Bab ini membahas kesimpulan secara keseluruhan dari kerja praktek ini, serta saran-saran yang akan diberikan untuk pengembangan aplikasi ini yang nantinya seiring dengan perkembangan teknologi maka aplikasi ini memerlukan banyak penyesuaian.
STIKOM
4 BAB II
GAMBARAN UMUM STIKOM SURABAYA
2.1 Gambaran Singkat
Pertama kali didirikan pada tanggal 30 April 1983 oleh Yayasan Putra Bakti berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti No. 01/KPT/PB/III/1983, dengan nama Akademi Komputer dan Informatika Surabaya (AKIS). Tokoh pendirinya saat itu adalah:
1. Laksda. TNI (purn) Mardiono 2. Ir. Andrian A.T
3. Ir. Handoko Anindoyo 4. Dra. Suzana Surojo 5. Dra. Rosy Merianti, Ak
Kemudian berdasarkan rapat BLKPTS tanggal 2 Maret 1984 - 3 Maret 1984 kepanjangan AKIS dirubah menjadi Akademi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya yang bertempat di jalan Ketintang Baru XIV No. 2. Tanggal 10 Maret 1984 memperoleh ijin operasional penyelenggaraan program Diploma III Manajemen Informatika dengan surat keputusan Nomor : 061/Q/1984 dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) Koordinator Kopertis Wilayah VII. Kemudian pada tanggal 19 Juni 1984 AKIS memperoleh status TERDAFTAR berdasar surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) Nomor : 024/O/1984 dan kepanjangan AKIS berubah lagi menjadi Akademi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. Berdasar SK Dirjen DIKTI Nomor :
STIKOM
45/DIKTI/KEP/1992, status DIII Manajemen Informatika dapat ditingkatkan menjadi DIAKUI.
Waktu terus berlalu, kebutuhan akan informasi terus meningkat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan membuka program studi Strata 1 dan Diploma III jurusan Manajemen Informatika. Dan pada tanggal 20 Maret 1986 nama AKIS berubah menjadi STIKOM SURABAYA, singkatan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti No. 07/KPT/PB/03/86 yang selanjutnya memperoleh STATUS TERDAFTAR pada tanggal 25 November 1986 berdasarkan keputusan Mendikbud No. 0824/O/1986 dengan menyelenggarakan pendidikan S1 dan DIII Manajemen Informatika. Hingga saat ini STIKOM SURABAYA telah memiliki 8 program studi, yaitu : S1 Sistem Informasi, S1 SI Kekhususan Komputer Akutansi, S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Sistem Komputer, DIV Komputer Multimedia, DIII Manajemen Informatika, DIII Komputer Grafis Cetak, dan DIII Komputerisasi Perkantoran dan Keseketariatan.
2.2 Visi
STIKOM SURABAYA memiliki visi menjadi Perguruan Tinggi yang Berkualitas, Unggul, dan Terkenal.
STIKOM
6
2.3 Misi
STIKOM SURABAYA memiliki Misi, yaitu: 1. Mengembangkan ipteks sesuai dengan kompetensi.
2. Membentuk SDM yang profesional, unggul, dan berkompetensi. 3. Menciptakan corporate yang sehat dan produktif.
4. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap kehidupan bermasyarakat. 5. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.
2.4 Tujuan
STIKOM SURABAYA memiliki tujuan, yaitu :
1. Menghasilkan pengembangan dan karya inovatif ipteks sesuai bidang kajian dan kompetensi.
2. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi, mandiri, dan profesional. 3. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Sumber Daya Manusia.
4. Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang sehat, bermutu, dan produktif. 5. Meningkatkan kerjasama dan pencitraan.
6. Meningkatkan pemberdayaan ipteks bagi masyarakat. 7. Memperluas akses pendidikan bagi masyarakat.
8. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.
STIKOM
2.5 Struktur Organisasi STIKOM SURABAYA
STIKOM SURABAYA memiliki struktur organisasi yang dapat dilihat seperti pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi STIKOM SURABAYA
2.6 Administrasi Akademik & Kemahasiswaan (AAK)
AAK STIKOM SURABAYA merupakan salah satu bagian dari STIKOM SURABAYA yang berada di bawah Pembantu Ketua (PUKET) I. AAK yang berlokasi di lantai 2 gedung merah STIKOM SURABAYA ini, bertugas untuk membantu mahasiswa dan alumni untuk dapat melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan akademik, yang meliputi Registrasi, Kartu Rencana Studi (KRS), Perwalian, Perkuliahan (Absensi Mahasiswa dan Dosen, Dispensasi, jadwal kuliah mahasiswa, cuti kuliah ), Ujian (Nilai dan soal), Semester Pendek,
STIKOM
8
Yudisium (KHS) , Ijasah, Laporan Kopertis, Tutup Semester, dan Surat menyurat. Dengan struktur organisasi sebagai berikut :
Kepala Bagian : Vivine Nurcahyawati, M.Kom., OCP Staf :
- Khoirul Hadi
- Maria Anastasia Paskaningrum, A.Md. - Dwi Budiantoro Suhandono, A.md - Sapta Swasta Putra
- Netti Ningsih, A.Md. - Diana Handayani
STIKOM
9 BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Short Message Service (SMS)
Menurut Wahana Komputer (2005 : 7) Short Message Service yang lebih dikenal dengan sebutan SMS merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan untuk menerima maupun mengirimkan pesan antar telepon bergerak (ponsel). Teknologi ini diperkenalkan pada tahun 1992 di Eropa oleh European Telecommunication Standards Institute (ETSI), dan pada awalnya menjadi suatu standar untuk telepon wireless yang berbasis Global System for Mobile Telecommunications (GSM). Namun teknologi lain seperti Code Division Multiple Acces (CDMA) juga memasukkan SMS sebagai fitur standart mereka.
Sebagaimana namanya, SMS yang berarti layanan pesan pendek, maka besar data yang dapat ditampung oleh SMS ini sangatlah terbatas. Untuk satu SMS yang dikirimkan, hanya dapat menampung paling banyak sebesar 140 bytes atau sekitar 1120 bites. Bila diubah kedalam bentuk karakter, maka untuk satu SMS hanya dapat berisi paling banyak 160 karakter untuk karakter latin, dan 70 karakter untuk karakter non-latin seperti Cina maupun Jepang.
Telepon seluler yang dapat mengirimkan SMS lebih dari 160 karakter pada dasarnya bukan berarti SMS mempunyai batasan menjadi lebih dari 160 karakter. Namun, ketika ponsel mengirimkan SMS yang memiliki karakter lebih dari 160 karakter, ponsel akan memecahnya menjadi beberapa SMS kecil yang tidak lebih dari 160 karakter, kemudian ponsel penerima akan menggabung SMS-SMS tersebut menjadi SMS-SMS utuh.
STIKOM
10
Jenis data yang dapat dibawa oleh SMS antara lain: 1. Pesan Text.
2. Ringtone ponsel.
3. Gambar, dapat berupa wallpaper, logo operator, maupun animasi. 4. Konfigurasi WAP.
Beberapa alasan penggunaan SMS antara lain:
1. SMS dapat dibaca maupun dikirimkan kapanpun dan dimanapun kita berada. 2. SMS dapat dikirimkan meskipun nomer tujuan yang kita tuju sedang tidak
aktif. Hal ini disebabkan SMS mempunyai masa tunggu, selama masa tunggu belum habis, SMS akan tetap terkirim meskipun terlambat.
3. SMS adalah layanan yang sudah pasti ada pada setiap ponsel. Hal ini karena SMS adalah suatu standar untuk tiap ponsel, apalagi yang berbasis GSM, jadi apapun merk dan tipe ponsel yang digunakan pasti dapat menerima dan mengirim SMS.
4. SMS tidak dapat ditolak oleh penerima. Sampai saat ini belum ada suatu cara khusus dalam ponsel yang dapat menolak SMS dari nomer tertentu.
3.1.1 Mekanisme Kerja SMS
Ketika SMS dikirimkan ke satu nomer tertentu, SMS tersebut tidak langsung dikirimkan ke nomer tersebut, namun akan masuk terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC) operator telepon yang digunakan. SMS Center sendiri dapat diartikan sebuah server yang bertanggung jawab pada proses pengiriman SMS dalam suatu operator. SMS yang dikirimkan dari satu ponsel akan masuk ke SMSC ini, kemudian baru diteruskan ke nomer tujuan SMS tersebut. Bila nomor yang dituju ternyata sedang mati/offline, SMSC ini akan menyimpan SMS
STIKOM
tersebut untuk sementara waktu, hingga nomer tujuan hidup kembali. Lamanya penyimpanan SMS sangat tergantung dari lamanya waktu yang telah ditentukan oleh operator untuk menyimpan SMS tersebut. Nomer yang telah menerima SMS akan mengirimkan laporan ke SMSC bahwa SMS telah diterima, laporan tersebut akan diteruskan kembali ke nomer pengirim SMS. Jadi secara umum SMSC berfungsi menerima SMS yang dikirim, menyimpannya untuk sementara, dan memngirimkan SMS tersebut ke Mobile Subscriber (MS) ataupun ESME (Abusajid, 2006).
Secara garis besar, mekanisme kerja SMS dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Pengiriman SMS dalam satu operator atau sering diistilahkan dengan intra- operator SMS.
Gambaran mekanisme pengiriman SMS ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Mekanisme Intra-Operator SMS(Wahana Komputer, 2005) Dari gambar di atas, SMS yang dikirimkan oleh nomer pengirim akan dimasukkan terlebih dahulu ke dalam SMSC operator nomer pengirim, kemudian SMSC tersebut akan mengirimkan ke nomer tujuan secara langsung. Nomer penerima akan mengirimkan sebuah delivery report yang menyatakan bahwa SMS telah diterima. SMSC kemudian akan meneruskan
Ponsel Pengirim SMS SMSC Ponsel Penerima SMS SMS SMS Deliveri Report Deliveri Report Status Report
STIKOM
SURABAYA
12
report tersebut ke nomer pengirim SMS, disertai status report dari proses pengiriman tersebut.
2. Pengiriman SMS antar operator yang berbeda atau Inter-Operator SMS.
Berbeda dengan mekanisme Intra-Operator di atas, pada mekanisme ini, SMS yang dikirimkan akan melalui dua buah SMSC seperti gambar berikut:
Gambar 3.2 Mekanisme Inter-Operator SMS(Wahana Komputer, 2005) Dari gambar di atas, selain masuk ke SMSC operator pengirim, SMS yang dikirimkan akan diteruskan oleh SMSC operator pengirim, ke SMSC operator penerima SMS, kemudian baru diteruskan ke nomer tujuan. Delivery report
yang dihasilkan juga akan melalui jalur tersebut, agar dapat sampai ke nomer pengirim SMS. Dalam mekanisme ini terlihat adanya komunikasi tidak langsung antar dua operator yang berbeda. Komunikasi tersebut dapat berjalan setelah adanya kesepakatan kerja sama antar dua operator tersebut.
3. Pengiriman SMS dari operator suatu negara ke negara lain. Proses pengiriman SMS pada mekanisme ini sering disebut sebagai SMS internasioanal.
Ponsel Pengirim SMS SMSC Nomer Pengirim SMS SMS Deliveri Report Status Report SMSC Nomer Pengirim SMS Ponsel Penerima SMS SMS Deliveri Report
STIKOM
SURABAYA
Mekanisme yang terjadi tidak jauh beda dengan mekanisme pada Inter-Operator SMS. Perbedaanya hanya pada SMSC nomer penerima, yang tentu saja adalah SMSC operator luar negeri, dan penambahan kode negara pada nomer tujuan.
3.1.2 Implementasi Teknologi SMS
Kepopuleran dan kemudahan penggunaan teknologi SMS, telah menggerakkan banyak pihak untuk memanfaatkan teknologi ini. Beberapa implementasi teknologi SMS antara lain:
1. Penyampaian pesan singkat perorangan. 2. Chatting.
3. Penyampaian informasi dari operator kepada pelanggan.
4. Download ringtones, wallpaper maupun data-data binari lainnya. 5. Monitoring suatu jaringan maupun remote system.
6. Votting maupun polling.
3.2 SMS Gateway
Menurut Wahana Komputer (2005 : 12), istilah gateway bila dilihat pada kamus Inggris-Indonesia diartikan sebagai pintu gerbang. Namun pada dunia komputer, gateway dapat berarti juga sebagai jembatan penghubung antara satu sistem dengan sistem lain yang berbeda, sehingga dapat terjadi pertukaran data antar sistem tersebut. Dengan demikian, SMS gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk lalu lintas data-data SMS, baik yang dikirim maupun yang diterima.
STIKOM
14
Pada awalnya, SMS gateway dibutuhkan untuk menjembatani antar SMSC, hal ini dikarenakan SMSC yang dibangun oleh perusahaan yang berbeda memiliki protokol komunikasi sendiri, dan protokol-protokol itu sendiri bersifat pribadi. Sebagai contoh, Nokia memiliki SMSC yang disebut dengan CIMD, sedangkan CMG memiliki protokol yang disebut EMI. SMS gateway ini kemudian ditempatkan diantara kedua SMSC tersebut, yang berfungsi sebagai
relay bagi keduanya, yang kemudian akan menterjemahkan data dari protokol SMSC satu ke protokol SMSC lainnya yang dituju. Gambaran umumnya seperti di bawah ini.
Gambar 3.3 Ilustrasi SMS Gateway (Wahana Komputer, 2005)
Namun seiring perkembangan teknologi komputer, baik dari sisi hardware
maupun dari sisi software, dan perkembangan teknologi komunikasi, SMS
gateway tidak lagi dimaksudkan sebagaimana ilustrasi di atas. Dewasa ini masyarakat lebih mengartikan SMS gateway sebagai suatu jembatan komunikasi yang menghubungkan perangkat komunikasi (dalam hal ini ponsel) dengan perangkat komputer mereka, yang menjadikan aktifitas SMS menjadi lebih mudah digunakan. Pengertian SMS gateway kemudian lebih mengarah pada suatu program yang mengkomunikasikan antara sistem operasi komputer, dengan perangkat komunikasi yang terpasang untuk mengirim atau menerima SMS. Untuk melakukan hal ini dibutuhkan suatu interface baik berupa aplikasi maupun
SMSC 1 SMSC 1 SMS Gateway SMSC SMSC Protocol 1 Protocol 2
STIKOM
SURABAYA
halaman web untuk membaca SMS yang masuk ataupun untuk mengirim SMS tersebut.
Gambar 3.4 Aplikasi SMS Gateway (Wahana Komputer, 2005) 3.3 Perangkat Komunikasi
Perangkat komunikasi disini adalah perangkat yang dapat digunakan untuk mengirim atau menerima SMS. Perangkat-perangkat tersebut dapat berupa:
1. Telepon seluler
Apapun merek dan tipe ponsel yang digunakan, bisa dipastikan memiliki fitur SMS, baik yang mengusung teknologi GSM maupun CDMA. Namun bukan berarti semua ponsel tersebut dapat digunakan sebagai piranti SMS gateway. Agar dapat terhubung ke komputer, ponsel harus memiliki dukungan konektifitas keperangkat lain, baik dengan kabel, bluetooth, maupun infra merah.
2. GSM modem
GSM modem adalah sebuah modem wireless yang bekerja dengan jaringan GSM. Fungsi GSM modem ini hampir sama dengan modem biasa, bedanya terletak pada media yang digunakan untuk transfer data. Bila modem biasa menggunakan kabel telepon untuk transfer data, GSM modem menggunakan gelombang radio sebagai medianya.
Aplikasi Perangkat komunikasi SMS Gateway
STIKOM
SURABAYA
16
GSM modem yang digunakan dapat berupa PC Card / PCMCIA Card, maupun berupa eksternal device yang menggunakan kabel serial maupun
Universal Serial Bus (USB) untuk koneksi ke komputer.
Sebagai mana namanya GSM modem memerlukan sebuah SIM Card untuk mengoperasikannya. GSM modem ini dapat digunakan untuk operasi standar SMS (baca, kirim, hapus), memonitor kekuatan sinyal, operasi-operasi phone book, dan melihat status charging baterai.
3. GPRS modem
GPRS modem memiliki fungsi yang mirip dengan GSM modem, perbedaan paling mendasar pada GPRS modem adalah adanya tambahan dukungan untuk teknologi GPRS pada transmisi datanya. Kecepatan proses SMS pada GPRS modem lebih cepat dibandingkan dengan GSM modem, selain itu GPRS modem akan sangat bermanfaat untuk mengirimkan atau menerima MMS.
3.4 GAMMU
GNU All Mobile Management Utilities (GAMMU) merupakan software
yang digunakan sebagai tool untuk mengembangkan aplikasi SMS gateway, yang cukup mudah diimplementasikan, dan tidak berbayar. GAMMU adalah semacam
service yang disediakan untuk membangun aplikasi yang berbasis sms gateway.
Kelebihan GAMMU dari tool SMS gateway lainnya adalah (Muhadkly, 2007) :
1. GAMMU dapat dijalankan di sistem operasi Linux maupun Windows. 2. Banyak device yang kompatibel di GAMMU.
STIKOM
3. GAMMU menggunakan database MySQL untuk menyimpan SMS yang ada pada kotak masuk (inbox) maupun untuk mengirim pesan, sehingga dapat dibuat interface yang berbasis web maupun desktop.
4. Baik kabel data USB maupun serial, semuanya kompatibel di GAMMU.
Ada dua mekanisme kerja dari GAMMU, yaitu sebagai aplikasi dan sebagai deamon. GAMMU sebagai aplikasi akan bekerja ketika perintah GAMMU dijalankan pada lingkungan shell beserta perintahnya disertakan sesuai fungsi yang diinginkan. Sedangkan sebagai deamon, GAMMU ditandai dengan dijalankannya perintah SMSD pada shell. SMSD bukan perintah yang langsung terinstal, melainkan perintah yang dijalankan pada shell atau MS-Dos Prompt.
Gambar 3.5 Mekanisme kerja Gammu
STIKOM
18
BAB IV
DESKRIPSI PEKERJAAN
4.1 Prosedur Kerja Praktek
Cara pengumpulan data-data untuk penyelesaian kerja praktek ini baik di dalam memperoleh data, menyelesaikan dan memecahkan permasalahan yang diperlukan dalam menganalisa, merancang dan mengembangkan program adalah :
1. Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang berlangsung di AAK dan melakukan pengumpulan data-data yang berhubungan dengan kegiatan dosen yang akan digunakan dalam pengembangan program.
2. Wawancara
Yaitu dengan mengadakan tanya jawab dan konsultasi kepada staf AAK untuk memperoleh informasi mengenai sistem yang berlaku ataupun informasi-informasi lain yang sekiranya dapat membantu pengembangan program.
3. Studi Literatur
Yaitu dengan mempelajari buku-buku yang terkait dan melakukan pembelajaran secara online melalui internet tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemecahan masalah.
4. Desain dan Struktur Data
Yaitu dengan melakukan perancangan sistem dan desain struktur data yang sesuai untuk pemecahan permasalahan tentang reminder dosen. Yang meliputi system flow, DFD, ERD, desain input dan output.
STIKOM
5. Pembuatan Program
Yaitu dengan melakukan pembuatan aplikasi reminder dosen berbasis SMS gateway. Dalam pembuatan program digunakan pemrograman berbasis desktop dengan menggunakan tool VB.NET 2005 dan database mySQL.
6. Validasi Sistem
Merupakan tahap pengujian dari sistem, yang akan dilakukan dengan mengadakan demo program kepada AAK.
4.2 Analisis Sistem
Pada gambar 4.1 merupakan system flow yang selama ini dilakukan oleh AAK. Staf AAK melakukan pengecekan terhadap kalender akademik untuk waktu terima soal dan terima nilai. Dosen yang sudah melewati batas waktu pengiriman soal dan nilai akan dilakukan pemberitahuan terhadap dosen yang bersangkutan.
STIKOM
20
Gambar 4.1 System Flowreminder dosen 4.3 Perancangan Sistem
4.3.1. System Flow
System Flow perancangan adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. System flow yang dibangun ini tentang kegiatan-kegiatan reminder
AAK yang perlu dilakukan untuk dosen dengan memanfaatkan fasilitas SMS. Staf AAK melakukan pengecekan terhadap tabel kegiatan dan list_ujian untuk waktu kegiatan, waktu terima soal dan waktu terima nilai. Untuk waktu
STIKOM
kegiatan, bila ada kegiatan yang berhubungan dengan dosen maka dilakukan SMS
reminder. Untuk Waktu terima soal dan waktu terima nilai, dosen yang yang sudah melewati batas waktu pengiriman soal dan nilai akan dilakukan SMS
reminder kepada dosen yang bersangkutan. System Flow SMS gateway reminder dosen dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 System Flow SMS gatewayreminder dosen
STIKOM
22
4.3.2. Data Flow Diagram
Pada gambar 4.3 menunjukkan diagram konteks dari sistem ini, yang terdiri dari dua entity, yaitu AAK dan dosen.
SMS Reminder Waktu Terima Nilai SMS Reminder Waktu Terima Soal
SMS Reminder Kegiatan Waktu Terima Nilai
Waktu Terima Soal
Waktu Kegiatan Akademik
0
Sistem Reminder Dosen Berbasis SMS Gateway
+
AAK Dosen
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Reminder Dosen Berbasis SMS Gateway
Pada gambar 4.4 menunjukkan diagram sub-proses level 0. Pada diagram terdapat 2 entity, yaitu AAK dan dosen. Terdapat pula 3 sub proses pada diagram, yaitu mengecek kegiatan kalender akademik, mengecek terima soal, dan mengecek terima nilai. Tabel yang terlibat antara lain kegiatan, kar_mf, dan list_ujian. Data Nilai Data Soal Data Dosen Data Dosen Data Dosen
SMS Reminder Waktu Terima Soal
SMS Reminder Waktu Terima Nilai
Waktu Terima Nilai Waktu Terima Soal
SMS Reminder Kegiatan Kegiatan Akademik
Waktu Kegiatan Akademik
AAK Dosen 1 Mengecek Kegiatan Kalender Akademik 2 Mengecek Terima Soal 3 Mengecek Terima NIlai 1 Kegiatan 2 Kar_mf 3 List_Ujian Gambar 4.4 DFD Level 0
STIKOM
SURABAYA
4.3.3. HIPO
HIPO berguna sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan yang berbasis pada fungsi. Tujuannya agar HIPO tersebut dapat memberikan informasi tentang fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem tersebut. Berikut ini adalah hierarchy chart dari sistem reminder dosen berbasis SMS
gateway, seperti tampak pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Hierarchy Chart sistem reminder dosen berbasis SMS gateway
4.3.4. Entity Relational Diagram
Pada entity relational diagram terdapat dua diagram, yaitu conceptual data modelling (CDM) dan physical data modelling (PDM). Pada gambar 4.6 menjelaskan tentang CDM, yang terdiri dari 4 tabel.
STIKOM
24 Kegi atan ID_KEGIAT AN NAMA_KEGIATAN T GL_MULAI T GL_SELESAI SEMEST ER KAR_MF NIK KARY_T IPE NAMA ALAMAT KOT _ID SEX STS_MARIT AL WN AGAMA KOT A_LAHIR T GL_LAHIR SHIFT FAKUL_ID NIP T ELP STAT US BAGIAN ALAMAT 2 KOT _ID2 T ELP2 ABSENSI PIN STS_PIN MANAGER_ID GOL_DARAH MULAI_KERJA T GL_KELUAR KELOMPOK INSIAL KODE_SIE ADM DOSEN GELAR_DEPAN GELAR_BELAKANG LIST_UJ IAN JKUL_KLKL_ID KELAS T ANGGAL JUM_PEST KIRIM_PERMINT _SOAL T ARGET _TRM_SOAL T GL_T ERIMA_SOAL KET IK PRINT SHT KIRIM UJIAN SIFAT T ARGET _TRM_NIL T ERIMA_NILAI UTS_UAS JUM_HDR UJI_DEMO KET ERANGAN SEMEST ER HDR_DOSEN J_MULAI J_AKHIR KARY_NIK Pengguna ID_PENGGUNA USERNAME PASSWORD LEVEL Gambar 4.6 CDM
Sedangkan pada gambar 4.7 menjelaskan tentang PDM yang telah di
generate dari CDM yang sebelumnya. Pada PDM terdapat 4 tabel. KEGIATAN
ID _KEGIATAN int NAMA_KEGIATAN varc har(100) T GL_M U LAI datetime T GL_SELESAI datetime SEM EST ER varc har(3)
KAR _MF
N IK varc har(6) KAR Y_T IPE varc har(2) N AMA varc har(100) ALAMAT varc har(200) KOT_ID varc har(4) SEX numeric(1) STS_M AR IT AL numeric(1)
WN numeric(1)
AGAM A numeric(1) KOTA_LAH IR varc har(4) T GL_LAHIR dateti me SH IF T varc har(1) F AKU L_ID varc har(5) N IP varc har(30) T ELP varc har(50) STAT U S char(1) BAGIAN i nt ALAMAT2 varc har(50) KOT_ID 2 varc har(4) T ELP2 varc har(15) ABSEN SI i nt PIN varc har(6) STS_PIN numeric MANAGER _ID varc har(6) GOL_D AR AH varc har(2) MU LAI_KER JA dateti me T GL_KELU AR dateti me KELOMPOK varc har(15) IN SIAL varc har(3) KODE_SIE varc har(3)
AD M i nt
D OSEN i nt GELAR _D EPAN varc har(20) GELAR _BELAKAN G varc har(40) LIST_UJIAN
JKUL_KLKL_ID varc har(10) KELAS varc har(6) T ANGGAL datetime JU M _PEST numeric KIR IM_PER MIN T _SOAL datetime T ARGET _T R M_SOAL datetime T GL_T ER IM A_SOAL datetime KET IK datetime PR IN T datetime
SH T datetime
KIR IM_U JIAN dateti me SIF AT varc har(1) T ARGET _T R M_N IL datetime T ERIMA_N ILAI datetime U T S_U AS numeri c(1) JU M _H D R numeric U JI_D EMO varc har(2) KET ER AN GAN varc har(50) SEM EST ER varc har(3) H D R _D OSEN varc har(1) J_MU LAI datetime J_AKH IR datetime KARY_NIK varc har(6)
PEN GGU N A ID _PEN GGU NA varc har(10)