• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Antrian Berbasis Perangkat Lunak Dengan Real Time Monitoring Pada Pelayanan Customer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Antrian Berbasis Perangkat Lunak Dengan Real Time Monitoring Pada Pelayanan Customer."

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM ANTRIAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK DENGAN REAL TIME MONITORING

PADA PELAYANAN CUSTOMER

TUGAS AKHIR

Nama : I Gede Marta Wiguna NIM : 08.41010.0366

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

RANCANG BANGUN SISTEM ANTRIAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK DENGAN REALTIME MONITORING

PADA PELAYANAN CUSTOMER

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer

Oleh :

Nama : I Gede Marta Wiguna NIM : 08.41010.0366

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(3)

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM ANTRIAN BERBASIS PERANGKAT LUNAK DENGAN REAL TIME MONITORING PADA PELAYANAN

CUSTOMER

Dipersiapkan dan disusun oleh I Gede Marta Wiguna NIM : 08.41010.0366

Telah diperiksa, diuji dan disetujui oleh Dewan Penguji Pada : 27 Februari 2013

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing

I. Teguh Sutanto, M.Kom., MCP

II. Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng

Penguji

I. Harianto, S.Kom., M.Eng.

II. Dr. Bambang Hariadi, M.Pd.

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pantjawati Sudarmaningtyas, S.Kom, M.Eng, OCA

Pembantu Ketua Bidang Akademik

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

STIKOM

(4)

“Hidup tak pernah lengkap tanpa doa, dan hidup tak pernah berjalan

tanpa karunia Tuhan”

STIKOM

(5)

Kupersembahkan kepada,

Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa Ayan, Ibu dan Adiku tercinta

Keluarga dan sahabat-sahabat yang mendukung

STIKOM

(6)

x

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 4

1.3.Pembatasan Masalah ... 5

1.4.Tujuan ... 6

1.5.Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1.Antrian ... 9

2.2.Konsep Dasar Sistem ... 15

2.3.Use Case Diagram ... 16

2.4.Entity Relationship Diagram ... 18

2.5.Database ... 21

2.6.Komunikasi Serial ... 25

STIKOM

(7)

xi

2.7.Realtime Sistem ... 28

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ... 30

3.1.Metode Penelitian ... 30

3.2.Analisis Model Antrian ... 31

3.3.Analisis Model Pembuatan Aplikasi ... 34

3.4.Use Case Diagram ... 36

3.5.Activity Diagram ... 38

3.6.Class Diagram ... 42

3.7.Sequence Diagram ... 55

3.8.Perancangan Database ... 57

3.9.Desain Input Output ... 61

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 69

4.1.Implementasi ... 69

4.2.Evaluasi ... 72

BAB V PENUTUP ... 92

5.1.Kesimpulan ... 92

5.2.Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

STIKOM

(8)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Antrian/Queue ... 10

Gambar 2.2 Single Channel Queue ... 11

Gambar 2.3 Multiple Channel Queue satu jenis layanan ... 12

Gambar 2.4 Multiple Channel Queue dengan Pelayanan Yang Berbeda ... 13

Gambar 2.5 Multiple Channel Queue Dengan Forwarding ... 14

Gambar 2.6 One-to-One Relationship ... 19

Gambar 2.7 One-to-Many Relationship ... 19

Gambar 2.8 Many-to-Many Relationship ... 20

Gambar 2.9 Pole Display ... 27

Gambar 3.1 Multiple Channel Queue Dengan Forwarding ... 32

Gambar 3.2 Blok Diagram Cara Kerja aplikasi ... 33

Gambar 3.3 Flowchart mengambil Nomor Antrian ... 34

Gambar 3.4 Flowchart memanggil Nomor Antrian ... 34

Gambar 3.5 Use Case Melayani Antrian ... 36

Gambar 3.6 Use Case Administrator ... 37

Gambar 3.7 Activity Diagram Melayani Antrian ... 39

Gambar 3.8 Statechart Diagram Nomor Antrian ... 40

STIKOM

(9)

xiii

Gambar 3.9 Activity Diagram Administrator ... 41

Gambar 3.10 Class Diagram Aplikasi Sistem Antrian ... 43

Gambar 3.11 Sequence Diagram ... 56

Gambar 3.12 Physical Data Model ... 57

Gambar 3.14 Desain form Master User ... 61

Gambar 3.15 Desain form Master Layanan ... 62

Gambar 3.16 Desain form controlCounter ... 62

Gambar 3.17 Desain form controlLayanan ... 63

Gambar 3.18 Desain form rekapData ... 63

Gambar 3.19 Desain Output Report rekap data ... 64

Gambar 3.20 Desain form ambilNomor ... 65

Gambar 3.21 Desain Nomor antrian yang dicetak ... 65

Gambar 3.22 Desain formlogin user pada form antrianClient ... 66

Gambar 3.23 Desain form untuk mengatur id counter ... 66

Gambar 3.24 Desain form antrianClient ... 67

Gambar 3.25 Desain form Display Nomor Antrian ... 67

Gambar 4.1 FormLogin Untuk Admin ... 76

Gambar 4.2 Form mdiFormAdmin ... 76

Gambar 4.3 Data counter yang sudah tersimpan ... 78

Gambar 4.4 Admin Masuk Menu Setting di Komputer Client ... 79

STIKOM

(10)

xiv

Gambar 4.5 Admin mengatur ID counter tertentu ... 79

Gambar 4.6 menambahkan data layanan ... 80

Gambar 4.7 Melakukan mapping Layanan ... 81

Gambar 4.8 User yang didaftarkan ... 82

Gambar 4.9 Nomor antrian yang diambil ... 82

Gambar 4.10 Customer memeberikan feedback ... 83

Gambar 4.11 Penggunaan pole display ... 84

Gambar 4.12 Customer service melakukan forwarding ... 85

Gambar 4.13 Display nomor antrian ... 86

Gambar 4.14 Rekap data ... 86

Gambar 4.15 Report pelayanan ... 87

Gambar 4.16 menambahkan logo nomor antrian ... 89

STIKOM

(11)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perencanaan file suara yang akan digunakan ... 35

Tabel 3.2 Class mdiFormAdmin ... 44

Tabel 3.3 Class LoginFormAdmin ... 45

Tabel 3.4 Class controlMasterLayanan ... 45

Tabel 3.5 Class controlCounter ... 46

Tabel 3.6 Class ControlLayanan ... 47

Tabel 3.7 Class controlUser ... 48

Tabel 3.8 Class rekapData ... 48

Tabel 3.9 Class ambilNomor ... 50

Tabel 3.10 Class mdiFormClient ... 51

Tabel 3.11 Class ModulClient ... 51

Tabel 3.12 Class antrianClient ... 52

Tabel 3.13 Class LoginForm ... 53

Tabel 3.14 Class setCounterId ... 54

Tabel 3.15 Class antrian ... 55

Tabel 3.16 Struktur tabel masterCounter ... 58

Tabel 3.17 Struktur tabel masterLayanan ... 58

Tabel 3.18 Struktur tabel masterUser ... 59

Tabel 3.19 Struktur tabel jenisLayananCounter ... 59

STIKOM

(12)

xvi

Tabel 3.20 Struktur tabel antrian ... 60

Tabel 3.21 Struktur tabel historyMelayani ... 60

Tabel 3.22 Struktur tabel counterMonitoring ... 61

Tabel 4.1 Tes Kasus Pengujian ... 73

Tabel 4.2 Parameter Pengujian ... 74

Tabel 4.3 hasil pengujian aplikasi ... 89

STIKOM

(13)

vi ABSTRAK

Antrian terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam pengembangan aplikasi sistem antrian berbasis komputer, terkadang masih terdapat masalah tiba-tiba terganggu oleh listrik padam, sehingga nomor antrian hilang. Investasi untuk sebuah mesin antrian juga terbilang cukup mahal. Untuk itu, penulis mengembangkan sistem antrian yang dilengkapi basis data dengan penerapan real-time

monitoring untuk mencatat nomor antrian, sehingga dapat

menghindari kekacauan nomor antrian ketika listrik padam.

Penerapan model antrian multiple channel queue dengan kemampuan forwarding membuat aplikasi dapat melayani lebih dari satu jenis layanan di perusahaan yang dapat di sesuaikan jenis dan jumlahnya. Aplikasi antrian ini juga dilengkapi dengan pemanggil suara seperti aplikasi antrian yang telah ada saat ini dan bisa dilakukan

customize jumlah dan jenis layanan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan

perusahaan tanpa harus menghubungi developer yang membuat aplikasi. Tentunya harga investasi perangkat keras untuk menjalankan aplikasi antrian ini lebih terjangkau.

Keywords:Queue, real-time monitoring.

STIKOM

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Antrian merupakan kejadian yang dapat kita ditemui di berbagai tempat yang memberikan pelayanan kepada masyarakat diantaranya rumah sakit, bank, jalan tol dan lainya. Proses mengantri merupakan hal yang membosankan bagi masyarakat kita karena berbagai hal, antara lain proses mengatri yang panjang, ruang tempat menunggu antrian kurang nyaman dan sistem antrian yang kurang bisa memberikan pengaturan antrian terhadap masyarakat.

Pada saat ini, di berbagai tempat customer service telah menerapkan sistem antrian menggunakan komputer dalam mengatur antrian. Customer mengambil nomor antrian dengan menekan tombol atau layar pada mesin/komputer antrian dan kemudian nomor antrian akan dicetak. Setelah itu customer tinggal menunggu untuk dipanggil oleh customer service.

Dalam perkembangan pembuatan aplikasi sistem antrian kadang masih menemui kendala jika server tiba-tiba mati. Hal ini bisa saja membuat antrian menjadi kacau karena nomor antrian tidak disimpan

STIKOM

(15)

2 dan hilang ketika listrik padam. Ketika dihidupkan lagi maka nomor antrian akan diulang mulai nol lagi. Jika antrian hanya satu atau dua orang, hal tersebut tidaklah begitu menyulitkan. Namun akan menjadi masalah jika antrian telah mencapai puluhan bahkan ratusan. Dibutuhkan pengembangan dari sistem antrian yang mampu menangani hal tersebut.

Oleh karena itu, penulis mencoba mengembangkan aplikasi sistem antrian yang memiliki fitur pemanggil nomor antrian dengan suara berdasarkan nomor antrian yang mendapat giliran untuk dilayani dimana nomor antrian yang telah dicetak akan disimpan di dalam

database server yang mencatat semua nomor antrian yang belum

dilayani dan sudah dilayani. Sehingga, jika listrik padam maka nomor antrian tidak akan kacau dan bisa dilanjutkan dari nomor antrian sesuai urutanya.

Penggunaan database tidak hanya mempermudah melanjutkan antrian jika server mati. Pada aplikasi ini dapat melakukan pendataan terhadap kepuasan layanan yang diberikan oleh customer service

kepada customer apakah customer merasa puas terhadap layanan yang diberikan atau tidak. Data tersebut dapat digunakan oleh manajemen sebagai penilaian kinerja dan layanan.

STIKOM

(16)

3 Dengan menggunakan sistem antrian berbasis software, pengguna akan dimudahkan dalam melakukan penambahan jenis layanan dan jumlah counter dengan investasi yang lebih ekonomis. Sebuah mesin QUENETIC Controller Stand Alone berharga Rp.8.000.000,- yang perlu ditambah dengan QUENETIC Main

Display untuk display nomor antrian seharga Rp.2.700.000,-

(bhinneka.com, 2013). Sebuah mesin antrian restoran pun dipatok dengan harga Rp.3.750.000 (axopos.com, 2013). Namun investasi sebesar tersebut dikeluarkan untuk sebuah mesin antrian yang tidak bisa di costumize sesuai dengan kebutuhan layanan yang digunakan. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan sistem antrian berbasis aplikasi yang mampu berjalan di komputer yang dapat di

costumize sesuai dengan jumlah dan jenis layanan yang disediakan.

Aplikasi yang dibuat dapat menyesuaikan jumlah counter dan jenis layanan jika sewaktu-waktu dibutuhkan tanpa harus menghubungi developer tempat membeli aplikasi karena sudah dibuat berupa paket aplikasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan antrian dan layanan perusahaan.

STIKOM

(17)

4

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana membuat sebuah aplikasi sistem antrian yang dapat

di costumize sesuai dengan jumlah dan jenis layanan yang

dibutuhkan?

2. Bagaimana membangun aplikasi yang mampu membuat nomor antrian secara otomatis dengan satu sumber kedatangan dengan lebih dari satu tempat pelayanan dan lebih dari satu jenis layanan?

3. Bagaimana mengatur antrian yang akan dilayani oleh beberapa

customer service yang bertugas?

4. Bagaimana membangun aplikasi antrian yang dapat melakukan pemanggilan nomor antrian dengan panggilan suara dalam Bahasa Indosesia?

5. Bagaimana membangun aplikasi antrian yang dapat mengatasi masalah ketika listrik mati dan tidak mengacaukan nomor antrian? Dimana akan dilakukan pengulangan panggilan terhadap nomor antrian terakhir ketika mengalami gangguan. 6. Bagaimana membuat sistem antrian yang mampu melakukan

forwarding nomor antrian ke jenis layanan lain?

STIKOM

(18)

5

1.3. Pembatasan Masalah

1. Kerja aplikasi meliputi membuat, mencetak dan memanggil nomor antrian dengan panggilan suara.

2. Aplikasi yang dibuat dalam Tugas Akhir ini berbentuk

prototype/sample paket aplikasi yang diterapkan ditempat

pelayanan pelangggan atau customer care perusahaan.

3. Costumize yang dimaksudkan dalam hal ini adalah jumlah dan

jenis layanan yang bisa diubah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

4. Dalam aplikasi yang dibuat, sumber kedatangan antrian berasal dari satu sumber kedatangan dimana nomor antrian akan tetap dilanjutkan meskipun sebuah nomor antrian yang diambil masuk ke jenis layanan yang berbeda. Yang berarti nomor antrian tidak akan diulang mulai nol ketika ada antrian sebuah antrian yang masuk di jenis layanan yang berbeda.

5. Pengembangan modul pemanggilan suara menggunakan panggilan dalam Bahasa Indonesia dengan menggunakan satu model suara perempuan.

STIKOM

(19)

6

1.4. Tujuan

1. Menghasilkan aplikasi sistem antrian yang dapat di costumize

sesuai dengan jumlah dan jenis layanan yang dibutuhkan.

2. Menghasilkan sebuah aplikasi yang mampu membuat nomor antrian secara otomatis dengan satu sumber kedatangan dengan lebih dari satu tempat pelayanan dan lebih dari satu jenis layanan.

3. Menghasilkan sebuah aplikasi untuk mengatur antrian yang akan dilayani oleh beberapa customer service yang bertugas. 4. Menghasilkan aplikasi antrian yang dapat melakukan

pemanggilan nomor antrian dengan panggilan suara dalam Bahasa Indosesia.

5. Menghasilkan aplikasi antrian yang dapat mengatasi masalah ketika listrik mati dan tidak mengacaukan nomor antrian. Dimana ketika mengalami gangguan, nomor antrian terakhir akan dipanggil ulang.

6. Menghasilkan sistem antrian yang mampu melakukan

forwarding nomor antrian ke jenis layanan lain.

STIKOM

(20)

7

1.5. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, pembahasan mengenai aplikasi yang dibuat akan dibagi menjadi beberapa BAB dengan sistematika penulisan:

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah dan penjelasan permalasahan secara umum, perumusan masalah serta batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan aplikasi dan sistematika penulisan laporan.

BAB II : Landasan Teori

Pada bab ini akan membahas secara singkat teori-teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan aplikasi ini, meliputi : Queue, Konsep Dasar Sistem, Use

Case Diagram, DFD dan Database.

BAB III : Metode Penelitian Dan Perancangan Sistem

Pada bab ini akan membahas Analisis dan Metode Pengembangan Aplikasi yang dibuat meliputi Blok Diagram, Use Case Diagram, ERD, Desain Database

dan Flowchart.

STIKOM

(21)

8

BAB IV : Implementasi Dan Evaluasi

Pada bab ini berisi uraian implementasi aplikasi dan evaluasi aplikasi.

BAB V : Penutup

Pada bab ini berisi kesimpulan dari evaluasi serta saran-saran yang bermanfaat guna peningkatan efisiensi dan pengembangan aplikasi.

STIKOM

(22)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Antrian (Queue)

Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya rumah sakit, pembelian tiket nonton bioskop, pembelian tiket kereta dan lain lain.

Antrian atau Queue (baca: qyu) adalah salah satu struktur data yang memiliki sistem kerja pertama masuk dan pertama keluar (FIFO

= First In First Out) seperti halnya antrian pada dunia nyata

(Salahuddin, 2010). Antrian atau Queue atau lebih dikenal dengan struktur FIFO (First In First Out) merupakan salah satu tipe data abstrak yang sering digunakan dalam ilmu komputer (Wibowo, 1989). Queue pada penambahan datanya hanya dapat dilakukan pada salah satu ujung dan penghapusan data hanya dapat dilakukan pada ujung yang lain. Elemen baru dumasukan pada bagian belakang dalam antrian dan penghapusan elemen hanya dilakukan pada bagian ujung depan elemen.

Ada berbagai jenis model antrian, antara lain :

STIKOM

(23)

10

1. First In First Out (FIFO) : Dimana orang yang datang lebih

awal akan diberikan pelayanan terlebih dahulu, orang yang datang terakhir akan dilayani terakhir. Contoh : Pelayanan kasir supermarket.

2. Last In First Out (LIFO) : Model antrian dimana yang datang

terhakhir dilayani lebih awal, dan yang datang paling awal dilayani terakhir. Contoh : Tumpukan barang di gudang, dimana tumpukan paling atas merupakan barang terakhir yang masuk, sehingga akan diambil pertama.

3. Priority Service (PS) : Model antrian yang mengutamakan

layanan kepada antrian yang memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan prioritas yang lebih rendah. Meskipun datang paling akhir, jika prioritasnya paling tinggi makan akan didahulukan.

Antrian mengenal dua prosedur utama yaitu memasukan elemen baru dan mengeluarkan/menghapus elemen yang sudah ada (Sumantri, 1988). Dimana elemen baru dimasukan sebagai elemen terakhir dalam antrian yang dikenal denga prosedur add/insert. Elemen yang dihapus/dikeluarkan adalah elemen pertama yang dikenal dengan prosedur delete/remove.

STIKOM

(24)

11

Gambar 2.1 Antrian/Queue

Berikut ini adalah operasi pada queue :

Proses penambahan data pada

Queue

q.insert(A);

q.insert(B);

q.insert(C);

Proses penghapusan data pada

Queue

x= q.remove();

Proses penambahan data pada

Queue, data yang dimasukan

akan ada pada posisi terakhir

q.insert(D);

q.insert(E);

1.Antrian datang secara berurutan A, B dan C yang kemudian dimasukan ke dalam baris antrian. Urutan data masuk melalui bagian rear antrian.

A

B

C

Front

Rear

B C

Front

Rear

B C

Front

Rear

E

D

STIKOM

(25)

12

2.Setelah A dilayani, maka A akan keluar dari bagian Front baris antrian.

3.Kemudian ada antrian baru yang masuk yaitu D dan E secara berurutan masuk melalui bagian rear lagi. Dan seterusnya. Dalam proses bisnis, terdapat berbagai contoh dari berbagai proses yang menciptakan/menimbulkan antrian. Menurut Suad Husnan (1982), terdapat model antrian yang berbentuk antrian secara single

channel/satu jalur dan antrian secara multiple channel/lebih dari satu

jalur :

1. Single Channel Queue

Merupakan bentuk antrian yang paling sederhana. Single

channel menyatakan bahwa hanya ada satu fasilitas pelayanan atau

dapat juga dikatakan untuk memasuki sistem tersebut hanya ada satu jalur. Atau lebih dari satu jalur tunggu dengan pelayanan yang berbeda-beda.

Gambar 2.2 Single Channel Queue

STIKOM

(26)

13

2. Multiple Channel Queue

Multiple channe queuel merupakan suatu model antrian yang

memiliki jumlah fasilitas pelayanan lebih dari satu channel pelayanan.

Gambar 2.3 Multiple Channel Queue satu jenis layanan

Adapun multiple channel queue dengan lebih dari satu jenis layanan, dimana seseorang mengambil nomor antrian sesuai dengan urutan antrian namun pada jalur tunggu pada jenis layanan yang berbeda.

STIKOM

(27)

14

Gambar 2.4 Multiple Channel Queue dengan Pelayanan Yang Berbeda

3. Multiple Channel Queue Dengan Forwarding

Merupakan antrian merupakan penerapan dari multiple channel

queue dengan lebih dari satu jenis layanan dengan kemampuan

memforward sebuah nomor ke jenis layanan yang berbeda tanpa perlu mengambil nomor antrian lagi dan diberikan prioritas sesuai dengan nomor antrianya. Dimana nomor antrian yang lebih kecil akan tetap mendapat pelayanan lebih dahulu. Ini merupakan implementasi dari

multiple channel queue dimana terdapat multi server atau multi

layanan yang mana jenis layanan lebih dari 1 layanan.

STIKOM

(28)

15

Gambar 2.5 Multiple Channel Queue Dengan Forwarding

2.2. Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah kumpulan elemen yang saling terkait dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) (Soehandoro, 2004). Elemen-elemen sistem antara lain :

1. Tujuan, adalah hal yang ingin dicapai dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan, masalah, prosedur pencapaian tujuan.

STIKOM

(29)

16

2. Batasan, adalah batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem. Dapat berupa peraturan-peraturan, biaya-biaya, peralatan dan lain-lain.

3. Kontrol, adalah pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa kontrol masukan data, keluaran dan pengoperasian.

4. Input, adalah bagian dari sistem yang menerima data masukan.

5. Proses, adalah bagian dari sistem yeng memproses data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima berupa klarifikasi, peringkasan dan pencarian.

6. Output, adalah bagian dari sistem yang bertugas menampilkan

keluaran atau tujuan akhir dari sistem.

7. Umpan balik, berupa perbaikan dan pemeliharaan.

2.3. Use Case Diagram

Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antasa use case dan aktor (Sholiq, 2006). Dimana, aktor merupakan orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. Komponen dari use case diagram antara lain :

STIKOM

(30)

17

1 Bussiness

Actor

Mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem.

2 Use Case Gambaran fungsionalitas dari suatu

sistem, sehingga customer atau

pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.

3 Flow Event Menunjukan aliran event.

Elemen-elemen yang ada di dalam use case diagram dihubungkan dengan relasi-relasi yang menunjukan interaksi antar elemen. Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:

1. Association, menghubungkan link antar element.

2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah

elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.

3. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara

ke elemen lainnya.

4. Aggregation, bentuk association dimana sebuah elemen berisi

elemen lainnya.

STIKOM

(31)

18

Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram:

1. <<include>> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.

2. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.

3. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.

2.4. Entitas Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) dan dikenal juga dengan

Entity Relationship Model (ERM) adalah sebuah model konseptual

dari data yang menggambarkan keadaan sebenarnya dari entities dan

relationships sebagai suatu cara untuk menggambarkan relational

database (Wahyudi, 2008). Dengan menggunakan ERD ini, dapat

dilihat dengan jelas hubungan antar file-file database dan melalui ERD ini seorang programmer diharapkan dapat menentukan seperti apakah program yang akan dibuat nantinya.

STIKOM

(32)

19

Entity atau Entitas adalah sebuah objek yang ada di suatu unit

usaha yang akan dibuat komputerisasinya, atau entitas adalah suatu objek yang unik yang bisa dibedakan antara satu objek dengan objek lainya (Wahyudi, 2008). Attribute atau Atribut adalah karakteristik yang biasa untuk menggambarkan seluruh atau sebagian dari record

(Wahyudi, 2008). Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau

relationship. Jenis-jenis atribut :

1. Key, Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity

secara unik. Contoh : nomor induk pegawai.

2. Atribut Simple : Atribut yang bernilai tunggal. Contoh : nama, tanggal lahir

3. Atribut Multivalue : Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant entity. Contoh : gelar, nomor telepon.

4. Atribut Composite : Suatu atribut yang terdiri dari beberapa

atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu. Contoh :

Nama yang dibagi menjadi nama depan, namah tengah dan nama belakang.

5. Atribut Derivatif : Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain. Contoh : tanggal lahir menghasilkan atribut umur.

STIKOM

(33)

20

Relationship adalah keterhubungan atau keterkaitan antara

entitas satu dengan entitas lainya. Cardinality ratio contraint

merupakan menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity

dengan entity lainnya. Terdapat tiga Jenis cardinality ratio contraints, satu pada satu (1:1), satu pada banyak (1:N/ N:1) dan banyak pada banyak (M:N).

1.One to one Relationship (1:1)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu.

Gambar 2.6 One-to-One Relationship

2.One to many relationship (1:N/ N:1)

[image:33.595.45.545.112.721.2]

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik, banyak lawan satu.

Gambar 2.7 One-to-Many Relationship

Karyawan Karyawan_resume

Area Manager

STIKOM

(34)

21

3.Many to many Relationship (M:N)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak.

Gambar 2.8 Many-to-Many Relationship

2.5.Database

Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi

sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu (Kristanto, 1993). Suatu Basis Data adalah koleksi data yang bisa mencari secara menyeluruh dan secara sistematis memelihara dan me-retrive

informasi (Simarmata, 2007). Komponen-komponen dari database

antara lain :

1. Entity/Entitas, adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang

informasinya direkam. Contoh untuk di Universitas : mahasiswa, mata kuliah, dosen, fakultas, jurusan dan lain-lain.

2. Atribute/Atribut, adalah sifat, prilaku atau ciri yang dimiliki

oleh suatu entitas. Atribute juga disebut sebagai data elemen,

Karyawan_kantor Kantor_karyawan

STIKOM

(35)

22

data field atau data item. Contoh atribut mahasiswa : nama,

nim, jurusan, alamat, nama orang tua dan lain-lain.

3. Data Value, adalah data aktual atau informasi yang disimpan

pada tiap data elemen atau atribute. Data value adalah isi dari

atribute.

4. Record/Tuple, adalah kumpulan elemen-elemen yang saling

berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.

2.5.1.Relational Database Management System (RDBMS)

Relational Database Management System (RDBMS) atau

Sistem Manajemen Basis Data Relasional adalah sustu istilah yang digunakan untuk menguraikan keseluruhan deretan program untuk mengelola sebuah basis data relasional dan komunikasi mesin basis data relasional (Simarmata, 2007).

Ada tiga prinsip dalam RDBMS :

1. Data definition : Mendefinisikan jenis data yang akan dibuat

(dapat berupa angka atau huruf), cara relasi data, validasi data dan lainnya.

STIKOM

(36)

23

2. Data Manipulation : Data yang telah dibuat dan didefinisikan

tersebut akan dilakukan beberapa pengerjaan, seperti menyaring data, melakukan proses query, dan sebagainya.

3. Data Control : Bagian ini berkenaan dengan cara

mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan sebagainya.

Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database

harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan

database. Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan

dengan dua cara :

1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query

language).

2. Dengan menggunakan program aplikasi.

2.5.2. SQL (Structured Query Language)

SQL singkatan dari Structured Query Language. SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database

(Irmansyah, 2003). SQL mula-mula didefinisikan oleh ISO

(International Standars Organization) dan ANSI (American National

STIKOM

(37)

24

Standards Institute), bahasa ini merupakan standar untuk Relational

Database Management Systems (RDBMS).

Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti : update data pada database, atau menampilkan data dari database. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti : Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, dan sebagainya. Setiap software database

mempunyai bahasa perintah/syntax yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama.

Perintah-perintah tersebut antara lain : "SELECT", "INSERT", "UPDATE", "DELETE", "CREATE", DAN "DROP", yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk memanipulasi sebuah database. Di bawah ini adalah beberapa contoh perintah-perintah query dalam Microsoft SQL Server :

1. Create : digunakan untuk membuat tabel baru.

Contoh : create table empinfo (Id varchar (5), first_name varchar(15), last_name varchar(20), address varchar(30), city

varchar(20), state varchar(20));

2. Select : digunakan untuk menampilkan data sesuai kriteria yang

kita tentukan.

STIKOM

(38)

25

Contoh : select first_name, last_name, city from empinfo where city <> 'Payson';

3. Insert : digunakan untuk menyisipkan atau menambah baris

pada tabel.

Contoh : insert into empinfo (first_name, last_name, address, city, state) values ('Luke', 'Duke', '2130 Boars Nest',

'Peachtree’, 'Georgia');

4. Update : digunakan untuk mengupdate atau merubah isi data

dalam tabel.

Contoh : update empinfo set address = ‘Jl.Bojong 12’, city =

‘Depok’, State = ‘West Java’ where id=32382;

5. Delete : digunakan untuk menghapus baris/record data dalam

tabel

Contoh : delete from empinfo where lastname = 'May';

6. Drop : digunakan untuk menghapus tabel Contoh : drop table empinfo;

2.6. Komunikasi Serial

Komunikasi serial adalah salah satu metode komunikasi data di mana proses pengiriman data dilakukan satu per satu sehingga diperlukan penghantar kirim data dan terima data (Ariyus, 2008).

STIKOM

(39)

26

Dimana, data dikirimkan dalam bentuk pulsa listrik yang disebut dengan bit secara berkelanjutan. Penerima juga menerima data dalam bentuk bit secara satu per satu secar berkelanjutan.

Komunikasi serial memiliki protokol komunikasi. Berikut ini adalah beberapa istilah dalam protokol komunikasi RS-232-C :

1. Baud Periode

Kecepatan transmisi data pada komunikasi serial dikenal dengan Baud Periode yang diukur dalam satuan bit per second. Nilai-nilai Baud Periode/Baud Rate diantaranya : 50, 110, 300, 600, 1200, 2400, 4800, 9600, 19200.

2. Marking state.

Periode waktu selama tidak ada data yang dikirim. Selama kondisi marking, outputline pengirim selalu logic 1 (High).

3. Start bit.

Logika '0 ' (Low) menunjukkan transmisi data dimulai. Kondisi

low yang terjadi pada start bit dinamakan spacing state. 4. Karakter bit.

Berisi data dengna jumlah 5, 6, 7 atau 8 bit. Bit pertama yang dikirim adalah LSB.

STIKOM

(40)

27

5. Paritybit

Parity bit adalah bit pilihan yang dikirim setelah karakter bit

untuk mendeteksi error transmisi. Ada dua macam parity yaitu

parity genap dan parity ganjil. Jika parity genap yang dipilih,

parity bit yang berlogika T (High) sehingga jumlah bit logika T

pada karakter bit dan parity bit adalah genap. Jika parity ganjil yang dipilih, parity bit membuat jumlah bit logika T pada karakter bit dan parity bit adalah ganjil. Jika terjadi error maka penerima akan set error flag pada spesial register.

6. Stop bit

Satu, satu setengah dan dua bit berlogika '1' (High) akan dikirim setelah karakter bit atau parity bit jika ada parity bit. Dengan adanya stop bit dapat dipastikan bahwa penerima mempunyai waktu yang cukup untuk menerima karakter berikutnya.

Hardware yang menggunakan prinsip komunikasi serial yang

berhubungan dalam pengerjaan tugas akhir kali ini adalah pole display

dan display seven segment. Namun kali ini penulis menggunakan pole

display.

STIKOM

(41)

28

Gambar 2.9 Pole Display.

2.7. Realtime System

Dhamdhere (2003) mengungkapkan definisi tentang Real Time

Application sebagai aplikasi yang memerlukan respon setiap saat dari

komputer sistem untuk mencegah kegagalan komputasi. Ketika aplikasi melakukan request, komputer sistem harus melakukan komputasi dan memberikan hasil atau melakukan aksi atau menjalankan perintah yang diberikan sesuai request pada periode waktu tertentu (Dhamdhere, 2003). Real Time System digunakan jika sustu operasi memerlukan ketepatan waktu dari prosesor atau aliran data, dan sering digunakan sebagai pengontrol terhadap aplikasi-aplikasi tertentu (Kusumadewi, 2000). Dua bentuk Real-Time System

yaitu :

STIKOM

(42)

29

1. Hard Real-Time Task, menjamin critical task dapat diselesaikan

tepat pada waktunya, karena jika tidak akan mengakibatkan kerusakan dan kesalahan fatal pada sistem.

2. Soft Real-Time task, memberikan prioritas criticak task

dibandingkan dengan task yang lainya sehingga task tersebut dapat diselesaikan dengan segera. Critical task adalah proses yang dilakukan pada sebuah kejadian dan di operasikan secara berulang ulang dan terjadwal.

Pada bahasan ini, akan digukanan Hard Real-Time task karena perubahan data antrian yang tidak tentu membuat data nomor yang baru masuk, dipanggil dan sudah dilayani harus didata dengan cepat untuk menghindari kekacauan nomor antrian jika terjadi listrik mati.

STIKOM

(43)

30 BAB III

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Metode Penelitian

Dalam perancangan sistem ini, metodologi penelitian yang penulis pakai adalah sebagai berikut :

a) Analisis

Penulis melakukan analisis permasalahan yang terjadi dan melihat kebutuhan dari sistem yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan. Dimulai dengan melakukan analisis model antrian dan membuat blok diagram.

b) Studi literatur

Penulis mencari literatur untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan permasalahan antrian dalam kehidupan sehari-hari melalui buku dan karya tugas akhir sebelumnya.

c) Pengamatan/Observasi

Cara ini dilakukan untuk mengamati dan meneliti cara kerja aplikasi antrian di tempat-tempat pelayanan customer guna mengetahui berlangsungnya proses antrian untuk memperoleh

STIKOM

(44)

31

sebuah informasi dalam melakukan pembuatan perangkat lunak sistem antrian yang akan dibuat.

d) Desain

Penulis kemudian merancang hasil analisa dalam bentuk diagram cara kerja aplikasi dan Use Case Diagram, flowchart

hinggal metode pembuatan aplikasi. e) Implementasi dan evaluasi

Merupakan tahapan penerapan dan pengujian dari aplikasi sistem antrian yang telah dibuat.

3.2.Analisis Model Antrian

Dalam sistem antrian kali ini akan digunakan model antrian

multiple channel queue dengan forwarding. Dimana aplikasi mampu

melakukan forwarding nomor antrian ke jalur antrian pada layanan yang berbeda. Misalnya seseorang telah antri dan mendapatkan pelayanan di Customer Service, kemudian dia akan diforward ke kasir untuk melakukan pembayaran tanpa perlu mengambil nomor antrian lagi.

Nomor yang diforward tetap akan mendapatkan prioritas sesuai dengan nomor antrian yang telah diambilnya seperti pada gambar 3.1. Nomor antrian 1 sudah dilayani pada Loket 2 di jenis

STIKOM

(45)

32

layanan 1. Setelah di forwarding ke jenis layanan 2, maka nomor antrian 1 mendapatkan prioritas lebih tinggi dibandingkan nomor antrian yang lebih besar, sehingga nomor antrian 1 dilayani lebih dahulu dari pada nomor 9 dan 11.

Gambar 3.1 Multiple Channel Queue Dengan Forwarding

STIKOM

(46)

33 3.3. Analisis Metode Pembuatan Aplikasi

Pada bagian ini, penulis menjelaskan mulai dari blok diagram,

flowchart dan metode pembuatan aplikasi.

Gambar 3.2 Blok Diagram Cara Kerja aplikasi

Penjelasan blok diagram cara kerja aplikasi :

1. Komputer ambil nomor antrian dan mempu membuat nomor antrian yang kemudian dicetak oleh printer yang terhubung dengan komputer ambil nomor.

2. Nomor antrian akan tersimpan di komputer server untuk menunggu panggilan. Komputer server menampilkan nomor urut yang mendapat panggilan saat itu (nomor antrian terakhir) dan di Customer Service mana akan dilayani.

Database Server

Pemanggil Suara Generate Nomor Antrian

Print Nomor

Dataset Queue

Komunikasi Serial Dataset Queue

Komputer Ambil Nomor Komputer Server

Komputer Client/Customer Service

Dataset Queue

STIKOM

(47)

34

3. Customer Service akan memberi perintah pada aplikasi untuk

memanggil nomor antrian berikutnya.

4. Komputer server akan merespon dan melakukan panggilan suara. Kemudian akan menampilkanya di monitor display

nomor antrian.

Dari blok diagram pada gambar 3.2, aplikasi berjalan sebagai berikut dijelaskan dalam flowchart.

Gambar 3.3 Flowchart mengambil Nomor Antrian

Gambar 3.4 Flowchart memanggil Nomor Antrian

Dalam pengerjaan aplikasi, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Mulai Memilih Layanan Membuat Nomor Antrian Mencetak Nomor Antrian Selesai Mulai Int NoAntrian, String terbilang, Array BilAngka Merubah NoAntrian angka ke bentuk

terbilang.

Terbilang = Funtion terbilang(No.Antrian) BillAngka=ter bilang.splitTo Array Menmanggil Modul Suara sesuari array Memutar

Modul Suara Selesai

STIKOM

(48)

35

1. Merekam file suara.

File suara merupakan file yang akan diputar ketika customer

service memanggil nomor antrian. File-file suara ini berupa

angka-angka, bilangan, dan besaran bilangan sesuai dengan pengucapan bilangan dalam bahasa Indonesia. Bilangan tersebut antara lain:

Tabel 3.1 Perencanaan file suara yang akan digunakan Kata Angka/Bilangan Kata Besaran Bilangan Satu, Dua, Tiga, Empat,

Lima, Enam, Tujuh,

Delapan, Sembilan, Sepuluh, Sebelas, Seratus, Seribu

Belas, Puluh, Ratus, Ribu

Dengan asumsi jumlah antrian per harinya hanya mencapai ratusan dan tidak mencapai ribuan. Namun masih disiapkan untuk kata “Ribu”.

2. Membangun database.

Database yang dibangun akan digunakan untuk keperluan

aplikasi dalam mencatat semua transaksi yang terjadi. Database

akan dibuat berdasarkan desain ERD yang telah dijelaskan sebelumnya.

STIKOM

(49)

36

3. Membangun aplikasi.

Selanjutnya adalah membangun aplikasi dengan menggunakan

file-file suara dan database yang telah dibangun.

3.4. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk menggambarkan kemampuan atau kegunaan yang dimiliki aplikasi. Use Case diagram terdiri dari beberapa aktor dan use case yang saling berhubungan, yang menggambarkan kegunaan aplikasi. Berikut ini adalah use case

diagram melayani antrian :

Gambar 3.5 Use Case Melayani Antrian

Memberikan Feedback

Memanggil

Cust. Service Login

<<include>>

Melayani

<<include>>

Mengambil Nomor Antrian Customer

STIKOM

(50)

37

Pada gambar 3.5 use case diagram melibatkan 2 aktor, yaitu

Customer Service dan Customer. Customer mengambil nomor antrian

untuk bisa masuk ke waiting line sesuai dengan layanan yang diinginkan. Customer Service yang sebelumnya sudah melakukan

login kemudian memanggil nomor antrian sesuai urutan antrian dan

jenis layanan yang dilayani pada counter tersebut. Setelah dipanggil,

customer yang bersangkutan akan datang ke counter untuk

[image:50.595.43.507.218.695.2]

mendapatkan pelayanan. Setelah selesai, Customer Service akan mendapatkan feedback dari customer atas pelayanan yang diberikan dan disimpan. Selanjutnya adalah use case administrator :

Gambar 3.6 Use Case Administrator

Mencetak Rekap Data Login

Membuat Rekap Data Feedback

<<extend>> <<include>>

Managemen/Pimp inan Manajemen Data Layanan

Manajemen User/Cust. Service Manajemen Counter

Admin

STIKOM

(51)

38

Pada gambar 3.6 use case Administrator melibatkan 2 aktor yaitu Admin dan Manajer/Pimpinan. Dimana admin dapat melakukan manajemen counter, yaitu menambah, mengurangi dan mengatur ulang counter yang sudah ada sesuai dengan keperluan perusahaan. Manajemen data layanan, yaitu menambah, mengurangi dan mengatur jenis dan jumlah layanan yang ada yang digunakan dalam sistem antrian. Manajemen User/Customer Service, yaitu mendaftarkan user baru dan mengedit data user/Customer Service yang nantinya akan bertugas. Membuat dan mencetak rekap data pelayanan, yaitu membuat rekap data tentang kepuasan Customer terhadap layanan dari

Customer Service yang kemudian diserahkan kepada

Manajer/Pimpinan.

3.5. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan alur jalanya aplikasi berupa

aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh aktor yang telah digambar pada

use care diagram pada sub bab sebelumnya. Berikut ini adalah activity

diagram melayani antrian :

STIKOM

(52)

39

Gambar 3.7 Activity Diagram Melayani Antrian

Aktivitas pada gambar 3.7 dimulai ketika customer mengambil nomor antrian, setelah data di load kemudian Customer Service

memanggil nomor antrian. Jika nomor yang dipanggil tidak datang makan Customer Service akan memanggil nomor selanjutnya. Jika

customer yang bersangkutan datang, maka dilanjutkan melayani

customer. Setelah selesai melayani, customer akan memeberikan

feedback kepada Customer Service. Selanjutnya, jika perlu melakukan

forwarding, maka nomor antrian tersebut akan diforward ke layanan

Memberikan Feedback Mengambil Nomor Antrian Membuka/Load Data Antrian Memanggil Nomor Antrian Tidak Datang Melayani Antrian Datang Mendata Feedback Menyimpan Data Feedback Memerluk an Forwarding Antrian?

Tidak Diperlukan Melakukan Forwarding Antrian

Diperlukan

Cust. Serv ice Customer

STIKOM

(53)

40

lainya. Ada beberapa kondisi yang dialami oleh nomor antrian yang digambarkan dalam statechart diagram nomor antrian pada gambar 3.8 berikut :

Gambar 3.8 Statechart Diagram Nomor Antrian

Nomor menunggu adalah keadaan dimana nomor antrian yang sudah diambil namun belum dipanggil oleh operator/Customer

Service untuk mendapatkan pelayanan. Nomor antrian dipanggil

adalah nomor antrian yang sebelumnya menunggu dan telah dipanggil oleh operator/Customer Service untuk dilayani. Kondisi ini termasuk diantaranya nomor yang dipanggil tapi tidak datang. Setelah dipanggil, nomor antrian bisa diforward atau tidak. Jika diforward, maka nomor antrian akan memiliki status diforward yang kemudian statusnya sama dengan nomor antrian menuggu yang menunggu untuk

Nomor Antrian Menunggu

Nomor Antrian Diforward do/ Update Pilihan Layanan Nomor Antrian

Dipanggil

STIKOM

(54)

41

dipanggil oleh operator. Selanjutnya adalah activity diagram

administrator :

Gambar 3.9 Activity Diagram Administrator

Pada gambar 3.9, admin melakukan administrasi terhadap data dengan login terlebih dahulu. Administrasi data yang dapat dilakukan oleh admin antara lain, Manajemen counter, jumlah dan jenis counter

dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Setiap counter yang telah dibuat dapat disesuaikan lagi sesuai dengan keinginan. Manajemen layanan, jumlah dan jenis layanan dapat disesuaikan dengan menambah

Manajemen Counter

Buka Counter Baru

Edit Counter yg Sudah Ada

Login Logout Manajemen Layanan Membuka Layanan Baru Edit Layanan yg Sudah Ada

Manajemen User

Mendaftarkan User Baru

Edit Data User Mapping

Layanan

Admin

STIKOM

(55)

42

layanan baru, mengurangi layanan dan mengatur ulang layanan yang sudah ada. Manajemen user, admin dapat menambah/mendaftarkan

user baru jika terjadi penambahan karyawan dan perubahan data karyawan.

3.6. Class Diagram

Class diagram menggambarkan hubungan antar class-class

yang ada secara statik. Dalam class diagram ini dibagi menjadi 2 jenis kegunaan utama yaitu untuk adminirtrasi data dan untuk melayani antrian. Berikut ini adalah class diagram aplikasi :

STIKOM

(56)

43

Gambar 3.10 Class Diagram Aplikasi Sistem Antrian

STIKOM

(57)

44 3.6.1.Administrasi Data

Merupakan proses pengolahan data, antara lain : data user,

counter dan layanan. Modul ini menyediakan method-method yang

berhubungan dengan pengolahan data user, counter dan layanan. Tabel 3.2 Class mdiFormAdmin

mdiFormAdmin

Kegunaan Sebagai form mdi pada proses administrasi data Dependency -

Class Induk -

Atribut Kegunaan - -

Method Kegunaan showControlLayanan_Ite

mClick

Memberikan event kepada button

showControlLayanan untuk memanggil form

ControlLayanan showControlCounter_Ite

mClick()

Memberikan event kepada button

showControlCounter untuk memanggil form

ControlCounter showControlUser_ItemCl

ick

Memberikan event kepada button showControlUser untuk memanggil form ControlUser

showRekapData_ItemClic k

Memberikan event kepada button showRekapData untuk memanggil form RekapData

Tabel 3.3 Class LoginFormAdmin

LoginFormAdmin

Kegunaan Sebagai form login untuk hak akses aplikasi Dependency mdiFormAdmin, ModulAdmin

Class Induk -

Atribut Kegunaan

idUser Sebagai id untuk mendapat akses aplikasi Password Password/kata sandi

hakAkses Hak akses yang dimiliki. Dalam hal ini hanya hak akses admin yang diberikan akses.

Method Kegunaan

LoginForm_Load Konfigurasi awal saat form di load

OK_Click Menjalankan query login dan mencocokan username

dan password yang dimasukan.

STIKOM

(58)
[image:58.595.77.551.127.748.2]

45

Tabel 3.4 Class controlMasterLayanan

controlMasterLayanan

Kegunaan Sebagai form untuk proses administrasi data layanan Dependency mdiFormAdmin

Class Induk -

Atribut Kegunaan

daLayanan Data adapter untuk semua data layanan dari tabel layanan

dtLayanan Datatable untuk menampung data dari daLayanan Method Kegunaan

loadData Mengambil semua data yang diperlukan dari

database

controlMasterLayanan _Load

Memanggil method loadData()pada saat form Load. btnNew_Click Menambahkan satu record baru untuk data layanan. btnSave_Click Menyimpan perubahan yang dilakukan oleh admin

terhadap data layanan.

btnRemove_Click Menghapus satu record data layanan cbFilter_SelectedIndexCh

anged

Memfilter record yang sudah tersimpan.

STIKOM

(59)
[image:59.595.86.556.128.680.2]

46

Tabel 3.5 Class controlCounter

controlCounter

Kegunaan Sebagai form untuk proses administrasi data counter Dependency mdiFormAdmin

Class Induk -

Atribut Kegunaan

daCounter Dataadapter untuk semua data counter dari tabel

counter

daM Dataadapter untuk semua data counter dari tabel

counter monitoring

dtCounter Datatable untuk semua data counter dari tabel

counter

dtM Datatable untuk semua data counter dari tabel

counter monitoring

Method Kegunaan

loadData Mengambil semua data yang diperlukan dari

database

controlCounter_Load Memanggil method loadData()pada saat form Load. btnNew_Click Menambahkan satu record baru untuk data counter. btnSave_Click Menyimpan perubahan yang dilakukan oleh admin

terhadap data counter.

btnRemove_Click Menghapus satu record data counter

gridView_CellFormatting Mengatur layout datagridview yang digunakan untuk menampilkan data counter.

gridView_CellValueChan ged

Menjalankan event ketika terjadi perubahan terhadap isi cell dari datagridview untuk mencegah entry data yang tidak valid.

gridView_MouseClick Menjalankan event ketika terjadi perubahan terhadap isi cell dari datagridview untuk mencegah entry data yang tidak valid.

pickerNumber_ValueCha nged

Sebagai validasi input data angka ke dalam sebuah

cell.

STIKOM

(60)
[image:60.595.75.555.129.636.2]

47

Tabel 3.6 Class ControlLayanan

ControlLayanan

Kegunaan Sebagai form untuk proses mapping layanan Dependency mdiFormAdmin, controlMasterLayanan Class Induk -

Atribut Kegunaan

da1 Sebagai data adapter untuk data layanan yang belum di-mapping

da2 Sebagai datatable untuk data layanan yang belum

di-mapping

daCb Sebagai dataadapter untuk data counter yang akan ditampilkan di combobox

dt1 Sebagai dataadapter untuk data layanan yang sudah di-mapping

dt1 Sebagai datatable untuk data layanan yang sudah

di-mapping

dtCb Sebagai datatable untuk data counter yang akan ditampilkan di combobox

Method Kegunaan

loadData Mengambil semua data yang diperlukan dari

database

ControlLayanan_Load Memanggil method loadData()pada saat form Load danmelakukan fill data ke kontrol-kontrol pada form. cbCounter_Click Mengambil data dari database untuk ditampilkan di

cbCounter. cbCounter_SelectedIndex

Changed

Menjalankan event ketika terjadi perubahan pada

combobox cbCounter.

btnAdd_Click Menambahkan/mapping 1 layanan ke counter

tertentu

btnAddAll_Click Menambahkan/mapping semua layanan ke counter

tertentu

btnRemove_Click Menghilangkan 1 layanan dari counter tertentu btnRemoveAll_Click Menghilangkan semua layanan ke counter tertentu

STIKOM

(61)
[image:61.595.61.553.124.635.2]

48

Tabel 3.7 Class controlUser

controlUser

Kegunaan Sebagai form untuk proses administrasi user Dependency mdiFormAdmin

Class Induk -

Atribut Kegunaan

daUser Dataadapter untuk semua data user

dtUser Datatable untuk menampung hasil dari daUser Method Kegunaan

loadData Mengambil semua data yang diperlukan dari

database

controlUser_Load Memanggil method loadData()pada saat form Load. btnNew_Click Menambahkan satu record baru untuk data counter. btnSave_Click Menyimpan perubahan yang dilakukan oleh admin

terhadap data counter.

btnRemove_Click Menghapus satu record data counter

cbFilter_SelectedIndexCh anged

Memfilter record yang sudah tersimpan.

Tabel 3.8 Class rekapData

rekapData

Kegunaan Sebagai form untuk proses administrasi rekap data Dependency mdiFormAdmin

Class Induk -

Atribut Kegunaan

daRekap Dataadapter untuk semua data rekap hasil melayani

customer

dtRekap Datatable untuk menampung hasil dari daRekap Method Kegunaan

loadData Mengambil semua data yang diperlukan dari

database

rekapData_Load Memanggil method loadData()pada saat form Load. viewLaporan Melihat laporan rekap data

Setiap class yang disebutkan diatas memudahkan admin untuk melakukan pengaturan counter dan konfigurasi layanan serta membuat laporan jika diperlukan oleh manajer/pimpinan. Class

mdiFormAdmin pada tabel 3.2 merupakan form induk yang digunakan

STIKOM

(62)

49

untuk memanggil form-form children di bawahnya. Sehingga memudahkan bernavigasi dari satu form ke form lainya. Class LoginFormAdmin pada tabel 3.3 berguna sebagai hak akses ke aplikasi.

Class ControlMasterLayanan pada tabel 3.4 berguna untuk

menambah, meghapus dan mapping layanan ke counter, sehingga dapat diatur sebuah counter dapat melayani hanya satu jenis layanan atau berbagai layanan. Class controlCounter pada tabel 3.5 merupakan form untuk mengontrol counter yang telah dibuat dan tersimpan ke tabel master counter. Admin dapat mengubah jumlah dan nama counter sesuai dengan kebutuhan memalui class ini. Class

ControlLayanan pada tabel 3.6 mengatur jenis dan jumlah layanan yang diperlukan dan melanjutkan kerja dari class controlCounter pada tabel 3.5 untuk melakukan mapping layanan yang telah dibuat ke

counter tertentu dimana admin dapat mengatur layanan apa saja yang

dilayani di sebuah counter. Class controlUser pada tabel 3.7 digunakan untuk mengatur dan menambah user yang boleh mengakses aplikasi, ini diperlukan jika terjadi penambahan atau pergantian pegawai.

STIKOM

(63)

50 3.6.2.Melayani Antrian

Merupakan proses mulai dari mengambil nomor antrian, memanggil, menerima feedback, hingga melakukan forwarding.

Tabel 3.9 Class ambilNomor

ambilNomor

Kegunaan Sebagai form untuk mengambil nomor antrian yang dilakukan oleh customer

Dependency ControlLayanan Class Induk -

Atribut Kegunaan

daNew Dataadapter untuk nomor antrian yang baru

daLayanan Dataadapter untuk semua jenis layanan yang tersedia dtNew Datatable untuk menampung hasil dari daNew dtLayanan Datatable untuk menampung hasil dari daLayanan Method Kegunaan

tampil_nomor Menampilkan nomor antrian yang diambil oleh

customer pada form ambilNomor

ambilAntrian Mengambil list nomor antrian yang sudah diambil untuk menghitung nomor antrian yang akan diambil oleh customer selanjutnya

loadLayanan Mengambil semua data yang diperlukan dari

database

ambilNomor_Load Menjalankan semua method yang dibutuhkan saat program startup

gridMenu_CellClick Menghasilkan nomor antrian berdasarkan jenis layanan yang dipilih

PrintDocument1_PrintPag e

Mencetak nomor antrian Timer1_Tick Merefresh data dari database

STIKOM

(64)
[image:64.595.70.549.117.690.2]

51

Tabel 3.10 Class mdiFormClient

mdiFormClient

Kegunaan Sebagai form mdi untuk counter/Customer Service Dependency -

Class Induk -

Atribut Kegunaan - -

Method Kegunaan

mdiFormClient_Load Konfigurasi awal form

AntrianToolStripMenuIte m_Click

Memanggil form untuk melayani antrian SettingToolStripMenuIte

m1_Click

Memanggil form setting Tabel 3.11 Class ModulClient

ModulClient

Kegunaan Sebagai modul untuk menampung variabel login pada form login dan client

Dependency - Class Induk -

Atribut Kegunaan

idUser Sebagai id untuk mendapat akses aplikasi Password Password/kata sandi

hakAkses Hak akses yang dimiliki. Method Kegunaan

createFileConfigINI Membuat file„konfigurasi.ini‟ yang berguna untuk menyimpan konfigurasi/setting program

readFileConfigINI Membaca file„konfigurasi.ini‟ yang berguna untuk menerapkan konfigurasi/setting yang telah dibuat

STIKOM

(65)
[image:65.595.76.555.127.775.2]

52

Tabel 3.12 Class antrianClient

antrianClient

Kegunaan Sebagai form untuk memanggil nomor antrian Dependency mdiFormClient, ModulClient

Class Induk -

Atribut Kegunaan

da Dataadapter yang menjadi adapter untuk

memanipulasi data nomor antrian

daAntrian Dataadapter yang berfungsi sebagai queue dari nomor antrian yang menunggu untuk dipanggil daForward Dataadapter untuk mengakses data layanan yang ada

untuk keperluan forward nomor antrian

daHistory Dataadapter yang menjadi adapter untuk memanipulasi data di tabel historyMelayani

daDisplay Dataadapter yang menjadi adapter untuk memanipulasi data di tabel counterMonitoring

dt Datatable untuk menampung data dari da

dtAntrian Datatable untuk menampung data dari daAntrian dtForward Datatable untuk menampung data dari daForward dtHistory Datatable untuk menampung data dari daHistory dtDisplay Datatable untuk menampung data dari daDisplay Method Kegunaan

loadAntrian Mengambil data nomor antrian dari tabel antrian loadListForward Mengambil data jenis layanan untuk keperluan

forwarding antrian ke jenis layanan tertentu loadHistory Mengambil data nomor antrian dari tabel

historyMelayani

loadDisplay Mengambil data nomor antrian dari tabel counterMonitoring untuk record form yang bersangkutan

Method Kegunaan

antrianClient_Load Menjalankan method loadAntrian, loadListForward, loadHistory dan loadDisplay saat form startup

btnPanggil_Click Memanggil nomor antrian dan memerintahkan form

antrian untuk melakukan panggilan suara

btnPanggilUlang_Click Mengulangi panggilan pada saat panggilan terhadap nomor tertentu, dimana nomor yang dipanggil masih sama dengan nomor yang dipanggil oleh method

btnPanggil_Click

btnFeedBack_Click Menerima input feedback dari customer

btnForward_Click Melakukan forwarding ke nomor antrian tertentu sesuai dengan combobox forwarding

cbForward_SelectedIndex Changed

Memilih pilihan tujuan forwarding menuju ke jenis antrian tertentu

Timer1_Tick Merefresh data

STIKOM

(66)
[image:66.595.67.550.116.700.2]

53

Tabel 3.13 Class LoginForm

LoginForm

Kegunaan Sebagai form login untuk hak akses aplikasi Dependency mdiFormClient, ModulClient

Class Induk -

Atribut Kegunaan

idUser Sebagai id untuk mendapat akses aplikasi Password Password/kata sandi

hakAkses Hak akses yang dimiliki. Method Kegunaan

LoginForm_Load Konfigurasi awal saat form di load

OK_Click Menjalankan query login dan mencocokan username

dan password yang dimasukan.

Tabel 3.14 Class setCounterId

setCounterId

Kegunaan Sebagai form untuk mengkonfigurasi form antrianClient Dependency -

Class Induk -

Atribut Kegunaan

daIdUser Dataadapter untuk mengakses data ID user

dtIdUser Datatable untuk menampung data yang dihasilkan oleh daIdUser

Method Kegunaan

loadData Meload semua data yang dibituhkan dari database

setCounterId_Load Menjalankan method loadData saat form startup

cbID_SelectedIndexChan ged

Mapping form/memberi ID pada form yang bersangkutan sesuai dengan yang terdaftar di

database

STIKOM

(67)
[image:67.595.104.556.122.620.2]

54

Tabel 3.15 Class antrian

antrian

Kegunaan Sebagai form untuk melakukan panggilan suara dan

menampilkan nomor yang dipanggil oleh form antrianClient Dependency antrianClient

Class Induk -

Atribut Kegunaan

daAntrian Dataadapter untuk mengambil nomor antrian dari tabel antrian.

daPanggil Dataadapter untuk mengambil nomor antrian yang sudah dipanggil dari tabel antrian.

daSisa Dataadapter untuk mengambil sisa nomor antrian yang menunggu.

dtAntrian Datatable untuk menampung data dari daAntrian dtPanggil Datatable untuk menampung data dari daPanggil dtSisa Datatable untuk menampung data dari daSisa Method Kegunaan

loadData Meload semua data yang dibituhkan dari database

antrian_Load Menjalankan method loadData saat form startup

Timer1_Tick Merefresh data dan data yang ditampilkan

FungsiTerbilang Menerjemahkan nomor antrian menjadi teks berupa kalimat terbilang dari nomor antrian tersebut suara Merubah teks terbilang dari sebuah nomor antrian

dan nomor counter menjadi array untuk melakukan panggilan suara dengan memainkan file suara sesuai

array yang merujuk ke nama file dengan format

“xxxx.wav”

Timer2_Tick Mengatur pemutaran file suara agar tidak terjadi tabrakan/menindih dengan memastikan bahwa panggilan sebelumnya telah diselesaikan sebelum melakukan panggilan selanjutnya

Customer mengambil nomor di form ambilNomor yang

ditampilkan pada tabel 3.9 yang kemudian disimpan ke dalam

database sesuai dengan jenis layanan yang diambilnya. Class

mdiFormClient pada tabel 3.10 membantu navigasi Customer Service

dari satu form ke form lainya. Class ModulClient pada tabel 3.11 menyimpan informasi login selama aplikasi berjalan. Class

STIKOM

(68)

55

antrianClient tabel 3.12 digunakan untuk memanggil nomor antrian yang dilakukan oleh Customer Service. Class LoginForm pada tabel 3.13 menjadi akses masuk ke aplikasi. Class setCounterId tabel 3.14 untuk mengatur/mapping

Gambar

Gambar 2.7 One-to-Many Relationship
Gambar 3.6 Use Case Administrator
Tabel 3.4 Class controlMasterLayanan
Tabel 3.5 Class controlCounter
+7

Referensi

Dokumen terkait

yaitu mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular dan penyakit infeksi untuk diawasi bila penyakitnya timbul dapat segera diobati 3.

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi

Berdasarkan ketentuan Pasal 41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, penyertaan modal daerah yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh

Setelah berhasil melakukan input pada setiap aspek penilaian kinerja maka akan menghasilkan empat laporan yang berkaitan dengan rekapitulasi penilaian kinerja yaitu

Ikatan structural yang diberikan Bank Bjb kepada nasabah seperti memudahkan nasabah dalam mengetahui informasi-informasi tentang perusahaan maupun informasi mengenai

kelengkapan koleksi buku (AI-1), kelengkapan koleksi karya ilmiah (AI-2), kelengkapan koleksi jurnal dan majalah (AI-3), kelengkapan koleksi surat kabar (AI-4),

Fisioterapi pada stroke sangat berperan dalam pelayanan rehabilitasi, NMES digunakan untuk mendidik kembali fungsi otot, membantu kontraksi otot, menguatkan otot, memelihara

Its characteristics make the designed method particularly suitable for remote sensing and video-surveillance applications, especially in those contexts where