• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran dari kerja praktek.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah METRO TV JATIM

PT. Media Televisi Indonesia diberikan lisensi penyiaran untuk Metro TV pada tanggal 25 Oktober 1999. Ini adalah anak perusahaan dari Media Group, yang dipimpin oleh Surya Paloh, CEO perusahaan / Presiden, yang merupakan kekayaan pengalaman di industri media lokal dan adalah penerbit koran nasional terbesar ketiga di Indonesia. Media Indonesia. Dari start up tenaga kerja dari 280 karyawan perusahaan sekarang mempekerjakan lebih dari 1200 orang, sebagian besar di ruang berita dan area produksi.

Pada 25 November. 2000. Metro TV mengudara untuk pertama kalinya dalam serangkaian uji coba siaran ke tujuh kota. Pada awalnya itu ditayangkan hanya dua belas jam sehari sampai 1 April 2001, ketika 24 jam siaran dimulai. Mungkin tantangan terbesar bagi perusahaan pada tahap awal kebutuhan untuk membangun infrastruktur, fasilitas dan tim, semua dalam skala waktu pendek dari sembilan bulan. Meskipun ini adalah kerja keras pengalaman yang diperoleh sangat berharga dalam membentuk tim yang solid profesional yang berpengalaman yang sudah diuji di bawah kondisi yang menantang.

Perusahaan telah diantar dalam gelombang baru dari gaya hidup dan kualitas pemrograman alternatif hiburan untuk melengkapi dominasinya di sektor berita industri. Ini telah merintis perspektif baru dan unik satu-of-a-kind program sekaligus meningkatkan cara informasi disajikan. Produksi yang canggih dan bergaya dari Metro TV telah meniupkan kehidupan baru ke dalam industri. Bahkan pemirsa yang paling cerdas memiliki pilihan melihat ada duanya. Keinginan untuk menjadi yang terbaik drive antusiasme perusahaan dan multi-dimensi pendekatan untuk kebutuhan pemrograman. Melihat ke depan untuk tahun 2006 visi perusahaan adalah untuk memiliki dengan nomor kemudian dicapai satu peringkat untuk kualitas dan pengiriman berita serta tingkat loyalitas yang sangat tinggi dari kedua pemirsa dan pengiklan.

Perusahaan juga mengambil tanggung jawab korporasi terhadap pemegang saham dan karyawan serius. Meskipun konsisten dalam mendorong maju untuk mencapai tingkat yang signifikan dari pertumbuhan dan keuntungan dan untuk meningkatkan aset, kesejahteraan dan kualitas hidup karyawan Metro TV tetap penting.

Kehadiran Metro TV sebagai saluran berita bisa dibilang merupakan suatu angin segar bagi dunia pertelevisian Indonesia yang didominasi oleh program-program sinetron dan melodrama televisi lainnya. Selain itu, Metro TV juga tidak menggunakan sistem rating, seperti yang berlaku di televisi-televisi lain.

Berita-berita yang ditampilkan oleh Metro TV biasanya mengupas hal-hal terkini dan penting bagi masyarakat, seperti korupsi, pelanggaran hak asasi manusia dan lain-lain. Dalam konteks ini, Metro TV memberikan ruang bagi isu-isu yang selama ini tenggelam dari perhatian televisi swasta lainnya. Perlu dicatat bahwa Metro TV merupakan televisi Indonesia pertama yang memiliki program berita berbahasa Mandarin (Metro Xinwen), sebuah terobosan di tengah diskriminasi dan stigmatisasi orang Tionghoa dalam masyarakat Indonesia. Karena berfokus pada berita, Metro TV bisa dibilang lebih informatif. Ia juga memiliki akses ke banyak tempat dan isu yang sulit didapat oleh televisi-televisi maupun sumber berita lain, seperti radio atau surat kabar.

2.2 Profil Stasiun Metro TV Jatim

Nama Instansi : PT MEDIA TELEVISI LESTARI SATU (METRO

TV JAWA TIMUR)

Alamat : Jalan Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118 – 123,

Surabaya, Jawa Timur 60264

Telepon : 031 – 562 3120 ( Redaksi )

031 – 562 0991 ( Administrasi )

031 – 562 0971 ( Sales and Marketing )

2.2.1 Latar Belakang Perusahaan

Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan memperkokoh integrasi Nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera. Era globalisasi dan kemajuan dalam dunia telekomunikasi saat ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat, baik secara positif maupun negative. Pengaruh positif tentu adanya informasi – informasi yang disampaikan oleh lembaga penyiaran dengan cepat dapat diketahui. Namun sebaliknya, budaya – budaya asing yang disuguhkan oleh lembaga penyiaran merupakan ancaman tersendiri bagi jati diri bangsa.

Masyarakat Jawa Timur khususnya Gerbang Kertasusila, kini telah memiliki keragaman informasi tentang kebudayaan global, baik yang ditangkap melalui media informasi maupun yang secara langsung diperoleh melalui interaksi dengan pihak, telah menciptakan keterbukaan dan kebebasan pemikiran. Hal itu merupakan hambatan teknis dan sosiopsikologis bagi anak bangsa. Untuk menyelamatkan budaya asli daerah dari pengaruh asing atau global.

Hal – hal tersebut di atas yang mendasari pemikiran untuk menciptakan media komunikasi dan informasi yang cepat dan terpercaya. Dengan suguhan program siaran yang dekat dengan kehidupan masyarakat Jawa Timur, maka dapat diharapkan bahwa pesan – pesan guna mengembangkan potensi daerah dapat disampaikan dengan baik, dan jati

diri bangsa yang telah melekat lama dalam kehidupan masyarakat dapat diteruskan tanpa mengabaikan semangat modernitas seiring kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

2.2.2 Logo METRO TV Jawa Timur

(Gambar 2.1 Logo Perusahaan Metro TV Jawa Timur)

Logo Metro TV Jawa Timur dirancang sama dengan logo Metro TV nasional dengan tambahan “Jawa Timur”, tampil dengan citraan tipografis sekaligus citraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diawali huruf M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakoli symbol bidang elips emas kepada burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tempat di posisi huruf “O”, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf “O” dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk – bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. hal itu mengingat, dirancang, agar pelihat akan menangkap dan menbaca sekaligus melafalkan METR-TV sebagai METRO TV .

Logo Metro TV dalam kehadiranya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai symbol informasi atau komunikasi Metro TV secara

institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangunan image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap istitusi Metro TV.

Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk untuk mengenal, memahami, serta meyakini visi, misi, serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancangan bentuknya berlandaskan pada hal – hal sebagai berikut:

• Simpel, tidak rumit

• Memberi kesan global dan modern

• Menarik dan mudah diingat

• Dinamis dan lugas

• Berwibawa namun familiar

• Memenuhi syarat – syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan filmnis

• Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorfosis dan

animatif.

Selain menampilkan unsure symbol teks / huruf, Metro TV menampilkan juga simbol gambar, yaitu bidang elips dan kepala burung elang. sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses metamorfosis atas beberapa dasar bentuk, yaitu :

1) Bola Dunia

Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.

2) Telur Emas

Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk (institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan artistic, sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kulaitas.

3) Elips

Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring ke kanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.

4) Elang

Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasanpenjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan dalam gerak hidupnya.

2.2.3 Maksud dan Tujuan Pendirian Metro TV Jawa Timur

latar belakang pendirian Metro TV Jawa Timur telah menggambarkan mengenai alasan didirikannya lembaga penyiaran berbasis lokal di wilayah Gerbang Kertasusila umumnya diprovinsi Jawa Timur,

dihungkan dengan kondisi dan segmentasi masyarakat setempat yang didominasi olah berita lokal, budaya global, dan hiburan lokal secara langung, Maka dengan jelas dihadirkan Metro TV Jawa Timur.

Maksud

• Untuk mengakomodir kebutuhan informasi setiap saat warga

Gerbang Kertasusila dan umumnya masyarakat Provinsi Jawa Timur, maka Metro TV Jawa Timur lebih memilih informasi yang dikemas dalam bentuk news dengan tidak mengesampingkan nafas budaya Indonesia pada umumnya dan budaya Jawa Timur pada khususnya.

• Memberi jalan kepada budaya Jawa Timur dan budaya nasional

untuk mengembangkan diri secara luas dan dinamis melalui berbagai program televisi, pemberitaan, dialog interaktif, hiburan, dan program – program siaran lainnya, sehingga dapat mengimbangi pengaruh siaran lokal atau budaya asing khususnya yang di bawah media informasi satelit dan media komunikasi lainnya.

Tujuan

• Memberikan informasi kepada masyarakat Jawa Timur

dengan hiburan dan informasi yang lugas, jelas, cerdas, dan terpercaya.

• Menjadi media promosi dan komunikasi bagi masyarakat Jawa Timur sehingga dapat memberikan masukan dan kontribusi yang positif bagi perkembangan pembangunan di daerah.

2.2.4 Visi dan Misi Metro Tv Jawa Timur

Metro TV Jawa Timur hadir dengan VISI “ Mencerdaskan

kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mencapai masyarakat yang sejahtera”.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Metro TV Jawa Timur menyiapkan langkah – langkah strategis berupa MISI yakni

• Turut menunjang program –program pemerintah dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa.

• Membuat dan menayangkan program – program siaran yang mampu

meningkatkan ketahanan budaya Indonesia dan Jawa Timur, khususnya dalam menghadapi era globalisasi.

• Membuat dan menayangkan program –program berbasis budaya

daerah di wilayah Jawa Timur dalam rangka memperkuat budaya Nasional.

• Menjadi sarana untuk mendokumentasikan dan mempromosikan

budaya – budaya daerah di wilayah Jawa Timur

• Mengembangkan dan menayangkan beragam program siaran sebagai media informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat, juga memiliki peran dalam melakukan control social di masyarakat.

2.2.5 Program Acara Metro TV Jawa Timur

metro TV Jawa Timur memiliki tiga buah program acara yang merupakan program asli buatan stasiun Metro TV Jawa Timur, yakni :

Titik Tengah

Program dialog yang mengupas tentang peristiwa yang up to dateseputar Jawa Timur, dengan mendatangkan praktisi dan pakar yang credible den professional di bidangnya. Acara ini tayang setiap hari Senin – Jumat pada pukul 09.30 – 10.00 dan 16.30 – 17.00. Pada jadwal tayangnya dilakukan secara langsung di studio, terkadang juga live out door. Tetapi suatu tema juga diputar lebih dari satu kali.

Jurnal Pagi Jatim

Program berita di pagi hari yang memberitakan isu – isu yang sedang hangat dan maker, yang memiliki kedekatan lokal Jawa Timur. Di tayangkan secara langsung dari hari Senin – Jumat pukul 09.05.

Buletin Jatim

Hampir sama dengan Jurnal Pagi Jatim. Acara ini ditayangkan secara live pukul 16.05.

Lain – lain

Diluar 3 acara original stasiun Metro TV Jawa Timur, TV lokal tersebut mengadopsi sepenuhnya acara Metro TV Jakarta (atau Pusat).

2.2.6 Alur Kerja Organisasi Stasiun Metro TV Jawa Timur

Di dalam struktur kerja di Metro TV Jawa Timur dipimpin oleh Kepala Stasiun atau Produser yang bertugas menentukan beberapa berita yang di dapat untuk layak ditayangkan. Seorang kepala pemberitaan dibantu oleh Administration dan Trafficand Library dalam mengatur kondisi perusahaan dalam segi laporan keuangan, karyawan, dan sebagainya.

Selain yang disebutkan diatas, Kepala Pemberitaan dibantu juga oleh Kepala Produksi dan Kepala Liputan dalam segi materi berita. Kepala Produksi bertugas sebagai pembuata naskah berita dan penentu dalam proses siaran, dalam segi Camera Person Studio, Editor, dan Graphic Designer. Misalnya, Kepala Produksi menentukan siapa saja yang menghandle kamera studio,

menggunakan beberapa kamera, dan komposisi gambar. Dalam bidang editor, Kepala Produksi memberikan naskah berita kepada editor untuk disesuaikan dengan gambar yang akan diedit dengan naskah berita.

Kepala Peliputan bertugas untuk mengirim anggotanya ke lapangan untuk mencari berita. Selain itu, Kepala Pelitutan berhak mengirimkan mobil SNG (Satelite News Gathering) ke lapangan jika ada siaran live on the spot. Kepala Peliputan juga memiliki kontributor yang siap mengirimkan berita ke kantor Metro TV Jawa Timur.

2.2.6.1 Ruang Produksi Metro Tv Jawa Timur.

News Room

Di dalam newsroom terdapat beberapa komputer yang terhubung

jaringan internet untuk memudahkan pengolahan naskah dan video. Selain itu komputer lainnya digunakan untuk membuat dan mengedit naskah berita. Beberapa televisi yang berada di newsroom digunakan sebagai monitor berita yang disiarkan stasiun televisi lain. Di ruangan ini terdapat pula sebuah papan yang bertuliskan proyeksi selama sepekan untuk program Jurnal Pagi, Buletin Jatim, maupun Titik Tengah.

Studio

Studio terletak di sebelah news room, digunakan untuk siaran live dan tapping semua program di Metro TV Jawa Timur. Lighting dan pengaturannya terdapat di studio dan di control room. Selain itu, di studio juga terdapat TV monitor yang terletak dibawah kamera 2 dan

berfungsi untuk menampilkan preview studio. Di dalam studio juga

terdapat speaker yang berfungsi untuk menampilakn audio dalam TV

monitor dan juga tempat pemasangan kabel – kabel audio. Di sisi lain studio terdapat green screen yang digunakan untuk program tertentu misalnya permintaan dari Metro TV pusat.

Terdapat 3 buah kamera di dalam studio dan sebuah prompteryang digunakan untuk program Jurnal Pagi dan Buletin Jatim, dipantulakn pada salah satu kamera, yaitu kamera 2.

Control Room

Control Room merupakan sebuah ruangan yang terletak di sebelah studio, sebagai pusat kendali ketika siaran berlangsung. Di dalam ruanagn ini terdapat 3 buah komputeryang berfungsi sebagai play-outer server1, sebagai perangkat pengoperasi Character Generator (CG), dan sebagai prompter yang menampilkan naskah berita sebagai pedoman para operator. Di depan masing – masing komputer tersebut terdapat monitor yang menampilkan gambar yang akan ditayangkan kepada pemirsa, sedangkan monitor lainnya

terhubung dengan prompter yang menampilkan naskah berita sebagai pedoman para operator dan juga terhubung dengan CG yang menampilkan karakter berupa teks maupun logo untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada video. Play outer server 1 memutar station ID, opening bumper program, bumper segmen, voice over (VO), sound on tape (SOT), VO wrap, dan package (PKG).

Di antara kedua meja tersebut terdapat meja tempat Program Director mengendalikan proses siaran, terdiri dari sebuah switcher yang berfungsi mengganti tampilan yang akan disiarkan kepada pemirsa dan beberapa monitor di depannya yang menampilkan gambar baik dari server 1, studio, maupun Video Tape Record

(VTR). Program Director memberikan instruksi kepada seluruh

personil baik yang ada di dalam control room, studio, maupun master control room.

Selain itu terdapat meja tempat audio mixer dioperasikan. Sebagai pedoman operator audio mixer terdapat du buah monitor yang menampilakn gambar yang telah ditentukan oleh PD, dan

monitor lainnya terhubung dengan prompter yang menampilkan

naskah. Di belakang meja audio mixer terdapat pemutar VTR dilengkapi dengan monitor di atasnya.

Editing Room

Proses editing video dilakukan di dalam ruang editing yang terbagi menjadi 2 ruangan. Kedua ruangan tersebut dibuat kedap suara, karena pengisian suara PKG dilakukan di editing room sekaligus pemotongan gambar video untuk VO (voice over) maupun PKG yang disesuaikan dengan naskah yang telah dibuat.

Graphic Designing Room

Di dalam ruangan tersebut terdapat dua buah komputer yang berfungsi sebagai perangkat desain grafis. Seluruh proses pembuatan grafik dan sejenisnya dilakukan di ruangan ini.

Master Contol Room

Master contol room terletak di samping lorong menuju control room. Di dalam ruangan ini terdapat beberapa monitor yang menampilkan gambar dari studio, server 1, , maupun siaran Metro TV pusat. Selain itu terdapat seperangkat komputer, berfungsi sebagai playouter server 2 yang memutar bumper in – out semua program sebelum dan setelah commercial break, dan promo.

Ruangan ini memiliki fungsi yang sangat vital yaitu men-switch gambar yang berasal dari control roomdengan commercial break atau men-swith program Metro TV pusat dengan program Metro TV Jawa Timur dan sebaliknya. Operator master control

room melakukan koordinasi dengan Program Director melalui bell – pack.

Traffic, Library Room and Camera Store

Traffic, library room and camera store terletak di lantai 1, berfungsi sebagai tempat mendokumentasikan berbagai video dan program Metro TV Jawa Timur yang direkam dalam bentuk kaset maupun DVD. Selain itu ruangan ini juga berfungsi sebagai ruang penyimpanan dan sirkulasi kamera yang digunakan untuk liputan.

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Video

Menurut http://jurnaltusirku.blogspot.com, video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Berkaitan dengan “penglihatan dan pendengaran”

• Aplikasi video pada multimedia mencakup banyak aplikasi

• Entertainment: roadcast TV, VCR/DVD recording

• Interpersonal: video telephony, video conferencing

• Interactive: windows

Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder. Macam-macam camcorder: miniDV, DVD camcorder, dan digital8.

Camcorder terdiri dari 3 komponen:

• Lensa : untuk mengatur banyak cahaya, zoom, dan

• Imager : untuk melakukan konversi cahaya ke sinyal electronic video

• Recorder : untuk menulis sinyal video ke media penyimpanan

(seperti magnetic videotape)

A. Pengambilan gambar video kamera dapat menggunakan teknik

interleaced Interlaced

Adalah metode untuk menampilkan image/gambar dalam raster- scanned display device seperti CRT televisi analog, yang ditampilkan bergantian antara garis ganjil dan genap secara cepat untuk setiap frame. Refresh rate yang disarankan untuk metode interlaced adalah antara 50-80Hz. Interlace digunakan di sistem televisi analog:

PAL (50 fields per second, 625 lines, even field drawn first) SECAM (50 fields per second, 625 lines)

NTSC (59.94 fields per second, 525 lines, even field drawn first)

B. Video digital memiliki keuntungan:

a. Interaktif

b. Cara Penyimpanan

Video digital disimpan dalam media penyimpanan random contohnya magnetic/optical disk. Sedangkan video analog menggunakan tempat penyimpanan sekuensial, contohnya magnetic disc/kaset video. Video

digital dapat memberikan respon waktu yang cepat dalam mengakses bagian manapun dari video.

c. Proses editing

Dalam melakukan proses editing yang menggunakan sistem digital menjadikan proses editing menjadi lebih cepat dan mampu dilihat secara langsung hasilnya.

d. Kualitas

Kualitas: sinyal analog dari video analog akan mengalami penurunan kualitas secara perlahan karena adanya pengaruh kondisi atmosfer. Sedangkan video digital kualitasnya dapat diturunkan menggunakan teknik kompresi. Transmisi dan distribusi mudah karena dengan proses kompresi, maka video digital dapat disimpan dalam CD, ditampilkan pada web, dan ditransmisikan melalui jaringan.

C. Representasi sinyal video meliputi 3 aspek

Representasi Visual

Tujuan utamanya adalah agar orang yang melihat merasa berada discene (lokasi) atau ikut berpartisipasi dalam kejadian yang ditampilkan. Oleh sebab itu, suatu gambar harus dapat menyampaikan informasi spatial dan temporal dari suatu scene.

a. Vertical Detail dan Viewing Distance

Aspek rasio adalah perbandingan lebar dan tinggi, yaitu 4:3. Tinggi gambar digunakan untuk menentukan jarak pandang dengan menghitung rasio viewing distance (D) dengan tinggi

gambar (H) -> D/H. etiap detail image pada video ditampilkan dalam pixel-pixel.

b. Horizontal Detail dan Picture Width

Lebar gambar pada TV konvensional = 4/3 x tinggi gambar c. Total detail content

Resolusi vertikal = jumlah elemen pada tinggi gambar. Resolusi horizontal = jumlah elemen pada lebar gambar x aspek rasio. Total pixel = pixel horizontal x pixel vertikal. d. Perception of depth

Dalam pandangan / penglihatan natural, kedalaman gambar tergantung pada sudut pemisah antara gambar yang diterima oleh kedua mata. Pada layar flat, persepsi kedalaman suatu benda berdasarkan subject benda yang tampak.

e. Warna

Gambar berwarna dihasilkan dengan mencampur 3 warna primer RGB (merah, hijau, biru).

f. Contiunity of motion

Mata manusia melihat gambar sebagai suatu gerakan kontinyu jika ambar-gambar tersebut kecepatannya lebih besar dari 15 frame/detik Untuk video motion biasanya 30 frame/detik, sedangkan movies biasanya 24 frame/detik.

g. Flicker

Untuk menghindari terjadinya flicker diperlukan kecepatan minimal melakukan refresh 50 cycles/s.

D. Pertelevisian

NTSC (National Television System Committee)

a. 525 baris, 60 Hz refresh rate.

b. Digunakan di Amerika, Korea, Jepang, dan Canada.

c. Frame rate 30 fps

d. Menggunakan format YIQ

PAL (Phase Alternating Line)

a. 625 baris, 50 Hz refresh rate

b. Digunakan di sebagian besar Eropa Barat.

c. Frame rate25 fps

d. Menggunakan format YUV.

SECAM (Séquentiel couleur avec mémoire)

a. Digunakan di Perancis, Rusia, dan Eropa timur

b. Berdasarkan frequency modulation dengan 25 Hz refresh rate

dan 625 baris.

HDTV (High Definition TV)

a. Standar televisi baru dengan gambar layar lebar, lebih jernih dan suara kualitas CD Auido.

b. Aspek ratio 16:9 dibandingkan dengan sistem lain 4:3. c. Resolusi terdiri dari 1125 (1080 baris aktif) baris

d. Jumlah garis horisontal dalam gambar video (525 atau 625)

e. Apakah frame ratenya 30 atau 25 frame per detik

f. Jumlah bandwidth yang digunakan.

g. Apakah menggunakan sinyal AM atau FM untuk audio

videonya.

E. Perbedaan mendasar dari standar video analog diatas:

Transmisi

Sistem broadcast menggunakan channel yang sama untuk mentransmisikan gambar berwarna maupun hitam putih. Untuk gambar berwarna sinyal video dibagi menjadi 2 sinyal, 1 untuk luminance dan 2 untuk chrominance. Sehingga sinyal Y, Cb, Cr harus ditransmisikan bersama-sama (composite video signal). Dalam sistem PAL, digunakan parameter U (Cb) dan V (Cr).

Y = 0.299 R + 0.587 G + 0.114 B (luminance) U = 0.492 (B – Y) (chrominance)

V = 0.877 (R – Y) (chrominance)

Dalam sistem NTSC, digunakan parameter I, singkatan dari in-phase (Cb)

dan Q, singkatan dari quadrature (Cr) Y = 0.299 R + 0.587 G + 0.114 B I = 0.74 (R – Y) – 0.27 (B – Y) Q = 0.48 (R – Y) + 0.41 (B – Y)

Digitalization

Dalam aplikasi multimedia sinyal video harus diubah ke dalam bentuk digital agar dapat disimpan dalam memory komputer dan dapat dilakukan pengeditan. Sampling rate: mencari nilai resolusi horisontal,

Dokumen terkait