• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penutup di bab ini berdasarkan kesimpulan dan saran.

8 BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang bersifat sementara dan tujuannya bukanlah untuk mencari nafkah tetapi untuk memenuhi kebutuhan refresing dan kesenangan, serta dilakukan dengan jangka waktu pendek, dan pelaku wisata atau wisatawan akan kembali ke tempat asalnya. Aktivitas ini tidak akan berjalan lancar jika tidak didukung oleh beberapa komponen wisata seperti: akomodasi, restoran, sarana transportasi, dan lain sebagainya.

Menurut etimologinya, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu Pari dan Wisata.Pari yang berarti banyak, keliling, berputar-putar, berkali-kali, berulang-ulang sedangkan Wisata merupakan perjalanan atau bepergian. Dengan demikian pariwisata dapat dikatakan perjalanan berkeliling ataupun perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam bahasa Inggris, pariwisata disebutdengan istilah tour sedangkan untuk pengertian yang lebih luas, kata kepariwisataan disebut dengan istilah tourism atau tourisme. Menurut definisi yang luas seperti yang dikatakan oleh Spillane (1985:5) mengungkapkan: “…

Pariwisata merupakan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu”.

Pariwisata menurut Macintosh dalam Yoeti (1985: 48) menjelaskan:

“Pariwisata adalah sejumlah gejala dan hubungan yang timbul, mulai dari interaksi antara wisatawan dari satu pihak, perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan wisatawan dan pemerintah, serta masyrakat yang bertindak sebagai tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan dimaksud.”

Definisi pariwisata juga mengandung beberapa pokok unsur seperti yang di katakan Richardson and Fluker (2004:5) menyampaikan:

Semua definisi yang dikemukakan selalu mengandung beberapa pokok, yaitu:

1. Adanya unsur travel (perjalanan, yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain.

2. Adanya unsur tempat „tinggal sementara‟ di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya.

3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupan/pekerjaan di tempat yang dituju.

2.2 Pengertian Wisatawan

Secara etimologi wisatawan berasal dari bahasa sansekerta yaitu wisata dan wan, wisata berarti perjalanan dan wan digunakan untuk menyatakan sebuah profesi, keahlian, keadaan, jabatan, dan kedudukan seseorang, sehingga wisatawan merupakan seseorang maupun sekelompok orang yang datang berkunjung pada suatu tempat atau wilayah lain dan mereka juga sama dengan pengunjung yang terdiri dari banyak orang dengan bermacam-macam tujuan kunjungan.

Menurut P.W. Ogilvie seorang ahli kepariwisataan Inggris dalam Yoeti (1996 : 129) menyatakan,

“ wisatawan adalah semua orang yang memenuhi dua persyaratan yakni yang pertama, mereka meninggalkan tempat tingalnya dalam jangka

10

waktu kurang dari satu tahun, kedua bahwa ketika mereka pergi mereka mengeluarkan uang di daerah yang merekakunjungi dan tidak untuk mencari upah ataupun gaji di daerah tersebut.”

Sedangkan menurut A.J. Norval dalam Yoeti (1983: 129) “… wisatawan adalah seorang yang memasuki wilayah negeri asing dengan suatu maksud dan tujuan apapun, asalkan tidak untuk tinggal menetap atau untuk kegiatan-kegiatan yang teratur melintasi perbatasan”. Wisatawan yang dimaksudkan harus mengeluarkan uang di tempat yang dikunjunginya, dan uang yang digunakanya tidak diperoleh dari tempat yang dia kunjungi melainkan dari tempat asalnya.

Dilihat dari perjalanan dan ruang lingkup yang dilakukan oleh wisatawan, maka wisatawan dapat di klasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:

1. Wisatawan asing (Foreign Tourist)

Yaitu orang asing yang melakukan perjalanan kesuatu negara lain yang bukan negara dia tinggal. Wisatawan asing dapat dilihat dari status kewarganegaraanya, dokumen-dokumen perjalananya, serta mata uang yang digunakan di negara ia melakukan perjalanan dikarenakan wisatawan ini umumnya menukarkan uangnya pada money changers.

2. Domestic Foreign Tourist

Yaitu wisatawan asing yang melakukan perjalanan pada suatu negara dimana dia tinggal. Orang tersebut bukan asli dari negara dia tinggal melainkan karena ada tugas pada suatu negara dengan memperoleh penghasilan mata uang negara aslinya dalam jumlah yang imbang, wisatawan ini dapat membelanjakan uang negara yang dikunjungi maupun uang negara dari asalnya.

3. Domestic Tourist

Yaitu wisatawan dalam negeri, yang melakukan suatu perjalanan dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya, sehingga tidak ada unsur asing baik dari status, uang yang dibelanjakan, maupun dokumenya.

4. Indigenous Foreign Tourist

Yaitu seseorang warga negara yang karena tugasnya atau jabatanya berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan sebuah perjalanan di negaranya tersebut.

5. Transit Tourist

Yaitu wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata ke suatu negara yang menggunakan kapal udara, laut, maupun kreta api yang terpaksa mampir atau melintasi suatu wilayah, atau singgah dan bukan keinginin wisatawan

.

2.3 Jenis-Jenis Pariwisata

Jenis-jenis pariwisata, antara lain (Pendit, 1986:36).

1. Wisata Budaya

Ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka

2. Wisata Kesehatan

Hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya. 3. Wisata Olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanandengan tujuan berolahraga atau memang maksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti Asian Games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup dan lain-lain.

3. Wisata Olahraga

Ini dimaksudkan dengan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanandengan tujuan berolahraga atau memang maksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti Asian Games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup dan lain-lain.

4. Wisata Komersial

Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk menungjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran-pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

5. Wisata Industri

Yang ada erat hubungannya dengan wisata komersial adalah apa yang dinamakan wisata industri. Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam ke suatu

12

kompleks atau daerah perindustrian di mana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian termasuk dalam golongan wisata industri ini.

6. Wisata Politik

Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian dengan aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti misalnya ulang tahun perayaan 17 Agustus di Jakarta, perayaan 10 Oktober di Moskov, penobatan Ratu Inggris di London dan sebagainya dimana biasanya fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan atraksi beraneka warna diadakan secara megah dan meriah bagi para pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.

7. Wisata Konvensi

Yang dekat dengan wisata politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.

8. Wisata Sosial

Ke dalam jenis ini termasuk pula wisata remaja (youth tourism).

Yang dimaksudkan dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah (atau dengan kata lain tidak mampu membayar segala sesuatu yang bersifat luks) untuk mengadakan perjalanan, seperti misalnya bagi kaum buruh, pemuda, pelajar, atau mahasiswa, petani dan sebagainya.

9. Wisata Pertanian

Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya di mana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur.

10. Wisata Maritim

(Marina) Bahari Di Tanah Air kita banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti mislanya Pulau-pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, Pantai Pulau Bali dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, taman laut di Kepulau-pulauan Maluku dan sebagainya.

11. Wisata Cagar Alam

Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat-tempat lain.

12. Wisata Buru

Jenis ini dilakukan di negeri-negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.

13. Wisata Pilgrim

Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat.

14. Wisata Bulan Madu

Yaitu, suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan merpati, pengantin baru, yang sedang berbulan madu dengan fasilitasfasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka, seperti misalnya kamar pengantin di hotel yang khusus disediakan dengan peralatan serba istimewa seperti tempat tidur yang jahut, dekorasi dinding dengan selera tinggi, cermin besar di berbagai sudut termasuk langit-langit kamar, dan sebagainya menimbulkan kesan seakan-akan berada di surgaloka.

2.4 Pengertian Atraksi Wisata

Atraksi wisata adalah salah satu konsep yang relatif sering kita dengar di bidang kepariwisataan. Atraksi wisata terdiri dari 2 kata yaitu atraksi dan wisata.

Definisi atraksi menurut Janianton (2006: 1) “Atraksi wisata adalah semua objek (alam, budaya dan buatan) yang memerlukan banyak penanganan agar dapat memberikan nilai daya tarik bagi wisatawan.’

Menurut Soekadijo (2002: 49) “atraksi wisata juga bisa disebut sebagai segala hal yang diharapkan wisatawan yang akan dapat memenuhi keperluan wisatawaan.”

Untuk menemukan potensi kepariwisataan di suatu daerah orang harus berpedoman kepada apa yang dicari oleh wisatawan. Suatu daerah atau tempat hanya dapat menjadi tujuan wisata kalau kondisinya sedemikian rupa dapat menarik perhatian pengunjung, sehingga ada yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata. Apa yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata itulah yang

14

disebut modal atau sumber kepariwisataan. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa atraksi wisata merupakan segala sesuatu yang memiliki keindahan, yang bernilai, baik yang berupa suatu keanekaragaman, yang memiliki keunikan, baik dalam kekayaan budaya maupun hasil buatan manusia (man made) yang menjadi faktor daya tarik dan menjadi tujuan wisatawan untuk berkunjung, yang menjadikan wisatawan termotivasi untuk melakukan wisata ke obyek wisata tersebut.

2.5 Pengertian Potensi Wisata

Menurut Prof.Mariotti (Yoeti 1996:172) “Potensi pariwisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata dan merupakan daya tarik bagi orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut.”

Sujali (Amdani, 2008) menyebutkan, potensi wisata sebagai kemampuan dalam suatu wilayah yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk pembangunan, mencakup alam dan manusia serta hasil kaya manusia itu sendiri.

Jadi dapat disimpulkan bahwa potensi pariwisata adalah sesuatu yang dimiliki dari objek wisata tersebut yang memiliki daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata potensi berarti kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, dan daya. Sedangkan kata pariwisata mempunyai arti segala yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancongan, turisme.Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian Potensi Pariwisata adalah kemampuan, kesanggupan, kekuatan, dan daya untuk mengembangkan segala sesuatu yang

berhubungan dengan perjalanan, pelancongan, atau kegiatan pariwisata lainnya dalam hal ini pengembangan produk objek dan daya tarik wisata.

Sujali (1989 : 9-10) memberikan pengertian potensi wisata berdasarkan permasalahan yang akan dibahas antara lain :

1. Potensi wisata adalah kemampuan dalam suatu wilayah yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk pembangunan, mencakup alam dan manusia serta hasil karya manusia itu sendiri.

3. Potensi internal objek wisata adalah potensi wisata yang dimiliki obyek itu sendiri yang meliputi komponen kondisi fisik obyek, kualitas obyek, dan dukungan bagi pengembangan.

4. Potensi eksternal obyek wisata adalah potensi wisata yang mendukung pengembangan suatu obyek wisata yang terdiri dari aksesibilitas, fasilitas penunjang, dan fasilitas pelengkap.

2.6 Pengertian Destinasi Wisata

Destinasi wisata adalah tempat tujuan wisata yang artinya yang akan di jadikan seseorang sebagai tujuan menghabiskan waktu sambil menikmati keindahan yang ada. Destinasi merupakan suatu wilayah yang dikunjungi dengan jangka waktu yang sementara selama kegiatan perjalanan seseorang maupun sekelompok orang dibandingkan dengan daerah lain yang dilalui selama kegiatan perjalanan, misalnya sebuah daerah transit. Menurut Kusudianto (1996: 8) destinasi wisata dapat digolongkan atau dibagai berdasarkan ciri-ciri dari sebuah destinasi, yaitu sebagai berikut:

1. Destinasi sumber daya alam seperti air terjun, cuaca, iklim, pantai, dan hutan.

2. Destinasi sumber daya budaya yaitu seperti tempat bersejarah, museum, teater, dan kebudayaan masyarakat lokal.

3. Fasilitas rekreasi dapat berupa taman bermain

4. Event atau acara seperti pertunjukan pesta kesenian Bali, Pesta Danau Toba, dan pasar malam

16

5. Aktivitas spesifik seperti kasino di genting Highland Malaysia, dan wisata berbelanja di Hongkong.

6. Daya tarik pikologis seperti sebuah petualangan, perjalanan romantis, dan keterpencilan.

Selama wisatawan berada di destinasi wisata atau daerah tujuan wisata, wisatawan memerlukan sebuah pelayanan demi kelancaran perjalanan wisatawan, pelayanan yang dimaksud disini berupa akomodasi, transportasi, makanan maupun minuman, dan sesuatu yang akan dilihat selama menjelajahi destinasi tersebut baik itu destinasi wisata alam, wisata budaya, maupun wisata buatan manusia.

Sehingga dapat disimpulkan penulis destinasi wisata adalah suatu kawasan, tempat, dan wilayah tertentu yang dipilih oleh seseorang maupun sekelompok orang, yang tinggal dalam jangka waktu sementara yang dapat melakukan suatu aktivitas di tempat tersebut dengan adanya pendukung yang tersedia seperti atraksi, aksebilitas, dan amenitas.

2.7 Pengertian Wisata Budaya

Wisata budaya merupakan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dari tempat tinggal asal mereka menuju ke tempat objek wisata sejarah di kota atau negara lain, guna untuk mengetahui informasi dan pengalaman tentang sejarah dan budaya di daerah tersebut. UNWTO memberikan pemahaman tentang wisata sejarah dan warisan budaya (cultural heritage tourism) sebagai: “Pergerakan orang-orang ke daya tarik budaya di kota-kota dan/atau negara-negara selain dari tempat tinggal normal mereka, dengan maksud untuk mengumpulkan informasi dan juga mendapatkan pengalaman baru untuk

memenuhi kebutuhan budaya dan semua pergerakan terkait dengan daya tarik budaya tertentu, seperti situs warisan, artistik dan manifestasi budaya, seni dan drama, serta lainnya”. (sumber:www.kemenparekraf.go.id)

Sedangkan menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan “Wisata Sejarah dan Warisan Budaya adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mengunjungi destinasi wisata sejarah dan warisan budaya tertentu dengan tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata sejarah dan warisan budaya yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara”.

18 BAB III

TINJAUAN UMUM

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir adalah pemekaran dari Kabupaten Toba Samosir yang di bentuk dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai yang diremikan pada tanggal 07 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Dengan diresmikannya Kabupaten Samosir kemudian ditindaklanjuti dengan pelantikan Penjabat Bupati Samosir pada tanggal 15 Januari 2004. Kabupaten Samosir terletak pada posisi geografis antara 2021’38” dan 2049’48” Lintang Utara, dan antara 98024’00” dan 99001’48” Bujur Timur, dengan ketinggian antara 904 meter dan 2.157 meter di atas permukaan laut.

Kabupaten Samosir merupakan daerah pulau yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba ditambah sebagian wilayah daratan Pulau Sumatera. Luas wilayahnya mencapai 2.069,05 km2, terdiri dari luas daratan 1.444,25 km2 dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka macam, yaitu datar, landai, miring dan terjal, dan luas danau 624,80 km2. Secara administratif wilayah Kabupaten Samosir memiliki 9 (sembilan) kecamatan yang terdiri dari 128 desa dan 6 kelurahan.

3.2 Letak Geografi Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir Secara Geografis Kabupaten Samosir terletak pada 20 24‘ – 20 25‘ Lintang Utara dan 980 21‘ – 990 55‘ BT. Secara Administratif

Wilayah Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh Kabupaten, yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun; di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir; di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan; dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat.

3.3 Iklim Kabupaten Samosir

Temperatur Kabupaten Samosir berkisar antara 170 C – 290 C dengan kelembaban udara rata-rata 85 persen dan tergolong dengan beriklim tropis.

Curah hujan tertinggi terjadi bulan November dengan rata-rata 440 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 15 hari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni s/d Agustus berkisar dari 31 s/d 56 mm per bulan, dengan hari hujan 5 s/d 7 hari.

Kecamatan yang tertinggi rata-rata curah hujannya adalah Harian sebesar 302 mm, sedangkan yang terendah adalah Nainggolan rata-rata sebesar 120 mm.

Sifat Permukaan dan Kemiringan Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 700 – 1.700 m di atas permukaan Laut, dengan komposisi;

700 m s/d 1.000 m dpl = ± 10 % 1.000 m s/d 1.500 m dpl = ± 25 %

> 1.500 m dpl = ± 65 %Dengan Komposisi kemiringan sebagai berikut : 0 – 20 (datar) = ± 10 %

2 – 150 (landai) = ± 20 % 15 – 400 (miring) = ± 55 %

20

> 400 (terjal) = ± 15 %Jenis Tanah Topografi dan kontur tanah di Kabupaten Samosir pada umumnya berbukit dan bergelombang.

3.4 Demografi Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir dengan luas daratan 1.444,25 km2 berdasarkan proyeksi penduduk pertengahan tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Samosir adalah 121.594 jiwa, terdiri dari 60.384 penduduk lakilaki (49.66%) dan 61.210 penduduk perempuan (50.34%) dengan rasio jenis kelamin sebesar 98.65 dan angka kepadatan penduduk mencapai 84.19 jiwa/km2 . Sementara itu jumlah rumah tangga adalah 29.775 rumah tangga dengan rata-rata penduduk tiap rumah tangga sebesar 4,08 jiwa/rumah tangga.

3.5 Kepariwisataan Kabupaten Samosir

Samosir dikenal masyarakat Indonesia karena kekayaan budaya Batak Toba.Selain itu Samosir juga dikenal dengan indahnya panorama alam yaitu Danau Toba.Bukan hanya kalangan masyarakat Indonesia, terkenalnya Danau Toba hingga luar negeri tidak terlepas dari Pulau Samosir. Pulau Samosir menyimpan beragam keindahan mulai dari pemandangan alam, kebudayaan lokal, hingga peninggalan dan kisah sejarah yang menarik untuk ditelusuri. Banyak objek wisata di Pulau Samosir yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata rohani, politik/ hukum, sejarah, kemiskinan, dan alam. Tak heran jika kita berkunjung ke Pulau Samosir banyak para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri kita jumpai.

Dataran tinggi Samosir memiliki alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berbagai keindahan dan daya tarik wisata. Keunggulan pariwisata Kabupaten Samosir dibandingkan dengan daerah lainnya di Sumtera Utara adalah:

1. Posisi Kota Samosir yang strategis dapat dijadikan pintu gerbang perjalanan wisata ke daerah lain.

2. Jarak dari Ibukota Provinsi hanya 210 Km dan aksesibilitas sangat baik.

3. Sarana akomodasi yang memadai.

4. Memiliki alam yang indah dan sejuk.

Potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Samosir antara lain adalah:

1. Gunung Pusuk Buhit, asal mula suku Batak.

2. Aek Boras, Sumber mata air Buru Tatea Bulan.

3. Aek Sipitu Dai, Mata air tujuh rasa.

4. Batu Sawan, Batu tempat air rasa jeruk purut.

5. Menara Pandang Tele, menara tempat memandang panorama Danau Toba dari ketinggian Pegunungan Tele.

6. Partuko Ginjang di Desa Martahan.

7. Janji Martahan, tempat pendaratan penerbangan layang.

8. Air Terjun Sampurna Efrata.

9. Mata Air Pohon Pakki.

10. Pemandian Air Panas / Aek Rangat, yang mengandung belerang berjarak 3 km dari Kota Pangururan.

11. Danau Sidhoni, danau di tengah Pulau Samosir yang menjadi keunikan tersendiri dengan sebutan danau diatas danau. Itulah salah satu keunikan

22

Kabupaten Samosir.Terdapat dua danau di pulau yang ada di tengah DanauToba.Danau Sidihoni dan Aek Natonang di Simanindo.

3.6 Kecamatan Sianjur Mula-Mula

Sianjur Mula-Mula adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Samosir. Ibu kota Kecamatan ini berada di Desa Ginolat. Kecamatan Sianjur Mula Mula mempunyai potensi yang cukup melimpah. Salah satu potensi yang sangat potensial ialah sektor pariwisata. Hal ini disebabkan kecamatan Sianjur Mula Mula memiliki keindahan alam yang sangat eksotis dan juga memiliki kekayaan local wisdom yang sangat tinggi. Menurut kepercayaan setempat, kecamatan Sianjur Mula-Mula adalah tempat asal muasal etnis Batak dilahirkan.

Oleh karena itu, pengembangan pariwisata yang berkaitan dengan budaya setempat menjadi suatu peluang besar bagi desa tersebut untuk dapat dilirik oleh wisatawan. Sehingga, perlu adanya beberapa upaya publikasi, pembaharuan, perbaikan maupun peremajaan pada berbagai situs budaya dan area potensial wisata. Kecamatan ini memiliki luas daerah 140,24 km2 dengan ketinggian berkisar antara 904 – 1800 mdpl.

Kecamatan Sianjur Mula-Mula terdiri atas 12 desa, jumlah penduduk kecamatan ini pada tahun 2017 kurang lebih 9501 penduduk dengan kepadatan penduduk kurang lebih 67,75 jiwa/km2 . Potensi pariwisata di Kecamatan Sianjur Mula-Mula juga cukup melimpah, dengan ciri khasnya memperkenalkan asal muasal suku Batak, pariwisata di Kecamatan Sianjur Mula- Mula tidak hanya

Kecamatan Sianjur Mula-Mula terdiri atas 12 desa, jumlah penduduk kecamatan ini pada tahun 2017 kurang lebih 9501 penduduk dengan kepadatan penduduk kurang lebih 67,75 jiwa/km2 . Potensi pariwisata di Kecamatan Sianjur Mula-Mula juga cukup melimpah, dengan ciri khasnya memperkenalkan asal muasal suku Batak, pariwisata di Kecamatan Sianjur Mula- Mula tidak hanya

Dokumen terkait