Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diambil dari sistem yang telah di buat dan saran bagi perpustakaan sebagai pertimbangan lebih lanjut untuk masa mendatang.
6 2.1. Karyawan/Pegawai
Definisi pegawai menurut (Mardiasmo, 2011) adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja baik sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu, penyelesaian pekerjaan atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja, termasuk orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri atau badan usaha milik negara atau badan milik daerah.
Para pegawai adalah aset organisasi yang paling berharga. Pengetahuan dan keahlian mereka mempengaruhi kualitas barang dan jasa yang diberikan ke para pelanggan. Di dalam perusahaan manufaktur, dimana tenaga kerja biasanya hanya mencerminkan sebagian dari total biaya langsung, para pegawai adalah penggerak biaya dalam hal kualitas kerja mereka mempengaruhi baik produktivitas keseluruhan maupun tingkat kecacatan produk. (Romney & Steinbart, 2005).
2.2. Gaji dan Upah
Istilah gaji menurut (Jusup, 2011) meliputi semua gaji dan upah yang dibayarkan perusahaan yang dibayarkan kepada karyawannya. Para manajer, pegawai administrasi dan pegawai penjualan, biasanya mendapat gaji dari
perusahaan yang jumlahnya tetap. Tarif gaji biasanya dinyatakan dalam gaji perbulan.
Menurut (Jusup, 2011) Bentuk dari kompensasi/gaji yang diberikan perusahaan kepada karyawan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Financial compensation (kompensasi finansial)
Kompensasi finansial artinya kompensasi yang diwujudkan dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi finansial implementasinya dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Direct Financial compensation (kompensasi finansial langsung)
Kompensasi finansial langsung adalah pembayaran berbentuk uang yang karyawan terima secara langsung dalam bentuk gaji/upah, tunjangan ekonomi, bonus dan komisi.
b. Indirect Financial compensation (kompensasi finansial tak langsung)
Kompensasi finansial tidak langsung adalah termasuk semua penghargaan keuangan yang tidak termasuk kompensasi langsung. Wujud dari kompensasi tak langsung meliputi program asuransi tenaga kerja (jamsostek), pertolongan sosial, pembayaran biaya sakit (berobat), cuti dan lain-lain.
2. Non-financial compensation (kompensasi non finansial)
Kompensasi non-finansial adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan bukan berbentuk uang, tapi berwujud fasilitas. Kompensasi jenis ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Non financial the job (kompensasi berkaitan dengan pekerjaan)
yang menarik, kesempatan untuk berkembang, pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja. Kompensasi bentuk ini merupakan perwujudan dari pemenuhan kebutuhan harga diri (esteem) dan aktualisasi (self actualization).
b. Non financial job environment (kompensasi berkaitan dengan lingkungan
pekerjaan)
Kompensasi non finansial mengenai lingkungan pekerjaan ini dapat berupa supervisi kompetensi (competent supervision), kondisi kerja yang mendukung (comfortable working conditions), pembagian kerja (job
sharing).
Menurut (Jusup, 2011) komponen penggajian terdiri dari: 1. Gaji pokok
Gaji pokok adalah gaji dasar yang ditetapkan untuk melaksanakan satu jabatan atau pekerjaan tertentu pada golongan pangkat dan waktu tertentu.
Gaji pokok di suatu perusahaan disusun menurut janjang jabatan dan jenjang kepangkatan. Jenjang jabatan mencerminkan intensitas syarat yang menurut persyaratan lebih berat disusun dalam jenjang jabatan lebih tinggi dengan gaji pokok lebih besar.
2. Tunjangan
Tunjangan adalah suplemen terhadap upah atau gaji pokok dalam 3 fungsi, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan tugas dalam rangka fungsi sosial dan sebagai insentif.
3. Potongan
Potongan yang dilakukan oleh pemberi kerja atas penghasilan yang diterima oleh pekerja. Jenis-jenis potongan antara lain adalah:
a. Potongan Pajak Penghasilan
Pemberi kerja memotong upah/gaji yang diterima oleh pegawai/pekerja sesuai dengan Undang-undang Perpajakan Republik Indonesia Pasal 21 atas penghasilan yang diterima oleh penerima penghasilan.
b. Potongan Iuran Kesehatan
Potongan iuran kesehatan adalah potongan yang dikenakan oleh pemberi kerja terhadap penghasilan yang diterima oleh pegawai.pekerja untuk membayar piahk asuransi kesehatan. Iuran kesehatan biasanya dilakukan karena perusahaan mengikuti asuransi kesehatan/keselamatan kerja para pegawai/pekerja.
c. Potongan Iuran Tunjangan Hari Tua
Potongan iuran kesehatan adalah potongan yang dikenakan oleh pamberi kerja terhadap penghasilan yang diterima oleh pegawai/pekerja untuk membayar pihak perusahaan yang menanggung dana pekerja.
4. Lembur
Kerja lembur adalah jadwal kerja yang direncanakan dan menunjuk pada situasi dimana operasi dijadwalkan secara teratur untuk melampaui jam kerja biasa pada hari-hari kerja atau jam kerja yang dilakukan pada hari istirahat atasa dasar perintah dari atasan.
Ketentuan kerja lembur menurut (Menakertans Nomor KEP.102/MEN/VI, 2004) adalah :
a. Untuk melakukan kerja lembur harus ada perintah tertulis dari pengusaha dan persetujuan tertulis dari pekerja/buruh yang bersangkutan
b. Perintah tertulis dan persetujuan tertulis dibuat dalam bentuk daftar pekerja/buruh yang bersedia bekerja lembur yang ditandatangani oleh pekerja/buruh yang bersangkutan dan pengusaha.
Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3jam/hari dan 14 jam dalam 1 minggu diluar istirahat mingguan atau hari libur resmi.
2.3. Aplikasi
Menurut (Jogiyanto, 2006) adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.
Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputasi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data yang diharapkan.
Pengertian aplikasi secara umum adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yang siap pakai bagi user.
2.4. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Menurut (Undang-Undang Nomor 20, 2008) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik`orang perorangan atau badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria yakni :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah)
b. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria yakni :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
c. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria :
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta`rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
2.5. Analisis dan Desain Perangkat Lunak
Analisis sistem atau perangkat lunak dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. (Kendall, 2010)
Perancangan desain perangkat lunak merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi. (Kendall, 2010)
Menurut (Kendall, 2010). Analisis dan perancangan sistem berupaya menganalisis input data atau aliran data secara aplikasiatis, memproses atau
mentransformasikan data, menyimpan data, dan menghasilkan output informasi dalam konteks bisnis khusus. Kemudian, analisis dan perancangan sistem tersebut dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang bisa dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis aplikasi sebagai berikut :
a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
c. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, tahap ini disebut desain sistem atau perangkat lunak.
2.6. Software Development Life Cycle (SDLC)
Menurut (Pressman & Maxim, 2015), nama lain dari Model Waterfall
adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life
cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang aplikasiatis dan berurutan
(sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui dari
spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan system perangkat lunak ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan.
Gambar 2. 1 Model Waterfall (Pressman & Maxim, 2015)
Gambar 2.1 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall. Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software
Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara aplikasiatis dan urut mulai
dari level kebutuhan system lalu menuju ke tahap Communication, Planning,
Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam Model Waterfall menurut (Pressman & Maxim, 2015) :
1. Communication
Tahap pertama, pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, pengembang dapat mengetahui aplikasi seperti apa yang harus dibuat.
2. Planning
Setelah diketahui aplikasi seperti apa yang harus dibuat, pengembang dapat melakukan perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
3. Modelling
Pada proses modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur
software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
4. Construction
Construction merupakan proses membuat kode (code generation).
Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam Bahasa yang
bias dikenali oleh computer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secata nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya pengguna computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap aplikasi yang telah dibuat. Tujuan testing adalah
menemukan kesalahan-kesalahan terhadap aplikasi tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan perangkat lunak dan feedback dari pelanggan.
17 3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan langkah awal dalam pembuatan sistem dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut digunakan sebagai dasar dalam pembuatan solusi. Langkah-langkah analisis sistem yaitu dengan cara studi literatur, observasi, wawancara dan identifikasi permasalahan yang dilakukan di UMKM Sablon Garment Surabaya.
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan penggajian karyawan dan teori yang berhubungan dengan aplikasi berbasis
desktop juga dapat menunjang aplikasi yang akan dibangun. Teori-teori
tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyelesaikan permasalahan penggajian pada UMKM Sablon Garment Surabaya.
2. Pengamatan dan Observasi
Observasi dilakukan setelah mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dengan melihat proses bisnis yang ada pada Sablon Garment. Peneliti melakukan pengamatan proses penggajian secara langsung. Hal ini bertujuan untuk membantu dalam melakukan pengumpulan data.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan bersamaan dengan pengamatan dan observasi. Wawancara ini digunakan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan pada saat melakukan pengamatan. Wawancara dilakukan dengan tanya jawab
kepada pimpinan dan administrasi dalam proses penggajian di Sablon Garmen.
4. Identifikasi permasalahan
Identifikasi permasalahan menggambarkan proses bisnis penggajian karyawan yang sedang berjalan saat ini. Penggajian pada UMKM Sablon Garment Surabaya merupakan proses yang sangat penting pada perusahaan. Bagian keuangan bertugas untuk mengatur proses peminjaman dan proses penggajian.
Sistem penggajian yang ada pada UMKM Sablon Garment saat ini diawali dengan karyawan per bagian melaporkan kehadiran karyawan kepada pihak administrasi kepegawaian untuk dilakukan pencatatan. Kemudian untuk proses lembur, pihak administrasi kepegawaian mencatat nama-nama karyawan yang akan lembur pada waktu yang telah ditentukan dan perintah lembur tersebut akan diinformasikan kepada karyawan yang namanya telah tercatat.
UMKM Sablon Garment juga memberikan fasilitas peminjaman kepada karyawan. Proses ini diawali dengan karyawan memberikan nominal peminjaman kepada bagian administrasi kepegawaian, kemudian administrasi kepegawaian melakukan pengecekan peminjaman apakah karyawan tersebut masih memiliki tunggakan peminjaman. Karyawan tersebut bekerja minimal 6 bulan. Nominal peminjaman maksimal Rp. 3.000.000 dan angsuran maksimal 20 kali bergantung kepada jumlah peminjaman.
Dari proses presensi, proses lembur dan proses peminjaman akan dilakukan perhitungan gaji karyawan yang dilakukan oleh pihak keuangan.
Perhitungan tersebut akan diberikan kepada pimpinan untuk dilakukan verifikasi dan penarikan dana ke bank berdasarkan total gaji seluruh karyawan. Setelah melakukan penarikan dana, gaji akan dibagikan berdasarkan perhitungan gaji yang telah dilakukan.
3.1.1. Document Flow Presensi
Proses presensi karyawan dimulai ketika karyawan per bagian melaporkan kehadiran karyawan kepada administrasi kepegawaian untuk dilakukan pencatatan. Daftar presensi karyawan digunakan untuk merekap presensi karyawan seluruhnya dan menghasilkan daftar rekap presensi. Document flow
presensi dapat dilihat pada gambar 3.1. Document Flow Presensi
Karyawan Administrasi Kepegawaian Mencatat Kehadiran Karyawan Mulai Daftar Presensi Karyawan Merekap Presensi Karyawan Daftar Rekap Presensi Selesai Kehadiran Karyawan Kehadiran Karyawan Arsip Karyawan Melaporkan Kehadiran Karyawan C
3.1.2. Document Flow Lembur
Proses lembur yang sedang berjalan adalah ketika administrasi kepegawaian melakukan pencatatan daftar lembur sehingga akan menghasilkan surat perintah lembur yang nantinya diberikan kepada karyawan, berisikan karyawan yang diperintahkan lembur pada hari yang telah ditentukan. Document flow lembur dapat dilihat pada gambar 3.2.
Document Flow Lembur
Administrasi Kepegawaian Karyawan
Mencatat daftar lembur Surat Perintah Lembur Selesai Surat Perintah Lembur Mulai
Gambar 3. 2 Document Flow Lembur
3.1.3. Document Flow Peminjaman
Proses peminjaman pada UMKM Sablon Garment Surabaya adalah ketika karyawan melakukan pengajuan pinjaman dan bagian administrasi kepegawaian menerima nominal peminjaman. Dari nominal peminjaman tersebut dilakukan pengecekan peminjaman apakah karyawan memiliki tunggakan peminjaman atau tidak dan syarat peminjaman yaitu karyawan tersebut bekerja minimal 6 bulan. Jumlah peminjaman maksimal sebesar Rp.3.000.000. Angsuran yang diberikan kepada perusahaan maksimal 20 kali bergantung kepada jumlah peminjaman.
Document Flow Peminjaman
Karyawan Administrasi Kepegawaian Bagian Keuangan
Nominal Peminjaman Melakukan Pengecekan Nominal < 3.000.000 ? Catatan Peminjaman Melakukan Pencatatan Peminjaman Nominal Peminjaman Mulai Selesai Pengajuan Pinjaman Catatan Peminjaman Melakukan Pengecekan Lama Kerja > 6 Bulan ? Melakukan Pengecekan Peminjaman Lunas? Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
Jika memenuhi syarat, administrasi kepegawaian akan melakukan pencatatan peminjaman di buku peminjaman dan catatan peminjaman tersebut diberikan kepada bagian keuangan agar karyawan mendapat uang pinjaman sesuai dengan nominal yang diminta. Document flow peminjaman dapat dilihat pada gambar 3.3.
3.1.4. Document Flow Penggajian
Proses penggajian yang ada pada UMKM Sablon Garment Surabaya adalah bagian administrasi kepegawaian memberikan 3 data yang terdiri dari daftar rekap presensi, data pinjaman dan daftar lembur kepada bagian keuangan. Tiga data tersebut digunakan untuk melakukan perhitungan gaji yang dilakukan oleh bagian keuangan. Setelah diketahui jumlah gaji per karyawan pimpinan melakukan verifikasi dan memberikan total gaji kepada bank untuk dilakukan pencairan dana. Bank akan memberikan uang tunai sesuai dengan total gaji yang diminta. Uang total gaji tersebut akan dibagi oleh bagian keuangan berdasarkan jumlah gaji per karyawan sehingga menghasilkan uang gaji dan diberikan ke karyawan . Document flow penggajian dapat dilihat pada gambar 3.4.
Document Flow Penggajian
Karyawan Administrasi
Kepegawaian Bagian Keuangan Pimpinan Bank
Jumlah Gaji per Karyawan Mulai Uang Gaji Melakukan perhitungan gaji Selesai Melakukan verifikasi Daftar Rekap Absensi Data Pinjaman Daftar Lembur Daftar Rekap Presensi Data Pinjaman Daftar Lembur
Jumlah Gaji per Karyawan
Total Gaji
Total Gaji
Pencairan Dana
Uang Total Gaji Uang Total Gaji
Pembagian Gaji Uang Gaji Membuat daftar rekap presensi, data peminjaman dan daftar lembur
3.2. Analisis Kebutuhan
Aplikasi penggajian pada UMKM Sablon Garment ini melibatkan beberapa pengguna. Berikut ini adalah analisis yang akan mengoperasikan dan menggunakan aplikasi berdasarkan kebutuhan:
Tabel 3. 1 Analisis Kebutuhan
No. Pengguna Kebutuhan Keluaran yang Dihasilan 1 Administrasi
Kepegawaian
a. Mampu menginputkan data karyawan.
b. Mampu menginputkan daftar karyawan lembur. c. Dapat mengetahui presensi/kehadiran karyawan. a. Laporan Data Karyawan b. Laporan Kehadiran Karyawan c. Surat Perintah Lembur d. Profil Karyawan 2. Bagian Keuangan a. Mampu menginputkan
nominal peminjaman b. Dapat melakukan
pengecekan peminjaman lunas/belum
c. Dapat melakukan pengecekan lama kerja karyawan
d. Dapat melakukan proses perhitungan gaji.
a. Laporan peminjaman b. Laporan penggajian c. Bukti Peminjaman d. Slip Gaji
3. Karyawan a. Dapat melakukan proses presensi.
-
3.3. Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu alur sistem, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur
3.3.1. Alur Sistem
Dalam alur sistem terdapat diagram input proses output dan system flow
untuk aplikasi Penggajian Karyawan pada UMKM Sablon Garment Surabaya.
A. Diagram Input Proses Output
Diagram input proses output menggambarkan tentang input yang dibutuhkan, proses yang dilakukan, dan output yang akan dihasilkan oleh sistem penggajian karyawan pada UMKM Sablon Garment Surabaya.
Input yang dibutuhkan pada aplikasi penggajian yaitu identitas karyawan
yang berisi tentang identitas karyawan sesuai dengan data Kartu Tanda Penduduk (KTP), laporan data karyawan, data pinjaman karyawan, data tunjangan dan data lembur.
Ada 5 proses yang dilakukan, pertama proses pengelolaan data karyawan menerima inputan yang berupa identitas karyawan. Kedua, proses presensi menerima inputan data karyawan. Ketiga, melakukan pengecekan peminjaman berdasarkan data pinjaman karyawan. Keempat, melakukan proses peminjaman. Kelima, proses penggajian yang berdasarkan rekapitulasi kehadiran karyawan per periode, data tunjangan, surat permohonan lembur dan laporan peminjaman.
Output yang dihasilkan antara lain informasi laporan data karyawan,
laporan kehadiran karyawan, laporan peminjaman, bukti peminjaman, laporan penggajian dan slip gaji.
Gambar 3. 5 Diagram Input Proses Output
B. System Flow
System flow menjelaskan tentang urutan-urutan prosedur yang terdapat
pada sistem yang dibuat. Pada system flow penggajian terdapat enam system flow
yang terdiri dari data karyawan, peminjaman, presensi, lembur, penggajian dan laporan. Setiap system flow yang dibuat dijelaskan sebagai berikut :
B.1. System Flow Master Kota
System flow master kota berjalan jika bagian administrasi kepegawaian
memasukkan data kota dan menyimpan data kota ke dalam database data kota.
System flow master kota dapat dilihat pada gambar 3.6
System Flow Master Kota
Administrasi Kepegawaian
Mulai
Input Data Kota
Simpan Data Kota Kota
Selesai
Gambar 3. 6 System Flow Master Kota
B.2. System Flow Master Bagian
System flow master bagian berjalan jika bagian administrasi kepegawaian
memasukkan data bagian dan menyimpan data bagian ke dalam database data bagian. System flow master bagian dapat dilihat pada gambar 3.7
System Flow Master Bagian
Administrasi Kepegawaian
Bagian Input Data Bagian
Mulai
Selesai Simpan Data
Bagian
Gambar 3. 7 System Flow Master Bagian
B.3. System Flow Master Tarif Tunjangan Makan
System Flow Master Tunjangan Makan Administrasi Kepegawaian Tunjangan Makan Mulai Input Data Tunjangan Makan Selesai Simpan Data Tunjangan Makan
System flow master tunjangan makan berjalan jika bagian administrasi kepegawaian memasukkan data tarif tunjangan makan dan menyimpan data tarif tunjangan makan ke dalam database tunjangan makan. System flow master tarif tunjangan makan dapat dilihat pada gambar 3.8
B.4. System Flow Master Tarif Lembur
System flow master tarif lembur berjalan jika bagian administrasi
kepegawaian memasukkan data tarif lembur dan menyimpan data tarif lembur ke dalam database tarif lembur. System flow master tarif lembur dapat dilihat pada gambar 3.9
System Flow Tarif Lembur
Administrasi Kepegawaian
Input Data Tarif Lembur
Selesai Mulai
Tarif Lembur Simpan Data Tarif
Lembur
B.5. System Flow Master Data Karyawan
System flow data karyawan berjalan ketika karyawan memberikan fotocopy
kartu/identitas penduduk (KTP) dan form data karyawan kepada bagian administrasi kepegawaian yang digunakan sebagai dasar dalam menginputkan identitas karyawan. identitas karyawan tersebut akan disimpan ke database data karyawan. System Flow data karyawan dapat dilihat pada gambar 3.10.