• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab terakhir ini merupakan kesimpulan yang diambil dari kegiatan perancangan dan pengimplementasian sistem beserta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem.

2.1. Informasi

Informasi menurut arti kata ialah sebuah fakta yang telah diolah sehingga dapat digunakan oleh manusia. Tetapi dalam pengertian luas telah terjadi pergeseran bahwa fakta adalah informasi itu sendiri, hal ini disebabkan karena perkembangan teknologi yang pesat sehingga informasi sangat mudah untuk didapat.

2.2. Sistem

Sistem menurut arti kata adalah kesatuan atau kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem–subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dimana setiap elemen atau komponen tersebut memiliki fungsi dan cara kerja masing-masing tapi tetap berada dalam satu kesatuan fungsi / kerja. Fungsi dan interaksi tiap elemen / komponen tidak akan berbenturan satu sama lain, kesemuanya saling tergantung dan saling membutuhkan untuk mencapai tujuan yang tertentu pula.

2.3. Sistem Informasi Manajemen (Pressman,R.S., 1997:90)

Sistem Informasi Manajemen berfungsi untuk mengelola suatu sistem, dengan penerapan manajemen yang baik sehingga menghasilkan suatu informasi yang sesuai dengan keinginan pihak manajemen. Data-data yang telah terkumpul kemudian diproses secara miatang sehingga akan dihasilkan informasi yang baik. Informasi yang dikeluarkan berupa laporan-laporan yang lengkap sekitar data

yang ada dan melalui beberapa proses sistem informasi, seperti pengumpulan data dan sampai menghasilkan suatu output data yang diinginkan sesuai dengan tujuan akhir dari suatu sistem informasi yang dikerjakan.

2.4. Standar Baku Mutu Air

Adalah acuan/parameter yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap sampel air yang diambil dari lokasi tertentu. Berikut adalah beberapa instrumen-instrumen yang dijadikan parameter :

a. Derajat Keasaman (pH). b. Oksigen terlarut (DO).

c. Kebutuhan Chemical Oksigen (COD). d. Kebutuhan Biologi Oksigen (BOD). e. Salinitas dan Klorida.

f. Kekeruhan (TSS).

g. Logam berat (Pb, Cd, Hg, Cu dan Cr).

Adapun kesemua syarat tersebut disesuaikan dengan beberapa peraturan sebagai berikut ini :

a. Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Jawa Timur Nomor 413 Tahun 1987 tentang Penggolongan dan Baku Mutu Air di Jawa Timur.

b. Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Jawa Timur Nomor 187 Tahun 1988 tentang Peruntukan Air Sungai di Jawa Timur.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air

Tabel 2.1. Kelas/kategori untuk pencemaran air sungai No. Parameter Satuan Pencemaran

Ringan Pencemaran Sedang Pencemaran Berat 1. PH - 6.0 – 6.9 7.0 – 7.9 8.0 – 8.9 2. DO Mg/l 0.0 – 2.0 2.1 – 4.0 4.1 – 6.0 3. BOD Mg/l 7 – 10 11 – 15 > 15 4. COD Mg/l 10 – 20 21 – 36 > 36 5. TSS Mg/l 501 – 510 511 – 600 > 600 6. Klorida Mg/l 0 – 8000 8001 – 16000 > 16000 7. Salinitas o/oo 0 – 12 13 – 26 27 – 40 8. Timbal (Pb) Mg/l 0.00 – 0.10 0.11 – 1.00 1.01 – 2.00 9. Merkuri (Hg) Mg/l 0.000 – 0.002 0.003 – 0.005 0.006– 0.010 10. Cromium (Cr) Mg/l 0.00 – 0.50 0.51 – 1.00 1.01 – 2.00 11. Cadmium (Cd) Mg/l 0.00 – 0.05 0.06 – 0.10 0.11 – 0.50 12. Tembaga (Cu) Mg/l 0.00 – 2.00 2.01 – 3.00 3.01 – 5.00

Tabel 2.2. Kelas/kategori untuk pencemaran lumpur sungai No. Parameter Satuan Pencemaran

Ringan Pencemaran Sedang Pencemaran Berat 1. Timbal (Pb) Mg/kg 0 – 155 156 – 310 311 – 465 2. Merkuri (Hg) Mg/kg 0 – 6 7 - 13 14 - 20 3. Cromium (Cr) Mg/kg 0 – 85 86 – 170 171 – 255 4. Cadmium (Cd) Mg/kg 0 – 6 7 - 13 14 - 20 5. Tembaga (Cu) Mg/kg 0 – 520 521 – 1040 1041 – 1560

2.5. Sistem Informasi Geografis (Eddy Prahasta, 2001:40)

Sistem Informasi Geografis ( SIG ) adalah suatu sistem komputer yang mempunyai kemampuan untuk membangun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan informasi dengan referensi geografis, yaitu data yang diidentifikasi

sesuai dengan lokasinya. Sistem informasi geografi menghubungkan data spasial dengan informasi geografi tentang feature tertentu pada peta. Informasi disimpan sebagai atribut atau karakteristik dari feature yang disajikan secara grafik.

Data Atribut Data Spasial

Data Input Management Data Atribut Digitasi

Data Tabular Peta Digital

Editing Peta Digital

Peta Hasil Editing Penggabungan Data

Atribut dan Spasial Penyimpanan dan Pemanggilan Data

Proses Pembentukan Tampilan (Analisa Data)

Editing Data Manipulasi dan Analisa

Produk SIG

Gambar 2.1. Diagram Sistem Informasi Geografis Adapun komponen SIG antara lain :

a. Perangkat keras (Hardware),

Pada perangkat keras ini berguna untuk menyimpan, memproses dan mendisplayii data peta digital.

b. Perangkat lunak (Software),

Pada perangkat lunak ini berguna untuk menjalankan operasi-operasi yang digunakan oleh SIG

c. Data peta digital,

Data peta digital merupakan data yang dimanipulasi dengan SIG d. Prosedur,

Ketentuan dan tahapan yang harus dijalankan dalam melakukan berbagai operasi SIG.

e. Tenaga ahli,

Sumber daya manusia, yang mengoperasikan sistem atau menggunakan sistem didalam SIG.

Gambar 2.2 Komponen SIG

Banyak komponen yang saling terkait guna mengembangkan Sistem Informasi Geografis seperti yang terdapat dalam siklus kegiatan SIG yang diawali dari pengumpulan data, proses input data, analisa dan manipulasi data hingga akhirnya produk SIG tersebut dimanfaatkan oleh pengguna. Dengan memahami siklus tersebut dapat disimpulkan secara garis besar bahwa komponen-komponen yang perlu diperhatikan agar pengembangan SIG dapat terlaksana adalah:

Data

SIG

a. Data Input,

Adapun data input didalam SIG dapat berupa: a.1. Data dari foto udara.

a.2. Data dari penginderaan jauh. a.3. Data dari peta.

Sifatnya masih berupa hardcopy, untuk itu diperlukan mengubah data tersebut menjadi digital dengan metode digitasi data (metode yang paling umum digunakan untuk pemasukan data SIG).

a.4. Data tabular.

Maksudnya adalah data-data tersebut disimpan didalam suatu tabel. Data tersebut bisa didapatkan dengan metode survey langsung di lapangan atau mungkin menurunkan data dari laporan-laporan yang ada.

a.5. Data survei lapangan.

Data ini diperoleh dengan survey di lapangan langsung. b. Data Manajemen,

Penyimpanan data di dalam data base SIG adalah bagaimana mengatur data di dalam media penyimpanan data. Sedangkan pemanggilan data merupakan sebuah cara yang terstruktur seperti hubungan keluar antara item/data yang berbeda. Item tersebut digunakan untuk memanggil dan memanipulasi data.

c. Data Manipulasi dan Analisa,

Fungsi ini sangat penting sekali dan harus dilakukan untuk memanipulasi maupun menganalisa data guna membentuk informasi SIG.

d. Menampilkan Produk SIG,

Menampilkan produk Sisten Informasi Geografis ini merupakan langkah akhir dari semua pekerjaan pada SIG dengan menampilkan data output dengan berbagai bentuk seperti:

d.1. Peta-peta. d.2. Tabel.

Keduanya dapat disajikan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.

2.6. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Analisa sistem merupakan tahap penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam sub sistem yang dimaksud. Mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Setelah tahap analisa sistem dilakukan, tahap berikutnya dari siklus pengembangan sistem informasi adalah perancangan sistem. Pada tahap ini terdapat aktifitas pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi dimana penggambarannya dapat dituangkan ke dalam bentuk System Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD).

2.7. GIS sebagai Sistem Pendukung Keputusan (Eddy Prahasta, 2001:45)

Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer telah berkembang dari sekedar pengelolaan data ataupun penyaji informasi, mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung pengambilan

keputusan yang dapat dilakukan untuk keperluan individu maupun untuk keperluan kelompok.

GIS sebagai salah satu komponen dalam analisis kesisteman berintegrasi dengan database, model-model simulasi, expert system untuk menghasilkan sebuah pertimbangan pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan termasuk pembuatan kebijakan, perencanaan dan pengelolaaan dapat diimplementasikan secara langsung dengan pertimbangan factor-faktor penyebabnya melalui suatu consensus masyarakat. Factor penyebab itu bisa berupa pertumbuhan populasi, tingkat kesehatan, tingkat kesejahteraan, teknologi, politik, ekonomi, dan lain-lain.

Penginderaan jauh dapat sangat berguna untuk pemahaman yang lebih atas akibat pada manusia dengan perubahan lingkungan, selain penginderaan jauh juga membangun database. Dimensi fisik/lingkungan yang dipantau dengna penginderaan jauh dapat memberikan umpan balik pada manusia melalui analisis dan pengkajian dengan GIS untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

2.8. Database Management System (DBMS) (Pressman,R.S., 1997:109) Fungsi utama dari DBMS adalah sebagai sistem perangkat lunak yang dirancang untuk membantu pemakai dalam melakukan kontrol, mengambil, dan menyimpan data. Di dalam DBMS, data dictionary digunakan untuk mendefinisikan isi dari suatu database dalam hal nama data (seperti: Employee-Number) dan atribut-atributnya (lebar data dan tipe data). Definisi dari data ini diberitahukan kepada DBMS melalui data description language (DDL). Sedangkan untuk melakukan manipulasi terhadap data (pengambilan,

modifikasi, penyimpanan dan penghapusan) yang terdapat di dalam DBMS digunakan data manipulation language (DML).

Fungsi-fungsi DBMS dapat dibagi menjadi tiga subsistem yaitu: design tools subsystem, run-time subsystem, DBMS Engine. Subsistem design tools memiliki beberapa alat untuk membantu perancangan dan pembuatan database dan aplikasinya, seperti alat untuk pembuatan tabel, form, query, dan report. Selain itu DBMS juga menyediakan bahasa pemrograman dan antarmuka (interface) terhadap bahasa pemrograman. Subsistem run-time melakukan pemrosesan terhadap komponen-komponen aplikasi yang yang dibangun dengan design tools, seperti menghubungkan form dengan data dalam tabel, menjawab query, mencetak laporan dan melakukan pembacaan ataupun penulisan atas permintaan program aplikasi.

Sedangkan DBMS Engine, yang terletak diantara subsistem design tools dan subsistem run-time, akan menerima permintaan dari dua komponen tersebut, dan menerjemahkan perintah tersebut menjadi perintah bagi sistem operasi untuk membaca dan menulis data pada media fisik. Adapun keuntungan-keuntungan penggunaan DBMS adalah sebagai berikut:

a. Adanya pengurangan, tetapi bukan penghilangan secara total, jumlah pengulangan penyimpanan data (duplikasi) dan file-file yang redundant. b. Mengijinkan data untuk di gabungkan antara satu dan yang lainnya untuk

meningkatkan keakuratan pembuatan laporan.

c. Kemampuan untuk menangani struktur data yang kompleks. d. Mampu melakukan pengambilan isi database dengan cepat.

e. Keamanan yang lebih baik dan integritas dari database. f. Pembuatan dan perawatan database menjadi relatif mudah.

g. Penyelamatan data dari bencana yang tidak diharapkan, seperti kegagalan pada hardware, menjadi relatif mudah.

Bahasa query dan report generator yang bersifat user-friendly, memungkinkan orang-orang non teknik memakai SIM.

2.9. Interaksi Manusia dengan Komputer

Sistem komputer terdiri dari tiga aspek yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan manusia (brainware), yang saling bekerja sama. Kerja sama tersebut ditunjukkan dalam kerja sama antara komputer dengan manusia, dimana komputer dengan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) digunakan oleh manusia (brainware) untuk bekerja bersama-sama untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan keinginan manusia.

Untuk membuat interaksi yang baik harus memperhatikan beberapa hal yaitu : a. Pemakai Komputer b. Alat Input c. Bahasa Input d. Rancangan Dialog e. Pemandu User f. Alat Output g. Pesan Komputer h. Rancangan Layar

i. Waktu Respon Komputer

2.10. Power Designer

Power Designer adalah suatu tool yang berupa software (perangkat lunak) yang biasa digunakan untuk mendesain sistem atau suatu Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Application Modeller. Dimana didalamnya terdapat berbagai drawing tool (media untuk membuat gambar), pengecekan terhadap model dari disain yang dibuat, koneksi database, sampai pembuatan aplikasi dengan disain IO yang standar menggunakan model ERD yang telah dibuat.

2.11. Visual Basic

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis objek yaitu penyediaan objek-objek untuk mempermudah pembuat program dalam membuat suatu sistem atau aplikasi. Selain memberikan kemudahan dalam melakukan pemrograman, tampilan dalam bentuk grafik akan mempercantik tampilan dari sistem.

2.12. MapInfo

MapInfo adalah aplikasi yang memang khusus dipalai untuk mengembangkan SIG. Sejak awal kemunculan aplikasi ini sangat diminati karenakaakteristik yang menarik seperti harganya yang relatif murah, mudah digunakan, tampilan yang interaktif dan menarik, user friendly, serta dapat disesuaikan dengan bahasa script yang dimilikinya. Saat ini telah dikembangkan pula beberapa fitur-fitur tambahan seperti :

a. Local & remote data access b. Geocoding

c. Map creation and editing d. Visualisasi data

e. Otomasi OLE dan, f. Koneksi Internet

2.13. ArcView 3.1. (ESRI, 1996:16)

Arc View 3.1 adalah salah satu software yang dapat digunakan untuk membuat Sistem Informasi Geografis yang telah dibuat oleh Environmental System Research Institute ( ESRI ). Arc View merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menyajikan tampilan dan melakukan query sederhana dari cakupan dalam Arc/Info. Arc View mampu bekerja dengan handal dalam menangani bentuk data spatial, sehingga akan mempermudah user untuk membuat suatu Sistem Informasi Geografis ( SIG ).

GeoProcessing adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk membuat spatial database theme yang baru didalam view. Di dalam GeoProcessing ada beberapa pilihan untuk mengontrol dan bagaimana data itu akan diproses, yaitu : a. Clip One theme based on another

Proses ini akan menghasilkan theme yang baru yaitu dengan memotong input dengan theme yang dipakai sebagai pemotong ( clip theme ).

b. Intersect two themes

Proses ini hampir sama dengan proses clipping sebuah theme, yang membedakannya adalah data spatial dari hasil intersection adalah gabungan dari kedua data spatial theme input.

c. Dissolve features based on attribute

Dissolve features pada theme digunakan untuk menghilangkan pembatas-pembatas yang membatasi feature-feature yang memiliki karakteristik yang sama.

d. Union two themes

Union akan menghasilkan theme polygon yang baru dari pengkombinasian dua theme input. data spatial theme input sama dengan data spatial theme output kecuali pada feature yang dihasilkan karena irisan, karena irisan akan memuat semua informasi yang ada pada kedua theme input.

e. Merge themes together

Cara kerjanya hampir sama dengan proses union yaitu menghasilkan theme baru dari penggabungan dua buah theme, yang membedakan adalah pada merge theme tidak terjadi intersection ( irisan ) atara kedua theme yang telah digabungkan.

Model dari Sistem Informasi Geografis yang akan dikembangkan adalah SIG yang memperoleh 2 macam data input yaitu data hasil terhadap analisa sampel air kali Surabaya untuk tiap-tiap lokasi dan titik pantau tertentu di daerah aliran kali Surabaya, dan data ANDAL limbah cair industri dengan titik berat terhadap kandungan logam berat. Hasilnya adalah laporan tingkat pencemaran yang terjadi per lokasi dan titik pantau beserta kadar parameter pencemaran yang telah diukur, juga status boleh tidaknya limbah cair industri yang mengandung logam berat tersebut dibuang pada titik pantau tertentu. Berikut adalah model dari Sistem Informasi Geografis tersebut :

Gambar 3.1. Model GIS Tingkat Pencemaran Kali Surabaya

3.1. Penelitian

Dalam tahap penelitian ini disampaikan beberapa lokasi dari pengambilan sampel air Kali Surabaya. Berikut ini adalah daerah aliran sungai Surabaya, yang mana terdapat 16 lokasi.

Tabel 3.1. Daerah Aliran Kali Surabaya

No Nama Sungai Aliran Sungai

1. Kali Surabaya Dari Ds. Mlirip Kec. Jetis Kodya Mojokerto – Kec. Driyorejo Kab. Gresik – Kec. Sepanjang Kab. Sidoarjo – Kec. Kedurus – Kec. Wonokromo, pecah menjadi dua ke Utara dan Timur. 2. Kali Mas Dam Wonokromo ke Utara – belakang kantor PU Pengairan Jl.

Ngagel – Jl. Ngemplak – Jl. Gentengkali – Jl. Sulung – Jl. Veteran – Jl. Patiunus – Dermaga Penyeberangan Ujung Baru.

3. Kanal Wonokromo Dam Wonokromo ke Timur – Jl. Jagir – Jl. Panjangjiwo – Jl. Wonorejo – Jl. Wonorejo Timur – Pantai Utara

4. Kali Pegirikan Jl. Undaan Kulon – Jl. Pengampon – Jl. Bunguran – Jl. Nyamplungan – Jl. Wonosari Lor – Pintu Air Jl. Bulak Banteng – Pantai Utara

5. Avur Wonosari Kali Pegirikan – Jl. Wonosari – Jl. Wonoarum – Daerah Basis TNI Ujung – Pantai Utara

6. Avur Medokan Pintu air Jl. Ngagel, Selatan PT. Barata(avur Kalibokor) – jembatan Jl. Menur ke Selatan – belok ke Timur Jl. Nginden Semolo – Jl. Semolowaru – pintu air Jl. Medokan Semampir, masuk ke Kali Wonorejo

7. Avur Keputih Pintu air Jl. Ngagel, Selatan PT. Barata(avur Kalibokor) – jembatan Jl. Menur ke Timur – Jl. Arief Rahman Hakim – perumahan Laguna Indah Kec. Sukolilo – pantai Timur

8. Saluran LPA Sukolilo IPAL Tinja Sukolilo – Pemukiman PMPK Jl. Keputih Tegal Timur – masuk ke Kali Wonorejo

9. Lecheate LPA Sukolilo Kolam penampungan dekat pemukiman PMPK Jl. Keputih Tegal Timur

10. Saluran Kalibokor Jl. Ngagel sebelah Selatan PT. Barata – Jl. Kalibokor – Jl. Menur 11. Avur Kalidami Jl. Karangmenjangan – Jl. Kalidami – Jl. Manyar Kertoarjo – Jl.

Kertajaya Indah – Jl. Darmahusada Permai – Jl. Tegal Mulyorejo – Pintu air Kejawan Pintu Tambak – pantai Timur

12. Avur Pacarkeling Avur Gubeng – Jl. Kedung Tarukan Jl. Kaliwaron – Jl. Mulyorejo – Jl. Sutorejo – Jl. Kalisari Timur – pantai Timur

13. Avur Kenjeran Jl. Kenjeran – Jl. Babatan Pantai – Jl. Tempurejo – Jl. Sukolilo Lor – pantai Ria Kenjeran

14. Saluran Gubeng Dam Jl. Pemuda – Jl. Gubeng Masjid – Jl. Prof. Moestopo – Jl. Tambangboyo, menjadi avur Jeblokan

15. Avur Pucangsewu Jl. Pucangsewu – Jl. Pucang Anom – Jl. Pucang Anom Timur – Jl. Pucang Taman – Jl. Kertajaya – Jl. Krangwismo, menjadi satu dengan avur Kalidami

16. Avur Jeblokan Jl. Tambangboyo – Jl. Karangasem – Jl. Putroagung – Jl. Kedung Cowek – Jl. Kedung Cowek Utara Kel. Tambakwedi – pantai Utara

Dari tabel lokasi-lokasi daerah aliran kali Surabaya yan jadi obyek pengamatan berikut adalah detil titik-titik pantau tersebut :

Tabel 3.2. Lokasi Pengambilan Sampel Air

Nomer Titik Pengambilan Lokasi

1. Kualitas Air saluran Kalibokor di ambil di pintu air jl. Ngagel sebelah Selatan PT. Barata

Aliran Avur Medokan, Avur Keputih, Avur Ngagel, Avur Kalidami

2. Kualitas Air saluran Kalibokor di ambil di jembatan jl. Menur, sebelah Selatan RS. Jiwa

Aliran Avur Medokan, Avur Keputih, Avur Kalidami

3. Kualitas Air avur Keputih di ambil di pintu air Perumahan Laguna Indah

Aliran Avur Keputih 4. Kualitas Air avur Kalidami di ambil di jembatan

jl. Karang menjangan – jl. Kalidami

Aliran Avur Kalidami 5. Kualitas Air avur Kalidami di ambil di pintu air

jl. Kejawan Putih Tambak

Aliran Avur Kalidami 6. Kualitas Air saluran Gubeng di ambil di

jembatan kereta api jl. Gubeng Masjid

Aliran Avur Jeblokan, Avur Pacar Keling,

Avur Kenjeran 7. Kualitas Air avur Pucangsewu di ambil di

jembatan jl. Pucang Taman

Aliran Avur Kalidami 8. Kualitas Air Kali Surabaya di ambil di

tambangan sebelah Selatan terminal Joyoboyo

Aliran Kanal Wonokromo, Avur Kali Mas

9. Kualitas Air Kanal Wonokromo di ambil di jembatan perumahan PT. Ready Indah

Aliran Avur Ngagel, Kanal Wonokromo,

10. Kualitas Air Kanal Wonokromo di ambil di tambangan jl. Wonorejo Timur

Aliran Kanal Wonokromo 11. Kualitas Air Kanal Wonokromo di ambil di

muara kali Wonorejo

Aliran Kanal Wonokromo, Avur Ngagel, Saluran LPA Sukolilo 12. Kualitas Air avur Medokan di ambil di pintu air

jl. Medokan Semampir, sebelum masuk ke kali Wonorejo

Aliran Avur Medokan

13. Kualitas Air avur Medokan di ambil di jl. Nginden Semolo ± 100 M sebelah Timur perempatan terminal Bratang

Aliran Avur Medokan

14. Kualitas Air avur Ngagel di ambil di jembatan jl. Ngagel Jaya Selatan – jl. Krukah

Aliran Avur Ngagel 15. Kualitas Air avur Kenjeran di ambil di depan

wartel HMD jl. Kenjeran 481

Aliran Avur Kenjeran 16. Kualitas Air avur Kenjeran di ambil di jembatan

dekat terminal angkot Kenjeran jl. KH. Abdul Latief

Aliran Avur Kenjeran

17. Kualitas Air avur Kenjeran di ambil di muara depan TK. Aisyiyah Bustanul Atfal, jl. Sukolilo Lor

Aliran Avur Kenjeran

18. Kualitas Air avur Pacar Keling di ambil di belakang pos RT 03

RW 2 jl. Kaliwaron Gang II

Aliran Avur Pacarkeling

19. Kualitas Air avur Pacar Keling di ambil di jembatan menuju Perumahan Tempurejo

Aliran Avur Pacarkeling 20. Kualitas Air avur Pacar Keling di ambil di

jembatan kayu jl. Kalisari Timur

Aliran Avur Pacarkeling 21. Kualitas Air Kali Mas di ambil di belakang

kantor Pengairan, jl. Ngagel ± 20 mt sebelah Utara pintu air

Aliran Kali Mas, Kali Pegirikan, Avur Wonosari, Avur Medokan, Avur Keputih

22. Kualitas Air Kali Mas di ambil di jl. Ngemplak, ± 25 mt sebelah Utara jembatan

Aliran Kali Mas, Kali Pegirikan, Avur Wonosari

perkuliahan Jalajaya ± 25 mt sebelah Utara jembatan Petekan

24. Kualitas Air Kali Mas di ambil di pintu masuk dermaga Ujung Baru, ± 50 mt sebelah Timur dermaga

Aliran Kali Mas

25. Kualitas Air kali Pegirikan di ambil di belakang SPBU jl. Undaan Kulon

Aliran Kali Pegirikan, Avur Wonosari

26. Kualitas Air Kali Pegirikan di ambil di Belakang Toko Material jl. Danakarya

Aliran Kali Pegirikan, Avur Wonosari

27. Kualitas Air kali Pegirikan di ambil di jembatan sebelah Selatan Pos SE (Pintu air jl. Bulak Banteng)

Aliran Kali Pegirikan

28. Kualitas Air avur Wonosari di ambil di muara sebelah Barat Kompleks Daerah Basis TNI-AL

Aliran Avur Wonosari 29. Kualitas Air avur Jeblokan di ambil di jembatan

sebelah Timur pasar Pacar Keling

Aliran Avur Jeblokan, Avur Pacar Keling, Avur Kenjeran

30. Kualitas Air avur Jeblokan di ambil di jembatan jl. Rangkah

Aliran Avur Jeblokan 31. Kualitas Air avur Jeblokan di ambil di jembatan

Kedinding jl. Kedung Cowek – jl. Pogot

Aliran Avur Jeblokan 32. Kualitas Air avur Jeblokan di ambil di pintu air

jl. Kedung Cowek, dekat gudang amunisi

Aliran Avur Jeblokan 33. Kualitas Air saluran LPA di ambil di sebelah

Timur pemukiman PMPK kelompok I jl. Keputih Tegal Timur

Saluran LPA Sukolilo

34. Kualitas Air saluran LPA Sukolilo di ambil sebelum masuk ke kali Wonorejo

Saluran LPA Sukolilo 35. Kualitas Air lecheate LPA Sukolilo di ambil di

kolam sebelah Barat pemukiman PMPK kelompok IV jl. Keputih Tegal Timur

Saluran LPA Sukolilo

36. Kualitas Air Pantai Kenjeran di ambil di sebelah Utara muara kali Wonorejo

Saluran LPA Sukolilo, Aliran Avur Ngagel dan Kanal Wonokromo

Selanjutnya dari ke 16 lokasi tersebut diambil 12 lokasi sebagai lokasi obyek pengamatan. Berikut ini adalah ke 12 lokasi tersebut :

Tabel 3.3. Lokasi Obyek Penelitian

No. Lokasi Penambilan No. Titik Yang Diambil Jumlah

Titik

1. Aliran Kanal Wonokromo 8, 9, 10, 11, 36 5

Dokumen terkait