• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap aplikasi yang ada dari pihak lain yang ingin mengembangkan topik TA ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu, yaitu

a) Menurut Perdani (2012). Dalam tugas akhirnya mengungkapkan bahwa

sistem informasi pengadaan dan penjualan suku cadang Yamaha Kebon Agung Motor, meliputi aktifitas yaitu proses pemesanan suku cadang, proses penerimaan suku cadang, proses penerimaan retur suku cadang, proses penjualan suku cadang dan proses pembuatan laporan. Temuan yang didapat dari penelitian ini yaitu sistem informasi tersebut masih belum mempunyai sistem katalog yang ditujukan untuk pembeli.

b) Dalam sumber yang lain dikatakan bahwa, rancang bangun sistem informasi

penjualan pada swalayan Koperasi Setia Bhakti Wanita Surabaya, meliputi aktifitas yaitu laporan berupa arus perputaran barang, laporan hasil penjualan pada swalayan, laporan perbandingan penjualan barang dan laporan kontribusi anggota swalayan (Putri, 2008). Temuan yang didapat dari penelitian ini yaitu kurangnya laporan keuntungan peritem yang ditentukan perhari, perbulan, dan pertahun, dengan menggunakan media visualisasi untuk membantu managemen membaca laporan keuntungan dan sistem informasi tersebut masih belum mempunyai sistem katalog yang ditujukan untuk pembeli.

c) Menurut Kuncono (2011), Tugas Akhir dengan judul rancang bangun sistem informasi penjualan pada CV. Konveksi Jaya, berdasarkan penelitian tugas akhir ini, meliputi aktivitas yaitu laporan presentase penjualan barang yang laku berdasarkan merk, jenis, dan ukuran pada periode sebelumnya, laporan penjualan berdasarkan jenis customer yang membeli, dan barang apa saja yang biasa dibeli.Temuan yang didapat dari tugas akhir ini yaitu tidak memiliki sistem katalog berbasis komputerisasi serta visualisasi untuk membantu mempermudah melihat keuntungan barang.

d) Dalam sumber yang lain dikatakan bahwa rancang bangun aplikasi client

server transaksi penjualan dan katalog berbasis multimedia di Ice Cream House,(Adriana,2008). Berdasarkan penelitian tugas akhir ini, permasalahan yang terjadi di Ice Cream House adalah pengolahan data transaksi penjualan yang belum bisa menghasilkan laporan transaksi yang akurat. Selain itu para pembeli masih sulit mendapatkan informasi yang jelas mengenai Ice Cream yang dijual disana dari buku menu yang tersedia. Temuan dari tugas akhir ini yaitu sistem katalog yang dimiliki belum dapat dimengerti oleh pembeli tidak memiliki laporan-laporan pendapatan peritem dengan media visualisasi serta sistem katalog yang dapat memberikan informasi menu Ice Cream kepada pelanggan.

2.2 Administrasi

Menurut Silalahi (2006), administrasi secara sempit didefinisikan sebagai

penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan

8

untuk memperoleh kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara sempit ini lebih dikenal dengan istilah tata usaha.

2.3 Selling

Menurut Kartajaya, (2006). Selling cara menjalin relasi dengan pelanggan. Relasi ini tidak terbentuk begitu saja, tetapi dapat dibangun dengan beberapa langkah sistematis. Tahap pertama dengan meningkatkan awarenenes pelanggan terhadap merek. Tahap kedua, jadikan merek sebagai identitas bagi pelanggan. Tahap ketiga pelanggan memiliki hubungan jangka panjang dengan merek. Tahap keempat yaitu pelanggan menjadi bagian komunitas merek.

2.4 Penjualan

Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli. Serta penjualan adalah suatu kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang dan jasa, secara tunai maupun kredit. Penjualan dikelompokan menjadi dua, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai adalah penjualan yang pembayarannya diterima sekaligus. Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus.

2.5 Retur Penjualan

Menurut Mulyadi (2008), transaksi retur penjualan terjadi ketika jika perusahaan menerima pengembalian produk dari pelanggan. Pengembalian produk oleh pelanggan harus diotorisasi oleh fungsi penjualan dan diterima oleh fungsi penerimaan.

2.6 Aplikasi

Menurut Jogiyanto (2005), aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atau perintah untuk dieksekusi oleh komputer.

2.7 Data Flow Diagram

Menurut Kenneth dan Kendall (2003), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas.

DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem proses dan keluaran sistem yang berhubungan dengan masukan, proses dam keluaran serta mempresentasikan dan prosedur mendetail dalam sistem yang masukan, proses dam keluaran serta merepresentasikan dan

10

menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem yang alir data juga mampu mengkoseptualisasikan bagaimana data-data berpindah lebih besar. Diagram mengkoseptualisasikan bagaimana data didalam organisasi. Pada aliran data menekankan logika yang didalam organisasi. Pada aliran data menekankan logika yang mendasari sistem sebuah sistem kontekstual data flow diagram pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didesain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil dan untuk menggaris bawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu dikembangkan untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam sistem aliran data antara lain:

Gambar 2.1 Sistem alir data Kenneth dan Kendall (2003).

Berikut ini adalah keterangan dari gambar di atas Kenneth dan Kendall (2003):

1. Kotak rangkap dua digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal

2. Tanda panah menunjukkan perpindahan data dari suatu titik ke titik lain dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data.

3. Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukkan

adanya proses transformasi.

4. Penyimpanan data menandakan penyimpanan manual, seperti lemari file atau sebuah file atau basis data terkomputerisasi. Karena penyimpanan data mewakili seseorang tempat atau sesuatu maka diberi nama dengan sebuah kata benda.

2.8 Entity Relationship Diagram

Menurut Supriyanto (2005), Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD

untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan

untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh system

analyst dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system.

Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk

desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan.

ERD bersama-sama dengan detail pendukung, merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.

12

2.9 System Development Life Cycle

Menurut Pressman (2001), Model Software Development Life Cycle

(SDLC) yaitu sebuah siklus hidup pengembangan perangkat lunak yang terdiri

dari beberapa tahapan-tahapan penting dalam membangun perangkat lunak yang dilihat dari segi pengembangannya. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. SDLC tidak hanya penting untuk proses produksi software, tetapi juga sangat penting untuk proses maintenance software itu sendiri dan terdapat 4 metodologi SDLC, diantara lain

yaitu: “Classic Life Cycle” atau model Waterfall merupakan model yang paling

banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Model waterfall ini memiliki 6 tahapan, yaitu :

1. Analysis

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

2. Requirements Specification

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dan lain-lain. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

3 Design

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

4. Coding

Desain yang telah dibuat kemudian diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

5. Testing / Verification

Sesuatu yang dibuat harus diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

14

6. Maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

Gambar 2.2 Konsep SDLC – Waterfall (Pressman, 2005) Keuntungan menggunakan teknik waterfall:

a. Proses menjadi teratur.

b. Estimasi proses menjadi lebih baik. c. Jadwal menjadi lebih menentu.

2.10 Bagan Alir Dokumen

Menurut Jogiyanto (2005), bagan alir dokumen atau di sebut bagan alir formulir atau paperwork flowchart merupakan bagan yang menunjukan alir didalam program atau prosedure sistem secara logika dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dengan menggunakan simbol seperti berikut pada tabel berikut:

Gambar 2.3 Flowchart Kenneth dan Kendall (2003).

2.11 Microsoft SQL Server

Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

16

diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai (multiple user), masalah keamanan (security), masalah kesatuan (integration), dan masalah kebebasan data (data independence).

2.12 Testing Program Black Box

Menurut Pressman (2005), testing adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak adalah Box Testing. Black-box Testing merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menemukan kesalahan dan mendemonstrasikan fungsional aplikasi saat dioperasikan, apakah input diterima dengan benar dan output yang dihasilkan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Fokus dari pengujian mengunakan metode Black-Box adalah pada pengujian fungsionalitas dan output dihasilkan aplikasi. Pengujian Black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional dengan mengabaikan mekanisme internal atau komponen dari suatu program. pengujian perangkat lunak mempunyai beberapa level, untuk pengujian menggunakan metode Black Box, terdapat enam level yaitu Integration, Functional, System, Acceptance, Beta, dan Regression.

Salah satu dari pengujian Black Box yang dapat dilakukan oleh seorang penguji independen adalah Functional testing. Basis uji dari functional testing ini adalah pada spesifikasi dari komponen perangkat lunak yang akan diuji.

Functional testing memastikan bahwa semua kebutuhan-kebutuhan telah dipenuhi dalam sistem aplikasi. Dengan demikian fungsinya adalah tugas-tugas yang didesain untuk dilaksanakan sistem. Functional testing berkonsentrasi pada hasil dari proses, bukan bagaimana prosesnya terjadi.

18

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Administrasi Penjualan Pada CV.Adijaya Elektronik. Sebelum melakukan identifikasi dan analisis permasalahan, telah dilakukan pengumpulan data teknik wawancara dan observasi yang dilakukan di perusahaan. Adapun hasil dari wawancara dan observasi.

3.1 Identifikasi Permasalahan

Dari hasil wawancara dan observasi proses bisnis pada CV.Adijaya Elektronik dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini,

Pelanggan Bag.Penjualan Supplier

Bag.Pembelian Pemilik/Owner

Pembelian Barang

Pembelian Barang Merekap Data Supplier dan Barang

Memberikan Laporan Pembelian Retur Barang

Memberikan Laporan Penjualan Data Transaksi Retur

Data Customer

Memberikan Data Supplier Informasi Stok Barang dan Harga

Gambar 3.1 Workflow Administrasi Penjualan.

Pada gambar 3.1 menjelaskan bahwa pelanggan membeli barang, lalu bagian penjualan toko mengecek barang ke gudang setelah itu bila barang tersedia

maka bagian penjualan akan mencatat transaksi penjualan di buku dan membuat nota penjualan rangkap dua. Lembar pertama diserahkan kepada pelanggan, sedangkan lembar kedua diarsip oleh bagian penjual sebagai dasar untuk mencatat transaksi penjualan. Setelah bagian penjualan memberikan nota kepada pelanggan, maka pelanggan melakukan pembayaran. Apabila pelanggan melakukan retur, maka pelanggan memberikan barang yang akan diretur lalu bagian penjualan akan mengkonfirmasi kepada pemilik, retur barang dapat dilakukan bila mana kurang dari 3 hari dari masa pembelian dan barang yang dapat diretur dengan harga diatas Rp10.000,- .adanya barang retur dan hasil data laporan retur diarsipkan oleh bagian penjual. Dari seluruh laporan penjualan barang dan retur barang, maka diberikan kepada pemilik untuk pengecekan ulang. Apabila Barang atau stok tidak tersedia atau kurang maka CV. Adijaya elektronik melakukan pemesanan barang kepada supplier.

3.2 Requirements Specification

Pembuatan rancang bangun aplikasi penjualan pada CV. Adijaya Elektronik, peneliti menggambarkan sistem ini dengan blok diagram sebagai berikut:

20

ADMINISTRASI PENJUALAN

Input Proses Output

P h ase Data Otoritas Data Karyawan Pengolahan Otoritas Karyawan Data otoritas Karyawan B Data Tipe Barang

Data Harga Barang

Data Stok Barang

Data Supplier

Pengolahan Data

Barang Data Barang

C Data Konsumen Pengolahan Data

Order Konsumen Data Order Barang

A

Data Barang

A Pembelian Data Pembelian D

Transaksi Penjualan Data Transaksi Penjualan Data Otoritas

Karyawan B

Data Order Barang C

E

Data Transaksi Penjualan

E Transaksi Retur Data Transaksi Retur F

Pembuatan Laporan Data Pembelian Data Transaksi Penjualan Data Transaksi Retur D E F Laporan Penjualan Laporan Pembelian Laporan Stok Barang Laporan Barang Terlaris Laporan Retur Barang Data Order

Pencarian Barang Data Stok Barang

Laporan Laba Rugi

Gambar 3.2 Blok Diagram Penjualan.

Input yang dihasilkan dari blok diagram diatas yaitu:

1. Data tipe barang adalah data yang berisi tipe-tipe barang yang ada pada

2. Data harga barang adalah data yang berisi daftar harga barang.

3. Data stok barang adalah data yang berisi jumlah stok yang ada pada gudang

perusahaan.

4. Data supplier adalah data supplier yang akan bekerja sama dengan

perusahaan.

5. Data otoritas adalah data yang diambil dari struktur organisasi.

6. Data karyawan adalah data yang berisi profil karyawan.

7. Data konsumen adalah data konsumen yang akan membeli barang.

8. Data order berguna untuk melihat barang yang ada.

Proses yang dihasilkan dari blok diagram diatas yaitu:

1. Pengelolahan data barang adalah kegiatan melakukan pengolahan data

barang.

2. Pengelolahan data otoritas adalah kegiatan pembagian hak akses

masing-masing jabatan.

3. Pengelolahan data order konsumen adalah kegiatan pengolahan data order.

4. Pembelian adalah kegiatan dalam pembelian barang yang dibutuhkan.

5. Proses pencarian barang berguna bagi pembeli yang ingin mengetahui barang

yang dicari ada atau tidak.

6. Transaksi penjualan adalah kegiatan penjualan barang ke pembeli.

7. Transaksi retur adalah kegiatan pengembalian barang yang rusak ke

perusahaan.

8. Laporan penjualan adalah kegiatan pembuatan laporan.

Output yang dihasilkan dari blok diagram diatas yaitu:

22

2. Data otoritas karyawan adalah informasi otoritas karyawan.

3. Data order konsumen adalah informasi yang berisi data order konsumen.

4. Data stok barang adalah informasi barang ada.

5. Data pembelian adalah informasi yang berisi data pembeli.

6. Data transaksi penjualan adalah informasi yang berisi data pernjualan.

7. Data transaksi retur adalah informasi yang berisi data transaksi retur.

8. Laporan penjualan yaitu untuk mengetahui berapa penjualan saat ini.

9. Laporan pembelian yaitu untuk mengetahui berapa pembelian serta barang

apa saja yang akan dibeli.

10. Laporan stok barang yaitu untuk mengetahui berapa stok barang yang kurang

atau lebih.

11. Laporan 5 barang terlaris yaitu laporan yang berguna untuk mengetahui ke-5

barang yang laris terjual.

12. Laporan retur barang

13. Laporan laba rugi

3.3 Design

Setelah melakukan studi literatur dan wawancara, peneliti akan memulai menganalisa kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk CV. Adijaya Elektronik. Mulai dari perancangan Document Flow, System flow, Data Flow Diagram, ERD,

desain Input/Output, dan lain–lain yang dibutuhkan untuk sistem yang akan

dibangun. Semua hal yang akan dirancang oleh peneliti akan didiskusikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing, dosen pembimbing II dan pemilik toko. Peneliti melakukan analisis untuk dapat menyempurnakan sistem yang sudah ada, peneliti juga melakukan suatu sesi diskusi, pada sesi diskusi ini, akan ditampilkan

hasil desain input/output dari peneliti yang kemudian bersama–sama akan menentukan desain Input/Output yang tepat untuk digunakan (warna, tampilan, komposisi, logo dan lain sebagainya).

Perancangan sistem merupakan tahapan pemodelan sistem yang akan dibuat menggunakan diagram-diagram pemodelan system seperti dibawah ini.

1. System flow menggambarkan proses yang ada di sistem administrasi penjualan

di CV.Adijaya Elektronik.

2. Data Flow Diagram menggambarkan alur proses dan data di sistem

administrasi penjualan di CV.Adijaya Elektronik.

3. CDM Relational Diagram (ERD) menggambarkan relasi antar entitas

database. ERD terdiri dari Conseptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model.

3.3.1 System Flow

Dalam menentukan arah atau alur sistem dibutuhkan suatu cara perancangan untuk mendeskripsikan bagaimana tiap langkah yang dilakukan dalam sistem dan pengguna dapat diketahui agar didapatkan suatu gambaran mengenai cara kerja dari sistem yang akan dibangun.

A.System Flow Proses Login

Proses login merupakan proses yang terjadi saat user/pengguna sistem mulai menggunakan sistem. Saat proses login dilakukan pengecekan username, password dan hak akses user. Jika data username dan password salah, sistem

24

memberikan informasi status login gagal. System flow proses login dapat dilihat pada gambar 3.3 dibawah ini.

Proses Login

Sistem Administrasi Penjualan CV. Adijaya Elektronik User/Pengguna

Tidak

Ya

Halaman Menu User Validasi Data Login Memberi informasi status login gagal informasi status login gagal Data Login Valid ? Mulai Login Selesai Karyawan

Gambar 3.3 System Flow Proses Login

B.System Flow Manajemen Data Barang

Bagian admin yang bertugas untuk mengolah data barang, Manajemen data barang meliputi tipe barang, harga barang, stok barang dan supplier. Bagian admin harus terlebih dahulu login kedalam sistem menggunakan username dan password yang sudah dibuatkan. Jika login berhasil, bagian admin dapat menambahkan, merubah dan menghapus data barang. System Flow Manajemen data barang dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Manajemen Data Barang

Sistem Administrasi Penjualan CV. Adijaya Elektronik Bagian Admin Halaman Pengolahan Data Barang Mulai Proses Simpan Perubahan Data Barang Selesai Manage Data Barang Barang LOGIN

Gambar 3.4 System Flow Manajemen Data Barang

C.System Flow Manajemen Data Supplier

Bagian pembelian yang bertugas untuk mengolah data supplier. Bagian pembelian terlebih dahulu login kedalam sistem, kemudian memilih menu Manajemen data supplier. Pada halaman Manajemen data supplier, bagian pembelian dapat melakukan tambah, hapus dan perubahan data supplier. Alur sistem flow proses Manajemen data supplier dapat dilihat pada gambar 3.5 dibawah ini

26

Sistem Administrasi Penjualan CV. Adijaya Elektronik Bagian Pembelian Halaman Manage Data Karyawan Mulai Proses Simpan Perubahan Data Supplier Selesai Manage Data Supplier Penjualan Login

Gambar 3.5 System Flow Manajemen Data Supplier

D.System Flow Manajemen Otoritas Karyawan

Bagian admin yang bertugas mengolah otoritas karyawan. Otoritas karyawan adalah hak akses karyawan menggunakan sistem administrasi penjualan. Setiap karyawan mempunyai fungsi otoritas yang berbeda-beda didalam sistem. Bagian admin harus terlebih dahulu login kedalam sistem untuk dapat menambahkan, merubah dan menghapus otoritas karyawan. System Flow Manajemen otoritas karyawan dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Manajemen Otoritas Karyawan

Sistem Administrasi Penjualan CV. Adijaya Elektronik Bagian Admin

Dokumen terkait