RANCANG BANGUN SISTEM ANTRIAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK DENGAN REAL TIME MONITORING
PADA PELAYANAN CUSTOMER
TUGAS AKHIR
Nama : I Gede Marta Wiguna NIM : 08.41010.0366
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
RANCANG BANGUN SISTEM ANTRIAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK DENGAN REALTIME MONITORING
PADA PELAYANAN CUSTOMER
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer
Oleh :
Nama : I Gede Marta Wiguna NIM : 08.41010.0366
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN SISTEM ANTRIAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK DENGAN REAL TIME MONITORING PADA PELAYANAN
CUSTOMER
Dipersiapkan dan disusun oleh I Gede Marta Wiguna NIM : 08.41010.0366
Telah diperiksa, diuji dan disetujui oleh Dewan Penguji Pada : 27 Februari 2013
Susunan Dewan Penguji
Pembimbing
I. Teguh Sutanto, M.Kom., MCP
II. Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng
Penguji
I. Harianto, S.Kom., M.Eng.
II. Dr. Bambang Hariadi, M.Pd.
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pantjawati Sudarmaningtyas, S.Kom, M.Eng, OCA
Pembantu Ketua Bidang Akademik
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
STIKOM
“Hidup tak pernah lengkap tanpa doa, dan hidup tak pernah berjalan
tanpa karunia Tuhan”
STIKOM
Kupersembahkan kepada,
Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa Ayan, Ibu dan Adiku tercinta
Keluarga dan sahabat-sahabat yang mendukung
STIKOM
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Perumusan Masalah ... 4
1.3.Pembatasan Masalah ... 5
1.4.Tujuan ... 6
1.5.Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1.Antrian ... 9
2.2.Konsep Dasar Sistem ... 15
2.3.Use Case Diagram ... 16
2.4.Entity Relationship Diagram ... 18
2.5.Database ... 21
2.6.Komunikasi Serial ... 25
STIKOM
xi
2.7.Realtime Sistem ... 28
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ... 30
3.1.Metode Penelitian ... 30
3.2.Analisis Model Antrian ... 31
3.3.Analisis Model Pembuatan Aplikasi ... 34
3.4.Use Case Diagram ... 36
3.5.Activity Diagram ... 38
3.6.Class Diagram ... 42
3.7.Sequence Diagram ... 55
3.8.Perancangan Database ... 57
3.9.Desain Input Output ... 61
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 69
4.1.Implementasi ... 69
4.2.Evaluasi ... 72
BAB V PENUTUP ... 92
5.1.Kesimpulan ... 92
5.2.Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
STIKOM
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Antrian/Queue ... 10
Gambar 2.2 Single Channel Queue ... 11
Gambar 2.3 Multiple Channel Queue satu jenis layanan ... 12
Gambar 2.4 Multiple Channel Queue dengan Pelayanan Yang Berbeda ... 13
Gambar 2.5 Multiple Channel Queue Dengan Forwarding ... 14
Gambar 2.6 One-to-One Relationship ... 19
Gambar 2.7 One-to-Many Relationship ... 19
Gambar 2.8 Many-to-Many Relationship ... 20
Gambar 2.9 Pole Display ... 27
Gambar 3.1 Multiple Channel Queue Dengan Forwarding ... 32
Gambar 3.2 Blok Diagram Cara Kerja aplikasi ... 33
Gambar 3.3 Flowchart mengambil Nomor Antrian ... 34
Gambar 3.4 Flowchart memanggil Nomor Antrian ... 34
Gambar 3.5 Use Case Melayani Antrian ... 36
Gambar 3.6 Use Case Administrator ... 37
Gambar 3.7 Activity Diagram Melayani Antrian ... 39
Gambar 3.8 Statechart Diagram Nomor Antrian ... 40
STIKOM
xiii
Gambar 3.9 Activity Diagram Administrator ... 41
Gambar 3.10 Class Diagram Aplikasi Sistem Antrian ... 43
Gambar 3.11 Sequence Diagram ... 56
Gambar 3.12 Physical Data Model ... 57
Gambar 3.14 Desain form Master User ... 61
Gambar 3.15 Desain form Master Layanan ... 62
Gambar 3.16 Desain form controlCounter ... 62
Gambar 3.17 Desain form controlLayanan ... 63
Gambar 3.18 Desain form rekapData ... 63
Gambar 3.19 Desain Output Report rekap data ... 64
Gambar 3.20 Desain form ambilNomor ... 65
Gambar 3.21 Desain Nomor antrian yang dicetak ... 65
Gambar 3.22 Desain formlogin user pada form antrianClient ... 66
Gambar 3.23 Desain form untuk mengatur id counter ... 66
Gambar 3.24 Desain form antrianClient ... 67
Gambar 3.25 Desain form Display Nomor Antrian ... 67
Gambar 4.1 FormLogin Untuk Admin ... 76
Gambar 4.2 Form mdiFormAdmin ... 76
Gambar 4.3 Data counter yang sudah tersimpan ... 78
Gambar 4.4 Admin Masuk Menu Setting di Komputer Client ... 79
STIKOM
xiv
Gambar 4.5 Admin mengatur ID counter tertentu ... 79
Gambar 4.6 menambahkan data layanan ... 80
Gambar 4.7 Melakukan mapping Layanan ... 81
Gambar 4.8 User yang didaftarkan ... 82
Gambar 4.9 Nomor antrian yang diambil ... 82
Gambar 4.10 Customer memeberikan feedback ... 83
Gambar 4.11 Penggunaan pole display ... 84
Gambar 4.12 Customer service melakukan forwarding ... 85
Gambar 4.13 Display nomor antrian ... 86
Gambar 4.14 Rekap data ... 86
Gambar 4.15 Report pelayanan ... 87
Gambar 4.16 menambahkan logo nomor antrian ... 89
STIKOM
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perencanaan file suara yang akan digunakan ... 35
Tabel 3.2 Class mdiFormAdmin ... 44
Tabel 3.3 Class LoginFormAdmin ... 45
Tabel 3.4 Class controlMasterLayanan ... 45
Tabel 3.5 Class controlCounter ... 46
Tabel 3.6 Class ControlLayanan ... 47
Tabel 3.7 Class controlUser ... 48
Tabel 3.8 Class rekapData ... 48
Tabel 3.9 Class ambilNomor ... 50
Tabel 3.10 Class mdiFormClient ... 51
Tabel 3.11 Class ModulClient ... 51
Tabel 3.12 Class antrianClient ... 52
Tabel 3.13 Class LoginForm ... 53
Tabel 3.14 Class setCounterId ... 54
Tabel 3.15 Class antrian ... 55
Tabel 3.16 Struktur tabel masterCounter ... 58
Tabel 3.17 Struktur tabel masterLayanan ... 58
Tabel 3.18 Struktur tabel masterUser ... 59
Tabel 3.19 Struktur tabel jenisLayananCounter ... 59
STIKOM
xvi
Tabel 3.20 Struktur tabel antrian ... 60
Tabel 3.21 Struktur tabel historyMelayani ... 60
Tabel 3.22 Struktur tabel counterMonitoring ... 61
Tabel 4.1 Tes Kasus Pengujian ... 73
Tabel 4.2 Parameter Pengujian ... 74
Tabel 4.3 hasil pengujian aplikasi ... 89
STIKOM
vi ABSTRAK
Antrian terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam pengembangan aplikasi sistem antrian berbasis komputer, terkadang masih terdapat masalah tiba-tiba terganggu oleh listrik padam, sehingga nomor antrian hilang. Investasi untuk sebuah mesin antrian juga terbilang cukup mahal. Untuk itu, penulis mengembangkan sistem antrian yang dilengkapi basis data dengan penerapan real-time
monitoring untuk mencatat nomor antrian, sehingga dapat
menghindari kekacauan nomor antrian ketika listrik padam.
Penerapan model antrian multiple channel queue dengan kemampuan forwarding membuat aplikasi dapat melayani lebih dari satu jenis layanan di perusahaan yang dapat di sesuaikan jenis dan jumlahnya. Aplikasi antrian ini juga dilengkapi dengan pemanggil suara seperti aplikasi antrian yang telah ada saat ini dan bisa dilakukan
customize jumlah dan jenis layanan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan
perusahaan tanpa harus menghubungi developer yang membuat aplikasi. Tentunya harga investasi perangkat keras untuk menjalankan aplikasi antrian ini lebih terjangkau.
Keywords:Queue, real-time monitoring.
STIKOM
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Antrian merupakan kejadian yang dapat kita ditemui di berbagai tempat yang memberikan pelayanan kepada masyarakat diantaranya rumah sakit, bank, jalan tol dan lainya. Proses mengantri merupakan hal yang membosankan bagi masyarakat kita karena berbagai hal, antara lain proses mengatri yang panjang, ruang tempat menunggu antrian kurang nyaman dan sistem antrian yang kurang bisa memberikan pengaturan antrian terhadap masyarakat.
Pada saat ini, di berbagai tempat customer service telah menerapkan sistem antrian menggunakan komputer dalam mengatur antrian. Customer mengambil nomor antrian dengan menekan tombol atau layar pada mesin/komputer antrian dan kemudian nomor antrian akan dicetak. Setelah itu customer tinggal menunggu untuk dipanggil oleh customer service.
Dalam perkembangan pembuatan aplikasi sistem antrian kadang masih menemui kendala jika server tiba-tiba mati. Hal ini bisa saja membuat antrian menjadi kacau karena nomor antrian tidak disimpan
STIKOM
2 dan hilang ketika listrik padam. Ketika dihidupkan lagi maka nomor antrian akan diulang mulai nol lagi. Jika antrian hanya satu atau dua orang, hal tersebut tidaklah begitu menyulitkan. Namun akan menjadi masalah jika antrian telah mencapai puluhan bahkan ratusan. Dibutuhkan pengembangan dari sistem antrian yang mampu menangani hal tersebut.
Oleh karena itu, penulis mencoba mengembangkan aplikasi sistem antrian yang memiliki fitur pemanggil nomor antrian dengan suara berdasarkan nomor antrian yang mendapat giliran untuk dilayani dimana nomor antrian yang telah dicetak akan disimpan di dalam
database server yang mencatat semua nomor antrian yang belum
dilayani dan sudah dilayani. Sehingga, jika listrik padam maka nomor antrian tidak akan kacau dan bisa dilanjutkan dari nomor antrian sesuai urutanya.
Penggunaan database tidak hanya mempermudah melanjutkan antrian jika server mati. Pada aplikasi ini dapat melakukan pendataan terhadap kepuasan layanan yang diberikan oleh customer service
kepada customer apakah customer merasa puas terhadap layanan yang diberikan atau tidak. Data tersebut dapat digunakan oleh manajemen sebagai penilaian kinerja dan layanan.
STIKOM
3 Dengan menggunakan sistem antrian berbasis software, pengguna akan dimudahkan dalam melakukan penambahan jenis layanan dan jumlah counter dengan investasi yang lebih ekonomis. Sebuah mesin QUENETIC Controller Stand Alone berharga Rp.8.000.000,- yang perlu ditambah dengan QUENETIC Main
Display untuk display nomor antrian seharga Rp.2.700.000,-
(bhinneka.com, 2013). Sebuah mesin antrian restoran pun dipatok dengan harga Rp.3.750.000 (axopos.com, 2013). Namun investasi sebesar tersebut dikeluarkan untuk sebuah mesin antrian yang tidak bisa di costumize sesuai dengan kebutuhan layanan yang digunakan. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan sistem antrian berbasis aplikasi yang mampu berjalan di komputer yang dapat di
costumize sesuai dengan jumlah dan jenis layanan yang disediakan.
Aplikasi yang dibuat dapat menyesuaikan jumlah counter dan jenis layanan jika sewaktu-waktu dibutuhkan tanpa harus menghubungi developer tempat membeli aplikasi karena sudah dibuat berupa paket aplikasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan antrian dan layanan perusahaan.
STIKOM
4
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana membuat sebuah aplikasi sistem antrian yang dapat
di costumize sesuai dengan jumlah dan jenis layanan yang
dibutuhkan?
2. Bagaimana membangun aplikasi yang mampu membuat nomor antrian secara otomatis dengan satu sumber kedatangan dengan lebih dari satu tempat pelayanan dan lebih dari satu jenis layanan?
3. Bagaimana mengatur antrian yang akan dilayani oleh beberapa
customer service yang bertugas?
4. Bagaimana membangun aplikasi antrian yang dapat melakukan pemanggilan nomor antrian dengan panggilan suara dalam Bahasa Indosesia?
5. Bagaimana membangun aplikasi antrian yang dapat mengatasi masalah ketika listrik mati dan tidak mengacaukan nomor antrian? Dimana akan dilakukan pengulangan panggilan terhadap nomor antrian terakhir ketika mengalami gangguan. 6. Bagaimana membuat sistem antrian yang mampu melakukan
forwarding nomor antrian ke jenis layanan lain?
STIKOM
5
1.3. Pembatasan Masalah
1. Kerja aplikasi meliputi membuat, mencetak dan memanggil nomor antrian dengan panggilan suara.
2. Aplikasi yang dibuat dalam Tugas Akhir ini berbentuk
prototype/sample paket aplikasi yang diterapkan ditempat
pelayanan pelangggan atau customer care perusahaan.
3. Costumize yang dimaksudkan dalam hal ini adalah jumlah dan
jenis layanan yang bisa diubah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
4. Dalam aplikasi yang dibuat, sumber kedatangan antrian berasal dari satu sumber kedatangan dimana nomor antrian akan tetap dilanjutkan meskipun sebuah nomor antrian yang diambil masuk ke jenis layanan yang berbeda. Yang berarti nomor antrian tidak akan diulang mulai nol ketika ada antrian sebuah antrian yang masuk di jenis layanan yang berbeda.
5. Pengembangan modul pemanggilan suara menggunakan panggilan dalam Bahasa Indonesia dengan menggunakan satu model suara perempuan.
STIKOM
6
1.4. Tujuan
1. Menghasilkan aplikasi sistem antrian yang dapat di costumize
sesuai dengan jumlah dan jenis layanan yang dibutuhkan.
2. Menghasilkan sebuah aplikasi yang mampu membuat nomor antrian secara otomatis dengan satu sumber kedatangan dengan lebih dari satu tempat pelayanan dan lebih dari satu jenis layanan.
3. Menghasilkan sebuah aplikasi untuk mengatur antrian yang akan dilayani oleh beberapa customer service yang bertugas. 4. Menghasilkan aplikasi antrian yang dapat melakukan
pemanggilan nomor antrian dengan panggilan suara dalam Bahasa Indosesia.
5. Menghasilkan aplikasi antrian yang dapat mengatasi masalah ketika listrik mati dan tidak mengacaukan nomor antrian. Dimana ketika mengalami gangguan, nomor antrian terakhir akan dipanggil ulang.
6. Menghasilkan sistem antrian yang mampu melakukan
forwarding nomor antrian ke jenis layanan lain.
STIKOM
7
1.5. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, pembahasan mengenai aplikasi yang dibuat akan dibagi menjadi beberapa BAB dengan sistematika penulisan:
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah dan penjelasan permalasahan secara umum, perumusan masalah serta batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan aplikasi dan sistematika penulisan laporan.
BAB II : Landasan Teori
Pada bab ini akan membahas secara singkat teori-teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan aplikasi ini, meliputi : Queue, Konsep Dasar Sistem, Use
Case Diagram, DFD dan Database.
BAB III : Metode Penelitian Dan Perancangan Sistem
Pada bab ini akan membahas Analisis dan Metode Pengembangan Aplikasi yang dibuat meliputi Blok Diagram, Use Case Diagram, ERD, Desain Database
dan Flowchart.
STIKOM
8
BAB IV : Implementasi Dan Evaluasi
Pada bab ini berisi uraian implementasi aplikasi dan evaluasi aplikasi.
BAB V : Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dari evaluasi serta saran-saran yang bermanfaat guna peningkatan efisiensi dan pengembangan aplikasi.
STIKOM
9 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Antrian (Queue)
Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya rumah sakit, pembelian tiket nonton bioskop, pembelian tiket kereta dan lain lain.
Antrian atau Queue (baca: qyu) adalah salah satu struktur data yang memiliki sistem kerja pertama masuk dan pertama keluar (FIFO
= First In First Out) seperti halnya antrian pada dunia nyata
(Salahuddin, 2010). Antrian atau Queue atau lebih dikenal dengan struktur FIFO (First In First Out) merupakan salah satu tipe data abstrak yang sering digunakan dalam ilmu komputer (Wibowo, 1989). Queue pada penambahan datanya hanya dapat dilakukan pada salah satu ujung dan penghapusan data hanya dapat dilakukan pada ujung yang lain. Elemen baru dumasukan pada bagian belakang dalam antrian dan penghapusan elemen hanya dilakukan pada bagian ujung depan elemen.
Ada berbagai jenis model antrian, antara lain :
STIKOM
10
1. First In First Out (FIFO) : Dimana orang yang datang lebih
awal akan diberikan pelayanan terlebih dahulu, orang yang datang terakhir akan dilayani terakhir. Contoh : Pelayanan kasir supermarket.
2. Last In First Out (LIFO) : Model antrian dimana yang datang
terhakhir dilayani lebih awal, dan yang datang paling awal dilayani terakhir. Contoh : Tumpukan barang di gudang, dimana tumpukan paling atas merupakan barang terakhir yang masuk, sehingga akan diambil pertama.
3. Priority Service (PS) : Model antrian yang mengutamakan
layanan kepada antrian yang memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan prioritas yang lebih rendah. Meskipun datang paling akhir, jika prioritasnya paling tinggi makan akan didahulukan.
Antrian mengenal dua prosedur utama yaitu memasukan elemen baru dan mengeluarkan/menghapus elemen yang sudah ada (Sumantri, 1988). Dimana elemen baru dimasukan sebagai elemen terakhir dalam antrian yang dikenal denga prosedur add/insert. Elemen yang dihapus/dikeluarkan adalah elemen pertama yang dikenal dengan prosedur delete/remove.
STIKOM
11
Gambar 2.1 Antrian/Queue
Berikut ini adalah operasi pada queue :
Proses penambahan data pada
Queue
q.insert(A);
q.insert(B);
q.insert(C);
Proses penghapusan data pada
Queue
x= q.remove();
Proses penambahan data pada
Queue, data yang dimasukan
akan ada pada posisi terakhir
q.insert(D);
q.insert(E);
1.Antrian datang secara berurutan A, B dan C yang kemudian dimasukan ke dalam baris antrian. Urutan data masuk melalui bagian rear antrian.
A
B
C
Front
Rear
B C
Front
Rear
B C
FrontRear
E
D
STIKOM
12
2.Setelah A dilayani, maka A akan keluar dari bagian Front baris antrian.
3.Kemudian ada antrian baru yang masuk yaitu D dan E secara berurutan masuk melalui bagian rear lagi. Dan seterusnya. Dalam proses bisnis, terdapat berbagai contoh dari berbagai proses yang menciptakan/menimbulkan antrian. Menurut Suad Husnan (1982), terdapat model antrian yang berbentuk antrian secara single
channel/satu jalur dan antrian secara multiple channel/lebih dari satu
jalur :
1. Single Channel Queue
Merupakan bentuk antrian yang paling sederhana. Single
channel menyatakan bahwa hanya ada satu fasilitas pelayanan atau
dapat juga dikatakan untuk memasuki sistem tersebut hanya ada satu jalur. Atau lebih dari satu jalur tunggu dengan pelayanan yang berbeda-beda.
Gambar 2.2 Single Channel Queue
STIKOM
13
2. Multiple Channel Queue
Multiple channe queuel merupakan suatu model antrian yang
memiliki jumlah fasilitas pelayanan lebih dari satu channel pelayanan.
Gambar 2.3 Multiple Channel Queue satu jenis layanan
Adapun multiple channel queue dengan lebih dari satu jenis layanan, dimana seseorang mengambil nomor antrian sesuai dengan urutan antrian namun pada jalur tunggu pada jenis layanan yang berbeda.
STIKOM
14
Gambar 2.4 Multiple Channel Queue dengan Pelayanan Yang Berbeda
3. Multiple Channel Queue Dengan Forwarding
Merupakan antrian merupakan penerapan dari multiple channel
queue dengan lebih dari satu jenis layanan dengan kemampuan
memforward sebuah nomor ke jenis layanan yang berbeda tanpa perlu mengambil nomor antrian lagi dan diberikan prioritas sesuai dengan nomor antrianya. Dimana nomor antrian yang lebih kecil akan tetap mendapat pelayanan lebih dahulu. Ini merupakan implementasi dari
multiple channel queue dimana terdapat multi server atau multi
layanan yang mana jenis layanan lebih dari 1 layanan.
STIKOM
15
Gambar 2.5 Multiple Channel Queue Dengan Forwarding
2.2. Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling terkait dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) (Soehandoro, 2004). Elemen-elemen sistem antara lain :
1. Tujuan, adalah hal yang ingin dicapai dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan, masalah, prosedur pencapaian tujuan.
STIKOM
16
2. Batasan, adalah batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem. Dapat berupa peraturan-peraturan, biaya-biaya, peralatan dan lain-lain.
3. Kontrol, adalah pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa kontrol masukan data, keluaran dan pengoperasian.
4. Input, adalah bagian dari sistem yang menerima data masukan.
5. Proses, adalah bagian dari sistem yeng memproses data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima berupa klarifikasi, peringkasan dan pencarian.
6. Output, adalah bagian dari sistem yang bertugas menampilkan
keluaran atau tujuan akhir dari sistem.
7. Umpan balik, berupa perbaikan dan pemeliharaan.
2.3. Use Case Diagram
Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antasa use case dan aktor (Sholiq, 2006). Dimana, aktor merupakan orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. Komponen dari use case diagram antara lain :
STIKOM
17
1 Bussiness
Actor
Mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem.
2 Use Case Gambaran fungsionalitas dari suatu
sistem, sehingga customer atau
pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
3 Flow Event Menunjukan aliran event.
Elemen-elemen yang ada di dalam use case diagram dihubungkan dengan relasi-relasi yang menunjukan interaksi antar elemen. Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
1. Association, menghubungkan link antar element.
2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah
elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
3. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara
ke elemen lainnya.
4. Aggregation, bentuk association dimana sebuah elemen berisi
elemen lainnya.
STIKOM
18
Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram:
1. <<include>> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.
2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.
3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.
2.4. Entitas Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) dan dikenal juga dengan
Entity Relationship Model (ERM) adalah sebuah model konseptual
dari data yang menggambarkan keadaan sebenarnya dari entities dan
relationships sebagai suatu cara untuk menggambarkan relational
database (Wahyudi, 2008). Dengan menggunakan ERD ini, dapat
dilihat dengan jelas hubungan antar file-file database dan melalui ERD ini seorang programmer diharapkan dapat menentukan seperti apakah program yang akan dibuat nantinya.
STIKOM
19
Entity atau Entitas adalah sebuah objek yang ada di suatu unit
usaha yang akan dibuat komputerisasinya, atau entitas adalah suatu objek yang unik yang bisa dibedakan antara satu objek dengan objek lainya (Wahyudi, 2008). Attribute atau Atribut adalah karakteristik yang biasa untuk menggambarkan seluruh atau sebagian dari record
(Wahyudi, 2008). Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau
relationship. Jenis-jenis atribut :
1. Key, Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity
secara unik. Contoh : nomor induk pegawai.
2. Atribut Simple : Atribut yang bernilai tunggal. Contoh : nama, tanggal lahir
3. Atribut Multivalue : Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant entity. Contoh : gelar, nomor telepon.
4. Atribut Composite : Suatu atribut yang terdiri dari beberapa
atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu. Contoh :
Nama yang dibagi menjadi nama depan, namah tengah dan nama belakang.
5. Atribut Derivatif : Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain. Contoh : tanggal lahir menghasilkan atribut umur.
STIKOM
20
Relationship adalah keterhubungan atau keterkaitan antara
entitas satu dengan entitas lainya. Cardinality ratio contraint
merupakan menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity
dengan entity lainnya. Terdapat tiga Jenis cardinality ratio contraints, satu pada satu (1:1), satu pada banyak (1:N/ N:1) dan banyak pada banyak (M:N).
1.One to one Relationship (1:1)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu.
Gambar 2.6 One-to-One Relationship
2.One to many relationship (1:N/ N:1)
[image:33.595.45.545.112.721.2]Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik, banyak lawan satu.
Gambar 2.7 One-to-Many Relationship
Karyawan Karyawan_resume
Area Manager
STIKOM
21
3.Many to many Relationship (M:N)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak.
Gambar 2.8 Many-to-Many Relationship
2.5.Database
Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi
sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu (Kristanto, 1993). Suatu Basis Data adalah koleksi data yang bisa mencari secara menyeluruh dan secara sistematis memelihara dan me-retrive
informasi (Simarmata, 2007). Komponen-komponen dari database
antara lain :
1. Entity/Entitas, adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang
informasinya direkam. Contoh untuk di Universitas : mahasiswa, mata kuliah, dosen, fakultas, jurusan dan lain-lain.
2. Atribute/Atribut, adalah sifat, prilaku atau ciri yang dimiliki
oleh suatu entitas. Atribute juga disebut sebagai data elemen,
Karyawan_kantor Kantor_karyawan
STIKOM
22
data field atau data item. Contoh atribut mahasiswa : nama,
nim, jurusan, alamat, nama orang tua dan lain-lain.
3. Data Value, adalah data aktual atau informasi yang disimpan
pada tiap data elemen atau atribute. Data value adalah isi dari
atribute.
4. Record/Tuple, adalah kumpulan elemen-elemen yang saling
berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
2.5.1.Relational Database Management System (RDBMS)
Relational Database Management System (RDBMS) atau
Sistem Manajemen Basis Data Relasional adalah sustu istilah yang digunakan untuk menguraikan keseluruhan deretan program untuk mengelola sebuah basis data relasional dan komunikasi mesin basis data relasional (Simarmata, 2007).
Ada tiga prinsip dalam RDBMS :
1. Data definition : Mendefinisikan jenis data yang akan dibuat
(dapat berupa angka atau huruf), cara relasi data, validasi data dan lainnya.
STIKOM
23
2. Data Manipulation : Data yang telah dibuat dan didefinisikan
tersebut akan dilakukan beberapa pengerjaan, seperti menyaring data, melakukan proses query, dan sebagainya.
3. Data Control : Bagian ini berkenaan dengan cara
mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan sebagainya.
Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database
harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan
database. Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan
dengan dua cara :
1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query
language).
2. Dengan menggunakan program aplikasi.
2.5.2. SQL (Structured Query Language)
SQL singkatan dari Structured Query Language. SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database
(Irmansyah, 2003). SQL mula-mula didefinisikan oleh ISO
(International Standars Organization) dan ANSI (American National
STIKOM
24
Standards Institute), bahasa ini merupakan standar untuk Relational
Database Management Systems (RDBMS).
Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti : update data pada database, atau menampilkan data dari database. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti : Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, dan sebagainya. Setiap software database
mempunyai bahasa perintah/syntax yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama.
Perintah-perintah tersebut antara lain : "SELECT", "INSERT", "UPDATE", "DELETE", "CREATE", DAN "DROP", yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk memanipulasi sebuah database. Di bawah ini adalah beberapa contoh perintah-perintah query dalam Microsoft SQL Server :
1. Create : digunakan untuk membuat tabel baru.
Contoh : create table empinfo (Id varchar (5), first_name varchar(15), last_name varchar(20), address varchar(30), city
varchar(20), state varchar(20));
2. Select : digunakan untuk menampilkan data sesuai kriteria yang
kita tentukan.
STIKOM
25
Contoh : select first_name, last_name, city from empinfo where city <> 'Payson';
3. Insert : digunakan untuk menyisipkan atau menambah baris
pada tabel.
Contoh : insert into empinfo (first_name, last_name, address, city, state) values ('Luke', 'Duke', '2130 Boars Nest',
'Peachtree’, 'Georgia');
4. Update : digunakan untuk mengupdate atau merubah isi data
dalam tabel.
Contoh : update empinfo set address = ‘Jl.Bojong 12’, city =
‘Depok’, State = ‘West Java’ where id=32382;
5. Delete : digunakan untuk menghapus baris/record data dalam
tabel
Contoh : delete from empinfo where lastname = 'May';
6. Drop : digunakan untuk menghapus tabel Contoh : drop table empinfo;
2.6. Komunikasi Serial
Komunikasi serial adalah salah satu metode komunikasi data di mana proses pengiriman data dilakukan satu per satu sehingga diperlukan penghantar kirim data dan terima data (Ariyus, 2008).
STIKOM
26
Dimana, data dikirimkan dalam bentuk pulsa listrik yang disebut dengan bit secara berkelanjutan. Penerima juga menerima data dalam bentuk bit secara satu per satu secar berkelanjutan.
Komunikasi serial memiliki protokol komunikasi. Berikut ini adalah beberapa istilah dalam protokol komunikasi RS-232-C :
1. Baud Periode
Kecepatan transmisi data pada komunikasi serial dikenal dengan Baud Periode yang diukur dalam satuan bit per second. Nilai-nilai Baud Periode/Baud Rate diantaranya : 50, 110, 300, 600, 1200, 2400, 4800, 9600, 19200.
2. Marking state.
Periode waktu selama tidak ada data yang dikirim. Selama kondisi marking, outputline pengirim selalu logic 1 (High).
3. Start bit.
Logika '0 ' (Low) menunjukkan transmisi data dimulai. Kondisi
low yang terjadi pada start bit dinamakan spacing state. 4. Karakter bit.
Berisi data dengna jumlah 5, 6, 7 atau 8 bit. Bit pertama yang dikirim adalah LSB.
STIKOM
27
5. Paritybit
Parity bit adalah bit pilihan yang dikirim setelah karakter bit
untuk mendeteksi error transmisi. Ada dua macam parity yaitu
parity genap dan parity ganjil. Jika parity genap yang dipilih,
parity bit yang berlogika T (High) sehingga jumlah bit logika T
pada karakter bit dan parity bit adalah genap. Jika parity ganjil yang dipilih, parity bit membuat jumlah bit logika T pada karakter bit dan parity bit adalah ganjil. Jika terjadi error maka penerima akan set error flag pada spesial register.
6. Stop bit
Satu, satu setengah dan dua bit berlogika '1' (High) akan dikirim setelah karakter bit atau parity bit jika ada parity bit. Dengan adanya stop bit dapat dipastikan bahwa penerima mempunyai waktu yang cukup untuk menerima karakter berikutnya.
Hardware yang menggunakan prinsip komunikasi serial yang
berhubungan dalam pengerjaan tugas akhir kali ini adalah pole display
dan display seven segment. Namun kali ini penulis menggunakan pole
display.
STIKOM
28
Gambar 2.9 Pole Display.
2.7. Realtime System
Dhamdhere (2003) mengungkapkan definisi tentang Real Time
Application sebagai aplikasi yang memerlukan respon setiap saat dari
komputer sistem untuk mencegah kegagalan komputasi. Ketika aplikasi melakukan request, komputer sistem harus melakukan komputasi dan memberikan hasil atau melakukan aksi atau menjalankan perintah yang diberikan sesuai request pada periode waktu tertentu (Dhamdhere, 2003). Real Time System digunakan jika sustu operasi memerlukan ketepatan waktu dari prosesor atau aliran data, dan sering digunakan sebagai pengontrol terhadap aplikasi-aplikasi tertentu (Kusumadewi, 2000). Dua bentuk Real-Time System
yaitu :
STIKOM
29
1. Hard Real-Time Task, menjamin critical task dapat diselesaikan
tepat pada waktunya, karena jika tidak akan mengakibatkan kerusakan dan kesalahan fatal pada sistem.
2. Soft Real-Time task, memberikan prioritas criticak task
dibandingkan dengan task yang lainya sehingga task tersebut dapat diselesaikan dengan segera. Critical task adalah proses yang dilakukan pada sebuah kejadian dan di operasikan secara berulang ulang dan terjadwal.
Pada bahasan ini, akan digukanan Hard Real-Time task karena perubahan data antrian yang tidak tentu membuat data nomor yang baru masuk, dipanggil dan sudah dilayani harus didata dengan cepat untuk menghindari kekacauan nomor antrian jika terjadi listrik mati.
STIKOM
30 BAB III
METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Metode Penelitian
Dalam perancangan sistem ini, metodologi penelitian yang penulis pakai adalah sebagai berikut :
a) Analisis
Penulis melakukan analisis permasalahan yang terjadi dan melihat kebutuhan dari sistem yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan. Dimulai dengan melakukan analisis model antrian dan membuat blok diagram.
b) Studi literatur
Penulis mencari literatur untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan permasalahan antrian dalam kehidupan sehari-hari melalui buku dan karya tugas akhir sebelumnya.
c) Pengamatan/Observasi
Cara ini dilakukan untuk mengamati dan meneliti cara kerja aplikasi antrian di tempat-tempat pelayanan customer guna mengetahui berlangsungnya proses antrian untuk memperoleh
STIKOM
31
sebuah informasi dalam melakukan pembuatan perangkat lunak sistem antrian yang akan dibuat.
d) Desain
Penulis kemudian merancang hasil analisa dalam bentuk diagram cara kerja aplikasi dan Use Case Diagram, flowchart
hinggal metode pembuatan aplikasi. e) Implementasi dan evaluasi
Merupakan tahapan penerapan dan pengujian dari aplikasi sistem antrian yang telah dibuat.
3.2.Analisis Model Antrian
Dalam sistem antrian kali ini akan digunakan model antrian
multiple channel queue dengan forwarding. Dimana aplikasi mampu
melakukan forwarding nomor antrian ke jalur antrian pada layanan yang berbeda. Misalnya seseorang telah antri dan mendapatkan pelayanan di Customer Service, kemudian dia akan diforward ke kasir untuk melakukan pembayaran tanpa perlu mengambil nomor antrian lagi.
Nomor yang diforward tetap akan mendapatkan prioritas sesuai dengan nomor antrian yang telah diambilnya seperti pada gambar 3.1. Nomor antrian 1 sudah dilayani pada Loket 2 di jenis
STIKOM
32
layanan 1. Setelah di forwarding ke jenis layanan 2, maka nomor antrian 1 mendapatkan prioritas lebih tinggi dibandingkan nomor antrian yang lebih besar, sehingga nomor antrian 1 dilayani lebih dahulu dari pada nomor 9 dan 11.
Gambar 3.1 Multiple Channel Queue Dengan Forwarding
STIKOM
33 3.3. Analisis Metode Pembuatan Aplikasi
Pada bagian ini, penulis menjelaskan mulai dari blok diagram,
flowchart dan metode pembuatan aplikasi.
Gambar 3.2 Blok Diagram Cara Kerja aplikasi
Penjelasan blok diagram cara kerja aplikasi :
1. Komputer ambil nomor antrian dan mempu membuat nomor antrian yang kemudian dicetak oleh printer yang terhubung dengan komputer ambil nomor.
2. Nomor antrian akan tersimpan di komputer server untuk menunggu panggilan. Komputer server menampilkan nomor urut yang mendapat panggilan saat itu (nomor antrian terakhir) dan di Customer Service mana akan dilayani.
Database Server
Pemanggil Suara Generate Nomor Antrian
Print Nomor
Dataset Queue
Komunikasi Serial Dataset Queue
Komputer Ambil Nomor Komputer Server
Komputer Client/Customer Service
Dataset Queue
STIKOM
34
3. Customer Service akan memberi perintah pada aplikasi untuk
memanggil nomor antrian berikutnya.
4. Komputer server akan merespon dan melakukan panggilan suara. Kemudian akan menampilkanya di monitor display
nomor antrian.
Dari blok diagram pada gambar 3.2, aplikasi berjalan sebagai berikut dijelaskan dalam flowchart.
Gambar 3.3 Flowchart mengambil Nomor Antrian
Gambar 3.4 Flowchart memanggil Nomor Antrian
Dalam pengerjaan aplikasi, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Mulai Memilih Layanan Membuat Nomor Antrian Mencetak Nomor Antrian Selesai Mulai Int NoAntrian, String terbilang, Array BilAngka Merubah NoAntrian angka ke bentuk
terbilang.
Terbilang = Funtion terbilang(No.Antrian) BillAngka=ter bilang.splitTo Array Menmanggil Modul Suara sesuari array Memutar
Modul Suara Selesai
STIKOM
35
1. Merekam file suara.
File suara merupakan file yang akan diputar ketika customer
service memanggil nomor antrian. File-file suara ini berupa
angka-angka, bilangan, dan besaran bilangan sesuai dengan pengucapan bilangan dalam bahasa Indonesia. Bilangan tersebut antara lain:
Tabel 3.1 Perencanaan file suara yang akan digunakan Kata Angka/Bilangan Kata Besaran Bilangan Satu, Dua, Tiga, Empat,
Lima, Enam, Tujuh,
Delapan, Sembilan, Sepuluh, Sebelas, Seratus, Seribu
Belas, Puluh, Ratus, Ribu
Dengan asumsi jumlah antrian per harinya hanya mencapai ratusan dan tidak mencapai ribuan. Namun masih disiapkan untuk kata “Ribu”.
2. Membangun database.
Database yang dibangun akan digunakan untuk keperluan
aplikasi dalam mencatat semua transaksi yang terjadi. Database
akan dibuat berdasarkan desain ERD yang telah dijelaskan sebelumnya.
STIKOM
36
3. Membangun aplikasi.
Selanjutnya adalah membangun aplikasi dengan menggunakan
file-file suara dan database yang telah dibangun.
3.4. Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk menggambarkan kemampuan atau kegunaan yang dimiliki aplikasi. Use Case diagram terdiri dari beberapa aktor dan use case yang saling berhubungan, yang menggambarkan kegunaan aplikasi. Berikut ini adalah use case
diagram melayani antrian :
Gambar 3.5 Use Case Melayani Antrian
Memberikan Feedback
Memanggil
Cust. Service Login
<<include>>
Melayani
<<include>>
Mengambil Nomor Antrian Customer
STIKOM
37
Pada gambar 3.5 use case diagram melibatkan 2 aktor, yaitu
Customer Service dan Customer. Customer mengambil nomor antrian
untuk bisa masuk ke waiting line sesuai dengan layanan yang diinginkan. Customer Service yang sebelumnya sudah melakukan
login kemudian memanggil nomor antrian sesuai urutan antrian dan
jenis layanan yang dilayani pada counter tersebut. Setelah dipanggil,
customer yang bersangkutan akan datang ke counter untuk
[image:50.595.43.507.218.695.2]mendapatkan pelayanan. Setelah selesai, Customer Service akan mendapatkan feedback dari customer atas pelayanan yang diberikan dan disimpan. Selanjutnya adalah use case administrator :
Gambar 3.6 Use Case Administrator
Mencetak Rekap Data Login
Membuat Rekap Data Feedback
<<extend>> <<include>>
Managemen/Pimp inan Manajemen Data Layanan
Manajemen User/Cust. Service Manajemen Counter
Admin
STIKOM
38
Pada gambar 3.6 use case Administrator melibatkan 2 aktor yaitu Admin dan Manajer/Pimpinan. Dimana admin dapat melakukan manajemen counter, yaitu menambah, mengurangi dan mengatur ulang counter yang sudah ada sesuai dengan keperluan perusahaan. Manajemen data layanan, yaitu menambah, mengurangi dan mengatur jenis dan jumlah layanan yang ada yang digunakan dalam sistem antrian. Manajemen User/Customer Service, yaitu mendaftarkan user baru dan mengedit data user/Customer Service yang nantinya akan bertugas. Membuat dan mencetak rekap data pelayanan, yaitu membuat rekap data tentang kepuasan Customer terhadap layanan dari
Customer Service yang kemudian diserahkan kepada
Manajer/Pimpinan.
3.5. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan alur jalanya aplikasi berupa
aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh aktor yang telah digambar pada
use care diagram pada sub bab sebelumnya. Berikut ini adalah activity
diagram melayani antrian :
STIKOM
39
Gambar 3.7 Activity Diagram Melayani Antrian
Aktivitas pada gambar 3.7 dimulai ketika customer mengambil nomor antrian, setelah data di load kemudian Customer Service
memanggil nomor antrian. Jika nomor yang dipanggil tidak datang makan Customer Service akan memanggil nomor selanjutnya. Jika
customer yang bersangkutan datang, maka dilanjutkan melayani
customer. Setelah selesai melayani, customer akan memeberikan
feedback kepada Customer Service. Selanjutnya, jika perlu melakukan
forwarding, maka nomor antrian tersebut akan diforward ke layanan
Memberikan Feedback Mengambil Nomor Antrian Membuka/Load Data Antrian Memanggil Nomor Antrian Tidak Datang Melayani Antrian Datang Mendata Feedback Menyimpan Data Feedback Memerluk an Forwarding Antrian?
Tidak Diperlukan Melakukan Forwarding Antrian
Diperlukan
Cust. Serv ice Customer
STIKOM
40
lainya. Ada beberapa kondisi yang dialami oleh nomor antrian yang digambarkan dalam statechart diagram nomor antrian pada gambar 3.8 berikut :
Gambar 3.8 Statechart Diagram Nomor Antrian
Nomor menunggu adalah keadaan dimana nomor antrian yang sudah diambil namun belum dipanggil oleh operator/Customer
Service untuk mendapatkan pelayanan. Nomor antrian dipanggil
adalah nomor antrian yang sebelumnya menunggu dan telah dipanggil oleh operator/Customer Service untuk dilayani. Kondisi ini termasuk diantaranya nomor yang dipanggil tapi tidak datang. Setelah dipanggil, nomor antrian bisa diforward atau tidak. Jika diforward, maka nomor antrian akan memiliki status diforward yang kemudian statusnya sama dengan nomor antrian menuggu yang menunggu untuk
Nomor Antrian Menunggu
Nomor Antrian Diforward do/ Update Pilihan Layanan Nomor Antrian
Dipanggil
STIKOM
41
dipanggil oleh operator. Selanjutnya adalah activity diagram
administrator :
Gambar 3.9 Activity Diagram Administrator
Pada gambar 3.9, admin melakukan administrasi terhadap data dengan login terlebih dahulu. Administrasi data yang dapat dilakukan oleh admin antara lain, Manajemen counter, jumlah dan jenis counter
dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Setiap counter yang telah dibuat dapat disesuaikan lagi sesuai dengan keinginan. Manajemen layanan, jumlah dan jenis layanan dapat disesuaikan dengan menambah
Manajemen Counter
Buka Counter Baru
Edit Counter yg Sudah Ada
Login Logout Manajemen Layanan Membuka Layanan Baru Edit Layanan yg Sudah Ada
Manajemen User
Mendaftarkan User Baru
Edit Data User Mapping
Layanan
Admin
STIKOM
42
layanan baru, mengurangi layanan dan mengatur ulang layanan yang sudah ada. Manajemen user, admin dapat menambah/mendaftarkan
user baru jika terjadi penambahan karyawan dan perubahan data karyawan.
3.6. Class Diagram
Class diagram menggambarkan hubungan antar class-class
yang ada secara statik. Dalam class diagram ini dibagi menjadi 2 jenis kegunaan utama yaitu untuk adminirtrasi data dan untuk melayani antrian. Berikut ini adalah class diagram aplikasi :
STIKOM
43
Gambar 3.10 Class Diagram Aplikasi Sistem Antrian
STIKOM
44 3.6.1.Administrasi Data
Merupakan proses pengolahan data, antara lain : data user,
counter dan layanan. Modul ini menyediakan method-method yang
berhubungan dengan pengolahan data user, counter dan layanan. Tabel 3.2 Class mdiFormAdmin
mdiFormAdmin
Kegunaan Sebagai form mdi pada proses administrasi data Dependency -
Class Induk -
Atribut Kegunaan - -
Method Kegunaan showControlLayanan_Ite
mClick
Memberikan event kepada button
showControlLayanan untuk memanggil form
ControlLayanan showControlCounter_Ite
mClick()
Memberikan event kepada button
showControlCounter untuk memanggil form
ControlCounter showControlUser_ItemCl
ick
Memberikan event kepada button showControlUser untuk memanggil form ControlUser
showRekapData_ItemClic k
Memberikan event kepada button showRekapData untuk memanggil form RekapData
Tabel 3.3 Class LoginFormAdmin
LoginFormAdmin
Kegunaan Sebagai form login untuk hak akses aplikasi Dependency mdiFormAdmin, ModulAdmin
Class Induk -
Atribut Kegunaan
idUser Sebagai id untuk mendapat akses aplikasi Password Password/kata sandi
hakAkses Hak akses yang dimiliki. Dalam hal ini hanya hak akses admin yang diberikan akses.
Method Kegunaan
LoginForm_Load Konfigurasi awal saat form di load
OK_Click Menjalankan query login dan mencocokan username
dan password yang dimasukan.
STIKOM
45
Tabel 3.4 Class controlMasterLayanan
controlMasterLayanan
Kegunaan Sebagai form untuk proses administrasi data layanan Dependency mdiFormAdmin
Class Induk -
Atribut Kegunaan
daLayanan Data adapter untuk semua data layanan dari tabel layanan
dtLayanan Datatable untuk menampung data dari daLayanan Method Kegunaan
loadData Mengambil semua data yang diperlukan dari
database
controlMasterLayanan _Load
Memanggil method loadData()pada saat form Load. btnNew_Click Menambahkan satu record baru untuk data layanan. btnSave_Click Menyimpan perubahan yang dilakukan oleh admin
terhadap data layanan.
btnRemove_Click Menghapus satu record data layanan cbFilter_SelectedIndexCh
anged
Memfilter record yang sudah tersimpan.
STIKOM
46
Tabel 3.5 Class controlCounter
controlCounter
Kegunaan Sebagai form untuk proses administrasi data counter Dependency mdiFormAdmin
Class Induk -
Atribut Kegunaan
daCounter Dataadapter untuk semua data counter dari tabel
counter
daM Dataadapter untuk semua data counter dari tabel
counter monitoring
dtCounter Datatable untuk semua data counter dari tabel
counter
dtM Datatable untuk semua data counter dari tabel
counter monitoring
Method Kegunaan
loadData Mengambil semua data yang diperlukan dari
database
controlCounter_Load Memanggil method loadData()pada saat form Load. btnNew_Click Menambahkan satu record baru untuk data counter. btnSave_Click Menyimpan perubahan yang dilakukan oleh admin
terhadap data counter.
btnRemove_Click Menghapus satu record data counter
gridView_CellFormatting Mengatur layout datagridview yang digunakan untuk menampilkan data counter.
gridView_CellValueChan ged
Menjalankan event ketika terjadi perubahan terhadap isi cell dari datagridview untuk mencegah entry data yang tidak valid.
gridView_MouseClick Menjalankan event ketika terjadi perubahan terhadap isi cell dari datagridview untuk mencegah entry data yang tidak valid.
pickerNumber_ValueCha nged
Sebagai validasi input data angka ke dalam sebuah
cell.
STIKOM
47
Tabel 3.6 Class ControlLayanan
ControlLayanan
Kegunaan Sebagai form untuk proses mapping layanan Dependency mdiFormAdmin, controlMasterLayanan Class Induk -
Atribut Kegunaan
da1 Sebagai data adapter untuk data layanan yang belum di-mapping
da2 Sebagai datatable untuk data layanan yang belum
di-mapping
daCb Sebagai dataadapter untuk data counter yang akan ditampilkan di combobox
dt1 Sebagai dataadapter untuk data layanan yang sudah di-mapping
dt1 Sebagai datatable untuk data layanan yang sudah
di-mapping
dtCb Sebagai datatable untuk data counter yang akan ditampilkan di combobox
Method Kegunaan
loadData Mengambil semua data yang diperlukan dari
database
ControlLayanan_Load Memanggil method loadData()pada saat form Load danmelakukan fill data ke kontrol-kontrol pada form. cbCounter_Click Mengambil data dari database untuk ditampilkan di
cbCounter. cbCounter_SelectedIndex
Changed
Menjalankan event ketika terjadi perubahan pada
combobox cbCounter.
btnAdd_Click Menambahkan/mapping 1 layanan ke counter
tertentu
btnAddAll_Click Menambahkan/mapping semua layanan ke counter
tertentu
btnRemove_Click Menghilangkan 1 layanan dari counter tertentu btnRemoveAll_Click Menghilangkan semua layanan ke counter tertentu
STIKOM
48
Tabel 3.7 Class controlUser
controlUser
Kegunaan Sebagai form untuk proses administrasi user Dependency mdiFormAdmin
Class Induk -
Atribut Kegunaan
daUser Dataadapter untuk semua data user
dtUser Datatable untuk menampung hasil dari daUser Method Kegunaan
loadData Mengambil semua data yang diperlukan dari
database
controlUser_Load Memanggil method loadData()pada saat form Load. btnNew_Click Menambahkan satu record baru untuk data counter. btnSave_Click Menyimpan perubahan yang dilakukan oleh admin
terhadap data counter.
btnRemove_Click Menghapus satu record data counter
cbFilter_SelectedIndexCh anged
Memfilter record yang sudah tersimpan.
Tabel 3.8 Class rekapData
rekapData
Kegunaan Sebagai form untuk proses administrasi rekap data Dependency mdiFormAdmin
Class Induk -
Atribut Kegunaan
daRekap Dataadapter untuk semua data rekap hasil melayani
customer
dtRekap Datatable untuk menampung hasil dari daRekap Method Kegunaan
loadData Mengambil semua data yang diperlukan dari
database
rekapData_Load Memanggil method loadData()pada saat form Load. viewLaporan Melihat laporan rekap data
Setiap class yang disebutkan diatas memudahkan admin untuk melakukan pengaturan counter dan konfigurasi layanan serta membuat laporan jika diperlukan oleh manajer/pimpinan. Class
mdiFormAdmin pada tabel 3.2 merupakan form induk yang digunakan
STIKOM
49
untuk memanggil form-form children di bawahnya. Sehingga memudahkan bernavigasi dari satu form ke form lainya. Class LoginFormAdmin pada tabel 3.3 berguna sebagai hak akses ke aplikasi.
Class ControlMasterLayanan pada tabel 3.4 berguna untuk
menambah, meghapus dan mapping layanan ke counter, sehingga dapat diatur sebuah counter dapat melayani hanya satu jenis layanan atau berbagai layanan. Class controlCounter pada tabel 3.5 merupakan form untuk mengontrol counter yang telah dibuat dan tersimpan ke tabel master counter. Admin dapat mengubah jumlah dan nama counter sesuai dengan kebutuhan memalui class ini. Class
ControlLayanan pada tabel 3.6 mengatur jenis dan jumlah layanan yang diperlukan dan melanjutkan kerja dari class controlCounter pada tabel 3.5 untuk melakukan mapping layanan yang telah dibuat ke
counter tertentu dimana admin dapat mengatur layanan apa saja yang
dilayani di sebuah counter. Class controlUser pada tabel 3.7 digunakan untuk mengatur dan menambah user yang boleh mengakses aplikasi, ini diperlukan jika terjadi penambahan atau pergantian pegawai.
STIKOM
50 3.6.2.Melayani Antrian
Merupakan proses mulai dari mengambil nomor antrian, memanggil, menerima feedback, hingga melakukan forwarding.
Tabel 3.9 Class ambilNomor
ambilNomor
Kegunaan Sebagai form untuk mengambil nomor antrian yang dilakukan oleh customer
Dependency ControlLayanan Class Induk -
Atribut Kegunaan
daNew Dataadapter untuk nomor antrian yang baru
daLayanan Dataadapter untuk semua jenis layanan yang tersedia dtNew Datatable untuk menampung hasil dari daNew dtLayanan Datatable untuk menampung hasil dari daLayanan Method Kegunaan
tampil_nomor Menampilkan nomor antrian yang diambil oleh
customer pada form ambilNomor
ambilAntrian Mengambil list nomor antrian yang sudah diambil untuk menghitung nomor antrian yang akan diambil oleh customer selanjutnya
loadLayanan Mengambil semua data yang diperlukan dari
database
ambilNomor_Load Menjalankan semua method yang dibutuhkan saat program startup
gridMenu_CellClick Menghasilkan nomor antrian berdasarkan jenis layanan yang dipilih
PrintDocument1_PrintPag e
Mencetak nomor antrian Timer1_Tick Merefresh data dari database
STIKOM
51
Tabel 3.10 Class mdiFormClient
mdiFormClient
Kegunaan Sebagai form mdi untuk counter/Customer Service Dependency -
Class Induk -
Atribut Kegunaan - -
Method Kegunaan
mdiFormClient_Load Konfigurasi awal form
AntrianToolStripMenuIte m_Click
Memanggil form untuk melayani antrian SettingToolStripMenuIte
m1_Click
Memanggil form setting Tabel 3.11 Class ModulClient
ModulClient
Kegunaan Sebagai modul untuk menampung variabel login pada form login dan client
Dependency - Class Induk -
Atribut Kegunaan
idUser Sebagai id untuk mendapat akses aplikasi Password Password/kata sandi
hakAkses Hak akses yang dimiliki. Method Kegunaan
createFileConfigINI Membuat file„konfigurasi.ini‟ yang berguna untuk menyimpan konfigurasi/setting program
readFileConfigINI Membaca file„konfigurasi.ini‟ yang berguna untuk menerapkan konfigurasi/setting yang telah dibuat
STIKOM
52
Tabel 3.12 Class antrianClient
antrianClient
Kegunaan Sebagai form untuk memanggil nomor antrian Dependency mdiFormClient, ModulClient
Class Induk -
Atribut Kegunaan
da Dataadapter yang menjadi adapter untuk
memanipulasi data nomor antrian
daAntrian Dataadapter yang berfungsi sebagai queue dari nomor antrian yang menunggu untuk dipanggil daForward Dataadapter untuk mengakses data layanan yang ada
untuk keperluan forward nomor antrian
daHistory Dataadapter yang menjadi adapter untuk memanipulasi data di tabel historyMelayani
daDisplay Dataadapter yang menjadi adapter untuk memanipulasi data di tabel counterMonitoring
dt Datatable untuk menampung data dari da
dtAntrian Datatable untuk menampung data dari daAntrian dtForward Datatable untuk menampung data dari daForward dtHistory Datatable untuk menampung data dari daHistory dtDisplay Datatable untuk menampung data dari daDisplay Method Kegunaan
loadAntrian Mengambil data nomor antrian dari tabel antrian loadListForward Mengambil data jenis layanan untuk keperluan
forwarding antrian ke jenis layanan tertentu loadHistory Mengambil data nomor antrian dari tabel
historyMelayani
loadDisplay Mengambil data nomor antrian dari tabel counterMonitoring untuk record form yang bersangkutan
Method Kegunaan
antrianClient_Load Menjalankan method loadAntrian, loadListForward, loadHistory dan loadDisplay saat form startup
btnPanggil_Click Memanggil nomor antrian dan memerintahkan form
antrian untuk melakukan panggilan suara
btnPanggilUlang_Click Mengulangi panggilan pada saat panggilan terhadap nomor tertentu, dimana nomor yang dipanggil masih sama dengan nomor yang dipanggil oleh method
btnPanggil_Click
btnFeedBack_Click Menerima input feedback dari customer
btnForward_Click Melakukan forwarding ke nomor antrian tertentu sesuai dengan combobox forwarding
cbForward_SelectedIndex Changed
Memilih pilihan tujuan forwarding menuju ke jenis antrian tertentu
Timer1_Tick Merefresh data
STIKOM
53
Tabel 3.13 Class LoginForm
LoginForm
Kegunaan Sebagai form login untuk hak akses aplikasi Dependency mdiFormClient, ModulClient
Class Induk -
Atribut Kegunaan
idUser Sebagai id untuk mendapat akses aplikasi Password Password/kata sandi
hakAkses Hak akses yang dimiliki. Method Kegunaan
LoginForm_Load Konfigurasi awal saat form di load
OK_Click Menjalankan query login dan mencocokan username
dan password yang dimasukan.
Tabel 3.14 Class setCounterId
setCounterId
Kegunaan Sebagai form untuk mengkonfigurasi form antrianClient Dependency -
Class Induk -
Atribut Kegunaan
daIdUser Dataadapter untuk mengakses data ID user
dtIdUser Datatable untuk menampung data yang dihasilkan oleh daIdUser
Method Kegunaan
loadData Meload semua data yang dibituhkan dari database
setCounterId_Load Menjalankan method loadData saat form startup
cbID_SelectedIndexChan ged
Mapping form/memberi ID pada form yang bersangkutan sesuai dengan yang terdaftar di
database
STIKOM
54
Tabel 3.15 Class antrian
antrian
Kegunaan Sebagai form untuk melakukan panggilan suara dan
menampilkan nomor yang dipanggil oleh form antrianClient Dependency antrianClient
Class Induk -
Atribut Kegunaan
daAntrian Dataadapter untuk mengambil nomor antrian dari tabel antrian.
daPanggil Dataadapter untuk mengambil nomor antrian yang sudah dipanggil dari tabel antrian.
daSisa Dataadapter untuk mengambil sisa nomor antrian yang menunggu.
dtAntrian Datatable untuk menampung data dari daAntrian dtPanggil Datatable untuk menampung data dari daPanggil dtSisa Datatable untuk menampung data dari daSisa Method Kegunaan
loadData Meload semua data yang dibituhkan dari database
antrian_Load Menjalankan method loadData saat form startup
Timer1_Tick Merefresh data dan data yang ditampilkan
FungsiTerbilang Menerjemahkan nomor antrian menjadi teks berupa kalimat terbilang dari nomor antrian tersebut suara Merubah teks terbilang dari sebuah nomor antrian
dan nomor counter menjadi array untuk melakukan panggilan suara dengan memainkan file suara sesuai
array yang merujuk ke nama file dengan format
“xxxx.wav”
Timer2_Tick Mengatur pemutaran file suara agar tidak terjadi tabrakan/menindih dengan memastikan bahwa panggilan sebelumnya telah diselesaikan sebelum melakukan panggilan selanjutnya
Customer mengambil nomor di form ambilNomor yang
ditampilkan pada tabel 3.9 yang kemudian disimpan ke dalam
database sesuai dengan jenis layanan yang diambilnya. Class
mdiFormClient pada tabel 3.10 membantu navigasi Customer Service
dari satu form ke form lainya. Class ModulClient pada tabel 3.11 menyimpan informasi login selama aplikasi berjalan. Class
STIKOM
55
antrianClient tabel 3.12 digunakan untuk memanggil nomor antrian yang dilakukan oleh Customer Service. Class LoginForm pada tabel 3.13 menjadi akses masuk ke aplikasi. Class setCounterId tabel 3.14 untuk mengatur/mapping