• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD 2.1.1. TUGAS POKOK

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di Bidang Kopeasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

2.1.2. FUNGSI

Untuk menyelenggaakan Tugas Pokok seperti tesebut diatas, maka Dinas Kopeasi, UMKM, Perindustrian dan Pedagangan Kota Payakumbuhmempunyai fungsi sebagai berikut :

• Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

• Penyelenggaraan Urusan pemerintah dan Pelayanan Umum di Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

• Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan fungsinya.

2.1.3. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2008 tanggal 16 September 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Payakumbuh, maka Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh mempunyai Struktur Organisasi sebagai berikut :

Kepala Dinas Tugas Pokok :

Membantu Walikota dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan Bidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan serta Pengelolaan Pasar

Fungsi :

1. Pengkoordinasian penyusunan program dan pedoman kerja di bidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Pengelolaan Pasar; 2. Pengkoordinasian dan Pengawasan tugas kesekretariatan

Dinas

3. Pengkoordinasian evaluasi kinerja dan penyusunan pelaporan tugas-tugas Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

4. Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan pengawasan tugas-tugas bidang dengan prinsip-prinsip pelayanan prima yang terhindar dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

Sekretaris /Sekretariat Dinas Tugas Pokok :

Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan dan penyusunan produk hokum daerah yang terkait dengan Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan, menyelenggarakan administrasi umum surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan, mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran serta mengkoordinasikan pelaksanaan Evaluasi Kinerja dan Pelaporan

Fungsi :

1. Pengkoordinasian tugas-tugas kedinasan dengan seluruh bidang

2. Penyelenggara tugas ketatausahaan Dinas meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan serta administrasi umum dan perlengkapan

3. Pengkoordinasian Penyusunan Program Kerja Dinas

4. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran

5. Pengkoordinasian penyusunan evaluasi kinerja dan pelaporan tugas-tugas Dinas

terdiri atas 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu : 1. Sub bagian Kepegawaian 2. Sub bagian Keuangan

3. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

Bidang Kendali Program Tugas Pokok :

Menyusun program kerja dinas, melaksanakan pengendalian program kerja serta penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja dinas.

Fungsi :

1. Penyusunan program kerja dinas dan perencanaan teknis bidang

2. Penyelenggara penyusunan dan pengembangan jaringan sistem informasi

3. Pelaksanaan pengendalian program kerja dinas

4. Pelaksanaan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan program kerja dan evaluasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu :

1. Seksi Perencanaan Program 2. Seksi Pengendalian Program 3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Bidang Industri dan Perdagangan Tugas Pokok :

Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pengembangan industri dan perdagangan perizinan, metrologi dan perlindungan konsumen serta pembinaan usaha dan investasi

Fungsi :

1. Pelaksanaan dan pengkoordinasian pengembangan industri dan perdagangan dalam dan luar negeri

2. Penyelenggaraan perizinan, metrologi dan perlindungan konsumen

3. Pelaksanaan pemberian Bimbingan Usaha dan Investasi

terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu :

1. Seksi Pengembangan Industri dan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri

2. Seksi Metrologi dan Perlindungan Konsumen 3. Seksi Bimus dan Investasi

Bidang Koperasi dan UMKM Tugas Pokok :

Menyelenggarakan pembinaan usaha, hukum dan kelembagaan Koperasi dan UMKM, serta melaksanakan fasilitasi dan pembiayaan simpan pinjam melalui Koperasi serta melakukan pengembangan kemitraan dan kewirausahaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Fungsi :

1. Pelaksanaan pembinaan usaha, pembinaan hukum dan kelembagaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah 2. Pelaksanaan fasilitasi dan pembiayaan simpan pinjam Koperasi

dan UMKM

3. Pelaksanaan pengembangan kemitraan dan kewirausahaan Koperasi dan UMKM

terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu :

1. Seksi Bina Usaha, Hukum dan Kelembagaan 2. Seksi Fasilitasi dan Pembiayaan Simpan Pinjam 3. Seksi Pengembangan Kemitraan dan Kewirausahaan

Bidang Pengelolaan Pasar Tugas Pokok :

Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan pemanfaatan sarana prasarana serta menyusun petunjuk operasional dan mengkoordinasikan pengaturan ketertiban dan

keamanan, penyelenggaraan pemungutan dan penggalian potensi pendapatan daerah.

Fungsi :

1. Pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan pengaturan pemanfaatan sarana dan prasarana pasar

2. Pengkoordinasian penerapan ketertiban dan keamanan lingkungan pasar

3. Penyelenggaraan pemungutan dan penggalian potensi pendapatan daerah di Bidang Pengelolaan Pasar

terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu : 1. Seksi Sarana dan Prasarana 2. Seksi Ketertiban dan Keamanan 3. Seksi Pendapatan Daerah

Kelompok Jabatan Fungsional

Untuk pengisian personil Dinas tersedia pegawai dengan komposisi sebagai berikut :

- Golongan IV 5 Orang

- Golongan III 26 Orang

- Golongan II 21 Orang

- Golongan I 6 Orang

- PTT 6 Orang

- Honor Lepas 36 Orang

JUMLAH 100 Orang

Selanjutnya distribusi pegawai menurut bidang-bidang adalah:

- Kepala Dinas 1 Orang

- Sekretariat 9 Orang

- Bidang Indag 15 Orang

- Bidang Koperasi, UMKM 8 Orang - Bidang Pengelolaan Pasar 62 Orang - Bidang Pengendalian Program 5 Orang

- Jabatan Fungsional - Orang

JUMLAH 100 Orang

Skema Struktur Organisasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh pada Lampiran.

2.2. SUMBER DAYA SKPD

Dinas Koperasi, UMKM Perindustrian dan Perdagangan dalam menjalankan tugas pokok, fungsinya didukung oleh Sumber Daya Manusia yang tersedia dan asset/modal pendukung.

2.2.1. SUMBER DAYA MANUSIA

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh didukung oleh 60 orang Pegawai Negeri Sipil, 6 orang PTT dan 36 orang Pegawai Honor lepas yang terdiri dari 30 orang tenaga trantib di Pasar dan 6 orang tenaga pengelola Pondok Promosi. Dimana persentase PNS pendukung ini terdiri dari 8,6 % Pegawai Golongan IV, Pegawai Golongan III 44,8%, Pegawai Golongan II sebanyak 36,2% dan Pegawai Golongan I sebanyak 10,4%

2.2.2. ASET/MODAL

Aset/Modal pendukung Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan perdagangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut;

Tabel.2.1. Asset/Modal N O. ASSET/MODAL JUMLAH BARANG PERSIL VOL/ JUMLAH I GOLONGAN TANAH 01 Tanah 19 28.069

II GOLONGAN PERALATAN & MESIN

02 Alat-alat Angkutan - 25

03 Alat Bengkel dan alat Ukur - 162

04 Alat Kantor dan Rumah Tangga - 576

05 Alat Studio dan Alat Komunikasi - 31

III GOLONGAN GEDUNG DAN

BANGUNAN

06 Bangunan Gedung 44 10.948

07 Monumen 1

-2.3. KINERJA PELAYANAN SKPD 2.3.1. GAMBARAN UMUM

Menurut Peraturan Daerah Nomor 03/2008 kewenangan, objek pelayanan dan pembinaan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh adalah pelayanan dan pembinaan terhadap Koperasi dan UMKM berikut dengan usahanya serta pelayanan publik pada Bidang Pengelolaan Pasar.

2.3.2. KOPERASI DAN UMKMJumlah Koperasi

Perkembangan Koperasi sampai akhir tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut;

Tabel 2.2. Perkembangan Jumlah Koperasi

NO. JENIS KOPERASI JUMLAH UNIT/TAHUN

2010 2011 2012

1. Koperasi Unit desa 5 5 5

2. Koperasi Fungsional 46 44 43

3. Koperasi Karyawan 7 7 7

4. Koperasi serba Usaha 45 45 47

5. Koperasi wanita 5 7 7 6. Koperasi Tani 22 20 20 7. Koperasi Pondok Pesantren 2 2 2 8. Koperasi Simpan Pinjam 4 3 3 9. Koperasi Angkutan Darat 1 1 1 10. Koperasi Pasar 2 2 2

11. Koperasi Peternak Sapi - 2 2

12. Koperasi PEPABRI - 1 1 13. Koperasi WERDATAMA - 1 1 14. Koperasi Veteran - 1 1 15. Koperasi Kepolisian - - 1 16. Koperasi Pedagang Kaki Lima - - 1 17. Koperasi Jasa Keuangan Syari ah 4 5 5 JUMLAH 143 146 149

Perkembangan Koperasi sampai pada akhir tahun 2012 dari 149 unit Koperasi yang ada ini, 79,2% atau 118 unit Koperasi dikategorikan koperasi Aktif dan 31 unit Koperasi sisanya dikategorikan Koperasi Tidak Aktif.

Jumlah Anggota

Pekembangan Jumlah anggota yang telah bergabung ke dalam Koperasi dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut;

Tabel 2.3. Perkembangan Anggota Koperasi

NO. TAHUN 2010 2011 2012 1. JUMLAH ANGGOTA KOPERASI 19.105 19.266 17.475 2. TENAGA KERJA 177 150 148 3. MANAGER 16 17 15 4. KARYAWAN 151 133 133 • Volume Usaha

Perkembangan Volume Usaha seluruh Koperasi sampai akhir tahun 2012 dengan jumlah asset yang dimiliki oleh Koperasi dapat memberikan nilai SHU yang dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut;

Tabel 2.4. Volume Usaha Koperasi

NO. TAHUN

2010 2011 2012

1. VOLUME USAHA 101.771.515,- 103.608.242,- 113.145.261,-2. ASET 88.400.847,- 105.246.971,- 132.870.140,-3. NILAI SHU 2.850.369,- 3.381.394,-

3.887.807,-• Perkembangan UMKM

Perkembangan jumlah UMKM yang bergerak diberbagai bidang usaha sampai pada akhir tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2.5. berikut;

Tabel 2.5. Perkembangan UMKM

NO. JENIS USAHA TAHUN

2010 2011 2012 1. Usaha Mikro 13.222 13.883 14.160 2. Usaha kecil 4.680 4.914 4.963 3. Usaha Menengah-Besar 200 200 200 Jumlah 18.102 18.997 19.323 2.3.3. PERINDUSTRIAN

Perkembangan jumlah unit usaha dibidang industri keadaan tahun 2012 berjumlah 1.616 unit dengan nilai investasi sebesar Rp. 86.383.066.000,- serta telah menyerap tenaga kerja sebanyak 9.063 orang.

Adapun perkembangan usaha industri kecil menengah di Kota Payakumbuh selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.6. berikut :

Tabel 2.6. Perkembangan Industri Kecil Dan Menengah

NO. URAIAN

TAHUN

2010 2011 2012

1 Unit Usaha 966 1.616 1.616

2 Tenaga Kerja (orang) 6.344 9.063 9.063

3 Nilai Investasi (Rp.000) 60.468.146 86.383.066 86.383.066 4 NilaiProduksi (Rp.000) 159.221.570 227.459.389 227.459.389

Sedang jumlah usaha industri berdasarkan klasifikasi usaha selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut ;

Tabel 2.7. Jumlah Usaha industri Berdasarkan Klasifikasi Usahanya

NO. KLASIFIKASI USAHA TAHUN

2010 2011 2012

1 Formal 562 805 805

2 Non Formal 404 811 811

Jumlah 966 1616 1616

2.3.4. PERDAGANGAN

Usaha Mikro Kecil dan Menengah dibidang usaha perdagangan menunjukan kemajuan yang cukup baik bila ditinjau dari aspek kuantitas dan kualitas usaha. Hal ini terlihat dari perkembangan pengusaha yang mengurus perizinan sepeti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan).

Tabel berikut menunjukkan perkembangan perizinan berupa SIUP dan TDP di Kota Payakumbuh dalam tahun terakhir.

Tabel 2.8. Perkembangan Perizinan SIUP dan TDP

NO. URAIAN TAHUN

2010 2011 2012

1 Perusahaan Kecil (PK) 184 324 298

2 Perusahaan Menengah (PM) 15 44 59

3 Perusahaan Besar (PB) 8 -

-Sedangkan perkembangan penerbitan TDP selama 3 tahun terakhir adalah seperti tabel 2.9 berikut :

Tabel 2.9. Perkembangan TDP NO KATEGORI TAHUN 2010 2011 2012 1 Baru 257 290 387 2 Perpanjangan 104 151 118 Jumlah 361 441 505

Sedangkan penerbitan TDP baru selama tahun terakhir berdasarkan bentuk perusahaannya dapat dilihat pada tabel 2.10. berikut;

Tabel 2.10. Penerbitan TDP Baru Berdasarkan Bentuk Perusahaan

NO BENTUK PERUSAHAAN JUMLAH PENERBITAN TDP

2010 2011 2012 1 PT 15 6 34 2 Koperasi 3 12 8 3 CV 45 46 89 4 Perusahaan perseorangan 194 226 328 5 Firma - -

-6 Bidang Usaha lainnya - -

-Jumlah 257 290 513

2.3.5. KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

TERHADAP STRUKTUR PEREKONOMIAN KOTA PAYAKUMBUH

Sektor industri dan perdagangan mempunyai peranan penting dalam membangun struktur perekonomian Kota Payakumbuh. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan PDRB Kota Payakumbuh, dimana pada konfigurasi PDRB Kota Payakumbuh pada tahun 2011 kontribusi sektor perdagangan berada pada peringkat ke 3

(tiga) dengan nilai Rp. 126 Milyar dan sektor industri berada pada peringkat ke 6 (enam) dengan nilai Rp. 48 milyar lebih.

Perkembangan peranan sektor Industri dan Perdagangan terhadap PDRB dapat dilihat pada tabel 2.11. berikut;

Tabel 2.11. Kontribusi Sektor industri dan Perdagangan

NO. TAHUN INDUSTRI PERDAGANGAN NILAI (Rp. X juta) % NILAI (Rp. X juta) % 1. 2009 119.876,05 7,4 309.908,63 17,80 2. 2010 140.158,60 7,43 363.137,27 18,32 3. 2011 162.393,29 7,53 421.136,68 18,58

Sumber: Payakumbuh Dalam Angka 2.3.6. PENGELOLAAN PASAR

Pasar tradisional Kota Payakumbuh terdiri dari Pasar Ibuh dan Pasar pusat pertokoan blok barat dan blok timur. Dimana Prasarana dan fasilitas pendukung yang telah tersedia pada pasar yang berfungsi sebagai pusat transaksi dagang di Kota Payakumbuh ini dapat dilihat pada tabel 2.12 berikut;

Tabel 2.12. Prasarana dan Fasilitas pendukung Pasar

NO. JENIS PRASARANA/FASILITAS JUMLAH

(UNIT/PETAK)

I. Sarana Tempat transaksi

1. Toko 1.256

2. Kios 402

3. Los/Petak 142

4. Pedagang K5 (PKL) 2.325

II. Fasilitas Umum/Penunjang

1. WC/Toilet Umum 16 2. Fasilitas Parkir 2 3. Hydrant Umum -4. Mesjid/Mushalla 3 5. Jembatan Penyeberangan 1 6. Terminal Angkutan 3

7. Gudang Sarana Pasar 1

8. Gudang Ikan 2

9. Kantor Bidang Pengelolaan Pasar

1

10. Rumah Potong Unggas 1

11. Radio Land Pasar Sehat 1

12. Klinik Pasar 1

2.3.7. CAPAIAN KINERJA DINAS

Tingkat capaian kinerja Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan sasaran/target Rencana Strategis priode 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 2.13. berikut;

Tabel 2. 14. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2008-2012

DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PAYAKUMBUH

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN

TAHUN 2011 TAHUN 2012

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

1 Melembangan ya semangat berkoperasi dalam kehidupan berekonomi masyarakat -Porsentase Penumbuhan Koperasi Baru

Program Peningkatan Kelembagaan

Koperasi 20 pra koperasi 17 kop/pra koperasi 20 Pra koperasi 20 pra koperasi -Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Perkoperasi - Porsentase Penguatan Kelembagaan Usaha Koperasi

- Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi

60 koperasi 60 koperasi 30 Koperasi 30 Koperasi

2 Terwujudnya kemitraan pengembanga n usaha dan Sistem Pendukung - Meningkatnya Aktifitas Magang dan Kerja Usaha

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

- Menfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi UMKM

2 koperasi 2 koperasi

50 koperasi 50 koperasi

KUMKM - Penyaluran, Pengelolaan dan Pengawasan Fasilitas dan Dana Pemerintah/lemb aga Pembiayaan lainnya

- Koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk usaha kecil menengah dan koperasi

120 Koperasi 90 Koperasi

- Koordinasi Penggunaan dana pemerintah bagi UMKM

30 Koperasi - Tersedianya media online promosi pemasaran produk UMKM

- Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan

1 Paket 1 Paket 3 Meningkatnya jumlah koperasi berprestasi - Porsentase jumlah koperasi dengan klasifikasi A selama 3 tahun Buku

Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif

- Penyebaran Model-model Pola Pengembangan Koperasi 120 koperasi 120 koperasi 80 koperasi 80 Koperasi - Porsentase jumlah penghargaan yang diterima Gerakan Koperasi

-Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

25%(35

koperasi) 35 koperasi 140 Koperasi 140 Koperasi

4 Terwujudnya iklim usaha yang kondusif - Porsentase pemenuhan standarisasi Alat Ukur dan

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 2.400 alat di tera ulang 2.400 timbangan 1 paket 2.300 unit (1

Formalitas Perizinan Usaha konsumen 5 Berkurangnya indikator kemiskinan bagi keluarga miskin - Terpenuhinya kebutuhan pokok KK Miskin pada saat fluktuasi harga pasar

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

-Penanggulangan dampak Fluktuasi harga sembilan bahan pokok (pasar murah) 3.142 KK Miskin 3.142 KK Miskin 3.142 KK 3.142 KK - Terbukanya Peluang Untuk Berusaha Bagi KK Miskin

- Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya

40 KK Miskin

40 KK Miskin 60 KK 60 KK

Program Peningkatan Kapasitas Iptek dan Sistem Produksi

- Pengembangan dan Pelayanan teknologi industri Pengolahan Limbah Ubi dan Tahu

6 Meningkatnya Daya Saing Produk UMKM - Porsentase Peningkatan Kualitas Produk Makanan Ringan (Kualitas Kemasan dan Standarisasi Kelayakan Produk)

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

-Pengembangan Kapasitas Pranata Pengukuran, Standarisasi, Pengujian dan Kualitas

220 UKM 220 UKM 302 UMKM 302 UMKM

- Meningkatnya Kerjasama Pemasaran

- Fasilitasi kerjasama kemitraan Industri Mikro, Kecil Menengah dengan Swasta

6 UKM 6 UKM

- Tersedianya Sarana Pendukung Promosi Produk UMKM - Pembangunan Pasar Tradisional/Percontohan

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

7 Terpenuhinya kelayakan dan kebutuhan sarana dan prasarana penunjang pasar - Jumlah sarana dan Prasarana yang dibangun

-Pengembangan pasar dan

distribusi barang/produk 56 kios 56 kios 1 paket 1 Paket 156 palung 156 palung

- Capaian PAD Pasar

- Peningkatan efisiensi kebijakan

dan pelaksanaan pengelolaan PAD 4.392.787.9 11 4.511.335.96 4,5 4.558.573.30 5,- 3.155.342.054, 75 -Jaminan Perlindungan Aset Pasar

Program Administrasi Perkantoran `

- Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah 1 paket 1 paket 1 paket 1 Paket 8 Terwujudnya Ketertiban dan Kesehatan Lingkungan Pasar - Porsentase Tingkat Kedisiplinan PKL

- Pengawasan mutu dagangan pedagang K5 dan Asongan

200 PKL 200 PKL 200 PKL 200 PKL

- Berfungsinya Tenaga Trantib Pasar sesuai Tupoksinya

- Penataan tempat berusaha bagi pedagang K5 dan Asongan

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD 2.4.1. BENTUK PELAYANAN

Bentuk pelayanan yang telah dilakukan oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan saat ini terhadap objek sasaran dimaksud adalah sebagai berikut;

1. Pembinaan kualitas kelembagaan dan manajemen usaha bagi Koperasi dan UMKM

2. Memfasilitasi penumbuhan jaringan kemitraan usaha dan system pendukung usaha bagi KUMKM

3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia pelaku KUMKM dalam mengelola usaha sehingga meningkatnya jumlah KUMKM yang berprestasi

4. Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan UMKM

5. Pengurangan indikator kemiskinan melalui bantuan dan membuka peluang berusaha

6. Peningkatan daya saing dan kualitas produk UMKM

7. Peningkatan prasarana dan sarana pendukung promosi dan perluasan pasar produk UMKM

8. Peningkatan kelayakan prasarana dan sarana penunjang pasar sehat

9. Mewujudkan ketertiban dan kesehatan lingkungan pasar 10. Memfasilitasi kemudahan akses permodal

2.4.2. BESARAN KEBUTUHAN PELAYANAN

Besaran kebutuhan pelayanan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 2.14. berikut;

Tabel 2.14. Alokasi dan Realisasi Anggaran NO. TAHUN ANGGARAN JENIS BELANJA TOTAL REALISASI % LANGSUNG TDK LANGSUNG 1. 2008 1.374.424.590 1.999.860.500 3.374.285.090 3.323.670.813 98.3 2. 2009 3.021.465.610 9.388.801.194 12.410.266.804 12.248.933.336 98.7 3. 2010 14.510.410.488 1.830.669.242 16.341.079.730 15.981.575.975 97.8 4. 2011 7.653.385.051 2.868.323.665 10.521.708.716 9.997.685.332 95.2 5. 2012 7.299.493.499 3.150.254.544 10.449.748.043 8.745.258.817 94

2.4.3. ARAHAN LOKASI PENGEMBANGAN PELAYANAN

Menurut Peraturan Daerah Nomor 03/2008 kewenangan, objek pelayanan dan pembinaan serta arah pengembangan pelayanan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh adalah pelayanan dan pembinaan terhadap Koperasi dan UMKM berikut dengan usahanya serta pelayanan publik pada Bidang Pengelolaan Pasar.

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI PELAYANAN

Untuk mendukung terwujudnya kinerja pembangunan yang optimal dari suatu institusi sangat dipengaruhi oleh pencapaian pelaksanaan fungsi pelayanan dan tugas pokok yang dilaksanakan. Dalan implementasinya ke dua unsur penting dari keberadaan suatu institusi pemerintah tersebut berdampak langsung pada masyarakat luas, karena sasaran akhir dan tujuan utamanya adalah memberdayakan semua aspek dan potensi kehidupan masyarakat untuk terwujudnya kesejahteraan yang dicita-catakan bersama, terutama bagi institusi pemerintah yang memiki fungsi pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Dalam penyelenggaraan tugas pokok, Dinas Koperasi,UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang mempunyai kewenangan mengelola 3 ( tiga) urusan pemerintahan dalam struktur Pemerintahan Kota Payakumbuh yaitu 1 urusan wajib (Koperasi dan UMKM) dan 2 Urusan pilihan (Perindustrian dan Perdagangan) belum sepenuhnya dapat melaksanakan fungsi pelayanan dan tugas pokoknya secara optimal. Hal ini tidak terlepas dari berbagai kendala dan permasalahan dalam lingkup pelaksanaan fungsi pelayanan dan tugas pokok tersebut. Kendala dan permasalahan tersebut berasal dari Faktor-faktor yang berpengaruh dalam mendukung fungsi pelayanan dan pelaksanaan tugas pokok, baik itu berasal dari internal institusi Dinas maupun eksternalnya.

3.1.1. KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL Kekuatan (Strengthness)

• Tersedianya Sumber Daya Aparatur

• Tersedianya Anggaran Pendukung Pelaksanaan Program

• Tersedianya Dasar Hukum Dalam Pelaksanaan Tugas

• Dukungan Prasarana dan Sarana Untuk bekerja

• Tersedianya Dokumen Perencanaan Jangka Pendek dan Menengah

• Struktur Organisasi Dinas Sebagai Wadah Untuk Melaksanakan Tupoksi

• Tersedianya Sistem Administrasi Kedinasan yang Baku

Kelemahan (Weakness)

• Kualitas Sumber Daya Aparatur yang Belum Merata

• Terbatasnya Jumlah Anggaran Yang Tersedia

• Belum Tersedianya Peraturan Daerah Sebagai Payung Hukum Untuk Pengembangan UMKM dan Pengelolaan Hak Sewa Pertokoan Pasar.

• Belum Optimalnya Ketersedian Sarana dan Fasilitas.

• Terbatasnya Ketersedian Anggaran Dalam APBD Untuk Pengembangan dan Penataan Pasar

• Belum Tertatanya Administrasi Kedinasan secara Baik.

• Belum Mendukungnya Struktur Organisasi Dinas Terhadap Capian Fungsi Pelayanan dan Tugas Pokok.

3.1.2. PELUANG DAN TANTANGAN EKSTERNAL Peluang (Opportunities)

• Tingginya Motivasasi Masyarakat Untuk Berwira Usaha.

• Tingginya Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kota Payakumbuh Dalam 3 Tahun Terakhir.

• Letak Geografis Payakumbuh yang Strategis Pada Perlintasan Jalur Ekonomi Antara Prov. Sumatera Barat Dengan Riau.

• Dukungan Topografi dan Luas Daerah yang Relatif Kecil.

• Dukungan Organisasi Non Pemerintahan Yang Menjadi Bagian Integral Dari Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Kedinasan.

• Tersedianya Dukungan Sarana Di Sektor Perdagangan Dan Pemasaran.

• Terbinanya koordinasi yang baik dengan instansi vertikal di tingkat provinsi

• Pangsa pasar yang semakin terbuka baik lokal, regional maupun internasional dengan letak geografis Kota Payakumbuh;

Ancaman (Theats)

• Belum Optimalnya Peningkatan Daya Saing Usaha, Terutama Untuk Produk-Produk spesifik Daerah.

• Tidak Tersedianya Tenaga Fungsional di Sektor Perdagangan dan Perindustrian.

• Belum Tuntasnya Penyelesaian Status Asset, Terutama Untuk Lingkup Pengelolaan Pasar.

• Belum Sinergisnya Pengelolaan Limbah Industri Kecil Dengan Lintas Sektoral.

• Minimnya Investasi Di Sektor Sarana Perindustrian dan Perdagangan.

• Telah Berlakunya AFTA (ASEAN FREE TRADE AREA)

Dari inventarisasi faktor-faktor internal dan eksternal tersebut di atas dapat diperoleh gambaran tentang penyelenggaraan fungsi pelayanan menyangkut kewenangan dan Pelaksanaan tugas pokok Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, termasuk permasalahan-permasalahan dilingkup implementasinya.

Secara umum kendala dan permasalahan dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan dan tugas pokok dapat di kelompokan pada permasalahan teknis dan non teknis. Permasalahan yang bersifat teknis terkait dengan belum maksimalnya konstribusi faktor internal terutama potensi kekuatan dan belum ditindaklanjutinya solusi kelemahan institusi Dinas dalam mendukung tercapainya optimalisasi fungsi pelayanan. Kondisi ini terlihat dari belum meratanya kualitas aparatur yang berdampak pada dukungan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas yang muaranya adalah tidak tercapainya target kinerja yang sudah ditetapkan. Dari sisi penyelenggaraan tugas pokok khususnya tugas pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan UMKM, belum semuanya dapat terlaksana dengan mempedomani kebijakan yang telah dirumuskan. Beberapa faktor yang menjadi kendalanya, antara lain terbatasnya anggaran yang tersedia, sarana dan fasilitas kerja belum lengkap, untuk beberapa sasaran kerja belum didukung oleh payung hukum yang mendasarinya

hak sewa pasar. Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, dimana 2 (dua) urusan pilihan yaitu urusan Perindustrian dan urusan Perdagangan dijadikan dalam satu kewenangan bidang Industri dan Perdagangan serta ditambah dengan masuknya kewenangan pengelolaan pasar menjadi salah satu bidang disamping bidang lainnya. Situasi ini memberi ruang yang sempit bagi peningkatan fungsi pelayanan dan penyelenggaraan tugas pokok, Alasan yang mendasar adalah tumpang tindihnya tupoksi di tataran teknisnya yaitu pada tingkat eselon IV, sehingga cakupan fungsi pelayanan dan tugas pokoknya menjadi lebih luas dan bersifat umum. Fungsi pelayanan pada urusan perindustrian yang bersifat teknis tidak berjalan sebagai mana mestinya. Sementara itu bidang pengelolaan pasar yang semula pengelolaan kewenangannya dalam bentuk SKPD tersendiri menjadi bagian integral dalam kewenangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan walaupun secara nomenklatur tidak dicantumkan, menimbulkan dilema pada penentuan skala prioritas fungsi pelayanan.

Dengan keterbatasan dukungan berbagai faktor tersebut di atas dan kompleksitas permasalahan serta dinamika lingkungan pasar yang bersentuhan erat dengan kepentingan berbagai lapisan masyarakat setiap harinya, maka akan selalu menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan, sehingga fokus pengelolaan urusan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan relatif kecil.

Permasalahan dan kendala dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan dan tugas pokok Dinas dari segi non teknis secara

Dokumen terkait