• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2022"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

WISATA DI DESA SARIMARIHIT KECAMATAN SIANJUR MULA-MULA KABUPATEN SAMOSIR

TUGAS AKHIR

OLEH :

FERNANDO PUTRA SAGALA 182204045

PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2022

(2)

POTENSI SOPO GURU TATEA BULAN SEBAGAI ATRAKSI WISATA DI DESA SARIMARIHIT KECAMATAN SIANJUR

MULA-MULA KABUPATEN SAMOSIR

TUGAS AKHIR

OLEH :

FERNANDO PUTRA SAGALA 182204045

Tugas akhir ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar ahli madia Fakultas Ilmu Budaya dan telah disetujui :

Program Studi D3 Perjalanan Wisata Pembimbing Ketua,

Koko Sujatmoko SE., M.Si. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si NIP 197510172005011001 NIP. 196007111989032001

(3)

WISATA DI DESA SARIMARIHIT KECAMATAN SIANJUR MULA-MULA KABUPATEN SAMOSIR

TUGAS AKHIR

OLEH :

FERNANDO PUTRA SAGALA 182204045

Program Studi D3 Perjalanan Wisata Pembimbing Ketua,

Koko Sujatmoko SE., M.Si. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si NIP 197510172005011001 NIP. 196007111989032001

(4)

POTENSI SOPO GURU TATEA BULAN SEBAGAI ATRAKSI WISATA DI DESA SARIMARIHIT KECAMATAN SIANJUR

MULA-MULA KABUPATEN SAMOSIR

Disusun Oleh :

FERNANDO PUTRA SAGALA 182204045

Tugas akhir ini diterima oleh Panitia Ujian Program Studi D3 Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi persyaratan

memperoleh gelar ahli madia

Panitia Ujian

No. Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. Pembimbing (______________)

2. Koko Sujatmoko, SE., M.Si Penguji (______________)

3. Drs. Gustanto, M.Hum Penguji (______________)

(5)

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitka oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Januari 2022 Penulis

Fernando Putra Sagala NIM 182204045

(6)

i

POTENSI SOPO GURU TATEA BULAN SEBAGAI ATRAKSI WISATA DI DESA SARIMARIHIT KECAMATAN SIANJUR

MULA-MULA KABUPATEN SAMOSIR

FERNANDO PUTRA SAGALA 182204045

ABSTRAK

Kertas karya ini berjudul “Potensi Sopo Guru Tatea Bulan Sebagai Atraksi Wisata Di Desa Sarimarihit Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir ”.

Penulisan kertas karya ini dilatar belakangi oleh perlunya melestarian sopo guru tatea bulan dimana penduduknya di dominasi oleh masyarakat suku batak dan masih memegang teguh budaya batak. Tujuan penelitian kertas karya ini adalah untuk mengetahui potensi sopo guru tatea bulan sebagai atraksi wisata di desa sarimarihit kecamatan sianjur mula-mula kabupaten samosir. Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode kepustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui buku dan internet, juga menggunakan metode penelitian lapangan, yaitu dengan penelitian langsung kelapangan dengan cara wawancara. Uraian teoritis yang digunakan antara lain pengertian potensi wisata dan pengertian atraksi wisata. Hasil penelitian yang diperoleh hasilnya menyatakan bahwa atraksi wisata di desa yang menjadi potensi adalah bukit sigulatti, patung sejarah asal muasal suku batak, dan objek wisata di sekitarnya seperti sagala valley, limbong valley, gedung toba caldera geopark, batu hobon, dan batu cawan.

Keywords: Potensi, Atraksi Wisata, Sopo Guru Tatea Bulan

(7)

ii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih karunia-Nya yang diberikan kepada penulis selama ini, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan kertas karya yang berjudul

“Potensi Sopo Guru Tatea Bulan Sebagai Atraksi Wisata Di Desa Sarimarihit Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir”. Penyusunan kertas karya ini merupakan syarat dalam menyelesaikan Program Studi DIII Perjalanan Wisata di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, kertas karya ini tidak akan terselesaikan dengan baik, untuk itu dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. Dra. Thyrhaya Zein, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Koko Sujatmoko, SE., M.Si. selaku ketua Progaram Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Drs. Gustanto, M.Hum. selaku sekretaris Program Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan memberikan nasehat serta berbagi ilmu untuk membimbing penulis selama penyusunan tugas akhir.

5. Semua Dosen di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Khususnya di Prodi Perjalanan Wisata yang telah mendidik saya selama berada di bangku perkuliahan.

(8)

iii

6. Teristimewa kepada Kedua Orang Tua yang saya cintai, Bapak Jumaga Sagala dan Ibu Resti Sinaga telah mendoakan, memberikan dukungan baik berupa dorongan dan motivasi maupun berupa materi kepada saya, hingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Kepada Saudara/i kandung saya Ferry, Mak Felicia, Helnida, Gilbet, Ispa yang telah memberikan dukungan, doa, dan motivasi kepada saya selama penyusunan Tugas akhir ini.

8. Teman teman D-III perjalanan wisata khususnya stambuk 2018 yang telah bersama dalam suka maupun duka selama 3 tahun.

9. Kepada pihak pengelolah Sopo Guru Tatea Bulan yang menjadi salah satu media yang penulis gunakan untuk mendapat informasi tentang Tugas Akhir ini.

10. Kepada Winda Tetty Agustina Manullang yang memberikan semangat dan motivasi selama dalam penyusunan kertas karya ini samapai selesai.

11. Kepada teman-teman penulis Paris, Ruben, Veranika, Kharisma, zega, Yohana, Marvel, Emmy, Raymondes yang telah memberikan semangat dan memotivasi penulis.

12. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi yang tidak dapat disebut satu persatu. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak – pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan kertas karya ini. Semoga kertas karya ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk yang membacanya.

(9)

iv

disebabkan oleh keterbatasan, kemampuan, pengetahuan,dan sumber bacaan yang diperoleh, untuk itu penulis bersedia dengan hati yang terbuka menerima kritikan yang sifatnya membangun dari pembaca untuk menyempurnakan kertas karya ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih serta harapan penulis kertas karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan berguna bagi mahasiswa Perjalanan Wisata.

Medan, Januari 2022 Penulis,

Fernando Putra Sagala NIM (182204045)

(10)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian... 5

1.5 Manfaat Penelitian... 5

1.6 Metode Penelitian ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II URAIAN TEORITIS ... 8

2.1 Pengertian Pariwisata ... 8

2.2 Pengertian Wisatawan ... 9

2.3 Jenis-Jenis Pariwisata ... 11

2.4 Pengertian Atraksi Wisata ... 13

2.5 Pengertian Potensi Wisata ... 14

2.6 Pengertian Destinasi Wisata ... 16

2.7 Pengertian Wisata Budaya ... 17

BAB III TINJAUAN UMUM ... 18

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Samosir ... 18

3.2 Letak Geografis Kabupaten Samosir... 18

3.3 Iklim Kabupaten Samosir ... 19

3.4 Demografi Kabupaten Samosir ... 20

3.5 Kepariwisataan Kabupaten Samosir... 20

3.6 Kecamatan Sianjur Mula-Mula ... 22

3.7 Kepariwisataan Kecamatan Sianjur Mula-Mula ... 23

BAB IV PEMBAHASAN ... 27

4.1 Potensi Sopo Guru Tatea Bulan Sebagai Atraksi Wisata Di Desa Sarimarihit Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir .. 27

4.1.1 Bukit Sigulatti ... 27

4.1.2 Patung Sejarah Asal Muasal Suku Batak ... 28

4.1.3 Objek Wisata Di sekitarnya ... 32

(11)

vi

BAB V PENUTUP ... 38

5.1 Kesimpulan ... 38

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Bukit Sigulatti ... 28

Gambar 4.2 Sopo Guru Tatea Bulan ... 31

Gambar 4.3 Sagala Valley... 32

Gambar 4.4 Limbong Valley... 33

Gambar 4.5 Gedung Toba Caldera Park ... 34

Gambar 4.6 Batu Hobon ... 35

Gambar 4.7 Batu Cawan ... 36

(13)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kabupaten Samosir adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Toba sesuai dengan UU RI Nomor 36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai.

Terbentuknya Samosir sebagai kabupaten baru merupakan langkah awal untuk memulai percepatan pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

Penduduk kabupaten Samosir berjumlah 141.869 jiwa (2021), penduduk kabupaten Samosir umumnya merupakan etnis Batak dan ada juga pendatang seperti Jawa, Minangkabau, dan Nias. Letak geografis kabupaten Samosir adalah berbatasan dengan kabupaten Karo dan Simalungun di sebelah utara, kabupaten Toba Samosir di sebelah timur, kabupaten Tapanuli dan kabupaten Humbang Hasundutan di sebelah selatan, kabupaten Dairi dan kabupaten Pakpak Bharat di sebelah barat.

Wilayah administrasi kabupaten Samosir terdiri dari 9 kecamatan, 6 kelurahan, dan 128 desa. Sianjur Mula – mula adalah sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Samosir, provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Ibukota kecamatan ini berada di desa Ginolat. Sianjur Mula – mula terletak di jalan utama yang menghubungi Doloksanggul dan Sidikalang. Marga yang dominan di kecamatan Sianjur Mula-mula adalah Limbong dan Sagala, yang masuk dalam kumpulan marga Borbor. kecamatan Sianjur Mula-mula memiliki 12 desa. Dalam

(14)

2

Sensus Penduduk Indonesia 2020, jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak 10.003 jiwa. Penduduk kabupaten Samosir, pada umum nya merupakan etnis Batak, dan ada juga dan beberapa pendatang yang umum nya berada di Ibukota kabupaten.

Kabupaten Samosir adalah salah satu kawasan wisata yang sudah cukup lama di kenal oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara karena memiliki keindahan alam yang memukau dari Danau Toba dan jumlah situs budaya tradisional khas Batak. Lokasi kabupaten Samosir yang strategis di tengah-tengah Danau Toba, ditambah lagi dengan banyaknya daya tarik wisata alam dan budaya yang terhampar didalamnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Sianjur Mula - Mula adalah sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Samosir, provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Sianjur Mula-Mula adalah tempat asal muasal etnis Batak dilahirkan. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata yang berkaitan dengan budaya setempat menjadi suatu peluang besar bagi desa tersebut untuk dapat dilirik oleh wisatawan. Sehingga, perlu adanya beberapa upaya publikasi, pembaharuan, perbaikan maupun peremajaan pada berbagai situs budaya dan area potensial wisata.

Desa Sarimarihit berada pada kecamatan Sianjur Mulamula, kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Daerah ini terletak pada daerah topografi perbukitan yang berada dekat dengan area persawahan yang luas di tengah perbukitan, memiliki potensi besar di bidang alam dan budaya yang menjadi daya tarik sebagai kawasan lindung dan kawasan pariwisata.Ada banyak

(15)

situs prasejarah yang berada di sekeliling tapak, seperti Batu Hobon, Batu Sawan, Perkampungan Si Raja Batak, dan Si Boru Pareme.

Sopo Guru Tatea (Rumah Guru Tatea Bulan) adalah tempat wisata yang

dibangun pada tahun 1995 oleh pengurus pusat Punguan Pomparan Guru Tatea Bulan di Bukit Sigulatti yang tak jauh dari Pusuk Buhit. Sopo Guru Tatea Bulan di bangun dengan bentuk rumah yang di desain dengan ciri khas Rumah Batak.

Dalam sejarah Bangsa Batak, masyarakat batak percaya, bahwa awal mula manusia merupakan dari Debata Mulajadi Nabolon. Sebutan masyarakat pada masa itu ialah Tuhan. Pusuk Buhit sebagai tempat turunnya Si Raja Batak yang pertama, diutus oleh Mulajadi Nabolon atau Tuhan Yang Maha Esa untuk mengusai tanah Batak. Disanalah Raja Batak memulai kehidupannya,dari sejarah di abadikan dalam sebuah tempat yang disebut dengan Sopo Guru Tatea Bulan atau Rumah Guru Tatea Bulan.

Sopo Guru Tatea Bulan berisi patung-patung Siraja Batak dan keluarganya

yang merupakan keturunan Raja Ihat atau Debata MulaJadi Nabolon. Hingga saat ini masyarakat batak yang bermukim di pulau Samosir masih percaya bahwa Sopo Guru Tatea Bulan yang berada di pusuk buhit merupakan tempat pertama orang batak atau Siraja Batak. Disopo yang sakral ini kita akan melihat patung, yang dimana patung ini dinamakan dengan nama Raja Ihat Manusia, datang dari langit yang bernama Oppung Boru Tantan Debata. Dari situ lahirlah dua orang anak.

Anak pertama yaitu Oppung Guru Tatea Bulan, dengan memegang tongkat tunggal panaluan. Yang dimana ia sangat terkenal akan kesaktian nya seperti Dewa. oppung ini merupakan Si raja batak pertama kali, dengan istrinya yang asal

(16)

4

muasal Oppung ini menikah dengan seorang wanita bernama Oppung Boru Siboru Baso Burning. Yang dimana oppung boru berasal dari kerajaan Bidadari. Anak ke

dua atau adik dari Siraja batak Guru Tatea Bulan bernama Oppung Raja Isombaon, dengan istrtinya Oppung boru Nauli Na Basa.

Guru Tatea Bulan memiliki lima orang putra dan empat orang putri.

Kelima putranya bernama; Raja Uti (tidak memiliki keturunan), Sariburaja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Silau Raja. Ke empat putri nya bernama:

Siboru pareme, Siatting Haumason, Bunga Haumason, Natinjo (tidak kawin) bermukiman di tao malau Simanindo.Di dalam bangunan Sopo Guru Tatea Bulan terdapat sejumlah patung keturunan Raja Batak dengan patung sejumlah kendaraan si Raja Batak dan pengawalnya. Kendaraan itu antara lain naga, gajah, singa, harimau dan kuda. Berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak marga- marga yang ada sekarang ini berasal dari keturunan si Raja Batak. Sopo Guru Tatea Bulan mempunyai daya tarik karena menyimpan informasi sejarah peradaban suku Batak.

Sopo Guru Tatea Bulan merupakan kawasan wisata minat khusus dan

wisatatawan biasanya datang dengan tujuan untuk mengetahui atau memepelajari asal mula orang Batak. Asal mula ini digambarkan dengan adanya terdapat patung si Raja Batak (orang Batak yang pertama) dan keturunan-keturunannya. Terdapat juga patung dari binatang-binatang legenda yang dipercaya merupakan kendaraan dari si Raja Batak. Dikarenakan menjadi salah satu tempat untuk mempelajari dan mengetahui asal mula suku Batak, Sopo Guru Tatea Bulan perlu dilestarikan untuk mencegah hilangnya sejarah peradaban suku Batak. Saat berada di destinasi

(17)

tersebut akan tersedia guide yang dapat menceritakan sejarah tentang silsilah keluarga si Raja Batak.

Dari beberapa uraian yang telah dijelaskan diatas, maka penulis memilih judul “ Potensi Sopo Guru Tatea Bulan Sebagai Atraksi Wisata Di Desa Sarimarihit Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir ”.

1.2 Batasan Masalah

Untuk membatasi tulisan ini, tulisan ini di batasi dengan membahas Sopo Guru Tatea Bulan sebagai atraksi wisata di Desa Sarimarihit Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah di uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah Bagaimana Potensi Sopo Guru Tatea Bulan sebagai atraksi wisata di Desa Sarimarihit Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir ?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui potensi Sopo Guru Tatea Bulan sebagai atraksi wisata di Desa Sarimarihit Kecamatan Sianjur Mula- Mula Kabupaten Samosir.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun mamfaat penulisan kertas karya ini sebagai berikut:

(18)

6

1. Untuk menyadarkan masyarakat terhadap potensi atraksi wisata yang terdapat di Sopo Guru Tatea Bulan.

2. Bermamfaat untuk memperkaya dan memperluas informasi dan literature atau sumber pengetahuan bagi Mahasiswa dan akademis tentang potensi atraksi wisata Sopo Guru Tatea Bulan.

1.6 Metode Penelitian

Untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang di perlukan dalam penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan dua metode penulisan, yaitu :

1. Studi kepustakaan (Library Research) Merupakan metode penulisan yang berdasarkan pengumpulan data secara teoritis dari pustaka berupa buku- buku, refrensi dan internet yang ada hubungannya dengan pembahasan judul kertas karya ini.

2. Studi lapangan (Field Research) Merupakan metode pengumpulan data secara langsung kelapangan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini secara sistematis dapat di uraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang masalah, batasan masalah,rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, metode penelitian.

(19)

BAB II URAIAN TEORITIS

Menjelaskan tentang uraian kepariwisataan yang meliputi Pengertian Pariwisata, Pengertian Wisatawan, Jenis-jenis Pariwisata, Pengertian Atraksi Wisata, Pengertian Potensi Wisata, Pengertian Destinasi Wisata, Pengertian Destinasi Wisata, Pengertian Wisata Budaya.

BAB III TINJAUAN UMUM

Gambaran umum tentang Kabupaten Samosir :Letak geografis, Iklim Kabupaten Samosir, Demografi Kabupaten Samosir, Kepariwisataan Kabupaten Samosir, Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kepariwisataan Kecamatan Sianjur Mula-Mula.

BAB IV PEMBAHASAN

Membahas Potensi apa saja yang terdapat di Sopo Guru Tatea Bulan untuk dapat menjadi salah satu atraksi wisata di Desa Sarimarihit Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir.

BAB V PENUTUP

Penutup di bab ini berdasarkan kesimpulan dan saran.

(20)

8 BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang bersifat sementara dan tujuannya bukanlah untuk mencari nafkah tetapi untuk memenuhi kebutuhan refresing dan kesenangan, serta dilakukan dengan jangka waktu pendek, dan pelaku wisata atau wisatawan akan kembali ke tempat asalnya. Aktivitas ini tidak akan berjalan lancar jika tidak didukung oleh beberapa komponen wisata seperti: akomodasi, restoran, sarana transportasi, dan lain sebagainya.

Menurut etimologinya, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu Pari dan Wisata.Pari yang berarti banyak, keliling, berputar-putar, berkali-kali, berulang-ulang sedangkan Wisata merupakan perjalanan atau bepergian. Dengan demikian pariwisata dapat dikatakan perjalanan berkeliling ataupun perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam bahasa Inggris, pariwisata disebutdengan istilah tour sedangkan untuk pengertian yang lebih luas, kata kepariwisataan disebut dengan istilah tourism atau tourisme. Menurut definisi yang luas seperti yang dikatakan oleh Spillane (1985:5) mengungkapkan: “…

Pariwisata merupakan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu”.

(21)

Pariwisata menurut Macintosh dalam Yoeti (1985: 48) menjelaskan:

“Pariwisata adalah sejumlah gejala dan hubungan yang timbul, mulai dari interaksi antara wisatawan dari satu pihak, perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan wisatawan dan pemerintah, serta masyrakat yang bertindak sebagai tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan dimaksud.”

Definisi pariwisata juga mengandung beberapa pokok unsur seperti yang di katakan Richardson and Fluker (2004:5) menyampaikan:

Semua definisi yang dikemukakan selalu mengandung beberapa pokok, yaitu:

1. Adanya unsur travel (perjalanan, yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain.

2. Adanya unsur tempat „tinggal sementara‟ di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya.

3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupan/pekerjaan di tempat yang dituju.

2.2 Pengertian Wisatawan

Secara etimologi wisatawan berasal dari bahasa sansekerta yaitu wisata dan wan, wisata berarti perjalanan dan wan digunakan untuk menyatakan sebuah profesi, keahlian, keadaan, jabatan, dan kedudukan seseorang, sehingga wisatawan merupakan seseorang maupun sekelompok orang yang datang berkunjung pada suatu tempat atau wilayah lain dan mereka juga sama dengan pengunjung yang terdiri dari banyak orang dengan bermacam-macam tujuan kunjungan.

Menurut P.W. Ogilvie seorang ahli kepariwisataan Inggris dalam Yoeti (1996 : 129) menyatakan,

“ wisatawan adalah semua orang yang memenuhi dua persyaratan yakni yang pertama, mereka meninggalkan tempat tingalnya dalam jangka

(22)

10

waktu kurang dari satu tahun, kedua bahwa ketika mereka pergi mereka mengeluarkan uang di daerah yang merekakunjungi dan tidak untuk mencari upah ataupun gaji di daerah tersebut.”

Sedangkan menurut A.J. Norval dalam Yoeti (1983: 129) “… wisatawan adalah seorang yang memasuki wilayah negeri asing dengan suatu maksud dan tujuan apapun, asalkan tidak untuk tinggal menetap atau untuk kegiatan-kegiatan yang teratur melintasi perbatasan”. Wisatawan yang dimaksudkan harus mengeluarkan uang di tempat yang dikunjunginya, dan uang yang digunakanya tidak diperoleh dari tempat yang dia kunjungi melainkan dari tempat asalnya.

Dilihat dari perjalanan dan ruang lingkup yang dilakukan oleh wisatawan, maka wisatawan dapat di klasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:

1. Wisatawan asing (Foreign Tourist)

Yaitu orang asing yang melakukan perjalanan kesuatu negara lain yang bukan negara dia tinggal. Wisatawan asing dapat dilihat dari status kewarganegaraanya, dokumen-dokumen perjalananya, serta mata uang yang digunakan di negara ia melakukan perjalanan dikarenakan wisatawan ini umumnya menukarkan uangnya pada money changers.

2. Domestic Foreign Tourist

Yaitu wisatawan asing yang melakukan perjalanan pada suatu negara dimana dia tinggal. Orang tersebut bukan asli dari negara dia tinggal melainkan karena ada tugas pada suatu negara dengan memperoleh penghasilan mata uang negara aslinya dalam jumlah yang imbang, wisatawan ini dapat membelanjakan uang negara yang dikunjungi maupun uang negara dari asalnya.

3. Domestic Tourist

Yaitu wisatawan dalam negeri, yang melakukan suatu perjalanan dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya, sehingga tidak ada unsur asing baik dari status, uang yang dibelanjakan, maupun dokumenya.

4. Indigenous Foreign Tourist

Yaitu seseorang warga negara yang karena tugasnya atau jabatanya berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan sebuah perjalanan di negaranya tersebut.

(23)

5. Transit Tourist

Yaitu wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata ke suatu negara yang menggunakan kapal udara, laut, maupun kreta api yang terpaksa mampir atau melintasi suatu wilayah, atau singgah dan bukan keinginin wisatawan

.

2.3 Jenis-Jenis Pariwisata

Jenis-jenis pariwisata, antara lain (Pendit, 1986:36).

1. Wisata Budaya

Ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka

2. Wisata Kesehatan

Hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya. 3. Wisata Olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanandengan tujuan berolahraga atau memang maksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti Asian Games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup dan lain-lain.

3. Wisata Olahraga

Ini dimaksudkan dengan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanandengan tujuan berolahraga atau memang maksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti Asian Games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup dan lain-lain.

4. Wisata Komersial

Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk menungjungi pameran- pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

5. Wisata Industri

Yang ada erat hubungannya dengan wisata komersial adalah apa yang dinamakan wisata industri. Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam ke suatu

(24)

12

kompleks atau daerah perindustrian di mana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian termasuk dalam golongan wisata industri ini.

6. Wisata Politik

Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian dengan aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti misalnya ulang tahun perayaan 17 Agustus di Jakarta, perayaan 10 Oktober di Moskov, penobatan Ratu Inggris di London dan sebagainya dimana biasanya fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan atraksi beraneka warna diadakan secara megah dan meriah bagi para pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.

7. Wisata Konvensi

Yang dekat dengan wisata politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.

8. Wisata Sosial

Ke dalam jenis ini termasuk pula wisata remaja (youth tourism).

Yang dimaksudkan dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah (atau dengan kata lain tidak mampu membayar segala sesuatu yang bersifat luks) untuk mengadakan perjalanan, seperti misalnya bagi kaum buruh, pemuda, pelajar, atau mahasiswa, petani dan sebagainya.

9. Wisata Pertanian

Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya di mana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur.

10. Wisata Maritim

(Marina) Bahari Di Tanah Air kita banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti mislanya Pulau-pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, Pantai Pulau Bali dan pulau- pulau kecil di sekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya.

11. Wisata Cagar Alam

Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat-tempat lain.

(25)

12. Wisata Buru

Jenis ini dilakukan di negeri-negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.

13. Wisata Pilgrim

Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat.

14. Wisata Bulan Madu

Yaitu, suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan merpati, pengantin baru, yang sedang berbulan madu dengan fasilitasfasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka, seperti misalnya kamar pengantin di hotel yang khusus disediakan dengan peralatan serba istimewa seperti tempat tidur yang jahut, dekorasi dinding dengan selera tinggi, cermin besar di berbagai sudut termasuk langit-langit kamar, dan sebagainya menimbulkan kesan seakan-akan berada di surgaloka.

2.4 Pengertian Atraksi Wisata

Atraksi wisata adalah salah satu konsep yang relatif sering kita dengar di bidang kepariwisataan. Atraksi wisata terdiri dari 2 kata yaitu atraksi dan wisata.

Definisi atraksi menurut Janianton (2006: 1) “Atraksi wisata adalah semua objek (alam, budaya dan buatan) yang memerlukan banyak penanganan agar dapat memberikan nilai daya tarik bagi wisatawan.’

Menurut Soekadijo (2002: 49) “atraksi wisata juga bisa disebut sebagai segala hal yang diharapkan wisatawan yang akan dapat memenuhi keperluan wisatawaan.”

Untuk menemukan potensi kepariwisataan di suatu daerah orang harus berpedoman kepada apa yang dicari oleh wisatawan. Suatu daerah atau tempat hanya dapat menjadi tujuan wisata kalau kondisinya sedemikian rupa dapat menarik perhatian pengunjung, sehingga ada yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata. Apa yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata itulah yang

(26)

14

disebut modal atau sumber kepariwisataan. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa atraksi wisata merupakan segala sesuatu yang memiliki keindahan, yang bernilai, baik yang berupa suatu keanekaragaman, yang memiliki keunikan, baik dalam kekayaan budaya maupun hasil buatan manusia (man made) yang menjadi faktor daya tarik dan menjadi tujuan wisatawan untuk berkunjung, yang menjadikan wisatawan termotivasi untuk melakukan wisata ke obyek wisata tersebut.

2.5 Pengertian Potensi Wisata

Menurut Prof.Mariotti (Yoeti 1996:172) “Potensi pariwisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata dan merupakan daya tarik bagi orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut.”

Sujali (Amdani, 2008) menyebutkan, potensi wisata sebagai kemampuan dalam suatu wilayah yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk pembangunan, mencakup alam dan manusia serta hasil kaya manusia itu sendiri.

Jadi dapat disimpulkan bahwa potensi pariwisata adalah sesuatu yang dimiliki dari objek wisata tersebut yang memiliki daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata potensi berarti kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, dan daya. Sedangkan kata pariwisata mempunyai arti segala yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancongan, turisme.Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian Potensi Pariwisata adalah kemampuan, kesanggupan, kekuatan, dan daya untuk mengembangkan segala sesuatu yang

(27)

berhubungan dengan perjalanan, pelancongan, atau kegiatan pariwisata lainnya dalam hal ini pengembangan produk objek dan daya tarik wisata.

Sujali (1989 : 9-10) memberikan pengertian potensi wisata berdasarkan permasalahan yang akan dibahas antara lain :

1. Potensi wisata adalah kemampuan dalam suatu wilayah yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk pembangunan, mencakup alam dan manusia serta hasil karya manusia itu sendiri.

3. Potensi internal objek wisata adalah potensi wisata yang dimiliki obyek itu sendiri yang meliputi komponen kondisi fisik obyek, kualitas obyek, dan dukungan bagi pengembangan.

4. Potensi eksternal obyek wisata adalah potensi wisata yang mendukung pengembangan suatu obyek wisata yang terdiri dari aksesibilitas, fasilitas penunjang, dan fasilitas pelengkap.

2.6 Pengertian Destinasi Wisata

Destinasi wisata adalah tempat tujuan wisata yang artinya yang akan di jadikan seseorang sebagai tujuan menghabiskan waktu sambil menikmati keindahan yang ada. Destinasi merupakan suatu wilayah yang dikunjungi dengan jangka waktu yang sementara selama kegiatan perjalanan seseorang maupun sekelompok orang dibandingkan dengan daerah lain yang dilalui selama kegiatan perjalanan, misalnya sebuah daerah transit. Menurut Kusudianto (1996: 8) destinasi wisata dapat digolongkan atau dibagai berdasarkan ciri-ciri dari sebuah destinasi, yaitu sebagai berikut:

1. Destinasi sumber daya alam seperti air terjun, cuaca, iklim, pantai, dan hutan.

2. Destinasi sumber daya budaya yaitu seperti tempat bersejarah, museum, teater, dan kebudayaan masyarakat lokal.

3. Fasilitas rekreasi dapat berupa taman bermain

4. Event atau acara seperti pertunjukan pesta kesenian Bali, Pesta Danau Toba, dan pasar malam

(28)

16

5. Aktivitas spesifik seperti kasino di genting Highland Malaysia, dan wisata berbelanja di Hongkong.

6. Daya tarik pikologis seperti sebuah petualangan, perjalanan romantis, dan keterpencilan.

Selama wisatawan berada di destinasi wisata atau daerah tujuan wisata, wisatawan memerlukan sebuah pelayanan demi kelancaran perjalanan wisatawan, pelayanan yang dimaksud disini berupa akomodasi, transportasi, makanan maupun minuman, dan sesuatu yang akan dilihat selama menjelajahi destinasi tersebut baik itu destinasi wisata alam, wisata budaya, maupun wisata buatan manusia.

Sehingga dapat disimpulkan penulis destinasi wisata adalah suatu kawasan, tempat, dan wilayah tertentu yang dipilih oleh seseorang maupun sekelompok orang, yang tinggal dalam jangka waktu sementara yang dapat melakukan suatu aktivitas di tempat tersebut dengan adanya pendukung yang tersedia seperti atraksi, aksebilitas, dan amenitas.

2.7 Pengertian Wisata Budaya

Wisata budaya merupakan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dari tempat tinggal asal mereka menuju ke tempat objek wisata sejarah di kota atau negara lain, guna untuk mengetahui informasi dan pengalaman tentang sejarah dan budaya di daerah tersebut. UNWTO memberikan pemahaman tentang wisata sejarah dan warisan budaya (cultural heritage tourism) sebagai: “Pergerakan orang-orang ke daya tarik budaya di kota-kota dan/atau negara-negara selain dari tempat tinggal normal mereka, dengan maksud untuk mengumpulkan informasi dan juga mendapatkan pengalaman baru untuk

(29)

memenuhi kebutuhan budaya dan semua pergerakan terkait dengan daya tarik budaya tertentu, seperti situs warisan, artistik dan manifestasi budaya, seni dan drama, serta lainnya”. (sumber:www.kemenparekraf.go.id)

Sedangkan menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan “Wisata Sejarah dan Warisan Budaya adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mengunjungi destinasi wisata sejarah dan warisan budaya tertentu dengan tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata sejarah dan warisan budaya yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara”.

(30)

18 BAB III

TINJAUAN UMUM

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir adalah pemekaran dari Kabupaten Toba Samosir yang di bentuk dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai yang diremikan pada tanggal 07 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Dengan diresmikannya Kabupaten Samosir kemudian ditindaklanjuti dengan pelantikan Penjabat Bupati Samosir pada tanggal 15 Januari 2004. Kabupaten Samosir terletak pada posisi geografis antara 2021’38” dan 2049’48” Lintang Utara, dan antara 98024’00” dan 99001’48” Bujur Timur, dengan ketinggian antara 904 meter dan 2.157 meter di atas permukaan laut.

Kabupaten Samosir merupakan daerah pulau yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba ditambah sebagian wilayah daratan Pulau Sumatera. Luas wilayahnya mencapai 2.069,05 km2, terdiri dari luas daratan 1.444,25 km2 dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka macam, yaitu datar, landai, miring dan terjal, dan luas danau 624,80 km2. Secara administratif wilayah Kabupaten Samosir memiliki 9 (sembilan) kecamatan yang terdiri dari 128 desa dan 6 kelurahan.

3.2 Letak Geografi Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir Secara Geografis Kabupaten Samosir terletak pada 20 24‘ – 20 25‘ Lintang Utara dan 980 21‘ – 990 55‘ BT. Secara Administratif

(31)

Wilayah Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh Kabupaten, yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun; di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir; di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan; dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat.

3.3 Iklim Kabupaten Samosir

Temperatur Kabupaten Samosir berkisar antara 170 C – 290 C dengan kelembaban udara rata-rata 85 persen dan tergolong dengan beriklim tropis.

Curah hujan tertinggi terjadi bulan November dengan rata-rata 440 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 15 hari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni s/d Agustus berkisar dari 31 s/d 56 mm per bulan, dengan hari hujan 5 s/d 7 hari.

Kecamatan yang tertinggi rata-rata curah hujannya adalah Harian sebesar 302 mm, sedangkan yang terendah adalah Nainggolan rata-rata sebesar 120 mm.

Sifat Permukaan dan Kemiringan Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 700 – 1.700 m di atas permukaan Laut, dengan komposisi;

700 m s/d 1.000 m dpl = ± 10 % 1.000 m s/d 1.500 m dpl = ± 25 %

> 1.500 m dpl = ± 65 %Dengan Komposisi kemiringan sebagai berikut : 0 – 20 (datar) = ± 10 %

2 – 150 (landai) = ± 20 % 15 – 400 (miring) = ± 55 %

(32)

20

> 400 (terjal) = ± 15 %Jenis Tanah Topografi dan kontur tanah di Kabupaten Samosir pada umumnya berbukit dan bergelombang.

3.4 Demografi Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir dengan luas daratan 1.444,25 km2 berdasarkan proyeksi penduduk pertengahan tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Samosir adalah 121.594 jiwa, terdiri dari 60.384 penduduk lakilaki (49.66%) dan 61.210 penduduk perempuan (50.34%) dengan rasio jenis kelamin sebesar 98.65 dan angka kepadatan penduduk mencapai 84.19 jiwa/km2 . Sementara itu jumlah rumah tangga adalah 29.775 rumah tangga dengan rata-rata penduduk tiap rumah tangga sebesar 4,08 jiwa/rumah tangga.

3.5 Kepariwisataan Kabupaten Samosir

Samosir dikenal masyarakat Indonesia karena kekayaan budaya Batak Toba.Selain itu Samosir juga dikenal dengan indahnya panorama alam yaitu Danau Toba.Bukan hanya kalangan masyarakat Indonesia, terkenalnya Danau Toba hingga luar negeri tidak terlepas dari Pulau Samosir. Pulau Samosir menyimpan beragam keindahan mulai dari pemandangan alam, kebudayaan lokal, hingga peninggalan dan kisah sejarah yang menarik untuk ditelusuri. Banyak objek wisata di Pulau Samosir yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata rohani, politik/ hukum, sejarah, kemiskinan, dan alam. Tak heran jika kita berkunjung ke Pulau Samosir banyak para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri kita jumpai.

(33)

Dataran tinggi Samosir memiliki alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berbagai keindahan dan daya tarik wisata. Keunggulan pariwisata Kabupaten Samosir dibandingkan dengan daerah lainnya di Sumtera Utara adalah:

1. Posisi Kota Samosir yang strategis dapat dijadikan pintu gerbang perjalanan wisata ke daerah lain.

2. Jarak dari Ibukota Provinsi hanya 210 Km dan aksesibilitas sangat baik.

3. Sarana akomodasi yang memadai.

4. Memiliki alam yang indah dan sejuk.

Potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Samosir antara lain adalah:

1. Gunung Pusuk Buhit, asal mula suku Batak.

2. Aek Boras, Sumber mata air Buru Tatea Bulan.

3. Aek Sipitu Dai, Mata air tujuh rasa.

4. Batu Sawan, Batu tempat air rasa jeruk purut.

5. Menara Pandang Tele, menara tempat memandang panorama Danau Toba dari ketinggian Pegunungan Tele.

6. Partuko Ginjang di Desa Martahan.

7. Janji Martahan, tempat pendaratan penerbangan layang.

8. Air Terjun Sampurna Efrata.

9. Mata Air Pohon Pakki.

10. Pemandian Air Panas / Aek Rangat, yang mengandung belerang berjarak 3 km dari Kota Pangururan.

11. Danau Sidhoni, danau di tengah Pulau Samosir yang menjadi keunikan tersendiri dengan sebutan danau diatas danau. Itulah salah satu keunikan

(34)

22

Kabupaten Samosir.Terdapat dua danau di pulau yang ada di tengah DanauToba.Danau Sidihoni dan Aek Natonang di Simanindo.

3.6 Kecamatan Sianjur Mula-Mula

Sianjur Mula-Mula adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Samosir. Ibu kota Kecamatan ini berada di Desa Ginolat. Kecamatan Sianjur Mula Mula mempunyai potensi yang cukup melimpah. Salah satu potensi yang sangat potensial ialah sektor pariwisata. Hal ini disebabkan kecamatan Sianjur Mula Mula memiliki keindahan alam yang sangat eksotis dan juga memiliki kekayaan local wisdom yang sangat tinggi. Menurut kepercayaan setempat, kecamatan Sianjur Mula-Mula adalah tempat asal muasal etnis Batak dilahirkan.

Oleh karena itu, pengembangan pariwisata yang berkaitan dengan budaya setempat menjadi suatu peluang besar bagi desa tersebut untuk dapat dilirik oleh wisatawan. Sehingga, perlu adanya beberapa upaya publikasi, pembaharuan, perbaikan maupun peremajaan pada berbagai situs budaya dan area potensial wisata. Kecamatan ini memiliki luas daerah 140,24 km2 dengan ketinggian berkisar antara 904 – 1800 mdpl.

Kecamatan Sianjur Mula-Mula terdiri atas 12 desa, jumlah penduduk kecamatan ini pada tahun 2017 kurang lebih 9501 penduduk dengan kepadatan penduduk kurang lebih 67,75 jiwa/km2 . Potensi pariwisata di Kecamatan Sianjur Mula-Mula juga cukup melimpah, dengan ciri khasnya memperkenalkan asal muasal suku Batak, pariwisata di Kecamatan Sianjur Mula- Mula tidak hanya menawarkan pemandangan yang eksotis melainkan nilai – nilai sejarah dan budaya salah satu suku terbesar di Indonesia.

(35)

3.7 Kepariwisataan Kecamatan Sianjur Mula-Mula

Kecamatan Sianjur Mula-mula adalah salah satu kecamatan yang terdapat di kabupaten Samosir. Kecamatan ini berada tepat di tengah-tengah pulau Samosir tepatnya di lereng bukit Pusuk Buhit yang dikenal sebagai awal mula suku Batak.

Sebagai salah satu kecamatan di kabupaten Samosir yang berada di sekitar danau Toba dan menjadi target pembangunan 10 destinasi prioritas yang sedang diencarkan oleh pemerintah Indonesia, menjadikan kecamatan Sianjur Mula-mula telah mulai dibenahi dan terus dikembangkan fasilitas pariwisatanya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa poin berikut:

1. Atraksi Wisata Kecamatan Sianjur Mula-Mula

Sejumlah destinasi wisata di Kecamatan Sianjur Mula-mula, ramai dikunjungi wisatawan khususnya pada hari libur. Pengunjung datang dari berbagai kota, seperti Medan, Siantar, Jakarta, Bandung dan sejumlah kota lainnya.

Destinasi wisata yang ramai dikunjungi adalah seperti Menara Pandang Tele, Sopo Guru Tatea Bulan, Situs Batu Hobon, Aek Sipitu Dai, Batu Sawan. Dari pengamatan medanbisnisdaily.com selama hari libur, dalam sehari pengunjung di objek wisata itu mencapai ratusan orang. Padahal pada hari biasa, pengunjung hanya puluhan.

Atraksi wisata yang dimiliki oleh kecamatan Sanjur Mula-mula yaitu berupa seni, budaya, warisan budaya, kekayaan alam dan hiburan. Seperti berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2009, daya tarik wisata memiliki definisi yaitu segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi

(36)

24

sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Atraksi yang ada di Sianjur Mula-Mula adalah atraksi berupa pemandangan alam berupa bentang sawah yang luas dan atraksi budaya.

2. Aksesibilitas Kecamatan Sianjur Mula-Mula

Aksesibilitas merupakan salah satu hal yang terpenting dalam membuat daya tarik destinasi wisata meningkat. Salah satu hal untuk menarik wisatawan kembali adalah dengan aksesibilitas yang mudah dan penanda yang jelas sehingga pengunjung akan merasa aman dan nyaman ketika mengunjungi suatu tempat wisata. Seperti yang dikemukakan Yoeti bahwa berhasilnya suatu tempat wisata hingga tercapainya kawasan wisata salah satunya adalah dalam kemudahan pencapaian (aksesbilitas).

Aksesibilitas Sianjur Mula-Mula perlu adanya perbaikan dari segi kondisi jalan. Kondisi jalan masuk desa yang 40% rusak harus segera dilakukan perbaikan agar tidak rusak berlanjut. Selain dari pada itu, akses menuju atraksi alam juga perlu dikembangkan mengingat hanya 1 jalur akses masuk 3 meter dan area parkir yang sangat sempit yang hanya dapat menampung 7 mobil. Atraksi alam yang menjadi atraksi utama dari desa ini harus mempunyai aksesibilitas yang tinggi sehingga wisatawan akan kembali lagi nantinya. Parkiran untuk para pengunjung harus disediakan dan ditata dengan baik sehingga pengunjung dengan mudah mengerti dimana lokasi parkir yang jelas. Perjalanan dari Medan menuju ke kecamatan Sianjur Mula-Mula dapat di tempuh melalui dua jalur yaitu : Jalur melalui Medan-Tanah karo-Sidi Kalang-kecamatan Sianjur Mula-Mula yang dapat ditempuh selama lebih kurang enam jam. Kemudian Jalur kedua melalui

(37)

Medan – Tebing – Siantar – Parapat (3 Jam 45 menit) – Menyeberang Menggunakan Ferry menuju Ambarita (sekitar 40 menit)- Ambarita-kecamatan Sianjur Mula-Mula dapat ditempuh selama 1 jam 15 menit.

3. Amenitas Kecamatan Sianjur Mula-Mula

Amenitas adalah semua bentuk fasilitas yang memberikan pelayanan bagi wisatawan untuk segala kebutuhan selama tinggal atau berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, seperti hotel, motel, restaurant, bar, discotheques, café,shopping center, souvenir shop. Perusahaan-perusahaan inilah yang memberi pelayanan bila mereka datang berkunjung pada suatu destinasi wisata. Dapat disimpulkan bahwa amenitas adalah dasar dan fasilitas untuk memperoleh hiburan / kesenangan, sehingga semua landasan amenitas sangat dibutuhkan di dalam objek destinasi wisata dengan tujuan agar wisatawan mau kembali berkunjung.

Amenitas yang ada di Sianjur Mula-Mula adalah tersedianya tempat penginapan, toilet, dan tempat pakir.

Amenitas terbagi menjadi 2 jenis yaitu sarana dan prasarana, sarana pariwisata adalah fasilitas yang pengembangan dan pengadaannya dilakukan setelah adanya kegiatan pariwisata. Sarana pariwisata di kecamatan Sianjur Mula- mula seperti, tempat penginapan telah mulai berkembang ditandai dengan marak nya pembangunan homestay, losmen dan guest house atau tempat penginapan kelas menengah kebawah. Restoran juga telah dengan kelas menengah kebawah.

Prasarana merupakan fasilitas pendukung pariwisata yang pembangunan nya harus terlaksana walaupun tanpa adanya kegiatan pariwisata. Ketersediaan prasarana di kecamatan Sianjur Mula-Mula telah mulai di kembangkan, hal ini

(38)

26

dengan tersedianya 1 puskesmas dipusat kecamatan Sianjur Mula-Mula. Terdapat juga bidan-bidan desa yang telah tersedia disetiap desa yang ada di kecamatan Sianjur Mula-Mula. Persediaan air bersih yang melimpah, tenaga listrik, tempat pembuangan sampah, telekomunukasi dan jaringan internet yang lumayan cepat.

Semua Semua hal itu telah tersedia di kecamatan Sianjur Mula-Mula.

(39)

27 BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Potensi Sopo Guru Tatea Bulan Sebagai Atraksi Wisata Di Desa Sarimarihit Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir

Kekayaan Samosir akan Budaya peninggalan sejarah, adat istiadat yang melekat, merupakan kebanggaan sebagai etnis ibu pertiwi. Pulau Samosir merupakan pulau yang menyimpan kekayaan alam serta tentang asal muasal suku Batak. Pulau Samosir merupakan sebuah pulau vulkanik dengan ketinggian 100 meter di tengah danau toba, Sumatera Utara. Disinilah sejarah suku bangsa batak pertama kali menginjakkan kaki. Sampai saat ini sejarah suku Batak masih banyak masyarakat yang ingin tau akan muasalnya suku Batak. Berikut ini potensi- potensi yang dimiliki Sopo Guru Tatea Bulan :

4.1.1 Bukit Sigulatti

Sopo Guru Tatea Bulan ini terletak di Bukit Sigulatti atau tepat berada di bawah Pusuk Buhit, Sianjur Mula-mula. Lokasinya yang berada di ketinggian membuat pengunjung dapat melihat keindahan alam di Samosir yang sangat cantik. Jika ingin berkunjung ke tempat ini, pengunjung tidak perlu khawatir karena tempat wisata sejarah ini sama sekali tidak memungut biaya masuk.

Namun diharapkan para pengunjung agar tetap menjaga kebersihan disana serta etika yang baik tatkala sudah menginjakkan kaki disana. Perjalanan yang cukup jauh akan terbayar dengan pemandangan yang indah serta pengetahuan yang akan didapat disana.

(40)

28

Gambar 4.1 Bukit Sigulatti

(Sumber: Dokumentasi pribadi, Fernando, 2021) 4.1.2 Patung Sejarah Asal Muasal Suku Batak

Dalam sejarah bangsa Batak, masyarakat Batak percaya, bahwa awal mula manusia merupakan dari Debata Mula Jadi Nabolon. Sebutan masyarakat pada masa itu ialah Tuhan. Dari sejarah ini di abadikan dalam sebuah tempat yang disebut dengan Sopo Guru Tatea Bulan atau Istana Guru Tatea Bulan. Tempat ini berisi patung-patung Siraja Batak dan keluarganya yang merupakan keturunan Raja Ihat atau Debata Mula Jadi Nabolon. Hingga saat ini masyarakat batak yang bermukim di pulau Samosir masih percaya bahwa Sopo Guru Tatea Bulan yang berada di pusuk buhit merupakan tempat pertama orang batak atau SiRaja Batak, bahkan tempat sangat sakral.

Singkatnya, pengunjung akan bisa menggali sejarah asal muasal bangsa Batak. Disini kamu akan dipandu dengan guru kunci yang diberi kepercayaan

(41)

sebagai penjaga Sopo Guru Tatea Bulan, dan beliau merupakan Bapak Limbong.

Di sopo yang sakral ini kamu akan melihat patung, yang dimana patung ini dinamakan dengan nama Raja Ihat Manusia, oppung ini merupakan Si raja batak pertama kali, dengan istrinya yang asal muasalnya datang dari langit yang bernama Oppung Boru Tantan Debata. Dari situ lahirlah dua orang anak si Raja Batak.

Anak pertama yaitu Oppung Guru Tatea Bulan, dengan memegang tongkat tunggal panaluan. Yang dimana ia sangat terkenal akan kesaktian nya seperti dewa. Oppu ini menikah dengan seorang wanita bernama Oppung Boru Siboru Baso Burning. Yang dimana oppung boru berasal dari kerajaan bidadari.Anak ke dua atau adik dari Siraja batak Guru Tatea Bulan bernama Oppung Raja Isombaon, dengan istrtinya Oppung boru Nauli Na Basa.

Guru Tatea Bulan memiliki lima orang putra dan empat orang putri.

Kelima putranya bernama; Raja Uti (tidak memiliki keturunan), Sariburaja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Silau Raja. Ke empat putri nya bernama:

Siboru pareme, Siatting Haumason, Bunga Haumason, Natinjo (tidak kawin) bermukiman di tao malau Simanindo. Dari Sopo ini kamu akan lebih mengetahui lagi akan muasal bangsa batak. Terkhususnya lagi buat kamu yang orang batak.

Jika kamu kemari kamu akan tahu asal muasal bangsa batak dan juga Margamu.

Tetap jaga tutur kata yang sopan dan jangan melakukan hal-hal yang aneh. Karena Pulau Samosir sangat begitu Sakral.

Nama keturunan dari Guru Tatea Bulan kemudian menjadi marga orang- orang batak. Untuk masuk ke sopo ini diharapkan untuk tidak berisik. Wisatawan

(42)

30

juga harus membuka alas kaki ketika naik ke area bangunan."Di bagian depan itu patung dayang-dayang," ujar Bapak Limbong, seorang pemandu di sana. Naik sedikit ke atas, ada berbagai jenis patung hewan. Mulai dari gajah, singa sampai naga. Rupanya hewan-hewan menjadi ternak dari Si Raja Batak saat itu. Dua patung hulubalang berdiri di pintu masuk dekat tangga. Mereka adalah Sisingamagaraja Ketiga dan Sisingamangaraja 12. Kemudian, ada dua bendera orang Batak bendera Merah Putih dan bendera yang memiliki merah,putih dan hitam"

Ada tiga warna khas orang Batak, merah untuk langit, putih untuk bumi dan hitam untuk alam bawah," katanya mendetail. Begitu masuk ke dalam sopo Guru Tatea Bulan, kamu akan disambut oleh 7 patung manusia dengan banyak daun sirih dan telor kampung di bawahnya. Ini merupakan persembahan yang diberikan pengunjung kepada Raja Uti. "Apa saja yang diminta kalau dipercaya akan terkabul," dia menjelaskan. Selanjutnya Nyaris Celaka Cerita ini bukan hanya isapan jempol. Pernah ada seorang pria yang hendak berwisata ke sana.

Namun karena tidak tahu medan, dirinya membawa kendaraan dekat dengan jurang.Saat itu posisi bagian depan mobil sudah di mulut jurang. Karena jalan sangat sempit, sulit untuk putar balik. Dengan gemetaran, pria tersebut langsung berlari ke tempat Guru Tatea Bulan. Di sana, ia berdoa agar diselamatkan. Begitu turun, pria ini kaget bukan main. Mobil yang hampir terperosok sudah berada di tengah jalan dengan arah menuju ke desa alias sudah putar balik."Sampai saat ini mereka dipercaya tetap hidup dan menjelma. Ini mengapa wisatawan harus berlaku sopan disini, "tutur Sagala. Selain sakral, Sianjur Mulamula juga memiliki

(43)

pemandangan yang sangat indah. Ada menara pandang yang disediakan yaitu Limbong Valley dan Sagala Valley. Masing-masing tempat ini mengarahkan ke desa Limbong Sagala.

Gambar 4.2. Sopo Guru Tatea Bulan

(Sumber: Dokumentasi pribadi, Fernando, 2021)

(44)

32

4.1.3 Objek Wisata Di Sekitarnya

Dalam melakukan perjalanan wisata pasti akan sangat menyenangkan jika kita dapat mengunjungi banyak tempat wisata yang menarik. Bagi pengunjung yang berkeinginan mengunjungi Sopo Guru Tatea Bulan tidak usah khawatir karena disekitar tempat wisata sejarah ini masih banyak destinasi wisata lainnya yang bisa dikunjungi.

Berikut adalah penjelasan terkait destinasi-destinasi wisata tersebut:

Sagala Valley, Limbong Valley, Gedung Toba Caldera Geopark, Batu Hobon dan Batu Cawan.

1. Sagala Valley

Gambar 4.3 Sagala Valley

(Sumber : Dokumentasi pribadi, Fernando, 2021)

(45)

Pesona desa Sagala di Kecamatan Sianjur Mula-mula, Samosir cukup memukau. Bentangan sawah dengan background pebukitan dan Danau Toba tak jemu untuk dipandang. Apalagi bila dilihat dari ketinggian. Salah satu sudut paling tepat untuk menyaksikan lukisan alam itu adalah dari situs sejarah-budaya Parsaktian Guru Tatea Bulan yang berada tepat di atasnya. Hal itupun diakui salah seorang pengunjung dari Medan yang berkunjung ke Parsaktian Guru Tatea Bulan, ada pebukitan, sawah dan Danau Toba. Ditambah lagi angin yang selalu bertiup setiap saat.

Sejak dulu Sagala dikenal sebagai salah satu desa di Kecamatan Sianjur Mula-mula, Samosir, yang paling subur terutama dengan komoditi padi. Areal persawahannya cukup luas dibanding desa tetangganya. Ketersediaan air juga cukup karena sejumlah air terjun kecil yang mengalir dari pebukitan. Desa Sagala juga termasuk desa sejarah. Kampung awal orang Batak diduga ada di desa ini.

Baru-baru ini Balai Arkeologi Sumut melakukan penggalian arkeologis di sekitar desa ini dan menemukan sisa-sisa kampung Batak yang diduga berusia seribu tahun.

(46)

34

2. Limbong Valley

Gambar 4.4 Limbong Valley

(Sumber :Dokumentasi pribadi, Fernando, 2021)

Pesona alam di desa Limbong Kecamatan Sianjur Mula-Mula sangat lah indah. Desa ini dikelilingi bukit-bukit yang indah, hamparan sawah yang teratur dan memiliki banyak destinasi wisata.

3. Gedung Toba Caldera Geopark

Gambar 4.5 Gedung Toba Caldera Geopark

(47)

(Sumber : Dokumentasi pribadi, Fernando, 2021) Geopark Kaldera Toba adalah hamparan luas yang terjadi dari letusan Gunung Toba. Disini tempat bermukim dan berkembangnya Raja Batak beserta keturunannya, beserta peninggalan sejarah adat dan budaya yang merupakan Geosite Pusuk Buhit di Geopark Kaldera Toba.

Menurut Wilmar, selintas ini adalah kawasan Danau Toba. Ini dulunya Gunung Toba. Di sebelah utara adalah letusan Haranggaol. Itulah yang terjadi pada 500 ribu tahun lalu. Dilokasi tempatnya berdiri, Wilmar menjelaskan bahwa dulunya perbukitan ini adalah danau. Sesungguhnya, geopark ini bisa menjadi tujuan wisata dan pertanian berbasis geopark. Dari sini juga budaya, kesenian, tarian tor- tor, dan perkawinan yang penuh pantun tercipta. “Semua pemegag kebijakan harus peduli untuk mengelola, merawat dan mengembangkan pariwisata geopark ini.

4. Batu Hobon

Gambar 4.6. Batu Hobon

(Sumber : Dokumentasi pribadi, Fernando, 2021)

(48)

36

Batu Hobon merupakan warisan budaya bagi masyarakat Suku Batak.

Batu Hobon diriwayatkan sebagai tempat bermukimnya Raja Batak. Dikisahkan para tetua adat dan orangtua suku Batak bahwa Batu Hobon konon merupakan karya cipta Raja Uti. Seperti diketahui Raja Uti merupakan cucu Si Raja Batak dari anak pertamanya, Guru Tatea Bulan. Batu Hobon dipercaya sebagai tempat sakral. Di dalamnya termuat harta pusaka, alat musik, dan kitab berisi ajaran leluhur dan falsafah Batak.

5. Batu Cawan

Gambar 4.7 Batu Cawan

(Sumber : Dokumentasi pribadi, Fernando, 2021)

Batu Cawan (batu sawan) yang terdapat disisi kaki pegunungan Pusuk Buhit di kecamatan Sianjur Mulamula adalah salah satu objek budaya Batak yang dianggap suci. Dianggap suci karena menurut sejarah, tempat inilah orang Batak percaya bahwa Raja Uti tinggal. Dimana diyakini bahwa dulunya raja-raja yang tinggal di daerah Pusuk Buhit menjadikan tempat pemandian yang suci.

(49)

Sekitar tahun 1996 tempat ini ditemukan oleh seorang bermarga Limbong lewat mimpi. Setelah ditelusuri ada suatu aliran air yang muncul dari permukaan tanah yang mengalir dari celah pebatuan melintasi tebing menjadikan air terjun kecil ke sebuah batu berbentuk seperti cawan besar. Yang pada ahkirnya kemudian tempat ini dipercaya tempat suci dan dikeramatkan digunakan tempat upacara ritual.

Ada keunikan dari tempat ini, dimana terbukti air yang mengalir sampai batu cawan (batu sawan) memiliki rasa. Tidak seperti air biasa, air di batu cawan (batu sawan) rasanya seperti air yang diberi perasan jeruk purut dan kecut-kecut serta segar alami. Batu Cawan (batu sawan) dipercaya airnya dapat menyembuhkan penyakit. Orang Batak yang tinggal di daerah itu menyebutnya sebagai air berkah. Tempat ini menjadi salah satu tujuan orang Batak melaksanakan ritual. Yang jelas tempat ini mulai ramai dikunjungi sebagai tempat mengadakan acara ritual, baik yang berasal dari masyarakat sekitar, lokal bahkan dari luar negeri untuk berziarah.

(50)

38 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Potensi Sopo Guru Tatea Bulan sebagai atraksi wisata di desa Sarimarihit adalah sebagai berikut, Bukit Sigulatti, Patung sejarah asal-muasal Suku Batak, dan objek wisata disekitarnya seperti Sagala Valley, Limbong Valley, Gedung Toba Celdera Geopark, Batu Hobon dan Batu Cawan. Potensi Sopo Guru Tatea Bulan tersebut dapat meningkatkan potensi wisata di desa Sarimarrihit kecamatan Sianjur Mula-Mula kabupaten Samosir.

5.2 Saran

Diharapkan dengan dibuatnya kertas karya ini, pemerintah serta masyarakat lokal dan sekitar dapat tersadar akan wisata budaya yang dimiliki daerahnya,dan dapat dijaga serta merawatnya agar tetap lestari.Untuk menjaga kelestarian wisata budaya Sopo Guru Tatea Bulan diharapkan pemerintah setempat ikut berpartisipasi dalam mengembangkan dan mempromoiskan Wisata budaya ini agar diketahui oleh orang lain.

(51)

39

DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Janianton danWeber, Helmut F. 2006. Perencanaan Ekowisata: dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Kusudianto. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia

Pendit, Nyoman S. 1986. Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita

Richardson, John I dan Martin Fluker. 2004. Understanding and Managing Tourism. Australia: Person Education Australia, NSW Australia

Soekadijo, R. G. (2002). Anatomi Pariwisata. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Spillane, James. 1985. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya.

Yogyakarta: kanisius

Sujali, 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Fakultas Geografi UGM.

Yogyakarta.

Suut Amdani. 2008. Analisis Potensi Obyek Wisata Alam Pantai di Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi. Surakarta : Fakultas Geografi UMS.

Yoeti, Oka A. 1983. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa Yoeti, Oka A. (1985). Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa Yoeti, Oka A. (1996) Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang

Maka diperoleh kromatogram dengan waktu retensi 4,647 menit (waktu retensi diperoleh dari hasil rata – rata waktu retensi pada 6 kali penyuntikan standar

Sistem Informasi dapat diartikan sebagai sistem buatan manusia yang terdiri dari sekumpulan komponen, baik manual maupun berbasis komputer yang terintegrasi untuk

Keywords: furfural, mile a minute weed, bilimbi acid, pentosan, Mikania micrantha, Averrhoa blimbi, environmentally friendly organic acids. Universitas

KRITERIA PENAPISAN JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG TIDAK TERMASUK DALAM DAFTAR JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

Farid Miftah, salah satu karyawan DAHANA yang ikut serta dalam kegiatan ini mengungkapkan, kegiatan jalan sehat yang diikutinya merupakan kegiatan yang digelar oleh PT PLN..

Sistem pembayaran spp yang dirancang dan dibuat dengan bahasa pemrograman borland delphi ini, menyediakan beberapa aplikasi kegiatan administrasi pada bagian keuangan yang

[r]