• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini akan disampaikan simpulan serta saran oleh penulis sebagai akhir dari pengerjaan laporan Kerja Praktik.

STIKOM

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Character Generator

Character Generator merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang menghasilkan teks yang statis atau teks dengan animasi yang dimasukkan kedalam stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis komputer yang mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik.

2.1.1 Fungsi C Generator

Character Generator berfungsi sebagai membuar tulisan, gambar, animasi, dan aksesoris tambahan sebagai penyampai informasi dari sebuah gambar atau situasi. Dengan menggunakan software komputer yang duhubungkan ke dalam video switch-er yang biasa disebut supswitch-er imprese. Dalam menampilkan sebuah teks bswitch-erupa infor-masi seperti nama presenter, narasumber, dan inforinfor-masi lainnya. Biasanya teks terse-but muncul dengan latar belakang grafis yang sebelumnya telah dibuat oleh designer grafis.

2.1.2 Software yang digunakan Character Generator

Sebuah software yang digunakan oleh character generator adalah Inscriber. In-scriber merupakan sebuah software yang tergolong tua dalam penggunaannya.

Soft-STIKOM

ware ini sudah digunakan kira-kira mulai dari tahun 90-an. Kelebihan dalam software inscriber ini adalah penggunaan atau software yang tergolong cukup ringan bila digunakan. Adapula kelemahannya yaitu software inscriber ini belum bisa bila di-masukkan animasi ke dalamnya karena inscriber merupakan software untuk perangkat yang tidak berat. Jadi bila ingin menambahkan sebuah animasi atau sebuah efek transisi maka diperlukan alat yaitu video mixer.

2.2 Inscriber

Dalam layar kaca mungkin kita sering melihat dan memperhatikan item grafik yang berisikan informasi mengenai nama presenter, judul tema program, lokasi keja-dia, sponsor dan sebagainya. Item grafik yang sering kita perhatikan dalam layar te-livisi memiliki nama tergantung posisi, informasi dan arah pergeraknya. Nama-nama item tersebut biasanya familiar bagi yang sudah berkecimpung didalam dunia TV.

Sebuah kebutuhan program live dimana semua informasi teks dan grafis yang dibutuhkan pada saat on the spot dan selalu berubah-ubah. Pihak TV Station menggunakan sebuah alat khusus yang disebut character generator. Salah satu produk peng-generate teks dan grafis secara realtime terkemuka adalah inscriber. In-scriber merupakan sebuah alat yang mampu menerima file bitmap atau animasi yang telah diproduksi sebelumnya atau mendesain langsung di inscriber. inscriber sangat mudah untuk dioperasikan. Pada umumnya inscriber membawa dua channel informa-si (fill dan key) ke switcher broadcast. Bila switcher tersebut mendukung, maka gam-bar secara otomatis memuat alpha channel bila diletakkan pada layer depan akan

STIKOM

8

menampilkan sebuah transparasi dengan benar tanpa harus melakukan proses keying manual warna tertentu pada switcher. Operator karakter generator tinggal mengetikan informasi yang dibutuhkan pada inscriber dengan menggabungan background serta melakukan penyusunan sebelum acar dimulai. Pada saat on air, operator karakter generator tinggal mengklik image yang akan ditampilkan dan menyesuaikan teks jika dibutuhkan.

2.3 Jurnal Pagi

Jurnal Pagi merupakan salah satu program dari Metro TV Jatim yang dita-yangkan pada hari senin hingga jumat pada pukul 09.00-10.00. Dari program Jurnal pagi tersebut yang berdurasi 1 jam, Metro TV Jatim memberikan tayangan berita yang terbaru, teraktual, dan berbobot yang akan disampaikan kepada penontonnya. Berita yang disampaikan berkisar dari wilayah Jawa Timur. Dalam berita Jurnal Pagi berita yang ditayangkan 10 hingga 12 berita pada 30 menit pertama. Pada program Jurnal pagi 30 menit pertama merupakan tayangan berita-berita yang terbaru dan be-bobot, sedangkan pada 30 menit berikutnya maka berita jurnal pagi berganti menjadi dialog jurnal pagi dimana pada program jurnal pagi dihadirkan satu hingga beberapa nara sumber untuk berdialog seputar berita terbaru atau berita yang sedang dinanti-nantikan oleh penontonnya. Dalam sebuah program berita dipegang oleh seorang edi-tor yang merangkap sebagai PD yang mengatur jalannya sebuah acara program. Penulis mengangkat program berita jurnal pagi karena pada program berita jurnal pagi berita-berita baru yang ditayangkan merupakan berita baru dan masih belum

STIKOM

banyak ditonton dan didengar oleh para penonton. Sehingga demikian penulis mengangkat program jurnal pagi sebagai topic atau judul dalam pembuatan laporan ini.

2.3.1 Detail Proses Pengerjaan Berita Jurnal Pagi

Ruang lingkup dari penyusunan kerja dapat dikelompokkan dalam tiga jenis tahap yaitu :

1. Tahap Pra produksi

Pembuatan Narasi apabila berita sudah masuk, pembuatan narasi harus segera dilakukan, karena narasi akan digunakan untuk pengisian V.O untuk pembuatan pemberitaannya. Pembuat narasi adalah tim khusus, tim ini berbeda dengan tim dari editor berita/news. V.O (voice.over) dalam pengambilan sebuah narasi yang akan dijadikan berita siap tayang maka akan dilakukan proses pengambilan V.O terlebih dahulu, dalam pengambilan V.O bisa dilakukan oleh editor itu sendiri atau dengan editor yang lain. Proses V.O dilakukan oleh 2 orang, 1 editor dan 1 presenter yang mengisi V.O tersebut.

2. Tahap Produksi

Dalam tahap produksi penulis narasi langsung melakukan editing gambar dan suara, disini penulis dituntut cepat dalam melakukan editing, karena berita yang diperoleh kurang lebih 2 jam sebelum berita itu tayang. Sehingga penulis harus benar-benar cepat dalam melakukan editing.

3. Tahap Pasca Produksi

STIKOM

10

Dalam tahap pasca produksi yang dapat dilakukan adalah evaluasi. Hasil dari evaluasi tersebut dikerjakan dalam bentuk rekapan. Dari hasil rekapan tersebut maka produser dan pimpinan dapat mengevaluasi kekurangan dan kelebihan da-lam pelaksanaan berita siap tayang.

STIKOM

11

Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan membahas tentang pokok-pokok dalam pengerjaan Character Generator.

3.1 Metodologi

Metodologi yang akan digunakan adalah metode kualitatif. Metode Kuali-tatif sangat memperhatikan proses, peristiwa, dan otentitas. Peneliti KualiKuali-tatif bi-asanya terlibat dalam interaksi dengan realitas yang ditelitinya. Peneliti kualitatif memandang realitas merupakan hasil rekonstruksi oleh individu yang terlibat da-lam situasi sosial.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Secara garis beras, pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik:

1. Wawancara,

Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewancara dengan responden. Data yang dikumpulkan dapat bersi-fat:

a. Fakta, misalnya umur, pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah di-derita;

b. Sikap, misalnya sikap terhadap pembuatan jamban keluarga, penyulu-han kesehatan;

STIKOM

12

c. Pendapat, misalnya pendapat tentang pelayanan kesehatan yang dil-akukan oleh bidan di desa;

d. Keinginan, misalnya pelayanan kesehatan yang diinginkan;

e. Pengalaman, misalnya pengalaman waktu terjadi wabah kolera yang melanda daerah mereka.

2. Angket,

Teknik lain yang digunakan untuk pengumpulan data adalah angket. Pada angket, jawaban diisi oleh responden sesuai dengan daftar pernyataan yang diterima, sedangkan pada wawancara, jawaban diisi oleh pewawancara. Un-tuk pengambilan daftar isian dapat dilakukan dengan dua cara sebagai beri-kut:

a. Canvasser yaitu daftar yang telah diisi, ditunggu oleh petugas yang me-nyerahkan.

b. Householder yaitu jawaban responden dikirimkan pada alamat yang te-lah ditentukan.

3. Observasi,

Obervasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertolongan indra mata. Teknik ini bermanfaat untuk:

a. Mengurangi jumlah pertanyaan, misalnya pertanyaan tentang kebersi-han rumah tidak perlu ditanyakan, tetapi cukup dilakukan observasi oleh pewancara;

STIKOM

b. Mengukur kebenaran jawaban pada wawancara, misalnya, pertanyaan tentang kualitas air minum yang digunakan oleh responden dapat dinilai dengan melakukan observasi langsung pada sumber air yang dimaksud. c. Untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara wa-wancara atau angket, misalnya, pengamatan terhadap prosedur tetap da-lam suatu pelayanan kesehatan.

Macam-macam observasi:

a. Observasi partisipasi lengkap, yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti seluruh kehidupan responden. Cara ini banyak digunakan da-lam penelitian antropologis.

b. Observasi partisipasi sebagian, yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti sebagian dari kehidupan responden sesuai dengan data yang diinginkan. Misalnya, penelitian tentang gizi dan ingin menge-tahui menu makanan sehari-hari yang dimakan responden dilakukan dengan makan bersama dan mengadakan observasi untuk menilai menu makanan yang disajikan.

c. Observasi tanpa partisipasi, yaitu mengadakan observasi tanpa ikut da-lam kehidupan responden. Misalnya, untuk mengamati prosedur tetap pemasangan IUD yang dilakukan oleh bidan.

4. Pemeriksaan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik pemeriksaan. Pemerik-saan yang dilakukan dapat berupa:

a. Pemeriksaan laboratorium;

STIKOM

14

b. Pemeriksaan fisik, dan c. Pemeriksaan radiologis.

3.3 Analisa Data

Menurut Syafrizal Helmi Situmorang dalam bukunya Analisis Data (2010: 9) analisis data bertujuan dalam menyusun sebuah data dalam cara yang bermakna sehingga mudah untuk dipahami. Diketahui bahwa para peneliti berpendapat bahwa tidak ada cara yang paling benar secara absolute untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Oleh karena itu sebuah analisis data dalam sebuah penelitian disesuaikan oleh bentuk dari tujuan penelitian.

3.4 Character Generator dan Proses Produksinya

Character Generator merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang menghasilkan teks yang statis atau teks dengan animasi yang dimasukkan kedalam stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis computer yang mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik. Proses produksi sebuah karacter generator. Dalam sebuah proses produksi character generator pa-da sebuah program televis Metro TV jawa timur pa-dalam program Jurnal pagi. Seorang operator yang memiliki tugas dalam pengendalian Character Generator harus melakukan beberapa langkah terlebih dahulu. Yang harus dilakukan adalah mengedit sebuah rundown berita yang sudah selesai di edit oleh produser acara. Rundown yang telah dibuat tersebut memiliki sebuah pokok berita yang akan dik-erjakan oleh operator character generator. Setelah mengedit dan memetakan

run-STIKOM

down, operator segera mengedit rundown tersebut kedalam sebuah software char-acter generator. Seorang operator charchar-acter generator memiliki hak untuk memilah bagian mana yang harus dipilih untuk sebuah berita yang akan siap ta-yang. Setelah semua bagian character generator yang perlu dimasukan kedalam software inscriber maka editing character generator tersebut siap ditayangkan da-lam program berita jurnal pagi.

3.5 Pra Produksi

Dalam proses pra produksi sebuah televise Metro TV jatim, dimulai dari pencarian sebuah berita. Persiapan dalam pencarian berita harus benar-benar cepat dalam hal ini, reporter dan kameraman harus cepat dan tanggap dalam mencari informasi terbaru tentang berita-berita yang akan diliput. Dalam hal ini perencanaan dan kerja tim sangat diperlukan, selain itu pihak televisi juga harus tetap berhubungan dengan masyarakat, pelayan masyarakat seperti, kepolisian, rumah sakit, kedinasan dan lain-lain, untuk tanggap dan cepat dalam pencarian berita. Ada juga sebutan bagi mereka yang bekerja menjadi seorang cameramen sekaligus merekap untuk membuat naskah berita yang nantinya akan diberikan kepada produser yang disebut contributor. Contributor bertugas diwilayahnya masing – masing. Contributor jawa timur misalnya, seorang contributor yang ditempatkan disurabaya memilki tanggung jawab serta tugas untuk mengambil dan mencari sebuah berita yang ada disurabaya. Dan seorang contributor memilki tugas yang tidak enteng, dalam sehari mereka diwajibkan untuk memberi bebera-pa berita dalam jangka waktu yang singkat.

STIKOM

16

Proses pra produksi dalam pencarian berita inilah yang nantinya akan menjadi sebuah produksi dalam berita siap tayang dalam program acara Metro TV jawa timur. Proses pra produksi sangat penting bagi proses jalannya sebuah produksi.

3.6 Produksi

Sebuah proses produksi yang ada di Metro TV jawa timur adalah jalannya sebuah berita siap tayang pada jam tertentu. Sebuah produksi dalam program acara memiliki beberapa tahapan yang dilakukan. Agar sebuah program tersebut dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan. Dan ini adalah beberapa taha-pan yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut:

1. Membuat Tujuan dari Produksi

Bagian terpenting dalam sebuah tahap produksi. Dalam pembuatan tujuan dan sasaran harus jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi akan berjalan dengan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka harus diadakan evaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara dapat di-produksi dengan baik. Tujuan di-produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program adalah menarik peminat pemirsa sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.

2. Menganalisa Target Penonton

Sebelum melaksanakan sebuah produksi, hal yang harus dilakukan adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu

STIKOM

program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, harus dikemas menjadi sebuah program yang menarik untuk ditonton oleh orang tua. Jangan sampai anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.

3. Evaluasi Acara

Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program, mari tengok ke belakang apakah program se-jenis sudah ada atau pernah dibuat sebelumnya. Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka ada baiknya membuat sebuah program baru. Kesala-han-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat pro-gram baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.

4. Membuat Proposal Program

Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep yang su-dah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam me-nyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang per-tama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain pro-gram.

5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule

STIKOM

18

Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan ser-ta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga ser-tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua dil-akukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam TV Programming akan tercakup:

a. Orientasi Program b. Kebijakan Program c. Strategi Program d. Sumber Acara e. Pola Acara f. Kriteria Acara g. Pengembangan Program 6. Memilih Lokasi

Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, maka harus diputuskan untuk lokasi di luar. Petugas yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi dinamakan location scout atau location manager.

7. Memilih Pemeran dan Peralatannya

Disini seorang pemegang produksi memutuskan siapa yang akan memerank-an tokoh-tokoh dalam produksi, pamermemerank-an lmemerank-angsung menawarkmemerank-an kepada ormemerank-ang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat dil-akukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set De-signer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian

STIKOM

mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan computer.

8. Memulai Latihan dan Shooting

Tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan gladi-resik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di shoot-ing kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi editing.

3.7 Pasca Produksi

Pasca produksi dilakukan setelah pra dan produksi terlaksanakan. Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara akan dieval-uasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informer. Dalam sebuah pasca produksi se-buah berita kepala editor akan men-cek ulang hasil dari editor news, berita-berita yang sekiranya belum layak tampil akan direvisi ulang untuk dilakukan pembetu-lan lagi. Berita-berita yang belum layak akan dikembalikan pada editonya dan diberitahu oleh kepala editor letak kesalahan dari berita yang telah di edit olehnya. Sedangkan berita yang sudah fix/layak tayang, maka akan langsung dikirim ke komputer pusat untuk dipersiapkan tampil sesuai dengan jam program-program

STIKOM

20

acara yang ditentukan pula.

Dalam hal ini kepala editor bertanggung jawab penuh dengan bawahannya, sehingga apabila terjadi kesalahan maka yang akan terkena imbas atau teguran ialah kepala editor. Tanggung jawab dan ketelitian tetap harus dilakukan terus menerus oleh kepala editor dengan hasil berita yang akan ditayangkan.

STIKOM

21

4.1 Profil Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon : (031) 5620971 (Hunting)

Fax : (031) 5620991 (General) (031) 5623120 (Redaksi) Email : [email protected] Website : www.metrotvnews.com

Slogan : METRO TV Knowledge To Elevate

4.2Sejarah umum tentang berdirinya Metro TV

Metro TV adalah stasiun televisi swasta Indonesia, yang merupakan anak perusahaan dari media group, yang memiliki tujuan menyebarkan berita dan in-formasi ke seluruh pelosok Indonesia. Media group itu sendiri merupakan suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar media Indonesia. PT. Indonesia Televisi Indonesia mem-peroleh izin penyiaran atas nama “Metro TV” pada tanggal 25 oktober 1999. Pada tanggal 25 november 2000, Metro TV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari, se-jak tanggal 1 april 2001, Metro TV mulai bersiaran 24 jam.

STIKOM

22

Metro TV merupakan sebuah stasiun TV yang focus pada berita. Tetapi selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya serta laiinya, guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita yang edukatif.

Metro TV telah disiarkan di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 25 transmisi, dan salah satunya berada di Jawa Timur. Selain menampilkan siaran dari Metro TV Jakarta, Metro TV jawa timur saat ini telah melakukan siaran local, dengan menyajikan berita seputar Jawa Timur. Pada mu-lanya Metro TV Jawa Timur merupakan Metro TV biro Surabaya. Seiring dengan pesatnya kebutuhan akan informasi terutama bagi masyarakat Jawa Timur, Metro TV biro Surabaya kemudian diubah menjadi stasiun Metro TV Jawa Timur.

Metro TV Jawa Timur merupakan stasiun Televise berita di Jawa Timur yang awalnya merupakan kantor biro Metro TV untuk wilayah di Jawa Timur. Dengan pesatnya kebutuhan masyarakat akan informasi, terutama bagi masyarakat Jawa Timur. Metro TV biro Jawa Timur diubah menjadi stasiun Televise local yaitu Metro TV Jawa Timur yang menyajikan berita-berita seputar Jawa Timur.

Latar belakang yang didirikannya Metro TV Jawa Timur adalah masyarakat Jawa Timur yang memiliki keragaman dalam informasi tetang berbagai hal yang bersifat khas maupun global. Dengan adanya dasar pemikiran tersebut maka Met-ro TV Jawa Timur hadir dengan suguhan pMet-rogram yang memiliki kedekatan dengan kehidupan masyarakat Jawa Timur. Metro TV Jawa Timur menyajikan

STIKOM

berbagai informasi yang diharapkan mampu meningkatkan perkembangan potensi Jawa Timur di berbagai bidang.

4.3 Latar Belakang Perusahaan

Secara umum media massa mempunyai empat fungsi, yaitu educate, enter-taint, informative dan social control. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan integritas bangsa dan juga memperkaya wawasan generasi muda akan perkem-bangan dunia yang semakin cepat. Dengan demikian diharapkan generasi penerus akan menjadi generasi penerus yang mempunyai pengetahuan luas, demokratis, adil dan sejahtera.

Kemajuan di bidang teknologi membawa dampak positif dan negatif terhadap perkembangan jati diri generasi muda. Positifnya adalah generasi muda mampu mengetahui perkembangan dunia dengan sangat mudah, yaitu dengan menyaksi-kan siaran televisi melalui program yang ditayangmenyaksi-kan. Negatifnya adalah ku-rangnya filter dan juga pengawas yang bisa menyaring informasi apa saja yang bisa diterima oleh generasi muda.

Masyarakat Jawa Timur saat ini telah memiliki informasi tentang keane-karagaman kebudayaan global yang bisa mereka dapatkan dari penyiaran maupun dari sumber yang berkaitan. Selain itu bisa juga didapatkan dari interaksi yang dilakukan terus menerus. Hal ini akan membuat keterbukaan pemikiran dan ber-pendapat pada masyarakat.

Hal-hal tersebut diatas menjadi landasan pemikiran untuk menciptakan media komunikasi dan informasi yang cepat, aktual, dan terpercaya. Dengan mengangkat

STIKOM

24

sisi kedekatan dan juga budaya khas wilayah Jawa Timur, Metro TV Jatim hadir di tengah masyarakat Jatim dengan program acara yang diharapkan mampu untuk mengeksplorasi kebudayaan khas Jawa Timur, serta mampu membentuk generasi

Dokumen terkait