• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membahas tentang kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan pada

Bagian Administrasi Umum (AU) serta saran dari penulis kepada

bagian yang dibahas dan menjadi solusi agar dapat dikembangkan

dengan lebih baik dan diharapkan pula dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Saran dari penulis kepada bagian yang dibahas dan menjadi solusi

agar dapat dikembangkan dengan lebih baik dan diharapkan pula

5

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Intitut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

Pada bagian ini akan di jelaskan tentang sejarah berdirinya Pendidikan

Tinggi Komputer, Akademi Komputer & Informatika Surabaya (AKIS), Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya (STMIK)

STIKOM dan Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, visi dan misi,

struktur organisasi dan bagian-bagian atau unit kerja

2.2 Sejarah

Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan informasi

semakin penting. Hasil suatu pembangunan sangat ditentukan oleh materi informasi

yang dimiliki oleh suatu negara. Kemajuan yang dicitakan oleh suatu pembangunan

akan lebih mudah dicapai dengan kelengkapan informasi. Cepat atau lambatnya

laju pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh informasi dan

kecepatan menginformasikan kembali kepada yang berwenang.

Kemajuan teknologi telah memberikan jawaban akan kebutuhan informasi,

komputer yang semakin canggih memungkinkan untuk memperoleh informasi

secara cepat, tepat dan akurat. Hasil informasi canggih ini telah mulai menyentuh

kehidupan kita. Penggunaan dan pemanfaatan komputer secara optimal dapat

memacu laju pembangunan. Kesadaran tentang hal inilah yang menuntut pengadaan

tenaga-tenaga ahli yang terampil untuk mengelola informasi, dan pendidikan adalah

Atas dasar pemikiran inilah maka untuk pertama kalinya di wilayah Jawa

Timur dibuka Pendidikan Tinggi Komputer, Akademi Komputer & Informatika

Surabaya (AKIS) pada tanggal 30 April 1983 oleh Yayasan Putra Bhakti. Ini

ditetapkan berdasar Surat Keputusan Yayasan Putra Bhakti

No.01/KPT/PB/III/1983.

Tokoh pendirinya pada saat itu adalah :

1. Laksda. TNI (Purn) Mardiono

2. Ir. Andrian A. T

3. Ir. Handoko Anindyo

4. Dra. Suzana Surojo

5. Dra. Rosy Merianti, Ak

Berdasarkan rapat BKLPTS yang diadakan pada tanggal 2-3 Maret 1984,

kepanjangan AKIS diubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan

Komputer Surabaya yang bertempat di jalan Ketintang Baru XIV/2 Surabaya.

Tanggal 10 Maret 1984 memperoleh Ijin Operasional penyelenggaraan program

Diploma III Manajemen Informatika dengan surat keputusan nomor: 061/Q/1984

dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) melalui Koordinator Kopertis

Wilayah VII. Kemudian pada tanggal 19 Juni 1984 AKIS memperoleh status

TERDAFTAR berdasar surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

(Dikti) nomor: 0274/O/1984 dan kepanjangan AKIS berubah lagi menjadi Akademi

Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. Berdasar SK Dirjen DIKTI

nomor: 45/DIKTI/KEP/1992, status DIII Manajemen Informatika dapat

Kebutuhan informasi juga terus meningkat. Untuk menjawab kebutuhan

tersebut AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan membuka program

studi Strata 1 dan Diploma III jurusan Manajemen Informatika. Pada tanggal 20

Maret 1986 nama AKIS berubah menjadi STIKOM SURABAYA, singkatan

dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya

berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Putra Bhakti nomor: 07/KPT/PB/03/86,

yang selanjutnya memperoleh Status Terdaftar pada tanggal 25 Nopember 1986

berdasarkan Keputusan Mendikbud nomor 0824/O/1986 dengan menyelenggarakan

pendidikan S1 dan DIII Manajemen Informatika. Di samping itu Institut Bisnis dan

Informatika Stikom Surabaya juga melakukan pembangunan gedung Kampus baru

di jalan Kutisari 66 yang saat ini menjadi Kampus II STIKOM SURABAYA.

Peresmian gedung tersebut dilakukan pada tanggal 11 Desember 1987 oleh

Gubernur Jawa Timur, Bapak Wahono pada saat itu. Berikut ini sejarah STIKOM

Surabaya dapat dilihat pada Table 2.1.

Tabel 2.1 Sejarah Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

No Tanggal Keterangan

1. 19 Juni 1984 AKIS membuka program DIII Manajemen Informatika.

2. 20 Maret 1986 AKIS membuka program S1 Manajemen Informatika.

3. 30 Maret 1986 AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya (STIKOM SURABAYA).

4. 1990 Membuka bidang studi DI Program Studi Komputer Keuangan / Perbankan.

5. 1 Januari 1992 Membuka Program S1 jurusan Teknik Komputer. Pada 13 Agustus 2003, Program Studi Strata 1 Teknik Komputer berubah nama menjadi Program Studi Strata 1 Sistem Komputer.

7. 1 November 1994 Membuka program studi DI Komputer Grafik Multimedia.

8. 12 Mei 1998 STIKOM SURABAYA membuka tiga program pendidikan baru, yaitu :

DIII bidang studi Sekretari Berbasis Komputer. Pada 16 Januari 2006, berdasar surat ijin

penyelenggaraan dari DIKTI nomor: 75/D/T/2006, Program Studi Diploma III Komputer Sekretari & Perkantoran Modern berubah nama menjadi Program Diploma III

1. Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan 2. DII bidang studi Komputer Grafik Multimedia 3. DI bidang studi Jaringan Komputer

9. Juni 1999 1. Pemisahan program studi DI Grafik Multimedia menjadi program studi DI Grafik dan program studi DI Multimedia.

2. Perubahan program studi DII Grafik Multimedia menjadi program studi DII Multimedia.

10. 2 September 2003 Membuka Program Studi DIII Komputer

Percetakan & Kemasan, yang kemudian berubah nama menjadi Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak.

11. 3 Maret 2005 Membuka Program Studi Diploma III Komputer Akuntansi.

12. 20 April 2006 Membuka bidang studi DIV Program Studi Komputer Multimedia.

13. 8 Nopember 2007 Membuka program studi S1Desain Komunikasi Visual.

14. 2014 Membuka program studi S1 Sistem Informasi dengan kekhususan Komputer Akuntansi. Hingga saat ini, STIKOM Surabaya memiliki 8 Program studi dan 1 bidang studi kekhususan, yaitu:

1. Program Studi S1 Sistem Informasi

2. Program Studi S1 Sistem Informasi kekhususan Komputer Akuntansi

3. Program Studi S1 Sistem Komputer 4. Program Studi S1 Desain dan Komunikasi

Visual

5. Program Studi DIV Komputer Multimedia 6. Program Studi DIII Manajemen Informatika 7. Program Studi DIII Komputer Perkantoran dan

Kesekretariatan

8. Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak

2.2.1 Visi dan Misi

Menurut sejarah yang ada pada web stikom. Visi Institut Bisnis dan

Informatika Sikom Surabaya ialah Menjadi Perguruan Tinggi Yang Berkualitas,

Unggul, Dan Terkenal. Sedangkan Misi Dari Institut Bisnis Dan Informatika Sikom

Surabaya adalah sebagai berikut :

A. Mengembangkan ipteks sesuai dengan kompetensi.

B. Membentuk SDM yang profesional, unggul dan berkompetensi.

C. Menciptakan corporate yang sehat dan produktif.

D. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap kehidupan bermasyarakat.

E. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.

2.2.2 Komitmen

Institut Bisnis dan informatika Sikom Surabaya mempunyai komitmen yaitu sebagai berikut :

a. Menghasilkan karya inovatif ipteks sesuai bidang kajian dan kompetensi.

b. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi, mandiri, dan profesional.

c. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Sumber Daya Manusia.

d. Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang sehat, bermutu dan produktif.

e. Meningkatkan kerjasama dan pencitraan.

f. Meningkatkan pemberdayaan ipteks bagi masyarakat.

g. Memperluas akses pendidikan bagi masyarakat.

2.2.3 Logo Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

Logo institut Bisnis dan informatika Stikom Surabaya yang terdapat pada

Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Logo Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ( http://www.stikom.edu/id/logo-stikom-baru)

2.2.4 Struktur Organisasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya adalah sebuah organisasi

yang berada di bawah naungan Yayasan Putra Bhakti. Pelaksanaan organisasi di

Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dipimpin oleh Ketua Institut Bisnis

dan Informatika Stikom Surabaya. Rektor Institut Bisnis dan Informatika Stikom

Surabaya sendiri di bantu oleh 3 orang Pembantu Ketua, dimana masing-masing

wakil rektor bertanggung jawab terhadap bidang yang ada di bawahnya, yakni :

a. Wakil Rektor I (Bidang Akademik),

b. Wakil Rektor II (Bidang Sumber Daya),

S truktur or ga nisasi S ti kom S ur aba y a da p at di li ha t pada Ga mb ar 2.2

Gambar 2.2 Struktur organisasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom

2.2.5 Departemen / Unit

Dalam opereasionalnya Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

dibagi menjadi beberapa departemen. Masing-masing bertanggungjawab terhadap

spesifikasi pekerjan tertentu. Tersebut:

a. Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu

b. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Aktivitas (P3AI)

c. Pusat Kerja Sama (PKS)

d. Bagian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM)

e. Penerapan dan Pengembangan Informasi (PPTI)

f. Perpustakaan

g. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (AAK)

h. Bagian Administrasi Umum (AU)

i. Bagian Kepegawaian

j. Bagian Public Relation dan Marketing (PRM)

k. Bagian Keuangan

l. Bagian Kemahasiswaan

m. Bagian Stikom Career Center (SCC)

Dalam membantu menjalankan Visi dan Misi Intitut Bisnis dan Informatika

Stikom Surabaya maka Rektor dibantu oleh bagian-bagian yang ada dalam Institut

2.3 Gambaran Umum Administrasi Umum (AU) intstitut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

Menurut buku Pedoman Pusat Pengawasan dan Pengendalian Mutu (P3M),

Bagian Administrasi Umum (AU) adalah unsur administrasi yang berfungsi

melaksanakan kegiatan untuk menjamin terselenggaranya pelayanan umum terkait

pengelolaan sarana, prasarana, dan pengamanan aset-aset dilingkungan kampus.

Bagian AU dipimpin oleh Kepala Bagian (Kabag) yang bertanggung jawab kepada

Wakil Rektor. Bagian Sumber Bagian AU membawahi seksi-seksi, yaitu

kerumahtanggan, Seksi keamanan, Seksi pengadaan, dan Seksi Perbaikan dan

Perawatan.

2.3.1 Tugas Pokok Administrasi Umum (AU) Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

A. Tugas pokok

Kabag AU memiliki tugas pokok sebagai berikut :

1. Mengoordinasikan penyusunan blue print pengembangan Bagian AU dan

road map pencapaiannya sesuai dengan Renstra Institut Bisnis dan

Informatika Stikom Surabaya yang meliputi model pengembangan yang

berhubungan dengan urusan umum dan Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Menyusun dan melaksanankan rencana proker tahunan Bagian AU sebagai

pedoman kerja berdasarkan blue print dan road map Bagian AU.

3. Menyusun dan mengendalikan anggaran tahunan Bagian AU.

4. Mengoordinasi pengelolaan urusan rumah tangga termasuk keindahan dan

kebersihan di lingkungan kampus.

5. Mengelola urusan perbekalan (inventaris), perawatan, dan perbaikan sarana

6. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan Institut Bisnis

dan Informatika Stikom Surabaya dengan tetap memperhatikan efektifitas

dan efisiensi.

7. Mengelola keamanan dan ketertiban di lingkungan kampus.

8. Mengevaluasi pelaksanaan proker dan anggarn bagian AU sebagai bahan

pertimbangan dalam penyusuman rencana proker dan anggaran di tahun

berikutnya.

B. Wewenang

Kabag AU memiliki wewenang sebagai berikut:

1. Mengambil kebijakan terhadap semua pekerjaan yang terkait dengan

tugas-tugas administrasi di lingkungan adminitrasi umum.

2. Mengambil kebijakan mengenai pengelolaan sarana dan prasarana yang

berkaitan dengan urusan rumah tangga, perbekalan (inventaris), perbaikan

dan perawatan, pengadaan barang-jasa, dan keamanan.

3. Melakukan verifikasi dan justifikasi terhadap pengeluaran biaya yang terjadi

dalam hal pengelolaan, perawatan, dan pengadaan sarana dan prasaranan

di kampus.

4. Melakukan verifikasi dan justifikasi mengenai pembagian tugas dan jam kerja

Petugas Umum (PU) dan Satuan Pengamanan (SATPAM) sesuai dengan

kebutuhan.

5. Memberikan usulan dan masukan kepada atasan langsung dalam hal

2.3.2 Seksi Kerumahtanggaan pada Administrasi umum (AU) Institut Bisnis dan Informatika Stikom

Menurut buku Pedoman pusat Pengawasan dan Pengendalian Mutu (P3M),

Seksi kerumahtanggaan adalah sub unit kerja di bawah Bagian AU yang berfungsi

melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kerumahtanggaan. Kelancaran

pelayanan sarana dan prasarana interior dan eksterrior yang berada di lingkungan

kampus. Seksi kerumahtangaan dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasi) yang bertangung

jawab kepada Kabag AU. A. Tugas pokok

Kasi Kerumahtanggaan memiliki tugas pokok sebagai berikut:

1. Mengendalikan masalah kerumahtanggan yaitu gedung beserta

kelengkapannya, perabotan mebel, taman, dan parkir.

2. Mengontrol perwatan rutin aset kerumahtanggaan dengan berkoordinasi

kepada unit kerja yang berkait.

3. Menginventarisasi dan melakukan stock opname rutin satu tahun sekali

terhadap aset kerumahtanggaan.

4. Melakukan perawatan rutin terhadap armada kendaraan kampus dan pimpinan.

5. Melaksanakan pengiriman surat, dokumen, dan barang.

6. Mengatur distribusi armada kendaran sesuai permintaan unit kerja/personil

yang melakukan kegiatan kedinasan dengan memperhatikan efektifitas dan

efisiensi kerja.

7. Mengelola keindahan dan keasrian taman maupun gedung.

8. Mendukung kertersediaan perangkat kerumahtanggaan untuk kegiatan didalam

9. Melaksanankan pembagian tugas jam kerja tenaga PU sesuai dengan

kebutuhan.

10. Membina hubungan dengan lingkungan disekitar kampus, seperti kelurahan,

kecamatan, BINMAS, dan lain-lain.

11. Mengoordinasi dekorasi gedung kampus untuk perayaan hari besar seperti

keagamaan dan nasional

2.3.3 Seksi keamanan pada Administrasi umum (AU) Institut Bisnis dan

Informatika Stikom Surabaya

Menurut buku pedoman Pusat Pengawasan dan Pengendalian Mutu (P3M),

Seksi keamanan adalah sub unit kerja di bawa Bagian AU yang berfungsi

melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan keamanan dan ketertiban

kampus. Seksi keamanan dipimpin oleh kepala seksi (kasi) yang bertanggung

jawab kepada kabag AU.

A.Tugas Pokok

Kasi keamanan memiliki tugas pokok sebagai berikut:

1. Melaksanakan keamanan dan ketertiban di lingkungan kampus.

2. Melaksanankan pembagian tugas jam kerja SATPAM sesuai dengan kebutuhan.

3. Membina hubungan dengan pihak kepolisian setempat.

2.3.4 Seksi Pengadaan Administrasi UmumInstitut Bisnis Dan Informatika Stikom Surabaya

Menurut buku pedoman Pusat Pengawasan dan Pengendalian Mutu

(P3M), Seksi pengadaan adalah sub unit kerja di bawah Bagian AU yang

berfungsi melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pembelian barang.

Seksi pengadaan dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasi) yang bertanggung jawab

A. Tugas Pokok

Kasi pengadaan memiliki tugas pokok sebagai berikut:

1. Melakukan pembelian barang (raw material, comsumable material, dan tools)

dan pengadaan jasa sesuai kebutuhan.

2. Membuat rekap realisasi pembelian bulanan sebagai kendali pengluaran.

3. Melakukan pengarsipan data penawaran dan garansi.

4. Melakukan proses klaim terhadap barang yang rusak dan memiliki garansi

untuk permintaan perbaikan/replacement pada pihak supplier.

2.3.5 Seksi perbaikan dan perawatan Administrasi UmumInstitut Bisnis Dan Informatika Stikom Surabaya:

Menurut buku pedoman pusat Pengawasan dan Pengendalian Mutu (P3M),

Seksi perbaikan dan perawatan adalah sub unit kerja di bawah Bagian AU yang

berfungsi melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan perbaikan dan

perawatan aset Institut Bisnis Dan Informatika Stikom Surabaya. Seksi perbaikan

dan perawatan dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasi) yang bertanggung jawab kepada

kabag AU.

A.Tugas pokok

Kasi perbaikan dan perawatan memiliki tugas pokok sebagai berikut:

1. Melakukan perawatan rutin dan perbaikan terhadap aset komputer dan eletronika

non komputer.

2. Melakukan inventarisasi serta stock opname rutin satu tahun sekali terhadap aset

komputer dan elektronik non komputer.

3. Mendukung ketersediaan perangakat komputer dan eletronik non komputer untuk

2.3.6 Struktur Organisasi Bagian Administrasi Umum (AU) Stikom Surabaya

Struktur organisasi pada Bagian Administrasi Umum (AU) Institut Bisnis

dan Informatika Stikom Surabaya dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut:

2.3.6 Lokasi, Tempat dan Waktu terlaksananya Proyek Akhir

Bagian Administrasi Umum (AU) berada di Lantai 2 Gedung Biru Institut

Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya yang terletak di Jalan Raya Kedung Baruk

98 Surabaya, denah lokasi dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut:

20

BAB III LANDASAN TEORI

3.1Kebijakan Dan Kententuan Pokok Pengadaan Barang/Jasa 3.1.1 Kebijakan pengadaan pengadaan Barang/ Jasa

Menurut (Sanjaya,2013), Dengan pertimbangan besarnya belanja yang

dilaksanakan melalui proses pengadapan barang dan jasa dan potensi proses

pengadaan barang dan jasa yang dapat mempengaruhi perilaku birokrasi dan

masyarakat, serta harapan untuk memecahkan permasalahan umum yang

diberlakukan untuk pengadaan barang dan jasa sebagaimana diatura dalam

peraturan presiden pengadaan barang/jasa pemerrintah adalah sebagai berikut :

1. Menyederhanakan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat proses

pengambilan keputusan dalam pengadaan barang dan jasa.

2. Pengguna, panitia/pejabat dan penyedia barang dan jasa.

3. Meningkatkan penerimaan negara melalui sektor perpajakan.

4. Menumbuh kembangkan peran serta usaha nasional, wilayah negara republik

Indonesia.

5. Kewajiban mengumumkan secara terbuka rencana pengadaan barang dan jasa

kecuali pengadaan barang dan jasa yang bersifat rahasia pada setiap awal

pelaksanaan anggaran kepada masyarakat luas

3.1.2 Prinsip-prinsip dan etika pengadaan barang/ jasa

a. prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa menurut peraturan presiden pengadaan

barang/jasa pemerintah, peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 menerapkan

21 1. Efisien 2. Efektif 3. Transparan 4. Terbuka 5. Bersaing

b. Pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa harus mematuhi etika sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk

mencapai sasaran.

2. Bekerja secara professional dan mandiri, serta menjaga kerahasiaan

dokumen pengadaan barang/jasa.

3. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang

berakibat terjadinya persaingan tidak sehat.

3.2Persediaan

3.2.1 Pengertian persediaan

Menurut (Tamodia,2013), persedian adalah suatu aktiva yang meliputi

barang-barang perusahan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha

yang normal, temasuk barang yang dalam pengerjaan/ proses produksi menunggu

masa penggunaanya pada proses produksi

Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, bahan dalam proses

yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih

lanjut. Kesimpulan adalah bahwa persediaan merupakan suatu istilah yang

menunjukkan segala sesuatu dari sumber daya yang ada dalam suatu proses yang

bertujuan untuk mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang terjadi baik

22

3.2.2 Fungsi persediaan

Persediaan memiliki beberapa funsi penting bagi perusahaan

1. Agar dapat terpenuhi permintaan yang diantispasi akan terjadi,

2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi,

3. Untuk memperoleh keuntungan dari potong kuantitas, karena membeli dalam

jumlah yang banyak ada diskon,

4. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca,

kekurangan pasokan, mutu, dan ketidaktepatan pengiriman,

5. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.

Biaya perrsediaan terdiri dari seluruh pengeluaran, baik yang langsung maupun

yang tidak langsung, yang berhubungan dengan pembelian, persiapan, dan

penempatan persediaan untuk dijual. Biaya persediaan bahan baku atau barang

yang diperoleh untuk dijual kembali, biaya termasuk harga pembelian,

pengiriman,penerimaan, penyimpanan dan seluruh biaya yang terjadi sampai

barang siap untuk dijual.

3.2.3 Jenis-jenis persediaan

Persediaan dapat dikelompokkan kedalam empat jenis

1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksdukan untuk menjaga

terjadinya flutuasi permintaa yang tidk diperkiran sebelumnya, dan untuk

mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpanan dalam prakiraan penjualan,

waktu produksi, atau pengiriman barang.

2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk mengahadapi permintaan yang

dapat dieamalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi

23

dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku

sehingga mengakibatkan terhentinya produksi.

3. Lo-size inverory, merupaka persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih

besar dari pada kebutuhan saat ini.

4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalamproses pengirimn dari

temat asal ketempat dimana barang tersebut akan digunakan.

3.3 Laporan

3.3.1 Definisi Laporan

Menurut (Sukoco,2007), Laporan merupakan bentuk komunikasi yang

dapat dilakukan secara tertulis atau lisan mengenai suatu hal tertentu sesuai

dengan tujuan penulisanya.

Laporan memiliki berbagai fungsi yang saling berkaitan satu sama lain.

1. Sebagai sarana komunikasi vertikal, salah satu sarana komunikasi antara

atasan dengan bawahan adalah laporan. Memulai laporan,pihak bawahan

dapat menginformatikan berbagai kegiatan dan masukan berupa ide atau

gagasan terhadap suatu permasalahan.

2. Sebagai alat pertanggungjawaban. Laporan merupakan manifestasi dari

bentuk komunikasi vertikal dari atas kebawahan. Sebagai bentuk

pertanggungjawaban terhadap tanggung jawab dan wewenang yang telah

diberikan oleh atasan, laoran merupakan alat yang paling tepat untuk

mempertanggungjawabkan kepercayaan dan wewenang yang telah

diterimanya.

3. Memberikan informasi penting. Laporan harus berisi informasi faktual dan

24

tanggapan terhadap fenomena faktual tersebut. Oleh karena itu, suatu laporan

dapat digunakan sebagai sumber informasi yang penting dalam pengambilan

keputusan manajerial.

4. Sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Laporan merupakan suatu

susunan dan kajian informasi yang dituangkan secara lengkap, jelas,

komprehensif, bena, objektif, dan sistematis. Sehubungan dengan hal itu,

laporan dapat digunakan sebagai sumber pertimbangan untuk pengambilan

kebijakan atau keputusan bagi nit kerja dan organisasi seara keseluruhan.

Dari berbagai manfaat yang disajikan diatas, dapat disimpulkan bahwa

laporan memiliki beberapa fungsi komunikasi,pertanggungjawaban, informasi,

pengawasan, dan pengambilan keputusan.

Ada beberapa syarat kualitas yang harus dipenuhi sebuah laporan manajerial

yaitu:

1. Kecermatan (accuracy). Laporan manajerial merupakan salah sau bahan yang

akan digunakan oleh seorang pimpinan untuk mengambil keputusan

berkaitan dengan operasi perusahan yangmenjadi wewenangnya.

2. Ketepatan waktu (timeliness). Faktor waktu merupakan salah satu fakto

penting dalam pengambilan keputusan. Apabila penulisan laporan tidak

selesai pada saat yang dibutuhkan, maka nilai sebuah laporan akan merosot

sebanding dengan derajat kepentinan lapporan dimaksud.

3. Kecukupan (adequacy). Faktor ini berkaitan dengan cakupan masalah yang

akan disajikan dalam laporan. Apabila cakupan masalah kurang mencukupi,

25

4. Kesederhanaan (simpilicity). Laporan juga harus dapat menyederhanakan

pemasalahan dan pemecahanna dalam bahasa yang mudah dimenegerti. Dan

mengurangi penggunaan istilah teknis apabila dipandang kurang relavan dan

lebih menonjolkan pemahaman yang akan diperoleh oleh manajer terhadap

tujuan penulisan laporan tersebut.

5. Kejelasan (clarity). Penggunaan bahasa yang jelas dan tepat harus dilakukan.

Hal ini disebabkan karena waktu manajer begitu terbatas dan penyajian data

yang telah menjadi infoemasi akan mempermudah manajemen mengambil

keputusan.

3.3.2 Jenis-jenis laporan

Terdapat berbagai macam laporan yang semuanya tergantung pada

klasifikasi yang digunakan.

1. Berdasarkan Waktu Penyampaian

Jika dilihat dari seg waktu penyampaian, laporan dapat diklasikasikan

menjadi 2, yaitu:

a. Laporan Rutin. Laporan ini sering pula disebut sebagai laporan

berkala atau periodik.

b. Laporan Insindental. Laporan insidental merupakan laporan yang

dibuat dan disampaikan dengan waktu tidak tejadwal secara tetap.

2. Berdasrkan cara penyampaian

a. Laporan lisan. Laporan ini tidak memerlukan benuk penulisan

khusus,karena pelapor mengungakapkan isi laporannya secara lisan

kepada pimpinan, baik bertatap muka secara langsung maupun

26

b. Laporan tertulis. Laporan yang disampaikan dalam bentuk tulisan

Dokumen terkait