Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pelaksanaan tugas akhir dan sistem yang dibuat serta saran yang mungkin dapat
bermanfaat bagi perbaikan dan perencanaan sistem yang lebih lanjut.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Proyek Konstruksi
Proyek adalah merupakan suatu rangkaian kegiatan dan kejadian yang saling berkaitan untuk mencapai suatu ujuan tertentu dan membuahkan hasil dalam suatu jangka tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Dalam pengertian lain, proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan sumber daya tertentu pula serta bagaimana menghimpun dan mengelola masukan (input) yang bersumber daya (tenaga, manusia, waktu, teknologi, bahan, peralatan dan managemen) untuk menghasilkan keluaran/ hasil poyek (output) yang telah ditentukan untuk mencapai suatu tujuan proyek yang mendukung suatu program dalam suatu jangka waktu tertentu.
Konstruksi adalah istilah yang sangat umum dipakai dalam bahasa kehidupan masyarakat sehari-hari. Akan tetapi ditinjau dari sudut akademis banyak terdapat persepsi yang berlainan tentang definisi dari konstruksi di antara para ahli. Moavenzadeh (1978) menyatakan bahwa industri konstruksi baik dinegara berkembang maupun negara maju dapat diartikan sebagai salah satu sektor ekonomi yang meliputi unsur perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan operasional berupa transformasi dari berbagai input
material menjadi suatu bentuk konstruksi. Wells (1986) menyatakan bahwa konstruksi secara umum diterjemahkan segala bentuk pembuatan infrastrukstur (contoh jalan, jembatan, bendungan, irigasi, gedung) serta
pelaksanaan, pemeliharaan dan perbaikan infrastrukstur. Berbeda dengan Wells, Henriod (1984) menyatakan bahwa industri konstruksi adalah sangat essential dalam konstribusinya pada proses pembangunan. Produk-produk industri konstruksi seperti jalan, jembatan, irigasi, rumah sakit dan gedung merupakan prasarana yang mutlak dibutuhkan pada proses pembangunan dan peningkatan kualitas hidup suatu masyarakat. Sedangkan proyek konstruksi adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Proyek konstruksi memiliki karakteristik unik yang tidak berulang pada proyek lainnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi yang mempengaruhi proses suatu proyek konstruksi berbeda satu sama lain. Misalnya kondisi alam seperti perbedaan letak geografis, hujan, gempa, dan keadaan tanah merupakan faktor yang turut mempengauhi keunikan proyek konstruksi.
Struktur elemen-elemen yang menyusun suatu proyek konstruksi, yaitu dimana biaya (cost) masing-masing elemen merupakan bagian dari biaya proyek konstruksi. Suatu proyek konstruksi dapat didekomposisi menjadi elemen-elemen yang lebih kecil. Setelah dilakukan dekomposisi maka akan terlihat struktur elemen-elemen penyusun suatu proyek konstruksi. Struktur elemen-elemen penyusun suatu proyek konstruksi dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini:
\
Gambar 2.1 Struktur Komponen Penyusun Proyek Konstruksi
Gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Suatu proyek konstruksi apabila didekomposisi akan terdiri dari beberapa tipe kerja (work type).
2. Setiap tipe kerja (work type) apabila didekomposisi akan terdiri dari beberapa item kerja (work item).
3. Setiap item kerja (work item) agar dapat direalisasikan maka membutuhkan sumberdaya-sumberdaya, yaitu: pekerja, material, dan peralatan.
4. Tidak semua item kerja memerlukan ketiga jenis sumberdaya tetapi ada juga yang hanya memerlukan satu atau dua jenis sumberdaya. Misalnya adalah item kerja penggalian tanah hanya memerlukan sumberdaya berupa pekerja dan peralatan saja tanpa memerlukan material.
2.1.1 J enis-jenis proyek konstruksi
Jenis proyek konstruksi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Proyek konstruksi bangunan gedung
Adalah proyek konstruksi yang menghasilkan tempat orang bekerja atau tinggal. Proyek konstruksi bangunan gedung meliputi rumah, kantor, pabrik, apartment, dan sebagainya.
2. Proyek konstruksi non-gedung (bangunan sipil)
Adalah proyek konstruksi yang digunakan untuk mengendalikan alam agar berguna bagi kepentingan manusia. Proyek bangunan sipil meliputi infrastruktur jalan, jembatan, dan bendungan.
Proyek konstruksi tentunya memiliki suatu karateristik tersendiri yang bersifat heterogen, artinya antara jenis proyek yang satu berbeda dengan proyek lainnya baik dari segi perencanaan, spesifikasi dan volume pekerjaan, komponen estimasi biaya proyek, dan ketidakpastian tingkat resikonya. Pada proyek bangunan gedung memiliki tingkat ketidakpastian dan variasi yang lebih kecil. Hal ini dikarenakan pada proyek bangunan gedung memiliki spesifikasi dan volume pekerjaan yang rinci dan lengkap. Sedangkan pada proyek konstruksi non-gedung, seperti proyek infrastrukstur jalan, tidak seperti pada proyek bangunan gedung. Proyek infratruktur jalan memiliki tingkat ketidakpastian, dan variasi yang lebih besar. Hal ini dikarenakan spesifikasi dan volume pekerjaan yang kurang jelas.
2.1.2 Sumber Daya Proyek Konstruksi
Sumber daya diperlukan guna melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang merupakan komponen proyek. Hal tersebut dilakukan terkait dengan ketepatan perhitungan unsur biaya, mutu dan waktu. Bagaimana cara mengelola pemakaian sumber daya ini akan memberikan akibat biaya pelaksanaan pekerjaan tersebut. Khusus dalam masalah sumber daya tersedia dalam kualitas dan kuantitas yang cukup pada waktunya, digunakan secara optimal dan dimobilisasi secepat mungkin setelah tidak diperlukan.
Secara umum sumber daya adalah suatu kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial ekonomi. Sehingga lebih spesifik dapat dinyatakan bahwa sumber daya proyek konstruksi merupakan kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi. Sumber daya proyek konstruksi terdiri dari beberapa jenis diantaranya sumber daya material, peralatan dan juga manusia/ tenaga kerja yang digunakan dalam pelaksanaan proyek, dimana dalam mengoperasikan sumber daya-sumber daya tersebut perlu dilakukan dalam suatu sistem yang baik, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Sumber daya-sumber daya yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Bahan (Material)
Pada setiap proyek konstruksi pemakaian material merupakan bagian terpenting yang mempunyai prosentase cukup besar dari total biaya proyek. Dari beberapa penelitian menyatakan
bahwa biaya material menyerap 50%-70% dari biaya proyek, biaya ini belum termasuk biaya penyimpanan material. Oleh karena itu menghitung material konstruksi menjadi sangat penting.
2. Peralatan (Equipment )
Melaksanakan suatu proyek konstruksi berarti menggabungkan berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk akhir yang diinginkan. Perlatan konstruksi (construction plant) merupakan salah satu sumber daya terpenting yang dapat mendukung tercapainya suatu tujuan yang diinginkan, pada proyek konstruksi kebutuhan untuk peralatan antara 7 - 15% dari biaya proyek (Fahan, 2005). Peralatan konstruksi yang dimaksud adalah alat/ peralatan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan konstruksi secara mekanis.
3. Manusia/ tenaga kerja (Human )
Untuk merealisasikan lingkup proyek menjadi deliverable,
diperlukan pula sumber daya. Pengelolaan sumber daya manusia meliputi proses perencanaan dan penggunaan sumber daya manusia dengan cara yang tepat (effective) untuk memperoleh hasil yang optimal. Sumber daya dapat berupa human (tenaga kerja, tenaga ahli, dan tenaga terampil).
2.2 Konstruksi J alan
Jalan adalah sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/ atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Untuk perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada lalu lintas sesuai dengan fungsinya. Tujuan akhir dari proyek konstruksi jalan adalah menghasilkan infrastruktur yang aman, efisien pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan biaya juga memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan tersebut.
2.3 Estimasi Biaya Konstruksi
Estimasi biaya konstruksi merupakan proses analisis perhitungan berdasarkan pada metode konstruksi, volume pekerjaan dan ketersediaan berbagai sumber daya, dimana keseluruhannya membentuk operasi pelaksanaan optimal yang membutuhkan pembiayaan. Estimasi dibuat jauh hari sebelum konstruksi dimulai atau paling tidak selama pelaksanaannya, maka jumlah biaya yang didapat berdasarkan analisis lebih merupakan taksiran biaya daripada biaya yang sebenarnya atau actual cost. Estimasi dalam arti luas pada hakekatnya adalah upaya untuk menilai atau memperkirakan suatu nilai melalui analisis perhitungan dan bardasarkan pada pengalaman. Dalam proses konstruksi, estimasi meliputi banyak hal yang mencakup bermacam maksud dan kepentingan bagi berbagai strata manajemen dalam organisasi. Apabila ditujukan untuk memperkirakan
pembiayaan konstruksi, estimasi pada hakekatnya merupakan upaya penerapan konsep rekayasa berlandaskan pada dokumen pelelangan, kondisi lapangan dan sumber daya kontruktor. Keterkaitan ketiga unsur tersebut membentuk kerangka konsep metode konstruksi yang harus diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kemudian dengan berpijak pada pengalamannya, kombinasi metode konstruksi dengan rincian volume pekerjaan yang dihadapi dan keadaan pasar pada umumnya akan memberikan biaya konstruksi yang diperlukan. Kualitas suatu perkiraan biaya yang berkaitan dengan akurasi dan kelengkapan unsur-unsurnya tergantung pada hal-hal berikut :
1. Tersedianya data dan informasi 2. Teknik atau metode yang digunakan 3. Kecakapan dan pengalaman estimator 4. Tujuan pemakaian perkiraan biaya 5. Harga satuan pekerjaan
Untuk merencanakan suatu proyek, perkiraan biaya harus didasarkan atas kebutuhan yang diperlukan proyek tersebut. Pembagian biaya proyek, terbagi untuk memenuhi beberapa kebutuhan yang terdapat di proyek tersebut. Selain itu suatu perkiraan biaya akan lengkap apabila mengandung unsur berikut :
a. Biaya pembelian material
Menyusun perkiraan biaya pembelian material sangatlah kompleks mulai dari membuat spesifikasi, mencari sumber, mengadakan lelang/ tender sampai membayar biayanya.
b. Biaya penyewaan peralatan konstruksi
Biaya penyewaan peralatan konstruksi digunakan pula sebagai saran bantu konstruksi yang sifatnya tidak permanen misalnya : truck, crane, fork, grader dll.
c. Upah tenaga kerja
Tenaga kerja terdiri dari tenaga ahli bidang enggineering, pengawas, dan tenaga kerja lapangan. Pengidentifikasian biaya tenaga kerja/ orang merupakan penjabaran lebih jauh dari lingkup proyek. Mengingat proporsi tenaga kerja dapat mencapai rosentase 25-35% dari total biaya proyek. Kegiatan estimasi pada proyek konstruksi dilakukan dengan tujuan tertentu tergantung dari pihak yang membuatnya. Bagi pemilik (owner) membuat estimasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang biaya yang harus owner sediakan untuk merealisasikan proyeknya. Pihak kontraktor membuat estimasi dengan tujuan untuk kegiatan penawaran terhadap proyek konstruksi.
Untuk menentukan harga penawaran, kontraktor harus memasukkan aspek-aspek lain yang sekiranya nanti akan berpengaruh terhadap biaya proyek. Tahap-tahap yang dilakukan untuk menyusun estimasi anggaran biaya sebagai berikut :
1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan pasar untuk menyediakan bahan/ material konstruksi
2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku di daerah lokasi proyek
menggunakan analisis yang diyakini oleh yang membuat anggaran
4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerja dengan memanfaatkan hasil analisis satuan pekerja
5. Membuat rekapitulasi
2.3.1 Metode Estimasi Biaya Konstruksi
Jika desain untuk suatu bangunan telah dispesifikasikan maka proyek dapat didekomposisi ke dalam elemen-elemen dengan tingkat kedetilan tertentu untuk digunakan dalam estimasi biaya. Harga satuan untuk setiap elemen yang ada dalam rancangan desain bangunan harus ditaksir untuk menghitung keseluruhan biaya konstruksi. Terdapat beberapa metode yang biasa digunakan untuk melakukan estimasi biaya konstruksi, yaitu:
1. Metode Biaya Satuan Sederhana
Misal suatu proyek didekomposisi menjadi n elemen untuk estimasi biaya. Anggap Qi adalah kuantitas elemen ke-i dan ui adalah biaya satuan elemen tersebut. Maka biaya proyek keseluruhan dapat diperoleh dari:
(2.1)
dengan n adalah jumlah elemen. Dengan berdasarkan pada karakteristik , teknologi yang digunakan, atau manajemen dari proses konstruksi maka harga satuan taksiran (ui) untuk tiap-tiap elemen dapat ditentukan.
2. Factored Estimate Formula
Suatu aplikasi khusus dari metode biaya satuan adalah “estimasi terfaktorisasi”. Estimasi terfaktorisasi pada umumnya digunakan pada proses-proses industri. Suatu proses industri biasanya membutuhkan beberapa komponen peralatan utama, seperti: tungku, tong raksasa dan pompa dalam suatu gedung pengolah bahan kimia, ditambah item-item penunjang seperti pipa, katup dan elemen-elemen elektrik. Biaya keseluruhan proyek didominasi oleh biaya-biaya untuk membeli dan memasang komponen-komponen peralatan utama dan item-item penunjangnya. Anggap Ci adalah biaya pembelian komponen peralatan utama ke-i dan fi adalah faktor yang digunakan dalam perhitungan biaya item-item penunjang yang dibutuhkan untuk pemasangan komponen peralatan ke-i tersebut. Kemudian biaya keseluruhan proyek diestimasi dengan:
(2.2) dengan n adalah jumlah komponen peralatan utama yang digunakan dalam proyek. Metode terfaktorisasi sesungguhnya berdasar pada prinsip perhitungan biaya item-item penunjang, seperti pipa dan katup sebagai suatu pembagi atau suatu pengali terhadap biaya item-item peralatan utama. Nilai C dapat diperoleh dengan melakukan Aturan Eksponensial sehingga penggunaan persamaan (2.2) mungkin melibatkan suatu kombinasi metode-metode estimasi biaya.
3.Formula Based on Labor, Material and Equipment
Anggap terdapat suatu kasus sederhana dengan biaya-biaya tenaga kerja, bahan baku dan peralatan pada semua item kerja sudah dihitung. Misal bahwa suatu proyek didekomposisi kedalam n item kerja. Anggap Qi adalah kuantitas kerja untuk item kerja i, Mi adalah biaya satuan bahan baku untuk item kerja i, Ei adalah tingkat satuan peralatan untuk item kerja i, Li adalah jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk satu satuan Qi, dan Wi adalah tingkat gaji yang bersesuaian dengan Li. Dalam hal ini, biaya proyek keseluruhan y adalah:
(2.3)
Ingat bahwa WiLi menghasilkan biaya tenaga kerja untuk satu satuan Qi, atau biaya satuan tenaga kerja untuk item kerja i. Sebagai akibatnya, unit-unit untuk semua term dalam persamaan (2.3) adalah konsisten.
2.3.2 Volume Pekerjaan
Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan ialah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume (kubikasi) suatu pekerjaan bukanlah merupakan volume (isi) sesungguhnya melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.
Di bawah ini diberikan beberapa contoh sebagai berikut: a. Volume galian tanah = 2.10 m3
b. Volume pasangan onderlag = 308.00 m2
C.
Volume pasangan batu tepi = 100.00 m d. Volume angker besi = 40 kg
e. Volume kunci tanam = 17 buah
Pada contoh di atas dapat diketahui dengan jelas bahwa satuan masing-masing volume pekerjaan, seperti volume galian tanah 2.10 m3, pasangan onderlag308.00 m2, pasangan batu tepi 100.00 m, angker besi beton 40 kg, dan kunci tanam 17 buah, bukanlah volume dalam arti sesungguhnya melainkan volume dalam satuan, kecuali volume galian tanah 2.10 m3 yang merupakan volume sesungguhnya.
2.3.3 Harga Satuan Pekerjaan
Yang dimaksud dengan Harga Satuan Pekerjaan ialah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat di pasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan. Upah tenaga kerja didapatkan di lokasi, dikumpulkan, dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah. Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap daerah berbeda-beda. Jadi dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu bangunan/proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan lokasi pekerjaan.
2.4 Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya (Begrooting) suatu proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek tersebut. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
RAB = Ʃ (V x HSP) Keterangan :
RAB : Rencana Anggaran Biaya V : Volume
HSP : Harga Satuan Pekerjaan
2.5 Pengertian Perangkat Lunak
Perangkat Lunak merupakan Program komputer, prosedur, dan dokumentasi terkait serta data yang berkaitan dengan pengoperasian suatu sistem komputer. Sedangkan perangkat lunak Aplikasi merupakan Program komputer yang sering dijumpai dan digunakan oleh pengguna komputer. Contoh: Ms Office, Aplikasi Bisnis, Aplikasi Keuangan, Chatting, Winamp, Games dan lain-lain.
Ada beberapa karakteristik yang terdapat pada sebuah perangkat lunak/ aplikasi, diantaranya adalah :
1. Pembuatan perangkat lunak berdasarkan logika. Ini menyebabkan pembuatan perangkat lunak berbeda antara satu programmer dengan
programmer lainnya.
2. Perangkat lunak dikembangkan bukan dibuat oleh pabrik-pabrik tertentu. Hal ini berarti bahwa perangkat lunak tidak dibuat secara massal, karena dalam pembuatan perangkat lunak memerlukan perancangan yang baik. 3. Perangkat lunak tidak akan pernah usang karena selalu diperbaharui 2.5.1 Aplikasi Berbasis Web
Aplikasi berbasis web adalah sebuah aplikasi yang dapat diakses melalui internet atau intranet, dan pada sekarang ini ternyata lebih banyak dan lebih luas dalam pemakaiannya. Banyak dari perusahaan-perusahaan berkembang yang menggunakan Aplikasi Berbasis Web dalam merencanakan sumber daya mereka dan untuk mengelola perusahaan mereka. Aplikasi Berbasis Web dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan yang berbeda. Sebagai contoh, Aplikasi Berbasis Web dapat digunakan untuk membuat invoice dan memberikan cara yang mudah dalam penyimpanan data di database. Aplikasi ini juga dapat dipergunakan untuk mengatur persediaan; karena fitur tersebut sangat berguna khususnya bagi mereka yang berbisnis ritel. Bukan hanya itu, Aplikasi Berbasis Web juga dapat bekerja memonitoring sistem dalam hal tampilan. Bahkan jumlah dari Aplikasi Berbasis Web sudah tak terhitung lagi, yakni dapat di desain dan disesuaikan untuk berbagai jenis industri, langitlah yang menjadi batasannya.
Selain fungsi-fungsi tersebut, salah satu keunggulan kompetitif dari Aplikasi Berbasis Web adalah bahwa aplikasi tersebut ‘ringan’ dan dapat diakses dengan cepat melalui browser dan koneksi internet atau
intranet ke server. Ini berarti bahwa pengguna dapat mengakses data atau informasi perusahaan mereka melalui laptop, smartphone, atau bahkan komputer PC di rumah mereka dengan mudah, tidak seperti aplikasi-aplikasi desktop di mana pengguna harus menginstal perangkat lunak atau aplikasi yang diperlukan hanya untuk mengakses data / informasi.
2.6 Pengertian PHP
PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa PHP adalah untuk memungkinkan perancangan web, menulis web dinamik dengan cepat. Halaman web biasanya disusun dari kode-kode html yang disimpan dalam sebuah file berekstensi .html. File html ini dikirimkan oleh server (atau file) ke browser, kemudian browser menterjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Sedangkan untuk program php harus diterjemahkan dahulu oleh web-server sehingga menghasilkan kode html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan.
2.6.1 Keuntungan PHP
Adapun banyak sekali keuntungan dalam penggunaan PHP diantaranya adalah sebagai berikut :
PHP adalah bahasa pemrograman yang sangat longgar dan fleksibel dalam penulisan, dan ini meningkatkan kepraktisan buat para
penggunanya dikarenakan pengguna bisa melakukan modifikasi sesuai dengan keinginannya sendiri. Misalnya saja programmer tidak diharuskan untuk menuliskan atau menghapus variabel. Walaupun kadang mereka juga tidak bisa mengatakan dengan mudah yang kemudian dipanggil dalam sebuah skrip, menebak formula terbaik dalam penetapan variabel secara otomatis kemudian menghapus variabel dan mengembalikan resource ke sistem setelah skrip berhasil di eksekusi. Pada akhirnya, PHP mampu membuat programmer lebih berpikir pada tujuan akhir dari project yang akan dibuat .
Sudah menjadi rahasia umum kalau PHP mampu membuat halaman dinamis memanipulasi form, dan dapat dihubungkan dengan
database. Adapun hal-hal yang lain yang dapat dilakukan dengan PHP :
a. Membuat dan memanipulasi file Macromedia Flash, gambar, dan
portable Document Format PDF.
b. Berkomunikasi dengan LDAP.
c. Berkomunikasi dengan banyak protocol, termasuk IMAP, POP3 dan NNTP.
d. Berkomunikasi dengan Credit-Card Processing Solution.
Jarang ada developer PHP yang terikat pada suatu implementasi pemecahan masalah. Di lain sisi, ada banyak pilihan yang ditawarkan oleh PHP. Contohnya ada pada database yang didukung oleh PHP. Kurang lebih semuanya ada 25 database, termasuk Adabas D, dBase, FrontBase, Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, Interbase, mSQL, direct MS-SQL, MySQL, Oracle, Oyrimos, PostgreSQL, Solid, Sybase,
Unix dbm dan Velocis.
Kemampuan string-parsing juga bisa dianggap sebagai banyaknya kemungkinan yang ditawarkan oleh PHP. Dalam hal ini, PHP memiliki lebih dari 85 function untuk memanipulasi string. Kelebihan ini tak hanya akan menawarkan keleluasaan untuk melakukan operasi string yang kompleks, namun juga menjembatani program yang memiliki functionalitas yang sama (seperti Python dan Perl) lewat PHP.
PHP merupakan salah satu open source software, yang dapat diartikan sebagai berikut :
a. PHP dapat dimodifikasi, didistribusikan, dan diintegrasikan dengan produk lain dengan pengguna lainnya.
b. Pengembangan dan auditing yang dilakukan secara terbuka. c. Semua orang berpartisipasi.
2.7 Pengertian MySQL
MySQL termasuk jenis Relational Database Management System
(RDBMS). Sehingga istilah seperti tabel, baris dan kolom tetap digunakan dalam MySQL. Pada MySQL sebuah database mengandung beberapa tabel, satu tabel terdiri dari sejumlah baris dan kolom.
Dalam konteks bahasa SQL, pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logik merupakan struktur dua dimensi yang terdiri atas baris-baris data (row atau record) yang berada dalam satu atau lebih kolom (column). Baris pada tabel sering disebut sebagai instance dari
data sedangkan kolom sering disebut sebagai attributes atau field.
Data yang terdapat dalam tabel berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field ini memiliki tipe sendiri-sendiri. Untuk