• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini dijelaskan kesimpulan setelah program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses pengembangan selanjutnya.

6

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Material

Material adalah sesuatu yang disusun atau dibuat oleh bahan (Callister & William, 2004). Pengertian material adalah bahan baku yang diolah perusahaan industri dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan yang dilakukan sendiri (Mulyadi, 2000). Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa material adalah sebagai beberapa bahan yang dijadikan untuk membuat suatu produk atau barang jadi yang lebih bermanfaat.

PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara mempunyai layanan diantaranya adalah infrared thermograph, repair trafo, treatment trafo, test trafo, dan sewa trafo. Beberapa layanan tersebut mempunyai bahan pendukung yaitu material. Material merupakan bahan dasar yang digunakan untuk melakukan pekerjaan.

2.1.1 Sifat Material

Material menurut Callister & William (2004) mempunyai beberapa sifat, antara lain:

a. Sifat listrik (daya hantar atau conductivity). b. Sifat kimia (segregasi, ketahanan korosi). c. Sifat fisik (massa jenis, struktur).

d. Sifat teknologi (mampu mesin, mampu keras). e. Sifat magnetik (permeabilitas, histeresis).

f. Sifat thermal (panas jenis pemuaian, konduktifitas). g. Sifat mekanik (kekuatan, kekerasan, nilai impak).

2.1.2 Material Trafo

Adapun aterial Trafo yang dijelaskan adalah sebagai berikut (Rusdjaja, 2003):

1. Inti Besi (Packing), untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan.

2. Alat Pernapasan (Silicagel), digunakan untuk melihat pengaruh naik turunnya beban transformator maupun suhu udara luar, maka suhu minyak pun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut.

3. Minyak Trafo (Transformator Oil), mempunyai 3 fungsi diantaranya yang pertama sebagai insulator yaitu menginsolasi kumparan di dalam trafo supaya tidak terjadi loncatan bunga api listrik (hubungan pendek) akibat tegangan tinggi. Kedua, sebagai pendingin yaitu mengambil panas yang ditimbulkan sewaktu trafo berbeban lalu melepaskannya. Ketiga, untuk melindungi komponen-komponen di dalam trafo terhadap korosi dan oksidasi.

4. Bushing, berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki

trafo.

5. Perubah Tap (Tap Changer), alat perubah perbandingan transformasi untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari tegangan jaringan atau primer yang berubah-ubah.

6. Kabel, alat yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik dapat berada diluar dan juga dalam tanah.

2.2 Pengertian Alat Kerja

Kata “Alat Kerja” diperoleh dari dua kata yaitu alat dan kerja. Kata

utama adalah alat yang artinya benda yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu atau membantu proses pekerjaan. Menurut Ndraha (1991) kerja adalah proses penciptaan atau pembentukan nilai baru pada suatu unit sumber daya, pengubahan atau penambahan nilai pada suatu unit alat pemenuhan kebutuhan yang ada. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa alat kerja merupakan benda yang digunakan untuk melakukan kegiatan sebagai salah satu kebutuhan.

2.2.1 Alat Kerja Trafo

Adapun aterial Trafo yang dijelaskan adalah sebagai berikut (Rusdjaja, 2003):

1. Forklif, alat yang digunakan untuk memindahkan barang dari tempat berbeda

dan berfungsi untuk memudahkan suatu pekerjaan.

2. Chain Box, alat yang digunakan untuk mengangkat benda dengan ukuran atau

kapasitas yang besar.

3. Bor Tangan, mesin yang digunakan untuk melakukan pengeboran dengan tangan.

4. Insulation Tester, digunakan untuk melihat nilai tahanan atau resistansi dari

isolasi yang membungkus bahan penghantar yang digunakan pada kabel listrik.

5. Megger (Alat Ukur), digunakan untuk memeriksa tahanan isolasi dari

generator.

6. Infrared, alat yand digunakan untuk melakukan pengecekan NDT (Non

7. Mesin Genset, mesin yang digunakan untuk melakukan pembangkitan listrik pada trafo.

8. Mesin Jigsaw, mesin yang digunakan untuk memotong kayu dengan bentuk lekuk-lekuk.

9. Mesin Las, alat yang berfungsi sebagai melakukan proses penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam.

10. Mesin Treatment, peralatan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan

treatment trafo.

11. Tes Oli, alat yang digunakan dalam melakukan pengetesan oli trafo untuk melihat kandungan kadar oli trafo.

12. ToolBox¸ merupakan kumpulan alat-alat dasar yang digunakan untuk

menunjang pekerjaan.

13. Box Oven¸ alat yang digunakan untuk melakukan pemanasan trafo yang telah

dilakukan perbaikan.

2.3 Aplikasi

Menurut Jogiyanto (2003) teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila instruksi-instruksi tertentu telah diberikan kepadanya. Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software). Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang di buat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu.

Pengertian aplikasi menurut Supriyanto (2005) adalah program yang memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan pengertian aplikasi menurut Simamarta (2006) adalah program atau sekelompok program yang

dirancang untuk digunakan oleh pengguna akhir (end user). Aplikasi yang akan digunakan untuk membangun rancang bangun ini adalah aplikasi berbasis website.

2.4 Website

Pengertian website adalah keseluruhan halaman- halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Domain adalah sebuah nama unik yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau lembaga atau organisasi yang bisa diakses melalui internet. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan diantara satu halaman web dengan yang lainnya disebut hyperlink. Sedangkan teks yang menghubungkan media tersebut disebut hypertext (Yuhefizar & R, 2009).

Menurut Baridwan (1999), Website merupakan kumpulan berbagai halaman web yang ditulis dengan bahasa HTML yang kemudian bisa di lihat menggunakan software yang disebut web browser. Halaman web bisa berisi file

seperti gambar, video, dan sebagainya. Agar dapat diakses, halaman web harus diletakkan di server web untuk kemudian bisa diakses melalui peranti seperti internet dan jaringan. Sedangkan pengertian website menurut Simamarta (2006) adalah sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet web server dipresentasikan dalam bentuk hypertext.

2.4.1 Jenis Website Berdasarkan Sifat

Adapun sifat website dapat dibagi menjadi dua, diantaranya yaitu (Yuhefizar & R, 2009):

a. Website statis : merupakan sebuah website yang konten atau isinya jarang berubah. Misalnya website profil organisasi.

b. Website dinamis : merupakan sebuah website yang konten atau isinya selalu

berubah- ubah setiap saat. Misalnya website berita.

2.4.2 Jenis Website Berdasarkan Tujuan

Adapun sifat website dapat dibagi menjadi dua, diantaranya yaitu (Yuhefizar & R, 2009):

a. Personalweb : website yang berisi informasi tentang seseorang

b. Corporate web : website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan

c. Portal web : website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita, email dan jasa- jasa lainnya.

2.5 Stuktur Navigasi

Struktur navigasi adalah struktur atau alur suatu program yang merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan website (Prihatna, 2005). Terdapat empat macam bentuk dasar dari struktur navigasi yang biasa digunakan dalam pembuatan website, yaitu meliputi struktur navigasi linier, struktur navigasi hiraksi, struktur navigasi non-linier, dan struktur navigasi campuran.

2.5.1 Struktur navigasi linier

Stukruk navigasi linier mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut, yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu

halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya.

Gambar 2.1 Struktur Navigasi Linier

2.5.2 Struktur Navigasi Hirarki

Merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu satu akan disebut sebagai Master Page (halaman utama pertama), halaman utama ini mempunyai halaman percabangan yang disebut Slave Page (halaman pendukung). Jika salah satu halaman pendukung dipilih atau diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama Master Page (halaman utama kedua) dan seterusnya. Pada navigasi ini tidak diperkenalkan adanya tampilan secara linier.

Gambar 2.2 Struktur Navigasi Hirarki

2.5.3 Struktur Navigasi Non-Linier

Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan pada struktur non linier ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki. Karena pada percabangan ini walaupun terdapat percabangan, tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master Page dan Slave Page.

Gambar 2.3 Struktur Navigasi Non-Linier

2.5.4 Struktur Navigasi Composite (Campuran)

Merupakan gabungan dari ketiga struktur yang ada. Struktur navigasi ini biasa digunakan dalam pembuatan multimedia karena dapat memberikan keinteraksian yang lebih tinggi.

Gambar 2.4 Struktur Navigasi Composite (Campuran)

2.6 Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Nugroho (2004), PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext

Preprocessor, PHP merupakan bahasa program yang berbentuk script yang

diletakkan di dalam server web. Terdapat beberapa keunggulan dalam menggunakan PHP adalah sebagai berikut :

1. PHP merupakan program open source.

2. Dapat dijalankan pada semua sistem operasi yang berbeda. 3. Adanya penggunaan session.

Sedangkan pengertian PHP menurut Peranginangin (2006) digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada

dokumen HTML. Berikut adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh PHP, diantaranya (Peranginangin, 2006):

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana mulai dari

apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan

developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin

(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime

melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

2.7 My Structure Query Language (MySQL)

MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan

programmer web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang

sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya. MySQL (My Structure

Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open

2.8 Diagram Alir

Menurut Jogiyanto (2001), bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan tentang urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

Document flow adalah bagan alir dokumen atau bisa disebut juga sebagai

bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Dalam pembuatannya, document flow memiliki ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah notasi-notasi yang ada di dalamnya (Jogiyanto, 2001).

2.9 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Kendall & Kendall (2003), Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut DFD, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut Kendall & Kendall (2003), dalam memetakan DFD, terdapat beberapa simbol yang digunakan yaitu :

A.External entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Gambar 2.5 Simbol External Entity

B.Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data

menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau

entitas dengan proses.

Flow_1 Flow_1

Gambar 2.6 Simbol Data Flow

C.Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.

Gambar 2.7 Simbol Process

D.Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses

penyimpanan data.

1 Stor_2

2.10 System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) disebut juga dengan model

waterfall adalah model air terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic

life cycle) (Pressman, 2015). Model ini mencakup beberapa fase atau tahapan

untuk membentuk suatu sistem. Waterfall merupakan model SDCL yang menawarkan pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata dengan beberapa tahapan diantaranya spesifikasi kebutuhan pengguna, perencanaan, pemodelan, konstruksi dan deployment. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.

Communication - Analisa Sitem - Requirement Planning - Estimasi - Penjadwalan Modeling - Analisis Desain Construction - Coding - Pengujian Deployment Communication Planning Modeling Construction

Gambar 2.9 System Development Life Cycle Model Waterfall (Pressman, 2015) Penjelasan mengenai tahapan SDLC model waterfall adalah sebagai berikut (Pressman, 2015):

a. Communication

Langkah pertama diawali dengan komunikasi kepada konsumen/pengguna. Pada langkah ini merupakan langkah yang penting karena menyangkut pengumpulan informasi tentang kebutuhan konsumen/pengguna.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam communication adalah seperti analisis kebutuhan bisnis, studi literatur, analisis kebutuhan pengguna, dan analisis kebutuhan perangkat lunak.

b. Planning

Langkah kedua yaitu planning (perencanaan), pada proses ini merencanakan pengerjaan software yang akan dibangun. Planning meliputi tugas-tugas yang akan dilakukan mencakup resiko yang mungkin terjadi, hasil yang akan dibuat, dan jadwal pengerjaan.

c. Modeling

Langkah ketiga adalah proses modeling, proses modeling dilakukan setelah proses communication dan planning telah teridentifikasi. Pada proses modeling

ini menerjemahkan syarat kebutuhan sistem ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, dan representasi interface.

d. Construction

Langkah keempat yaitu proses construction, construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.

Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh pengguna.

Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu

software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan

ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

e. Deployment

Langkah terakhir yaitu deployment, tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan pengguna. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.

3.1 Black Box Testing

Menurut Pressman (2010)Black-Box testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang memungkinkan engineers untuk memperoleh set kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk sebuah program. Black-Box testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam kategori berikut:

1. Fungsi yang tidak benar atau fungsi yang hilang 2. Kesalahan antarmuka

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan perilaku (behavior) atau kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan pemutusan kesalahan

Menurut Pressman (2010) tujuan dari pengujian adalah untuk menemukan dan memperbaiki sebanyak mungkin kesalahan dalam program sebelum menyerahkan program kepada customer. Salah satu pengujian yang baik adalah pengujian yang memiliki probabilitas tinggi dalam menemukan kesalahan.

20

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dibahas tentang analisis permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja Pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara. Berdasarkan System Development Life Cycle

(SDLC) yang digunakan. Sebelum melakukan identifikasi masalah dan analisis, telah dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu dengan teknik wawancara dan observasi yang dilakukan di PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara. Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam membangun sistem.

Identifikasi Masalah Analisis Permasalahan Analisis Kebutuhan Pengguna Rancangan Sistem Membangun Aplikasi (Coding) Pengujian

3.1 Communication

Dalam melakukan communication, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahap-tahap dalam analisis sistem yang dilakukan adalah identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan, dan analisis kebutuhan pengguna.

3.1.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi permasalahan diperoleh dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara. Observasi dilakukan pada tanggal 25 Januari 2016 sampai dengan Juli 2016. Data-data yang dibutuhkan untuk dikumpulkan dengan melakukan wawancara pada narasumber yaitu Sales

Manager pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara. Pada tahap ini dilakukan

pengumpulan berbagai informasi tentang proses bisnis, penentuan dalam pengaturan material dan alat kerja untuk setiap pemesanan, serta memperoleh data-data terkait dengan material dan alat kerja yang digunakan pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara.

Proses bisnis dalam penerimaan pesanan pelanggan yang terjadi pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara diawali dengan proses pesanan yang dilakukan oleh pelanggan. Pelanggan dapat memilih layanan yang telah ditawarkan oleh perusahaan. Jika pelanggan sudah melakukan pemesanan, maka sales manager

akan mencatat pesanan pelanggan dan membuatkan sales order untuk keperluan material dan alat kerja dalam melakukan pekerjaan lapangan serta sales manager

harus menentukan jadwal dan tenaga kerja yang akan melakukan pekerjaan di lapangan. Jika sales order sudah mempunyai jadwal, tenaga kerja, alat kerja, dan material yang sesuai, maka sales manager akan menggandakan form sales order

sebanyak 2 untuk diberikan kepada pelanggan dan dijadikan arsip oleh sales

manager. Setelah menentukan jadwal dan tenaga kerja sudah selesai, kemudia

sales manager akan membuat surat jalan dari sales order yang telah dibuat. Surat

jalan tersebut akan diberikan kepada project manager sebagai acuan dalam melakukan pekerjaan di lapangan. Kemudian project manager dan tim akan menyelesaikan pekerjaan.

Setelah pekerjaan lapangan selesai, maka project manager akan memberikan hasil pekerjaan kepada sales manager sebagai informasi untuk dibuatkan laporan pekerjaan dan berita acara. Sales manager akan memperbanyak laporan pekerjaan dan berita acara sebanyak 2 laporan untuk diberikan kepada pelanggan dan akan diarsip oleh sales manager. Laporan pekerjaan diperlukan untuk dijadikan sebagai histori perbaikan setiap pelanggan. Berita Acara diperlukan untuk informasi pekerjaan yang telah diselesaikan yang diberikan kepada pelanggan. Dari hasil identifikasi permasalahan yang telah dilakukan, gambaran proses bisnis pada pemesanan di atas dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Document Flow Pemesanan Jasa Service Trafo

Pelanggan Sales Manager Project Manager

Mulai Pesanan Pelanggan Pesanan Pelanggan Membuat Sales Order Sales Order belum ditentukan jadwal dan tenaga kerja Menentukan Perkiraan Jadwal dan Tenaga Kerja

Sales Order sudah mempunyai jadwal

dan tenaga kerja

Perbanyak Form Sales Oder 2 1 Sales Order Membuat Surat Jalan Melakukan Pekerjaan Lapangan Hasil Pekerjaan Lapangan Surat Jalan Membuat Laporan Pekerjaan 2 1 Laporan Pekerjaan 1 Laporan Pekerjaan Selesai 2 1 Sales Order Membuat Berita Acara 1 2 Berita Acara 2 Berita Acara

3.1.2 Analisis Permasalahan

Setelah dilakukan observasi dan wawancara, maka dapat diketahui proses alur bisnis yang dilakukan oleh masing-masing bagian dan proses alur dokumen atau document flow yang dilakukan oleh masing-masing pengguna, maka proses berikutnya adalah melakukan analisis kebutuhan yang sesuai dengan proses-proses tersebut. Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk merancang kebutuhan dari masing-masing pengguna sistem. Analisis ini dilakukan pada setiap pengguna yang secara langsung berhubungan atau berinteraksi dengan sistem nantinya. Berikut ini hasil analisis kebutuhan untuk masing-masing pengguna.

1. Selama ini, proses pengolahan data di perusahaan hanya menggunakan dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel.

2. Sales manager tidak dapat mengetahui jumlah stok material dan alat kerja yang

ada di gudang dikarenakan belum adanya pencatatan yang baik terhadap pengaturan material dan alat kerja.

3. Sales manager mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian data material

dan data alat kerja. Sehingga dapat menimbulkan waktu yang lama dalam pembuatan sales order dan menentukan perkiraan jadwal kerja.

4. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakcocokan material atau alat kerja yang dibutuhkan dengan data yang ada di gudang.

3.1.3 Solusi Permasalahan

Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara, solusi yang diberikan adalah dengan membangun Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja Pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara yang

dapat membantu sales manager dalam melakukan pengaturan material dan alat kerja dan mempermudah untuk pembuatan pesanan pelanggan.

3.1.4 Analisis Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan hasil analisis permasalahan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan lingkungan sistem, fungsi produk, dan karakteristik pengguna dari Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja pada DKP dari setiap bagian proses bisnis meliputi lingkungan sistem, fungsi-fungsi produk, dan karateristik pengguna.

A.Lingkungan Sistem

Pada lingkungan sistem ini menjelaskan mengenai alur kerja sistem untuk melakukan proses pemesanan dan verifikasi order. Aktor yang ada pada tahap ini ada 2, yaitu pelanggan dan sales manager. Komputer atau laptop pelanggan dan sales manager harus terhubung dengan jaringan internet agar dapat mengakses website pengaturan material dan alat kerja yang dimiliki oleh PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara sehingga pelanggan dapat melakukan pemesanan yang diinginkan. Sebelum melakukan pesanan, pelanggan harus mempunyai username

untuk dapat login ke dalam aplikasi dengan memasukkan dapat pelanggan dan jika pelanggan sudah mempunyai username, maka pelanggan dapat melakukan pemesanan. Setelah pelanggan sudah melakukan pemesanan, sales manager

mendapatkan notifikasi bahwa terdapat pesanan baru dan masuk ke dalam menu verifikasi order. Dalam melakukan verifikasi order, sales manager harus melihat

Dokumen terkait