Bab ini terdiri dari dua sub bab, yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi tentang rangkuman dari hasil penyelesaian masalah, sedangkan saran berisi tentang kemungkinan pengembangan sistem yang dibuat sehingga semakin sempurna.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. GRAND KOMPUTER
2.1Sejarah dan Perkembangan PT. Grand Komputer
PT. Grand Komputer berdiri pada bulan Oktober 1991, seiring dengan
perkembangan zaman dan tingginya permintaan pelanggan tentang pemeliharaan
fasilitas komputer di dalam perusahaan, maka perusahaan ini didirikan, dan mengacu
pada perusahaan yang bersifat customer oriented.
Pertama kali berdiri, perusahaan ini bergerak di bidang usaha jual beli
komputer dengan lokasi galeri yang sekaligus sebagai kantor beralamat di Jalan
Klampis Semolo barat IX no 7, Perum Wisma Mukti. Pada tahun 1995, Ir. Ade
Swandono, owner dari PT. Grand Komputer, sadar akan keterbutuhan pasar
komputerisasi yang tidak hanya dalam masalah pengadaan, tetapi juga service
maintenance, maka PT. Grand Komputer melakukan ekspansi sebagai perusahaan
yang juga melayani service maintenance komputer.
2.2Lokasi
PT. Grand Komputer mempunyai kantor yang beralamat di Jalan Klampis
Semolo barat IX no 7, Perum Wisma Mukti, Surabaya, Indonesia.
2.3Jenis Usaha
PT. Grand Komputer bergerak dalam penjualan dan pengadaan Hardware
komputer dengan segala aksesorinya serta service maintenance computer. PT. Grand
Komputer ini memiliki teknisi yang telah berpengalaman dalam bidangnya lebih dari
10 tahun serta telah memiliki lebih dari 100 pelanggan. Sejak melakukan ekspansi
usaha, pelanggan dari PT. Grand Komputer semakin bertambah jumlahnya,
dikarenakan perusahaan ini tidak hanya menyediakan peralatan komputerisasi yang
dibutuhkan, tetapi juga menyediakan jasa maintenance yang memang benar-benar
handal.
2.4Visi dan Misi PT. Grand Komputer
2.4.1 Visi PT. Grand Komputer
Tercapainya Pelayanan terhadap pelanggan dan juga Marketing yang
“Customer Oriented”, dengan mengedepankan teknologi serta kecepatan dan
ketanggapan untuk memenuhi kebutuhan customer.
2.4.2 Misi PT. Grand Komputer
1. Menyediakan Pelayanan dalam bentuk kepuasan, service, maupun jasa secara
berorientasi pada kepuasan pelanggan.
2. Menyediakan jasa service dan maintenance yang dapat dilakukan dimana saja
dengan kepentingan apapun yang berhubungan dengan komputerisasi.
9
3. Menyediakan tenaga yang ahli yang dapat dipercaya kehandalannya untuk
melakukan pelayanan.
2.5Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
PT. GRAND KOMPUTER
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
2.6Deskripsi Jabatan
General Manager : - Menjalankan proses agar visi misi tercapai
- Bertanggung jawab terhadap owner
- Melakukan evaluasi kerja
Technical Support : - Mengawasi dan menjalankan sistem pengerjaan jasa
- Mengatur jadwal pengerjaan service
- Evaluasi hasil kerja departemen technical support
Technisi : - Melakukan perawatan atas hardware perusahaan
- Melakukan service dan maintenance atas hardware
pelanggan
HRD Purchasing Sales Technisi Technical Support Support penggajian Admin Marketing Customer Service General ManagerHRD : - Overall evaluation atas kinerja semua department
- Melakukan recruitment
- Melakukan pengendalian mutu karyawan
- Menampung dan menindaklanjuti keluhan-keluhan
pelanggan yang berkenaan dengan pemberian layanan
Purchasing : - Bertanggung jawab atas pengadaan barang.
- Berhubungan dengan supplier atas segala macam
peralatan dan barang, baik untuk kebutuhan internal
maupun untuk kebutuhan penjualan.
- Mencari harga termurah dalam pembiayaan penjualan
dan jasa.
Sales : - Mencapai target penjualan perusahaan.
- Menindaklanjuti permintaan pelanggan dengan
profesional
- Mengevaluasi tingkat penjualan per periode.
- Memperbaiki kualitas customer service dan juga
11
BAB III LANDASAN TEORI
3.1Sumber Daya Manusia
Sumber Daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. (Charles R, 1995)
3.2Kinerja Karyawan
Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu. (Timpe, 1993, p. 3)
Kinerja yang tinggi dapat tercapai oleh karena kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota - anggotanya artinya para anggota mempercayai integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. Untuk mencapai kinerja yang tinggi memerlukan waktu lama untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen. (Sunarto, 2003)
3.3Absensi
Absen adalah tidak bekerjanya seorang pegawai pada saat hari kerja, karena sakit, izin, alpa atau cuti. Absensi adalah daftar administrasi ketidakhadiran pegawai (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007).
3.4Kedisiplinan
Kata kedisiplinan berasal dari bahasa Latin yaitu discipulus, yang berarti mengajari atau mengikuti yang dihormati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), menyatakan bahwa disiplin adalah:
a. Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya). b. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.
c. Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu.
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Karena sudah menyatu dengannya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya (Prijodarminto, 1994). Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2000), kedisiplinan hakikatnya adalah sekumpulan tingkah laku individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
13
3.5Sistem Informasi
Menurut Hartono (2001:11), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
3.6DFD (Data Flow Diagram)
Menurut Jogianto (1999:700) DFD (Data Flow Diagram) adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau data tersebut disimpan.
Keuntungan menggunakan DFD (Data Flow Diagram) adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Simbol-simbol menggunakan simbol dari Gane and Sarson dapat dilihat pada gambar
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian lebih tentang Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut :
2. Diperbolehkan untuk mengambil sumber data yang sama, dengan tujuan untuk menyederhanakan permodelan.
3. Hindari dialog-dialog yang tidak perlu dalam Data Flow Diagram
(DFD).
4. Untuk memudahkan membaca DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingakatan atau level dari atas ke bawah, yaitu :
a. Diagram Konteks
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan antar
terminator dan data store. b. Diagram Zero (Level 0)
Merupakan diagram yang berada diantara Diagram Konteks dan Diagram Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan Entity, Proses, alur data, dan datastore. c. Diagram Detail
d. Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram
Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :
15
Terminator mewakili entitas external yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang akan memberikan input maupun output dari sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan nama entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink). Terminator dapat juga berupa departemen, divisi, atau sistem diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
1. Terminator merupakan bagian atau lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.
2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja, organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator. 3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang
lain tidak dapat digambarkan pada DFD. b) Proses
Proses sering dikenal dengan nama Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem. Yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau
lebih menjadi output. Dilambangkan dengan lingkaran, atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul.
c) Data Store (Penyimpan Data)
Data store digunakan sebagai saran untuk pengumpulan data. Data store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang parallel dimana tertutup pada salah satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya.
Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan seperti : file
atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan data.
Table 3.1 Simbol – symbol pada Data Flow Diagram (Sumber:
17
3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Relasi Entitiadalah suatu alat untuk mempresentasikan model data yang ada pada sistem dimana terdapat Entity dan Relationship. Entity merupakan objek yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi dapat abstrak atau nyata, misal dapat berupa orang, objek atau waktu kejadian. Setiap entity mempunyai atribut atau karakteristik entity tersebut. Adapun elemen-elemen dari ERD ini adalah :
1. Entitas adalah sesuatu yang dapat diidentifikasikan di dalam lingkup pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dari sistem yang akan dikembangkan.
2. Atribut, entitas memiliki atribut yang berfungsi untuk menjelaskan karekteristik dari entitas.
3. Pengidentifikasian, data-data entitas memiliki nama yang berfungsi untuk mengidentifikasikan mereka. Sebuah identifikasi dapat bersifat unik atau tidak unik.
4. Hubungan atau relasi berfungsi untuk menunjukkan hubungan satu entitas dengan entitas lain. Hubungan ini boleh memiliki atribut. Banyaknya entitas dalam suatu relasi menunjukkan tingakat dari relasi yang bersangkutan, namun yang banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi adalah model yang menggunakan relasi tingkat dua atau yang disebut dengan hubungan biner. Hubungan biner ini memiliki tiga tipe yaitu hubungan biner satu ke satu, biner satu ke banyak dan hubungan biner banyak ke banyak.
Sedangkan relationship adalah hubungan yang mewujudkan pemetaan antar
entity. Fungsi untuk hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity. Jenis
Relationship diagram dapat berbentuk :
a. One to One
Yaitu relasi satu lawan satu yang terjadi bila satu record yang ada dalam satu entity/table hanya punya satu relasi pada file lain. Misalnya suatu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.
b. One to Many
Yaitu relasi satu lawan banyak yang terjadi bila record dengan kunci tertentu pada satu file mempunyai relasi banyak record pada file lain. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.
c. Many to Many
Yaitu relasi banyak lawan banyak yang terjadi bila kedua file
saling mempunyai relasi banyak record pada file yang lain. Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.
19
Table 3.2 Simbol – simbol pada Entity Relationship Diagram(Sumber:
daraliberty.wordpress.com)
3.8 PHP
PHP adalah server side scripting environtment yang dapat digunakan untuk mmbantu menjalankan aplikasi-aplikasi pada web server agar menjadi lebih
interaktif dan programmable Sutarman (2003; 10) Dengan PHP aplikasi-aplikasi yang ada di web server benar-benar akan dijalankan di web server tanpa mengharuskan adanya tambahan atau syarat tertentu untuk sisi client (web browser). PHP biasanya dijadikan sebagai module dalam suatu web server agar bisa mengeksekusi file-file PHP yang tersedia di web server . PHP dapat berjalan di hampri sekuruh platform, open source, dan berlisensi Gnu Public Licence
Sebagai tambahan untuk memanipulasi isi dari halaman web, PHP dapat mengirimkan HTTP header yang dapat digunakan unuk setting cookies, mengatur proses autentikasi dan me-redirect user. PHP juga mempunyai koneksi dengan banyak database termasuk dengan ODBC serta berinteraksi dengan beragam
library external library external yang membantu web developer untuk melakukan semuanya.
PHP menyatu dengan halaman web sehingga tidak dibutuhkan aplikasi khusus untuk membuatnya. Secara sintaks PHP serupa dengan bahasa C dan Perl.
Web developer itidak harus mendeklarasikan varieble sebelum menggunakannya dan dengan PHP mudah membuat array dan hash (array berasosiasi) .
Kelebihan-kelebihan dari PHP menurut Sutarman (2003;20) yaitu 1. Dipakai karena memiliki kecepatan akses yang tinggi
2. Dapat dijalankan pada beberapa web server yang berbeda dan sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, windows 98, windows NT, dan macintosh.
3. Diterbitkan secara gratis
4. Dijalakan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami, dan sebagainya.
5. Disebut sebagai bahasa yang embedded (bias ditempel atau diletakkan dalam tag HTML)
21
3.9 Database
Database dapat dipandang sebagai container yang berisi berbagai obyek seperti label, indeks, view, stored procedure, dan tablespace, sedangkan dari perspektif berbeda dapat dinyatakan sebagai kumpulan data yang membentuk basisi data.
Basis data dibentuk dari tabel. Dimensi kolom tabel menggambarkan elemen data, field atau atribut, dan dimensi baris mendiskripsikan record atau tuple yang dibentuk dari kumpulan field atau atribut. Secara logical struktur itu digambarkan dengan tiga komponen yaitu entitas, relasi, dan atribut (Situmorang, 2004:1).
3.10 Database MySQL
Menurut Sidik (2003; 5), MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB, yang pada saat itu bernama TcX Data Konsult AB sekitar tahun 1994-1995. MySQL sudah ada sejak 1979. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). MySQL digunakan oleh banyak portal-portal internet sebagai basis data dari informasi yang ditampilkan pada situs web. Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan basis data perusahaan-perusahaan skala menengah dan kecil. Istilah seperti table, basis dan kolom tetap digunakan dalam MySQL. Sebuah basis data yang terdapat pada MySQL mengandung satu atau beberapa table yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom.
22
4.1 Observasi
Penulis melakukan pengamatan langsung di PT. Grand computer Surabaya, dengan dibantu karyawan dari perusahaan ini sendiri. Dari hasil pengamatan tersebut diperoleh data langsung dari bagian Departemen Human Resource Management. Data-data yang diperoleh tersebut akan digunakan oleh penulis untuk membuat sistem absensi secara komputerisasi.
Pembangunan Sistem Absensi ini direncanakan selesai selama 160 jam kerja sesuai dengan permintaan dari pihak STIKOM Surabaya. Penulis selaku pengembang sistem juga membutuhkan bantuan dari pihak PT. Grand Komputer dalam hal pengumpulan hasil laporan manual yang selama ini dimiliki oleh perusahaan ini.
4.2 Analisa Sistem
Sistem yang diperlukan oleh perusahaan adalah sebuah sistem yang dapat menangani dan memenuhi semua proses yang ada secara komputerisasi dan juga menyimpan semua data yang dibutuhkan kedepan ke dalam suatu database, sehingga setiap kegiatan operasional dapat dilakukan secara efektif, dan informasi dapat didapatkan secara jelas dan detail. Bagi Manager, informasi yang didapat adalah Laporan Kedisiplinan yang berisi tentang history kehadiran dari para karyawan selama periode tertentu. Sedangkan untuk Operator, sistem hanya
23
digunakan untuk menyusun semua dokumen perizinan yang terdiri dari cuti, revisi kehadiran, dan keterlambatan.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, yaitu:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi dan mengetahui masalah yang ada.
2. Understand, yaitu memahami kerja dan juga menemukan sistem yang tepat. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analistis.
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang harus dikerjakan. Lalu tahap pengerjaan sampai pada tahap perancangan sistem.
4.2.1 Hierarcy Input Proses Output(HIPO)
Berikut ini adalah struktur HIPO dari Sistem Absensi dari PT. Grand Komputer. Dalam HIPO tersebut digambarkan hirarki secara global proses-proses yang ada didalam sistem yang dibuat.
Adapun gambar HIPO di bawah menerangkan tentang Sistem Absensi dan Informasi kehadiran karyawan dari seluruh divisi per periode, pengurusan izin seperti cuti, keterlambatan, serta revisi kehadiran. Gambar HIPO tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Hierarchy Process Sistem Absensi
Master Transaksi Laporan
Karyawan Divisi General Attendance Detail Kehadiran iam kerja ienis Cuti iumlah Cuti Master Account User Role Pengajuan Cuti Formulir Keterlambatan Revisi Presensi Selesai Login User
25
4.2.2 Bussiness Process Diagram
Gambar 4.2 Bussiness Process Diagram Sistem Absensi
Gambar 4.2 adalah Bussiness Process Diagram yang menerangkan keseluruhan sistem yang akan dibuat, beserta pelaku (actor) dari subsistem-subsistem yang ada.
4.3 Perancangan System
Sebelum melakukan pembuatan aplikasi absensi pada PT. Grand Komputer, penulis melakukan serangkaian kegiatan perancangan system yang terdiri dari perancangan system flow, konteks diagram, Data Flow Diagram, Entity Relational Diagram, tabel, serta User Interface.
4.3.1 System Flow
A. Penyimpanan Data Karyawan
Berikut ini adalah System Flow dari proses penyimpanan data karyawan yang dilakukan oleh admin setelah menerima data-data dari karyawan.
27
B. Proses Absensi Harian
Berikut ini adalah System Flow dari proses absensi harian yang dilakukan oleh karyawan.
Gambar 4.4 Sistem Flow Proses Absensi
C. Entry Total Cuti
Berikut ini adalah System Flow dari proses entry total cuti yang dilakukan oleh manager.
Gambar 4.5 Sistem Flow Entry Total Cuti
D. Proses Perizinan
Berikut ini adalah System Flow dari proses merubah status absen melalui surat izin / permohonan dari perusahaan untuk perizinan tertentu, yang dilakukan oleh operator.
29
E. Pembuatan Laporan
Berikut ini adalah System Flow dari proses pembuatan laporan yang dibuat secara automatic oleh system, dan hanya dapat diminta oleh manager.
Gambar 4.7 Sistem Flow Pembuat Laporan
4.3.2 Konteks Diagram
Gambar 4.7 merupakan Konteks Diagram dari sistem yang menerangkan gambaran umum dari alur jalannya sistem. Disini dapat dilihat data yang mengalir dari masing-masing entitas seperti admin, operator, manager, ataupun karyawan.
4.3.3 Data Flow Diagram
A. DFD Level 0
Pada Data Flow Diagram level 0 ini, diceritakan detail perjalanan data yang sebelumnya telah banyak dijelaskan pada Diagram Konteks.
Data Karyawan Data Divisi
NIK
Ketentuan jam kerja Data Ketentuan Jam
Info Jumlah Cuti
Data User Data Revisi Status Kehadiran
Data Revisi Kehadiran
Data Hak Cuti Data Permohonan
Data Permohonan Cuti
Data Keterlambatan Data Permohonan
Data Permohonan Cuti Data Keterlambatan
Informasi Cuti Informasi Presensi
Rekap Absensi Periode List Form Cuti
List Form Revisi Presensi
Data Cuti Data Revisi Presensi
Data Izin Terlambat
Info User Data Karyawan
Data Ketentuan Jam Data Jenis Cuti
Data Divisi
Data Absensi
Info User User Info Data Pegawai
Data Jenis Cuti Data Divisi Data Pegawai Data Administrasi Laporan Absensi Laporan Kedisiplinan Status Kehadiran
NIK & PIN Admin Pegawai Operator Manager 1 Front End Absensi + 2 Pembuat Laporan + 3 Penanganan Master + Divisi Karyawan User Ketentuan Jam Jenis Cuti Absensi 4 Penanganan Formulir + Permohonan Revisi Presensi Permohonan Cuti Form Keterlambatan
31
B. DFD Level 1
Pada DFD Level 1 ini akan dijelaskan breakdown dari modul modul yang telah tertera pada DFD Level 0 di atas
NIK Status Kehadiran
Status Kehadiran NIK & PIN
Data Absensi
Ketentuan jam kerja Pegawai Absensi 1 Absensi 2 Check Kehadiran Ketentuan Jam Karyawan
Gambar 4.10 DFD Level 1 Front End Absensi
Modul Front End Absensi, seperti dapat dilihat pada gambar 4.9 ditujukan hanya untuk digunakan oleh karyawan melakukan absensi harian.
Data Karyawan
Data Hak Cuti
Data Ketentuan Jam
Data Administrasi
Data Ketentuan Jam
Data Jenis Cuti Data Divisi Informasi Cuti Informasi Presensi Info User Data User Info User
Data Jenis Cuti User
Data Divisi Data Pegawai
Info Data Pegawai
Admin Pegawai Divisi Jenis Cuti Ketentuan Jam Karyawan User Manager 1 Input Master Divisi 2 Input Master Karyawan 3 Input Master Cuti 4 Input Ketentuan Jam 5 Alokasi User
Modul Penanganan Master Sistem, seperti dapat dilihat pada gambar