PROSES PENGOLAHAN CHARACTER GENERATOR
UN-TUK PROGRAM JURNAL PAGI METRO TV
JAWA TIMUR
KERJA PRAKTEK
Nama : ANASTASIA MEGAWATI W. NIM : 09.51016.0003
Program Studi : DIV Komputer Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2012
STIKOM
ii
PROGRAM JURNAL PAGI METRO TV JAWA TIMUR
Laporan Kerja Praktik Anastasia Megawati W ini telah diperiksa,
diuji, dan disetujui
Surabaya, 10 Oktober 2012
Disetujui :
Dosen Pembimbing, Penyelia,
Karsam, MA., Ph.D. Wuriyanto
NIDN 0705076802
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Abdul Aziz, S.Sn. M.Med. Kom
NIDN 0714117101
STIKOM
iii
ABSTRAK
Pertelevisian berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat. Berita yang disam-paikan oleh televisi disamdisam-paikan sebagai sumber informasi bagi masyarakat, terutama masyarakat jawa timur.
Dalam pengerjaan yang dilakukan oleh penulis saat kerja praktik adalah men-jadi operator Character Generator (CG). CG adalah tulisan, gambar, animasi dan aksesoris tambahan sebagai penyampai informasi. Seorang operator CG ini harus memiliki keuletan dalam mengerjakan. Karena membutuhkan timing yang tepat saat berita tayang.
Program berita siap tayang Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur tayang selama satu jam setiap hari senin hingga jumat. Program tersebut yang diteliti oleh penulis sebagai operator CG.
Kata Kunci: Televisi, Character Generator, Berita Program Jurnal Pagi Metro Tivi Jawa Timur
STIKOM
vi
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Pelaksanaan ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Character Generator ... 6
2.1.1 Fungsi Character Generator ... 6
2.1.1 Software yang digunakan Character Generator ... 6
2.2 Inscriber ... 7
2.3 Jurnal Pagi ... 8
2.3.1 Detail Proses Pengerjaan Berita Jurnal Pagi ... 9
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA... 11
3.1 Metodologi ... 11
STIKOM
vii
3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 11
3.3 Analisa Data ... 14
3.4 Character Generator dan Proses Produksinya ... 14
3.5 Pra Produksi ... 15
3.6 Produksi ... 16
3.7 Pasca Produksi ... 19
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 21
4.1 Profil Umum Perusahaan ... 21
4.2 Sejarah Umum Perusahaan ... 21
4.3 Latar Belakang Perusahaan ... 23
4.4 Program Acara Metro TV Jawa Timur ... 24
4.5 Proses Penyiaran Metro TV Jawa Timur ... 25
4.6 Visi dan Misi ... 25
4.7 Logo dan Makna ... 26
BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 29
5.1 Implementasi Karya ... 29
5.2 Pra Produksi ... 30
5.2 Produksi ... 34
BAB VI PENUTUP ... 39
6.1 Simpulan ... 39
6.2 Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
LAMPIRAN ... 42
STIKOM
viii
Gambar 5.2 Newsroom ... 31
Gambar 5.3 Today’s Rundown ... 32
Gambar 5.4 Rundown Berita ... 33
Gambar 5.5 VMP ... 34
Gambar 5.6 Teaser ... 35
Gambar 5.7 Judul Berita ... 36
Gambar 5.8 Sub Berita ... 37
Gambar 5.9 Nama Narasumber ... 38
STIKOM
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Keterangan Sementara ... 42
Lampiran 2 Acuan Kerja ... 43
Lampiran 3 Garis Besar Rencana Mingguan ... 44
Lampiran 4 Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja ... 45
Lampiran 5 Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja ... 46
Lampiran 6 Kehadiran Kerja Praktik ... 47
Lampiran 7 Kehadiran Kerja Praktik ... 48
Lampiran 8 Kartu Bimbingan Kerja Praktik ... 49
Lampiran 9 Kartu Bimbingan Kerja Praktik ... 50
STIKOM
1
1.1Latar Belakang
Media televisi saat ini sangat berkembang. Media televisi berita bermanfaat
bagi masyarakat. Dalam televisi berita disampaikan berita-berita yang terjadi
dilingkungan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Timur. Saat ini berita
dibu-tuhkan masyarakat sebagai sumber informasi. Sumber informasi yang diberikan
kepada masyarakat berupa kejadian-kejadian yang terjadi di area khususnya Jawa
Timur. Karena berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru
yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui
me-dia berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau meme-dia on-line internet.
Masyarakat sendiri butuh informasi yang aktual dan terpercaya tentang kejadian
yang terjadi di sekeliling kita.
Berita tidak hanya disampaikan secara tertulis saja. Berita juga ditampilkan
atau disajikan dalam televisi tidak hanya dikoran. Berita ditampilkan secara
visu-al. Ini memudahkan masyarakat lebih mengerti maksud dari cerita di dalam berita
tersebut. Visual berita biasanya dituangkan dalam media televisi. Kemajuan dalam
bidang teknologi komputer model infografis telah berperan sebagai pertumbuhan
dan pengembangan profesi dan keilmuan dalam menciptakan kreativitas visual.
Infografis sebagai lahan informasi yang dapat dikembangkan sebagai model
da-lam menyajikan informasi kedalam bentuk visual, walaupun
infografis bukan menjadi hal baru dalam ilmu komunikasi visual tetapi menjadi
STIKOM
2
bagian yang perlu diperhatikan pada masa kini dan kedepan, hal tersebut karena
media informasi akan terus berubah dan berkembang.
Visual berhubungan erat dengan mata dan penglihatan. Dalam sebuah berita
yang disampaikan secara visual diharapkan masyarakat yang menonton atau
melihat dalam memahami dalam menilai sebuah berita dari penglihatan. Dalam
sebuah berita visual ditampilkan beberapa kejadian yang akan disampaikan.
Gam-bar atau video yang menunjang dalam berita yang disampaikan. Dalam sebuah
berita visual juga ditampilakan beberapa karakter tulisan untuk memperkuat
gam-bar atau video yang akan ditampilkan yang disebut dengan karakter generator.
Karakter generator adalah sebuah penguat sebuah gambar dan video berupa
tulisan yang yang ditampilkan dalam gambar atau video. Dalam berita Metro TV
Jawa Timur adanya berita yang disajikan secara live. Dalam berita live karakter
generator atau character generator atau biasa disebut CG ini diedit dahulu dan
dis-esuaikan dengan berita yang akan ditampilkan. CG dalam berita live diedit dalam
sebuah computer yang akan diinputkan ke program dan preview, yang diedit
da-lam sebuah aplikasi yang bernama VMP.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara editing karakter generator?
2. Bagaimana mengedit karakter generator kedalam komputer menjadi sebuah
berita siap tayang?
STIKOM
3. Bagaimana mengoperasikan karakter generator?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, batasan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Editing karakter generator.
2. Editing karakter generator kedalam komputer sehingga menjadi berita siap
tayang.
3. Mengoperasikan karakter generator.
1.4 Tujuan
Adapula tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah:
1. Dapat mengedit karakter generator.
2. Dapat mengedit naskah dan memasukan kedalam computer untuk menjadi
berita siap tayang.
3. Dapat mengoperasikan karakter generator.
1.5Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam Kerja Praktik ini adalah dapat membantu
jalannya berita yang akan siap tayang.
1.6Pelaksanaan
STIKOM
4
KP ini dilaksanakan dalam periode 01 Agustus 2012 – 01 Oktober 2012,
di-perusahaan PT. Media Lestari Satu (Metro TV Jatim) dalam bidang pertelevisian,
dengan jadwal kerja senin – jumat pada pukul 08.00 – 17.30.
1.7Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktek ini dilampirkan dengan susunan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pengertian karakter generator serta
gambaran besar dalam pengoperasian karakter generator dalam program Jurnal
Pagi Metro TV Jawa Timur.
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang metodologi dan perancangan yang
dikerjakan dalam Kerja Praktik ini.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan
misi perusahaan, serta logo dan makna dari perusahaan.
BAB V IMPLEMENTASI KARYA
STIKOM
Dalam bab ini merupakan implementasi karya yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya.
BAB VI PENUTUP
Dalam bab ini akan disampaikan simpulan serta saran oleh penulis sebagai
akhir dari pengerjaan laporan Kerja Praktik.
STIKOM
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Character Generator
Character Generator merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang
menghasilkan teks yang statis atau teks dengan animasi yang dimasukkan kedalam
stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis komputer yang
mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik.
2.1.1 Fungsi C Generator
Character Generator berfungsi sebagai membuar tulisan, gambar, animasi, dan
aksesoris tambahan sebagai penyampai informasi dari sebuah gambar atau situasi.
Dengan menggunakan software komputer yang duhubungkan ke dalam video
switch-er yang biasa disebut supswitch-er imprese. Dalam menampilkan sebuah teks bswitch-erupa
infor-masi seperti nama presenter, narasumber, dan inforinfor-masi lainnya. Biasanya teks
terse-but muncul dengan latar belakang grafis yang sebelumnya telah dibuat oleh designer
grafis.
2.1.2 Software yang digunakan Character Generator
Sebuah software yang digunakan oleh character generator adalah Inscriber.
In-scriber merupakan sebuah software yang tergolong tua dalam penggunaannya.
Soft-STIKOM
ware ini sudah digunakan kira-kira mulai dari tahun 90-an. Kelebihan dalam software
inscriber ini adalah penggunaan atau software yang tergolong cukup ringan bila
digunakan. Adapula kelemahannya yaitu software inscriber ini belum bisa bila
di-masukkan animasi ke dalamnya karena inscriber merupakan software untuk
perangkat yang tidak berat. Jadi bila ingin menambahkan sebuah animasi atau sebuah
efek transisi maka diperlukan alat yaitu video mixer.
2.2 Inscriber
Dalam layar kaca mungkin kita sering melihat dan memperhatikan item grafik
yang berisikan informasi mengenai nama presenter, judul tema program, lokasi
keja-dia, sponsor dan sebagainya. Item grafik yang sering kita perhatikan dalam layar
te-livisi memiliki nama tergantung posisi, informasi dan arah pergeraknya. Nama-nama
item tersebut biasanya familiar bagi yang sudah berkecimpung didalam dunia TV.
Sebuah kebutuhan program live dimana semua informasi teks dan grafis yang
dibutuhkan pada saat on the spot dan selalu berubah-ubah. Pihak TV Station
menggunakan sebuah alat khusus yang disebut character generator. Salah satu
produk peng-generate teks dan grafis secara realtime terkemuka adalah inscriber.
In-scriber merupakan sebuah alat yang mampu menerima file bitmap atau animasi yang
telah diproduksi sebelumnya atau mendesain langsung di inscriber. inscriber sangat
mudah untuk dioperasikan. Pada umumnya inscriber membawa dua channel
informa-si (fill dan key) ke switcher broadcast. Bila switcher tersebut mendukung, maka
gam-bar secara otomatis memuat alpha channel bila diletakkan pada layer depan akan
STIKOM
8
menampilkan sebuah transparasi dengan benar tanpa harus melakukan proses keying
manual warna tertentu pada switcher. Operator karakter generator tinggal mengetikan
informasi yang dibutuhkan pada inscriber dengan menggabungan background serta
melakukan penyusunan sebelum acar dimulai. Pada saat on air, operator karakter
generator tinggal mengklik image yang akan ditampilkan dan menyesuaikan teks jika
dibutuhkan.
2.3 Jurnal Pagi
Jurnal Pagi merupakan salah satu program dari Metro TV Jatim yang
dita-yangkan pada hari senin hingga jumat pada pukul 09.00-10.00. Dari program Jurnal
pagi tersebut yang berdurasi 1 jam, Metro TV Jatim memberikan tayangan berita
yang terbaru, teraktual, dan berbobot yang akan disampaikan kepada penontonnya.
Berita yang disampaikan berkisar dari wilayah Jawa Timur. Dalam berita Jurnal Pagi
berita yang ditayangkan 10 hingga 12 berita pada 30 menit pertama. Pada program
Jurnal pagi 30 menit pertama merupakan tayangan berita-berita yang terbaru dan
be-bobot, sedangkan pada 30 menit berikutnya maka berita jurnal pagi berganti menjadi
dialog jurnal pagi dimana pada program jurnal pagi dihadirkan satu hingga beberapa
nara sumber untuk berdialog seputar berita terbaru atau berita yang sedang
dinanti-nantikan oleh penontonnya. Dalam sebuah program berita dipegang oleh seorang
edi-tor yang merangkap sebagai PD yang mengatur jalannya sebuah acara program.
Penulis mengangkat program berita jurnal pagi karena pada program berita jurnal
pagi berita-berita baru yang ditayangkan merupakan berita baru dan masih belum
STIKOM
banyak ditonton dan didengar oleh para penonton. Sehingga demikian penulis
mengangkat program jurnal pagi sebagai topic atau judul dalam pembuatan laporan
ini.
2.3.1 Detail Proses Pengerjaan Berita Jurnal Pagi
Ruang lingkup dari penyusunan kerja dapat dikelompokkan dalam tiga jenis
tahap yaitu :
1. Tahap Pra produksi
Pembuatan Narasi apabila berita sudah masuk, pembuatan narasi harus segera
dilakukan, karena narasi akan digunakan untuk pengisian V.O untuk pembuatan
pemberitaannya. Pembuat narasi adalah tim khusus, tim ini berbeda dengan tim
dari editor berita/news. V.O (voice.over) dalam pengambilan sebuah narasi yang
akan dijadikan berita siap tayang maka akan dilakukan proses pengambilan V.O
terlebih dahulu, dalam pengambilan V.O bisa dilakukan oleh editor itu sendiri
atau dengan editor yang lain. Proses V.O dilakukan oleh 2 orang, 1 editor dan 1
presenter yang mengisi V.O tersebut.
2. Tahap Produksi
Dalam tahap produksi penulis narasi langsung melakukan editing gambar dan
suara, disini penulis dituntut cepat dalam melakukan editing, karena berita yang
diperoleh kurang lebih 2 jam sebelum berita itu tayang. Sehingga penulis harus
benar-benar cepat dalam melakukan editing.
3. Tahap Pasca Produksi
STIKOM
10
Dalam tahap pasca produksi yang dapat dilakukan adalah evaluasi. Hasil dari
evaluasi tersebut dikerjakan dalam bentuk rekapan. Dari hasil rekapan tersebut
maka produser dan pimpinan dapat mengevaluasi kekurangan dan kelebihan
da-lam pelaksanaan berita siap tayang.
STIKOM
11
Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan
membahas tentang pokok-pokok dalam pengerjaan Character Generator.
3.1 Metodologi
Metodologi yang akan digunakan adalah metode kualitatif. Metode
Kuali-tatif sangat memperhatikan proses, peristiwa, dan otentitas. Peneliti KualiKuali-tatif
bi-asanya terlibat dalam interaksi dengan realitas yang ditelitinya. Peneliti kualitatif
memandang realitas merupakan hasil rekonstruksi oleh individu yang terlibat
da-lam situasi sosial.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Secara garis beras, pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik:
1. Wawancara,
Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung
antara pewancara dengan responden. Data yang dikumpulkan dapat
bersi-fat:
a. Fakta, misalnya umur, pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah
di-derita;
b. Sikap, misalnya sikap terhadap pembuatan jamban keluarga,
penyulu-han kesehatan;
STIKOM
12
c. Pendapat, misalnya pendapat tentang pelayanan kesehatan yang
dil-akukan oleh bidan di desa;
d. Keinginan, misalnya pelayanan kesehatan yang diinginkan;
e. Pengalaman, misalnya pengalaman waktu terjadi wabah kolera yang
melanda daerah mereka.
2. Angket,
Teknik lain yang digunakan untuk pengumpulan data adalah angket. Pada
angket, jawaban diisi oleh responden sesuai dengan daftar pernyataan yang
diterima, sedangkan pada wawancara, jawaban diisi oleh pewawancara.
Un-tuk pengambilan daftar isian dapat dilakukan dengan dua cara sebagai
beri-kut:
a. Canvasser yaitu daftar yang telah diisi, ditunggu oleh petugas yang
me-nyerahkan.
b. Householder yaitu jawaban responden dikirimkan pada alamat yang
te-lah ditentukan.
3. Observasi,
Obervasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
menggunakan pertolongan indra mata. Teknik ini bermanfaat untuk:
a. Mengurangi jumlah pertanyaan, misalnya pertanyaan tentang
kebersi-han rumah tidak perlu ditanyakan, tetapi cukup dilakukan observasi
oleh pewancara;
STIKOM
b. Mengukur kebenaran jawaban pada wawancara, misalnya, pertanyaan
tentang kualitas air minum yang digunakan oleh responden dapat dinilai
dengan melakukan observasi langsung pada sumber air yang dimaksud.
c. Untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara
wa-wancara atau angket, misalnya, pengamatan terhadap prosedur tetap
da-lam suatu pelayanan kesehatan.
Macam-macam observasi:
a. Observasi partisipasi lengkap, yaitu mengadakan observasi dengan cara
mengikuti seluruh kehidupan responden. Cara ini banyak digunakan
da-lam penelitian antropologis.
b. Observasi partisipasi sebagian, yaitu mengadakan observasi dengan
cara mengikuti sebagian dari kehidupan responden sesuai dengan data
yang diinginkan. Misalnya, penelitian tentang gizi dan ingin
menge-tahui menu makanan sehari-hari yang dimakan responden dilakukan
dengan makan bersama dan mengadakan observasi untuk menilai menu
makanan yang disajikan.
c. Observasi tanpa partisipasi, yaitu mengadakan observasi tanpa ikut
da-lam kehidupan responden. Misalnya, untuk mengamati prosedur tetap
pemasangan IUD yang dilakukan oleh bidan.
4. Pemeriksaan.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik pemeriksaan.
Pemerik-saan yang dilakukan dapat berupa:
a. Pemeriksaan laboratorium;
STIKOM
14
b. Pemeriksaan fisik, dan
c. Pemeriksaan radiologis.
3.3 Analisa Data
Menurut Syafrizal Helmi Situmorang dalam bukunya Analisis Data (2010:
9) analisis data bertujuan dalam menyusun sebuah data dalam cara yang bermakna
sehingga mudah untuk dipahami. Diketahui bahwa para peneliti berpendapat
bahwa tidak ada cara yang paling benar secara absolute untuk mengorganisasi,
menganalisis, dan menginterpretasikan data. Oleh karena itu sebuah analisis data
dalam sebuah penelitian disesuaikan oleh bentuk dari tujuan penelitian.
3.4 Character Generator dan Proses Produksinya
Character Generator merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang
menghasilkan teks yang statis atau teks dengan animasi yang dimasukkan
kedalam stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis
computer yang mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik. Proses produksi
sebuah karacter generator. Dalam sebuah proses produksi character generator
pa-da sebuah program televis Metro TV jawa timur pa-dalam program Jurnal pagi.
Seorang operator yang memiliki tugas dalam pengendalian Character Generator
harus melakukan beberapa langkah terlebih dahulu. Yang harus dilakukan adalah
mengedit sebuah rundown berita yang sudah selesai di edit oleh produser acara.
Rundown yang telah dibuat tersebut memiliki sebuah pokok berita yang akan
dik-erjakan oleh operator character generator. Setelah mengedit dan memetakan
run-STIKOM
down, operator segera mengedit rundown tersebut kedalam sebuah software
char-acter generator. Seorang operator charchar-acter generator memiliki hak untuk
memilah bagian mana yang harus dipilih untuk sebuah berita yang akan siap
ta-yang. Setelah semua bagian character generator yang perlu dimasukan kedalam
software inscriber maka editing character generator tersebut siap ditayangkan
da-lam program berita jurnal pagi.
3.5 Pra Produksi
Dalam proses pra produksi sebuah televise Metro TV jatim, dimulai dari
pencarian sebuah berita. Persiapan dalam pencarian berita harus benar-benar cepat
dalam hal ini, reporter dan kameraman harus cepat dan tanggap dalam mencari
informasi terbaru tentang berita-berita yang akan diliput. Dalam hal ini
perencanaan dan kerja tim sangat diperlukan, selain itu pihak televisi juga harus
tetap berhubungan dengan masyarakat, pelayan masyarakat seperti, kepolisian,
rumah sakit, kedinasan dan lain-lain, untuk tanggap dan cepat dalam pencarian
berita. Ada juga sebutan bagi mereka yang bekerja menjadi seorang cameramen
sekaligus merekap untuk membuat naskah berita yang nantinya akan diberikan
kepada produser yang disebut contributor. Contributor bertugas diwilayahnya
masing – masing. Contributor jawa timur misalnya, seorang contributor yang
ditempatkan disurabaya memilki tanggung jawab serta tugas untuk mengambil
dan mencari sebuah berita yang ada disurabaya. Dan seorang contributor memilki
tugas yang tidak enteng, dalam sehari mereka diwajibkan untuk memberi
bebera-pa berita dalam jangka waktu yang singkat.
STIKOM
16
Proses pra produksi dalam pencarian berita inilah yang nantinya akan menjadi
sebuah produksi dalam berita siap tayang dalam program acara Metro TV jawa
timur. Proses pra produksi sangat penting bagi proses jalannya sebuah produksi.
3.6 Produksi
Sebuah proses produksi yang ada di Metro TV jawa timur adalah jalannya
sebuah berita siap tayang pada jam tertentu. Sebuah produksi dalam program
acara memiliki beberapa tahapan yang dilakukan. Agar sebuah program tersebut
dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan. Dan ini adalah beberapa
taha-pan yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut:
1. Membuat Tujuan dari Produksi
Bagian terpenting dalam sebuah tahap produksi. Dalam pembuatan tujuan dan
sasaran harus jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi
akan berjalan dengan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka harus
diadakan evaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara dapat
di-produksi dengan baik. Tujuan di-produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan
lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program adalah
menarik peminat pemirsa sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya
sebuah produksi program acara.
2. Menganalisa Target Penonton
Sebelum melaksanakan sebuah produksi, hal yang harus dilakukan adalah
menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis, dan
lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu
STIKOM
program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, harus dikemas menjadi
sebuah program yang menarik untuk ditonton oleh orang tua. Jangan sampai
anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan
pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.
3. Evaluasi Acara
Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam
memproduksi sebuah program, mari tengok ke belakang apakah program
se-jenis sudah ada atau pernah dibuat sebelumnya. Jika program yang pernah
dibuat itu gagal, maka ada baiknya membuat sebuah program baru.
Kesala-han-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat
pro-gram baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu penting.
Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.
4. Membuat Proposal Program
Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep yang
su-dah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam
me-nyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang
per-tama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya
program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah
naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai
rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain
pro-gram.
5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule
STIKOM
18
Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan
ser-ta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga ser-tayangan tersebut
bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua
dil-akukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam TV
Programming akan tercakup:
a. Orientasi Program
b. Kebijakan Program
c. Strategi Program
d. Sumber Acara
e. Pola Acara
f. Kriteria Acara
g. Pengembangan Program
6. Memilih Lokasi
Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, maka harus diputuskan untuk
lokasi di luar. Petugas yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi
lokasi dinamakan location scout atau location manager.
7. Memilih Pemeran dan Peralatannya
Disini seorang pemegang produksi memutuskan siapa yang akan
memerank-an tokoh-tokoh dalam produksi, pamermemerank-an lmemerank-angsung menawarkmemerank-an kepada ormemerank-ang
terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat
dil-akukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai bahan
proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set
De-signer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian
STIKOM
mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set
Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi
tersebut membutuhkan sentuhan computer.
8. Memulai Latihan dan Shooting
Tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan
gladi-resik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di
shoot-ing kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus
melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan,
kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda
dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena
terbantu dengan teknologi editing.
3.7 Pasca Produksi
Pasca produksi dilakukan setelah pra dan produksi terlaksanakan. Setelah
semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita.
Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara akan
dieval-uasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informer. Dalam sebuah pasca produksi
se-buah berita kepala editor akan men-cek ulang hasil dari editor news, berita-berita
yang sekiranya belum layak tampil akan direvisi ulang untuk dilakukan
pembetu-lan lagi. Berita-berita yang belum layak akan dikembalikan pada editonya dan
diberitahu oleh kepala editor letak kesalahan dari berita yang telah di edit olehnya.
Sedangkan berita yang sudah fix/layak tayang, maka akan langsung dikirim ke
komputer pusat untuk dipersiapkan tampil sesuai dengan jam program-program
STIKOM
20
acara yang ditentukan pula.
Dalam hal ini kepala editor bertanggung jawab penuh dengan bawahannya,
sehingga apabila terjadi kesalahan maka yang akan terkena imbas atau teguran
ialah kepala editor. Tanggung jawab dan ketelitian tetap harus dilakukan terus
menerus oleh kepala editor dengan hasil berita yang akan ditayangkan.
STIKOM
21
4.1 Profil Umum Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV)
Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123
Telepon : (031) 5620971 (Hunting)
Fax : (031) 5620991 (General)
(031) 5623120 (Redaksi)
Email : Birosurabaya@yahoo.com
Website : www.metrotvnews.com
Slogan : METRO TV Knowledge To Elevate
4.2Sejarah umum tentang berdirinya Metro TV
Metro TV adalah stasiun televisi swasta Indonesia, yang merupakan anak
perusahaan dari media group, yang memiliki tujuan menyebarkan berita dan
in-formasi ke seluruh pelosok Indonesia. Media group itu sendiri merupakan suatu
kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan
pemilik surat kabar media Indonesia. PT. Indonesia Televisi Indonesia
mem-peroleh izin penyiaran atas nama “Metro TV” pada tanggal 25 oktober 1999. Pada
tanggal 25 november 2000, Metro TV mengudara untuk pertama kalinya dalam
bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari,
se-jak tanggal 1 april 2001, Metro TV mulai bersiaran 24 jam.
STIKOM
22
Metro TV merupakan sebuah stasiun TV yang focus pada berita. Tetapi
selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi
mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya
serta laiinya, guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita yang
ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah
dengan 30% program non berita yang edukatif.
Metro TV telah disiarkan di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang
dipancarkan dari 25 transmisi, dan salah satunya berada di Jawa Timur. Selain
menampilkan siaran dari Metro TV Jakarta, Metro TV jawa timur saat ini telah
melakukan siaran local, dengan menyajikan berita seputar Jawa Timur. Pada
mu-lanya Metro TV Jawa Timur merupakan Metro TV biro Surabaya. Seiring dengan
pesatnya kebutuhan akan informasi terutama bagi masyarakat Jawa Timur, Metro
TV biro Surabaya kemudian diubah menjadi stasiun Metro TV Jawa Timur.
Metro TV Jawa Timur merupakan stasiun Televise berita di Jawa Timur
yang awalnya merupakan kantor biro Metro TV untuk wilayah di Jawa Timur.
Dengan pesatnya kebutuhan masyarakat akan informasi, terutama bagi masyarakat
Jawa Timur. Metro TV biro Jawa Timur diubah menjadi stasiun Televise local
yaitu Metro TV Jawa Timur yang menyajikan berita-berita seputar Jawa Timur.
Latar belakang yang didirikannya Metro TV Jawa Timur adalah masyarakat
Jawa Timur yang memiliki keragaman dalam informasi tetang berbagai hal yang
bersifat khas maupun global. Dengan adanya dasar pemikiran tersebut maka
Met-ro TV Jawa Timur hadir dengan suguhan pMet-rogram yang memiliki kedekatan
dengan kehidupan masyarakat Jawa Timur. Metro TV Jawa Timur menyajikan
STIKOM
berbagai informasi yang diharapkan mampu meningkatkan perkembangan potensi
Jawa Timur di berbagai bidang.
4.3 Latar Belakang Perusahaan
Secara umum media massa mempunyai empat fungsi, yaitu educate,
enter-taint, informative dan social control. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan
integritas bangsa dan juga memperkaya wawasan generasi muda akan
perkem-bangan dunia yang semakin cepat. Dengan demikian diharapkan generasi penerus
akan menjadi generasi penerus yang mempunyai pengetahuan luas, demokratis,
adil dan sejahtera.
Kemajuan di bidang teknologi membawa dampak positif dan negatif terhadap
perkembangan jati diri generasi muda. Positifnya adalah generasi muda mampu
mengetahui perkembangan dunia dengan sangat mudah, yaitu dengan
menyaksi-kan siaran televisi melalui program yang ditayangmenyaksi-kan. Negatifnya adalah
ku-rangnya filter dan juga pengawas yang bisa menyaring informasi apa saja yang
bisa diterima oleh generasi muda.
Masyarakat Jawa Timur saat ini telah memiliki informasi tentang
keane-karagaman kebudayaan global yang bisa mereka dapatkan dari penyiaran maupun
dari sumber yang berkaitan. Selain itu bisa juga didapatkan dari interaksi yang
dilakukan terus menerus. Hal ini akan membuat keterbukaan pemikiran dan
ber-pendapat pada masyarakat.
Hal-hal tersebut diatas menjadi landasan pemikiran untuk menciptakan media
komunikasi dan informasi yang cepat, aktual, dan terpercaya. Dengan mengangkat
STIKOM
24
sisi kedekatan dan juga budaya khas wilayah Jawa Timur, Metro TV Jatim hadir
di tengah masyarakat Jatim dengan program acara yang diharapkan mampu untuk
mengeksplorasi kebudayaan khas Jawa Timur, serta mampu membentuk generasi
muda yang beriman, berakhlak, dan memiliki jati diri tanpa mengesampingkan
modernisasi dan kemajuan di bidang teknologi dan informasi.
4.4 Program Acara Metro TV Jawa Timur
Program acara yang ditayangkan di Metro TV Jatim antara lain:
1. “Jurnal Pagi” adalah program berita di pagi hari yang mampu menambah
wawasan dan pengetahuan seputar Jawa Timur. “Jurnal Pagi” tayang setap
Senin – Jumat mulai pukul 09.00 – 10.00 WIB.
2. “Buletin Jatim” tayang setap Senin – Jumat mulai pukul 16.00 – 16.30 WIB.
Merupakan acara berita yang ditayangkan di sore hari dan memberikan berita
seputar peristiwa yang terjadi di Jawa Timur.
3. “Titik Tengah” merupakan program talkshow yang hadir setiap hari Senin –
Kamis pukul 16.30 – 17.00 WIB. Program talkshow ini menghadirkan
nara-sumber yang memang ahli di bidangnya. Tema yang diangkat di program
“Titik Tengah” adalah tema yang up to date dan sedang hangat dibicarakan
oleh masyarakat.
4. “Traveler” adalah program yang hadir setiap hari Jumat pukul 16.30 – 17.00
WIB. Program ini adalah program tapping dan dibawakan oleh satu presenter.
Program “Traveler” berisikan tayangan saat presenter sedang mengunjungi
sebuah lokasi wisata serta kebudayaan di wilayah Jawa Timur.
STIKOM
4.5 Proses Penyiaran Metro TV Jawa Timur
Dalam proses penyiaran berita di Metro TV jatim alur dalam bekerja
men-cari berita adalah dengan adanya liputan. Liputan dilakukan oleh reporter dan
con-tributor yang sudah ditugaskan. Hasil liputan tersebut akan dipilah – pilah oleh
produser untuk dijadikan sebuah berita siap tayang. Semuanya diperlukan adanya
koordinasi antar produser dalam memilih berita siap tayang.
Dalam proses penyiaran ini penulis berperan untuk membantu proses
jalannya berita siap tayang. Penulis bekerja berdasarkan jobdesc yang sudah
ditentukan. Jobdesc yang dijalankan oleh penulis adalah CG atau yang disebut
Character Generator. Penulis berkerja dalam program acara Jurnal Pagi setiap
hari senin – jumat pukul 09.00 – 10.00.
4.6 Visi dan Misi 4.6.1 VISI
Menjadi televisi berita yang paling kongkret di Indonesia dengan cakupan
Internasional. Selain itu menjadikan referensi terpercaya bagi dunia internasional
dalam mencari informasi aktual Indonesia. Dan menjadikan sebuah chanel televisi
yang mendidik dan di nikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
4.6.2 MISI
Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta
mense-jahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai – nilai
demo-krasi.
STIKOM
26
1. Menjadikan televisi paling cepat, cerdas, dan akurat yang ada di indonesia.
2. Menjadi satu–satunya televisi berita di indonesia yang dapat membesarkan
reputasi Indonesia di mata Internasional.
3. Membantu Indonesia mendidik masyarakat melalui program–program aktual,
dan informative baik di bidang politik, ekonomi, seni budaya, hukum, serta
nilai- nilai moral.
4. Menstabilkan kondisi dalam negeri dan meningkatkan kepercayaan dari
nega-ra lain. Metro TV juga menayangkan prognega-ram E-Lifestyle, yakni rognega-ram
talkshow yang membahas teknologi informasi dan komunikasi. Metro TV
memiliki Media Group pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki Media
In-donesia dan Lampung Post.
4.7 Logo dan Makna
Logo Metro TV Jatim dirancang sama dengan logo Metro TV, hanya saja
yang membedakan adalah adanya tambahan tulisan “JAWA TIMUR” di bagian
kiri bawah. Logo ini tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar.
Komposisi visualnya merupakan gabungan tekstual (diwakili dengan huruf
M-E-T-R-T-V) dan juga gambar (diwakili simbol elips emas dan kepala Elang). Elips
emas dengan kepala Elang didalam diposisikan sebagai huruf “O”, dengan pe
r-STIKOM
timbangan adanya kesamaan antara huruf “O” dan juga bidang elips. Selain itu
untuk memisah tekstual antara Metro dan TV, sehingga diharapkan pemirsa yang
melihatnya mampu menangkap nama Metro TV dan mengingatnya.
Melalui logo ini diharapkan masyarakat mampu mengingat, memahami dan
meyakini visi dan misi Metro TV dibidang industri pertelevisian. Logo Metro TV
dalam rancang bentuk berlandaskan hal-hal berikut ini:
1. Simpel, tidak rumit
2. Memberi kesan global dan modern
3. Menarik dan mudah diingat
4. Dinamis dan lugas
5. Berwibawa namun familiar
6. Memberi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan
filmis
7. Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorfosis dan animatif
Selain terdapat huruf dan teks dalam logo Metro TV, terdapat pula simbol
gambar lain, yaitu bidang elips dan kepala burung Elang yang bermakna:
1. Bidang Elips Emas
Sebagai latar dasar teraan dasar kepala burung Elang, proses metamorphosis
atau beberapa dasar bentuk, yaitu :
a. Bola Dunia
Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi komunikasi
dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.
STIKOM
28
b. Telur Emas
Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga
merupa-kan simbol kesempurnaan dan merupamerupa-kan image suatu (institusi) yang
secara struktur kokoh, akurat dan aetistic, sedangkan tampilan emas
adalah sebagai simbol puncak presentasi dan puncak kualitas.
c. Elips
Sebagai simbol citraan lingkaran (ring) benda planet, tampil miring ke
kanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sebagai
simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat kaitannya
dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.
d. Elang
Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan.
Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas, namun penuh keagungan dalam
gerak hidupnya.
STIKOM
29
Dalam bab V ini akan dijelaskan dari bab sebelumnya tentang produksi dan
pasca produksi. Dalam bab ini akan dijelaskan secara lebih detail dari setiap screen
shoot kegiatan dalam produksi dan pasca produksi dalam program acara jurnal pagi
Metro TV Jawa Timur.
5.1 Implementasi Karya
Dalam pengerjaannya di Metro TV Jawa Timur, penulis memiliki tugas dalam
pengerjaannya sebagai seorang operator yang menjalankan Character Generator.
Keseharian penulis adalah mengedit rundown yang diberikan lalu mengeditnya dan
digunakan untuk program berita siap tayang yang sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh Metro TV Jawa timur. Beberapa program berita Metro TV Jawa
Ti-mur pada hari senin hingga Jumat:
1. Jurnal Pagi
2. Buletin Jatim
3. Titik Tengah
4. Travelling
STIKOM
30
5.2 Proses Pra Produksi Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur
Berikut akan ditampilkan beberapa gambar proses pengerjaan dalam program
berita Jurnal pagi Metro TV jatim:
Gambar 5.1
Dalam gambar 5.1 muncul NewsLink yang berfungsi untuk editing sebuah berita
yang di share ke komputer-komputer tertentu.
STIKOM
Gambar 5.2
Dalam gambar 5.2 ini adalah gambar saat memasuki Newslink. Ada beberapa
option di sebelah kiri. Yang digunakan penulis untuk editing berita ada Today’s
Rundown. Rundown yang sudah diedit oleh produser dikemas lagi oleh operator
Character Generator yang digunakan sebagai naskah presenter dan Character
Genertor itu sendiri.
STIKOM
32
Gambar 5.3
Dalam gambar 5.3 tampak isi dari Today’s Rundown. Dalam Today’s Rundown
dikelompok editing berita menurut program yang akan tayang. Tampak digambar
program yang muncul adalah program berita Jurnal Pagi, Buletin Jatim, dan Titik
Tengah.
STIKOM
Gambar 5.4
Dalam gambar 5.4 berikut adalah tampilan dari program berita Jurnal Pagi.
Semua yang ada dalam gambar tersebut disebut Rundown acara belum memasuki
isi naskah berita. Rundown tersebut yang akan menjadi acuan bagi semua pihak
yang akan menjalankan program berita live seperti: Audioman, Character
Gener-ator, PD, Layoutman, MCR (Master Control Room) dan juga presenter yang
ber-tugas.
STIKOM
34
5.3 Proses Produksi Program Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur
Berikut adalah beberapa proses dari pengoperasian karakter generator kedalam
software VMP:
Gambar 5.5
Dalam gambar 5.5 ini adalah tampilan dari software VMP studio untuk
me-masukkan teks dan animasi karakter generator.
STIKOM
Gambar 5.6
Dalam gambar 5.6 adalah tampilan editing sebuah teks animasi yang digunakan
atau dikeluarkan saat teaser sebuah berita.
STIKOM
36
Gambar 5.7
Dalam gambar 5.7 adalah tampilan teks dan gambar karakter generator dalam
sebuah berita yang menunjukkan judul berita yang ditayangkan.
STIKOM
Gambar 5.8
Dalam gambar 5.8 adalah sebuah editing sub berita untuk memperkuat berita
visual yang tayangkan.
STIKOM
38
Gambar 5.9
Pada gambar 5.9 adalah editing sebuah nama narasumber yang muncul dalam
penayangan berita visual, saat nara sumber berbicara.
STIKOM
39
Dalam bab VI ini akan diberikan kesimpulan serta saran selama penulis
melakukan kegiatan sebagai seorang operator Character Generator di Metro TV Jawa
Timur dalam Program Jurnal Pagi Jatim.
6.1 Simpulan
Berdasarkan Implementasi diatas maka akan disimpulkan hasil dari pengerjaan
yang telah di kerjakan oleh penulis:
1. Penulis memperoleh ilmu yang didapatkan dari Metro TV bagaimana
men-goperasikan sebuah karakter generator.
2. Karakter generator berfungsi sebagai alat bantu yang mempermudah penonton
untuk mengetahui sebuah situasi berita dalam bentuk visual.
3. Penulis dapat mempelajari situasi dan kondisi sebuah berita yang dibuat tidaklah
mudah dan membutuhkan waktu yang singkat namun jelas dalam setiap
pengerjaannya.
4. Penulis mampu melakukan tugasnya dalam pengerjaannya sebagai seorang
oper-ator karakter generoper-ator yang mengikuti live berita pada program Jurnal Pagi
Met-ro TV Jawa Timur.
STIKOM
40
6.2 Saran
Adapun saran-saran yang akan disampaikan selama dalam pengerjaan Kerja
Praktek ini, yang sehubungan dengan penulisannya:
1. Dalam kegiatan pembuatan program berita ini, penulis tidak merasa apa yang
telah dibuat ialah sudah seratus persen benar, tetapi penulis masih mengharap
kritik dan saran dari siapa saja atas hasil yang sudah dicapai dalam proses
pem-buatan program berita.
2. Apabila memang perlu digunakan ulang berita dari penulis untuk keperluannya
yang sama, atau direvisi agar lebih baik, penulis memberikan izin kepada
pem-bimbing yang ingin melakukan perombakan berita yang sudah dibuat oleh
penu-lis.
STIKOM
41
Budiarto Eko, Dewi Anggraeni. 2001. Pengantar Epidemiologi II. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
http://www.scribd.com/doc/38615179/dasar2produksi-televisi
Situmorang, Syafrizal Helmi. 2010. Analisis Data. Medan: USU Press.
STIKOM