• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Proses Editing Softnews Program Jurnal Pagi Metro Tv Jatim.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Proses Editing Softnews Program Jurnal Pagi Metro Tv Jatim."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM JURNAL PAGI METRO TV JATIM

KERJA PRAKTEK

Nama

: MEDHY AYUNANDYA

NIM

: 08.51016.0045

Program

: DIV (Diploma Empat)

Jurusan

: Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER

SURABAYA

2012

(2)

DAFTAR ISI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Metro TV Jawa Timur ... 6

2.2 Profil Stasiun Metro TV Jawa Timur ... 8

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Video ... 22

3.2 Broadcasting ... 32

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek ... 43

(3)

4.4Detail Proses Pengerjaan Jurnal Pagi ... 45

4.5Proses Produksi Jurnal Pagi ... 46

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN ... 53

(4)

Halaman

Gambar 2.1 Logo Perusahaan Metro TV Jawa Timur ... 9

Gambar 4.1 tampilan proses editing berita Jurnal Pagi ... 46

Gambar 4.2 Bumper Jurnal Pagi ... 46

Gambar 4.3 cuplikan berita segmen 1 ... 47

Gambar 4.4 cuplikan berita segmen 1 ... 47

Gambar 4.5 cuplikan berita segmen 2 ... 48

Gambar 4.6 cuplikan wawancara segmen 2 ... 49

(5)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini berita banyak dibutuhkan di masyarakat sebagai sumber

informasi. Karena berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau

ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar

khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau

media on-line internet. Masyarakat sendiri butuh informasi yg actual dan

terpercaya tentang kejadian yang terjadi di sekeliling kita.

Selain itu, berita tidak hanya dijelaskan secara tertulis saja, tetapi

berita juga butuh visual. Ini memudahkan masyarakat lebih mengerti

maksud dari cerita di dalam berita itu. Visual berita biasanya dituangkan

dalam media televisi. Kemajuan dalam bidang teknologi komputer model

infografis telah berperan sebagai pertumbuhan dan pengembangan profesi

dan keilmuan dalam menciptakan kreativitas visual. Infografis sebagai lahan

informasi yang dapat dikembangkan sebagai model dalam menyajikan

informasi kedalam bentuk visual, walaupun infografis bukan menjadi hal

baru dalam ilmu komunikasi visual tetapi menjadi bagian yang perlu

diperhatikan pada masa kini dan kedepan, hal tersebut karena media

informasi akan terus berubah dan berkembang.

Bentuk visual itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu visual dalam

bentuk gambar dan visual dalam bentuk tulisan. Berita visual yang

ditampilkan dalam bentuk gambar biasanya terdapat alur cerita kejadian

(6)

tersebut, sehingga memudahkan masyarakat mengerti secara detail berita

yang ditayangkan di televise. Sedangkan berita visual yang ditampilkan

dalam bentuk tulisan, itu hanya berupa inti dari berita lengkap. Jadi dapat

membuat masyarakat penasaran akan berita yang akan ditayangkan.

Biasanya visual tulisan ini ditayangkan di awal berita dan di tengah-tengah

berita.

Dalam pengeditan berita bentuk visual ini, dibutuhkan media video

editing untuk menata gambar-gambar yang akan dibuat dalam satu segment.

Gambar yang sebelumnya sudah diambil lewat kamera video ini akan ditata

satu persatu sesuai urutan cerita. Agar membuat penonton tidak bosan,

biasanya diselipkan dubbing presenter ke dalam video tersebut. Hal ini

membuat penonton lebih mengerti maksud gambar didalam berita itu.

Maka dalam laporan KP saya ini, akan mempelajari tentang cara

menyusun gambar dalam suatu berita. Berita yang ditampilkan sebelumnya

dipilih dan diedit, agar terlihat secara rinci dan teratur. Disela berita tersebut

juga akan memunculkan text yang sesuai dengan gambar. Bersamaan

dengan pergantian gambar, text akan muncul secara singkat, hanya untuk

memudahkan penonton yang kelewatan melihat berita tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis

merumuskan permasalahan dibawah ini :

1. Bagaimana menata rangkaian visual yang mudah dimengerti

(7)

1.3 Batasan Masalah

Dari perumusan masalah diatas, maka penulis membatasi masalah

dalam hal :

1. Merangkai visual yang mudah dimengerti masyarakat

2. Penyuntingan berita softnews

1.4 Tujuan Masalah

Untuk mempelajari :

1. Penataan rangkaian visual yang mudah dimengerti masyarakat

1.5 Metode Penelitian

Konsep yang diterapkan pada penggarapannya yaitu dengan

memahami keinginan dari masyarakat dalam memperoleh pemberitaan saat

mereka sedang menggunakan media televisi sebagai sumber informasi

mereka. Pemberitaan yang akan tayang pada waktunya nanti, diharapkan

tampil dengan baik dan jelas saat diterima oleh masyarakat.

1.6 Kontribusi

Pembuatan berita visual ini ialah bagian dari jadwal acara rutin yang

ada pada stasiun METRO TV JATIM dalam proses pemberitaan pada setiap

harinya. Program berita ini akan tayang sesuai jadwal yang ada.

1.7 Sistematika Laporan

(8)

masing-masing bab terdiri dari berbagai sub-sub bab yang bertujuan untuk

menjelaskan pokok-pokok bahasan dalam penyusunan laporan ini. Adapun

sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan masalah, metodologi, dan sistematika

penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi,

misi, domisili perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas berbagai teori dasar tentang dunia

pertelevisian atau brodcasting. selain itu elemen-elemen apa saja yang

mendukung dalam dunia boardcasting itu sendiri.

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI

KARYA

Dalam bab ini menjelaskan metode-metode kerja selama melakukan

kerja praktek. Dan proses pengerjaan berita visual. Dimana nantinya

metode-metode ini dapat digunakan dalam proses pembuatan karya atau

(9)

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran dari kerja

(10)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah METRO TV JATIM

PT. Media Televisi Indonesia diberikan lisensi penyiaran untuk

Metro TV pada tanggal 25 Oktober 1999. Ini adalah anak perusahaan dari

Media Group, yang dipimpin oleh Surya Paloh, CEO perusahaan / Presiden,

yang merupakan kekayaan pengalaman di industri media lokal dan adalah

penerbit koran nasional terbesar ketiga di Indonesia. Media Indonesia. Dari

start up tenaga kerja dari 280 karyawan perusahaan sekarang

mempekerjakan lebih dari 1200 orang, sebagian besar di ruang berita dan

area produksi.

Pada 25 November. 2000. Metro TV mengudara untuk pertama

kalinya dalam serangkaian uji coba siaran ke tujuh kota. Pada awalnya itu

ditayangkan hanya dua belas jam sehari sampai 1 April 2001, ketika 24 jam

siaran dimulai. Mungkin tantangan terbesar bagi perusahaan pada tahap

awal kebutuhan untuk membangun infrastruktur, fasilitas dan tim, semua

dalam skala waktu pendek dari sembilan bulan. Meskipun ini adalah kerja

keras pengalaman yang diperoleh sangat berharga dalam membentuk tim

yang solid profesional yang berpengalaman yang sudah diuji di bawah

(11)

Perusahaan telah diantar dalam gelombang baru dari gaya hidup dan

kualitas pemrograman alternatif hiburan untuk melengkapi dominasinya di

sektor berita industri. Ini telah merintis perspektif baru dan unik

satu-of-a-kind program sekaligus meningkatkan cara informasi disajikan. Produksi

yang canggih dan bergaya dari Metro TV telah meniupkan kehidupan baru

ke dalam industri. Bahkan pemirsa yang paling cerdas memiliki pilihan

melihat ada duanya. Keinginan untuk menjadi yang terbaik drive antusiasme

perusahaan dan multi-dimensi pendekatan untuk kebutuhan pemrograman.

Melihat ke depan untuk tahun 2006 visi perusahaan adalah untuk memiliki

dengan nomor kemudian dicapai satu peringkat untuk kualitas dan

pengiriman berita serta tingkat loyalitas yang sangat tinggi dari kedua

pemirsa dan pengiklan.

Perusahaan juga mengambil tanggung jawab korporasi terhadap

pemegang saham dan karyawan serius. Meskipun konsisten dalam

mendorong maju untuk mencapai tingkat yang signifikan dari pertumbuhan

dan keuntungan dan untuk meningkatkan aset, kesejahteraan dan kualitas

hidup karyawan Metro TV tetap penting.

Kehadiran Metro TV sebagai saluran berita bisa dibilang merupakan

suatu angin segar bagi dunia pertelevisian Indonesia yang didominasi oleh

program-program sinetron dan melodrama televisi lainnya. Selain itu, Metro

TV juga tidak menggunakan sistem rating, seperti yang berlaku di

(12)

Berita-berita yang ditampilkan oleh Metro TV biasanya mengupas

hal-hal terkini dan penting bagi masyarakat, seperti korupsi, pelanggaran

hak asasi manusia dan lain-lain. Dalam konteks ini, Metro TV memberikan

ruang bagi isu-isu yang selama ini tenggelam dari perhatian televisi swasta

lainnya. Perlu dicatat bahwa Metro TV merupakan televisi Indonesia

pertama yang memiliki program berita berbahasa Mandarin (Metro

Xinwen), sebuah terobosan di tengah diskriminasi dan stigmatisasi orang

Tionghoa dalam masyarakat Indonesia. Karena berfokus pada berita, Metro

TV bisa dibilang lebih informatif. Ia juga memiliki akses ke banyak tempat

dan isu yang sulit didapat oleh televisi-televisi maupun sumber berita lain,

seperti radio atau surat kabar.

2.2 Profil Stasiun Metro TV Jatim

Nama Instansi : PT MEDIA TELEVISI LESTARI SATU (METRO

TV JAWA TIMUR)

Alamat : Jalan Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118 – 123,

Surabaya, Jawa Timur 60264

Telepon : 031 – 562 3120 ( Redaksi )

031 – 562 0991 ( Administrasi )

031 – 562 0971 ( Sales and Marketing )

(13)

2.2.1 Latar Belakang Perusahaan

Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan memperkokoh integrasi

Nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa,

mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dalam

rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan

sejahtera. Era globalisasi dan kemajuan dalam dunia telekomunikasi saat ini

memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat, baik secara

positif maupun negative. Pengaruh positif tentu adanya informasi –

informasi yang disampaikan oleh lembaga penyiaran dengan cepat dapat

diketahui. Namun sebaliknya, budaya – budaya asing yang disuguhkan oleh

lembaga penyiaran merupakan ancaman tersendiri bagi jati diri bangsa.

Masyarakat Jawa Timur khususnya Gerbang Kertasusila, kini telah

memiliki keragaman informasi tentang kebudayaan global, baik yang

ditangkap melalui media informasi maupun yang secara langsung diperoleh

melalui interaksi dengan pihak, telah menciptakan keterbukaan dan

kebebasan pemikiran. Hal itu merupakan hambatan teknis dan

sosiopsikologis bagi anak bangsa. Untuk menyelamatkan budaya asli daerah

dari pengaruh asing atau global.

Hal – hal tersebut di atas yang mendasari pemikiran untuk

menciptakan media komunikasi dan informasi yang cepat dan terpercaya.

Dengan suguhan program siaran yang dekat dengan kehidupan masyarakat

Jawa Timur, maka dapat diharapkan bahwa pesan – pesan guna

(14)

diri bangsa yang telah melekat lama dalam kehidupan masyarakat dapat

diteruskan tanpa mengabaikan semangat modernitas seiring kemajuan

teknologi komunikasi dan informasi.

2.2.2 Logo METRO TV Jawa Timur

(Gambar 2.1 Logo Perusahaan Metro TV Jawa Timur)

Logo Metro TV Jawa Timur dirancang sama dengan logo Metro TV

nasional dengan tambahan “Jawa Timur”, tampil dengan citraan tipografis

sekaligus citraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan

gabungan antara tekstual (diawali huruf M-E-T-R-T-V) dengan visual

(diwakoli symbol bidang elips emas kepada burung elang). Elips emas

dengan kepala burung elang pada tempat di posisi huruf “O”, dengan

pertimbangan kesamaan struktur huruf “O” dengan elips emas, dan menjadi

pemisah bentuk – bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. hal itu mengingat,

dirancang, agar pelihat akan menangkap dan menbaca sekaligus melafalkan

METR-TV sebagai METRO TV .

Logo Metro TV dalam kehadiranya secara visual tidak saja

(15)

institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangunan image yang cepat

dan tepat dari masyarakat terhadap istitusi Metro TV.

Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk

untuk mengenal, memahami, serta meyakini visi, misi, serta karakter Metro

TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancangan bentuknya

berlandaskan pada hal – hal sebagai berikut:

• Simpel, tidak rumit

• Memberi kesan global dan modern

• Menarik dan mudah diingat

• Dinamis dan lugas

• Berwibawa namun familiar

• Memenuhi syarat – syarat teknis dan estetis untuk aplikasi

print, elektronik dan filmnis

• Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorfosis dan

animatif.

Selain menampilkan unsure symbol teks / huruf, Metro TV

menampilkan juga simbol gambar, yaitu bidang elips dan kepala burung

elang. sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses

metamorfosis atas beberapa dasar bentuk, yaitu :

1) Bola Dunia

Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi,

(16)

2) Telur Emas

Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur

juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu

bentuk (institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan artistic,

sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan

puncak kulaitas.

3) Elips

Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring

ke kanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet

sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat

berkait dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.

4) Elang

Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasanpenjelajahan dan

wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh

keanggunan dalam gerak hidupnya.

2.2.3 Maksud dan Tujuan Pendirian Metro TV Jawa Timur

latar belakang pendirian Metro TV Jawa Timur telah

menggambarkan mengenai alasan didirikannya lembaga penyiaran berbasis

(17)

dihungkan dengan kondisi dan segmentasi masyarakat setempat yang

didominasi olah berita lokal, budaya global, dan hiburan lokal secara

langung, Maka dengan jelas dihadirkan Metro TV Jawa Timur.

Maksud

• Untuk mengakomodir kebutuhan informasi setiap saat warga

Gerbang Kertasusila dan umumnya masyarakat Provinsi Jawa

Timur, maka Metro TV Jawa Timur lebih memilih informasi

yang dikemas dalam bentuk news dengan tidak

mengesampingkan nafas budaya Indonesia pada umumnya dan

budaya Jawa Timur pada khususnya.

• Memberi jalan kepada budaya Jawa Timur dan budaya nasional

untuk mengembangkan diri secara luas dan dinamis melalui

berbagai program televisi, pemberitaan, dialog interaktif,

hiburan, dan program – program siaran lainnya, sehingga dapat

mengimbangi pengaruh siaran lokal atau budaya asing

khususnya yang di bawah media informasi satelit dan media

komunikasi lainnya.

Tujuan

• Memberikan informasi kepada masyarakat Jawa Timur

dengan hiburan dan informasi yang lugas, jelas, cerdas, dan

(18)

• Menjadi media promosi dan komunikasi bagi masyarakat

Jawa Timur sehingga dapat memberikan masukan dan

kontribusi yang positif bagi perkembangan pembangunan di

daerah.

2.2.4 Visi dan Misi Metro Tv Jawa Timur

Metro TV Jawa Timur hadir dengan VISI “ Mencerdaskan

kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mencapai masyarakat

yang sejahtera”.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Metro TV Jawa Timur menyiapkan

langkah – langkah strategis berupa MISI yakni

• Turut menunjang program –program pemerintah dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa.

• Membuat dan menayangkan program – program siaran yang mampu

meningkatkan ketahanan budaya Indonesia dan Jawa Timur,

khususnya dalam menghadapi era globalisasi.

• Membuat dan menayangkan program –program berbasis budaya

daerah di wilayah Jawa Timur dalam rangka memperkuat budaya

Nasional.

• Menjadi sarana untuk mendokumentasikan dan mempromosikan

budaya – budaya daerah di wilayah Jawa Timur

(19)

• Mengembangkan dan menayangkan beragam program siaran sebagai

media informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat, juga memiliki

peran dalam melakukan control social di masyarakat.

2.2.5 Program Acara Metro TV Jawa Timur

metro TV Jawa Timur memiliki tiga buah program acara

yang merupakan program asli buatan stasiun Metro TV Jawa Timur,

yakni :

Titik Tengah

Program dialog yang mengupas tentang peristiwa yang up to

dateseputar Jawa Timur, dengan mendatangkan praktisi dan

pakar yang credible den professional di bidangnya. Acara ini

tayang setiap hari Senin – Jumat pada pukul 09.30 – 10.00 dan

16.30 – 17.00. Pada jadwal tayangnya dilakukan secara langsung

di studio, terkadang juga live out door. Tetapi suatu tema juga

diputar lebih dari satu kali.

Jurnal Pagi Jatim

Program berita di pagi hari yang memberitakan isu – isu yang

sedang hangat dan maker, yang memiliki kedekatan lokal Jawa

Timur. Di tayangkan secara langsung dari hari Senin – Jumat

(20)

Buletin Jatim

Hampir sama dengan Jurnal Pagi Jatim. Acara ini ditayangkan

secara live pukul 16.05.

Lain – lain

Diluar 3 acara original stasiun Metro TV Jawa Timur, TV lokal

tersebut mengadopsi sepenuhnya acara Metro TV Jakarta (atau

Pusat).

2.2.6 Alur Kerja Organisasi Stasiun Metro TV Jawa Timur

Di dalam struktur kerja di Metro TV Jawa Timur dipimpin

oleh Kepala Stasiun atau Produser yang bertugas menentukan

beberapa berita yang di dapat untuk layak ditayangkan. Seorang

kepala pemberitaan dibantu oleh Administration dan Trafficand

Library dalam mengatur kondisi perusahaan dalam segi laporan

keuangan, karyawan, dan sebagainya.

Selain yang disebutkan diatas, Kepala Pemberitaan dibantu

juga oleh Kepala Produksi dan Kepala Liputan dalam segi materi

berita. Kepala Produksi bertugas sebagai pembuata naskah berita dan

penentu dalam proses siaran, dalam segi Camera Person Studio,

Editor, dan Graphic Designer. Misalnya, Kepala Produksi

(21)

menggunakan beberapa kamera, dan komposisi gambar. Dalam

bidang editor, Kepala Produksi memberikan naskah berita kepada

editor untuk disesuaikan dengan gambar yang akan diedit dengan

naskah berita.

Kepala Peliputan bertugas untuk mengirim anggotanya ke

lapangan untuk mencari berita. Selain itu, Kepala Pelitutan berhak

mengirimkan mobil SNG (Satelite News Gathering) ke lapangan jika

ada siaran live on the spot. Kepala Peliputan juga memiliki

kontributor yang siap mengirimkan berita ke kantor Metro TV Jawa

Timur.

2.2.6.1 Ruang Produksi Metro Tv Jawa Timur.

News Room

Di dalam newsroom terdapat beberapa komputer yang terhubung

jaringan internet untuk memudahkan pengolahan naskah dan video.

Selain itu komputer lainnya digunakan untuk membuat dan mengedit

naskah berita. Beberapa televisi yang berada di newsroom digunakan

sebagai monitor berita yang disiarkan stasiun televisi lain. Di ruangan

ini terdapat pula sebuah papan yang bertuliskan proyeksi selama

sepekan untuk program Jurnal Pagi, Buletin Jatim, maupun Titik

(22)

Studio

Studio terletak di sebelah news room, digunakan untuk siaran live

dan tapping semua program di Metro TV Jawa Timur. Lighting dan

pengaturannya terdapat di studio dan di control room. Selain itu, di

studio juga terdapat TV monitor yang terletak dibawah kamera 2 dan

berfungsi untuk menampilkan preview studio. Di dalam studio juga

terdapat speaker yang berfungsi untuk menampilakn audio dalam TV

monitor dan juga tempat pemasangan kabel – kabel audio. Di sisi lain

studio terdapat green screen yang digunakan untuk program tertentu

misalnya permintaan dari Metro TV pusat.

Terdapat 3 buah kamera di dalam studio dan sebuah prompteryang

digunakan untuk program Jurnal Pagi dan Buletin Jatim, dipantulakn

pada salah satu kamera, yaitu kamera 2.

Control Room

Control Room merupakan sebuah ruangan yang terletak di

sebelah studio, sebagai pusat kendali ketika siaran berlangsung. Di

dalam ruanagn ini terdapat 3 buah komputeryang berfungsi sebagai

play-outer server1, sebagai perangkat pengoperasi Character

Generator (CG), dan sebagai prompter yang menampilkan naskah

berita sebagai pedoman para operator. Di depan masing – masing

komputer tersebut terdapat monitor yang menampilkan gambar yang

(23)

terhubung dengan prompter yang menampilkan naskah berita

sebagai pedoman para operator dan juga terhubung dengan CG yang

menampilkan karakter berupa teks maupun logo untuk menjelaskan

peristiwa yang terjadi pada video. Play outer server 1 memutar

station ID, opening bumper program, bumper segmen, voice over

(VO), sound on tape (SOT), VO wrap, dan package (PKG).

Di antara kedua meja tersebut terdapat meja tempat Program

Director mengendalikan proses siaran, terdiri dari sebuah switcher

yang berfungsi mengganti tampilan yang akan disiarkan kepada

pemirsa dan beberapa monitor di depannya yang menampilkan

gambar baik dari server 1, studio, maupun Video Tape Record

(VTR). Program Director memberikan instruksi kepada seluruh

personil baik yang ada di dalam control room, studio, maupun

master control room.

Selain itu terdapat meja tempat audio mixer dioperasikan.

Sebagai pedoman operator audio mixer terdapat du buah monitor

yang menampilakn gambar yang telah ditentukan oleh PD, dan

monitor lainnya terhubung dengan prompter yang menampilkan

naskah. Di belakang meja audio mixer terdapat pemutar VTR

(24)

Editing Room

Proses editing video dilakukan di dalam ruang editing yang

terbagi menjadi 2 ruangan. Kedua ruangan tersebut dibuat kedap

suara, karena pengisian suara PKG dilakukan di editing room

sekaligus pemotongan gambar video untuk VO (voice over) maupun

PKG yang disesuaikan dengan naskah yang telah dibuat.

Graphic Designing Room

Di dalam ruangan tersebut terdapat dua buah komputer yang

berfungsi sebagai perangkat desain grafis. Seluruh proses pembuatan

grafik dan sejenisnya dilakukan di ruangan ini.

Master Contol Room

Master contol room terletak di samping lorong menuju

control room. Di dalam ruangan ini terdapat beberapa monitor yang

menampilkan gambar dari studio, server 1, , maupun siaran Metro

TV pusat. Selain itu terdapat seperangkat komputer, berfungsi

sebagai playouter server 2 yang memutar bumper in – out semua

program sebelum dan setelah commercial break, dan promo.

Ruangan ini memiliki fungsi yang sangat vital yaitu

men-switch gambar yang berasal dari control roomdengan commercial

break atau men-swith program Metro TV pusat dengan program

(25)

room melakukan koordinasi dengan Program Director melalui bell –

pack.

Traffic, Library Room and Camera Store

Traffic, library room and camera store terletak di lantai 1, berfungsi

sebagai tempat mendokumentasikan berbagai video dan program

Metro TV Jawa Timur yang direkam dalam bentuk kaset maupun

DVD. Selain itu ruangan ini juga berfungsi sebagai ruang

(26)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Video

Menurut http://jurnaltusirku.blogspot.com, video adalah teknologi

untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata

ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal

elektronik, atau media digital. Berkaitan dengan “penglihatan dan

pendengaran”

• Aplikasi video pada multimedia mencakup banyak aplikasi

• Entertainment: roadcast TV, VCR/DVD recording

• Interpersonal: video telephony, video conferencing

• Interactive: windows

Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja

menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal

representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian

didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu

alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah

camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan

audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder.

Macam-macam camcorder: miniDV, DVD camcorder, dan digital8.

Camcorder terdiri dari 3 komponen:

• Lensa : untuk mengatur banyak cahaya, zoom, dan

(27)

• Imager : untuk melakukan konversi cahaya ke sinyal

electronic video

• Recorder : untuk menulis sinyal video ke media penyimpanan

(seperti magnetic videotape)

A. Pengambilan gambar video kamera dapat menggunakan teknik

interleaced

Interlaced

Adalah metode untuk menampilkan image/gambar dalam

raster- scanned display device seperti CRT televisi analog, yang

ditampilkan bergantian antara garis ganjil dan genap secara cepat

untuk setiap frame. Refresh rate yang disarankan untuk metode

interlaced adalah antara 50-80Hz. Interlace digunakan di sistem

televisi analog:

PAL (50 fields per second, 625 lines, even field drawn first)

SECAM (50 fields per second, 625 lines)

NTSC (59.94 fields per second, 525 lines, even field drawn first)

B. Video digital memiliki keuntungan:

a. Interaktif

b. Cara Penyimpanan

Video digital disimpan dalam media penyimpanan random contohnya

magnetic/optical disk. Sedangkan video analog menggunakan tempat

(28)

digital dapat memberikan respon waktu yang cepat dalam mengakses

bagian manapun dari video.

c. Proses editing

Dalam melakukan proses editing yang menggunakan sistem digital

menjadikan proses editing menjadi lebih cepat dan mampu dilihat

secara langsung hasilnya.

d. Kualitas

Kualitas: sinyal analog dari video analog akan mengalami penurunan

kualitas secara perlahan karena adanya pengaruh kondisi atmosfer.

Sedangkan video digital kualitasnya dapat diturunkan menggunakan

teknik kompresi. Transmisi dan distribusi mudah karena dengan

proses kompresi, maka video digital dapat disimpan dalam CD,

ditampilkan pada web, dan ditransmisikan melalui jaringan.

C. Representasi sinyal video meliputi 3 aspek

Representasi Visual

Tujuan utamanya adalah agar orang yang melihat merasa

berada discene (lokasi) atau ikut berpartisipasi dalam kejadian yang

ditampilkan. Oleh sebab itu, suatu gambar harus dapat

menyampaikan informasi spatial dan temporal dari suatu scene.

a. Vertical Detail dan Viewing Distance

Aspek rasio adalah perbandingan lebar dan tinggi, yaitu 4:3.

Tinggi gambar digunakan untuk menentukan jarak pandang

(29)

gambar (H) -> D/H. etiap detail image pada video ditampilkan

dalam pixel-pixel.

b. Horizontal Detail dan Picture Width

Lebar gambar pada TV konvensional = 4/3 x tinggi gambar

c. Total detail content

Resolusi vertikal = jumlah elemen pada tinggi gambar.

Resolusi horizontal = jumlah elemen pada lebar gambar x

aspek rasio. Total pixel = pixel horizontal x pixel vertikal.

d. Perception of depth

Dalam pandangan / penglihatan natural, kedalaman gambar

tergantung pada sudut pemisah antara gambar yang diterima

oleh kedua mata. Pada layar flat, persepsi kedalaman suatu

benda berdasarkan subject benda yang tampak.

e. Warna

Gambar berwarna dihasilkan dengan mencampur 3 warna

primer RGB (merah, hijau, biru).

f. Contiunity of motion

Mata manusia melihat gambar sebagai suatu gerakan kontinyu

jika ambar-gambar tersebut kecepatannya lebih besar dari 15

frame/detik Untuk video motion biasanya 30 frame/detik,

(30)

g. Flicker

Untuk menghindari terjadinya flicker diperlukan kecepatan

minimal melakukan refresh 50 cycles/s.

D. Pertelevisian

NTSC (National Television System Committee)

a. 525 baris, 60 Hz refresh rate.

b. Digunakan di Amerika, Korea, Jepang, dan Canada.

c. Frame rate 30 fps

d. Menggunakan format YIQ

PAL (Phase Alternating Line)

a. 625 baris, 50 Hz refresh rate

b. Digunakan di sebagian besar Eropa Barat.

c. Frame rate25 fps

d. Menggunakan format YUV.

SECAM (Séquentiel couleur avec mémoire)

a. Digunakan di Perancis, Rusia, dan Eropa timur

b. Berdasarkan frequency modulation dengan 25 Hz refresh rate

dan 625 baris.

HDTV (High Definition TV)

a. Standar televisi baru dengan gambar layar lebar, lebih jernih

dan suara kualitas CD Auido.

b. Aspek ratio 16:9 dibandingkan dengan sistem lain 4:3.

(31)

d. Jumlah garis horisontal dalam gambar video (525 atau 625)

e. Apakah frame ratenya 30 atau 25 frame per detik

f. Jumlah bandwidth yang digunakan.

g. Apakah menggunakan sinyal AM atau FM untuk audio

videonya.

E. Perbedaan mendasar dari standar video analog diatas:

Transmisi

Sistem broadcast menggunakan channel yang sama untuk

mentransmisikan gambar berwarna maupun hitam putih. Untuk gambar

berwarna sinyal video dibagi menjadi 2 sinyal, 1 untuk luminance dan 2

untuk chrominance. Sehingga sinyal Y, Cb, Cr harus ditransmisikan

bersama-sama (composite video signal). Dalam sistem PAL, digunakan

parameter U (Cb) dan V (Cr).

Y = 0.299 R + 0.587 G + 0.114 B (luminance)

U = 0.492 (B – Y) (chrominance)

V = 0.877 (R – Y) (chrominance)

Dalam sistem NTSC, digunakan parameter I, singkatan dari in-phase

(Cb)

dan Q, singkatan dari quadrature (Cr)

Y = 0.299 R + 0.587 G + 0.114 B

I = 0.74 (R – Y) – 0.27 (B – Y)

(32)

Digitalization

Dalam aplikasi multimedia sinyal video harus diubah ke dalam

bentuk digital agar dapat disimpan dalam memory komputer dan dapat

dilakukan pengeditan. Sampling rate: mencari nilai resolusi horisontal,

vertikal, frame rate untuk disample. Quantization: melakukan pengubahan

sampling sinyal analog ke digital. Digitalisasi warna video: semakin banyak

warna yang diwakilkan, maka semakin baik resolusi warnanya dan ukuran

kapasitasnya juga makin besar. Dalam sistem TV digital proses digitasi

ketiga komponen warna dilakukan sebelum ditransmisikan. proses

pengeditan dan operasi lain dapat dilakukan dengan cepat dibutuhkan

resolusi yang sama untuk ketiga sinyal Beberapa jenis VGA untuk video

digital:

CGA (Color Graphics Array):

• Menampung 4 colors dengan resolusi 320 pixels x 200

pixels.

EGA (Enhanced Graphics Array)

• Menampung 16 colors dengan resolusi 640 pixels x 350

pixels.

VGA (Video Graphics Array)

• Menampung 256 colors dengan resolusi 640 pixels x

480 pixels.

(33)

• Menampung 65000 colors dengan resolusi 640 x 480

• Menampung 256 colors dengan resolusi 1024 x 768

SVGA (Super VGA)

• Menampung 16 juta warna dengan resolusi 1024 x 768

F. Format Video

Digital Video Compressed

a. CCIR-601 untuk broadcast tv.

b. MPEG-4 untuk video online

c. MPEG-2 untuk DVD dan SVCD

d. MPEG-1 untuk VCD

Analog / Tapes Video

a. Betacam: format untuk broadcast dengan kualitas tertinggi.

b. DV dan miniDV untuk camcorder

c. Digital8 dibuat oleh Sony tahun 1990-an, mampu menyimpan

video selama 60 -90 menit.

d. Hitachi Digital8 Camcorder

ASF (Advanced System Format)

Dibuat oleh Microsoft sebagai standar audio/video streaming

format Bagian dari Windows Media framework Format ini tidak

menspesifikasikan bagaimana video atau audio harus di encode,

tetapi sebagai gantinya menspesifikasikan struktur video/audio

(34)

a. Dapat memainkan audio/video dari streaming media server,

HTTP server, maupun lokal.

b. Beberapa contoh format ASF lain adalah WMA dan WMV dari

Microsoft.

c. Dapat berisi metadata seperti layaknya ID3 pada MP3

d. ASF memiliki MIME “type application/vnd.ms-asf” atau

“video/x-ms-asf”.

e. Software : Windows Media Player

MOV (Quick Time)

a. Dibuat oleh Apple

b. Bersifat lintas platform.

c. Banyak digunakan untuk transmisi data di Internet.

d. Software: QuickTime

e. Memiliki beberapa track yang terdiri dari auido, video, images,

dan text sehingga masing-masing track dapat terdiri dari file-file

yang terpisah.

MPEG (Motion Picture Expert Group)

a. Merupakan file terkompresi lossy.

b. MPEG-1 untuk format VCD dengan audio berformat MP3.

c. MPEG-1 terdiri dari beberapa bagian:

Synchronization and multiplexing of video and audio.

Compression codec for non-interlaced video signals.

Compression codec for perceptual coding of audio signals.

(35)

e. MPEG-1 hanya mensupport progressive scan video.

f. MPEG-2 digunakan untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit

dan cable tv.

g. MPEG-2 support interlaced format.

h. MPEG-2 digunakan dalam/pada HDTV dan DVD video disc.

MPEG-4 digunakan untuk streaming, CD distribution,

videophone dan broadcast television.

MPEG-4 mendukung digital rights management.

DivX

Salah satu video codec yang diciptakan oleh DivX Inc.

Terkenal dengan ukuran filenya yang kecil karena menggunakan

MPEG4 Part 2 compression. Versi pertamanya yaitu versi 3.11

diberi nama “DivX ;-)”. DivX bersifat closed source sedangkan

untuk versi open sourcenya adalah XviD yang mampu berjalan juga

di Linux.

Windows Media Video (WMV)

Codec milik Microsoft yang berbasis pada MPEG4 part 2

Software: Windows Media Player, Mplayer, FFmpeg. MV

merupakan gabungan dari AVI dan WMA yang terkompres, dapat

berekstensi wmv, avi, atau asf. Software: QuickTime, Windows

Media Player, ZoomPlayer, DivXPro, RealOne Player, Xing Mpeg

(36)

3.2 BROADCASTING

Menurut buku “Teknik Broadcasting Televisi” milik Fakultas

Teknik Informatika Universitas, atau penyiaran radio dan televisi adalah

media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak.

Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan

transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan

Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat

sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu

broadcasting.

Ada banyak sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan

sebuah stasiun radio apalagi televisi. Beberapa profesi yang sangat popular

adalah penyiar radio, presenter televisi dan produser. Selebihnya mungkin

masih sangat jarang kita dengar sambil kita kuliah, ada baiknya

mendekatkan diri ke berbagai bisnis. Radio dan, khususnya televisi sangat

membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan produktif.

A. Jenis-jenis media

Seperti kita ketahui, media adalah suatu ‘alat’ yang menghubungkan

kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang

terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media

adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.

Media dapat digolongkan menjadi tiga menurut jenisnya, yaitu

media cetak yang terdiri dari koran, majalah, dll, media elektronik terdiri

(37)

online dengan perangkat internet.

Media online juga sering disebut ‘media banci’ karena fungsinya

sama-sama dapat digolongkan ke dalam dua media sebelumnya, cetak dan

elektronik.

Tiga jenis media tadi juga mempunyai kekurangan dan kelebihannya

berdasarkan kecepatan, biaya produksi, ketajaman berita, dll. Kelebihan

serta kekurangan ketiga media tersebut adalah:

a. Media Cetak

Kelebihan (+):

Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau

mengklipingnya. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar

mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat

membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.

Kekurangan (-):

Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena

media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi

kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering

kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.

Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu

saja tidak dapat didengar. Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat

memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.

Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus

(38)

b. Media Elektronik

Kelebihan (+):

Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam

menyebarkan berita ke masyarakat luas. Ada audio visual, media

elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya

untuk memahami berita.(khusus televisi) Terjangkau luas, media

elektronik menjangkau masyarakat secara luas.

Kekurangan (-):

Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang

apa yang sudah ditayangkan.

c. Media Online

Kelebihan (+):

Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam

menyampaikan beritanya. Audio Visual, media online juga mempunyai

audio visual dengan melakukan streaming. Praktis dan Fleksibel, media

online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.

Kekurangan (-):

Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang

dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya. Tidak

terjangkau luas. Belum semua lapisan masyarakat bisa menikmati

layanan media online.

Melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki ketiga media di

atas, media online mempunyai keunggulan dalam segi kecepatan. Kecepatan

(39)

lebih mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses

informasi, dan hal itu dimiliki oleh media online.

Melihat hal ini, prospek media online akan sangat unggul dan dapat

mengalahkan kedua jenis media lainnya. Apalagi jika seluruh dunia dapat

mengakses internet dengan mudah, otomatis media online akan lebih sering

digunakan audiens dibanding kedua jenis media lainnya. Permasalahan yang

dihadapi adalah, saat ini media online belum bisa menjangkau semua

lapisan masyarakat. Hanya beberapa kalangan tertentu yang bisa mengakses

informasi melalui media online ini. Mungkin sekarang sudah lebih maju

karena masyarakat lapisan bawah yang selama ini menjadi masyarakat

minoritas pengakses media online, jumlahnya sudah meningkat. Namun

masih ada kendala lain, yaitu keterbatasan Sumber Daya Manusia mereka,

yang hanya bisa mengakses beberapa informasi kecil atau hanya sekedar

chatting dan membuka situs jejaring sosial.

B. Proses Produksi Dalam Stasiun Televisi

Televisi sebagai media elektronik merupakan media yang paling

banyak digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh informasi. Selain

karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual, televisi bisa

menayangkan informasi secara serempak. Selain itu televisi dapat

menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati tayangan

televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak.

Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung

(40)

sasaran penonton yang diinginkan, maka harus dilakukan beberapa tahapan

produksi televisi sebelum kita membuat sebuah program televisi. Untuk

melakukan produksi di satsiun televisi terdiri dari 9 tahap, kesembilan tahap

tersebut adalah:

a. Membuat tujuan dari produksi

bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus

membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan

tersebut maka tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika

tujuan tersebut tidak tercapai, maka kita dapat mengevaluasi

bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara dapat diproduksi

dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan

lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program

adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi

sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.

b. Menganalisa target penonton

sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan

adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis,

demografis, geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi

“salah alamat” dalam membuat suatu program. Program yang

ditargetkan untuk orang tua, kemaslah program tersebut agar

menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah anak-anak

yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan

pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom

(41)

c. Evaluasi acara

Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya,

Dalam memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke belakang

apakah program sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya.

Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah

program baru. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam program

sebelumnya akan membuat program baru ini berbeda karena semua

sudah dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam hal ini menyangkut

konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.

d. Membuat proposal program

Membuat proposal program adalah tahapan dimana

konsep-konsep yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas

kertas. Dalam menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang

harus dilewati. Yang pertama adalah membuat treatment dan

jelaskan detail maksud dari dibuatnya program tersebut. Setelah

bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah naskah keseluruhan

program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan program,

yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.

e. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule

Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa

perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui

sehingga tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun

televisi. Yang mengatur itu semua dilakukan di satu departemen

(42)

tercakup

Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus

memutuskan lokasi di luar . Orang yang bertugas untuk mensurvei

dan mengkoordinasi lokasi dinamakan location scout atau location

manager.

g. Memilih pemeran dan peralatannya

Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan

tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan

kepada orang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal

ini juga dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa

digunakan sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal

kostum dan peralatan disebut Set Designer. Dia bertugas melihat

naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya

dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer

dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi

(43)

h. Memulai latihan dan shooting

tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau

disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara

utama dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang

menggunakan sistem live on tape harus melakukan gladiresik karena

nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan, kamera, properti,

dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan

produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena

terbantu dengan teknologi editing.

i. Pasca Produksi

Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya

menindaklanjuti hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki

rating. Di dalam lembaga televisi, acara aka dievaluasi, diuji

coba/ditanggapi oleh para informer.

C. Produksi news/berita

a. Softnews

Menurut buku “Teknik Produksi Televisi” hal 23 tentang

produksi program televisi, dalam produksi softnews sedikit lebih

berbeda dengan pemberitaan yang lain atau hardnews. Dalam

produksi softnews, berita yang ditampilkan dan lebih cepat dari

pemberitaan yang lain, karena penggarapannya kurang lebih 3 – 4

jam sebelum tayang. Sehingga diperlukan kerja cepat dalam

(44)

b. Pra Produksi

Persiapan dalam pencarian berita harus benar-benar cepat

dalam hal ini, reporter dan kameraman harus cepat dan tanggap

dalam mencari informasi terbaru tentang berita-berita yang akan

diliput. Dalam hal ini perencanaan dan kerja tim sangat diperlukan,

selain itu pihak televisi juga harus tetap berhubungan dengan

masyarakat, pelayan masyarakat seperti, kepolisian, rumah sakit,

kedinasan dan lain-lain, untuk tanggap dan cepat dalam pencarian

berita. Beberapa hal yang biasa dilakukan pada tahap pra produksi

antara lain adalah riset dan daftar harapan atau wishlist. wishlist

adalah daftar sejumlah hal yang diharapkan diperoleh tim liputan

saat berada di lapangan. Salah satu unsur dalam wishlist adalah

urutan visual/shot list. Visual/shot list adalah urutan gambar yang

diinginkan produser sehingga bisa dikatakan bahwa ini merupakan

bentuk sederhana dari storyboard. wishlist juga seringkali disamakan

dengan TOR atau Terms Of Reference.

Contoh Wishlist:

Rancangan wishlist berguna agar saat dilapangan pembagian kerja

(45)

gambar yang lebih. Ini semua dilakukan agar saat melakukan

produksi para editor tidak mengalami kesulitan dalam pemilihan

gambar dan menyesuaikan dengan tema berita tersebut.

c. Produksi

Produksi dapat dilakukan setelah mendapatkan stok gambar

dari reporter dan kameraman saat pasca produksi, stok gambar

tersebut dipilah-pilah sesuai dengan kejadian dilapangan. Setelah itu

dapat dilakukan produksi, produksi ini terbagi atas tim yang berbeda.

d. Pembuatan V.O

Sebelum melakukan editing tim pembuat narasi harus

dilakukan pembuatan V.O atau voice over, atau latar belakang suara.

Ini dibuat untuk mendukung proses editing nanti. Setelah narasi

dibuat untuk V.O makan proses perekaman dapat dilakukan. Proses

perekaman V.O akan dilakukan oleh presenter atau orang yang

memang mampu dalam melakukan V.O. Orang-orang tersebut harus

memiliki karakter suara yang baik dan tegas, agar dalam penempatan

dalam latar belakang akan mendukung pemberitaan.

e. Proses Editing

Sebelum melakukan editing, editor harus melihat narasinya

terlebih dahulu. Setelah itu latar belakang atau V.O diperoleh, maka

editor dapat melakukan editing. Dalam hal ini editor harus jelih,

pemilihan gambar yang sesuai akan menjadikan berita yang

ditampilkan tidak hanya sekedar memberikan informasi tetapi juga

(46)

pemilihan gambar, peletakan V.O dengan benar, memilih musik

untuk background, dan tarnsisi pada gambar adalah faktor-faktor

utama dalam proses editing. Apabila semua telah diedit dengan baik,

editor dapat mengirim hasil editan-nya ke komputer kepala editor

untuk diperiksa ulang sebelum ditayangkan.

f. Pasca Produksi

Saat pasca produksi produksi kepala editor akan men-cek

ulang hasil dari editor news, berita-berita yang sekiranya belum

layak tampil akan direvisi ulang untuk dilakukan pembetulan lagi.

Berita-berita yang belum layak akan dikembalikan pada editonya

dan diberitahu oleh kepala editor letak kesalahan dari berita yang

telah di edit olehnya. Sedangkan berita yang sudah fix/layak tayang

akan, maka akan langsung dikirim ke komputer pusat untuk

dipersiapkan tampil sesuai dengan jam program-program acara yang

ditentukan pula.

Dalam hal ini kepala editor bertanggung jawab penuh dengan

bawahannya, sehingga apabila terjadi kesalahan maka yang akan

terkena imbas atau teguran ialah kepala editor. Tanggung jawab dan

ketelitian tetap harus dilakukan terus menerus oleh kepala editor

(47)

BAB IV

METODE KERJA PRAKTEK

DAN IMPLEMENTASI KARYA

4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek

Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sesuai dengan

prosedur pelaksanaan kerja praktek yang ditetapkan oleh STIKOM

Surabaya. Yaitu dengan beberapa tahapan – tahapan penting yang harus

dilalui sebagai berikut :

a. Survei lapangan atau observasi, kegiatan ini ditujukan untuk

mengamati proses pembuatan produksi multimedia.

b. Studi Kepustakaan, dilakukan untuk mendapatkan landasan teori

yang sesuai dengan permasalahan dan dapat menjadi referensi untuk

pelaksanaan rencana pengembangan sistem.

c. Analisa Permasalahan, penganalisaan permasalahan ditujukan untuk

menetapkan kebutuhan klien atau kebutuhan instalasi dan

menentukan bagaimana solusi terbaik yang akan diterapkan dalam

intalasi.

d. Pembuatan produk multimedia, pada pembuatan produk sendiri

terdapat beberapa tahap, antara lain :

i. Pendahuluan, identifikasi permasalahan yang ada, evaluasi,

alternatif, solusi dan prioritas pengembangan.

ii. Tahap analisa ruang lingkup permasalahan, ruang lingkup dan

(48)

yang lebih terinci, evaluasi, perumusan dan penyusunan untuk

menunjang perancangan desain.

iii. Tahap analisa kebutuhan pengguna, mendefinisikan kebutuhan

fungsional dan non-fungsional untuk menunjang informasi yang

akurat.

iv. Tahap spesifikasi media, dilakukan untuk melakukan spesifikasi

fungsional, konfigurasi hardware atau software yang support

dengan komputer klien.

v. Revisi Produk, melakukan perbaikan dan pemantauan baik untuk

CD-Rom Sinetron setelah dilakukan percobaan oleh klien.

vi. Pembuatan laporan, semua dokumentasi dalam pembuatan produk

multimedia tersebut, sebagai hasil dari proyek disusun dalam

sebuah laporan.

4.2 Implementasi Karya

Selama melakukan kerja praktek di METRO TV JATIM penulis

telah banyak melakukan kegiatan pembuatan berita setap harinya sesuai

jadwal yang telah ditentukan stasiun televisi METRO TV JATIM.

Pembuatan berita tersebuta adalah dalam acara:

a. Jurnal Pagi

b. Inspirasi Pagi

c. Buletin Jatim

(49)

4.3 Jurnal Pagi

Jurnal Pagi ialah salah satu program berita METRO TV JATIM yang

tayang setiap senin - jumat pukul 09.00 – 09.30. program ini memberikan

informasi kabar terbaru atau terkini dari Jawa Timur. Berita-berita tersebut

dalam Jurnal Pagi bisa berisi info maupun kabar-kabar penting. Dalam

Jurnal Pagi berita yang tampil bisa 10 hingga 12 berita tergantung bobot

berita tersebut. Dalam pembuatan berita Jurnal Pagi ini, dikerjakan oleh satu

orang editor atau bisa dibilang tugas tunggal, berbeda dengan pemberitaan

yang lain seperti Buletin Jatim, Inspirasi Pagi, dan Titik Tengah. Program

inilah yang nantinya digunakan oleh penulis untuk menyelesaikan proyek

utama dalam proses kerja praktek di METRO TV JATIM. Pemilihan

program Jurnal Pagi dikarenakan yang sifatnya dikerjakan individu tanpa

adanya bantuan dari editor lain, menjadikan ini pantas menurut penulis

untuk dijadikan proyek utama kerja praktek di METRO TV JATIM.

4.4 Detail Proses Pengerjaan Jurnal Pagi

Ruang lingkup dari penyusunan kerja dapat dikelompokkan dalam

tiga jenis tahap yaitu :

a. Tahap Pra produksi

Pembuatan Narasi

Apabila berita sudah masuk pembuatan narasi harus segera

dilakukan, karena narasi akan digunakan untuk pengisian V.O untuk

pembuatan pemberitaannya. Pembuat narasi adalah tim khusus, tim

(50)

V.O (voice.over)

Disni akan dilakukan proses pengambilan V.O terlebih dahulu,

dalam pengambilan V.O bisa dilakukan oleh editor itu sendiri atau

dengan editor yang lain. Proses V.O dilakukan oleh 2 orang, 1 editor

dan 1 presenter yang mengisi V.O tersebut.

b. Tahap Produksi :

Dalam produksi penulis langsung melakukan editing gambar dan

suara, disini penulis dituntut cepat dalam melakukan editing, karena

berita yang diperoleh kurang lebih 2 jam sebelum berita itu tayang.

Sehingga penulis harus benar-benar cepat dalam melakukan editing.

4.5 Proses Produksi Jurnal Pagi

Proses editing menggunakan software final cut pro

(51)

Dalam melakukan editing berita, penulis kurang lebih

menghabiskan waktu 1 jam. Dalam 1 jam ini termasuk menunggu

file video yang masih di kirim satu per satu ke computer server.

Bumper Jurnal Pagi

Gambar 4.2 Bumper Jurnal Pagi

Gambar diatas ialah cuplikan dari bumper Jurnal Pagi.

Bumper tersebut berdurasi sekitar 20 detik. Bumper ini juga

digunakan untuk closing berita dan juga intercut berita antar segmen

satu dengan segmen lainya. Di dalam Jurnal Pagi hanya terdiri dari 3

(52)

Cuplikan gambar segmen 1

Gambar 4.3 cuplikan berita segmen 1

Gambar 4.4 cuplikan berita segmen 1

Isi berita segmen 1

Kirab budaya dalam rangka festival kesenian pesisir utara ini

diawali dari giri kedaton. Sejumlah luas lahan gresikpun di tutup

untuk merayakan festival kirab budaya di gresik ini. Berbagai

(53)

sebagai tuan rumah tim kesenian dari kabupaten gresik memakai

busana raja dan pegawai jaman dahulu.

Cuplikan gambar segmen 2

Gambar 4.5 cuplikan berita segmen 2

(54)

Isi berita segmen 2

Marioko seorang seniman lukis asal tulungagung yang menekuni

kegiatan lukis ditas media kaca. Kecintaannya pada seni lukis kaca

berawal dari masa kecilnya yang sering menjumpai lukisan kaca

(55)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi diatas, maka penulis dapat

menyimpulkan:

a. Dimudahkannya masyarakat untuk melihat informasi terbaru

b. Bagaimana membuat suatu berita dengan cepat dan tepat, dengan

waktu seminimal mungkin dalam proses penggarapan

c. Berita yang dibuat di usahakan semenarik mungkin

5.2 Saran-saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan

penulisan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

a. Dalam kegiatan pembuatan program berita ini, penulis tidak merasa

apa yang telah dibuat ialah sudah seratus persen benar, tetapi penulis

masih mengharap kritik dan saran dari siapa saja atas hasil yang

sudah dicapai dalam proses pembuatan program berita.

b. Apabila memang perlu digunakan ulang berita dari penulis untuk

keperluannya yang sama, atau direvisi agar lebih baik, penulis

memberikan izin kepada siapa saja yang ingin melakukan

(56)

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnaltusirku.blogspot.com

Teknik Broadcasting Televisi. Fakultas Teknik Informatika,

Universitas.

Teknik Produksi Televisi. Produksi program televisi.

Google.com

Gambar

Gambar 4.1 tampilan proses editing berita Jurnal Pagi ..............................  46
Gambar yang sebelumnya sudah diambil lewat kamera video ini akan ditata
gambar baik dari server 1, studio, maupun Video Tape Record
grafik dan sejenisnya dilakukan di ruangan ini.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Informasi yang diperoleh pada penelitian ini dapat dijadikan sebagai data awal dalam melakukan pemetaan habitat dasar perairan dangkal, terutama terumbu karang di

Hasil pengujian dengan menggunakan alat uji Multiple Regression Analysis (MRA) dengan uji interaksi pada pengaruh tidak langsung dengan menambahkan Corporate Social

la berpendapat bahwa sikap terhadaap umat Islam selama ini merugikan pemerintah Jajaran sendiri, disamping itu snack berharap situasi agar orang- orang pribumi

Dari hasil penelitian didapat nilai kuat tekan beton campuran beton recycle lebih besar dari nilai kuat tekan campuran beton batu pecah, tetapi nilai kuat tarik belah beton

Memakai baju bersih badan terasa nyaman dan enak, terlindung dari berbagai infeksi penyakit. Pakaian memberi pengaruh pada kulit. Kulit terlindung dari gesekan, tekanan,

Item kuesioner keempat memiliki nilai rata-rata 4,09 yang berarti rata-rata responden menyatakan setuju apabila konsumen mudah berpindah ke toko lain apabila tidak

Arazo hau ebazteko, adimen artifiziala deskribatzen da, batez ere bilaketa arazoetan sakonduz, 15 makilen jokoa deskribatzen da eta soluzio konputazional baten metodologia

patofisiologi antara lain: 1) Penurunan aliran darah serebral akut, seperti pada sinkop vasovagal, gangguan jantung, penyumbatan pembuluh darah paru dan obstruksi