• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini merupakan kesimpulan atau ringkasan/inti dari bab-bab

sebelumnya dan bab ini juga memuat saran-saran yang bisa diterapkan untuk

7

HASIL SURVEY

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

SMA Negeri 14 Surabaya merupakan lembaga pendidikan yang telah berdiri sejak 9 Oktober 1982 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0298/0/1982 dengan Nomor Statistik Sekolah Nomor 301056014154, dengan Kepala Sekolah pertama Bp. Achmad S. Sekolah yang beralamatkan di Perum YKP IV Tenggilis Mejoyo Blok KK dengan nomor telepon 031-8414451 merupakan instansi pemerintah yang berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan pendidikan masyarakat.

Instansi pemerintah ini bergerak di bidang pendidikan, namun kebanyakan aktifitas sehari-harinya masih dilakukan secara manual. Salah satunya adalah perpustakaan, yang merupakan salah satu sarana yang sangat menentukan dalam proses belajar mengajar. Adapun kegiatan dari perpustakaan meliputi: 1. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan perpustakaan.

2. Pencatatan dan pengolahan data anggota dan data koleksi.

3. Sirkulasi peminjaman dan pengembalian koleksi, serta menarik denda bagi anggota yang terlambat dalam mengembalikan koleksi yang dipinjam.

4. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya.

Perpustakaan SMA Negeri 14 Surabaya belum memiliki sistem informasi yang terkomputerisasi sehingga sering terjadi kesalahan dalam pencatatan dan Perpustakaan SMA Negeri 14 Surabaya belum memiliki sistem informasi yang

8

terkomputerisasi sehingga sering terjadi kesalahan dalam pencatatan dan kesulitan dalam melakukan pencarian terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sirkulasi peminjaman dan pengembalian koleksi. kesulitan dalam melakukan pencarian terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sirkulasi peminjaman dan pengembalian koleksi.

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan sistem pengendali jalannya kegiatan dimana terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada organisasi tersebut, yang dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pepurtakaan SMA Negeri 14 Surabaya

2.3 Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi pada gambar 2.1 diatas, maka dapat dijelaskan deskripsi tugas dari masing-masing bagian,yakni:

Kepala Sekolah Komite Koordinator Perpustakaan Staff Administrasi Staff Pengelola Staff Pengadaaan Staff Pelayanan Wakasek Bag.

a. Kepala Sekolah

Bertindak sebagai edukator, administrator, serta pemimpin yang bertanggung jawab akan segala sesuatunya yang bersangkutan dengan sekolah yang dipimpin.

b. Wakasek Sarana/Prasarana

Wakil Kepala sekolah urusan sarana / prasarana mempunyai tugas : 1. Mengatur pemanfaatan sarana prasarana.

2. Merancang kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar.

c. Koordinator Pepustakaan

Koordinator Perpustakaan mempunyai tugas :

Mengkoordinasi segala kegiatan yang ada diperpustakaan d. Staff administrasi

Staff administrasi mempunyai tugas :

Mencatat seluruh transaksi peminjaman dan pengembalian buku. e. Staff Pengelola

Staff Pengelola mempunyai tugas : Mengelola inventaris ruang perpustakaan. f. Staff Pengadaan

Staff Pengadaan mempunyai tugas : Melakukan pengadaan koleksi perpustakaan. g. Staff Pelayanan

Staff Pelayanan mempunyai tugas : Melayani pengunjung perpustakaan.

10

2.4 Analisa Sistem Lama

Analisa sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem baru. Dalam langkah ini kami melakukan analisa terhadap permasalahan yang ada pada perpustakaan SMA Antartika Sidoarjo, khususnya mengenai penanganan transaksi, yaitu:

2.4.1 Dokumen Flow Lama Pendaftaran Anggota

Pada proses pendaftaran ini, pengunjung perpustakaan harus menyerahkan Kartu Tanda Pelajar kepada petugas perpustakaan. Kemudian petugas akan membuat kartu peminjaman berdasarkan Kartu Tanda Pelajar. Jika kartu peminjaman telah selesai dibuat, maka petugas akan mengembalikan Kartu Tanda Pelajar tersebut kepada pengunjung yang bersangkutan dan proses tersebut dapat di lihat pada gambar 2.2.

2.4.2 Dokumen Flow Lama Peminjaman Buku

Pengunjung perpustakaan yang meminjam buku harus menyerahkan Kartu Tanda Pelajar dan item buku yang dipinjam. Kemudian petugas akan mencari kartu peminjaman berdasarkan Kartu Tanda Pelajar tersebut. Jika ada, maka petugas akan mengecek jumlah peminjaman pada kartu peminjaman, disini anggota perpustakaan hanya bisa meminjam buku maksimal 3 buah. Jika ketentuan peminjaman telah dipenuhi, maka item buku yang dipinjam akan dicatat pada kartu peminjaman. dan proses tersebut dapat di lihat pada gambar 2.3.

12

2.4.3 Dokumen Flow Lama Pengembalian Buku

Pengunjung perpustakaan menyerahkan Kartu Tanda Pelajar dan item buku yang akan dikembalikan. Kemudian petugas akan mencari kartu peminjaman berdasarkan Kartu Tanda Pelajar tersebut. Kemudian petugas akan mengecek item buku yang kembali apakah sesuai dengan kartu peminjaman. Jika sesuai, maka petugas akan mengecek tanggal pengembalian pada kartu peminjaman, bila ada keterlambatan, maka petugas harus memeriksa berapa lama keterlambatan serta berapa dendanya. Kemudian petugas akan mencatat denda yang dibayarkan tersebut ke dalam buku denda dan petugas juga akan mencoret item buku yang telah dikembalikan pada kartu peminjaman. dan proses tersebut dapat di lihat pada gambar 2.4.

!

!

H.2.4.4 Dokumen Flow Proses Pengadaan Koleksi Secara Manual

Berdasarkan dokumen flow proses pengadaan koleksi secara manual (gambar 2.5), anggota mengusulkan koleksi baru kepada petugas perpustakaan. Kemudian petugas mengecek usulan buku dari anggota, apakah sesusai dengan kebutuhan koleksi. Jika sesuai , petugas membuat surat persetujuan pengadaan koleksi yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah. Petugas lalu melakukan pendataan koleksi yang baru.

14

2.4.5 Dokumen Flow Lama Pembuatan Laporan

Pada proses pembuatan laporan ini, petugas akan membuat laporan setiap bulan. Untuk laporan denda, laporan ini berdasarkan buku denda sedangkan laporan anggota yang mengalami keterlambatan pengembalian, laporan ini berdasarkan kartu peminjaman anggota-anggota yang mengalami keterlambatan pengembalian. Laporan-laporan tersebut kemudian diserahkan kepada koordinator perpustakaan dan dari laporan-laporan tersebut, koordinator akan menginformasikan kepada anggota perpustakaan yang terlambat dalam pengembalian buku tersebut dan proses tersebut dapat di lihat pada gambar 2.6.

" # # # # # $ % # " # % # " #

2.5 Dokumen I/O

Berikut ini adalah dokumen input dan output pada perpustakaan SMA Negeri 14 Surabaya :

1. Kartu Peminjaman Perpustakaan

Kartu ini digunakan untuk mencatat tanggal peminjaman dan tanggal pengembalian yang dilakukan oleh siswa sehingga akan mempermudah pencarian data peminjaman dan untuk lebih jelasnya kartu peminjaman itu bisa di lihat pada lampiran kartu peminjaman.

2. Kartu Buku

Kartu ini digunakan untuk mencatat no induk, judul dan klasifikasi buku yang ditempelkan pada belakang buku dan untuk lebih jelasnya kartu buku itu bisa di lihat pada lampiran kartu buku.

16

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Perpustakaan

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Perpustakaan artinya kitab, buku. Dalam Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal dari kata liber atau libri artinya buku. Dari kata Latin tersebut, terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa asing lainnya (Belanda) perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheca, (Jerman) bibliothek. Semua istilah itu berasal dari kata biblia dari bahasa yunani artinya tentang buku, kitab. Pembaca tentunya mengenal istilah kitab suci Bible, juga berasal dari kata biblia yang juga artinya buku, kitab. Karena itu, terjemahan bible ke dalam bahasa Indonesia ialah Alkitab. Dengan demikian, tidaklah aneh bila dalam istilah perpustakaan library, dan bibliotheek selalu dikaitkan dengan buku atau kitab.

Dengan demikian, batasan perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagiansebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.

Menurut Sulistyo (191:3), Ilmu perpustakaan ialah pengetahuan tersusun rapi yang menyangkut tujuan, objek, fungsi perpustakaan, serta fungsi metode, penyusunan, teknik, dan teori yang digunakan dalam pemberian jasa perpustakaan.

Beberapa tujuan kepustakawanan sebagai berikut :

1. Penyimpanan, artinya perpustakaan bertugas menyimpan buku yang diterimanya.

2. Penelitian, artinya perpustakaan bertugas menyediakan buku untuk keperluan penelitian.

3. Informasi, artinya perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan pemakai perpustakaan.

4. Pendidikan, artinya perpustakaan merupakan tempat belajar seumur hidup, terutama bagi mereka yang telah meninggalkan bangku sekolah.

5. Kultural, artinya perpustakaan menyimpan khazanah budaya bangsa atau masyarakat tempat perpustakaan berada serta juga meningkatkan nilai dan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya melalui proses penyediaan bahan bacaan.

3.2 Katalog Perpustakaan

Dalam sejarah kepustakawanan, katalogisasi atau pengatalogan merupakan ketrampilan yang sudah berusia berabad-abad. Ketika pertama kali dibuat, katalog berfungsi sebagai senarai inventaris, kemudian fungsi ini diperluas sebagai sarana untuk membantu mengetahui lokasi buku. Jadi, katalog perpustakaan adalah daftar buku dalam sebuah perpustakaan atau dalam sebuah koleksi.

Tujuan katalog menurut pustakawan Cutter pada tahun 1876 adalah sebagai berikut:

1. Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan

18

a. Pengarangnya b. Judulnya, atau c. Subjeknya.

2. Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan a. Oleh pengarang tertentu,

b. Berdasarkan subjek tertentu, atau c. Dalam jenis literatur tertentu. 3. Membantu dalam pemilihan buku

a. Berdasarkan edisinya, atau

b. Berdasarkan karakternya (sastra ataukah topik) (Basuki Sulistyo, 1991:315).

3.3 Sirkulasi Peminjaman dan Pengembalian

Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah peminjaman dan pengembalian buku. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya peminjaman. Metode peminjaman sering kali disebut pula dengan sistem kendali sirkulasi atau sistem sirkulasi. Sistem peminjaman mengalami banyak perubahan, mulai dari sistem manual hingga ke sistem komputerisasi.

Apa pun sistem yang digunakan, sistem peminjaman harus mampu memberikan jawaban atas pertanyaan berikut:

1. Siapakah yang meminjam buku tertentu? Kapan tanggal kembalinya? 2. Buku apa saja yang dipinjamkan pada tanggal tertentu?

4. Buku apa saja yang harus kembali pada tanggal tertentu? 5. Berapa buku yang dikembalikan pada tanggal tertentu?

Sistem apa pun yang akan dipilih hendaknya sistem yang memerlukan waktu tersedikit dalam hal peminjaman buku dan pengembalian buku, serta ekonomis sifatnya yang menyangkut hal tenaga, uang, dan materi (Basuki Sulistyo, 1991:257).

3.4 Sistem Basis Data

Menurut Linda ( 1 : 1 ) Sistem Basis Data adalah Suatu sistem menyusun dan mengelola record – record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah oraganisasi atau perusahaan sehingga mamapu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Dalam Konsep dasar sistem basis data terdapat 4 komponen yang terdiri dari :

1. Data : Data didalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi ( Integrated dan data dapat dipakai secara bersama – sama.

2. Hardware : Hardware terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data.

3. Software : Software berfungsi segabai perantara ( interface ) antara pemakai dengan data fisik pada basis data.

4. User : User berfungsi sebagai yang mengakses basis data.

Kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya disebut DBMS. Bahasa – bahasa yang terdapat di dalam Database Management system, yaitu :

20

1. Data Definition Language ( DDL )atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat

DDL adalah pola schema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengansatu bahasa khusus.

2. Data Manipulation Language ( DML )

DML adalah bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses

3.5 Analisis Dan Desain Sistem Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Jogiyanto ( 11 : 26 ) Sistem Informasi Itu sendiri adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

Analisis system dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan , hambatan – hambatan, yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem ( system Planning ) dan sebelum tahap desain sistem ( system design ). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

22

BAB IV

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

4.1 Analisa Sistem Baru

Berikut ini merupakan sistem yang telah dikembangkan dari sistem yang lama. Beberapa proses yang dilakukan secara komputerisasi dan menggunakan database terpusat. Proses yang dikembangkan meliputi:

1. Prosedur Pendaftaran Anggota

Bila seseorang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan, maka dia harus menyerahkan Kartu Tanda Pelajar (KTP). Kemudian petugas akan membuat kartu peminjaman untuk anggota tersebut berdasarkan Kartu Tanda Pelajar (KTP) seperti pada gambar di lampiran.

2. Prosedur Peminjaman Buku

Bila anggota ingin meminjam buku perpustakaan, maka anggota tersebut harus mengisi lidah buku dan kartu buku dari buku yang dipinjam seperti pada gambar di lampiran. Kemudian anggota tersebut harus menyerahkan Kartu Tanda Pelajar (KTP) untuk pengecekan keanggotaan pada kartu peminjaman. Jika terdaftar sebagai anggota, maka buku yang dipinjam tersebut diambil kartu bukunya dan dicatat oleh petugas pada kartu peminjaman. Jika belum terdaftar maka harus melakukan registrasi terlebih dahulu.

3. Prosedur Pengembalian Buku

Bila anggota ingin mengembalikan buku perpustakaan, maka anggota tersebut harus menyerahkan Kartu Tanda Pelajar (KTP) untuk pengecekan keanggotaan pada kartu peminjaman. Kemudian petugas akan memeriksa

apakah ada keterlambatan atau tidak. Bila ada keterlambatan, maka petugas harus memeriksa berapa lama keterlambatan serta berapa dendanya. Kemudian petugas akan mencatat denda yang dibayarkan tersebut ke dalam buku denda dan petugas juga akan mencoret item buku yang telah dikembalikan pada kartu peminjaman dan pada lidah buku seperti pada gambar di lampiran.

4. Prosedur Pembuatan Laporan

Petugas akan membuat informasi/laporan anggota perpustakaan yang terlambat mengembalikan buku dan laporan penerimaan kas yang berasal dari pembayaran denda seperti pada gambar di lampiran.

4.2 Desain Sistem

Setelah kita melakukan analisa sistem yang ada, maka selanjutnya kita melakukan desain sistem. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

A. Membuat Document Flow Komputerisasi B. Membuat Diagram berjenjang

C. Membuat Data Flow Diagram C.1 Membuat Context Diagram C.2 Membuat DFD Level 0 C.3 Membuat DFD Level 1

D. Membuat Entity Relationship Diagram D.1 Membuat Conceptual Data Model D.2 Membuat Physical Data Model E. Membuat DBMS

24

4.2.1 Dokumen Flow Komputerisasi Pendaftaran Anggota

Pada proses pendaftaran ini, pengunjung perpustakaan harus menyerahkan Kartu Tanda Pelajar kepada petugas perpustakaan. Kemudian petugas akan mengecek apakah pengunjung pernah melakukan pendaftaran sebelumya atau pengunjung sama sekali belum pernah melakukan pendaftaran ,jika petugas perpustakaan telah menyimpan data pengunjung petugas perpustakaan akan membuat kartu peminjaman berdasarkan Kartu Tanda Pelajar ( KTP ). Jika kartu peminjaman telah selesai dibuat, maka petugas akan mengembalikan Kartu Tanda Pelajar ( KTP ) tersebut kepada pengunjung yang bersangkutan dan proses tersebut di gambarkan pada gambar 4.1.

4.2.2 Dokumen Flow Komputerisasi Peminjaman Buku

Pengunjung perpustakaan yang meminjam buku harus menyerahkan Kartu Tanda Pelajar dan item buku yang dipinjam. Kemudian petugas akan mencari kartu peminjaman berdasarkan Kartu Tanda Pelajar tersebut. Jika ada, maka petugas akan mengecek jumlah peminjaman pada kartu peminjaman, disini anggota perpustakaan hanya bisa meminjam buku maksimal 2 buah. Jika ketentuan peminjaman telah dipenuhi, maka item buku yang dipinjam akan dicatat pada kartu peminjaman. Jika tidak ada, maka pengunjung tersebut harus melakukan registrasi terlebih dahulu dan proses ini dapat dilihat pada Dokumen Flow Komputerisasi pendaftaran anggota dan proses tersebut di gambarkan pada gambar 4.2.

26

4.2.3 Dokumen Flow Komputerisasi Pengembalian Buku

Pengunjung perpustakaan menyerahkan Kartu Tanda Pelajar dan item buku yang akan dikembalikan. Kemudian petugas akan mencari kartu peminjaman berdasarkan Kartu Tanda Pelajar tersebut. Kemudian petugas akan mengecek item buku yang kembali apakah sesuai dengan kartu peminjaman. Jika sesuai, maka petugas akan mengecek tanggal pengembalian pada kartu peminjaman, bila ada keterlambatan, maka petugas harus memeriksa berapa lama keterlambatan serta berapa dendanya. Kemudian petugas akan mencatat denda yang dibayarkan tersebut ke dalam buku denda dan petugas juga akan mencoret item buku yang telah dikembalikan pada kartu peminjaman. Jika tidak mengalami keterlambatan dan ketentuan transaksi pengembalian telah dipenuhi, maka item buku yang kembali tersebut akan dicoret dari kartu peminjaman dan lidah buku dan proses tersebut di gambarkan pada gambar 4.3.

! ! " ! # ! " # # ! ! !

4.2.4 Dokumen Flow Komputerisasi Pembuatan Laporan

Pada proses pembuatan laporan ini, petugas akan membuat laporan setiap bulan. Untuk laporan denda, laporan ini berdasarkan buku denda sedangkan laporan anggota yang mengalami keterlambatan pengembalian, laporan ini berdasarkan kartu peminjaman anggota-anggota yang mengalami keterlambatan pengembalian. Laporan-laporan tersebut kemudian diserahkan kepada koordinator perpustakaan dan dari laporan-laporan tersebut, koordinator akan menginformasikan kepada anggota perpustakaan yang terlambat dalam pengembalian buku tersebut dan proses tersebut di gambarkan pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Dokumen Flow Komputerisasi Pembuatan Laporan

4.2.5 Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang merupakan bentuk sistem secara menyeluruh yang tergambar dalam bentuk hierarki proses dan diagram tersebut di gambarkan pada gambar 4.5.

28

Gambar 4.5 Diagram Berjenjang

4.2.6 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.

a. Context Diagram

Gambar 4.6 adalah contex diagram dari sistem informasi sirkulasi perpustakaan. Contex diagram tersebut menggambarkan proses secara umum yang terjadi pada perpustakaan SMA N 14 Surabaya. Pada contex diagram tersebut,

juga terlihat bahwa sistem informasi sirkulasi perpustakaan pada SMA N 14 Surabaya melibatkan dua entity, yaitu pengunjung dan Petugas.

Klu Pencarian

Info Buku Baru

Rekap Peminjaman Pengembalian denda

Laporan Permintaan Koleksi Laporan Transaksi Pengembalian

Laporan Transaksi Peminjaman

Laporan Data Koleksi Laporan Data Anggota History Pengembalian

History Peminjaman Informasi Data Pencarian Koleksi

Data Permintaan Koleksi Pencarian Koleksi

Data Anggota

0

Sistem Informasi Perpustakaan

+ Anggota

Petugas

Gambar 4.6 Context Diagram

b. DFD Level 0

Gambar 4.7 adalah gambar DFD level 0 dari sistem informasi Sirkulasi Perpustakaan. Pada DFD level 0 ini menjelaskan proses yang terjadi di perpustakaan SMA N 14 Surabaya secara lebih detail dibandingkan dengan contex diagram.

30

Info Denda

Data Anggota Data Koleksi

Data Transaksi Peminjaman

Data Transaksi Pengembalian

Data Transaksi Peminjaman

Info Buku Baru

Klu Pencarian Data Koleksi Baru

Rekap Peminjaman Pengembalian denda Data Anggota

Data Transaksi Pengembalian

Data Transaksi Peminjaman Data Transaksi Peminjaman Data Koleksi dipinjam

Data Anggota Data Koleksi

Data Anggota

Data Koleksi

Data Anggota Baru

Data Permintaan Koleksi Data Permintaan Koleksi

Laporan Transaksi Peminjaman Laporan Transaksi Pengembalian

Laporan Permintaan Koleksi

Laporan Data Koleksi

Laporan Data Anggota History Pengembalian

History Peminjaman Informasi Data Pencarian Koleksi

Data Permintaan Koleksi

Pencarian Koleksi Data Anggota Anggota Anggota AnggotaAnggota Anggota Anggota Petugas PetugasPetugasPetugas PetugasPetugas Petugas PetugasPetugas Petugas Petugas 1 Maintenance Data Anggota dan Koleksi

+ 2 Peminjaman + 3 Pengembalian + 4 Pencarian Katalog dan Permintaan Koleksi + 5 Pembuatan Laporan 1 Anggota 2 Koleksi 3 Transaksi 4 Permintaan Koleksi Petugas Anggota Anggota Anggota Gambar 4.7 DFD Level 0

c. DFD Level 1 Proses Mengelola Master

Gambar 4.8 adalah DFD level 1 Proses Mengelola Master. DFD level 1 ini adalah pengembangan dari DFD level 0. Pada DFD ini terdapat proses simpan data anggota, buku, pengarang dengan dua entity yaitu suplier dan anggota.

Data Anggota

Info Buku Baru Data Koleksi Baru

Data Anggota Baru

1 Anggota 1 Manipulasi Data Anggota 2 Manipulasi Data Koleksi 2 Koleksi Anggota

Gambar 4.8 DFD Level 1 Sub Proses Mengelola Master

d. DFD Level 1 Proses Peminjaman dan Pengembalian

Gambar 4.9 adalah DFD level 1 Proses Peminjaman. DFD level 1 ini adalah pengembangan dari DFD level 0. Pada DFD ini terdapat proses simpan data transaksi dengan satu entity yaitu anggota. Gambar 4.10 adalah DFD level 1 Proses Pengembalian. DFD level 1 ini adalah pengembangan dari DFD level 0.

32

Data Anggota

Data Koleksi

Data Anggota

Data Transaksi Peminjaman

Data Transaksi Peminjaman

Data Transaksi Peminjaman Data Anggota Anggota 33 TransaksiTransaksi 1 Validasi Status Anggota 2 Input Data Transaksi Peminjaman 3 Simpan Data Transaksi Peminjaman 2 Koleksi 1 Anggota

Gambar 4.9 DFD Level 1 Sub Proses Peminjaman

Data Transaksi Pengembalian Data Transaksi Pengembalian

Data Transaksi Peminjaman

Data Transaksi Pengembalian Info Denda Data Anggota 3 Transaksi Anggota 3 Transaksi 1 Cek Transaksi Pengembalian 2 Cek Denda 3 Perekaman Transaksi Pengembalian Anggota

e. DFD Level 1 Proses Katalog dan Usulan Koleksi baru

Gambar 4.11 adalah DFD level 1 Proses Membuat Laporan. DFD level 1 ini adalah pengembangan dari DFD level 0. Pada DFD ini terdapat proses simpan

Dokumen terkait