingga dapat diketahui kemampuan berpikir metafora siswa kelas VII pada SMP Negeri 3 Sidoarjo dalam berbagai permasalahan matematika.
DAFTAR PUSTAKA
A., Poedjiadi. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu. Bandung: Imperial Bhakti Utama, 2007.
Afrilianto, M. 2012.“Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking”. Infinity, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Vol. 1, No.2, September 2012. 192-202.
Ali, M. Mahrus. Skripsi: “Profil Berpikir Siswa Dalam Mengkonstruk Bukti Geometri Sebagai Prosep Berdasarkan Teori Gray-Tall”. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2016.
Carreira, Susana. “Where There’s a Model, There’s a Metaphor: Metaphorical Thinking in Sttudent’s Understanding of a Mathematical Model”. Mathematical Thinking And Learning. Vol. 3, No. 4, 2001.261-287.
Dewi, Sri. dkk. 2013. “Analisis Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Tipe Visual Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Di Kelas VIII SMPN 2 Kota Jambi”. Tekno-Pedagogi. Vol. 3, No. 2, September 2013.42-51
ES., Astuti. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid I. Jakarta: PT. Grasindo, 2010. Ferrara, Francesca. “Bridging Perception and Theory: What Role Can
Metaphors and Imagery Play”.European Research In Mathematics Education III. 1-9
Hartati, Leny.“Pengaruh Gaya Belajar Dan Sikap Siswa Pada Pelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika”.Jurnal Formatif, Vol. 3, No. 3, 2015. 224-335.
HB., Handoyo. Membuat Anak Gemar & Pintar Matematika. Jakarta: Transmedia Pustaka, 2011.
Hamidy, Anwaril., Tesis: “Kemampuan Matematika Siswa SMP Kalimantan Timur Dalam Menyelesaikan Soal Model PISA Dan TIMSS”.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2016.
✞ ✟ ✠
Hasrul. 2009. “Pemahaman Tentang Gaya Belajar”. Jurnal MEDTEK. Vol. 1, No. 2, Oktober 2009.
Hendriana, Heris. 2012. “Pembelajaran Matematika Humanis Dengan Metaphorical Thinking untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa”. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung.Vol. 1, No. 1, Februari 2012. 90-103
Ilmiyah, S., & Masriyah. 2013.“Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Pada Materi Pecahan Ditinjau Dari Gaya Belajar”. Jurnal Ilmiah Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya.
Jumadi. 2014. “Profil Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Tingkat Kecerdasan Kinestetik Di Kelas X-Tari 3 SMK Negeri 12 Surabaya”.Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Vol. 3, No. 2, 2014.120-126
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamusversi online, diakses pada 19 Mei 2016; http://kbbi.web.id/metafora; Internet.
Kilic, Cigdem,.“Belgian and Turkish Pre-Service Primary School Mathematics Teachers’ Metaphorical Thinking about Mathematics”.Turkey: Education Faculty, Mersin University. 1- 10
M. L. Dindin Abdul. Heuristik Dalam Pemecahan Masalah Matematika dan Pembelajarannya Di Sekolah Dasar, diakses pada 08 Oktober
2016; http://file.upi.edu/Direktori/KD-
TASIKMALAYA/DINDIN_ABDUL_MUIZ_LIDINILLAH_(K D-TASIKMALAYA)-197901132005011003/132313548%20- %20dindin%20abdul%20muiz%20lidinillah/Heuristik%20Pemec ahan%20Masalah.pdf; Internet.
Marpaung, B. J. R., & Napitupulu, E. 2014. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan”. Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. 7, No. 1, April 2014. 25-34.
Moleong, L. J. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2014.
✡☛ ☞
Mubarik. 2013. “Profil Pemecahan Masalah Siswa Auditorial Kelas X SLTA Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako. Vol. 1, No. 1, September 2013.9-17
Parhaini, Andriani. 2015. “Penalaran Aljabar Dalam Pembelajaran Matematika”.Beta Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 8, No. 1, Mei 2015.1-15.
Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Riani, Erna. 2014. “Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VII SMP”. Ekuivalen-Pendidikan Matematika. Vol. 11, No. 1.
Rofiqoh, Z., Rochmad, & Kurniasih, A. 2016. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran Discovery Learning Berdasarkan Gaya Belajar Siswa”. UNNES Journal of Mathematics Education.Vol. 5, No. 1, 2016. 24-32. Rohman, & Muslim, 2014.“Studi Implementasi Empat Pilar Pendidikan
Rekomendasi Unesco Dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Standar Kompetensi Dasar Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana Di SMK Negeri 7 Surabaya”. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Vol. 3, No 3, 2014. 45-54.
S. Rodiyah. Matematika Untuk Kelas VII. Jakarta: PT. Setia Purna Invers, 2005.
Sari, N. P. 2013. “Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa”. Jurnal Fakultas Psikologi. Vol. 2, No. 1, 2013.
Sari, Tia Christina., Skripsi: “Profil Inkuiri Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Proyek Dibedakan Berdasarkan Gaya Belajar”. Surabaya: UIN SunanAmpel Surabaya, 2016
Septiana, A. 2016. “Hubungan Gaya Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa-Siswi Kelas XI SMA Negeri 1 Sangatta
✌ ✍
6
Utara Kutai Timur”. eJournal Psikologi. Vol. 4, No. 2, 2016. 165-176.
Sobur, Alex.Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia, 2003.
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Sundayana, R. 2016. “Kaitan antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP dalam Pelajaran Matematika”. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut. Vol. 3, No. 2, Mei 2016.75-84
Sunito, Indira., M. Sukarjo, Masribi, Romlan Syukur, Ulya Latifah, M. Fakhruddin, Ali Chudori, Ukim Komarudin, dan Irnawati Syarif. Metaphorming: Beberapa Strategi Berpikir Kreatif. Jakarta: PT. Indeks, 2013.
U. S., Supardi. “Pengaruh Adversity QoutientTerhadap Prestasi Belajar Matematika”.Jurnal Formatif. Vol. 3, No. 1, 61-71.