• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP

Dalam dokumen Proposal Kaderisasi 2016 Pengajuan (Halaman 11-85)

BAB II

ANALISIS KONDISI DAN KEBUTUHAN,

PANDANGAN, VISI MISI, SERTA ALUR BERPIKIR

KADERISASI

2.1 Sistematika Penulisan

Dalam menyusun proses kaderisasi capeng 2016, panitia menggunakan alur berpikir sebagai berikut

Panitia menganalisis kondisi capeng 2016 dengan kuisioner dan wawancara. Selain itu  juga menganalisis kondisi asrama yang meliputi sistem, penghuni asrama, dan asrama secara fisik melalui wawancara dengan beberapa penghuni. Kemudian analisis kondisi capeng tersebut dibandingkan dengan Analisis kebutuhan asrama yang diturunkan dari tinjauan RUK (Rancangan Umum Kaderisasi) dan tinjauan kebutuhan asrama sekarang. Kemudian dengan mempertimbangkan evaluasi kaderisasi sebelumnya dengan pandangan kaderisasi 2016. Hasil  perbandingan dan pertimbangan di atas kemudian digunakan untuk merumuskan visi dan misi kaderisasi 2016. Untuk memenuhi misi kaderisasi, dibuatlah metode yang sesuai dengan yang dibutuhkan dengan menurunkannya melalui materi ataupun langsung dari misi. Setelah metode dijalankan, diperlukan evaluasi berkala pengader yang akan menjadi perbaikan untuk metode selanjutnya. Kinerja capeng dinilai dari ketersampaian materi, performa dalam menjalankan metode, dan ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas.

2.2 Peninjauan RUK

Dalam keberjalanannya, asrama Bumi Ganesha perlu membentuk anggota barunya agar dapat mempertahankan eksistensinya dan menghasilkan keluaran yang berkualitas. Menurut Rancangan Umum Kaderisasi (RUK), keluaran yang diharapkan dari asrama Bumi Ganesha adalah pribadi yang:

1. Mandiri dan memiliki kemampuan untuk berwirausaha

2. Memiliki kompetensi dalam mengelola organisasi nonprofit secara berkelanjutan 3. Memiliki sense of community terhadap KAM Bumi Ganesha ITB

4. Berkontribusi secara aktif terhadap pembangunan masyarakat

Dari 4 poin besar yang diharapkan dapat dimiliki oleh kader BG, diturunkan sasaran capaian pada fase capeng,yang garis besarnya adalah sebagai beri kut:

Penurunan dari poin 1

1. Pengalaman berkewirausahaan dan memasarkan produk

2. Kejelihan mengenai peluang bisnis dan relasi dengan pelaku bisnis di bandung 3. Kemampuan untuk merencanakan suatu model bisnis

4. Adaptasi dan kebertahanan performa akademik dan sosial di luar kegiatan Asrama Bumi Ganesha

1. Kerja sama dan manajemen suatu organisasi dengan baik

2. Pengetahuan mengenai struktur dan sistem kerja keorganisasian yang terdapat dalam BG

3. Jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab Penurunan dari poin 3

1. Saling kenal secara baik antara capeng dengan seluruh elemen KAM Bumi Ganesha ITB

2. Rasa memiliki, menghargai, dan kekeluargaan yang kuat terhadap Asrama Bumi Ganesha ITB dan seluruh elemennya

Penurunan dari poin 4

1. Kepekaan sosial terhadap masyarakat

2. Pengetahuan mengenai urgensi gerakan sosial kemasyarakatan, serta wawasan dasar gerakan community service dan community building 

3. Pengalaman dalam kegiatan sosial dan masyarakat

Kemudian dari masing-masing sasaran diturunkan sub-sasaran untuk menentukan capaian yang perlu dicapai oleh capeng pada proses kaderisasi 2016. Perincian dari sub-sasar an  beserta asal sasarannya adalah sebagai berikut:

Sasaran 1

1. Memiliki pengalaman berwirausaha 2. Dapat memasarkan produk secara verbal Sasaran 2

1. Mengetahui peluang bisnis di Bandung

2. Memiliki relasi dengan pelaku bisnis di Bandung Sasaran 3

Mampu membuat model bisnis Sasaran 4

Mampu memanajemen waktu dan skala prioritas Sasaran 5

Sasaran 6

1. Mengenal struktur dan program kerja (proker) BP/MPA KAM Bumi Ganesha 2. Mengetahui fungsi BP/MPA Bumi Ganesha beserta bagian-bagiannya,

3. Mengetahui sistem kepengurusan di BG Sasaran 7

1. Mampu memimpin dalam suatu organisasi atau kepanitiaan

2. Mampu menyelesaikan tanggung jawab atau tugas yang diberikan Sasaran 8

1. Mengenal karyawan asrama Bumi Ganesha

2. Mengenal dan dikenal penghuni asrama Bumi Ganesha

3. Memiliki hubungan baik dengan sesama calon penghuni di Asrama Bumi Ganesha Sasaran 9

1. Aktif berpartisi pada kegiatan-kegiatan di asrama 2. Peduli terhadap permasalahan dan kepentingan asrama 3. Mampu menghargai perbedaan dan tidak egois

Sasaran 10

Mengidentifikasi keadaan masyarakat sekitar Sasaran 11

Merumuskan solusi dari permasalahan yang muncul dari keadaan masyarakat dengan menyertakan dasar-dasar dan urgensi dalam melaksanakan solusinya

Sasaran 12

Ikut serta dalam kegiatan sosial dan masyaraakat

Capeng yang telah memenuhi seluruh sasaran dan sub-sasaran pada fase capeng dapat dinyatakan sebagai penerus yang kompeten dan dinilai layak untuk menjadi penghuni KAM Bumi Ganesha.

2.3

Analisis Kondisi

Untuk menghasilkan kader-kader yang sesuai dengan yang diharapkan, diadakan analisis sesuai dengan aspek-aspek yang dicantumkan dalam RUK yaitu kewirausahaan, organisasi,

kekeluargaan, dan sosial masyarakat. Analisis ini ditinjau dari sisi kondisi capeng dan asrama. Untuk analisis kondisi capeng dilakuakan dengan metode kuesioner dan wa wancara kepada 18 orang capeng, serta menggunakan data hasil wawancara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Asrama Bumi Ganesha 18 capeng yang masih di asrama. Sedangkan untuk analisis kondisi asrama hanya dilakukan dengan metode wawancara kepada beberapa penghuni setiap angkatan dengan total narasumber setiap angkatan 1:5. Adapun narasumber-narasumber yang diwawancarai adalah Husein Malik Arifin (2014), Muhammad Rizky Mauludhy (2014), Muhammad Furqani (2014), Sadam Saputra (2014), Maulana Ashari (2013), Vianka Hardi (2013), Benny Sumaryono (2012), Maristya Rahmadiansyah (2012), Muhammad Fadil Rizqullah (2012), dan Wendi Cahya Setiadi (2012). Berikut uraian analisis kondisi tersebut: 2.3.1 Kemandirian dan kewirausahaan

a. Capeng

Dua belas dari delapan belas capeng belum pernah melakukan wirausaha sehingga sebagian besar capeng masih perlu mempelajari cara  berwirausaha yang baik.

Tiga belas dari delapan belas capeng berkeinginan untuk berwirausaha sehingga akan lebih mudah untuk menyesuaikan capeng dengan materi yang berhubungan dengan wirausaha.

Dua belas dari delapan belas capeng belum memliki jadwal harian yang teratur sehingga mereka perlu dilatih untuk dapat merencanakan serta menjalankan rencana yang telah mereka tetapkan.

 b. Asrama

Tidak meratanya pemahaman tentang kewirausahaan

Kurangnya intensitas pelatihan kewirausahaan

Perlu adanya inovasi dalam berwirausaha

Sulitnya pengontrolan proses ekonomi

2.3.2 Organisasi a. Capeng

Enam belas dari delapan belas capeng memiliki pengalaman berorganisasi sehingga mempermudah proses adaptasi capeng dalam berorganisasi di Asrama Bumi Ganesha.

Seluruh capeng berminat untuk memilih prodi favorit dengan persaingan yang sangat ketat sehingga mengurangi fokus dan prioritas mereka pada keorganisasian, khususnya di asrama.

Enam belas dari delapan belas capeng mendaftarkan dirinya dalam unit kemahasiswaan di ITB dan berencana aktif disana.

 b. Asrama

Kurangnya keseimbangan antara bersosialisasi dengan kontribusi dalam  badan pengurus

Terulangnya kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi pada Badan Pengurus (BP) sebelumnya

Pelaksanaan program kerja (proker) yang terlalu fokus pada parameter keberhasilan menyebabkan hilangnya esensi pelaksanaan proker yang sebenarnya

Tingkat individualisme penghuni dan calon penghuni relatif ti nggi

Kurangnya partisipasi penghuni dan calon penghuni dalam mengikuti  proker BP

Kurangnya inovasi dari proker BP menyebabkan kurangnya antusiasme  penghuni dan calon penghuni untuk mengikuti proker tersebut

2.3.3 Kekeluargaan a. Capeng

Delapan dari delapan belas capeng merasa sulit untuk beradaptasi dan  berkenalan dengan orang di sekitar sehingga perlu diberikan pembekalan

tentang cara bersosialisasi yang baik dan benar.

Capeng 2016 berasal dari berbagai daerah dengan beragam budaya sehingga akan memerlukan penyesuaian dengan budaya asrama.

Interaksi antarcapeng sangat tinggi, hal ini dibuktikan saat pertemuan  perdana capeng di Ruang Serba Guna Asrama Bumi Ganesha pada tanggal

30 Agustus 2016 yang dihadiri seluruh capeng, mereka sudah mulai  berkenalan satu sama lain.

 b. Asrama

Kurangnya kepedulian dan rasa memiliki terhadap Asrama Bumi Ganesha

Terlalu banyak mengkritik tanpa memberikan solusi terhadap suatu  permasalahan

Kurangnya interaksi capeng dengan penghuni

Tingkat individualisme tinggi

Kurangnya partisipasi dalam proker kekeluargaan yang disebabkan karena kegiatannya yang monoton

Terlalu nyaman dengan inner circle  sehingga kurang berbaur dengan  penghuni/calon penghuni yang lainnya

Kurangnya rasa tanggung jawab bahkan dalam peminjaman barang

2.3.4 Sosial masyarakat a. Capeng

Empat belas dari delapan belas capeng belum pernah mengikuti kegiatan  pengabdian masyarakat sehingga sebagian besar capeng belum memiliki

gambaran umum mengenai kegiatan kemasyarakatan

Enam belas dari delapan belas capeng memiliki minat yang tinggi untuk ikut dalam kegiatan pengabdian masyarakat sehingga akan mudah untuk mengarahkan capeng pada materi kegiatan sosial masyarakat.

 b. Asrama

Kurangnya kesadaran calon penghuni terhadap tujuan dan esensi dalam  pelaksanaan kegiatan sosial masyarakat yang sebenarnya

Kurangnya partisipasi penghuni dalam mengikuti kegiatan sosial masyarakat menyebabkan kurang bertumbuhnya rasa peduli sosial dalam diri mereka

Analisis kondisi capeng dengan menggunakan data hasil wawancara PM B mereka juga dilakukan untuk mengidentifikasi lebih detil poin yang masih kurang pada kondisi internal capeng 2016. Kondisi internal capeng yang ditinjau di antaranya adalah kondisi keluarga, motivasi, sikap dan gaya hidup, kemampuan beradaptasi, toleransi, dan loyalitas dan komitmen. Menurut data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kondisi internal capeng yang  paling perlu diperhatikan adalah kemampuan adaptasi mereka.

Berdasarkan analisis kondisi di atas, pengader akan menurunkan sasaran-sasaran dengan menggunakan metode Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT). Berikut adalah tabel analisis kondisi untuk pelaksanaan kaderisasi dengan menggunakan metode SWOT:

Tabel 0.1 Analisis SWOT

Trength Weakness

1. Capeng memiliki pengalaman  berorganisasi;

2. Interaksi antarcapeng sangat tinggi;

3. Capeng memiliki minat yang tinggi untuk ikut dalam kegiatan pengabdian masyarakat; 4. Capeng sering mengkritisi dan memberikan

solusi suatu permasalahan;

5. Capeng berkeinginan untuk berwirausaha.

1. Tidak meratanya pemahaman tentang kewirausahaan pada capeng;

2. Capeng belum pernah melakukan kegiatan  berwirausaha;

3. Capeng belum memliki jadwal harian;

4. Capeng mendaftarkan dirinya dalam unit kemahasiswaan di ITB dan berencana aktif disana;

5. Capeng merasa sulit untuk beradaptasi dan  berkenalan dengan orang di sekitar;

6. Kurangnya interaksi capeng dengan  penghuni;

7. Capeng belum pernah mengikuti kegiatan  pengabdian masyarakat;

8. Kurangnya kesadaran calon penghuni terhadap tujuan dan esensi dalam  pelaksanaan kegiatan sosial masyarakat.

1. Sistem organisasi KAM Bumi Ganesha ITB yang terstruktur;

2. Pengelolaan Asrama Bumi Ganesha ITB dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa; 3. Terdapatnya sarana pengembangan

kewirausahaan melalui biro-biro yang terdapat pada KAM Bumi Ganesha ITB; 4. KAM Bumi Ganesha ITB aktif dalam

mengikuti kegiatan sosial masyarakat.

1. Tingkat individualisme penghuni relatif tinggi;

2. Kurangnya intensitas pelatihan kewirausahaan;

3. Kurangnya partisipasi penghuni dalam mengikuti proker BP;

4. Penghuni hanya akrab dengan orang-orang tertentu saja;

Dari analisis SWOT di atas, akan ditentukan sasaran-sas aran mengatasi poin-poin pada  bagian weakness dan mempertimbangkan threat. Untuk mengantisipasi weakness yang ada dan mencegah threat yang dapat dijangkau pengader, maka diperlukan langkah antisipasi berupa sasaran sebagai upaya pencegahan sekaligus penyelesaian. Langkah yang diambil antara lai n:

a. Tidak meratanya pemahaman tentang kewirausahaan pada capeng. Sudah terjawab dengan dibuatnya sasaran 1 pada RUK.

 b. Capeng belum pernah melakukan kegiatan berwirausaha Sudah terjawab dengan dibuatnya sasaran 1 pada RUK.

c. Capeng belum memliki jadwal harian

Sudah terjawab dengan dibuatnya sasaran 4 pada RUK.

d. Capeng mendaftarkan dirinya dalam unit kemahasiswaan di ITB dan berencana aktif disana

Sudah terjawab dengan dibuatnya sasaran 4 pada RUK.

e. Capeng merasa sulit untuk beradaptasi dan berkenalan dengan orang di sekitar Sudah terjawab dengan dibuatnya sasaran 8 poin 1 pada RUK.

f. Kurangnya interaksi capeng dengan penghuni

Sudah terjawab dengan dibuatnya sasaran 8 poin 3 pada RUK. g. Capeng belum pernah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat

h. Kurangnya kesadaran calon penghuni terhadap tujuan dan esensi dalam  pelaksanaan kegiatan sosial masyarakat

Sudah terjawab dengan dibuatnya sasaran 12 pada RUK.

i. Tingkat individualisme penghuni relatif tinggi

Untuk threat ini, tingkat individualisme penghuni relatif tinggi tidak memungkinkan untuk dilakukan perubahan pada penghuni melalui kaderisasi.

 j. Kurangnya intensitas pelatihan kewirausahaan

Kurangnya intensitas pelatihan kewirausahaan merupakan threat   tidak dapat diselesaikan untuk kaderisasi yang jangka waktunya paling lama 1 tahun.

k. Kurangnya partisipasi penghuni dalam mengikuti proker BP

Kurangnya partisipasi penghuni dalam mengikuti proker BP merupakan threat yang dapat diselesaikan oleh BP agar proker yang dibuat lebih menarik.

l. Penghuni hanya akrab dengan orang-orang tertentu saja Sudah terjawab dengan sasaran 8 poin 2 pada RUK

Jadi berdasarkan metode SWOT dan peninjauan tiap-tiap poin yang ada pada weakness dan threat , pengader tidak mendapatkan sasaran baru karena sasaran untuk mengatasi poin- poin bagian weakness secara keseluruhan telah terjawab dengan dibuatnya sasaran-sasaran  pada sub bab sebelumnya yang diturunkan melalui RUK. Sedangkan poin-poin bagian threat 

memang pada umumnya tidak dapat dihindari pada saat kaderisasi tetapi ada yang sudah tercantum sebagai sasaran pada RUK serta ada yang dapat dicegah melalui kaderisasi dengan dilakukan peninjauan pada capeng itu sendiri.

2.4 Analisis Kebutuhan

Dalam pembuatan rancangan kaderisasi 2016, pengader 2016 melakukan wawancara kepada para penghuni Asrama Bumi Ganesha mengenai nilai-nilai yang harus dimiliki oleh capeng 2016 setelah menyelesaikan masa kaderisasi selain yang tertera di RUK. Panitia mewawancarai Saudara Maristya Rahmadiansyah (2012), Maulana Ashari (2013), Wendi

Cahya Setiadi (2012), dan Husein Malik Arifin (2014). Dari hasil wawancara yang didapat,  pengader 2016 menyaring jawaban yang sesuai dan didapatkan bahwa nilai yang harus dimiliki

capeng 2016 setelah melewati masa kaderisasi adalah loyalitas.

Menurut paparan yang dikutip dari Bapak Titah Yudhistira selaku dosen Mata Kuliah Riset Pasar Program Studi Manajemen Rekayasa Industri tentang unsur utama loyalitas,  pengader 2016 menurunkan sasaran yang harus dimiliki capeng 2016 setelah masa kaderisasi

adalah sebagai berikut.

1. Bertahan di Asrama Bumi Ganesha walaupun mengatahui tempat lain yang lebih menarik.

2. Memprioritaskan KAM Bumi Ganesha setelah akademik.

2.5 Pandangan Kaderisasi

2.5.1 Pandangan Pengader

Pengader 2016 memiliki pendapat mengenai kaderisasi yang diambil dari  potensi capeng dan pemikiran pengader dalam kaderisasi 2016. Pemikiran pengader dalam kaderisasi 2016 adalah menghasilkan capeng yang dapat menghadapi  perkembangan zaman dengan dibekali modal berupa:

1. Kecerdasan spiritual dan etika

Tidak semua pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia baik bagi bangsa Indonesia.Untuk menjadi orang yang bisa mengatasi tantangan dan agar tidak terbawa  pengaruh buruk dari arus zaman, maka seseorang harus memiliki kecerdasan spiritual

yang tinggi. Selain itu, tidak sedikit kasus pada masa ini dimana seseorang merasa stres akibat tekanan yang ia rasakan. Kecerdasan spiritual dapat menjadikan seseorang mampu mengontrol dirinya dalam tekanan, berlaku bijaksana, dan mampu memaknai hidup.

Berikut hasil analisis yang didapat mengenai poin kecerdasan spiritual dan etika: a. Capeng 2016

Mayoritas capeng memiliki semangat untuk melaksanakan ibadah wajib yang tinggi dibuktikan oleh dan kuesioner (18/18 capeng rajin beribadah wajib).

 b. Asrama:

Kurangnya penyuasanaan yang memotivasi para penghuni untuk beribadah.

2. Berpikir kritis dan solutif

Di era globalisasi ini persaingan untuk bertahan hidup sangatlah ketat dan akan lebih ketat lagi seiring dengan berjalannya waktu. Kita dituntut untuk dapat berpikir kritis dan menghasilkan ide-ide yang solutif guna menemukan solusi dari  permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan kita. Oleh karena itu, kemampuan  berpikir kritis dan solutif perlu ditanamkan kepada generasi sekarang.

a. Capeng

Tiga belas dari delapan belas capeng mengaku sering mengkritisi dan memberikan solusi akan permasalahan yang mereka hadapi di sekitar sehingga memudahkan kita untuk memberi materi berprikir kritis pada mereka

Sembilan dari tiga belas capeng yang mengaku sering mengkritisi dan emberikan solusi suatu permasalahan belum bisa merealisasikan solusi sehingga diperlukan upaya pembelajaran agar bisa merealisasikan solusi yang ada.

 b. Asrama

Asrama Bumi Ganesha yang dikelola secara mandiri memerlukan calon  penghuni yang dapat berpikir kritis agar dapat berinovasi sesuai  perkembangan zaman pada kepengurusannya.

2.5.2 Evaluasi Kaderisasi

Pengader 2016 mengalami masa kaderisasi sebagai capeng pada tahun sebelumnya. Menurut pengader, ada beberapa poin yang dapat dijadikan e valuasi pada kaderisasi sebelumnya:

1. Kurangnya pendekatan dari pengader walaupun sekamar sehingga ada  beberapa dari angkatan 2015 yang keluar dari asrama.

2. Sesi mentoring yang diyakini sebagai jalan pendekatan dari pengader masih kurang karena hanya dilaksanakan ketika rapat kaderisasi dan hanya sebagai formalitas.

2.6 Visi Misi

Dari analisis kebutuhan dan kondisi, ditariklah visi dan misi kaderisasi 2016 sebagai  berikut:

Visi:

Capeng 2016 yang berkarakter, kompeten, proaktif, dan berjiwa sosial Misi:

1. Melatih calon penghuni dalam berwirausaha

2. Membekali calon penghuni dalam manajemen waktu dan skala prioritas 3. Menanamkan rasa tanggung jawab calon penghuni terhadap yang

diamanahkan

4. Menanamkan kepedulian calon penghuni terhadap KAM Bumi Ganesha ITB 5. Meningkatkan toleransi calon penghuni antar sesama

6. Meningkatkan loyalitas calon penghuni terhadap Asrama Bumi Ganesha ITB 7. Melatih calon penghuni dalam kecerdasan spritual dan etika sesuai agama dan

keyakinan masing masing

8. Mewadahi calon penghuni untuk lebih terbuka dalam permasalahannya 9. Melatih calon penghuni bekerja sama dan proaktif dalam kelompok 10.Menumbuhkan jiwa kepemimpinan kepada calon penghuni

11.Melatih kemampuan analisis calon penghuni terhadap keadaan masyarakat sekitar

12.Melatih calon penghuni dalam merumuskan solusi dari permasalahan masyarakat sekitar

13.Meningkatkan partisipasi calon penghuni untuk berkegiatan sosial serta mengatahui dasar-dasar dan urgensi melaksanakannya

BAB III

MATERI DAN METODE

Misi yang telah ada selanjutnya dibagi menjadi beberapa tahap sesuai penjelasan RUK. Tahap-tahap tersebut ialah manajemen diri, manajemen tim, dan manajemen publik. Masa kaderisasi ini direncanakan selesai selama 2 semester. Berdasarkan RUK, pembagian materi dibagikan menjadi tiga simpul forum yang diantaranya diisi dengan tugas dan mentoring. Materi yang diberikan dalam forum harus berkaitan dengan tugas yang diberikan sehingga para calon penghuni dapat bergerak dengan modal yang telah diberikan pengkader. Melalui sistem ini, diharapkan kaderisasi tidak mengganggu kegiatan capeng di kampus pada akhir minggu.

Dari roadmap diatas, maka masa kaderisasi capeng dibagi menjadi tiga bagian. Bagian  pertama adalah pembukaan yang berisi RK pertama. Lalu bagian kedua adalah pembekalan materi-materi dari pengader. Materi-materi ini dibagi menjadi tiga bagian forum yaitu, manajemen diri, manajemen tim, dan manajemen publik. Setiap satu forum maka selanjutnya terdapat tugas-tugas dan mentoring dari pengader bagi capeng. Tugas yang diberikan  berhubungan dengan materi yang diberikan pada forum. Mentoring adalah penyampaian materi lain dari divisi mentoring yang tidak dibawakan di forum. Evaluasi dari forum dilaksanakan dengan beberapa cara, yaitu capeng dan PJ mengisi angket evaluasi, dan evaluasi dari nilai-nilai tugas capeng. Penjelasan lebih detil mengenai forum, tugas dan mentoring terdapat dibawah ini :

3.1 Pembukaan

Pembukaan Masa Kaderisasi

Hari, tanggal : Kamis, 29 September 2016

Deskripsi : Penjela san Asram a Bumi Ganesha (BG) dan gambaran umum kaderisasi: secara menarik untuk meningkatkan minat, komitmen, dan semangat:  peserta. Pembuatan kontrak belajar, penarikan komitmen capeng untuk :  bersemangat dalam kaderisasi, penjelasan singkat mengenai manfaat dan: keuntungan yang didapat setelah kaderisasi.

Penanggung Jawab : Aulia padlan

Tugas :

1. Penandatanganan kontrak belajar : Pengesahan kontrak belajar setelah disetujui oleh pengader dan capeng.

2. Persiapan Capeng Got Talent :  Tugas bagi capeng untuk mengadakan suatu acara bagi penghuni Asrama Bumi Ganesha yang  berisikan penampilan-penampilan dari capeng. Setelah itu waktu, tempat, dan teknis acara disesuaikan oleh penanggung jawab beserta seluruh capeng dibawah pantauan pengader.

4. Pembuatan buku kaderisasi : Tugas pembuatan buku kaderisasi. Buku kaderisasi yaitu buku untuk capeng menulis materi-materi atau tugas selama masa kaderisasi. Buku kaderisasi disyaratkan  buku tidak terlalu kecil, harus sama dan disesuaikan oleh capeng.

3.2 Tahap I : Manajemen Diri

Deskripsi : Pemberian materi yang berkaitan dengan manajemen diri dan sense of : community KAM Bumi Ganesha ITB

Materi :

1. BG-ku Asramaku dan Loyalitas Asrama 2. Pengenalan MPA

3. Pengenalan BP

4. Pengenalan kompetensi dasar kewirausahaan Detail Materi :

3.2.1 BG-ku Asramaku dan loyalitas Asrama

Sasaran Misi

Menanamkan kepedulian capeng terhadap KAM Bumi Ganesha ITB (Poin 4)

Meningkatkan loyalitas capeng terhadap Asrama Bumi Ganesha ITB (Poin 6)

Tujuan

1. Capeng mampu menjelaskan sejarah dan sistem kepengurusan Asrama Bumi Ganesha

2. Capeng mampu menjelaskan alasan tinggal di Asrama Bumi Ganesha

Hari, tanggal Kamis, 12 Oktober 2016 Waktu 20.00 –  21.30 WIB

Deskripsi

1. Metode : Seminar

2. Pembicara : Pak Adun dan Sofian Kurniawan 3. Adapun teknisnya yaitu :

a. Pembukaan doa;

 b.  pemateri memberikan informasi mengenai sejarah Asrama Bumi Ganesha dengan slide, kejadian-kejadian

 penting asrama seperti buku merah, tim BG Forever, dan  penjelasan mengenai pentingnya mengenal Asrama kedepannya dan hubunganya dengan loyalitas terhadap asrama;

c. Sesi tanya jawab. Penanggungjawab Ahmad Abdul Aziz

Tugas

Setiap capeng membuat resume tentang sejarah Asrama BG dan alasan-alasan mereka untuk tetap loyal terhadap asrama untuk kedepannya. Lalu mempublikasikan semuanya ke media sosial masing masing. Deadline pengumpulan : Minggu, 16 Oktober 2016

Parameter Keberhasilan Seluruh capeng membuat resume dan alasan-alasan mereka serta mempublikasikannya dengan bukti foto screenshoot 

3.2.2 Pengenalan MPA

Sasaran Misi Menanamkan kepedulian capeng terhadap KAM Bumi Ganesha ITB (Poin 4)

Tujuan Capeng mampu menjelaskan fungsi dan wewenang MPA Hari, tanggal Sabtu, 5 November 2016

Waktu 20.00 –  21.30 WIB

Deskripsi

1. Metode : Seminar

2. Pembicara : Maristya Rahmadiansyah dan perwakilan dari tiap-tiap komisi

3. Adapun teknisnya yaitu : a. Pembukaan doa;

b.  pemateri memberikan penjelasan mengenai deskripsi, kedudukan, dan struktur MPA;

c. Sesi tanya jawab.

Penanggungjawab Anantyanto Kurnia Wicaksono

Tugas

Disediakan karton berisi organigram kosong. Setiap capeng menempelkan komponen organigram. Masing-masing capeng mendapatkan satu paket berisi fungsi, struktur, nama dan foto dari masing-masing komisi MPA sesuai dengan organigram.

kepada capeng selanjutnya. Tugas dilakukakan setelah forum dengan diberi waktu kurang lebih 15 menit untuk review materi Parameter Keberhasilan Setiap capeng menempelkan komponen struktur dan fungsi

ditempel pada posisi yang benar sebanyak paket yamg diberikan 3.2.3 Pengenalan BP

Sasaran Misi Menanamkan kepedulian capeng terhadap KAM Bumi Ganesha

Dalam dokumen Proposal Kaderisasi 2016 Pengajuan (Halaman 11-85)

Dokumen terkait