• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berguna sebagai

5

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 PT. Ardika Karya Utama

PT. Ardika Karya Utama adalah perusahaan swasta yang berdomisili di surabaya. Beralamat di Kompas Gramedia Building Lt.6 Jl. Raya Jemursari No.64, Surabaya. Bergerak pada bidang labolatory equipment, sudah merintis karir dalam bidang ini sejak tahun 2006. Pertama kali didirikan menggunakan nama CV. Ardika Karya, namun semakin lama semakin berkembang dan mengikuti kebutuhan pasar maka berubah nama menjadi PT. Ardika Karya Utama.

Klien yang bekerja sama dengan perusahaan rata-rata rumah sakit milik pemerintah yaitu PTPN perkebunan yang berada di malang, mojokerto, dan pare. Distributor nya sendiri perusahaan hanya memiliki satu yang bernama tawada healtcare yang berada di surabaya, karena sudah lama bekerja sama dengan distributor tersebut sekarang PT. Ardika Karya Utama menjadi Sub Distributor untuk alat yang sama. Alat yang digunakan yaitu ber merk kodak hingga sekarang.

2.2 Logo Perusahaan

Gambar 2.1 adalah logo yang diterapkan oleh perusahaan PT. Ardika Karya Utama.

2.3 Visi

“Menjadi perusahaan besar dan berkembang hingga luar negeri” 2.4 Misi

Adapun misi yang dilakukan PT. Ardika Karya Utama agar visi tersebut tercapai yaitu :

 Selalu memberikan pelayanan terbaik kepada klien.

Selalu Update barang terbaru yang mungkin belum ada di indonesia.

 Merangkul distributor-distributor besar di indonesia bahkan luar negeri.

 Melebarkan sayap dengan mencoba bidang lain.

2.5 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 adalah struktur organisasi yang diterapkan oleh PT. Ardika Karya Utama.

Direktur

Wakil Direktur

Penjualan Pembelian Keuangan Pengadaan

Gudang Kurir

Gambar 2.2 Struktur organisasi PT. Ardika Karya Utama

Bagian berwarna biru merupakan bagian penjualan yaitu bagian yang akan dibahas pada pembuatan laporan ini, bagian penjualan akan menangani pemesanan dari klien.

Keterangan :

 Direktur : pemilik perusahaan PT. Ardika Karya Utama.

 Wakil Direktur : pengganti direktur disaat direktur berhalangan dan bertugas mengontrol kinerja pegawai.

 Gudang : mengontrol keluar masuk nya barang.

 Penjualan : melayani pembelian barang jika klien memesan.

 Pembelian : melakukan pembelian barang ke distributor.

 Keuangan : mengontrol keuangan perusahaan.

 Pengadaan : melakukan pengecekan dan memasukkan data

disaat ada tender.

8

BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang dasar-dasar teori yang mendukung tentang pembuatan aplikasi penjualan ini, dimana teori-teori tersebut dibagi menjadi sub dibawah yaitu :

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis dalam (Hartono, 2001 : 11), sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.

Sistem informasi adalah suatu sistem atau aplikasi yang berguna atau berfungsi untuk menyampaikan informasi yang dapat diterima dengan baik oleh pemakai dan informasi yang diperoleh juga dapat diolah sesuai kebutuhan.

Sistem informasi terdiri dari Input, proses dan Output (Gambar 3.1). Pada proses terdapat hubungan timbal balik dengan 2 elemen, yaitu kontrol dari kinerja sistem dan sumber-sumber penyimpanan data. Input yang akan diproses berupa data, baik berupa karakter-karakter huruf maupun berupa numerik. Saat ini data bisa berupa suara atau video maupun gambar atau video. Data ini diproses dengan metode-metode tertentu dan akan menghasilkan Output yang berupa informasi. Informasi yang dihasilkan dapat berupa laporan atau report maupun solusi dari proses yang telah dijalankan (Herlambang & Tanuwijaya, 2005).

Input of Data Resources Processing Data Output of Information Products

Storage of Data Resources Control of System Performance

Gambar 3.1 Proses Sistem Informasi

3.2 Penjualan

Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

Menurut Auwarsa (2004 : 11) penjualan yaitu brkaitan dengan masalah-masalah strategis dengan promosi produksi iklan dan riset pasar. Sedangkan menurut Siegel & Shim (1999 : 404) penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan.

Ada beberapa macam transaksi penjualan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Penjualan Tunai 2. Penjualan Kredit 3. Penjualan Tender 4. Penjualan Ekspor 5. Penjualan Konsinyasi 6. Penjualan Grosir

Dokumen-dokumen penjualan antara lain sebagai berikut: 1. Order Penjualan Barang (Sales Order)

2. Nota Penjualan Barang

3. Perintah Penyerahan Barang (Delivery Order) 4. Faktur Penjualan (Invoice)

5. Surat pengiriman Barang (Shipping Slip) 6. Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Bagian-bagian penjualan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1. Bagian Penjualan

2. Bagian Kredit 3. Bagian Gudang 4. Bagian Pengiriman 5. Bagian Penagihan

Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan antara lain sebagai berikut:

1. Kondisi dan Kemampuan Penjual

2. Kondisi Pasar

3. Modal

5. Faktor-Faktor Lain.

Pada hakikatnya maksud dari penjualan adalah keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dinilai berhasil dilihat dari kemampuannya dalam memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk penjualan, semakin besar volume penjualan semakin besar pula laba yang akan diperoleh perusahaan (Gata & Gata, 2013).

Sedangan aplikasi penjualan sendiri adalah sebuah program alat bantu yang berfungsi untuk menggantikan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan secara manual dan pembuatan aplikasi penjualan dikerjakan oleh programmer.

3.3 Analisa dan Perancangan Sistem

Menurut Hartono (2005 : 129) analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem inFormasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem.

Dalam melakukan analisa dan perancangan sistem diperluka ketelitian yang sangat detail, karena dapat mempengaruhi hasil yang akan diciptakan. Jika analisa yang di lakukan sudah sesuai dengan prosedur maka sistem yang akan dirancang akan sesuai dengan apa yang akan dirancang sebelumnya.

Adapun langkah-langkah dasar dalam analisis sistem yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

Analyze, yaitu menganalisis sistem.

Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Menurut Kendall & Kendall (2003) Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

3.4 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat utuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari system, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Kendall & Kendall, 2003 : 204).

Sebelum pembuatan Data Flow Diagram biasanya melakukan terlebih dahulu membuat Context Diagram dan HIPO untuk breakdown proses. Data Flow Diagram sendiri juga memiliki banyak Level tergantung kebutuhan user dan proses yang dikerjakan, selalu diawali dengan DFD Level 0 lalu lanjut ke DFD Level 1 Dst. Dalam Data Flow Diagram juga memiliki berbagai simbol sesuai dengan fungsinya, adapun simbol tersebut yaitu :

1. Simbol Entity, menggambarkan aktor yang akan memberikan Input ke sistem dan menerima Output dari sistem. Contoh : mahasiswa memberikan data mahasiswa kepada sistem.

2. Simbol Proses, menggambarkan kegiatan suatu sistem yang akan

Output ke entity. Contoh : proses KRS akan memberikan data ke mahasiswa berupa kelas yang kosong.

3. Simbol Data Store, menggambarkan tempat untuk menyimpan data dan juga dapat berperan sebagai pemanggil data jika dibutuhkan. Contoh : setelah mahasiswa melakukan proses KRS, maka data fix akan disimpan ke data store.

4. Simbol Aliran Data, menggambarkan arus data yang disimbolkan dengan arah panah, dan proses akan berjalan sesuai dengan arah panah.

3.5 Konsep Dasar Basis Data

Menurut Herlambang & Tanuwijaya (2005) Basis data merupakan cara paling tepat untuk mengontrol data karena basis data akan mendefinisikan, membangun, dan manipulasi data. Kemampuan lain dari basis data adalah mampu saling menghubungkan antara data yang satu dengan data yang lain sehingga tercipta data yang saling terintegrasi.

Tentunya di dalam mengimplementasikan basis data, maka sebuah

organisasi harus menggunakan ‘tool’. Database management systems (DBMS) merupakan tool yang paling tepat untuk keperluan ini. DBMS akan melakukan beberapa tugas sebagai berikut :

1. Mendefinisikan, melibatkan spesifikasi tipe data, struktur data, kendala

dari data yang akan diolah.

2. Membangun, berkaitan dengan proses penyimpanan data pada suatu

3. Memanipulasi, termasuk didalamnya fungsi-fungsi sebagai ‘query’

terhadap basis data, misalnya melakukan pengambilan data, mengubah data, dan membuat laporan.

Pengguna dari DBMS dibedakan menjadi 2 sesuai dengan keterlibatan pengguna tersebut. Ada yang berperan secara langsung dan ada yang berperan tidak langsung. Pengguna yang berperan secara langsung, antara lain sebagai berikut :

1. Database Administrator (DBA).

2. Database Designer.

3. End User.

4. Systems Analysts and Application Programmers.

Sedangkan secara tidak langsung atau bisa disebut dibelakang layar yaitu :

1. DBMS Designer and Implementers.

2. Tool developers.

3. Operator dan maintenance personel.

Dan manfaat dari penggunaan basis data sendiri juga sangat berpengaruh bagi perusahaan yaitu :

1. Mengendalikan redundasi atau data sering muncul. Data sering

diakses dan muncul berulang-ulang, akan menyebabkan pemborosan resources.

2. Pembatasan akses. Tidak semua data dapat diakses oleh sembarang

pengguna. Oleh karena itu perlu dibatasi sesuai dengan keterlibatan pengguna tersebut terhadap basis data yang ada.

3. Tersedianya Multiple User Interfaces. Setiap modul dan interfaces akan

disediakan berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi dari pengguna, sehingga modul dan interface dapat digunakan lebih efisien.

4. Tersedianya backup dan recovery. Isu penting dalam sistem basis data

adalah backup dan recovery. Semua transaksi basis data harus dilakukan backup. Hal ini diprlukan jika basis data mengalami kerusakan.

3.6 Tools

Tools disini yaitu software untuk penunjang pembuatan program, dimana memakai visual basic .NET 2010 sebagai aplikasi untuk membuat program berbasis dekstop dan SQL Server 2008 sebagai Database untuk menyimpan data yang akan diolah.

3.6.1 Visual Basic .NET 2010

Menurut Hidayatullah (2014 : 5) Visual Basic .NET adalah Visual Basic yang direkayasa kembali untuk digunakan pada platForm .NET sehingga aplikasi yang dibuat menggunakan Visual Basic .NET dapat berjalan pada sistem komputer apa pun, dan dapat mengambil data dari server dengan tipe apa pun asalkan terinstal .NET Framework.

Berikut ini perkembangan Visual Basic .NET : a. Visual Basic .NET 2002 (VB 7.0) b. Visual Basic .NET 2003 (VB 7.1) c. Visual Basic 2005 (VB 8.0) d. Visual Basic 2008 (VB 9.0) e. Visual Basic 2010 (VB 10.0)

f. Visual Basic 2012 (VB 11.0) g. Visual Basic 2013

Pada umumnya Visual Basic .NET terpaket dalam Visual Studio .NET. Pada distribusinya, terdapat berbagai versi Visual Studio .NET yaitu versi Professional, Premium dan yang paling lengkap adalah versi Ultimate.

Kelebihan Visual Basic .NET :

1. Sederhana dan mudah dipahami

2. Mendukung GUI

3. Menyederhanakan deployment

4. Menyederhanakan pengembangan perangkat lunak

5. Mendukung penuh OOP

6. Mempermudah pengembangan aplikasi berbasis web

7. Migrasi ke VB .NET dapat dilakukan dengan mudah

8. Banyak digunakan leh programmer-programmer di seluruh indonesia

3.6.2 SQL Server 2008

Menurut Hidayatullah (2014 : 176) Microsoft SQL Server adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemgram aplikasi basis data. Contoh DBMS lainnya adalah : MySQL, PostgreSQL, MS Access dari Microsoft, DB2, dari IBM, Oracle, Dbase, dsb.

Kelebihan MS SQL Server 2008 :

1. Kompatibilitasnya dengan Power Designer 15 lebih terjamin.

2. Tidak perlu menginstal windows 7 Servise Pack 1 jika pengguna windows 7.

3. Kemampuan MS SQL Server 2008 sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pembuatan aplikasi Database sehari-hari semacam aplikasi penjualan.

18

BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

4.1 Identifikasi Masalah

Sistem yang terdapat pada PT. Ardika Karya Utama yaitu pejualan, proses penjualan dilayani oleh bagian penjualan perusahaan. Bagian penjualan sendiri akan berjalan memulai kerja jika terdapat proses permintaan barang dari klien. Permintaan klien berupa list barang yang dibutuhkan, biasanya dalam bentuk dokumen purchase order. Lalu terdapat admin yang akan merespon permintaan klien, memesankan barang ke pihak distributor jika barang sedang kosong atau tidak ready dan membuat berkas penjualan seperti (Invoice, surat jalan, kwitansi dan tanda terima). Kemudian aktor terkahir yaitu direktur perusahaan sebagai penerima laporan hasil penjualan.

Sistem yang berjalan saat ini beroperasi menggunakan tools excel ataupun mesin ketik untuk melakukan cetak dokumen, serta penyimpanan data dilakukan dengan cara pengarsipan kedalam buku besar.

4.1.1 Document Flow

Document Flow yaitu suatu gambaran dokumen secara menyeluruh sesuai dengan alur yang dikerjakan berdasarkan prosedur-prosedur. Adapun Document Flow yang telah ada pada perusahaan yaitu penjualan.

Fungsi Gambar 4.1 dibawah menjelaskan bahwa pertama klien akan memberikan daftar permintaan barang yang diminta biasa disebut purchase order (PO) yang akan diberikan kepada admin perusahaan. Jika sudah ok maka akan memesan barang kepihak distributor untuk melakukan proses pembelian. Lalu

admin akan membuatkan dokumen-dokumen terkait berupa tanda terima, kwitansi, Invoice, surat jalan + barang jika barang sudah ready kepada klien. Dan juga admin membuatkan dokumen tersebut rangkap 2 karena yang 1 akan disimpan oleh perusahaan untuk diarsipkan. Kemudian direktur akan menerima laporan dari hasil penjualan berupa laporan penjualan yang biasanya dibuatkan tiap bulannya.

Documen Flow Penjualan Direktur Administrasi Klien Start Purchase Order Purchase Order Invoice Surat Jalan Kwitansi I SJ K Membuat Laporan Penjualan Laporan Penjualan Invoice Surat Jalan Kwitansi END +Barang +Barang Purchase Order Purchase Order Tanda Terima Tanda Terima TT Membuat Invoice Membuat Surat Jalan Membuat Kwitansi Membuat Tanda Terima

4.2 Analisis Masalah

Setelah dilakukan identifikasi permasalahan sesuai dengan proses bisnis penjualan yang ada sekarang, maka dapat ditarik kesimpulan untuk melakukan pengembangan sistem kedepannya. Dengan cara membuat aplikasi penjualan yang mampu membantu proses penyimpanan data dan pengolahan data menjadi inFormasi dalam bentuk laporan, pertama-tama dengan merancang System Flow yaitu alur sistem baru yang akan diterapkan di bagian penjualan perusahaan.

4.2.1 System Flow

a. System Flow Mengelola Master Klien

Gambar 4.2. merupakan System Flow dari master klien, proses diawali dengan masuk pada menu utama kemudian admin memilih menu master klien. Pertama klien harus memasukkan data klien untuk disimpan ke database, kemudian setelah data sudah ada di database admin dapat melakukan ubah data dan jika data sudah tidak diperlukan admin dapat menghapus data.

System Flow Mengelola Master Klien Sistem Administrasi Start Form Menu Memilih Menu Master Klien Form Data Master Klien Insert data? Memilih Data yang dihapus Memilih Data yang diupdate no Form Delete Form Update End Input Data yes Input Perubahan Data Proses Menyimpan Data Memilih menu utama Update data? yes Delete data? no yes no 1 1 Klien Menghapus Data A A A

b. System Flow Mengelola Master Jenis Barang

Gambar 4.3. merupakan System Flow dari master jenis barang, memiliki 3 fungsi utama yaitu simpan data jenis barang, ubah data jenis barang dan hapus data jenis barang.

System Flow Mengelola Master Jenis Barang

Sistem Administrasi no yes yes no yes no End 1 Memilih Menu Master Jenis Barang JenisBarang Delete data? Proses Menyimpan Data Form Delete Insert data? Memilih Data yang dihapus 1 Input Perubahan Data Form Data Master Jenis Barang Memilih Data yang diupdate Form Update Update data? Input Data Form Menu Start Memilih menu utama Menghapus Data A A A

c. System Flow Mengelola Master Barang

Gambar 4.4 merupakan System Flow dari master barang, pertama melakukan insert data agar data tersimpan ke database, kemudian update barang menjadi data terbaru dan delete data yang sudah tidak terpakai.

System Flow Mengelola Master Barang

Sistem Administrasi no yes yes no yes no 1 Delete data? Memilih Menu Master Barang Input Perubahan Data Form Delete Menghapus Data Input Data Form Data Master Barang End Form Update Update data? Memilih Data yang dihapus 1 Insert data? Memilih Data yang diupdate Proses Menyimpan Data Barang Form Menu Memilih menu utama Start A A A

d. System Flow Penjualan

Gambar 4.5 merupakan System Flow dari transaksi penjualan, dimana inti dari proses bisnis yang dijalani. Dalam transaksi penjualan nantinya admin diminta untuk memasukkan data klien dan data barang yang akan dipesan, setelah itu data tersebut akan disimpan oleh sistem kedalam Database. Dan Output yang akan dihasilkan berupa dokumen penjualan meliputi : Invoice, surat jalan, kwitansi dan tanda terima.

Dari data penjualan yang masuk juga dapat menghasilkan Output berupa laporan-laporan yang ditujukan untuk direktur. Laporan dibagi menjadi 3 yaitu :

- Laporan penjualan perperiode - Laporan barang terlaris - Laporan klien sering membeli

System Flow Penjualan Direktur Sistem Administrasi Klien Purchase Order Start Purchase

Order Form Menu

Memilih menu utama Memilih Transaksi Penjualan Form Transaksi Penjualan Input Id Barang, Id Klien Simpan Data Penjualan Memilih Cetak Dokumen Form Cetak Dokumen Invoice Cetak Dokumen Kwitansi Kwitansi Invoice Surat Jalan Barang Menampilkan Data Klien Penjualan Surat Jalan Cetak Laporan Laporan Penjualan per periode +Barang +Barang Input taggal transaksi END JenisBarang Laporan Klien sering membeli Laporan Barang terlaris Purchase Order Tanda Terima Tanda Terima

4.3 Perancangan Sistem

Setelah dilakukan analisis, maka tahap selanjutnya yaitu akan dirancang sistem yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan masalah yang dihadapi. Dengan skenario sistem yaitu sistem penjualan akan berjalan jika terdapat pemicu yaitu proses permintaan barang dari klien. Biasanya klien menghubungi pihak perusahaan dan memberikan list barang yang dibutuhkan, lalu terdapat admin yang akan merespon permintaan klien dari Input data hingga mencetak berkas-berkas menggunakan sistem dan direktur sebagai penerima laporan hasil penjualan yang diolah dari informasi yang telah disimpan dalam Database.

4.3.1 Context Diagram

Context Diagram adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan Level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh Input ke sistem atau Output dari sistem.

Dapat dilihat pada Gambar 4.6 Terdapat 3 eksternal entity pada Context Diagram yaitu klien, administrasi dan direktur. Klien memberikan masukkan berupa data pemesanan atau purchase order dan data klien kemudian diolah sistem dan menghasilkan keluaran berupa dokumen-dokumen yaitu kwitansi, tanda terima, surat jalan dan Invoice.

Bagian administrasi juga melakukan masukkan ke sistem berupa data jenis barang dan data barang apa saja yang dapat dipesan oleh klien. Lalu pada bagian direktur akan menerima laporan-laporan hasil dari penjulan yaitu laporan penjualan perperiode, laporan barang terlaris, dan laporan klien yang sering membeli.

Gambar 4.6 Context Diagram

4.3.2 Data Flow Diagram

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, dikette dll).

Dilihat pada Gambar 4.7 DFD Level 0 memiliki 5 proses utama yang akan dikerjakan yaitu proses mengelola master klien, mengelola master jenis barang, mengelola master barang, mengelola transaksi penjualan dan pembuatan laporan.

Memiliki 3 eksternal entity yaitu klien, administrasi dan direktur. Data yang telah diolah akan disimpan pada storage base yaitu klien, jenis barang, barang dan penjualan.

DFD Level 0 Penjualan :

Gambar 4.7 DFD Level 0

SIMPAN DAT A DAT A YANG DIPANGGIL

DAT A JENIS BARANG

DAT A BARANG

LAPORAN PENJUALAN PER PERIODE

LAPORAN BARANG T ERLARIS LAPORAN KLIEN SERING

BELI DAT A KLIEN PURCHASE ORDER INVOICE SURAT JALAN KWIT ANSI T ANDA T ERIMA ADMINIST RASI DIREKT UR 1.1 MENGELOLA MAST ER KLIEN 1.2 MENGELOLA MAST ER JENIS BARANG 1.3 MENGELOLA MAST ER BARANG 1.4 MENGELOLA T RANSAKSI PENJUALAN 1.5 PEMBUAT AN LAPORAN 1 KLIEN 2 JENIS BARANG 3 BARANG 4 PENJUALAN DAT A YANG DIPANGGIL

SIMPAN DAT A

DAT A YANG DIPANGGIL SIMPAN DAT A

CET AK DOKUMEN

SIMPAN DAT A PENJUALAN KLIEN

Pada proses pembuatan laporan di DFD Level 0 memiliki lebih dari 1 proses didalamnya maka harus dilakukan break down, sehingga menghasilkan DFD Level 1. Gambar 4.8 menjelaskan DFD Level 1 Pembuatan laporan yang didalamnya mempunyai 3 proses utama yaitu pembuatan laporan penjualan

Dokumen terkait