• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan dari pembuatan tugas akhir dan saran-saran untuk pengembangan sistem di masa yang akan datang.

6

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi

Pada dasarnya aplikasi merupakan alat bantu untuk mempermudah pekerjaan manusia, yang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan keluaran yang diinginkan. Menurut (Hartono, 2010) aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. Sedangkan menurut (Supriyanto, 2005) adalah program yang memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Menurut (Simamarta, 2006) adalah program atau sekelompok program yang dirancang untuk digunakan oleh pengguna akhir (end

user).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah alat bantu untuk mempermudah pengguna akhir untuk melakukan instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun agar dapat memproses input menjadi output yang diinginkan pengguna akhir. Aplikasi dapat dibangun dengan berbagai macam bahasa pemrograman yang dapat diterapkan dengan berbasis desktop maupun berbasis web. Salah satu contoh bahasa pemrograman yang dapat diterapkan pada aplikasi desktop adalah java, sedangakan untuk aplikasi web adalah PHP. Berbasis desktop maupun web tentu saja ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

2.2 Kurikulum 2013

Secara yuridis Kurikulum 2013 dilandasi Pancasila dan UUD 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi

(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013) Lebih lanjut lagi

pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh:

a. RPJMN 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang Perubahan Metodologi Proses

belajar mengajar dan Penataan Kurikulum. Dalam ketetapan pasal 3 RPJMN

menentukan adanya pengembangan pembelajaran yang bukan “teaching to test” yang mengandung makna bahwa ada komponen dokumen kurikulum

yang harus diubah yaitu berkenaan dengan standar penilaian. Perubahan dalam salah satu komponen akan mengubah desain dokumen kurikulum dan perubahan mengandung makna pengmembangan kurikulum baru. Selanjutnya, Pasal 5 RPJMN menetapkan adanya penataan kurikulum atau perubahan kurikulum.

b. PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

c. INPRES Nomor 1 Tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). Menurut

(Mulyasa, 2013), pengembangan kurikulum 2013 secara filosofis

a. Pancasila memberikan prinsip-prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.

b. Pendidikan yang berdasar pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan

peserta didik, dan masyarakat.

Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Dalam rangka mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi

peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

a. Landasan Empiris

Negara Indonesia adalah bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, akan tetapi sekecil apapun ancaman bangsa masih tetap ada. Oleh karena itu, kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jati diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Di sisi lain, Indonesia memiliki kecenderungan menyelesaikan masalah dengan kekerasan yang menimpa generasi muda, misal pada kasus tawuran. Beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat mengatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu menekankan aspek pengetahuan.

Maka, diperlukan perubahan kurikulum yang dapat menyeimbangkan antara pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

Secara teoritis Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori

“pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori

kurikulum berbasis kompetensi. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005).

2.3 Penilaian Kurikulum 2013

Pada dasarnya penilaian merupakan kegiatan memberikan nilai terhadap suatu objek tertentu, (Sudjana, 2012)menjelaskan bahwa untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Misalnya, untuk dapat mengatakan baik, sedang, kurang, diperlukan ketentuan atau ukuran yang jelas bagaimana yang baik, yang sedang dan yang kurang. Ukuran itulah yang dinamakan kriteria. Adapun penilaian pada Kurikulum 2013 menurut (Wening, 2013)terbagi menjadi 3 aspek yaitu:

a. Penilaian Kompetensi Sikap

Pendidik melakukan kompetensi sikap menggunaka metode observasi langsung ataupun tidak langsung, instrumen yang dapat digunakan adalah pedoman observasi, daftar cek dan skala penilaian disertai rubrik. Menggunakan metode penilaian diri oleh siswa, instrumen yang dapet digunakan adalah lembar

penilaian diri. Metode penilaian antar peserta didik “teman sejawat” (peer

bentuk daftar cek atau skala penilian. Kemudian metode jurnal menggunakan instrumen lembar jurnal berupa catatan pendidik.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Guru menilai melalui tes tulis, tes lisan dan penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan dan uraian. Instrumen uraian dilengkapai pedoman penilaian. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. Sedangkan instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

c. Penilaian Kompetensi Ketrampilan

Pendidik menilai kompetensi ketrampilan melalui penilaian kinerja yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi dengan menggunakan tes praktik, projek dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapai rubrik.

Berikut ini adalah alur penilaian dari proses penilaian rapor dengan menggunakan standar penilaian kurikulum 2013:

a. Nilai Sikap

Gambar 2.1 Rumus Nilai Observasi (NO)

Gambar 2.2 Rumus Nilai Sikap Keterangan:

Obs1 = Nilai Observasi 1

Obs2 = Nilai Observasi 2

Obs3 = Nilai Observasi 3

NO = Nilai Observasi NJ = Nilai Jurnal

PD = Nilai Penilaian Diri PS = Nilai Penilaian Sejawat

b. Nilai Pengetahuan

Gambar 2.3 Rumus Rata-Rata Nilai Harian (NH)

Gambar 2.4 Rumus Nilai Pengetahuan

Keterangan:

KD = Nilai Harian Kompetensi Dasar NH = Nilai Harian

UTS = Ujian Tengah Semester UAS = Ujian Akhir Semester

c. Nilai Ketrampilan

Gambar 2.5 Rumus Rata-Rata Nilai Praktik (NP)

Gambar 2.6 Rumus Nilai Ketrampilan Keterangan:

Prakt1 = Nilai Praktik 1

Prakt2 = Nilai Praktik 2 Prakt3 = Nilai Praktik 3 NP = Nilai Praktik Npro = Nilai Projek Nport = Nilai Portofolio

2.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah System Development Life

Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama

yang 4 tahapan yaitu analisis, design, coding, testing dan maintanance yang biasa disebut dengan Waterfall Pressman (2015) yaitu:

a. Analisis Sistem

Tahapan ini terdiri dari tiga sub proses yaitu perancangan keluaran, perancangan masukan dan perancangan file, yang bertujuan untuk membuat design sistem baru agar dapat menyelesaikan masalah yang di hadapi Spenmada.

b. Design

Perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan dilakukan dengan perangkat lunak Powerdesigner 6, karena juga merupakan tool yang di gunakan untuk menggambarkan Entity Relationship Diagram (ERD) baik secara Physical Data Modelling (PDM) dan Conceptual Data Modelling (CDM). Dengan Power Desainer kita bisa melakukan generate dari CDM ke PDM atau dari PDM ke CDM, dari hasil generate

tersebut kita bisa mengetahui nilai error dan warning dari ERD yang telah kita buat. Dalam langkah ini, digunakan untuk mengidentifikasi dialog antara user dengan sistem aplikasi yang dibuat.

c. Coding

Implementasi bertujuan untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logical ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sebuah aplikasi yang akan dibangun atau dikembangkan,, lalu diimplementasikan ke dalam salah satu bahasa pemrograman yang paling sesuai.

d. Testing

Testing dilakukan untuk menguji semua fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak. Pengujian ini bertujuan untuk membebaskan perangkat lunak dari bug dan error, sehingga perangkat lunak dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang sudah didefinisikan sebelumnya.

e. Maintanance

Perangkat lunak tidak bisa mutlak digunakan dan sesuai dengan kebutuhan selamanya, perawatan dan pengembangkan sangat dibutuhkan agar bisa beradaptasi dengan adanya perubahan dari eksternal organisasi.

Gambar 1. Model Waterfall (Pressman, 2015)

2.5 PHP

Menurut Kadir (2001). PHP merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah suatu bahasa yang bersifat server side yang didesain khusus untuk aplikasi web. Di mana web sendiri di definisikan oleh Shelly dan Vermalat (2010) merupakan koleksi dokumen elektronik milik semua orang di dunia yang mengaksesnya melalui internet menggunakan web browser. PHP dapat disisipkan di antara bahasa HTML. Karena serverside, maka bahasa PHP akan dieksekusi di

server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk

HTML, dan kode PHP tidak terlihat lagi. Oleh karena PHP didesain khusus untuk aplikasi web, maka pengguna mengakses aplikasi menggunakan media internet melalui web browser.

2.6 Testing

Testing atau pengujian menurut Romeo (2003) adalah proses pemantauan kepercayaan akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.

Testing Software adalah proses mengoprasikan software dalam suatu kondisi yang

dikendalikan untuk verifikasi, mendeteksi error dan validasi. Validasi adalah melihat kebenaran sistem apakah proses yang telah dituliskan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Pada permasalahan ini penulis menggunakan metode pengujian Black Box Testing untuk menguji test case yang ada.

Pengujian dengan metode Black Box dilakukan tanpa adanya suatu pengetahuan tentang detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites, juga disebut functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional software, berdasarkkan pada spesifikasi kebutuhan software. Black box

testing dilakukan untuk melakukan pengecekan apakah sebuah software telah

bebas dari error dan fungsi-fungsi yang diperlukan telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

17 BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam proses ini terdapat beberapa cara dalam melakukan pengumpulan data, diantaranya:

a. Wawancara/Interview

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi pada proses penilaian berbasis kuriulum 2013 pada SMP Negeri 5 Sidoarjo. Penerapan kurikulum 2013 sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 160 tahun 2014 yang mulai diterapkan sejak tahun 2014 di SMP Negeri 5 Sidoarjo. Adanya perubahan penerapan kurikulum ini menimbulkan perubahan proses pembelajaran dan penilaian yang ada di SMP Negeri 5 Sidoarjo. Untuk mengetahui perubahan dan kendala yang terjadi, dilakukan wawancara dengan narasumber utama yaitu Ibu Dara Nurindah, S.Pd, M.Si., sebagai ketua Penilaian Prestasi Akademik di SMP Negeri 5 Sidoarjo. Wawancara juga dilakukan kepada narasumber lain pada bagian penilaian yaitu Ibu Martini,S.Pd, M.S., Ibu Ria Kurniasari, ST, Rachman Fauzi, S.Sos, M.Pd.I. Selaian itu juga untuk mengetahui kebutuhan

pengguna dan fungsi – fungsi yang diingankan dalam pembuatan aplikasi ini.

b. Pengumpulan/Observasi

Proses pengumpulan atau observasi dilakukan dengan cara melihat langsung proses penilaian yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sampai dengan disetorkan kepada bagian penilaian untuk diolah menjadi rapor yang akan dilaporkan kepada orang tua siswa. Observasi ini bertujuan untuk melihat

proses penilaian secara langsung serta fakta di lapangan. Dari hasil observasi ini dinyatakan bahwa guru mata pelajaran mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian yang disebbabkan oleh banyaknya aspek yang harus dinilai dalam kurikulum 2013. Sehingga guru mata pelajaran dan bagian penilaian membutuhkan aplikasi untuk memudahkan proses penilaian.

c. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi dan pengetahuan tentang kurikulum 2013, yang digunakan dalam proses penilaian. Setelah pengumpulan data dilakukan, kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis sistem, perancangan sistem, pembuatan program, testing dan implementasi. Dalam proses anaisis sistem dilakukan indentifikasi masalah, membuat IPO, menganalisa kebutuhan fungsional, menganalisa kebutuhan non-fungsional. Untuk perancangan sistem dilakukan pembuatan model rancangan program, system flow, data flow diagram, pemodelan database (CDM dan PDM), serta desain input output. Sedangkan dalam pembuatan program yang dilakukan adalah memastikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Mysql sebagai basis data. Tahap terakhir yaitu melakukan testing implementasi terhadap program yang dibangun.

3.1 Analisa Sistem

3.1.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, aplikasi penilaian kurikulum 2013 merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah dalam proses penilaian yang sesuai dengan kurikulum 2013. Pada aplikasi ini disediakan

form penilaian yang telah disesuaikan dengan ketentuan sekolah dan setiap aspek telah dibuatkan database masing-masing, sehingga guru mata pelajaran tidak perlu mengetik ulang setiap aspek yang akan dinilai. Aplikasi juga dapat menghitung nilai secara otomatis, sehingga dapat menghindari kesalahan perhitungan nilai.

3.1.2 Kebutuhan fungsional

Terdapat beberapa kebutuhan fungsional dalam sistem penilaian berbasis kurikulum 2013, diantaranya adalah:

a. Fasilitas bagi user untuk maintanance data guru mata pelajaran.

b. Fasilitas bagi user untuk maintanance data guru wali kelas.

c. Fasilitas bagi user untuk maintanance data KKM.

d. Fasilitas bagi user untuk maintanance data siswa.

e. Fasilitas bagi user untuk maintanance data kelas.

f. Fasilitas bagi user untuk maintanance mata pelajaran.

g. Fasilitas bagi user untuk maintanance nilai pengetahuan.

h. Fasilitas bagi user untuk maintanance nilai sikap.

i. Fasilitas bagi user untuk maintanance nilai ketrampilan.

j. Fasilitas bagi user untuk secara otomatis menghitung nilai.

k. Fasilitas bagi user untuk mengkonversi nilai angka menjadi nilai huruf.

l. Fasilitas bagi user untuk mengkonversi nilai huruf menjadi nilai deskriptif.

m.Fasilitas bagi user untuk melihat laporan-laporan yang terkait dengan seluruh penilaian kurikulum 2013

3.1.3 Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan Non Fungsional yang harus dimiliki aplikasi ini diantaranya:

a. Performansi

Kemampuan sistem untuk menghitung dan konversi nilai tidak lebih dari 1 detik dalam proses penilaian.

b. Keakuratan data

Sistem menghasilkan keakuratan data penilaian yang telah sesuai dengan ketentuan sekolah.

c. Kemanan/ Security

Sistem memiliki halaman untuk maintanance user-user mana saja yang berhak mengakses sistem penilaian.

3.2 Perancangan Sistem

3.2.1 Model Rancangan Program

Proses penilaian berbasis kurikulum 2013 secara garis besar membutuhkan inputan nilai pengetahuan, nilai sikap, nilai ketrampilan, nilai ekstrakulikuler, absensi siswa dan nilai KKM. Sedangkan prosesnya meliputi proses penghitungan, pengecekan KKM, konversi nilai dan pengolahan laporan penilaian. Output yang dihasilkan adalah laporan masing-masing penilaian dan rapor siswa. Input, Proses,Output diagramnya dapat dilihat pada Gambar berikut.

Aplikasi Penilaian Berbasis Kurikulum 2013

Proses Input Output Pengecekan KKM Konversi Nilai, narasi Nilai narasi Penghitungan Nilai Pengetahuan Penghitungan Niali Ketrampilan Penghitungan Nilai Sikap Presensi Nilai Ekstrakulikuler Remidi? Nilai pengetahuan Nilai ketrampilan Nilai sikap Laporan nilai pengetahuan Laporan nilai ketrampilan Laporan nilai sikap Laporaan Absensi Laporaan nilai ekstrakulikuler Tidak Data siswa Data KKM Data KRS siswa Rapor siswa Pengolahan laporan penilaian Ya

3.2.2 System Flow

A.System Flow Penilaian Kurikulum 2013

Proses penilaian dimulai dan dipicu dengan guru mata pelajaran input nilai setiap mata pelajaran yang diajarkan. Sebelum meng-inputkan nilai, guru mata pelajaran harus login terlebih dahulu untuk masuk ke sistem. Ada 3 aspek penilaia yang harus di inputkan oleh guru mata pelajaran yaitu nilai pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Nilai pengetahuan diperoleh dari nilai harian, UTS, dan UAS. Nilai Sikap diperoleh dari pengamatan langsung di kelas oleh guru. Kompetensi dasar yang dinilai dari aspek nilai sikap secara umum terbagi menjadi dua yaitu Sikap Spiritual dan Sikap Sosial. Sikap Spiritual berkaitan dengan kegiatan keagamaan dan nilai luhur ketuhanan yang dilakukan setiap hari di sekolah maupun di kelas. Contoh kompetensi dasar sikap spritual yaitu berdoa sebelum dan selesai melakukan kegiatan, melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing siswa, memberi salam, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan Aspek Sikap Sosial berkaitan dengan kehidupan sosial siswa baik dengan teman sebaya, guru maupun orang-orang di lingkungan sekolah. Contoh kompetensi dasar aspek sikap sosial yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, sopan santun, percaya diri. Aspek ppenilaian terakhir yaitu ketrampilan. Nilai ketrampilan diperoleh dari kegiatan atau tugas yang diberikan oleh guru yaitu, praktik, projek, portofolio dan produk.

Setelah selesai meng-inputkan semua nilai tersebut, sistem akan menyimpan nilai pada masing-masing database nilai. Sistem juga akan secara otomatis akan mencocokkan nilai yang sudah tersimpan dengan standar minimum ketuntasan minimal (KKM) yang sudah ditentukan oleh sekolah. Apabila ada nilai

yang tidak memenuhi KKM, sistem akan menampilkan datanya. Setelah guru mengetahui data tersebut, guru akan melakukan proses remidial kepada siswa yang bersangkutan. Guru akan melakukan update nilai ke sistem setelah proses remidial selesai. Nilai akan tersimpan kembali ke database tanpa menghapus nilai yang lama.

Proses selanjutnya yaitu konversi nilai. Konversi nilai yang dimaksud adalah pengubahan nilai dari nilai angka menjadi nilai huruf dengan range nilai yang sudah ditentukan oleh sekolah. Nilai kemabali tersimpan pada masing-masing database penilaian. Tahap terakhir dilakukan oleh bagian penilaian yaitu, merekap nilai yang tersimpan pada database ke dalam bentuk format KHS dan rapor yang akan dilaporkan kepada siswa dan orang tua siswa. Lebih rinci proses-proses tersebut tergambar dalam system flow berikut,

Penilaian Kurikulum 2013

Penilaian Guru Mata Pelajaran Guru Wali Kelas Siswa Kepala Sekolah

ya Mulai

Login

Cek Data Guru

Benar?

Input Nilai Pengetahuan

Input Nilai Sikap

Input Nilai Ketrampilan Konversi Nilai huruf Konversi Nilai Deskriptif Input Nilai Absensi Input Nilai Ekstrakulikuler Rekap Laporan Penilaian Rapor Tidak Selesai Cek KKM Remidi? Data remidi ya Tidak Simpan Nilai KKM Sekolah KRS Siswa Guru Mata Pelajaran Nilai deskriptif Nilai Ekstrakulikuler Absensi Nilai Pengetahuan Nilai Sikap Nilai Keterampilan Laporan Penilaian Laporan Penilaian

B.System Flow Data Guru Mata Pelajaran

Semua database yang ada dalam system flow proses penilaian terbentuk dari proses input yang dilakukan oleh user. Termasuk database data guru mata pelajaran yang di input kan oleh bagian penilaian. Data guru mata pelajaran diperoleh dari bagian Tata Usaha berupa dokumen data guru yang mengajar di SMP Negeri 5 Sidoarjo yang diserahkan kepada bagian penilaian. Selanjutnya bagian penilaian melakukan input data ke sistem dan akan tersimpan pada database.

Mengelola Data Guru Mata Pelajaran

Bagian Penilaian

Tata Usaha Sistem

Mulai

Data Guru Mata

Pelajaran Input Data Guru

Mata Pelajaran

Simpan Data Guru Mata Pelajaran

Selesai Guru Mata

Pelajaran

C.System Flow Data Siswa

Mengelola Data Siswa

Bagian Penilaian

Tata Usaha Sistem

Mulai

Data Siswa

Input Data Siswa

Simpan Data Siswa

Selesai Siswa

Gambar 3.4 System Flow Mengelola Data Siswa

Database data siswa yang di input kan oleh bagian penilaian. Data siswa diperoleh dari bagian Tata Usaha berupa dokumen data siswa di SMP Negeri 5 Sidoarjo yang diserahkan kepada bagian penilaian. Selanjutnya bagian penilaian melakukan input data ke sistem dan akan tersimpan pada database.

D.System Flow KRS

Mengelola KRS

Bagian Penilaian

Tata Usaha Sistem

Mulai Data KRS Input KRS Simpan KRS Selesai KRS

Gambar 3.5 System Flow Mengelola Data KRS

Database data KRS yang di input kan oleh bagian penilaian. Data KRS diperoleh dari bagian Tata Usaha berupa dokumen KRS di SMP Negeri 5 Sidoarjo yang diserahkan kepada bagian penilaian. Selanjutnya bagian penilaian melakukan input data ke sistem dan akan tersimpan pada database.

E.System Flow KKM

Proses sedikit berbeda dilakukan dalam mengelola data KKM. Perbedaan tersebut terletak pada pemerolehan data KKM. Data KKM tidak diperoleh dari bagian tata usaha, melainkan diperoleh dari hasil rapat rutin semua guru mata

pelajaran dan kepala sekolah. Hal ini dilakukan karena berkaitan dengan standar kualitas sekolah dan kesesuaian dengan kurikulum 2013. Sehingga KKM bisa saja berubah sesuai dengan kesepakatan pada saat rapat rutin. Setelah mendapatkan kesepakatan nilai KKM, nilai KKM akan disetorkan kepada bagian penilaian. Bagian penilaian akan segera melakukan input nilai KKM pada sistem.

Mengelola KKM

Bagian Penilaian

Guru Mata Pelajaran Sistem

Mulai Data KKM Input KKM Simpan KKM Selesai KKM

3.2.3 Data Flow Diagram A.Diagram Berjenjang 0 Aplikasi Penilaian Kurikulum 2013 1 Mengolah Data 2.1 Penilaian Akademik 2.2 Penilaian Non Akademik 1.1 Data Mata Pelajaran 1.2 Data Siswa 1.3 Data Guru Mata Pelajaran 1.4 Data Guru Wali Kelas 2.1.1 Pengetahuan 2.1.2 Sikap 2.1.3 Ketrampilan 3 Laporan 2.2.1 Ektrakulikuler 2.2.2 Absensi 3.1 Penilaian 2 Penilaian 3.2 Rapor 1.5 Data Kelas 1.6 KKM 1.7 KRS

Gambar 3.7 Diagram Berjenjang Penilaian Kurikulum 2013

Pada gambar diagram di atas ada 3 fungsi utama yang bisa dilakukan oleh

user. Fungsi-fungsi tersebut adalah mengelola data, penilaian dan laporan. Lebih

rinci lagi mengelola data terdiri dari mengelola data mata pelajaran, mengelola data siswa, mengelola data guru mata pelajaran, mengelola data guru wali kelas, mengelola data kelas, mengelola data KRS dan mengelola data KKM. Mengelola data ini dilakukan oleh bagian penilaian. Proses penilaian sendiri terbagi menjadi

Dokumen terkait