• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari pembuatan aplikasi yang telah dilakukan serta menjelaskan saran pengembangan untuk memperbaiki aplikasi yang telah dibuat.

STIKOM

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

PT. Boma Bisma Indra (Persero) berdiri pada tahun 1989, sejarah perusahaan ini diawali dari nasionalisasi tiga perusahaan Belanda yaitu NV. De Bromo (1865), NV. De Industries (1878) dan NV.De Vulkan (1918) yang selanjutnya melalui dekrit Presiden dijadikan tiga perusahaan milik Negara yaitu: PN.Boma, PN.Bisma, dan PN.Indra. Dalam perkembangannya bersama Stork Werkspoor Sugar (Belanda) pada tahun 1974, sebuah perusahaan patungan didirikan dengan nama PT. Bromo Steel Indonesia (PT.Bosto) yang mengkonsentrasikan bisnisnya pada desain, manufaktur dan pembangunan Pabrik Gula, Palm Oil, Steam Boiler dan Pressure Vessel. Selanjutnya sesuai dengan berkembangnya sector industri minyak dan gas, PT. Boma Bisma Indra melakukan kerjasama dengan beberapa kelompok perusahaan untuk mendirikan Panca Perkasa Inti Konstruksi (PPIK) yaitu perusahaan yang bergerak dibidang Engineering, Procurement dan Construction (EPC).

Di tahun 1958 pemerintah Indonesia mengambil alih tiga perusahaan tersebut dan mengganti nama ketiga perusahaan tersebut menjadi Perusahaan Negara (PN) Boma (dulunya NV. De Bromo), Perusahaan Negara Bisma (dulunya NV. De Vulkan), Perusahaan Negara Indra (dulunya NV. De Industrie). PT. Boma Bisma Indra (Persero) didirikan pada tahun 1971 yang berkantor pusat di Jl. KHM. Mansyur 229 Surabaya merupakan merger dari tiga Perusahaan Negara, yaitu: Perusahaan

STIKOM

Negara Boma, Perusahaan Negara Bisma dan Perusahaan Negara Indra. Secara resmi PT. Boma Bisma Indra berdiri pada tanggal 30 Agustus 1971.

Satu tahun setelah PT. Boma Bisma Indra (Persero) berdiri, tepatnya pada 1972, kegiatan perusahaan ini diperluas dengan pendirian satu unit usaha yaitu Unit

General Contracting di Jakarta. Tahun 1974, sebagian unit Boma diikutsertakan

dalam usaha patungan dengan Stork Werk Spoor Sugar BV. Hengelo, Nederland, PT. Masayu, dan PT. Bina Usaha Indonesia menjadi perusahaan baru dengan manajemen yang terpisah dan diberi nama PT. Boma Stork (BOSTO), 51% saham dimiliki PT. Boma Bisma Indra.

Tahun 1977, unit Bisma dirombak menjadi Pabrik Motor Diesel yang pertama di Indonesia dengan lisensi dari “Klockner Humboldt Deuts AG” dan bersamaan

dengan itu juga unit Boma dari sub unit Turangga telah dirubah menjadi Pabrik Penempaan terpadu yang memproduksi barang-barang tempa. Pada tahun berikutnya PT. Boma Bisma Indra terus mengalami perkembangan dan penambahan unit usahanya.

Pada tahun 1987, melalui kerja sama teknis dengan Klocker Humboldt-Deutz (KHD), PT. Boma Bisma Indra membentuk Divisi baru yang bergerak dalam manufaktur mesin-mesin Diesel berkekauatan 21 sampai 4000 HP. Pada tahun 1989 (28 Agustus 1989) melalui Keppres No.44, PT. Boma Bisma Indra bersama sembilan perusahaan milik Negara yang lain dikonsolidasikan menjadi Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) di bawah koordinasi Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS).

STIKOM

Pada tahun 1998 melalui PP No. 35/1998 dan Inpres No. 15/1998 tentang Penyertaan Modal Negara RI untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (persero) di bidang Industri yang sebelumnya sepuluh BUMNIS dikoordinasi oleh BPIS dan sekarang berubah menjadi PT. Pakarya Industri (persero) atau disingkat PT. PI sebagai pemegang saham Eks BUMNIS, sehingga Eks BUMNIS tersebut menjadi Anak Perusahaan PT. PT. Pada tahun 1999 PT. PI berubah nama menjadi PT.BPIS (Bahana Pakarya Industri Strategis) hingga saat ini.

2.2 Visi dan Misi

Pada PT .Boma Bisma Indra memiliki kemampuan untuk menghasilkan berbagai jenis produk peralatan industri dan pemesinan yang mengkosentrasikan usahanya pada industri konversi energi baik untuk industri minyak, gas bumi maupun kelistrikan. Adapun Visi dan Misi PT. Boma Bisma Indra adalah sebagai berikut:

Visi PT. Boma Bisma Indra :

“Menjadi Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur Peralatan Industri

dalam bidang konversi energi yang berdaya saing dan unggul di kawasan regional.

Sesuai dengan kebutuhan pasar pada masa mendatang, sehingga akan menjadi andalan bagi pendapatan perusahaan secara berkelanjutan. Pusat keunggulan merupakan benchmark company dalam bidang teknologi dan manajemen bagi industri domestik dan regional sejenis dan menguasai pangsa pasar domestik dan global, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pasar bebas yang direncanakan pada tahun 2004.

STIKOM

Misi PT. Boma Bisma Indra :

1. Mengembangkan perusahaan yang tangguh dan kompetitif untuk menghasilkan keuntungan optimum.

2. Melaksanakan alih teknologi dalam pengembangan industri nasional yang mandiri khususnya di bidang manufaktur peralatan industri.

Dalam misi di atas disebutkan bahwa PT. Boma Bisma Indra melaksanakan alih teknologi dalam pengembangan industri nasional yang mandiri khusunya di bidang manufaktur peralatan industri. Dalam kaitan ini, yang dimaksud adalah industri yang mendukung sektor perkebunan, pertambangan, energi dan perindustrian. Termasuk di dalamnya adalah pengertian penguasaan teknologi produk dan teknologi proses produksi untuk menghasilkan produk dengan daya saing tinggi melalui alih teknologi.

STIKOM

2.3 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

PT. BOMA BISMA INDRA (PERSERO)

SPI & MANAJEMEN RESIKO SEKRETARIAT PERUSAHAAN QA & K3LH DIREKTUR UTAMA DIREKTUR OPERASI

DIVISI P2 OPERASI PROJECT MANAGER

DIVISI PEMASARAN & PENJUALAN MPI

DIVISI PEMASARAN

& PENJUALAN MPJ DIVISI PENGADAAN

DIVISI MESIN & PERALATAN

DIVISI MANAJEMEN

PROYEK & JASA DIVISI SDM DIVISI AKUNTANSI DIVISI KEUANGAN

Gambar 2.1 Struktur Organisasi (PT. BBI , 2012)

STIKOM

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Penggajian

Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, pegawai administrasi, supervisor dan lain-lain. Pada umumnya gaji dibayarkan secara tetap tiap perbulan.

Sistem penggajian ataupun teknis pelaksanaan penggajian terhadap para karyawan sendiri berbeda-beda tergantung pada jenis tenaga kerja, apakah golongan staf, non staf maupun karyawan tetap harian/bulanan. Sedangkan buruh harian lepas menggunakan sistem borongan, jadi pembayaran langsung pada pihak penyalur buruh tersebut.

Sistem penggajian adalah salah satu hal penting untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Keadilan dalam sistem penggajian dan pemberian penghargaan yang setimpal pada tenaga kerja yang berprestasi adalah inti daripada pembuatan Sistem Penggajian yang baik.

Gaji akan dapat berjalan dengan baik bila melibatkan lima fungsi, yaitu: 1. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan kerja karyawan baru, membuat keputusan tariff gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur organisasi fungsi kepegawaian berada di bagian Kepegawaian, di bawah Depatmen Personalia dan Umum.

STIKOM

2. Fungsi Pembuat Daftar Gaji

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dari berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan. Dalam struktur organisasi, fungsi pembuat daftar gaji berada di tangan Bagian Gaji, di bawah Depatemen Personalia, dan Umum.

3. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (utang gaji karyawan, utang pajak, utang dan pensiun). Dalam struktur organisasi, fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian berada pada dua bagian, yaitu sebagai berikut :

1) Bagian Utang

Bagian ini memegang fungsi pencatatan utang yang dalam sistem akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang member otoritasasi kepada fungsi pembayar gaji untuk membayarkan gaji karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji tersebut.

2) Bagian Jurnal

Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal umum.

STIKOM

4. Fungsi Keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak. Dalam struktur organisasi, fungsi keuangan ada di bagian Kas.

3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

3.2.1 Sistem

Menurut Herlambang (2005:116), definisi dari sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai sekumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen yang saling berkaitan mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka yaitu sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada

lingkungan sekitarnya.

STIKOM

Gambar 3.1 Konsep Sistem Informasi (Jogiyanto, 2003)

Menurut Jogianto (2003) sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi lain sistem menurut Herlambang (2005:116) yaitu sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

3.2.2 Informasi

Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata (fact)

yang digunakan untuk pengambilan keputusan”. Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

STIKOM

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data yang sudah diolah dan dikumpulkan dari kejadian yang nyata sehingga bisa dihasilkan suatu laporan yang bermanfaat sesuai dengan kebutuhannya.

3.2.3 Sistem Informasi

Menurut Herlambang (2005:121), data adalah kejadian atau fakta yang dapat berupa angka atau kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk bisa mempunyai arti, data harus diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil dari pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Informasi adalah data yang telah diolah dan memiliki bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.

3.3 Analisis Dan Desain Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (1999:26) Sistem Informasi itu sendiri adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan meyediakan pihak luar terkait dengan laporan yang diperlukan.

Analisis sistem didefinisakan sebagai penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan, mengevaluasi permasalahan, kesempatan, dan hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting,

STIKOM

karena kesalahan di dalam tahap ini akan meyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

STIKOM

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada pada aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan pengguna. Analisis diperlukan sebagai dasar bagi tahapan perancangan aplikasi. Analisis aplikasi meliputi identifikasi permasalahan, spesifikasi aplikasi, spesifikasi pengguna, dan lingkungan operasi.

Aplikasi penggajian ini merupakan aplikasi yang menangani pengolahan dan perhitungan transaksi penggajian maupun transaksi tunjangan yang lainnya, sehingga dapat menampilkan data dengan baik. Agar dapat mengolah data karyawan dengan baik maka dibutuhkan adanya program yang dapat menampilkan data karyawan yang telah terintegrasi dengan data yang lainnya yaitu data pegawai, jabatan, gaji karyawan, dan tunjangan karyawan.

4.1.1 Identifikasi Masalah

Secara garis besar permasalahan yang diidentifikasi pada aplikasi ini adalah bahwa semua proses yang berhubungan dengan proses gaji karyawan masih belum terkompeterisasi (dalam arti belum menggunakan komputer sebagai sarana pembantu secara maksimal). Sehingga dapat mengalami kesulitan dalam hal pengelolaan datanya.

STIKOM

Solusi untuk permasalahan tersebut yaitu dibutuhkan adanya program yang dapat menampilkan data karyawan yang di dalamnya telah terintegrasi data satu dengan data yang lainnya yaitu data pegawai, jabatan, gaji karyawan, dan tunjangan karyawan.

4.1.2 Document Flow

Document Flow menggambarkan proses yang ada pada saat ini. Terdapat dua

proses yaitu maintenance data karyawan dan penggajian karyawan.

A. Document Flow Maintenance/Update Data Karyawan

Gambar 4.1 Document Flow Maintenance Data Karyawan DOCFLOW MAINTENANCE KARYAWAN

Karyawan Bagian Admin Kepala Divisi SDM

Form data karyawan Mulai Isi form Data karyawan

Form data karyawan yang sudah diisi

Form data karyawan

Form data karyawan yang sudah diisi

Rekap Data karyawan Laporan data karyawan 1 2 Laporan data karyawan Selesai

STIKOM

SURABAYA

Document Flow di atas dimulai dari karyawan mengisi form data karyawan dari

bagian administrasi. Form data karyawan yang telah diisi diproses menjadi data karyawan yang selanjutnya form digunakan untuk proses membuat laporan data karyawan. Laporan data karyawan tersebut diberikan kepada kepala divisi SDM dan diarsipkan satu di bagian administrasi.

B. Document Flow Penggajian Karyawan

DOCFLOW PENGGAJIAN

Karyawan Keuangan

Kepala Divisi SDM Laporan absensi karyawan Data karyawan Slip Gaji karyawan Mulai Perhitungan gaji karyawan Slip Gaji karyawan Membuat laporan gaji karyawan Laporan gaji karyawan Laporan gaji karyawan Selesai Data Perhitungan Tunjangan

Gambar 4.2 Document Flow Penggajian Karyawan

Document Flow penggajian karyawan dimulai dari divisi keuangan

melakukan perhitungan gaji yang melihat dari data karyawan, presensi karyawan, dan perhitungan tunjangan karyawan. Selain itu divisi keuangan akan membuat slip gaji

STIKOM

yang diberikan kepada karyawan beserta gaji karyawan. Laporan data gaji akan diberikan kepada kepala divisi SDM dan disimpan 1 sebagai arsip oleh divisi keuangan.

4.1.3 Spesifikasi Aplikasi

Pengembangan dari aplikasi harus dapat :

a. Menampilkan jabatan yang berdasarkan dari presensi dan gaji karyawan.

b. Menampilkan data karyawan, jabatan, dan tunjangan untuk diolah menjadi suatu informasi.

c. Mengolah data karyawan yang terintegrasi dengan tampilan struktur organisasi.

4.1.4 Lingkungan Operasi

Untuk mengembangkan aplikasi sesuai dengan spesifikasi kebutuhan, dibutuhkan lingkungan operasi sebagai berikut :

a. Sistem Operasi Windows

Sistem Operasi ini dipilih karena dibutuhkan suatu perangkat Windows 7, SQL Server 2008.

b. SQL Server 2008

SQL Server 2008 digunakan karena cocok dengan pemograman VB.net 2010 yang mana di dalam VB.Net terdapat ASP.Net untuk membuat website aplikasi ini.

STIKOM

4.2 Mendesain Sistem

Perancangan aplikasi ini meliputi system flow, Data Flow Diagram (DFD),

Entity Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, dan Desain Input/Output.

4.2.1 System Flow Maintenance Karyawan

System Flow Maintenance Karyawan

Karyawan Admin Kepala Divisi SDM

Form data karyawan Mulai Data karyawan Daftar Jabatan Data karyawan Input daftar jabatan karyawan Memperbarui daftar jabatan karyawan Daftar Jabatan Jabatan Selesai Input data karyawan Memperbarui data karyawan Karyawan

Gambar 4.3 System Flow Maintenance Data Karyawan

System Flow Maintenance karyawan dimulai dari entitas karyawan mengisi

form data karyawan. Dokumen data karyawan tersebut diserahkan kepada admin, admin akan menginput data karyawan. Sebelumnya kepala divisi SDM memberikan daftar jabatan kepada admin, admin akan memasukkan dan memperbarui daftar

STIKOM

jabatan. Daftar jabatan akan disimpan pada database yang digunakan admin untuk input data karyawan. Setelah data karyawan telah diperbarui, data karyawan disimpan pada tabel data karyawan yang berada pada database karyawan.

4.2.2 System Flow Presensi Karyawan

<Process Name>

Karyawan Admin Kepala Divisi SDM

Melakukan Presensi Melakukan Pengecekan Sesuai ? Simpan Presensi Karyawan KARYAWAN Y Input Password Mulai Data Karyawan T Data presensi karyawan Selesai

Gambar 4.4 System Flow Presensi Karyawan

System Flow Presensi Karyawan dimulai dari karyawan melakukan presensi

dengan menginputkan password dari tabel karyawan yang ada pada database. Saat melakukan presensi akan dilakukan pengecekan sesuai atau tidak dengan data tabel yang ada pada database, apabila tidak sesuai maka karyawan akan menginputkan

STIKOM

password lagi. Jika sesuai disimpan dalam tabel presensi karyawan yang ada pada database dan data karyawan diserahkan di divisi SDM.

4.2.3 System Flow Penggajian Karyawan

Gambar 4.5 System Flow Penggajian Karyawan

System Flow penggajian karyawan dimulai dari kepala divisi SDM memilih

data karyawan yang dilihat dari tabel karyawan dan tabel daftar jabatan yang ada System Flow Penggajian Karyawan

Karyawan Kepala Divisi SDM Pimpinan

Slip Gaji Karyawan Memilih Data karyawan Mulai Karyawan Jabatan Melakukan perhitungan total gaji Simpan Data Gaji Laporan Gaji Karyawan Selesai GAJI Karyawan Slip Gaji karyawan Membuat Laporan Gaji Karyawan Laporan Gaji Karyawan

STIKOM

SURABAYA

pada database karyawan. Setelah memilih data karyawan dilakukan perhitungan total gaji karyawan dan disimpan dalam tabel data gaji karyawan. Kepala divisi SDM mencetak slip gaji karyawan dibuat rangkap dua, yang satu disimpan dan yang satu lagi diberikan kepada karyawan beserta gaji karyawan. Selanjutnya kepala divisi SDM akan membuat laporan data gaji karyawan. Laporan tersebut dibuat rangkap dua, satu untuk kepala divisi SDM dan satunya diberikan kepada pimpinan.

4.2.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem (Whitten, 2004 : 326). DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada

pembuat program.

STIKOM

A. Context Diagram

Gambar 4.6 Context Diagram

Context Diagram dari aplikasi penggajian karyawan pada PT. Boma Bisma

Indra Surabaya. Context diagram tersebut menggambarkan proses secara umum yang terjadi pada aplikasi penggajian karyawan. Pada context diagram tersebut, juga terlihat bahwa aplikasi panggajian karyawan mempunyai empat entity, yaitu karyawan, kepala divisi SDM, admin, dan pimpinan.

B. Hierarchy Input Output (HIPO)

Hierarchy Input Output dari aplikasi penggajian pada PT. Boma Bisma Indra

Surabaya. Fungsi dari Hierarchy Input Output adalah memberikan gambaran proses dan subproses yang ada.

STIKOM

0 Rancang Bangun SI Penggajian Karyawan Pada PT.Boma Bisma Indra 1 Maintenance Data Master 2 3 Transaksi Pembuatan Laporan 1.1 Data Karyawan 1.2 Jabatan 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 Memproses Presensi Karyawan Menghitung gaji karyawan Menghitung

Tunjangan Laporan Absensi penggajianLaporan

Laporan Tunjangan

3.3

Gambar 4.7 Hierarchy Input Output (HIPO)

STIKOM

C. DFD Level 0

Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 0

Dataa Gaji Data Absen

[Laporan Pres ens i Karyawan] [Laporan Rinc ian Gaji]

[Laporan Seluruh Gaji] [Laporan Data Karyawan]

Dataa Karyawan Dataa J abatan Data Gaji Data Absensi [Slip Gaji] [Rincian Gaji] [Presensi Karyawan] Data_Jabatann Data_Karyawann [Daftar J abatan Karyawan]

[Daftar J abatan] [Data Karyawan2] [Data Karyawan] Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Admin Admin Pimpinan Pimpinan Pimpinan Kepala Bag ian SDM Kepala Bag ian SDM 1 Maintenance Master + 2 Trans aksi + 3 LAPORAN + 1 KARYAWAN 2 JABATAN 3 PRESENSI 4 GAJI Data kary

STIKOM

SURABAYA

Proses DFD level 0 dari aplikasi penggajian karyawan pada PT. Boma Bisma Indra. Pada DFD level 0 menjelaskan proses yang terjadi dalam aplikasi penggajian karyawan secara lebih detil dibandingkan dengan contex diagram.

D. DFD Level 1 Subproses Maintenance Master

Data Flow Diagram level 1 subproses maintenance master. Data Flow Diagram

Level 1 ini adalah pengembangan dari proses maintenance master yang ada pada

level 0. Pada proses ini juga terdapat tabel data karyawan dan jabatan.

Gambar 4.9 DFD Level 1 Subproses Maintenance Master

STIKOM

E. DFD Level 2 Subproses Transaksi

Data Flow Diagram level 2 subproses transaksi. Data Flow Diagram Level 2 ini adalah pengembangan dari proses transaksi yang ada pada level 0. Pada proses ini juga terdapat tabel data karyawan, presensi karyawan, dan data gaji karyawan.

Gambar 4.10 Data Flow Diagram Level 2 Subproses Transaksi

STIKOM

F. DFD Level 3 Subproses Laporan

Data Flow Diagram level 3 Subproses laporan. Data Flow Diagram Level 3 ini adalah pengembangan dari proses laporan yang ada pada level 0. Pada proses ini juga terdapat tabel data karyawan, presensi karyawan, dan data gaji karyawan.

Gambar 4.11 Data Flow Diagram Level 3 Subproses Laporan

STIKOM

4.2.5 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan data dari tabel

yang ada pada aplikasi Penggajian yang diterapkan pada PT. Boma Bisma Indra.

1. Conceptual data model (CDM)

Gambar 4.12 adalah conceptual data model (CDM) dari aplikasi penggajian pada PT. Boma Bisma Indra.

STIKOM

Gambar 4.12 CDM Penggajian Memiliki Mempunyai memiliki mempunyai memiliki mempunyai memiliki memiliki Mempunyai mempunyai Karyawan # o o o o o o o o o o o o o o o o NIK NamaKaryawan Gelar UnitOrganisasi Lokasi CostCenter Alamat KodePos Telepon TempatTgLLahir StatusKeluarga Suku Agama GoLDarah TgLMasuk TgLDiangkat StatusKaryawan ... Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Keluarga # o o IdKeluarga JenisKeluarga KeteranganKeluarga Variable characters ( Variable characters ( <Undefined> Pendidikan # o o IdPendidikan JenisPendidikan KeteranganPendidikan ... Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) GajiPokok # o o o IdGajiPokok NilaiGajiPokok NilaiTunjanganPerum NilaiTunjanganFungsional ... Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100)

Dokumen terkait