Bab ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang bermanfaat untuk peningkatan efisiensi aplikasi dan pengembangan aplikasi.
8 2BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Perpustakaan
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karyatulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka (UU no 43 tentang perpustakaan, 2007, pasal 1). Perpustakaan terdiri atas :
1. Perpustakaan nasional, 2. Perpustakaan Umum,
3. Perpustakaan Sekolah/Madrasah, 4. Perpustakaan Perguruan Tinggi dan,
5. Perpustakaan Khusus (UU no 43 tentang perpustakaan, 2007, pasal 20). Pada umumnya, perpustakaan memiliki dua jenis layanan, yaitu layanan tertutup (closed access) dan layanan terbuka (open acces).
1. Layanan Tertutup
Layanan ini dilakukan dengan pertimbangan keselamatan koleksi. Koleksi yang dilayani secara tertutup biasanya adalah koleksi jurnal dan buku referensi (buku langka atau buku mahal). Dalam layanan tertutup ini pengunjung tidak boleh mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan, akan tetapi diambilkan oleh petugas setelah mengisi formulir tertentu yang telah disediakan. Konsekuensi dan layanan ini adalah harus tersedianya katalog buku. Pengunjung dapat mencari buku yang diinginkannya melalui
katalog ini. Dan di sini juga petugas harus mengajarkan kepada pengunjung tentang kegunaan katalog
2. Layanan Terbuka
Dengan layanan ini pengunjung bebas untuk meminjam koleksi apa pun. Tentu saja setelah melalui proses administrasi yang telah dibuat oleh perpustakaan. Sistem simpan-pinjam bahan pustaka dibuat supaya transaksi terkontrol untuk menghindari kemungkinan hilangnya bahan pustaka.
Jenis layanan yang dapat dilakukan oleh perpustakaan sekolah antara lain : 1. Layanan sirkulasi
2. Layanan membaca di perpustakaan 3. Pemutaran film
4. Layanan Jasa Informasi (Ashriyah, 2009)
2.2 Sirkulasi
Menurut Suhendar (2014) menyatakan bahwa pelayanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka sering disebut juga sebagai pelayanan sirkulasi yang berarti perputaran bahan pustaka, bahan pustaka dipinjam ke luar, dikembalikan, dipinjam lagi, dikembalikan lagi, dan seterusnya.
Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka pada suatu perpustakaan merupakan kegiatan utama yang harus dilaksanakan oleh setiap perpustakaan. Jika perpustakaan tidak melaksanakan kegiatan ini, maka perpustakaan menjadi berkurang.
Pelayanan peminjaman bahan pustaka berlaku untuk semua jenis bahan pustaka, tetapi peminjamanya ada yang hanya untuk difotokopi ada pula yang dipinjam untuk dibawa ke rumah. Perlakuan terhadap kedua jenis peminjaman
ini, prosedurnya berbeda. Peminjaman bahan pustaka untuk difotokopi artinya bahan pustaka dipinjam di tempat tidak dibawa pulang ke rumah, jaminannya hanya kartu anggota atau tanda pengenal yang lainya. Ada peminjaman yang tercatat ada pula yang tidak tercatat. Tetapi sebaiknya transaksi apa pun di perpustakaan, termasuk fotokopi bahan pustaka harus tercatat.
Adapun peminjaman bahan pustaka untuk dibawa ke rumah dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para siswa untuk membaca bahan pustaka tersebut. Adakalanya sebuah buku tidak selesai dibaca di perpustakaan, untuk itu pengguna perpustakaan diperbolehkan meminjam buku tersebut untuk dibawa ke rumah. Dengan catatan yang bersangkutan telah menjadi anggota perpustakaan tersebut.
Bahan pustaka yang diperbolehkan untuk dipinjam ke rumah hanya jenis bahan pustaka yang berbentuk buku saja. Jenis bukunyapun terbatas hanya buku teks pelajaran dan buku pengayaan saja. Adapun buku-buku referensi hanya untuk dibaca di tempat, tidak untuk dipinjamkan ke rumah.
Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum pelayanan peminjaman dan pustaka, sebagai berikut:
a. Perlengkapan peminjaman dan pengembalian
Perlengkapan peminjaman dan pengembalian yang harus dipersiapkan sebelum pelayanan tesebut diselenggarakan antara kartu peminjaman, stempel tanggal kembali, dan kotak untuk menyimpan kartu buku
1. Kartu Peminjaman
Kartu peminjaman adalah kartu yang berisi data peminjam, data buku yang dipinjam, dan keterangan tanggal buku yang harus dikembalikan.
Kartu peminjaman terbuat dari media karton berukuran kurang lebih 20,5 x 12,5 cm
2. Stempel tanggal kembali
Stempel tanggal kembali adalah untuk membubuhkan tanggal pengembalian pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan pada kartu peminjaman, pembubuhan tanggal kembali tersebut gunanya untuk mengingatkan peminjam dan petugas perpustakaan bahawa buku yang dipinjam harus dikembalikan sesuai dengan tanggal yang tercatat pada lembar tanggal kemblai, pada kartu buku dan pada kartu peminjaman. 3. Kota peminjaman kartu pinjam dan kartu buku
Kotak ini berbentuk persegi, dengan ukuran panjang 50 cm lebar 13 cm. Fungsinya untuk menyimpan kartu peminjaman dan kartu buku apabila pengguna perpustakaan meminjam buku. setiap buku yang dipinjam, kartu bukunya diletakkan di belakang kartu peminjam dari kartu peminjam yang meminjam buku.
2.3 Koleksi
Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan (UU no 43 tentang perpustakaan, 2007, pasal 1).
2.4 Surat Peringatan
Menurut Suhendar (2014) menyatakan bahwa surat peringatan perlu dibuat oleh petugas perpustakaan untuk disampaikan kepada peminjam buku yang terlambat mengembalikan buku yang dipinjamnya. Biasanya penyampaian surat
peringatan untuk sekolah dasar dilakukan setelah siswa tidak mengembalikan buku yang dipinjamnya selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan sejak tanggal pengembalian yang seharusnya atau yang tercantum pada lembar tanggal kembali
Sebelum surat peringatan dibuat dan disampaikan, sebaiknya petugas perpustakaan terlebih dahulu melakukan pendekatan kepada siswa yang bersangkutan. Ditanyakan dengan baik-baik, apakah masih dibaca atau bagaimana. Kalau masih dibaca dimintakan kepada siswa yang bersangkutan untuk memperpanjang peminjaman, jangan sampai siswa merasa enggan atau kapok untuk datang lagi ke perpustakaan. Bila setelah pendekatan tidak juga dikembalikan barulah petuga perpustakaan membuat dan menyampaikan surat peringantan.
Surat peringatan bisa dilakkukan secara bertahap, peringatan pertama, kedua, dan ketiga. Bunyi surat peringatan pertaman hanya mengingatkan saja bahwa siswa yang bersangkutan telah meminjam buku, diingatakan judulnya dan tanggal pengembalianya. Peringatan kedua, diingatkan berikut dendanya, dan peringatan ketiga bisa saja disampaikan kepada oranguanya.
2.5 Katalog
Menurut Darmono (2007) menyatakan bahwa secara umum pengertian katalog secara sederhana adalah suatu daftar berurut yang berisi informasi tertentu dari benda atau barang yang terdaftar. Pengertian lebih luas tentang katalog adalah metode penyusunan item (berisi informasi atau keterangan tertentu) dilakukan secara sistematis baik menurut abjad maupun urutan logika yang lain.
Pemakai perpustakaan menggunakan koleksi perpustakaan untuk mencari bacaan rekreasional atau informasi untuk melakukan kegiatan penelitian, dan sebagai alat bantu belajar maupun kegiatan lainya. Mungkin saja pemakai tidak dapat menemukan buku yang dibutuhkanya di dalam rak. Untuk mengetahui buku apa saja yang dimiliki perpustakaan diperlukan alat bantu yang disebut katalog perpustakaan jadi, katalog perpustakaan adalah daftar buku dalam sebuah perpustakaan atau dalam sebuah koleksi.
Katalog perpustakaan berarti sistematika daftar buku atau bahan pustaka yang lain di dalam perpustakaan yang memberi informasi tentang pengarang, judul, edisi, penerbit, tahun terbit, ciri fisik, isi (subyek), dan lokasi bahan pustaka tersebut disimpan. Tujuan dan fungsi katalog ialah untuk memudahkan menemukan kembali bahan pustaka yang telah disimpan. Kebiasaan pemakai dalam mencari bahan pustaka seringkali hanya menyebutkan nama pengaran, judul, nomor kelas bahkan hanya subyeknya saja. Dengan demikian kehadiran katalog pada perpustakaan berfungsi sebagai saran untuk menemukan bahan pustaka dan penyelenggraraan katalog harus perpedoman pada ketentuan-ketentuan yang dapat memberi kemudahan pada pemakai.
2.6 Aplikasi
Aplikasi atau sering disebut sebagai perangkat lunak merupakan teknologi yang menjadi bagian dari komputer selain perangkat keras. Menurut Jogiyanto (2003), teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila instruksi-instruksi tertentu telah diberikan kepadanya. Instruksi-instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software). Perangkat lunak dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian besar, yaitu sebagai berikut:
1. Perangkat lunak sistem (system software), yaitu perangkat lunak yang mengoperasikan sistem komputernya. Perangkat lunak sistem dapat dikelompokkan lagi menjadi 4 bagian yakni perangkat lunak sistem operasi (operating system), perangkat lunak sistem bantuan (utility), perangkat lunak bahasa (language software)
2. Perangkat lunak aplikasi (application software), yaitu program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu.
2.7 Siklus Hidup Perkembangan Sistem
Software Development Life Cycle (SDLC) merupakan sebuah rangkaian
proses hidup dari sebuah perangkat lunak, mulai dari analisis hingga sebuah perangkat lunak tidak terpakai lagi. Perangkat lunak tersebut dinyatakan hidup kembali dalam sebuah revisi atau pengembangan baru. Bentuk SDLC yang digunakan adalah model incremental.
Model incremental (model penambahan sedikit demi sedikit) merupakan suatu model proses yang dirancang untuk menghasilkan perangkat lunak dengan teknik sedikit demi sedikit. Gambar 2.1 Model Incremental menunjukkan tahapan umum dari model Incremental. Model ini disebut dengan incremental karena hasil pertama seringkali berupa produk inti (core product), yaitu bahwa spesifikasi kebutuhan dasar perangkat lunak telah ada, tetapi fitur-fitur tambahan tetap belum terselesaikan (Pressman, 2015).
Gambar 2.1 Model Incremental
Model incremental melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem perangkat lunak yaitu tahap communication, planning, modeling, construction dan deployment. Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model waterfall (Pressman, 2015) : 1. Communication (komunikasi)
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
2. Planning (perencanaan)
Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis
requirement). Tahapan ini menggambarkan tugas-tugas teknis yang dilakukan,
sumber daya yang dibutuhkan, produk yang harus dihasilkan, dan jadwal-jadwal kerja termasuk rencana yang akan dilakukan.
Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan-kebutuhan menjadi sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktural data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
4. Construction (konstruksi)
Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean
merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu
software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan
ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap perangkat lunak yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap perangkat lunak tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment (pengoperasian)
Tahapan ini bisa dikatakan akhir dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem perangkat lunak yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
2.8 Testing dan Implementasi
Tahap ini mendemonstrasikan sistem perangkat lunak yang telah selesai dibuat untuk dijalankan, apakah telah sesuai dengan kebutuhan yang telah dispesifikasikan dan dapat diadaptasi pada lingkungan sistem yang baru. Tahapan ini tertuang dalam suatu dokumen Test Plan, yang dimulai dari membuat Software
Testing Fundamentals yang berisi tentang penjelasan penting mengenai terminology testing, kemudian selanjutnya merancang Test Levels yang terbagi
antara target pengetesan dan objektif dari pengetesan. Pada tahap berikutnya adalah mendefinisikan Test Techniques, yaitu tentang bagaimana teknik yang digunakan termasuk dasar-dasar pengetesan berdasarkan intuisi dan pengalaman serta teknik pengetesan secara teknik coding, teknik kesalahan, teknik penggunaan, dan teknik terkait lainnya. Tahap selanjutnya adalah mendefinisikan
Test – Related Measures, yaitu ukuran-ukuran pencapaian testing yang telah
dilakukan untuk kemudian dievaluasi kembali. Tahap terakhir adalah mendefinisikan Test Process yang berisi tentang aktivitas testing (Bertolino dan Marchetti, 2004).
18 2BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Pada tahap analisis sistem terdapat proses mengidentifikasi serta menganalisis masalah sehingga dapat merencanakan suatu rancangan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Tahapan analisis sistem terdiri dari identifikasi permasalahan, menentukan kebutuhan informasi pengguna, dan menganalisis kebutuhan sistem.
3.1.1 Identifikasi Permasalahan
Gambaran Umum yang terjadi pada perpustakaan MA Tarbiyatut Tholabah saat ini kesempatan siswa mengunjungi perpustakaan setiap dua hari sekali selama 30 menit pada saat istirahat dan masih harus mencari koleksi yang akan dipinjam pada rak, menyebabkan peminjaman koleksi menjadi ramai pada saat menjelang akhir istirahat. Berdasarkan kendala di atas, menyebabkan siswa sering terlambat masuk kelas setelah istirahat, karena antri meminjam buku. Kendala yang lain petugas perpustakaan tidak memiliki waktu dalam memeriksa keterlambatan pengembalian peminjaman dan langsung memberikan ijin untuk meminjam koleksi, hal ini mengakibatkan anggota perpustakaan yang telat mengembalikan buku tidak diminta untuk mengurus keterlambatan pengembalian dan langsung diberikan izin untuk meminjam buku. Untuk proses peminjaman dan pengembalian buku ditunjukkan pada Gambar 3.1 Prosedur Peminjaman Buku dan Gambar 3.2 Prosedur Pengembalian Buku.
Permasalahan kedua, setiap hari petugas perpustakaan menyimpan rata-rata 150 kartu anggota dan 200 kartu buku. Penyimpanan kedua kartu tersebut membuat petugas perpustakaan kesulitan dalam mengecek keterlambatan pengembalian buku, sehingga proses pengecekan ini dilakukan setiap tiga bulan sekali menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semeter (UAS). Proses pengecekan tersebut berdampak pada pemberian denda yang besar, karena pemberian surat peringatan dilakukan setiap tiga bulan sekali menjelang UTS dan UAS. Ketika anggota perpustakaan sudah terkena denda yang banyak, mengakibatkan banyak yang memutuskan tidak mengembalikan buku supaya tidak terkena denda. bila hal ini dibiarkan saja maka akan mengakibatkan kerugian yang besar bagi perpustakaan MA Tarbiyatut Tholabah.
Permasalahan ketiga, pada saat akreditasi sekolah atau kepala sekolah meminta laporan persemester, maka petugas perpustakaan harus meluangkan banyak waktu tambahan untuk merekap ulang laporan-laporan meliputi laporan peminjaman, pengembalian dan denda keterlambatan peminjaman sesuai dengan data terbaru. Oleh karena itu, pekerjaan harian petugas perpustakaan menjadi tertunda dan mengakibatkan banyak buku yang sudah dikembalikan belum diletakkan oleh petugas perpustakaan ke rak buku semula. Dengan banyaknya buku yang belum dikembalikan ke rak buku, mengakibatkan siswa kesulitan dalam mencari dan meminjam buku. Untuk proses pembuatan laporan ditunjukkan pada Gambar 2.3 Prosedur Pembutan Laporan.
Gambar 2.3 Prosedur Pembutan Laporan
Dari gambaran umum di atas diketahui perpustakaan MA tarbiyatut tholabah memilik beberapa permasalahan seperti :
1. Anggota perpustakaan memiliki waktu yang terbatas dalam melakukan pencarian koleksi buku
2. Petugas perpustakaan memiliki permasalahan dalam pengecekan keterlambatan koleksi
3. Petugas perpustakaan memiliki masalah dalam membuat laporan. Solusi dari permasalahan diatas yaitu dengan pembuatan aplikasi yang bisa: 1. Membantu anggota perpustakaan dalam melakukan pencarian dan pemesanan
koleksi diluar jam istirahat dikarenakan jam berkunjung siswa yang terbatas dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemberian waktu untuk mengunjungi perpustakaan.
2. Membantu petugas perpustakaan dalam dalam mengetahui keterlambatan pengembalian koleksi dikarenakan petugas perpustakaan kesulitan untuk mengecek keterlambatan peminjaman buku.
3. Membantu petugas perpustakaan dalam membuat laporan peminjaman buku, pengembalian buku, denda keterlambatan pengembalian buku, denda kehilangan buku.
3.1.2 Menentukan Kebutuhan Informasi Pengguna
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengguna yang bersangkutan dengan sistem, maka dapat dibuat kebutuhan pengguna. Analisis kebutuhan pengguna berfungsi untuk mengetahui kebutuhan dari masing-masing pengguna yang berhubungan langsung dengan sistem yang dibuat dapat sesuai dengan apa yang diminta oleh pengguna yang bersangkutan dengan sistem. Pengguna tersebut terbagi menjadi role yang berdeda, yaitu :
1. sebagai admin sekaligus memproses konfirmasi pemesanan,pembuatan laporan, peminjaman dan pengembalian buku (Petugas Perpustakaan)
2. pengguna yang bisa mencari koleksi, dan pemesanan buku (Anggota Perpustakaan).
1. Petugas perpustakaan
Tabel 2.1 Kebutuhan Pengguna Petugas perpustakaan
Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi Menglola data jenis buku 1. Data jenis buku Informasi data jenis buku
yang dimiliki perpustakaan Mengelola data klasifikasi DDC 1. Data klasifikasi DDC
Informasi data klasifikasi data pengelompokan buku
Mengelola daa buku 1. Data klasifikasi ddc
2. Data buku
Informasi data buku yang dimiliki petugas perpustakaan
Mengelola data detail buku
1. Data buku 2. Data detail buku
Informasi data dari kopian buku
Mengelola data jenis anggota
1. Data jenis anggota Informasi dari jenis anggota yang dimiliki
oleh petugas
perpustakaan saat ini Mengelola data anggota 1. Data jenis anggota
2. Data anggota
Informasi data anggota
yang dimiliki
perpustakaan
Mengelola data semester 1. Data semester Informasi data tgl mulai dan berakhirnya setiap semester
Mengelola data rak 1. Data jenis buku 2. Data rak
Informasi data rak yang
dimiliki oleh perpustakaan Mengelola data menempatkan buku 1. Data rak 2. Data klasifikasi DDC 3. Data menempatkan buku Informasi data
penempatan buku pada setiap rak Mengelola data mengarang 1. Data pengarang 2. Data buku 3. Data rak Informasi data
mengarang buku oleh pengarang Memproses konfirmasi pemesanan 1. Data pemesanan 2. Data detail pemesanan 3. Data buku 4. Data detail buku 5. Data anggota
Informasi data buku apa saja yang siap untuk di ambil
Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi Memproses peminjaman
dan pengembalian buku
1. Data peminjaman
2. Data detail
peminjaman 3. Data buku 4. Data detail buku 5. Data anggota
Informasi data
peminjaman dan
pengembalian buku anggota
Laporan peminjaman 1. Data peminjaman 2. Data detail
peminjaman 3. Data buku 4. Data detail buku 5. Data anggota
Informasi data laporan peminjaman anggota perpustakaan
Laporan denda 1. Data peminjaman
2. Data detail
peminjaman 3. Data buku 4. Data detail buku Data anggota
Informasi data laporan
denda anggota
perpustakaan
Laporan keterlambatan 1. Data peminjaman
2. Data detail
peminjaman 3. Data buku 4. Data detail buku Data anggota
Informasi data
keterlambatan pembalian buku
Laporan pemesanan 1. Data pemesanan 2. Data detail
pemesanan 3. Data buku 4. Data detail buku Data anggota
Informasi data
pemesanan buku
Laporan buku sering dipinjam
1. Data peminjaman
2. Data detail
peminjaman 3. Data buku 4. Data detail buku Data anggota
Informasi data buku apa saja yang sering dipinjam
oleh anggota
Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi Laporan anggota yang
sering pinjam
1. Data peminjaman
2. Data detail
peminjaman 3. Data buku 4. Data detail buku Data anggota
Informasi siapa saja yang paling sering meminjam buku.
Melakukan login aplikasi 1. Data detail peminjaman
2. Data meminjam 3. Data petugas
perpustakaan
Informasi permintakaan pengembalian buku untuk anggota yang terlambat dan mengembalikan buku dan peminjaman kurang dari 1 hari
2. Anggota perpustakaan
Tabel 2.2 Kebutuhan Pengguna Anggota Perpustakaan
Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi Melakukan login
aplikasi
1. Data detail peminjaman 2. Data meminjam
3. Data Anggota
perpustakaan
1. Informasi hasil login. 2. Informasi
permintakaan
pengembalian buku untuk anggota yang
terlambat dan
mengembalikan buku dan peminjaman kurang dari 1 hari Melakukan pencarian buku 1. Data buku 2. Pengarang 3. Data mengarang 4. Data rak 5. Data klasifikasi DDC 6. Data menempatkan buku
Informasi data buku yang dimiliki perpustakaan
Melakukan pemesanan buku
1. data buku 2. data pemesanan 3. data detail pemesanan 4. data antrian pemesanan
Informasi data pemesanan buku
3.1.3 Perencanaan Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem yang dibuat dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras. Kedua kebutuahan itu akan dijelaskan lebih rinci dan lebih mengarah kepada hal-hal teknis, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3. Berikut pengguna dari perangkat lunak:
1. Petugas Perpustakaan : Merupakan staf dari perpustakaan MA Tarbiyatut Tholabah.
2. Anggota Perpustakaan : Merupakan Anggota perpustakaan dari perpustakaan MA Tarbiyatut Tholabah.
Untuk kebutuhan
Tabel 2.3 Kebutuhan Aplikasi
No Analisis Kebutuhan Perangkat yang dibutuhkan 1. Kebutuhan Perangkat Lunak - Adobe dreamwaver - Adobe photoshop CS - Microsoft Visio - Power Designer - XAMPP ( Apache) - XAMPP ( Mysql)
- Web Browser (Mozilla Firefox, Google Chrome) 2. Kebutuhan Perangkat
Keras
-Personal Computer (PC) untuk melakukan
proses pemijaman dan pengembalian buku, pembuatan laporan, pencarian buku, pemesanan buku, dan mengelola data master
-Modem untuk penghubung dengan internet dan untuk mengirim sms.
-Barcode scanner untuk mengisi data peminjaman.
Dari hasil analisis diatas maka dapat diketahui kebutuhan aplikasi yang mendukung adalah sebagai berikut :
1. Perangkat lunak berbasis web 2. Database menggunakan mysql
3. Perangkat lunak mampu melakukan proses penginputan, pengeditan, penyimpanan, pencarian, dan pencetakan data
3.2 Perancangan Sistem
Pada tahap perancangan sistem ini akan menggunakan perancangan secara terstruktur. Selain itu, pada tahapan perancangan sistem ini akan dijelaskan seluruh komponen rancangan dari perangkat lunak yang akan dibangun. Komponen rancangan perangkat lunak yang akan dibangun yaitu diagram konteks, diagram jenjang proses, data flow diagram, entity relationship diagram terdiri atas conceptual data model dan physical data model, interface design. 3.2.1 Gambaran Umum Sistem
Gambaran umum sistem pada aplikasi perpustakaan pada madrasah aliyah tarbiyatut tholabah dimulai dari petugas perpustakaan mengelola data buku jenis buku, buku detail buku, klasifikasi DDC, penngarang, mengarang, rak, menempatkan buku, petugas perpustakaan, semester. Setelah itu petugas perpustakaan dapat:
1. Melakukan proses peminjaman dan pengembalian buku seperti pada Gambar 3.4 Sistem Peminjaman Buku dan Gambar 3.5 Sistem Pengembalian Buku. 2. Melakukan proses pembuatan laporan seperti pada Gambar 3.6 Sistem
Untuk anggota perpustakaan dapat :
1. Melakukan proses pencarian buku seperti Gambar 3.7 Sistem Pemcarian Buku.
2. Melakukan proses pemesanan buku seperti Gambar 3.8 Sistem Pemesanan Buku.
Gambar 2.4 Sistem Peminjaman Buku G a m b a r 3 .4 S is te m p e m in ja m a n b u k u
Gambar 2.5 Sistem Pengembalian Buku G a m b a r 3 .5 S is te m p e n g e m b a li a n b u k u
Gambar 2.6 Sistem Pelaporan dan Pengingat Keterlambatan
G
am
ba
r
3.
6
Si
ste
m
p
ela
po
ra
n
da
n
pe
ng
in
ga
t k
et
er
la
m
ba
ta
n
Gambar 2.7 Sistem Pemcarian Buku G am b ar 3 .7 S is te m p em car ian b u k u
Gambar 2.8 Sistem Pemesanan Buku