Pada bab ini berisi kesimpulan dari evaluasi serta saran-saran yang bermanfaat guna peningkatan efisiensi dan pengembangan aplikasi.
STIKOM
9 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Antrian (Queue)
Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya rumah sakit, pembelian tiket nonton bioskop, pembelian tiket kereta dan lain lain.
Antrian atau Queue (baca: qyu) adalah salah satu struktur data yang memiliki sistem kerja pertama masuk dan pertama keluar (FIFO
= First In First Out) seperti halnya antrian pada dunia nyata
(Salahuddin, 2010). Antrian atau Queue atau lebih dikenal dengan struktur FIFO (First In First Out) merupakan salah satu tipe data abstrak yang sering digunakan dalam ilmu komputer (Wibowo, 1989). Queue pada penambahan datanya hanya dapat dilakukan pada salah satu ujung dan penghapusan data hanya dapat dilakukan pada ujung yang lain. Elemen baru dumasukan pada bagian belakang dalam antrian dan penghapusan elemen hanya dilakukan pada bagian ujung depan elemen.
Ada berbagai jenis model antrian, antara lain :
STIKOM
10
1. First In First Out (FIFO) : Dimana orang yang datang lebih
awal akan diberikan pelayanan terlebih dahulu, orang yang datang terakhir akan dilayani terakhir. Contoh : Pelayanan kasir supermarket.
2. Last In First Out (LIFO) : Model antrian dimana yang datang
terhakhir dilayani lebih awal, dan yang datang paling awal dilayani terakhir. Contoh : Tumpukan barang di gudang, dimana tumpukan paling atas merupakan barang terakhir yang masuk, sehingga akan diambil pertama.
3. Priority Service (PS) : Model antrian yang mengutamakan
layanan kepada antrian yang memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan prioritas yang lebih rendah. Meskipun datang paling akhir, jika prioritasnya paling tinggi makan akan didahulukan.
Antrian mengenal dua prosedur utama yaitu memasukan elemen baru dan mengeluarkan/menghapus elemen yang sudah ada (Sumantri, 1988). Dimana elemen baru dimasukan sebagai elemen terakhir dalam antrian yang dikenal denga prosedur add/insert. Elemen yang dihapus/dikeluarkan adalah elemen pertama yang dikenal dengan prosedur delete/remove.
STIKOM
11
Gambar 2.1 Antrian/Queue
Berikut ini adalah operasi pada queue :
Proses penambahan data pada
Queue
q.insert(A);
q.insert(B);
q.insert(C);
Proses penghapusan data pada
Queue
x= q.remove();
Proses penambahan data pada
Queue, data yang dimasukan
akan ada pada posisi terakhir
q.insert(D);
q.insert(E);
1.Antrian datang secara berurutan A, B dan C yang kemudian dimasukan ke dalam baris antrian. Urutan data masuk melalui bagian rear antrian.
A B C
Front RearB C
Front RearB C
Front RearE
D
STIKOM
SURABAYA
12
2.Setelah A dilayani, maka A akan keluar dari bagian Front baris antrian.
3.Kemudian ada antrian baru yang masuk yaitu D dan E secara berurutan masuk melalui bagian rear lagi. Dan seterusnya. Dalam proses bisnis, terdapat berbagai contoh dari berbagai proses yang menciptakan/menimbulkan antrian. Menurut Suad Husnan (1982), terdapat model antrian yang berbentuk antrian secara single
channel/satu jalur dan antrian secara multiple channel/lebih dari satu
jalur :
1. Single Channel Queue
Merupakan bentuk antrian yang paling sederhana. Single
channel menyatakan bahwa hanya ada satu fasilitas pelayanan atau
dapat juga dikatakan untuk memasuki sistem tersebut hanya ada satu jalur. Atau lebih dari satu jalur tunggu dengan pelayanan yang berbeda-beda.
Gambar 2.2 Single Channel Queue
STIKOM
13
2. Multiple Channel Queue
Multiple channe queuel merupakan suatu model antrian yang
memiliki jumlah fasilitas pelayanan lebih dari satu channel pelayanan.
Gambar 2.3 Multiple Channel Queue satu jenis layanan
Adapun multiple channel queue dengan lebih dari satu jenis layanan, dimana seseorang mengambil nomor antrian sesuai dengan urutan antrian namun pada jalur tunggu pada jenis layanan yang berbeda.
STIKOM
14
Gambar 2.4 Multiple Channel Queue dengan Pelayanan Yang Berbeda
3. Multiple Channel Queue Dengan Forwarding
Merupakan antrian merupakan penerapan dari multiple channel
queue dengan lebih dari satu jenis layanan dengan kemampuan
memforward sebuah nomor ke jenis layanan yang berbeda tanpa perlu mengambil nomor antrian lagi dan diberikan prioritas sesuai dengan nomor antrianya. Dimana nomor antrian yang lebih kecil akan tetap mendapat pelayanan lebih dahulu. Ini merupakan implementasi dari
multiple channel queue dimana terdapat multi server atau multi
layanan yang mana jenis layanan lebih dari 1 layanan.
STIKOM
15
Gambar 2.5 Multiple Channel Queue Dengan Forwarding
2.2. Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling terkait dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) (Soehandoro, 2004). Elemen-elemen sistem antara lain :
1. Tujuan, adalah hal yang ingin dicapai dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan, masalah, prosedur pencapaian tujuan.
STIKOM
16
2. Batasan, adalah batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem. Dapat berupa peraturan-peraturan, biaya-biaya, peralatan dan lain-lain.
3. Kontrol, adalah pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa kontrol masukan data, keluaran dan pengoperasian.
4. Input, adalah bagian dari sistem yang menerima data masukan.
5. Proses, adalah bagian dari sistem yeng memproses data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima berupa klarifikasi, peringkasan dan pencarian.
6. Output, adalah bagian dari sistem yang bertugas menampilkan
keluaran atau tujuan akhir dari sistem.
7. Umpan balik, berupa perbaikan dan pemeliharaan.
2.3. Use Case Diagram
Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antasa use case dan aktor (Sholiq, 2006). Dimana, aktor merupakan orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. Komponen dari use case diagram antara lain :
STIKOM
17
1 Bussiness
Actor
Mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem.
2 Use Case Gambaran fungsionalitas dari suatu
sistem, sehingga customer atau
pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
3 Flow Event Menunjukan aliran event.
Elemen-elemen yang ada di dalam use case diagram dihubungkan dengan relasi-relasi yang menunjukan interaksi antar elemen. Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
1. Association, menghubungkan link antar element.
2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah
elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
3. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara
ke elemen lainnya.
4. Aggregation, bentuk association dimana sebuah elemen berisi
elemen lainnya.
STIKOM
18
Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram:
1. <<include>> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.
2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.
3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.
2.4. Entitas Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) dan dikenal juga dengan
Entity Relationship Model (ERM) adalah sebuah model konseptual
dari data yang menggambarkan keadaan sebenarnya dari entities dan
relationships sebagai suatu cara untuk menggambarkan relational
database (Wahyudi, 2008). Dengan menggunakan ERD ini, dapat
dilihat dengan jelas hubungan antar file-file database dan melalui ERD ini seorang programmer diharapkan dapat menentukan seperti apakah program yang akan dibuat nantinya.
STIKOM
19
Entity atau Entitas adalah sebuah objek yang ada di suatu unit
usaha yang akan dibuat komputerisasinya, atau entitas adalah suatu objek yang unik yang bisa dibedakan antara satu objek dengan objek lainya (Wahyudi, 2008). Attribute atau Atribut adalah karakteristik yang biasa untuk menggambarkan seluruh atau sebagian dari record
(Wahyudi, 2008). Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau
relationship. Jenis-jenis atribut :
1. Key, Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity
secara unik. Contoh : nomor induk pegawai.
2. Atribut Simple : Atribut yang bernilai tunggal. Contoh : nama, tanggal lahir
3. Atribut Multivalue : Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant entity. Contoh : gelar, nomor telepon.
4. Atribut Composite : Suatu atribut yang terdiri dari beberapa
atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu. Contoh :
Nama yang dibagi menjadi nama depan, namah tengah dan nama belakang.
5. Atribut Derivatif : Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain. Contoh : tanggal lahir menghasilkan atribut umur.
STIKOM
20
Relationship adalah keterhubungan atau keterkaitan antara
entitas satu dengan entitas lainya. Cardinality ratio contraint
merupakan menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity
dengan entity lainnya. Terdapat tiga Jenis cardinality ratio contraints, satu pada satu (1:1), satu pada banyak (1:N/ N:1) dan banyak pada banyak (M:N).
1.One to one Relationship (1:1)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu.
Gambar 2.6 One-to-One Relationship
2.One to many relationship (1:N/ N:1)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik, banyak lawan satu.
Gambar 2.7 One-to-Many Relationship
Karyawan Karyawan_resume
Area Manager
STIKOM
21
3.Many to many Relationship (M:N)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak.
Gambar 2.8 Many-to-Many Relationship
2.5.Database
Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi
sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu (Kristanto, 1993). Suatu Basis Data adalah koleksi data yang bisa mencari secara menyeluruh dan secara sistematis memelihara dan me-retrive
informasi (Simarmata, 2007). Komponen-komponen dari database
antara lain :
1. Entity/Entitas, adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang
informasinya direkam. Contoh untuk di Universitas : mahasiswa, mata kuliah, dosen, fakultas, jurusan dan lain-lain.
2. Atribute/Atribut, adalah sifat, prilaku atau ciri yang dimiliki
oleh suatu entitas. Atribute juga disebut sebagai data elemen,
Karyawan_kantor Kantor_karyawan
STIKOM
22
data field atau data item. Contoh atribut mahasiswa : nama,
nim, jurusan, alamat, nama orang tua dan lain-lain.
3. Data Value, adalah data aktual atau informasi yang disimpan
pada tiap data elemen atau atribute. Data value adalah isi dari
atribute.
4. Record/Tuple, adalah kumpulan elemen-elemen yang saling
berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
2.5.1.Relational Database Management System (RDBMS)
Relational Database Management System (RDBMS) atau
Sistem Manajemen Basis Data Relasional adalah sustu istilah yang digunakan untuk menguraikan keseluruhan deretan program untuk mengelola sebuah basis data relasional dan komunikasi mesin basis data relasional (Simarmata, 2007).
Ada tiga prinsip dalam RDBMS :
1. Data definition : Mendefinisikan jenis data yang akan dibuat
(dapat berupa angka atau huruf), cara relasi data, validasi data dan lainnya.
STIKOM
23
2. Data Manipulation : Data yang telah dibuat dan didefinisikan
tersebut akan dilakukan beberapa pengerjaan, seperti menyaring data, melakukan proses query, dan sebagainya.
3. Data Control : Bagian ini berkenaan dengan cara
mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan sebagainya.
Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database
harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan
database. Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan
dengan dua cara :
1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query
language).
2. Dengan menggunakan program aplikasi.
2.5.2. SQL (Structured Query Language)
SQL singkatan dari Structured Query Language. SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database
(Irmansyah, 2003). SQL mula-mula didefinisikan oleh ISO
(International Standars Organization) dan ANSI (American National
STIKOM
24
Standards Institute), bahasa ini merupakan standar untuk Relational
Database Management Systems (RDBMS).
Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti : update data pada database, atau menampilkan data dari database. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti : Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, dan sebagainya. Setiap software database
mempunyai bahasa perintah/syntax yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama.
Perintah-perintah tersebut antara lain : "SELECT", "INSERT", "UPDATE", "DELETE", "CREATE", DAN "DROP", yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk memanipulasi sebuah database. Di bawah ini adalah beberapa contoh perintah-perintah query dalam Microsoft SQL Server :
1. Create : digunakan untuk membuat tabel baru.
Contoh : create table empinfo (Id varchar (5), first_name varchar(15), last_name varchar(20), address varchar(30), city varchar(20), state varchar(20));
2. Select : digunakan untuk menampilkan data sesuai kriteria yang
kita tentukan.
STIKOM
25
Contoh : select first_name, last_name, city from empinfo where city <> 'Payson';
3. Insert : digunakan untuk menyisipkan atau menambah baris
pada tabel.
Contoh : insert into empinfo (first_name, last_name, address, city, state) values ('Luke', 'Duke', '2130 Boars Nest',
'Peachtree’, 'Georgia');
4. Update : digunakan untuk mengupdate atau merubah isi data
dalam tabel.
Contoh : update empinfo set address = ‘Jl.Bojong 12’, city = ‘Depok’, State = ‘West Java’ where id=32382;
5. Delete : digunakan untuk menghapus baris/record data dalam
tabel
Contoh : delete from empinfo where lastname = 'May';
6. Drop : digunakan untuk menghapus tabel Contoh : drop table empinfo;
2.6. Komunikasi Serial
Komunikasi serial adalah salah satu metode komunikasi data di mana proses pengiriman data dilakukan satu per satu sehingga diperlukan penghantar kirim data dan terima data (Ariyus, 2008).
STIKOM
26
Dimana, data dikirimkan dalam bentuk pulsa listrik yang disebut dengan bit secara berkelanjutan. Penerima juga menerima data dalam bentuk bit secara satu per satu secar berkelanjutan.
Komunikasi serial memiliki protokol komunikasi. Berikut ini adalah beberapa istilah dalam protokol komunikasi RS-232-C :
1. Baud Periode
Kecepatan transmisi data pada komunikasi serial dikenal dengan Baud Periode yang diukur dalam satuan bit per second. Nilai-nilai Baud Periode/Baud Rate diantaranya : 50, 110, 300, 600, 1200, 2400, 4800, 9600, 19200.
2. Marking state.
Periode waktu selama tidak ada data yang dikirim. Selama kondisi marking, outputline pengirim selalu logic 1 (High).
3. Start bit.
Logika '0 ' (Low) menunjukkan transmisi data dimulai. Kondisi
low yang terjadi pada start bit dinamakan spacing state. 4. Karakter bit.
Berisi data dengna jumlah 5, 6, 7 atau 8 bit. Bit pertama yang dikirim adalah LSB.
STIKOM
27
5. Paritybit
Parity bit adalah bit pilihan yang dikirim setelah karakter bit
untuk mendeteksi error transmisi. Ada dua macam parity yaitu
parity genap dan parity ganjil. Jika parity genap yang dipilih,
parity bit yang berlogika T (High) sehingga jumlah bit logika T
pada karakter bit dan parity bit adalah genap. Jika parity ganjil yang dipilih, parity bit membuat jumlah bit logika T pada karakter bit dan parity bit adalah ganjil. Jika terjadi error maka penerima akan set error flag pada spesial register.
6. Stop bit
Satu, satu setengah dan dua bit berlogika '1' (High) akan dikirim setelah karakter bit atau parity bit jika ada parity bit. Dengan adanya stop bit dapat dipastikan bahwa penerima mempunyai waktu yang cukup untuk menerima karakter berikutnya.
Hardware yang menggunakan prinsip komunikasi serial yang
berhubungan dalam pengerjaan tugas akhir kali ini adalah pole display
dan display seven segment. Namun kali ini penulis menggunakan pole
display.
STIKOM
28
Gambar 2.9 Pole Display.
2.7. Realtime System
Dhamdhere (2003) mengungkapkan definisi tentang Real Time
Application sebagai aplikasi yang memerlukan respon setiap saat dari
komputer sistem untuk mencegah kegagalan komputasi. Ketika aplikasi melakukan request, komputer sistem harus melakukan komputasi dan memberikan hasil atau melakukan aksi atau menjalankan perintah yang diberikan sesuai request pada periode waktu tertentu (Dhamdhere, 2003). Real Time System digunakan jika sustu operasi memerlukan ketepatan waktu dari prosesor atau aliran data, dan sering digunakan sebagai pengontrol terhadap aplikasi-aplikasi tertentu (Kusumadewi, 2000). Dua bentuk Real-Time System
yaitu :
STIKOM
29
1. Hard Real-Time Task, menjamin critical task dapat diselesaikan
tepat pada waktunya, karena jika tidak akan mengakibatkan kerusakan dan kesalahan fatal pada sistem.
2. Soft Real-Time task, memberikan prioritas criticak task
dibandingkan dengan task yang lainya sehingga task tersebut dapat diselesaikan dengan segera. Critical task adalah proses yang dilakukan pada sebuah kejadian dan di operasikan secara berulang ulang dan terjadwal.
Pada bahasan ini, akan digukanan Hard Real-Time task karena perubahan data antrian yang tidak tentu membuat data nomor yang baru masuk, dipanggil dan sudah dilayani harus didata dengan cepat untuk menghindari kekacauan nomor antrian jika terjadi listrik mati.
STIKOM
30 BAB III
METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Metode Penelitian
Dalam perancangan sistem ini, metodologi penelitian yang penulis pakai adalah sebagai berikut :
a) Analisis
Penulis melakukan analisis permasalahan yang terjadi dan melihat kebutuhan dari sistem yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan. Dimulai dengan melakukan analisis model antrian dan membuat blok diagram.
b) Studi literatur
Penulis mencari literatur untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan permasalahan antrian dalam kehidupan sehari-hari melalui buku dan karya tugas akhir sebelumnya.
c) Pengamatan/Observasi
Cara ini dilakukan untuk mengamati dan meneliti cara kerja aplikasi antrian di tempat-tempat pelayanan customer guna mengetahui berlangsungnya proses antrian untuk memperoleh
STIKOM
31
sebuah informasi dalam melakukan pembuatan perangkat lunak sistem antrian yang akan dibuat.
d) Desain
Penulis kemudian merancang hasil analisa dalam bentuk diagram cara kerja aplikasi dan Use Case Diagram, flowchart
hinggal metode pembuatan aplikasi. e) Implementasi dan evaluasi
Merupakan tahapan penerapan dan pengujian dari aplikasi sistem antrian yang telah dibuat.
3.2.Analisis Model Antrian
Dalam sistem antrian kali ini akan digunakan model antrian
multiple channel queue dengan forwarding. Dimana aplikasi mampu
melakukan forwarding nomor antrian ke jalur antrian pada layanan yang berbeda. Misalnya seseorang telah antri dan mendapatkan pelayanan di Customer Service, kemudian dia akan diforward ke kasir untuk melakukan pembayaran tanpa perlu mengambil nomor antrian lagi.
Nomor yang diforward tetap akan mendapatkan prioritas sesuai dengan nomor antrian yang telah diambilnya seperti pada gambar 3.1. Nomor antrian 1 sudah dilayani pada Loket 2 di jenis
STIKOM
32
layanan 1. Setelah di forwarding ke jenis layanan 2, maka nomor antrian 1 mendapatkan prioritas lebih tinggi dibandingkan nomor antrian yang lebih besar, sehingga nomor antrian 1 dilayani lebih dahulu dari pada nomor 9 dan 11.
Gambar 3.1 Multiple Channel Queue Dengan Forwarding
STIKOM
33 3.3. Analisis Metode Pembuatan Aplikasi
Pada bagian ini, penulis menjelaskan mulai dari blok diagram,
flowchart dan metode pembuatan aplikasi.
Gambar 3.2 Blok Diagram Cara Kerja aplikasi
Penjelasan blok diagram cara kerja aplikasi :
1. Komputer ambil nomor antrian dan mempu membuat nomor antrian yang kemudian dicetak oleh printer yang terhubung dengan komputer ambil nomor.
2. Nomor antrian akan tersimpan di komputer server untuk menunggu panggilan. Komputer server menampilkan nomor urut yang mendapat panggilan saat itu (nomor antrian terakhir) dan di Customer Service mana akan dilayani.
Database Server Pemanggil Suara Generate Nomor Antrian
Print Nomor
Dataset Queue Komunikasi Serial Dataset Queue
Komputer Ambil Nomor Komputer Server
Komputer Client/Customer Service
Dataset Queue
STIKOM
34
3. Customer Service akan memberi perintah pada aplikasi untuk
memanggil nomor antrian berikutnya.
4. Komputer server akan merespon dan melakukan panggilan suara. Kemudian akan menampilkanya di monitor display
nomor antrian.
Dari blok diagram pada gambar 3.2, aplikasi berjalan sebagai berikut dijelaskan dalam flowchart.
Gambar 3.3 Flowchart mengambil Nomor Antrian
Gambar 3.4 Flowchart memanggil Nomor Antrian
Dalam pengerjaan aplikasi, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Mulai Memilih Layanan Membuat Nomor Antrian Mencetak Nomor Antrian Selesai Mulai Int NoAntrian, String terbilang, Array BilAngka Merubah NoAntrian angka ke bentuk terbilang. Terbilang = Funtion terbilang(No.Antrian) BillAngka=ter bilang.splitTo Array Menmanggil Modul Suara sesuari array Memutar
Modul Suara Selesai
STIKOM
35
1. Merekam file suara.
File suara merupakan file yang akan diputar ketika customer
service memanggil nomor antrian. File-file suara ini berupa
angka-angka, bilangan, dan besaran bilangan sesuai dengan pengucapan bilangan dalam bahasa Indonesia. Bilangan tersebut antara lain:
Tabel 3.1 Perencanaan file suara yang akan digunakan Kata Angka/Bilangan Kata Besaran Bilangan Satu, Dua, Tiga, Empat,
Lima, Enam, Tujuh,
Delapan, Sembilan, Sepuluh, Sebelas, Seratus, Seribu
Belas, Puluh, Ratus, Ribu
Dengan asumsi jumlah antrian per harinya hanya mencapai ratusan dan tidak mencapai ribuan. Namun masih disiapkan untuk kata “Ribu”.
2. Membangun database.
Database yang dibangun akan digunakan untuk keperluan
aplikasi dalam mencatat semua transaksi yang terjadi. Database
akan dibuat berdasarkan desain ERD yang telah dijelaskan sebelumnya.
STIKOM
36
3. Membangun aplikasi.
Selanjutnya adalah membangun aplikasi dengan menggunakan
file-file suara dan database yang telah dibangun.
3.4. Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk menggambarkan kemampuan atau kegunaan yang dimiliki aplikasi. Use Case diagram terdiri dari beberapa aktor dan use case yang saling berhubungan, yang menggambarkan kegunaan aplikasi. Berikut ini adalah use case
diagram melayani antrian :
Gambar 3.5 Use Case Melayani Antrian
Memberikan Feedback Memanggil Cust. Service Login <<include>> Melayani <<include>>
Mengambil Nomor Antrian Customer