• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, yaitu hasil dari evaluasi serta saran terkait dengan sistem yang dikembangkan.

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia adalah proses merencanakan, mengorganisir, atau mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan pengembangan, kompensasi, penyatuan, perawatan/pemeliharaan, sumber daya manusia kepada tujuan-tujuan akhir individu, organisasi dan masyarakat yang tercapai (Gaol, 2014:59).

SDM merupakan bagian terpenting dan sangat dominan fungsingnya dalam lingkup organisasi serta perusahaan, hal inilah yang membuat SDM perlu dipahami dan ditangani secara serius sehingga dapat memberikan produktifitas tinggi serta merealisasikan tujuan organisasi secara tepat.

2.2Seleksi

Pengertian seleksi menurut Suwatno (2011:89) seleksi adalah proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses perekrutan, baik perekrutan internal maupun eksternal. Proses ini seperti halnya rekrutmen, merupakan kegiatan yang sangat penting sebab hasil yang didapat dari perekrutan tidak menjamin bahwa seluruh calon yang direkrut sesuai dengan perusahaan. Di samping itu, seleksi juga tidak hanya berarti memilih pegawai yang tepat dilihat dari sudut pandang organisasi, tetapi juga dari sudut pegawai yang memilih organisasi yang sesuai dengan keinginannya.

Pada proses seleksi terdapat beberapa tahap-tahap khusus yang digunakan untuk memutuskan calon pegawai mana yang sesuai dengan kebutuhan

7

perusahaan. Banyak pertimbangan yang diperlukan untuk memilih orang yang tepat, pedoman pokok dalam mengadakan seleksi adalah spesifikasi pekerjaan, karena dari situlah diketahui kualitas SDM yang dibutuhkan. Pada PT Sucofindo Surabaya proses seleksi (pemilihan petugas lapangan) dilakukan dalam waktu tertentu pada saat perusahaan memerlukannya. Hanya pegawai yang memiliki potensi dan rekam jejak sesuai yang mendapatkan kesempatan untuk pekerjaan sebagai petugas lapangan.

2.3Presensi

Presensi adalah pencatatan dan pengolahan data presensi yang dilakukan secara terus-menerus. Pencatatan dilakukan setiap hari kerja dan dilakukan pelaporan kepada pihak HRD/Manajer Perusahaan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2006). Presensi pegawai merupakan salah satu tolak ukur metode pengembangan pegawai. Jika absensi pegawai setelah mengikuti pengembangan menurun, maka metode pengembangan yang dilakukan baik, sebaliknya jika absensi pegawai tetap berarti metode pengembangan yang diterapkan kurang baik (Hasibuan, 2008).

2.4Curriculum Vitae

Riwayat adalah uraian tentang segala sesuatu yang telah dialami atau dijalankan seseorang (biografi) (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Curriculum vitae atau Riwayat Hidup adalah dokumen singkat yang

menjelaskan pendidikan seseorang, pengalaman kerja, dan lain-lain (Merriam Webster, 2016).

Pada proses pemilihan petugas lapangan kriteria yang dilihat dalam riwayat hidup petugas adalah jabatan, karena jabatan berkaitan langsung dengan strata pendidikan dari masing-masing petugas.

2.5Manday

Menurut pengertian dari internal PT Sucofindo manday adalah gaji perhari dari masing-masing pegawai. Berikut formulasi dalam perhitungan manday pada PT Sucofindo.

Gaji Bulanan pegawai = A

Beban Biaya Pegawai Pertahun = A*15 (12 tahun + 2(THR) + 1(Cuti)) = B Beban Biaya Pegawai Perbulan = B/12 bulan = C

Beban Biaya Pegawai Perhari = C/22 hari

2.6Perl Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Arief (2011) “PHP (Perl Hypertext Preprocessor) adalah bahasa

server-side-scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web

yang dinamis”. Dengan menggunakan program PHP, sebuah website akan lebih interaktif dan dinamis.

Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu:

1. PHP merupakan sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh Microsoft, seperti IIS atau PWS juga pada apache yang bersifat open source.

9

3. Karena sifatnya yang open source, maka perubahan dan perkembangan

interpreter pada PHP lebih cepat dan mudah, karena banyak milis-milis dan

developer yang siap membantu pengembangan.

4. Jika dilihat dari segi pemahaman, PHP memiliki referensi yang begitu banyak sehingga sangat mudah untuk dipahami.

5. PHP dapat berjalan pada 3 operating sistem, yaitu: linux, unix, dan windows, dan juga dapat dijalankan secara runtime pada suatu console.

2.7MySQL

Menurut Meilan (2013), MySQL merupakan salah satu jenis database yang menggunakan bahasa (Structured Query Language) SQL. Sedangkan (Structured

Query Language) SQL merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk mengakses

database.

Menurut Meilan (2013) keistimewaan MySQL adalah

1. Portabilitas, MYSQL dapat berjalan statbil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan beberapa sistem operasi lainnya.

2. Perangkat lunak yang diditribusikan secara open source.

3. Perangkat lunak yang dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu bersamaan (Multi user).

4. Memiliki kecepatan yang baik dalam memproses Query.

5. Memiliki macam-macam tipe data seperti signed atau unsigned integer, float,

double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Memiliki opretor dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan

7. Memiliki beberapa lapisan keamanan yang mendetail serta sandi yang terenkripsi.

8. Mampu menangani basis data dalam skala besar.

9. Memiliki struktur table yang lebih flexible dalam menangani Alter Table.

2.8System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC adalah suatu kerangka yang menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap pembuatan sebuah software (Fatta, 2007: 24). Terdapat banyak metode untuk mendeskipsikan SDLC ini, pada dasarnya setiap metode menggambarkan tahap-tahap sebagai berikut.

1. Identifikasi, Seleksi dan Perencanaan, tahap ini dikembangkan dari suatu rancang bangun suatu software. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini antara lain.

a. Mengidentifikasi kebutuhan user.

b. Menyeleksi kebutuhan user dari proses identifikasi di atas, dengan menyesuaikan kapasitas teknologi yang tersedia serta efisiensi.

c. Merencanakan sistem yang akan digunakan pada software yang dibuat, dengan kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut: kebutuhan fungsional dan non-fungsional, kebutuhan user, kebutuhan sistem, kebutuhan dokumen dan perangkat lunak.

2. Analisis sistem, tahap ini merupakan tahap penyempurnaan, yang bertujuan memperoleh kebutuhan software dan user secara lebih spesifik dan rinci. Tujuan dilakukan tahap ini adalah untuk mengetahui posisi dan peranan teknologi informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang

11

bersangkutan, serta mempelajari fungsi-fungsi dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi dan implementasi software. Analisis sistem terbagi dua, yaitu. a. Permodelan data, yang mencakup Entity Relationship Diagram (ERD),

Conceptual Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).

b. Permodelan proses, dengan Unified Modeling Language.

3. Desain sistem, setelah melakukan identifikasi serta analisis sistem, tahap selanjutnya adalah menerjemahkan konsep-konsep tersebut kedalam suatu sistem yang berwujud. Tahap ini meliputi pembuatan dan pengembangan sebagai berikut.

a. Desain form dan laporan (reports). b. Desain antarmuka dan dialog (message). c. Desain basis data dan file (framework). d. Desain proses (process structure).

Pada tahap ini akan dihasilkan sebuah dokumen berupa Software

Architecture Document (SAD). SAD ini adalah dokumen yang menjelaskan

tentang arsitektur proyek perangkat lunak yang berhubungan dengan project. 4. Implementasi sistem, tahap ini diawali dengan pengetesan software yang telah

dikembangkan. Beberapa tahap pengetesan adalah sebagai berikut.

a. Developmental, yakni pengetesan error per module oleh programmer.

b. Alpha testing, yakni error testing ketika software digabungkan dengan

antarmuka user.

c. Beta testing, yakni pengetesan dengan lingkungan dan data yang sebenarnya.

Pada tahap berikutnya dilakukan konversi sistem, yaitu mengaplikasikan perangkat lunak pada lingkungan yang sebenarnya untuk digunakan oleh organisasi yang memesannya. Kemudian, dilakukan tahap dokumentasi, yaitu pencatatan informasi-informasi yang terkait dengan pembuatan sistem ini dan pelatihan, yaitu mengedukasi enduser mengenai bagaimana cara menggunakan

software yang bersangkutan. Pemberian pelatihan (training) harus diberikan

kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Pada tahap ini akan dihasilkan sebuah dokumen berupa Test Plan. Dokumen Test Plan adalah sebuah dokumen yang digunakan memastikan dan memverifikasi antara rencana yang sudah dibuat dengan hasil yang dicapai, apakah sesuai dengan planning yang telah dibuat atau ada perubahan-perubahan dengan seiring pembuatan software.

5. Pemeliharaan sistem, tahap pemeliharaan sistem adalah sebagai berikut.

a. Korektif, yaitu memperbaiki desain dan error pada program

(troubleshooting).

b. Adaptif, yaitu memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan

lingkungan.

c. Perfektif, yaitu melibatkan sistem untuk menyelesaikan masalah baru atau

menambah fitur baru pada sistem yang telah ada.

d. Preventif, yaitu menjaga sistem dari kemungkinan masalah dimasa yang

13

2.9Waterfall Model

Waterfall model adalah model yang memacu tim pengembang untuk

mengumpulkan dan menentukan apa yang seharusnya dilakukan sebelum sistem dikembangkan (Simarmata, 2010: 54).

Sistem ini mengedepankan kualitas dibandingkan biaya pengembangan atau waktu pengembangan. Kelebihan waterfall model adalah kemudahan serta kejelasan interpretasinya. Model ini terstruktur serta cocok diadaptasi untuk management control. Gambar waterfall model dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 2.1 Waterfall Model SDLC (Simarmata, 2010: 54)

a. Tahap awal yaitu perencanaan (planning) adalah menyangkut studi tentang kebutuhan pengguna (user’s specification), studi-studi kelayakan (feasibility

study) baik secara teknik maupun secara teknologi serta penjadwalan suatu

proyek sistem informasi atau perangkat lunak. pada tahap ini, sesuai dengan kakas (tool) yang penulis gunakan yaitu UML.

b. Tahap kedua, adalah tahap analisis (analysis), yaitu tahap dimana kita berusaha mengenai segenap permasalahan yang muncul mengenai

komponen-komponen sistem atau perangkat lunak, objek-objek, hubungan antara objek dan sebagainya.

c. Tahap ketiga, adalah tahap perencanaan (design) dimana penulis mencoba mencari solusi dari permasalahan yang didapat dari tahap analisis.

d. Tahap keempat, adalah tahap implementasi dimana penulis mengimplementasikan perencanaan sistem ke situasi nyata yaitu dengan pemilihan perangkat keras dan penyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean/coding).

e. Tahap kelima, adalah pengujian (testing), yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sistem atau perangkat lunak yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum, jika belum, proses selanjutnya adalah bersifat interaktif, yaitu kembali ketahap-tahap sebelumnya. Dan tujuan dari pengujian itu sendiri adalah untuk menghilangkan atau meminimalisasi cacat program (defect) sehingga sistem yang dikembangkan benar-benar akan membantu para pengguna saat mereka melakukan aktivitas-aktivitasnya.

f. Tahap keenam , adalah tahap pemeliharaan (maintenance) atau perawatan dimana pada tahap ini dimulainya proses pengoprasian sistem.

6 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan sistem pada PT Sucofindo menggunakan model SDLC waterfall dengan tahapan sebagai berikut :

3.1 Perencanaan

Tahapan pertama untuk metode SDLC adalah tahap perencanaan, dalam tahapan ini dilakukan survey ke lokasi kantor PT Sucofindo dan wawancara ke salah satu Kepala Sub Bidang (KASUBID) Pemberi Tugas Kerja (PTK) di PT Sucofindo tersebut.

3.1.1 Studi Literatur

Studi Literatur adalah mencari beberapa teori yang sesuai dengan penelitan yang dilakukan. Teori yang diperlukan dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, situs-situs pendidikan yang terdapat di internet, dan lain sebagainya, hal ini dilakukan agar penelitian yang dilakukan terhadap permasalahan yang dibahas memiliki dasar teori dalam pembuatannya.

3.1.2 Wawancara

Wawancara bertujuan untuk mengetahui kondisi proses bisnis yang berjalan saat ini di PT Sucofindo. Wawancara dilakukan kepada Kasubid PTK untuk mengetahui proses bisnis yang dilakukan pada saat pemilihan petugas lapangan. Alur proses pelaksanaan dari tahap pemilihan petugas, sebagai berikut:

b. Diterima oleh masing Penerimaan Dokumen (PENDOK) dari masing-masing sub jasa sesuai dengan order yang diterima, kemudian dilakukan pembuatan rencana kerja yang berisi pelanggan, tanggal kegiatan order, lokasi kegiatan, jenis kegiatan bagian yang nantinya diberikan ke bagian admin PTK.

c. Bagian admin PTK mengatur petugas melalui konfirmasi lewat media elektronik dengan petugas, komunikasi secara langsung dengan petugas atau konfirmasi langsung kepada masing-masing PENDOK/Koordinator sub jasa terkait. Dari hasil konfirmasi tersebut PTK akan menjadwalkan petugas lapangan dan menerbitkan draft surat tugas untuk dilaporkan ke Kasubid PTK yang kemudian melakukan approval terhadap draft surat tugas berikutnya admin PTK menerbitkan surat tugas.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

3.2.1 Analisa Sistem

Proses pengerjaan jasa dilakukan setelah Kasubid PTK dan Operasi menerima order dari pelanggan, bagian PTK dan Operasi akan membuat status order setelah proses order dilakukan maka dibuat transaksi order. PT Sucofindo Surabaya akan mengirimkan petugas lapangan ke pelanggan untuk mengerjakan dan mencatat (Hasil Pemeriksaan Lapangan) HPL. Setelah HPL diterima oleh bagian PTK dan Operasi akan dicatat kedalam invoice (tagihan) serta sertifikat, Kasubid PTK dan Operasi akan memonitoring transaksi order dan pembuatan Surat Perjanjian Kerja (SPK). Untuk melakukan proses tersebut diperlukan petugas yang kompeten serta berpengalaman dibidangnya.

17

hasil yang memuaskan akibat dari petugas yang menyelesaikan proyek tidak cukup berpengalaman dan kompetensinya kurang sesuai. Hal ini terjadi karena perusahaan juga tidak memiliki informasi yang lengkap untuk mencari petugas yang diinginkan. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan suatu aplikasi yang memberikan informasi yang lengkap tentang mulai dari daftar riwayat hidup, rekam jejak, status keberadaan petugas, serta gaji petugas.

Dari identifikasi yang dilakukan dapat digambarkan Document Flow untuk menunjukan arus dokumen. Berikut document flow yang dapat dilihat pada gambar 3.1.

Pada Gambar 3.1 menggambarkan aliran dokumen Pencarian Petugas Lapangan yang selama ini dilakukan di PT Sucofindo. Dalam kegiatan tersebut terdapat tiga bagian atau entitas dalam aliran dokumen ini yaitu entitas Kasubid PTK, Staff, Petugas Lapangan. Staff menerima Lapporan Surat Order lalu membuat draft Surat Tugas yang disampaikan ke petugas apakah bersedia, kemudian draft Surat Tugas juga disampaikan ke Kasubid PTK untuk disetujui, jika draft Surat Tugas telah disetujui dan petugas bersedia maka akan terbit Surat Tugas. Proses selanjutnya petugas melakukan kegiatan pemeriksaan, kemudian petugas akan mengerjakan Hasil Pemeriksaan Lapangan (HPL) yang nanti HPL akan diberikan ke staff untuk diterbitkan Laporan Surveyor (LS).

Dokumen Flow Pencarian Petugas Lapangan pada PT SUCOFINDO KASUBID

STAFF PETUGAS LAPANGAN

P h as e Start Surat Order Membuat Surat Tugas Pemberitahuan Kesiapan Petugas Lapangan Surat Pemberitahuan Petugas Lapangan 1 1 Surat Pemberitahuan Petugas Lapangan Apakah Siap? 2 T 2 Surat Kesiapan Petugas Lapangan Y Surat Kesiapan Petugas Lapangan 3 Surat Kesiapan Petugas Lapangan 3 Membuat Draft Surat Tugas

Draft Surat Tugas

4

Draft Surat Tugas 4 Menyetujui Draft Surat Tugas 5 Surat Tugas Tersetujui 5 Penerbitan Surat Tugas 6 6 Pelaksanaan Surat Tugas dan

Pencatatan Kegiatan Hasil Pemeriksaan Lapangan Hasil Pemeriksaan Lapangan 7 Hasil Pemeriksaan Lapangan 7 End

19

3.2.2 Identifikasi Permasalahan

Identifikasi masalah merupakan langkah pertama untuk melakukan analisa sistem. PT Sucofindo memiliki kurang lebih 81 produk jasa. Untuk mengerjakan proyek jasa dari pelanggan langkah awal yang diambil oleh PT Sucofindo adalah menentukan sumber daya manusia petugas lapangan. Saat ini pemilihan pemilihan petugas lapangan dilakukan tidak berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing petugas lapangan. Proses pemilihan ini dianggap kurang objektif dikarenakan berkas riwayat hidup dan rekam jejak tidak terarsip dengan baik sehingga membutuhkan waktu dalam proses pencariannya, selain itu untuk membandingkan antara petugas satu dengan petugas yang lain dibutuhkan kejelihan dan waktu karena harus membolak-balik dokumen curriculum vitae dan rekam jejak.

3.2.3 Kebutuhan Pengguna

Kebutuhan pengguna pada tabel 3.1 di bawah adalah kebutuhan yang telah disesuaikan dan menunjang tugas – tugas pengguna terkait dengan Aplikasi Perencanaan Pemilihan Petugas Lapangan pada PT Sucofindo. Tugas – tugas pengguna dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 sebagai kebutuhan funsional.

Tabel 3.1 Kebutuhan Pengguna

No Pengguna Tugas Kebutuhan Pengguna

1 Administrasi PTK

1.1 Dapat import data yang terdiri dari import data pegawai, import data cuti, import data kehadiran, import data kompetensi dan rekam jejak, import data pelanggan, dan import

data kegiatan.

1.2 Dapat insert data yang

1.1 Mampu import data yang diambil dari sistem PT SUCOFINDO dan insert

terdiri dari data admin, data pegawai, data cuti, data manday, data kehadiran, data kompetensi dan rekam jejak, data pelanggan , data kegiatan, data proyek.

2 Petugas 2.1 Melihat informasi hasil

plotting/penempatan

jadwal kerja.

2.1 Dapat melihat plotting jadwal.

3.2.4 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional pada tabel 3.2 adalah kebutuhan fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna yang tercantum pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kebutuhan Fungsional

No Pengguna Fungsional

1 Administrasi PTK

 Mengelola data master meliputi data admin, data pegawai, data cuti, data manday, data kehadiran, data kompetensi dan rekam jejak, data pelanggan, dan data kegiatan.

Input proyek, berupa nama proyek, nilai proyek,

tanggal mulai, tanggal selesai, pelanggan dan kegiatan.

Input data pengalaman yang memiliki kesesuaian

dengan proyek.

Input data jabatan diperlukan untuk kompetensi

21

3.3 Perancangan Sistem

Tahapan selanjutnya adalah perancangan, pada tahap ini penulis akan menjabarkan hal apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi. Hal tersebut akan dijelaskan pada Gambar 3.2.

PROSES

INPUT OUTPUT

Proses input status Presesensi

Data Pegawai Status Presensi

Proses memperbahurui Curriculum Vitae dan Rekam Jejak

Rekapitulasi Curriculum Vitae dan Rekam Jejak

petugas

Proses pemilihan petugas

Daftar petugas yang memenuhi kriteria Data Curriculum

Vitae dan Rekam Jejak petugas Data manday pegawai Data Presensi A A B B Data Curriculum Vitae dan Rekam

Jejak

Data Proyek

Gambar 3. 2 Input Proses Output

 Memilih data manday diperlukan untuk mengetahui beban biaya dari proyek.

 Memilih data total hari untuk mengetahui jumlah hari kerja dari masing-masing petugas.

Gambar 3.2 merupakan IPO diagram dari aplikasi Pemilihan Perencanaan Petugas Lapangan. Terdapat 3 tahap yaitu input, proses dan output. Pada tahap

input ini memasukan data-data master yaitu data pegawai, data curriculum vitae

dan rekam jejak, data presensi, data manday dan data proyek. Tahap proses

monitoring, maintanence, plotting. Kemudian tahapan output mengeluarkan hasil

plotting. Penjelasan IPO diagram dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Input

1. Data pegawai

Berisi tentang nformasi pegawai, data pegawai ini digunakan untuk melakukan proses cuti, proses pembaharuan dan mencari curriculum vitae,

proses pencatatanpresensi, serta proses pemilihan petugas proyek. 2. Data curriculum vitae dan rekam jejak

Berisi tentang informasi curriculum vitae, licensi, data rekam jejak ini digunakan untuk melakukan proses pembaharuan dan mencari curriculum

vitae.

3. Data presensi

Berisi tentang informasi kehadiran pegawai, data presensi ini digunakan untuk melakukan proses pencatatan presensi yang meliputi ijin, sakit, cuti dan pelatihan. Data ini digunakan agar mempurmudah dalam memantau kehadiran karyawan.

4. Data manday

Berisi tetang informasi gaji perhari dari masn-masing pegawai yang telah ditentukan oleh PT Sucofindo, data ini digunakan untuk proses pemilihan petugas proyek.

23

5. Proyek

Berisi tentang informasi nama proyek, nilai proyek, tanggal mulai dan selesainya proyek, jenis kegiatan dan jumlah petugas. Data ini digunakan untuk mengetahui total hari kerja petugas dalam proyek-proyek yang pernah dikerjakan.

b. Proses

1. Proses memperbaharui dan mencari curriculum vitae merupakan proses memasukan data profil pegawai serta pengalaman pegawai.

2. Proses pencatatan presensi merupakan proses untuk menampilkan data satus presensi berupa ijin, sakit, cuti, pelatihan dari mesing-masing petugas.

3. Proses pemilihan petugas lapangan merupakan proses pemilihan pegawai yang sesuai dengan kompetensi dari proyek yang diterima oleh PT Sucofindo.

c. Output

1. Rekapitulasi kompetensi dan pengalaman petugas merupakan sebuah hasil dari proses memperbaharui dan mencari curriculum vitae, yang digunakan untuk dijadikan proses masukkan pada proses pemilihan petugas.

2. Laporan ijin kehadiaran dan keterlambatan merupakan hasil dari proses pencatan presensi yang akan disimpan.

3. Daftara petugas yang memenuhi kriteria merupakan output sistem yang digunakan atasan untuk memilih petugas yang sesuai kompetensi.

3.4 Desain Sistem

Dari proses yang sudah diselesaikan pada tahap analisis, berikutnya melakukan tahap desain pada sistem yang akan digunakan. Perancangan sistem ini diharapkan dapat merancang dan mendesain sistem dengan baik, yang isinya meliputi langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.

Langkah-langkah operasi dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

a. System Flow.

b. Data Flow Diagram (DFD), yang didalamnya terdapat : Context Diagram,

DFD Level 0, dan DFD Level 1.

c. Entity Relationship Diagram (ERD), yang didalamnya meliputi : Conceptual

Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).

d. Desain Input Output.

3.4.1 SystemFlowAplikasi Perencanaan Pemilihan Petugas Lapangan

Dalam System flow yang akan dirancang merupakan representasi aliran data lanjutan dari document flow. Jika document flow menggambarkan aliran data secara manual atau yang selama ini terjadi diorganisasi, maka system flow ini menggambarkan aliran data pada sistem yang akan dibangun untuk membantu proses dalam organisasi.

System flow yang akan dibangun ini berisi ketika pengguna menjalankan

aplikasi pertama kali harus melewati login terlebih dahulu. Hal ini berfungsi memberi hak akses kepada pengguna admin PTK. Untuk lebih jelasnya, system flow login hak akses dapat dilihat pada Gambar 3.3

25

System flow LOGIN

SISTEM PENGGUNA P h as e START AKSES APLIKASI MENAMPILKAN MENU LOGIN HALAMAN LOGIN USERNAME dan PASSWORD

CEK USERNAME dan PASSWORD ADMIN ADMIN USERNAME dan PASSWORD SEBAGAI ADMIN? CEK USERNAME dan PASSWORD PEGAWAI TIDAK MENAMPILKAN PESAN BERHASIL LOGIN YA USERNAME dan PASSWORD SEBAGAI PETUGAS? HALAMAN ADMIN MENU MAINTENANCE DATA PEGAWAI MENU DATA CUTI MENU DATA KOMPETENSI DAN REKAM JEJAK MENU MAPPING PETUGAS YA HALAMAN UTAMA

Dokumen terkait