• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja Pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja Pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara."

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGATURAN MATERIAL DAN ALAT KERJA PADA PT. DWI KARYA PRASETYA NUSANTARA

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Rani Mei Clara Larasati 12.41010.0195

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

viii

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Pengertian Material ... 6

2.1.1 Sifat Material ... 6

2.1.2 Material Trafo ... 6

2.2 Pengertian Alat Kerja ... 8

2.2.1 Alat KerjaTrafo ... 8

2.3 Aplikasi ... 9

2.4 Website ... 10

2.4.1 Jenis Website Berdasarkan Sifat ... 11

(3)

ix

2.5 Struktur Navigasi ... 11

2.6 Hypertext Preprocessor (PHP) ... 14

2.7 My Structure Query Language (MySQL) ... 15

2.8Diagram Alir ... 15

2.9 Data Flow Diagram (DFD) ... 15

2.10 System Development Life Cycle (SDLC) ... 17

2.11 Black Box Testing ... 19

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 20

3.1 Communication ... 20

3.1.1 Identifikasi Masalah ... 20

3.1.2 Analisis Permasalahan ... 23

3.1.3 Solusi Permasalahan ... 23

3.1.4 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 24

3.1.5 Struktur Navigasi ... 25

3.2 Planning ... 28

3.2.1 Block Diagram ... 28

3.2.2 System Flow ... 34

3.3 Modeling ... 40

3.3.1 Data Flow Diagram ... 41

3.3.2 Entity Relationship Diagram ... 49

3.3.3 Struktur Tabel ... 52

(4)

x

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 77

4.1 Implementasi Sistem ... 77

4.1.1 Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras)... 77

4.1.2 Kebutuhan Software (Perangkat Lunak) ... 78

4.2 Uji Coba Form ... 78

4.2.1 FormLogin ... 78

4.2.2 Form Beranda (Sales Manager) ... 81

4.2.3 Form Profile Sales Manager ... 81

4.2.4 Form Master Material ... 83

4.2.5 Form Master Alat Kerja ... 86

4.2.6 Form Layanan ... 88

4.2.7 Form Master Tenaga Kerja ... 92

4.2.8 Form Verifikasi Order ... 95

4.2.9 Form Laporan Surat Jalan ... 97

4.2.10 Form Laporan Berita Acara ... 99

4.2.11 Form Laporan Pekerjaan ... 101

4.2.12 Form Rekap Order Transaksi ... 102

4.2.13 Form Rekap Pelanggan ... 104

4.2.14 Form Rekap Layanan ... 105

4.2.15 Form Register Pelanggan ... 107

4.2.16 Form Beranda Pelanggan ... 108

(5)

xi

4.4.1 Evaluasi Terhadap Fungsionalitas Sales Manager ... 111

4.4.2 Evaluasi Terhadap Fungsionalitas Pelanggan ... 112

BAB V. PENUTUP ... 113

5.1 Kesimpulan ... 113

5.2 Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... 114

(6)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara (DKP) adalah perusahaan jasa swasta

yang bergerak dibidang elektrikal, mekanikal, supplier, dan maintenance

transformator (trafo) yang bertempat di Jalan Penjaringan Timur No. 50,

Surabaya. Pada awal berdirinya tahun 2002, PT Dwi Karya Prasetya Nusantara

merupakan suatu perusahaan Commanditaire Vennontschap (CV), namun seiring

dengan berjalannya waktu, pada tahun 2015 perusahaan berubah menjadi

Perseroan Terbatas (PT). PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara telah memperluas

wilayah pelayanan dibeberapa pulau besar di Indonesia seperti Kalimantan,

Sulawesi, Sumatera, Bali dan Jaya Pura. Perusahaan mempunyai jumlah

pelanggan sekitar 340 pelanggan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. PT.

Dwi Karya Prasetya Nusantara mempunyai beberapa pelayanan, antara lain

perbaikan trafo (service trafo) satu fase & tiga fase, pendinginan oli, treatment oli

trafo (purifying oil trafo), filter / treatment / purifier oli turbin, analisa kandungan

air oli, inspeksi infrared thermography, losses tes and full load test, dan sewa

trafo.

Selama ini PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara mempunyai proses bisnis

yang dimulai dari proses pesanan pelanggan yaitu pelanggan melakukan pesanan

melalui telephone atau email. Setelah pelanggan melakukan pesanan, proses

selanjutnya adalah pengolahan data pesanan yang dilakukan oleh sales manager.

Pada proses pengolahan data pesanan sales manager membuat sales order, di

(7)

sesuai dengan layanan yang dipesan oleh pelanggan. Dari hasil sales order

tesebut, sales manager membuat surat jalan dan menentukan perkiraan jadwal dan

tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di lapangan. Pada proses pekerjaan

lapangan yang dikepalai oleh project manager melakukan pekerjaan sesuai

dengan surat jalan yang sudah dibuat oleh sales manager. Jika proses pekerjaan

lapangan sudah selesai maka sales manager membuat laporan pekerjaan sebagai

hasil pekerjaan dan histori pesanan pelanggan.

Dalam melakukan proses bisnis tersebut, perusahaan mempunyai

beberapa permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari proses pengolahan pesanan yaitu

sales manager kesulitan dalam melakukan pencarian data material dan data alat

kerja, sehingga menimbulkan waktu yang lama dalam membuat sales order. Sales

manager masih melakukan input manual dalam pembuatan surat jalan dengan

mengetik secara langsung di ms. Word, sehingga dalam pembuatan surat jalan

sering mengalami kesulitan. Dimana sales manager tidak dapat memantau jumlah

ketersediaan alat kerja dan material karena tidak adanya proses pengaturan dalam

pengurangan jumlah alat kerja dan material dengan jadwal pekerjaan, sehingga

tidak jarang terjadi ketidakcocokan material dan alat kerja di lapangan. Dari

seringnya ketidakcocokan tersebut, maka dapat mengakibatkan berkurangnya

jumlah pesanan pelanggan diantaranya tahun 2013 sebanyak 251 pesanan, tahun

2014 menurun menjadi 246 pesanan, dan tahun 2015 mengalami penurunan yang

cukup banyak yaitu 180 pesanan.

Berdasarkan permasalahan di atas, PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara

membutuhkan sebuah aplikasi pengaturan material dan alat kerja yang dapat

(8)

yang dibangun menggunakan website karena dapat diakses oleh pelanggan yang

berada di seluruh Indonesia. Dalam aplikasi ini pelanggan dapat melakukan

pemesanan layanan sesuai dengan kebutuhan, dari pesanan pelanggan tersebut

akan masuk ke dalam pesanan tunggu untuk dibuatkan sales order. Sales manager

dapat menerima pesanan pelanggan dengan cepat karena aplikasi dapat

memberikan informasi jumlah stok alat kerja dan material yang tersedia di

gudang. Selain itu dalam membuat sales order dan surat jalan dibutuhkan

informasi tentang jadwal pekerjaan, sales manager dapat memilih tanggal

pekerjaan dengan melihat informasi berdasarkan tanggal alat kerja yang tersedia.

Sehingga dari proses pemesanan tersebut, sales manager dengan otomatis akan

mendapatkan laporan surat jalan, laporan berita acara, dan laporan pekerjaan

sesuai dengan sales order yang dilakukan oleh sales manager.

Dengan adanya website pengaturan material dan alat kerja ini dapat

mempermudah sales manager dalam melakukan transaksi dan menghasilkan

laporan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu dapat membantu sales manager dapat

mendapatkan informasi rekap order transaksi selama periode yang dipilih.

Pelanggan menerima laporan surat jalan dan laporan pekerjaan, sehingga

pelanggan mempunyai histori dari pekerjaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

(9)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka batasan

masalah yang diambil adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi yang dibangun berbasis website.

2. Aplikasi membahas tentang proses pengaturan data material dan data alat kerja.

3. Aplikasi digunakan oleh sales manager dan pelanggan.

4. Pelanggan adalah pemakai jasa perbaikan trafo di PT. Dwi Karya Prasetya

Nusantara.

5. Pelanggan dapat melakukan pesanan sesuai dengan layanan yang diberikan PT.

Dwi Karya Prasetya Nusantara.

6. Bahasa pemgoraman yang digunakan adalah PHP.

7. Database yang digunakan MySQL.

8. Material dalam aplikasi ini adalah bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan

dasar untuk melakukan pekerjaan.

9. Alat kerja dalam aplikasi ini adalah alat yang digunakan untuk membantu

proses pekerjaan lapangan.

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan

tugas akhir ini adalah menghasilkan aplikasi pengaturan material dan alat kerja

pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini

(10)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang teori yang berkaitan dengan

permasalahan dan teori yang digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan yaitu pengertian material, sifat material, material trafo,

pengertian alat kerja, alat kerja trafo, pengertian aplikasi, pengertian

website, jenis-jenis website, pengertian PHP dan MySQL, pengertian

Data Flow Diagram, dan System Developtment Life Cycle

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini dijelaskan tentang uraian permasalahan, analisis

permasalahan dan perancangan sistem yang dijabarkan dengan

menggunakan Documen Flow, System Flow, Data Flow Diagram

(DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), struktur basis data dan

desain input/output.

BAB IV EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat

secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari rancangan input

dan output serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat

untuk mengetahui apakah aplikasi sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan kesimpulan setelah program aplikasi selesai

(11)

6

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Material

Material adalah sesuatu yang disusun atau dibuat oleh bahan (Callister &

William, 2004). Pengertian material adalah bahan baku yang diolah perusahaan

industri dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan yang

dilakukan sendiri (Mulyadi, 2000). Dari beberapa pengertian tersebut, dapat

disimpulkan bahwa material adalah sebagai beberapa bahan yang dijadikan untuk

membuat suatu produk atau barang jadi yang lebih bermanfaat.

PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara mempunyai layanan diantaranya

adalah infrared thermograph, repair trafo, treatment trafo, test trafo, dan sewa

trafo. Beberapa layanan tersebut mempunyai bahan pendukung yaitu material.

Material merupakan bahan dasar yang digunakan untuk melakukan pekerjaan.

2.1.1 Sifat Material

Material menurut Callister & William (2004) mempunyai beberapa sifat,

antara lain:

a. Sifat listrik (daya hantar atau conductivity).

b. Sifat kimia (segregasi, ketahanan korosi).

c. Sifat fisik (massa jenis, struktur).

d. Sifat teknologi (mampu mesin, mampu keras).

e. Sifat magnetik (permeabilitas, histeresis).

f. Sifat thermal (panas jenis pemuaian, konduktifitas).

(12)

2.1.2 Material Trafo

Adapun aterial Trafo yang dijelaskan adalah sebagai berikut (Rusdjaja,

2003):

1. Inti Besi (Packing), untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh

arus listrik yang melalui kumparan.

2. Alat Pernapasan (Silicagel), digunakan untuk melihat pengaruh naik turunnya

beban transformator maupun suhu udara luar, maka suhu minyak pun akan

berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut.

3. Minyak Trafo (Transformator Oil), mempunyai 3 fungsi diantaranya yang

pertama sebagai insulator yaitu menginsolasi kumparan di dalam trafo supaya

tidak terjadi loncatan bunga api listrik (hubungan pendek) akibat tegangan

tinggi. Kedua, sebagai pendingin yaitu mengambil panas yang ditimbulkan

sewaktu trafo berbeban lalu melepaskannya. Ketiga, untuk melindungi

komponen-komponen di dalam trafo terhadap korosi dan oksidasi.

4. Bushing, berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki

trafo.

5. Perubah Tap (Tap Changer), alat perubah perbandingan transformasi untuk

mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari

tegangan jaringan atau primer yang berubah-ubah.

6. Kabel, alat yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik dapat berada

(13)

2.2 Pengertian Alat Kerja

Kata “Alat Kerja” diperoleh dari dua kata yaitu alat dan kerja. Kata

utama adalah alat yang artinya benda yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu

atau membantu proses pekerjaan. Menurut Ndraha (1991) kerja adalah proses

penciptaan atau pembentukan nilai baru pada suatu unit sumber daya, pengubahan

atau penambahan nilai pada suatu unit alat pemenuhan kebutuhan yang ada. Dari

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa alat kerja merupakan benda yang

digunakan untuk melakukan kegiatan sebagai salah satu kebutuhan.

2.2.1 Alat Kerja Trafo

Adapun aterial Trafo yang dijelaskan adalah sebagai berikut (Rusdjaja,

2003):

1. Forklif, alat yang digunakan untuk memindahkan barang dari tempat berbeda

dan berfungsi untuk memudahkan suatu pekerjaan.

2. Chain Box, alat yang digunakan untuk mengangkat benda dengan ukuran atau

kapasitas yang besar.

3. Bor Tangan, mesin yang digunakan untuk melakukan pengeboran dengan

tangan.

4. Insulation Tester, digunakan untuk melihat nilai tahanan atau resistansi dari

isolasi yang membungkus bahan penghantar yang digunakan pada kabel

listrik.

5. Megger (Alat Ukur), digunakan untuk memeriksa tahanan isolasi dari

generator.

6. Infrared, alat yand digunakan untuk melakukan pengecekan NDT (Non

(14)

7. Mesin Genset, mesin yang digunakan untuk melakukan pembangkitan listrik

pada trafo.

8. Mesin Jigsaw, mesin yang digunakan untuk memotong kayu dengan bentuk

lekuk-lekuk.

9. Mesin Las, alat yang berfungsi sebagai melakukan proses penyambungan

logam dengan cara mencairkan sebagian logam.

10. Mesin Treatment, peralatan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan

treatment trafo.

11. Tes Oli, alat yang digunakan dalam melakukan pengetesan oli trafo untuk

melihat kandungan kadar oli trafo.

12. ToolBox¸ merupakan kumpulan alat-alat dasar yang digunakan untuk

menunjang pekerjaan.

13. Box Oven¸ alat yang digunakan untuk melakukan pemanasan trafo yang telah

dilakukan perbaikan.

2.3 Aplikasi

Menurut Jogiyanto (2003) teknologi yang canggih dari perangkat keras

akan berfungsi bila instruksi-instruksi tertentu telah diberikan kepadanya.

Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software). Aplikasi

dapat diartikan juga sebagai program komputer yang di buat untuk menolong

manusia dalam melakukan tugas tertentu.

Pengertian aplikasi menurut Supriyanto (2005) adalah program yang

memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan

permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan pengertian aplikasi

(15)

dirancang untuk digunakan oleh pengguna akhir (end user). Aplikasi yang akan

digunakan untuk membangun rancang bangun ini adalah aplikasi berbasis website.

2.4 Website

Pengertian website adalah keseluruhan halaman- halaman web yang

terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. Domain adalah

sebuah nama unik yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau lembaga atau

organisasi yang bisa diakses melalui internet. Sebuah website biasanya dibangun

atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan diantara satu

halaman web dengan yang lainnya disebut hyperlink. Sedangkan teks yang

menghubungkan media tersebut disebut hypertext (Yuhefizar & R, 2009).

Menurut Baridwan (1999), Website merupakan kumpulan berbagai

halaman web yang ditulis dengan bahasa HTML yang kemudian bisa di lihat

menggunakan software yang disebut web browser. Halaman web bisa berisi file

seperti gambar, video, dan sebagainya. Agar dapat diakses, halaman web harus

diletakkan di server web untuk kemudian bisa diakses melalui peranti seperti

internet dan jaringan. Sedangkan pengertian website menurut Simamarta (2006)

adalah sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan

lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet web server dipresentasikan dalam

bentuk hypertext.

2.4.1 Jenis Website Berdasarkan Sifat

Adapun sifat website dapat dibagi menjadi dua, diantaranya yaitu

(16)

a. Website statis : merupakan sebuah website yang konten atau isinya jarang

berubah. Misalnya website profil organisasi.

b. Website dinamis : merupakan sebuah website yang konten atau isinya selalu

berubah- ubah setiap saat. Misalnya website berita.

2.4.2 Jenis Website Berdasarkan Tujuan

Adapun sifat website dapat dibagi menjadi dua, diantaranya yaitu

(Yuhefizar & R, 2009):

a. Personalweb : website yang berisi informasi tentang seseorang

b. Corporate web : website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan

c. Portal web : website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan

berita, email dan jasa- jasa lainnya.

2.5 Stuktur Navigasi

Struktur navigasi adalah struktur atau alur suatu program yang

merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda

dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan website

(Prihatna, 2005). Terdapat empat macam bentuk dasar dari struktur navigasi yang

biasa digunakan dalam pembuatan website, yaitu meliputi struktur navigasi linier,

struktur navigasi hiraksi, struktur navigasi non-linier, dan struktur navigasi

campuran.

2.5.1 Struktur navigasi linier

Stukruk navigasi linier mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut,

yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut

(17)

halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman

sebelumnya atau dua halaman sesudahnya.

Gambar 2.1 Struktur Navigasi Linier

2.5.2 Struktur Navigasi Hirarki

Merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk

menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu satu akan

disebut sebagai Master Page (halaman utama pertama), halaman utama ini

mempunyai halaman percabangan yang disebut Slave Page (halaman pendukung).

Jika salah satu halaman pendukung dipilih atau diaktifkan, maka tampilan tersebut

akan bernama Master Page (halaman utama kedua) dan seterusnya. Pada navigasi

ini tidak diperkenalkan adanya tampilan secara linier.

Gambar 2.2 Struktur Navigasi Hirarki

2.5.3 Struktur Navigasi Non-Linier

Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang.

Percabangan pada struktur non linier ini berbeda dengan percabangan pada

struktur hirarki. Karena pada percabangan ini walaupun terdapat percabangan,

tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master

(18)

Gambar 2.3 Struktur Navigasi Non-Linier

2.5.4 Struktur Navigasi Composite (Campuran)

Merupakan gabungan dari ketiga struktur yang ada. Struktur navigasi ini

biasa digunakan dalam pembuatan multimedia karena dapat memberikan

keinteraksian yang lebih tinggi.

Gambar 2.4 Struktur Navigasi Composite (Campuran)

2.6 Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Nugroho (2004), PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext

Preprocessor, PHP merupakan bahasa program yang berbentuk script yang

diletakkan di dalam server web. Terdapat beberapa keunggulan dalam

menggunakan PHP adalah sebagai berikut :

1. PHP merupakan program open source.

2. Dapat dijalankan pada semua sistem operasi yang berbeda.

3. Adanya penggunaan session.

Sedangkan pengertian PHP menurut Peranginangin (2006) digunakan

(19)

dokumen HTML. Berikut adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh PHP,

diantaranya (Peranginangin, 2006):

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan

sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana mulai dari

apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan

developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah

karena memiliki referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin

(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime

melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

2.7 My Structure Query Language (MySQL)

MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan

programmer web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang

sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data.

Sebagai sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database

dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan

paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya. MySQL (My Structure

Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open

(20)

2.8 Diagram Alir

Menurut Jogiyanto (2001), bagan alir sistem merupakan bagan yang

menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini

menjelaskan tentang urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam

sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

Document flow adalah bagan alir dokumen atau bisa disebut juga sebagai

bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya. Dalam pembuatannya, document flow memiliki

ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah notasi-notasi

yang ada di dalamnya (Jogiyanto, 2001).

2.9 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Kendall & Kendall (2003), Data Flow Diagram (DFD)

menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan

keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari

model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa

digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur

mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi

bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau

transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu

teknik analisa data terstruktur yang disebut DFD, penganalisis sistem dapat

merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut Kendall &

Kendall (2003), dalam memetakan DFD, terdapat beberapa simbol yang

(21)

A.External entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen,

atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan

informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Gambar 2.5 Simbol External Entity

B.Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data

menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau

entitas dengan proses.

Flow_1 Flow_1

Gambar 2.6 Simbol Data Flow

C.Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.

Gambar 2.7 Simbol Process

D.Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses

penyimpanan data.

1 Stor_2

(22)

2.10 System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) disebut juga dengan model

waterfall adalah model air terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic

life cycle) (Pressman, 2015). Model ini mencakup beberapa fase atau tahapan

untuk membentuk suatu sistem. Waterfall merupakan model SDCL yang

menawarkan pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata dengan beberapa

tahapan diantaranya spesifikasi kebutuhan pengguna, perencanaan, pemodelan,

konstruksi dan deployment. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.

Communication

- Analisa Sitem - Requirement

Planning

- Estimasi - Penjadwalan

Modeling

- Analisis Desain

Construction

- Coding - Pengujian

Deployment Communication

Planning

Modeling

Construction

Gambar 2.9 System Development Life Cycle Model Waterfall (Pressman, 2015)

Penjelasan mengenai tahapan SDLC model waterfall adalah sebagai

berikut (Pressman, 2015):

a. Communication

Langkah pertama diawali dengan komunikasi kepada konsumen/pengguna.

Pada langkah ini merupakan langkah yang penting karena menyangkut

(23)

Langkah-langkah yang dilakukan dalam communication adalah seperti analisis

kebutuhan bisnis, studi literatur, analisis kebutuhan pengguna, dan analisis

kebutuhan perangkat lunak.

b. Planning

Langkah kedua yaitu planning (perencanaan), pada proses ini merencanakan

pengerjaan software yang akan dibangun. Planning meliputi tugas-tugas yang

akan dilakukan mencakup resiko yang mungkin terjadi, hasil yang akan dibuat,

dan jadwal pengerjaan.

c. Modeling

Langkah ketiga adalah proses modeling, proses modeling dilakukan setelah

proses communication dan planning telah teridentifikasi. Pada proses modeling

ini menerjemahkan syarat kebutuhan sistem ke sebuah perancangan perangkat

lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus

pada rancangan struktur data, arsitektur software, dan representasi interface.

d. Construction

Langkah keempat yaitu proses construction, construction merupakan proses

membuat kode (code generation). Coding atau pengkodean merupakan

penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.

Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh pengguna.

Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu

software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan

ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem

yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan

(24)

e. Deployment

Langkah terakhir yaitu deployment, tahapan ini bisa dikatakan final dalam

pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain

dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan pengguna.

Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara

berkala.

3.1 Black Box Testing

Menurut Pressman (2010)Black-Box testing berfokus pada persyaratan

fungsional perangkat lunak yang memungkinkan engineers untuk memperoleh set

kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk

sebuah program. Black-Box testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam

kategori berikut:

1. Fungsi yang tidak benar atau fungsi yang hilang

2. Kesalahan antarmuka

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan perilaku (behavior) atau kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan pemutusan kesalahan

Menurut Pressman (2010) tujuan dari pengujian adalah untuk

menemukan dan memperbaiki sebanyak mungkin kesalahan dalam program

sebelum menyerahkan program kepada customer. Salah satu pengujian yang baik

(25)

20

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dibahas tentang analisis permasalahan dan perancangan

sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja Pada

PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara. Berdasarkan System Development Life Cycle

(SDLC) yang digunakan. Sebelum melakukan identifikasi masalah dan analisis,

telah dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu dengan teknik wawancara dan

observasi yang dilakukan di PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara. Berikut ini

adalah langkah-langkah yang digunakan dalam membangun sistem.

Identifikasi Masalah

Analisis Permasalahan

Analisis Kebutuhan Pengguna

Rancangan Sistem

Membangun Aplikasi (Coding)

Pengujian

(26)

3.1 Communication

Dalam melakukan communication, ada beberapa tahapan yang harus

dilakukan. Adapun tahap-tahap dalam analisis sistem yang dilakukan adalah

identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan, dan analisis

kebutuhan pengguna.

3.1.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi permasalahan diperoleh dari hasil wawancara dan observasi

yang dilakukan di PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara. Observasi dilakukan pada

tanggal 25 Januari 2016 sampai dengan Juli 2016. Data-data yang dibutuhkan

untuk dikumpulkan dengan melakukan wawancara pada narasumber yaitu Sales

Manager pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara. Pada tahap ini dilakukan

pengumpulan berbagai informasi tentang proses bisnis, penentuan dalam

pengaturan material dan alat kerja untuk setiap pemesanan, serta memperoleh

data-data terkait dengan material dan alat kerja yang digunakan pada PT. Dwi

Karya Prasetya Nusantara.

Proses bisnis dalam penerimaan pesanan pelanggan yang terjadi pada PT.

Dwi Karya Prasetya Nusantara diawali dengan proses pesanan yang dilakukan

oleh pelanggan. Pelanggan dapat memilih layanan yang telah ditawarkan oleh

perusahaan. Jika pelanggan sudah melakukan pemesanan, maka sales manager

akan mencatat pesanan pelanggan dan membuatkan sales order untuk keperluan

material dan alat kerja dalam melakukan pekerjaan lapangan serta sales manager

harus menentukan jadwal dan tenaga kerja yang akan melakukan pekerjaan di

lapangan. Jika sales order sudah mempunyai jadwal, tenaga kerja, alat kerja, dan

(27)

sebanyak 2 untuk diberikan kepada pelanggan dan dijadikan arsip oleh sales

manager. Setelah menentukan jadwal dan tenaga kerja sudah selesai, kemudia

sales manager akan membuat surat jalan dari sales order yang telah dibuat. Surat

jalan tersebut akan diberikan kepada project manager sebagai acuan dalam

melakukan pekerjaan di lapangan. Kemudian project manager dan tim akan

menyelesaikan pekerjaan.

Setelah pekerjaan lapangan selesai, maka project manager akan

memberikan hasil pekerjaan kepada sales manager sebagai informasi untuk

dibuatkan laporan pekerjaan dan berita acara. Sales manager akan memperbanyak

laporan pekerjaan dan berita acara sebanyak 2 laporan untuk diberikan kepada

pelanggan dan akan diarsip oleh sales manager. Laporan pekerjaan diperlukan

untuk dijadikan sebagai histori perbaikan setiap pelanggan. Berita Acara

diperlukan untuk informasi pekerjaan yang telah diselesaikan yang diberikan

kepada pelanggan. Dari hasil identifikasi permasalahan yang telah dilakukan,

(28)

Document Flow Pemesanan Jasa Service Trafo

Pelanggan Sales Manager Project Manager

Mulai

Sales Order sudah mempunyai jadwal

(29)

3.1.2 Analisis Permasalahan

Setelah dilakukan observasi dan wawancara, maka dapat diketahui proses

alur bisnis yang dilakukan oleh masing-masing bagian dan proses alur dokumen

atau document flow yang dilakukan oleh masing-masing pengguna, maka proses

berikutnya adalah melakukan analisis kebutuhan yang sesuai dengan

proses-proses tersebut. Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk merancang kebutuhan dari

masing-masing pengguna sistem. Analisis ini dilakukan pada setiap pengguna

yang secara langsung berhubungan atau berinteraksi dengan sistem nantinya.

Berikut ini hasil analisis kebutuhan untuk masing-masing pengguna.

1. Selama ini, proses pengolahan data di perusahaan hanya menggunakan

dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel.

2. Sales manager tidak dapat mengetahui jumlah stok material dan alat kerja yang

ada di gudang dikarenakan belum adanya pencatatan yang baik terhadap

pengaturan material dan alat kerja.

3. Sales manager mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian data material

dan data alat kerja. Sehingga dapat menimbulkan waktu yang lama dalam

pembuatan sales order dan menentukan perkiraan jadwal kerja.

4. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakcocokan material atau alat kerja yang

dibutuhkan dengan data yang ada di gudang.

3.1.3 Solusi Permasalahan

Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada PT. Dwi Karya

Prasetya Nusantara, solusi yang diberikan adalah dengan membangun Aplikasi

(30)

dapat membantu sales manager dalam melakukan pengaturan material dan alat

kerja dan mempermudah untuk pembuatan pesanan pelanggan.

3.1.4 Analisis Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan hasil analisis permasalahan yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan lingkungan sistem, fungsi produk, dan karakteristik pengguna dari

Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja pada DKP dari setiap bagian proses

bisnis meliputi lingkungan sistem, fungsi-fungsi produk, dan karateristik

pengguna.

A.Lingkungan Sistem

Pada lingkungan sistem ini menjelaskan mengenai alur kerja sistem

untuk melakukan proses pemesanan dan verifikasi order. Aktor yang ada pada

tahap ini ada 2, yaitu pelanggan dan sales manager. Komputer atau laptop

pelanggan dan sales manager harus terhubung dengan jaringan internet agar dapat

mengakses website pengaturan material dan alat kerja yang dimiliki oleh PT. Dwi

Karya Prasetya Nusantara sehingga pelanggan dapat melakukan pemesanan yang

diinginkan. Sebelum melakukan pesanan, pelanggan harus mempunyai username

untuk dapat login ke dalam aplikasi dengan memasukkan dapat pelanggan dan

jika pelanggan sudah mempunyai username, maka pelanggan dapat melakukan

pemesanan. Setelah pelanggan sudah melakukan pemesanan, sales manager

mendapatkan notifikasi bahwa terdapat pesanan baru dan masuk ke dalam menu

verifikasi order. Dalam melakukan verifikasi order, sales manager harus melihat

ketersediaan alat kerja, material, dan jadwal kerja untuk dapat melakukan

(31)

Pelanggan

Input data pelanggan dan pesanan Terhubungan Internet

Data Pelanggan Data Pesanan

Input Layanan, Tenaga Kerja Input Data Material, Alat Kerja

Data Material, Alat Kerja

Verifikasi Order

Data Layanan, Tenaga Kerja Verifikasi Order

Gambar 3.3 Lingkungan Sistem Aplikasi

B.Fungsi-fungsi Produk 1. Proses Pemesanan

a. Deskripsi : Memasukkan Data Pemesanan

b. Aktor : Pelanggan

c. Input :

- Jika pelanggan baru, maka diwajibkan untuk membuat

username dengan mengisi form register.-

- Jika pelanggan lama akan login dan langsung

melakukan pemesanan sesuai dengan kebutuhan.

d. Preproses : Pelanggan harus terdaftar terlebih dahulu sebelum

melakukan proses pemesanan.

e. Proses : - Membuka website pengaturan material dan alat kerja.

Memasukkan username dan password, jika pelanggan

baru maka harus membuat data pelanggan dengan

(32)

order untuk melakukan pemesanan dan memilih layanan

yang diinginkan.

f. Output : Informasi data pemesanan.

2. Proses Verifikasi Order

a. Deskripsi : Melakukan Verifikasi Order.

b. Aktor : Sales Manager.

c. Input : Kode Order.

d. Preproses : Proses ini dapat berjalan jika proses pemesanan sudah

dilakukan.

e. Proses : Membuka website pengaturan material dan alat kerja.

Pilih verifikasi order

Memilih order pelanggan yang akan diverifkasi.

Memilih nama tenaga kerja, tanggal mulai dan selesai

pekerjaan, catatan dari pekerjaan dengan melihat data

material dan alat kerja yang tersedia.

f. Output : Surat Jalan.

3. Karateristik Pengguna

Ada 2 macam pengguna dalam aplikasi ini, yaitu:

a. Pelanggan

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Pengguna Pelanggan

Karakteristik Role Fungsi Data yang

dihasilkan Dapat mengakses website

pengaturan material dan alat kerja melalui jaringan internet.

Pelanggan dapat melakukan pesanan

(33)

b. Sales Manager

Tabel 3.2 Analisis Kebutuhan Pengguna Sales Manager

Karakteristik Role Fungsi Data yang

dihasilkan Dapat mengakses

website

pengaturan material dan alat kerja melalui - Master tenaga

kerja. - Surat Jalan. - Berita Acara. - Laporan

Pekerjaan.

3.1.5 Struktur Navigasi

Terdapat struktur navigasi yang digunakan untuk pengguna aplikasi web

pengaturan material dan alat kerja ini agar dapat menggunakan fungsi-fungsi pada

halaman web dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. Berikut struktur navigasi

pada aplikasi pengaturan material dan alat kerja pada PT. Dwi Karya Prasetya

Nusantara (DKP) :

A. Struktur Navigasi Untuk Sales Manager

Pada struktur navigasi ini, dijelaskan tentang fungsi dari setiap halaman

yang ada pada menu login sebagai sales manager. Terdapat beberapa macam

menu yang dapat dilihat oleh sales manager yaitu dashboard, maintenance

master, verifikasi sales order, dan laporan. Dalam menu maintenance data master

(34)

master layanan, dan master tenaga kerja. sales manager dapat menambah dan

mengubah data master untuk memberikan informasi dan menunjan proses

transaki. Data master dibutukan sebagai data utama dalam melakukan pengolahan

data pesanan dan transkasi dalam aplikasi pengaturan material dan alat kerja yang

ada di PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara.

Dalam melakukan pengolahan data pesanan, sales manager melihat

daftar pesanan pelanggan yang belum diverifikasi, kemudian sales manager dapat

memilih data yang akan diverifikasi dan memasukkan data untuk menerima

pesanan pelanggan. Dalam transkasi tersebut dihasilkan 3 laporan yang diterima

dari aplikasi yaitu laporan hasil pekerjaan, laporan berita acara, dan laporan surat

jalan. Dan dari transaksi tersebut dihasilkan rekap untuk melihat informasi tentang

rekap order transaksi, rekap pelanggan, dan rekap layanan yang dipilih

berdasarkan periode. Dalam informarsi rekap memberikan grafik untuk

mempermudah sales manager dalam melihat hasil rekapan. Struktur navigasi

(35)

Login Sales

(36)

B. Struktur Navigasi Untuk Pelanggan

Pada struktur navigasi ini, dijelaskan tentang fungsi dari setiap halaman

yang ada pada menu maintenance data dan melakukan pengolahan pemesanan.

Menu maintenance data master berisi master pelanggan, halaman maintenance

data memiliki fungsi untuk menambah dan mengubah data pelanggan. Sedangkan

menu pengolahan data pemesanan, halaman pengolahan pemesanan tersebut

berfungsi untuk menambah dan mengubah data pemesanan dibutuhkan oleh

pelanggan. kemudian pelanggan menunggu konfirmasi dari pihak sales manager

untuk mendapatkan sales order dari pemesanannya tersebut. Desain struktur

navigasi dalam untukpelanggan dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Login Pelanggan

Beranda

Maintenance

Data Pelanggan

Tambah

Edit

Logout

Pesanan

Tambah

Edit Pengolahan

Pesanan

(37)

3.2 Planning

Dalam melakukan proses planning, ada beberapa tahapan yang harus

dilakukan. Adapun tahap-tahap dalam yang dilakukan adalah pembuatan alur

sistem yang meliputi block diagram dan system flow.

3.2.1 Blok Diagram Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja

Untuk membuat blok diagram terndapat input, proses, dan output yang

dibutuhkan. Input yang dibutuhkan untuk membuat maintenance antara lain

adalah : data pelanggan, data material, data alat kerja, data tenaga kerja, dan data

pesanan. Data dari material dan alat kerja dijadikan sebagai maintenance layanan.

Sedangkan inputan untuk membuat sales order adalah datapesanan pelanggan.

Sedangkan proses yang dihasilkan dari inputan adalah maintenance

pelanggan, maintenance alat kerja, maintenance material, maintenance layanan,

maintenance tenaga kerja, dan transaksi yang dilakukan setelah adanya pesanan

pelanggan yang telah diverifikasi oleh sales manager.

Output dari blok diagram adalah hasil informasi dari inputan dan proses

berupa laporan yang terkait yaitu informasi untuk pembuatan surat jalan, berita

acara, laporan pekerjaan, dan laporan pesanan. Dimana laporan tersebut akan

berisi tentang informasi hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh project

manager dari setiap pelanggan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar

(38)

Block Diagram Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja

(39)

3.2.2 System Flow

Untuk membuat aplikasi pengaturan material dan alat kerja dibutuhkan

system flow yang sesuai dengan proses dan ketentuan yang berlaku pada PT. Dwi

Karya Prasetya Nusantara. Berikut penjelasan system flow yang dibuat untuk

membantu proses pembuatan aplikasi pengaturan material dan alat kerja.

A.System Flow Login

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem login pada

aplikasi pengaturan material dan alat kerja pada DKP. Aplikasi dapat diakses oleh

pelanggan dan sales manager yang mempunyai hak akses masing-masing. Desain

system flow dalam proses login dapat dilihat pada Gambar 3.7.

System Flow Login

(40)

B.System Flow Maintenance Data Pelanggan

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem untuk

maintenance master pelanggan. Di dalam fungsi maintenance pelanggan terdapat

proses penyimpanan dan pengubahan data untuk pelanggan. Pelanggan

memasukkan data secara manual ke dalam aplikasi. Setelah itu, sistem akan

melakukan penyimpanan data ke dalam tabel pelanggan. Sistem akan

menampilkan hasil inputan dari tabel data pelanggan. Dalam melakukan

penambahan dan pengubahan data pelanggan hanya bisa dilakukan oleh

pelanggan. Desain system flow dalam maintenance pelanggan dapat dilihat pada

Gambar 3.8.

System Flow Maintenance Data Pelanggan

Pelanggan Website pengaturan material dan alat kerja

U

(41)

C.System Flow Maintenance Data Material

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem untuk

maintenance master material. Di dalam fungsi maintenance material terdapat

proses penyimpanan dan pengubahan data untuk material. Sales Manager

memasukkan data secara manual ke dalam aplikasi. Setelah itu, sistem akan

melakukan penyimpanan data ke dalam tabel material. Sistem akan menampilkan

hasil inputan dari tabel data material. Desain system flow dalam maintenance

pelanggan dapat dilihat pada Gambar 3.9.

System Flow Maintenance

Data Material

Sales Manager Website pengaturan material dan alat kerja

U

(42)

D.System Flow Maintenance Data Alat Kerja

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem untuk

maintenance data alat kerja. Di dalam fungsi maintenance data alat kerja terdapat

proses penyimpanan dan pengubahan data. Sales Manager memasukkan data

secara manual ke dalam aplikasi. Setelah itu, sistem akan melakukan

penyimpanan data ke dalam tabel alat kerja. Sistem akan menampilkan hasil

inputan dari tabel data alat kerja. Desain system flow dalam maintenance data alat

kerja dapat dilihat pada Gambar 3.10.

System Flow Maintenance Data Alat Kerja

Sales Manager Website pengaturan material dan alat kerja

U

(43)

E.System Flow Maintenance Data Tenaga Kerja

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem untuk

maintenance data tenaga kerja. Di dalam fungsi maintenance data tenaga kerja

terdapat proses penyimpanan dan pengubahan. Data tenaga kerja dibutuhkan

untuk menentukan petugas yang melaukan pekerjaan lapangan. Sales Manager

memasukkan data secara manual ke dalam aplikasi. Setelah itu, sistem akan

melakukan penyimpanan data ke dalam tabel tenaga kerja. Sistem akan

menampilkan hasil inputan dari tabel tenaga kerja. Desain system flow dalam

maintenance data tenaga kerja dapat dilihat pada Gambar 3.11.

System Flow Maintenance Data Tenaga Kerja

Sales Manager Website pengaturan material dan alat kerja

U

(44)

F. System Flow Maintenance Data Layanan

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem untuk

maintenance data layanan. Di dalam fungsi maintenance data layanan terdapat

proses penyimpanan dan pengubahan data. Sales Manager memasukkan data

secara manual ke dalam aplikasi. Setelah itu, sistem akan melakukan

penyimpanan data ke dalam tabel layanan. Sistem akan menampilkan hasil

inputan dari tabel data layanan. Desain system flow dalam maintenance data

layanan dapat dilihat pada Gambar 3.12.

System Flow Maintenance Data Layanan

Sales Manager Website Pengaturan Material dan Alat Kerja

U

(45)

G.System Flow Pesanan Pelanggan

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem untuk data

pesanan. Di dalam fungsi system flow tersebut pelanggan dapat memasukkan data

pemesanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan ke dalam aplikasi. Setelah itu,

sistem akan melakukan penyimpanan data ke dalam tabel pesanan. Jika pesanan

pelanggan yang telah di verifikasi tidak sesuai dengan tanggal yang diingkan,

maka pelanggan dapat mengubah pesanan tersebut. Sistem akan menampilkan

hasil inputan dari tabel data pesanan yang telah dilakukan oleh pelanggan. Desain

system flow pesanan pelanggan dapat dilihat pada Gambar 3.13.

System Flow

Pesanan Pelanggan

Pelanggan Website pengaturan material dan alat kerja

Start

Input Data Pesanan

Menyimpan Data Pesanan

Menampilkan Data Pesanan

Daftar Data Pesanan

Data Pesanan

Data Pelanggan

Data Layanan

End

(46)

H.System Flow Verifikasi Sales Order

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem untuk data

sales order. Di dalam fungsi verifikasi sales order terdapat proses penyimpanan

dan pengubahan data. Sales Manager memasukkan data sales order sesuai

permintaan pelanggan. Setelah itu, sistem akan melakukan penyimpanan data ke

dalam tabel sales order yang diambil dari tabel data pesanan, data pelanggan, data

layanan dan data tenaga kerja. Sistem akan menampilkan hasil inputan dari tabel

data sales order. Desain system flow verifikasi sales order dapat dilihat pada

Gambar 3.14.

System Flow Verifikasi Sales Order

Sales Manager Website Pengaturan Material dan Alat Kerja

Sales Order Data

Material

(47)

I. System Flow Laporan Hasil Pekerjaan

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem untuk laporan

hasil pekerjaan. Di dalam fungsi laporan hasil pekerjaan, sales manager dapat

melihat laporan hasil pekerjaan. Sistem akan membuat laporan hasil pekerjaan

dari data pekerjaan dan data pelanggan, kemudian sistem akan menampilkan

laporan hasil pekerjaan. Sales manager mencetak laporan hasil pekerjaan dan

dibagikan kepada pelanggan. Desain system flow laporan hasil pekerjaan dapat

dilihat pada Gambar 3.15.

System Flow Laporan Hasil Pekerjaan

Sales Manager Website pengaturan material dan

alat kerja

(48)

J. System Flow Laporan Berita Acara

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem untuk laporan

berita acara. Sales Manager memilih finish pekerjaan yang telah dilakukan project

manager, kemudian sistem akan otomatis membuat laporan berita acara dari

beberapa tabel yaitu dari data sales order, data pesanan, dan data pelanggan.

Ketika laporan berita acara telah terbuat, pelanggan otomatis mendapatkan

laporan berita acara bahwa pekerjaan telah diselesaikan. Sales manager dan

pelanggan dapatmencetak laporan berita acara. Desain system flow laporan berita

acara dapat dilihat pada Gambar 3.16.

System Flow Laporan Berita Acara

Sales Manager

Website

pengaturan material dan

alat kerja

(49)

K.System Flow Laporan Surat Jalan

System flow berikut ini menjelaskan mengenai alir sistem untuk laporan

surat jalan. Sales Manager memilih finish pekerjaan yang telah dilakukan project

manager, kemudian sistem akan otomatis membuat laporan surat jalan dari tabel

data pesanan dan data pelanggan. Desain system flow laporan berita acara dapat

dilihat pada Gambar 3.17.

System Flow Laporan Surat Jalan

Sales Manager

Website

pengaturan material dan

alat kerja

Pelanggan

Mulai Beranda

Website

Data Pesanan Verifikasi Order

Membuat Laporan Surat

Jalan Data

Pelanggan

Laporan Surat Jalan Selesai

Laporan Surat Jalan

Login

Gambar 3.17 System Flow Laporan Surat Jalan

3.3 Modeling

Dalam proses modeling bertujuan untuk menghasilkan perancangan yang

memenuhi kebutuhan aplikasi yang ditentukan selama proses communication dan

planning. Pada proses ini akan merancang desain proses, merancang skema

(50)

dan merancang skema database berfungsi untuk menggambarkan data yang

digunakan dan dianalisis untuk sistem. Proses perancangan user interface

berfungsi untuk merancang tampilan dari antar muka pengguna. Antar muka

pengguna ini bertujuan untuk menghubungkan antara pengguna dengan aplikasi

yang dibangun. Sedangkan merancang desain fisik berfungsi untuk merancang

desain fisik yang digambarkan dengan Conceptual Data Model (CDM) dan

Physical Data Model (PDM).

3.3.1 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran perancangan sistem

yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat

digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem. Diagram ini

menjabarkan secara lebih rinci.

Dalam pembuatan DFD ini diawali dengan Context Diagram, lalu

didekomposisikan menjadi DFD level 0, level 1, dan level 2. Berikut ini

merupakan penjelasan selengkapnya tentang Context Diagram dan DFD yang

dirancang untuk aplikasi pengaturan material dan alat kerja adalah sebagai

berikut.

A.Context Diagram

Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu

DFD yang menggambarkan entity yang berhubungan dengan sistem dan aliran

data secara umum. Pada context diagram ini terdapat dua entitas yang dapat

berinteraksi dengan sistem, yaitu sales manager dan pelanggan PT. Dwi Karya

(51)

Pada diagram konteks ini digambarkan dengan adanya aliran data dari

entitas-entitas ke sistem, dan sebaliknya dari sistem ke entitas-entitas. Selain itu,

tiap entitas memiliki aliran data yang berbeda ke dalam sistem. Context diagram

dapat dilihat pada gambar 3.18.

Laporan Surat Jalan

Laporan Berita Acara

Data Pesanan Data Pelang g an Laporan Pekerjaan

Data Sales Order

Laporan Pekerjaan Data Layanan

DataTenag a Kerja Data Alat Kerja Data Material

0

Rancang Bang un Aplikasi Peng aturan Material dan Alat Kerja Pada DKP

+

Sales Manag er

Pelang g an

Gambar 3.18 Context Diagram Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja

B.Diagram Jenjang

Diagram berjenjang menggambarkan hirarki proses-proses dari level dan

kelompok proses yang terlibat dalam aplikasi yang diawali dari context diagram

sampai DFD level dan menunjukan sub proses dari context diagram. Diagram

berjenjang digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan DFD. Desain diagram

(52)

0

Rancang Bangun Aplikasi Pengaturan Material dan Alat

Kerja Pada PT. Dwi Karya Prasetya Nusantara

(53)

C.DFD Level 0

Pada DFD Level 0 mempunyai tiga (3) proses dan tujuh (7) data store

yang fungsinya masing-masing adalah penjabaran lebih lanjut tentang proses

dalam sistem dan tabel yang digunakan dalam penyimpanan data. Dari keempat

proses tersebut akan dijelaskan lebih detail lagi dalam DFD Level 1.

Pada DFD level 0 ini terdapat tiga proses utama, antara lain Maintenance

Data Master, Mengelola Data Pesanan, dan Membuat Laporan. Dari tiap proses

tersebut mempunyai 2 aktor yang menjalankan aplikasi yaitu pelanggan dan sales

order. Untuk proses maintenance data master, masing-masing aktor mempunyai

kegunaan yang berbeda. Sales order dapat melakukan insert dan update data alat

kerja, data material, data layanan, dan data tenaga kerja. Sedangkan pelanggan

hanya dapat menambah dan mengubah data pelanggan.

Untuk proses kedua, dalam mengelola data pesanan, pelanggan dapat

menambah pesanan dari layanan sesuai dengan kebutuhan. Kemudian sales

manager melakukan verifikasi sales order yang telah dipesan oleh pelanggan

dengan jadwal, material, dan alat kerja yang tersedia.

Dan proses yang ketiga adalah pembuatan laporan, sales manager

mempunyai tiga laporan yang didapatkan dari aplikasi yaitu laporan pekerjaan,

laporan berita acara, dan laporan pesanan. Sedangkan pelanggan hanyak

mendapatkan dua laporan, yaitu laporan pekerjaan dan laporan berita acara. Untuk

(54)

Data Pesanan

Data Pelang g an

Data Pelang g an Data Material Data Alat Kerja

Data Pesanan

Data Pelang g an

Laporan Pekerjaan

Data Pelang g an

Data Layanan

Manag er Pelang g an

Sales Meng elola Data

Pesanan 3 Data Alat Kerja

5 Data Tenaga Kerja 4 Data Layanan

6 Data Pesanan 7 Data Sales Order

Pelang g anPelang g anPelang g anPelang g an Sales

Manag er Sales Manag er

Gambar 3.20 DFD Level 0

1. DFD Level 1 Maintenance Data Master

Pada DFD Level 1 maintenance data master terdapat lima (5) sub proses

yaitu maintenance data material, maintenance data alat kerja, maintenance data

layanan, maintenance data pekerjaan, dan maintenance data pelanggan. Sub

proses maintenance data material berfungsi untuk mengelola data-data

(55)

data-data alat kerja. Sub proses maintenance data layanan berfungsi untuk

mengelola data-data layanan. Sub proses maintenance data pekerjaan berfungsi

untuk mengelola data-data pekerjaan. Sub proses maintenance data pelanggan

berfungsi untuk mengelola data-data pelanggan. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar 3.21.

Data Pelang g an Data Tenaga Kerja

Data Layanan Data Alat Kerja

Data Material

Data Pelang g an Data Layanan

3 Data Alat Kerja

4 Data Layanan

Gambar 3.21 DFD Level 1 Maintenance Data Master

2. DFD Level 1 Mengelola Data Pesanan

Pada DFD Level 1 mengelola data pesanan terdapat dua (2) sub proses

yaitu pesanan pelanggan dan sales order. Sub proses pesanan pelanggan

berfungsi untuk mencatat data pesanan pelanggan dengan menampilkan data

layanan, kemudian pesanan pelanggan yang telah diinputkan tercatat ke dalam

(56)

Sub proses sales order berfungsi untuk melakukan verifikasi sales order,

jika pesanan pelanggan sudah disetujui maka sales order sudah terbuat dari

beberapa data yaitu data dari data alat kerja, data material, data tenaga kerja

data pelanggan, dan data pesanan yang kemudian disimpan di dalam tabel data

sales order. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.22.

Data Tenaga Kerja Data Layanan

Data Pelang g an Data Material

7 Data Sales Order

3 Data Alat Kerja

2 Data Material

1 Data Pelang g an

Pelang g an 6 Data Pesanan

1

Gambar 3.22 DFD Level 1 Mengelola Data Pesanan

3. DFD Level 1 Membuat Laporan

Pada DFD Level 1 membuat laporan terdapat sub proses yaitu laporan

hasil pekerjaan, laporan berita acara, dan laporan pelanggan. Sub proses

laporan pekerjaan berfungsi untuk meringkas hasil pekerjaan yang sudah

dikerjakan di lapangan. Laporan hasil pekerjaan diambil dari data pelanggan

(57)

Sub proses kedua, laporan berita acara dibuat dibuat ketika pekerjaan

lapangan telah selesai. Laporan ini didapatkan dari beberapa tabel yaitu tabel

pelanggan, sales order, dan pesanan. Sedangkan sub proses ketiga adalah

laporan surat jalan yang hanya dapat dilihat oleh sales manager. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.23.

data pesanan

Data Sales Order Data Pelang g an

Laporan Surat Jalan Laporan Berita Acara Data Pesanan

Data Pelang g an Data Sales Order 7 Data Sales Order

2

(58)

3.3.2 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan sebuah desain

perancangan yang dapat menggambarkan hubungan antar tabel di dalam suatu

sistem. ERD mempunyai dua bentuk, yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan

Physical Data Model (PDM) yang masing-masing mempunyai perbedaan.

A. Conceptual Data Model

Aplikasi pengaturan material dan alat kerja mempunyai 7 tabel yang

dihasilkan dari kebutuhan sistem yang terdapat di dalam data flow diagram yaitu

tabel pelanggan, pesanan, material, alat kerja, layanan, sales order, dan tenaga

kerja. Setiap tabel mempunyai relasi dan kegunaan masing-masing. Relasi tabel

layanan menjelaskan bahwa satu layanan dapat mempunyai banyak material dan

alat kerja.

Tabel pelanggan mempunyai hubungan dengan tabel pesanan yang

kemudian membentuk tabel baru dengan nama detil pesanan, pelanggan dapat

melakukan banyak sales order. Sedangkan pada tabel pesanan dan sales order

juga mempunyai relasi many to many yang dapat membentuk tabel baru dengan

nama tabel detil sales order, dan juga dengan tabel pesanan dan layanan yang

dapat membentuk sebuah tabel baru dengan nama tabel detil layanan. Desain

CDM dari aplikasi pengaturan material dan alat kerja dapat dilihat pada Gambar

(59)

mempunyai

<pi> Variable characters (10) Variable characters (1024)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (100)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (100)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (100)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (100)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (100)

kd_order <pi> Variable characters (10) <M> Identifier_1 <pi>

Gambar 3.24 Conceptual Data Model

B.Physical Data Model

Desain PDM dari aplikasi pengaturan material dan alat kerja mempunyai

3 tabel baru yang telah dijelaskan di CDM, sehingga jumlah tabel sekarang

menjadi 10 tabel yang terdiri dari tabel pelanggan, pesanan, material, alat kerja,

layanan, sales order, tenaga kerja, detil layanan, detil pesanan, dan detil sales

order. Desain PDM dari aplikasi pengaturan material dan alat kerja dapat dilihat

(60)

Pelanggan

(61)

3.3.3 Struktur Tabel

Struktur Tabel dapat membantu pengguna dalam hal pemeliharaan data

dalam jumlah yang besar dan setiap tabel memiliki struktur tabel yang saling

terintegrasi untuk memberikan informasi yang cukup lengkap bagi pengguna

sistem, diantaranya sebagai berikut :

1. Tabel Pelanggan Nama tabel : Pelanggan.

Primary key: ID_PELANGGAN

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data master pelanggan.

Tabel 3.3 Pelanggan

No Kolom Tipe Data Lebar Constraint

1. ID_Pelanggan Varchar 10 Primary Key

2. Nama_Pelanggan Varchar 1024

3. Alamat_Pelanggan Varchar 1024

4. Pass_Pelanggan int

5. Email_Pelanggan Varchar 50

6. Phone Pelanggan int

2. Tabel Material Nama tabel : Material.

Primary key: id_material

Foreign key : -

(62)

Tabel 3.4 Material.

No Kolom Tipe Data Lebar Constraint

1. ID_material Varchar 10 Primary Key

2. Nama_material Varchar 100

3. stok int

3. Tabel Alat Kerja Nama tabel : Alat Kerja.

Primary key: id_alatkerja

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data master material.

Tabel 3.5 Alat Kerja.

No Kolom Tipe Data Lebar Constraint

1. Id_alatkerja Varchar 10 Primary Key

2. Nama_alatkerja Varchar 100

3. jumlah int

4. Tabel Layanan Nama tabel : Layanan.

Primary key: id_layanan

Foreign key : -

(63)

Tabel 3.6 Layanan

No Kolom Tipe Data Lebar Constraint

1. Id_layanan Varchar 10 Primary Key

2. Id_material Varchar 10

3. Id_alatkerja Varchar 10

4. Nama_layanan Varchar 100

5. Waktu_layanan datetime

5. Tabel Tenaga Kerja Nama tabel : Tenaga Kerja.

Primary key: ID_tenagakerja

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data master tenaga kerja.

Tabel 3.7 Tenaga Kerja

No Kolom Tipe Data Lebar Constraint

1. ID_tenagakerja Varchar 10 Primary Key

2. Nama_tenagakerja Varchar 100

3. email Varchar 100

3. No_telp Varchar 15

6. Tabel Pesanan Nama tabel : Pesanan.

Primary key: ID_PESANAN

Foreign key : -

Gambar

Gambar 3.3 Lingkungan Sistem Aplikasi
Tabel 3.2 Analisis Kebutuhan Pengguna Sales Manager
Gambar 3.4 Struktur Navigasi untuk Sales Manager DKP
Gambar 3.6 Blok Diagram Aplikasi Pengaturan Material dan Alat Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

2 Transaksi penerimaan bahan dan alat pertanian yang dimasukkan yaitu berdasarkan permintaan bahan yang telah diajukan Aplikasi akan menampilkan data permintaan

Pada halaman ini pengguna melakukan cetak rekap master kerja sesuai dengan input data unit kerja dan kategori kerja yang telah tersimpan di

Gambar 4.7 Block Diagram INPUT Data Karyawan Data Absensi Data Tunjangan Data General Setting PROSES Menghitung Gaji Karyawan Membuat Slip Gaji Karyawan Membuat

Tujuan Input Output Sistem diharapkan 1 Memasukkan Memasukkan data-1 Data permintaan Daftar pada data valid mutasi bertambah Mutasi Bahan Baku bertambah sesuai dengan tanggal

INPUT PROSES OUTPUT Form Permintaan Material Kas Perusahaan Mencatat Barang Masuk &amp; Retur Menghitung Stok Barang Menghitung ROP Membuat Order Ulang Barang Mencatat

Alat penangkap hama wereng berdasarkan warna cahaya LED terdiri dari tiga yaitu Input, proses, dan output. Diagram blok sistem perangkat penangkap wereng dapat