• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra koperindag

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra koperindag"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KATA PENGATAR

Langkah awal dari upaya Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh untuk mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan potensi potensi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) sudah dapat dirumuskan dalam bentuk Dokumen Rencana Strategis (Renstra) untuk masa perencanaan lima tahun ke depan, dimulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.

Alhamdullillah, dengan memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, proses dan tahapan penyusunan dokumen Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan ini sudah dapat di rampungkan. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 dan Petunjuk Pelaksanaannya melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010, bahwa penyusunan dokumen Rencana Strategis ini merupakan bagian dari Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dengan kata lain, Renstra ini adalah jabaran rinci dan kongkrit dari RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017 berdasarkan kewenangan urusan yang di kelola oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.

Semoga dokumen Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dapat memberi manfaat bagi segenap Stakeholders terkait dengan pelaksanaan fungsi pelayanan dan tugas pokok kedinasan. Dan ucapan terimakasih terhadap semua pihak serta tim perumus dan penyusun dokumen Rencana Strategis 2012-2017 ini, dengan harapan dapat dijadikan sebagai pedoman dan arahan dalam mewujudkan capaian Visi, Misi dan Program Pelaksanaan Pembangunan untuk masa lima tahun kedepan. Terima Kasih.

Payakumbuh, Februari 2013

a.n Kepala Dinas Koperindag Kota Payakumbuh Kabid Kendali Program

M. FAIZAL, SPt

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I. PENDAHULUAN... 1.1 LATAR BELAKANG... 1.2 LANDASAN HUKUM... 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN... 1.3.1 MAKSUD ... 1.3.2 TUJUAN... 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN... BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD ... 2.1 TUGAS, FUNGSI, DAN STRKTUR ORGANISASI SKPD... 2.1.1 TUGAS POKOK... 2.1.2 FUNGSI... 2.1.3 STRUKTUR ORGANISASI... 2.2 SUMBER DAYA SKPD... 2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD... 2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN

SKPD... 2.4.1 BENTUK PELAYANAN... 2.4.2 BESARAN KEBUTUHAN PELAYANAN... 2.4.3 ARAHAN LOKASI PENGEMBANGAN PELAYANAN... BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI...

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD... 3.1.1 KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL... 3.1.2 PELUANG DAN TANTANGAN EKSTERNAL... 3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKILKEPALA DAERAH TERPILIH... 3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA... 3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS... 3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS... BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN...

4.1 VISI DAN MISI SKPD... 4.1.1 VISI... 4.1.2 MISI... 4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD... 4.2.1 TUJUAN... 4.2.2 SASARAN... 4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD... 4.3.1 STRATEGI... 4.3.2 KEBIJAKAN... BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

(5)

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATOR... BAB VII. PENUTUP ... DAFTAR TABEL... TABEL 2.1 ASSET / MODAL... TABEL 2.2 PERKEMBANGAN JUMLAH KOPERASI... TABEL 2.3 PERKEMBANGAN ANGGOTA KOPERASI... TABEL 2.4 VOLUME USAHA KOPERASI... TABEL 2.5 PERKEMBANGAN UMKM... TABEL 2.6 PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH... TABEL2.7 JUMLAH USAHA INDUSTRI BERDASARKAN KLASIFIKASI MENENGAH TABEL 2.8 PERKEMBANGAN PERIZINAN SIUP DAN TDP... TABEL 2.9 PERKEMBANGAN TDP... TABEL 2.10 PENERBITAN TDP BARU BERDASARKAN BENTUK PERUSAHAAN.... TABEL 2.11 KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN... TABEL 2.12 PRASARANA DAN FASILITAS PENDUKUNG PASAR... TABEL 2.13 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2008-2012... TABEL 2.14 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN... TABEL 6.1 INDIKATOR KINERJA 2012 -2017...

53 55

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan merupakan dokumen perencanaan strategis 5 (lima) tahun kedepan yang menggariskan arah pelayanan publik dan langkah-langkah strategis yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan ekonomi masyarakat priode 2012-2017, sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.

Penyusunan Rencana Strategis berpedoman dan merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 dengan memperhatikan isu-isu lingkungan strategis yang mempengaruhi, baik internal maupun eksternal sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.

Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan ini memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan selama lima tahun (2012-2017).

(7)

dievaluasi setiap akhir tahun dalam Loporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

1.2 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Strategis Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara REpublik Indonesia Nomor 4438);

(8)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

7. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;

8. Pereturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 Nomor 16);

(9)

12. Peraturan Daerah kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 3);

13. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 01);

14. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 07);

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1. MAKSUD

Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2012-2017 adalah memberikan arah kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan pembangunan yang ingin dicapai dalam jangka waktu lima tahun ke depan sesuai dengan kewenangan dan Tupoksi Dinas.

1.3.2. TUJUAN

Tujuan penyusunan Rencana strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2012-2017 adalah:

• Untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan strategis selama 5 (lima) tahun

(10)

yang telah ditetapkan, serta penggunaan anggaran dan sumber daya lainnya yang lebih efektif dan efisien

• Untuk memudahkan pengukuran capaian kinerja dinas secara objektif sesuai indikator yang telah ditetapkan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi, dan Stuktur organisasi SKPD 2.2. Sumber Daya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(11)

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi SKPD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VII. PENUTUP

(12)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1.1. TUGAS POKOK

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2008 Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di Bidang Kopeasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

2.1.2. FUNGSI

Untuk menyelenggaakan Tugas Pokok seperti tesebut diatas, maka Dinas Kopeasi, UMKM, Perindustrian dan Pedagangan Kota Payakumbuhmempunyai fungsi sebagai berikut :

• Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

• Penyelenggaraan Urusan pemerintah dan Pelayanan Umum di Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

• Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

(13)

2.1.3. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2008 tanggal 16 September 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Payakumbuh, maka Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh mempunyai Struktur Organisasi sebagai berikut :

Kepala Dinas Tugas Pokok :

Membantu Walikota dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan Bidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan serta Pengelolaan Pasar

Fungsi :

1. Pengkoordinasian penyusunan program dan pedoman kerja di bidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Pengelolaan Pasar; 2. Pengkoordinasian dan Pengawasan tugas kesekretariatan

Dinas

3. Pengkoordinasian evaluasi kinerja dan penyusunan pelaporan tugas-tugas Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

4. Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan pengawasan tugas-tugas bidang dengan prinsip-prinsip pelayanan prima yang terhindar dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

Sekretaris /Sekretariat Dinas Tugas Pokok :

(14)

Perindustrian dan Perdagangan, menyelenggarakan administrasi umum surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan, mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran serta mengkoordinasikan pelaksanaan Evaluasi Kinerja dan Pelaporan

Fungsi :

1. Pengkoordinasian tugas-tugas kedinasan dengan seluruh bidang

2. Penyelenggara tugas ketatausahaan Dinas meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan serta administrasi umum dan perlengkapan

3. Pengkoordinasian Penyusunan Program Kerja Dinas

4. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran

5. Pengkoordinasian penyusunan evaluasi kinerja dan pelaporan tugas-tugas Dinas

terdiri atas 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu : 1. Sub bagian Kepegawaian 2. Sub bagian Keuangan

3. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

Bidang Kendali Program Tugas Pokok :

(15)

Fungsi :

1. Penyusunan program kerja dinas dan perencanaan teknis bidang

2. Penyelenggara penyusunan dan pengembangan jaringan sistem informasi

3. Pelaksanaan pengendalian program kerja dinas

4. Pelaksanaan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan program kerja dan evaluasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu :

1. Seksi Perencanaan Program 2. Seksi Pengendalian Program 3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Bidang Industri dan Perdagangan Tugas Pokok :

Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pengembangan industri dan perdagangan perizinan, metrologi dan perlindungan konsumen serta pembinaan usaha dan investasi

Fungsi :

1. Pelaksanaan dan pengkoordinasian pengembangan industri dan perdagangan dalam dan luar negeri

2. Penyelenggaraan perizinan, metrologi dan perlindungan konsumen

3. Pelaksanaan pemberian Bimbingan Usaha dan Investasi

terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu :

(16)

2. Seksi Metrologi dan Perlindungan Konsumen 3. Seksi Bimus dan Investasi

Bidang Koperasi dan UMKM Tugas Pokok :

Menyelenggarakan pembinaan usaha, hukum dan kelembagaan Koperasi dan UMKM, serta melaksanakan fasilitasi dan pembiayaan simpan pinjam melalui Koperasi serta melakukan pengembangan kemitraan dan kewirausahaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Fungsi :

1. Pelaksanaan pembinaan usaha, pembinaan hukum dan kelembagaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah 2. Pelaksanaan fasilitasi dan pembiayaan simpan pinjam Koperasi

dan UMKM

3. Pelaksanaan pengembangan kemitraan dan kewirausahaan Koperasi dan UMKM

terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu :

1. Seksi Bina Usaha, Hukum dan Kelembagaan 2. Seksi Fasilitasi dan Pembiayaan Simpan Pinjam 3. Seksi Pengembangan Kemitraan dan Kewirausahaan

Bidang Pengelolaan Pasar Tugas Pokok :

(17)

keamanan, penyelenggaraan pemungutan dan penggalian potensi pendapatan daerah.

Fungsi :

1. Pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan pengaturan pemanfaatan sarana dan prasarana pasar

2. Pengkoordinasian penerapan ketertiban dan keamanan lingkungan pasar

3. Penyelenggaraan pemungutan dan penggalian potensi pendapatan daerah di Bidang Pengelolaan Pasar

terdiri atas 3 (tiga) Seksi, yaitu : 1. Seksi Sarana dan Prasarana 2. Seksi Ketertiban dan Keamanan 3. Seksi Pendapatan Daerah

Kelompok Jabatan Fungsional

Untuk pengisian personil Dinas tersedia pegawai dengan komposisi sebagai berikut :

- Golongan IV 5 Orang

- Golongan III 26 Orang

- Golongan II 21 Orang

- Golongan I 6 Orang

- PTT 6 Orang

- Honor Lepas 36 Orang

JUMLAH 100 Orang

(18)

- Kepala Dinas 1 Orang

- Sekretariat 9 Orang

- Bidang Indag 15 Orang

- Bidang Koperasi, UMKM 8 Orang - Bidang Pengelolaan Pasar 62 Orang - Bidang Pengendalian Program 5 Orang

- Jabatan Fungsional - Orang

JUMLAH 100 Orang

Skema Struktur Organisasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan Kota Payakumbuh pada Lampiran.

2.2. SUMBER DAYA SKPD

Dinas Koperasi, UMKM Perindustrian dan Perdagangan dalam menjalankan tugas pokok, fungsinya didukung oleh Sumber Daya Manusia yang tersedia dan asset/modal pendukung.

2.2.1. SUMBER DAYA MANUSIA

(19)

2.2.2. ASET/MODAL

Aset/Modal pendukung Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan perdagangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut;

Tabel.2.1. Asset/Modal

N

O. ASSET/MODAL

JUMLAH BARANG

PERSIL VOL/

JUMLAH

I GOLONGAN TANAH

01 Tanah 19 28.069

II GOLONGAN PERALATAN & MESIN

02 Alat-alat Angkutan - 25

03 Alat Bengkel dan alat Ukur - 162

04 Alat Kantor dan Rumah Tangga - 576

05 Alat Studio dan Alat Komunikasi - 31

III GOLONGAN GEDUNG DAN

BANGUNAN

06 Bangunan Gedung 44 10.948

07 Monumen 1

-2.3. KINERJA PELAYANAN SKPD

2.3.1. GAMBARAN UMUM

(20)

2.3.2. KOPERASI DAN UMKMJumlah Koperasi

Perkembangan Koperasi sampai akhir tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut;

Tabel 2.2. Perkembangan Jumlah Koperasi

NO. JENIS KOPERASI JUMLAH UNIT/TAHUN

2010 2011 2012

1. Koperasi Unit desa 5 5 5

2. Koperasi Fungsional 46 44 43

3. Koperasi Karyawan 7 7 7

4. Koperasi serba Usaha 45 45 47

5. Koperasi wanita 5 7 7

6. Koperasi Tani 22 20 20

7. Koperasi Pondok

Pesantren 2 2 2

8. Koperasi Simpan

Pinjam 4 3 3

9. Koperasi Angkutan

Darat 1 1 1

10. Koperasi Pasar 2 2 2

11. Koperasi Peternak Sapi - 2 2

12. Koperasi PEPABRI - 1 1

13. Koperasi WERDATAMA - 1 1

14. Koperasi Veteran - 1 1

15. Koperasi Kepolisian - - 1

16. Koperasi Pedagang

Kaki Lima - - 1

17. Koperasi Jasa

Keuangan Syari ah 4 5 5

(21)

Perkembangan Koperasi sampai pada akhir tahun 2012 dari 149 unit Koperasi yang ada ini, 79,2% atau 118 unit Koperasi dikategorikan koperasi Aktif dan 31 unit Koperasi sisanya dikategorikan Koperasi Tidak Aktif.

Jumlah Anggota

Pekembangan Jumlah anggota yang telah bergabung ke dalam Koperasi dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut;

Tabel 2.3. Perkembangan Anggota Koperasi

NO. TAHUN

2010 2011 2012

1. JUMLAH ANGGOTA

KOPERASI 19.105 19.266 17.475

2. TENAGA KERJA 177 150 148

3. MANAGER 16 17 15

4. KARYAWAN 151 133 133

Volume Usaha

Perkembangan Volume Usaha seluruh Koperasi sampai akhir tahun 2012 dengan jumlah asset yang dimiliki oleh Koperasi dapat memberikan nilai SHU yang dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut;

Tabel 2.4. Volume Usaha Koperasi

NO. TAHUN

2010 2011 2012

(22)

3.887.807,-• Perkembangan UMKM

Perkembangan jumlah UMKM yang bergerak diberbagai bidang usaha sampai pada akhir tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2.5. berikut;

Tabel 2.5. Perkembangan UMKM

NO. JENIS USAHA TAHUN

2010 2011 2012

1. Usaha Mikro 13.222 13.883 14.160

2. Usaha kecil 4.680 4.914 4.963

3. Usaha Menengah-Besar 200 200 200

Jumlah 18.102 18.997 19.323

2.3.3. PERINDUSTRIAN

Perkembangan jumlah unit usaha dibidang industri keadaan tahun 2012 berjumlah 1.616 unit dengan nilai investasi sebesar Rp. 86.383.066.000,- serta telah menyerap tenaga kerja sebanyak 9.063 orang.

Adapun perkembangan usaha industri kecil menengah di Kota Payakumbuh selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.6. berikut :

Tabel 2.6. Perkembangan Industri Kecil Dan Menengah

NO. URAIAN

TAHUN

2010 2011 2012

1 Unit Usaha 966 1.616 1.616

2 Tenaga Kerja (orang) 6.344 9.063 9.063

(23)

Sedang jumlah usaha industri berdasarkan klasifikasi usaha selama 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut ;

Tabel 2.7. Jumlah Usaha industri Berdasarkan Klasifikasi Usahanya

NO. KLASIFIKASI USAHA TAHUN

2010 2011 2012

1 Formal 562 805 805

2 Non Formal 404 811 811

Jumlah 966 1616 1616

2.3.4. PERDAGANGAN

Usaha Mikro Kecil dan Menengah dibidang usaha perdagangan menunjukan kemajuan yang cukup baik bila ditinjau dari aspek kuantitas dan kualitas usaha. Hal ini terlihat dari perkembangan pengusaha yang mengurus perizinan sepeti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan).

Tabel berikut menunjukkan perkembangan perizinan berupa SIUP dan TDP di Kota Payakumbuh dalam tahun terakhir.

Tabel 2.8. Perkembangan Perizinan SIUP dan TDP

NO. URAIAN TAHUN

2010 2011 2012

1 Perusahaan Kecil (PK) 184 324 298

2 Perusahaan Menengah (PM) 15 44 59

3 Perusahaan Besar (PB) 8 -

(24)

Tabel 2.9. Perkembangan TDP

NO KATEGORI TAHUN

2010 2011 2012

1 Baru 257 290 387

2 Perpanjangan 104 151 118

Jumlah 361 441 505

Sedangkan penerbitan TDP baru selama tahun terakhir berdasarkan bentuk perusahaannya dapat dilihat pada tabel 2.10. berikut;

Tabel 2.10. Penerbitan TDP Baru Berdasarkan Bentuk Perusahaan

NO BENTUK PERUSAHAAN JUMLAH PENERBITAN TDP

2010 2011 2012

1 PT 15 6 34

2 Koperasi 3 12 8

3 CV 45 46 89

4 Perusahaan perseorangan 194 226 328

5 Firma - -

-6 Bidang Usaha lainnya - -

-Jumlah 257 290 513

2.3.5. KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

TERHADAP STRUKTUR PEREKONOMIAN KOTA PAYAKUMBUH

(25)

(tiga) dengan nilai Rp. 126 Milyar dan sektor industri berada pada peringkat ke 6 (enam) dengan nilai Rp. 48 milyar lebih.

Perkembangan peranan sektor Industri dan Perdagangan terhadap PDRB dapat dilihat pada tabel 2.11. berikut;

Tabel 2.11. Kontribusi Sektor industri dan Perdagangan

NO. TAHUN

INDUSTRI PERDAGANGAN

NILAI (Rp. X

juta) %

NILAI (Rp. X

juta) %

1. 2009 119.876,05 7,4 309.908,63 17,80

2. 2010 140.158,60 7,43 363.137,27 18,32

3. 2011 162.393,29 7,53 421.136,68 18,58

Sumber: Payakumbuh Dalam Angka

2.3.6. PENGELOLAAN PASAR

(26)

Tabel 2.12. Prasarana dan Fasilitas pendukung Pasar

NO. JENIS PRASARANA/FASILITAS JUMLAH

(UNIT/PETAK)

I. Sarana Tempat transaksi

1. Toko 1.256

2. Kios 402

3. Los/Petak 142

4. Pedagang K5 (PKL) 2.325

II. Fasilitas Umum/Penunjang

1. WC/Toilet Umum 16

2. Fasilitas Parkir 2

3. Hydrant Umum

-4. Mesjid/Mushalla 3

5. Jembatan Penyeberangan 1

6. Terminal Angkutan 3

7. Gudang Sarana Pasar 1

8. Gudang Ikan 2

9. Kantor Bidang Pengelolaan Pasar

1

10. Rumah Potong Unggas 1

11. Radio Land Pasar Sehat 1

12. Klinik Pasar 1

2.3.7. CAPAIAN KINERJA DINAS

(27)

Tabel 2. 14. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2008-2012

DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PAYAKUMBUH

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN

TAHUN 2011 TAHUN 2012

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

1 Melembangan ya semangat berkoperasi dalam kehidupan berekonomi masyarakat

-Porsentase Penumbuhan Koperasi Baru

Program Peningkatan Kelembagaan

Koperasi 20 pra

koperasi

17 kop/pra koperasi

20 Pra koperasi

20 pra koperasi

-Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Perkoperasi - Porsentase

Penguatan Kelembagaan Usaha Koperasi

- Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi

60 koperasi 60 koperasi 30 Koperasi 30 Koperasi

2 Terwujudnya kemitraan pengembanga n usaha dan Sistem Pendukung

- Meningkatnya Aktifitas Magang dan Kerja Usaha

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

- Menfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi UMKM

2 koperasi 2 koperasi

50 koperasi 50 koperasi

(28)

KUMKM - Penyaluran, Pengelolaan dan Pengawasan Fasilitas dan Dana Pemerintah/lemb aga Pembiayaan lainnya

- Koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk usaha kecil menengah dan koperasi

120 Koperasi 90 Koperasi

- Koordinasi Penggunaan dana pemerintah bagi UMKM

30 Koperasi

- Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan

1 Paket 1 Paket

3 Meningkatnya jumlah koperasi berprestasi

- Porsentase jumlah koperasi dengan klasifikasi A selama 3 tahun Buku

Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif

- Penyebaran Model-model Pola Pengembangan Koperasi

120 koperasi

120 koperasi

80 koperasi 80 Koperasi

- Porsentase jumlah penghargaan yang diterima Gerakan Koperasi

-Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

25%(35

koperasi) 35 koperasi 140 Koperasi 140 Koperasi

4 Terwujudnya

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

2.400 alat di tera ulang

2.400 timbangan

1 paket

(29)

Formalitas KK Miskin pada saat fluktuasi harga pasar

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

-Penanggulangan dampak Fluktuasi harga sembilan bahan pokok (pasar murah)

3.142 KK Miskin

3.142 KK

Miskin 3.142 KK 3.142 KK

- Terbukanya Peluang Untuk Berusaha Bagi KK Miskin

- Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya

40 KK Miskin

40 KK Miskin 60 KK 60 KK

Program Peningkatan Kapasitas Iptek dan Sistem Produksi

- Pengembangan dan Pelayanan teknologi industri Pengolahan Limbah Ubi dan Tahu

6 Meningkatnya

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

-Pengembangan Kapasitas Pranata Pengukuran, Standarisasi, Pengujian dan Kualitas

220 UKM 220 UKM 302 UMKM 302 UMKM

- Meningkatnya Kerjasama Pemasaran

- Fasilitasi kerjasama kemitraan Industri Mikro, Kecil Menengah dengan Swasta

6 UKM 6 UKM

(30)

- Tersedianya Sarana Pendukung Promosi Produk UMKM

- Pembangunan Pasar Tradisional/Percontohan

- Jumlah sarana dan Prasarana yang dibangun

-Pengembangan pasar dan

distribusi barang/produk 56 kios 56 kios 1 paket 1 Paket 156 palung 156 palung

- Capaian PAD Pasar

- Peningkatan efisiensi kebijakan

dan pelaksanaan pengelolaan PAD 4.392.787.9 11

Program Administrasi Perkantoran `

- Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah

1 paket 1 paket

1 paket 1 Paket

8 Terwujudnya

- Pengawasan mutu dagangan pedagang K5 dan Asongan

200 PKL 200 PKL 200 PKL 200 PKL

- Berfungsinya Tenaga Trantib Pasar sesuai Tupoksinya

- Penataan tempat berusaha bagi pedagang K5 dan Asongan

(31)

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD 2.4.1. BENTUK PELAYANAN

Bentuk pelayanan yang telah dilakukan oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan saat ini terhadap objek sasaran dimaksud adalah sebagai berikut;

1. Pembinaan kualitas kelembagaan dan manajemen usaha bagi Koperasi dan UMKM

2. Memfasilitasi penumbuhan jaringan kemitraan usaha dan system pendukung usaha bagi KUMKM

3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia pelaku KUMKM dalam mengelola usaha sehingga meningkatnya jumlah KUMKM yang berprestasi

4. Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan UMKM

5. Pengurangan indikator kemiskinan melalui bantuan dan membuka peluang berusaha

6. Peningkatan daya saing dan kualitas produk UMKM

7. Peningkatan prasarana dan sarana pendukung promosi dan perluasan pasar produk UMKM

8. Peningkatan kelayakan prasarana dan sarana penunjang pasar sehat

9. Mewujudkan ketertiban dan kesehatan lingkungan pasar 10. Memfasilitasi kemudahan akses permodal

2.4.2. BESARAN KEBUTUHAN PELAYANAN

(32)

Tabel 2.14. Alokasi dan Realisasi Anggaran

NO. TAHUN

ANGGARAN

JENIS BELANJA

TOTAL REALISASI %

LANGSUNG TDK

LANGSUNG

1. 2008 1.374.424.590 1.999.860.500 3.374.285.090 3.323.670.813 98.3

2. 2009 3.021.465.610 9.388.801.194 12.410.266.804 12.248.933.336 98.7

3. 2010 14.510.410.488 1.830.669.242 16.341.079.730 15.981.575.975 97.8

4. 2011 7.653.385.051 2.868.323.665 10.521.708.716 9.997.685.332 95.2

5. 2012 7.299.493.499 3.150.254.544 10.449.748.043 8.745.258.817 94

2.4.3. ARAHAN LOKASI PENGEMBANGAN PELAYANAN

(33)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI PELAYANAN

Untuk mendukung terwujudnya kinerja pembangunan yang optimal dari suatu institusi sangat dipengaruhi oleh pencapaian pelaksanaan fungsi pelayanan dan tugas pokok yang dilaksanakan. Dalan implementasinya ke dua unsur penting dari keberadaan suatu institusi pemerintah tersebut berdampak langsung pada masyarakat luas, karena sasaran akhir dan tujuan utamanya adalah memberdayakan semua aspek dan potensi kehidupan masyarakat untuk terwujudnya kesejahteraan yang dicita-catakan bersama, terutama bagi institusi pemerintah yang memiki fungsi pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

(34)

3.1.1. KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL Kekuatan (Strengthness)

• Tersedianya Sumber Daya Aparatur

• Tersedianya Anggaran Pendukung Pelaksanaan Program

• Tersedianya Dasar Hukum Dalam Pelaksanaan Tugas

• Dukungan Prasarana dan Sarana Untuk bekerja

• Tersedianya Dokumen Perencanaan Jangka Pendek dan Menengah

• Struktur Organisasi Dinas Sebagai Wadah Untuk Melaksanakan Tupoksi

• Tersedianya Sistem Administrasi Kedinasan yang Baku

Kelemahan (Weakness)

• Kualitas Sumber Daya Aparatur yang Belum Merata

• Terbatasnya Jumlah Anggaran Yang Tersedia

• Belum Tersedianya Peraturan Daerah Sebagai Payung Hukum Untuk Pengembangan UMKM dan Pengelolaan Hak Sewa Pertokoan Pasar.

• Belum Optimalnya Ketersedian Sarana dan Fasilitas.

• Terbatasnya Ketersedian Anggaran Dalam APBD Untuk Pengembangan dan Penataan Pasar

• Belum Tertatanya Administrasi Kedinasan secara Baik.

• Belum Mendukungnya Struktur Organisasi Dinas Terhadap Capian Fungsi Pelayanan dan Tugas Pokok.

(35)

3.1.2. PELUANG DAN TANTANGAN EKSTERNAL Peluang (Opportunities)

• Tingginya Motivasasi Masyarakat Untuk Berwira Usaha.

• Tingginya Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kota Payakumbuh Dalam 3 Tahun Terakhir.

• Letak Geografis Payakumbuh yang Strategis Pada Perlintasan Jalur Ekonomi Antara Prov. Sumatera Barat Dengan Riau.

• Dukungan Topografi dan Luas Daerah yang Relatif Kecil.

• Dukungan Organisasi Non Pemerintahan Yang Menjadi Bagian Integral Dari Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Kedinasan.

• Tersedianya Dukungan Sarana Di Sektor Perdagangan Dan Pemasaran.

• Terbinanya koordinasi yang baik dengan instansi vertikal di tingkat provinsi

• Pangsa pasar yang semakin terbuka baik lokal, regional maupun internasional dengan letak geografis Kota Payakumbuh;

Ancaman (Theats)

• Belum Optimalnya Peningkatan Daya Saing Usaha,

Terutama Untuk Produk-Produk spesifik Daerah.

• Tidak Tersedianya Tenaga Fungsional di Sektor Perdagangan dan Perindustrian.

• Belum Tuntasnya Penyelesaian Status Asset, Terutama Untuk Lingkup Pengelolaan Pasar.

• Belum Sinergisnya Pengelolaan Limbah Industri Kecil

(36)

• Minimnya Investasi Di Sektor Sarana Perindustrian dan Perdagangan.

• Telah Berlakunya AFTA (ASEAN FREE TRADE AREA)

Dari inventarisasi faktor-faktor internal dan eksternal tersebut di atas dapat diperoleh gambaran tentang penyelenggaraan fungsi pelayanan menyangkut kewenangan dan Pelaksanaan tugas pokok Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, termasuk permasalahan-permasalahan dilingkup implementasinya.

(37)

hak sewa pasar. Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, dimana 2 (dua) urusan pilihan yaitu urusan Perindustrian dan urusan Perdagangan dijadikan dalam satu kewenangan bidang Industri dan Perdagangan serta ditambah dengan masuknya kewenangan pengelolaan pasar menjadi salah satu bidang disamping bidang lainnya. Situasi ini memberi ruang yang sempit bagi peningkatan fungsi pelayanan dan penyelenggaraan tugas pokok, Alasan yang mendasar adalah tumpang tindihnya tupoksi di tataran teknisnya yaitu pada tingkat eselon IV, sehingga cakupan fungsi pelayanan dan tugas pokoknya menjadi lebih luas dan bersifat umum. Fungsi pelayanan pada urusan perindustrian yang bersifat teknis tidak berjalan sebagai mana mestinya. Sementara itu bidang pengelolaan pasar yang semula pengelolaan kewenangannya dalam bentuk SKPD tersendiri menjadi bagian integral dalam kewenangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan walaupun secara nomenklatur tidak dicantumkan, menimbulkan dilema pada penentuan skala prioritas fungsi pelayanan.

Dengan keterbatasan dukungan berbagai faktor tersebut di atas dan kompleksitas permasalahan serta dinamika lingkungan pasar yang bersentuhan erat dengan kepentingan berbagai lapisan masyarakat setiap harinya, maka akan selalu menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan, sehingga fokus pengelolaan urusan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan relatif kecil.

(38)

usaha, terutama untuk produk-produk spesifik daerah Kota Payakumbuh, sehingga produk-produk UMKM tersebut kalah bersaing di pasar, dan ditambah lagi dengan berlakunya pasar global ASEAN atau berlakunya AFTA (Asean Free Trade Area) yang merupakan ancaman yang paling besar untuk perkembangan dan pangsa pasar produk-produk UMKM. Disamping itu minimnya investasi di sektor sarana Perindustrian dan Perdagangan sangat mempengaruhi pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung perkembangan UMKM, sehingga Kota Payakumbuh memang hanya menghandalkan dana pemerintah yang bersumber dari seperti APBD, APBD Provinsi, APBN.

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA

DAERAH

Dinas koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan merupakan bagian integral dari Pemerintah Kota Payakumbuh, maka dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas harus mengacu serta sinkron dan tidak bertentangan dengan kandungan muatan yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh, karena pada dasarnya Renstra Dinas merupakan penjabaran dari kandungan RPJMD sesuai dengan Tupoksi Dinas.

(39)

berbagai kebijakan pembangunan yang sinergis dengan kewenangan yang diamanatkan.

Dalam RPJM 2012 -1017 telah ditetapkan visi pemerintah Kota Payakumbuh :

Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera dan Religius Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan Dan Pendididkan Yang Berlandasan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabbulah"

Dari pengertian visi tersebut, terutama pada kataPro rakyat

terkandung maksud peningkatan kesejahteraan rakyat melalui berbagai kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan jangka panjang Kota Payakumbuh dalam kerangka RPJP 2005 -2025 yaitu : Terwujudnya Payakumbuh Sebagai Kota Maju dengan Pengembangan Sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Upaya yang dilakukan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dalam mendukung tercapainya sasaran pada muatan visi tersebut adalah dalam bentuk mengoptimalkan fungsi pelayanan dan penyelenggaraan tugas pokok. Karena sasaran tersebut sudah terakomodir dalam tugas pokok dan fungsi Dinas yaitu penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan tugas pembantu di bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian , Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

(40)

dalam RPJM sebagaimana yang diamanatkan dalam paparan Renstra Dinas tahun 2012 -2-017. Di antara bentuk dukungan yang bersumber dari terlaksananya fungsi pelayanan dan tugas pokok adalah tersedianya program dan kegiatan yang berkesinambungan pada ke tiga urusan, Koperasi, perindustrian dan perdagangan serta Pengelolaan Pasar tradisional yang keseluruhan sasaran capaian programnya dalam bentuk pemberdayaan UMKM . Dukungan lainnya berupa tersedianya tenaga /aparatur yang memiliki pengalaman dan pemahaman yang jelas terhadap kondisi UMKM serta terbinannya koordinasi yang baik dengan instansi vertikal di tingkat provinsi dan pusat. Sebaliknya terdapat permasalahan-permasalahan yang kalau tidak ditindak lanjuti akan menjadi faktor penghambat capaian visi, misi dan program pembangunan daerah. Permasalahan tersebut antara lain struktur organisasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang perlu di revisi, terutama pemisahan antara urusan Perindustrian dengan Perdagangan serta kaji ulang terhadap Bidang Pengelolaan Pasar untuk dipisahkan dalam bentuk SKPD tersendiri. Faktor penghambatnya disini terjadi dalam bentuk beban kerja yang terlalu besar, tumpang tindih pelaksanaan fungsi pelayanan teknis dan sulitnya menentukan skala prioritas program pembangunan pada kondisi terbatasnya dukungan anggaran.

3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA SKPD PROVINSI

(41)

yang mempunyai skala dan jangkauan lebih luas serta mempunyai keterkaitan teknis.

Sebagai bagian integral dari pemerintah daerah, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh harus lebih responsif dalam menyikapi berbagai isu pembangunan yang berkaitan dengan urusan kewenangan yang dikelolanya, baik pada skala nasional maupun daerah / provinsi. Secara nasional, vertikalisasi program-program bidang Perindustrian , Perdagangan dan Koperasi yang diselenggarakan di daerah masih dilaksanakan sesuai dan mengacu pada program sejenis ditingkat pusat maupun provinsi. Beberapa program dan sasaran pemberdayaan masyarakat pelaku usaha pada tiga Kementerian (Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan ) di tingkat pusat maupun SKPD terkaitnya di tingkat provinsi yang dituangkan dalam masing-masing dokumen perencanaan strategisnya dilaksanakan didaerah dengan mengacu pada relevansi terhadap capaian visi, misi dan program yang termuat dalam RPJMD. Contoh program dimaksud antara lain Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi dengan indikatornya adalah :jumlah koperasi aktif, porsentase koperasi dengan klasifikasi

sehat dan porsentase penumbuhan koperasi. Pada bidang

Perindustrian dan Perdagangan terdapat beberapa sinkronisasi Program dengan pusat dan SKPD provinsi, seperti program Perlindungan Konsumen dan Perdagangan yang indikatornya adalah

capaian uji petik timbangan dan alat ukur, monitoring sembako dan

komoditi strategis, serta program Peningkatan Kapasitas Iptek

(42)

Sinkronisasi program dan kegiatan seperti diuraikan di atas berkontribusi positif bagi daerah, terutama melalui kerjasama dan koordinasi yang terbina memberi nilai tambah terhadap capaian sasarannya. Dari sinkronisasi dan koordinasi yang terbentuk dapat melahirkan berbagai kebijakan pusat dan provinsi bagi daerah, seperti kebijakan penyaluran dan bantuan fasilitas fisik, peralatan dan perkuatan modal kerja terhadap pelaku usaha di daerah.

3.4. TELAAHAN RTRW DAN KLHS

Pengembangan dan pemberdayaan sektor perdagangan dan perindustrian dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek seperti sosial / kemasyarakatan, potensi ekonomi, kebijakan, lingkungan, dan aspek lainnya termasuk pemanfaatan ruang wilayah kota. Dalam pemanfaatan ruang wilayah diatur dalam Peratuaran Daerah nomor : 1 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Payakumbuh. Sebagaimana dimuat dalam Perda tersebut bahwa RTRW Kota Payakumbuh menjadi pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

(43)

pembangunan Pasar Satelit di Kel. Payobasung serta Peruntukan Pertokoan Modern di sepanjang koridor Jl Soekarno Hatta dan Jl. Sudirman. Termasuk pembangunan dan pengoperasionalan Pondok Promosi Industri (PPI) (koridor Jl. Soekarno Hatta) di Ngalau.

Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, sesuai dengan perencanaan dan program pendukungnya melalui pemberdayaan industri kecil / industri rumah tangga sejenis yang sudah ada pada masing masing lokasi dijadikan sentra sentra produksi menurut jenis dan kelompoknya. Seperti kecamatan Payakumbuh Barat yang dominan industri makanan ringan di proyeksikan menjadi sentra industri makanan, dan kecamatan Payakumbuh Utara di proyeksikan menjadi sentra industri bordir dan konveksi. Pemetaan produksi dan kelompok industri ini sudah sejalan dengan RTRW yaitu bahwa untuk industri kecil /industri rumah tangga ditetapkan di setiap kecamatan dan dapat bercampur dengan lingkungan pemukiman dengan ketentuan tidak menimbulkan dampak negati bagi lingkungan dan kawasan sekitar.

(44)

.

3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Faktor faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan menjadi isu utama dalam dinamika penyelenggaraan tugas tugas kedinasan pada Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan. Dari analisa bobot masing masing faktor dapat disimpulkan beberapa faktor yang bersifat menghambat /menjadi kendala dalam pelaksanaan fungsi pelayanan dan penyelenggaraan tugas dan juga sebaliknya beberapa faktor menjadi pendukung optimalnya pelaksanaan fungsi dan tugas tersebut. Hasil analisa bobot yang dilakukan terhadap faktor internal dan eksternal (Analisa SWOT) diperoleh beberapa isu utama yang menjadi tolak ukur penyelenggaran fungsi dan tugas kedinasan secara menyeluruh, diantaranya adalah : tingginya motivasi masyarakat dalam berwirausaha, belum optimalnya peningkatan daya saing usaha, mulai dilaksanakannya pasar bebas asean secara menyeluruh pada tahun 2014, belum tersedianya payung hukum daerah dalam pengembangan potensi KUMKM.

Dari isu-isu utama yang sudah input diperoleh satu isu strategis yang akan menjadi gambaran secara menyeluruh terhadap tujuan, sasaran dan kebijakan yang akan dilaksanakan dan dimplementasikan dalam program dan kegiatan-kegiatan pembangunan sektor KUMKM. Secara perspektif isu strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan untuk mendukung capaian Visi, Misi dan Program pada Rencana Kerja (Renstra) tahun 2012 -2017 adalah

(45)
(46)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. VISI DAN MISI 4.1.1. VISI

Dalam rangka pembangunan ekonomi kerakyatan Kota Payakumbuh untuk 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan Kewenangan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas, maka Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan merumuskan Visi Dinas sebagai berikut:

TERWUJUDNYA KOPERASI, UMKM DAN PASAR YANG BERDAYA SAING, TANGGUH, MANDIRI DAN TAAT HUKUM

Dari pernyataan Visi di atas dapat dijabarkan pengertiannya sebagai berikut;

KOPERASI

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

1. Bidang usaha UMKM adalah meliputi bidang Industri dan Perdagangan.

2. Bentuk usaha UMKM adalah Perseorangan dan Kelompok.

(47)

Kriteria UMKM sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

PASAR

Maksud pengertian pasar dari 2 sudut pandang

1. Pengertian pasar secara fisik;

Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya milik Pemerintah.

2. Pengertian Pasar secara prinsip;

Khusus dalam pengertian pasar secara prinsip pada visi di atas adalah merupakan tujuan akhir atau muara dari proses produksi (produk) yang menjadi tolak ukur tingkat kompetisi dan daya saing dari produk-produk UMKM Kota Payakumbuh atau dengan kata lain merupakan implementasi pemasaran produk UMKM Kota Payakumbuh.

3. Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya milik Pemerintah.

(48)

Tujuan akhir dari proses UMKM merupakan menjangkau pangsa pasar

BERDAYA SAING

Berdaya saing adalah kemampuan untuk memaksimalkan potensi dari sisi ekonominya, memperhatikan kualitas dengan berbagai terobosan inovasi serta didukung oleh kebijakan yang berpihak.

Berdaya Saing memiliki 4 (empat) Komponen yaitu: 1. Potensi Ekonomi

2. Inovasi 3. Kualitas

4. Kebijakan strategis

TANGGUH

Tangguh diartikan sebagai kemampuan KUMKM dalam menghadapi tekanan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam, sehingga pelaku KUMKM tetap eksis

MANDIRI

Mandiri berarti yang mampu mengurus usahanya sendiri dalam segala aspek dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki secara optimal dan tidak bergantung kepada pihak lain.

TAAT HUKUM

Taat hukum berarti KUMKM yang mematuhi segala kewajibannya yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan dan regulasi yang berlaku.

4.1.2. MISI

(49)

1. Menumbuhkan dan mengembangkan Kelembagaan Koperasi yang Sehat dan Mandiri yang mampu berperan sebagai Wadah Penggerak Ekonomi Masyarakat.

2. Menciptakan dan Meningkatkan Kemampuan Teknis Serta Wawasan Pelaku UMKM agar dapat Menghasilkan Produk-produk yang Kompetitif serta Berdaya Saing di Pasaran.

3. Mewujudkan dan Mempertahankan Lingkungan Pasar Tradisional yang Kondusif dan Sehat Untuk menjembatani Beragam Kepentingan Ekonomi Masyarakat.

4. Meningkatkan Prasarana dan Sarana Penunjang Untuk Memfasilitasi Berkembangnya Potensi-Potensi Usaha Ekonomi di Tengah Masyarakat.

5. Memfasilitasi Penerapan Tekhnologi dan Merangsang pengembangan Berbagai Inovasi Bagi penguatan Struktur Usaha ( Manajemen dan Proses Produksi) UMKM.

6. Mengembangkan Pola dan Sistem Pembinaan Terpadu Terhadap KUMKM Dengan Berbasiskan Data dan Informasi Untuk Mendukung Daya Saing Menuju Pasar Global.

4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

4.2.1. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dengan misi yang diemban adalah sebagai berikut;

1. Menjadikan Koperasi Sebagai Lokomotif Penggerak Ekonomi di Semua Lapisan Masyarakat.

(50)

3. Mewujudkan Suatu Kawasan dan Lingkungan Pasar Tradisional yang Representatif dan Modern.

4. Terwujudnya Iklim Berusaha Yang Kondusif dengan Dukungan Sarana dan Fasilitas yang Menunjang.

5. Terwujudnya Produk-Produk UMKM yang Berkualitas, dan Berdaya saing dengan jangkauan Pangsa Pasar yang Luas. 6. Terciptanya Efektifitas Kinerja Program Pembinaan Dalam

Bentuk Data dan Informasi yang Lengkap dan Akurat.

7. Terbentuknya Struktur Industri yang Kuat dan Mandiri Serta Teruwujudnya Sistim dan Iklim Perdagangan yang Efisien dan Dinamis.

4.2.2. SASARAN

Sasaran terukur yang ingin dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Kelembagaan Koperasi Menurut kriteria dan Ketentuan yang Berlaku

2. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Pelaku UMKM

3. Meningkatnya Kerja sama Usaha dan Perluasan Jaringan Pasar Produk KUMKM.

4. Meningkatnya Produktifitas Usaha, Daya Saing dan Perkuatan Permodalan Usaha KUMKM.

(51)

4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS 4.3.1. STRATEGI

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan di atas telah ditetapkan strategi prioritas sebagai berikut;

1. Pengoptimalan Potensi-Potensi Ekonomi Masyarakat Sebagai Nilai Tambah Penguatan Struktur Ekonomi Dalam Bentuk Pemberdayaan produk lokal melalui pengembangan KUMKM.

2. Peningkatan Partisipasi dan Motivasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Pembangunan dan Rencana Pengembangan Sektor KUMKM.

3. Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Proses Produksi Melalui Penerapan Manajemen Modern dan Tekhnologi Tepat Guna. 4. Peningkatan Produktifitas UMKM yang Bersinergi Dengan

Peningkatan Daya Saing Produk yang berorientasi pada pengembangan dan Perluasan Pasar.

5. Peningkatan Fungsi manejerial dan Fasilitas Pendukung Dalam Penataan Operasional Pasar.

4.3.2. KEBIJAKAN

Kebijakan yang diambil dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut;

1. Mendorong Tumbuh dan Berkembangnya Usaha Ekonomi Berbasis Produk Unggulan Daerah

2. Menciptakan Iklim Usaha Yang Kondusif bagi KUMKM 3. Mendorong Kemandirian KUMKM Didasarkan Pada

(52)

4. Meningkatkan Peran Sektor Perdagangan Melalui Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Kelancaran Distribusi Barang.

5. Mengembangkan Kawasan-Kawasan Industri Kecil terpadu Yang Berwawasan Lingkungan.

(53)

B A B V

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan ekonomi yang menjadi kewenangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Paykumbuh dalam kurun waktu lima tahun ke depan, telah disusun program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

a. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi

b. Kegiatan Koordinasi, Perencanaan dan Pelaksanaan Program Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag Kota Payakumbuh

c. Kegiatan Penyusunan RENSTRA, RENJA dan Laporan Akhir Tahun SKPD

d. Kegiatan Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat.

2. Program Penciptaan Iklim UKM yang Kondusif

a. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan tentang UKM

b. Kegiatan Fasilitasi Pembangunan UKM.

3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM

(54)

b. Kegiatan peningkatan Kerjasama di Bidang HAKI

c. Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan

d. Kegiatan Pelatian Manajemen Pengelolaan Koperasi/KUD

e. Kegiatan Sosialisasi HAKI kepada UMKM.

4. Program Pengembangan System Pendukung Usaha bagi UMKM

a. Kegiatan Koordinasi Penggunaan Dana Pemerintah bagi UMKM b. Kegiatan Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana

Pemerintah bagi UMKM

c. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM.

5. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

a. Kegiatan Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Koperasi

b. Kegiatan Pembinaan Pengawasan Penghargaan Koperasi Berprestasi

c. Kegiatan Rintisan Penerapan Teknologi Sederhana/Manajemen Modern pada Jenis Usaha Koperasi

d. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi

e. Kegiatan Penyebaran Model-model Pola Pengembangan Koperasi

(55)

6. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

a. Kegiatan Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang/Jasa

b. Kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Pengaduan Konsumen

c. Kegiatan Operasional dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah

d. Kegiatan Penanggulangan Dampak Fluktuasi Harga Sembilan Bahan Pokok (Pasar Murah).

7. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional

a. Kegiatan Koordinasi Pengolahan Isu-isu Perdagangan Internasional

8. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri

a. Kegiatan fasilitasi Kemudahan Perijinan Pengembangan Usaha

b. Kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi barang/Produk

c. Kegiatan Pembangunan pasar Tradisional Percontohan (Pasar Satelit)

d. Kegiatan Pengembangan Pasar Lelang Daerah

e. Kegiatan Peningkatan Sistim Jaringan Informasi Perdagangan

f. Kegiatan Peningkatan Efisiensi Kebijakan dan Pelaksanaan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah

(56)

h. Kegiatan Pengembangan Pasar/Revitalisasi Pasar

i. Kegiatan Peningkatan/Optimalisasi Manajemen Operasional Pasar.

9. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

a. Kegiatan Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan

b. Kegiatan Koordinasi Penyelesaian masalah Produksi dan Sektor Industri.

10. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

a. Kegiatan Pembinaan Organisasi Pedagang kaki Lima dan Asongan

b. Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Disiplin Pedagang kaki Lima dan Asongan

c. Kegiatan Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan.

11. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi

a. Kegiatan Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi

b. Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri

c. Kegiatan Pengembangan Kapasitas Pranata, Pengukuran, Standarisasi Pengujian dan Kualitas.

12. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

(57)

13. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial

a. Kegiatan Penyediaan Sarana Informasi yang dapat di Akses Masyarakat.

14. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

a. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri.

15. Program Pengembangan Industri Kecil dan menengah

a. Kegiatan Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Industri Mikro, Kecil dan Menengah dengan Swasta

b. Kegiatan Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap Pemanfataan Sumber Daya

c. Kegiatan Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri

d. Kegiatan Pembinaan Fasilitasi Kemudahan Akses Perbankan bagi IKM.

16. Program Penataan Struktur Industri

(58)

VI

INDIKATOR KINERJA DINAS YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Payakumbuh. Indikator kinerja Dinas tersebut dapat dilihat pada tabel 6.1. berikut:

Tabel 6.1. INDIKATOR KINERJA 2012-2017

DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOTA PAYAKUMBUH

NO. SASARAN INDIKATOR TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

1 Meningkatn

Koperasi 149 152 155 158 161

- Jumlah

Koperasi Aktif 119 124 129 134 139 - Jumlah

- Jumlah pelaku KUMKM yang sudah mendapatkan

pelatihan teknis 15 15 15 15 15

- Porsentase Pertumbuhan Masyarakat

Pelaku UMKM 36,97% 37,00% 37,04% 37,07% 37,10% - Jumlah KUMKM

yang dikelola oleh tenaga

terlatih 45 30 45 30 45

(59)

Pasar Produk KUMKM

dibuat dan ditindal lanjuti

- Potensi produk yang sudah

pemerintah 200 200 200 200 200

- Jumlah KSP

yang terbentuk 5 5 5 35 35

- Jumlah LKM

5 5 6 6 7

- Pertumbuhan Jumlah IKM

1,616 1,688 1,759 1,959 2,101 - Porsentase

- Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usah

a Informal 3 3 4 5 6

- Jumlah Toko,

Kios dan Los 1,800 1,970 2,179 2,354 1,424 - Jumlah

Pedagang

Formal 1,256 1256 1340 1340 1353 - Jumlah

Pedagang

(60)

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh ini dirumuskan dan disusun sesuai dengan sistematika penulisan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 yang merupakan petunjuk pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Secara umum Renstra ini memuat arahan Perencanaan Taktis Strategis dalam pelaksanaan pembangunan terhadap berbagai program pemberdayaan dan pengembangan potensi potensi bidang Perkoperasian, Perindustrian dan bidang Perdagangan yang di dalamnya termasuk pembangunan dan pengembangan bidang pengelolaan Pasar. Untuk lebih terukurnya hasil hasil program pembangunan yang akan dilaksanakan, dalam Renstra ini dirumuskan beberapa sasaran capaian dengan indikator sasaran yang tepat dan terukur dengan harapan dapat dijadikan pedoman dan arahan dalam mewujukan Visi dan Misi dinas untuk lima tahun ke depan.

(61)
(62)

Output Outcome Taget Rp. Taget Rp. Taget Rp. Taget Rp. Taget Rp. Taget Rp. dan Perindag Kota Payakumbuh dan Laporan Akhir Tahun SKPD dan jasa baik skala lokal, regional, maupun persiapan sebagai pusat pasokan komoditi barang dan jasa untuk kebutuhan pasar 8,3% pada tahun 2017

dari 7,13 % pada tahun 2012 menjadi 8%-8,3% pada tahun 2017

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017

4

KEGIATAN

5 6

KODE

(63)

!" # $ % !" # $ % ! "# $ % ! " # $ % ! " # $ % !" # $%

1 2 3 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

!& '()*+ ,- !& '()* + ,. !& '()*+ ,/ !&' ()*+,0 !& '()* + ,1

4

2$ 3$&45& ) 6738 &!& )

5 6

657

8)586 &!$68 )7$9&

6)58:868 )7$9&2& 5& &6 '8$27$857$7 ):!$& IPQP KHFK FFK

1 15 xx 16

1 Kegiatan :

Menfasilitasi Kemitraan bagi UMKM

50 53.533.000 50 58.500.000 50 58.500.000 50 58.500.000 50 58.500.000 50 287.533.000 Koperinda

g

1 15 16 04

2 Kegiatan :

Peningkatan Kerjasama di Bidang HAKI

3 Kegiatan :

Penyelenggaraan

4 Kegiatan : Pelatihan

Manajemen

5 Kegiatan :

Sosialisasi HAKI

dari Rp.19,62 juta pada tahun 2012 menjadi Rp. 29,08

juta pada tahun 2017 pada tahun 2012 menjadi Rp. 29,08 juta pada tahun 2017

dari Rp.19,62 juta pada tahun 2012 menjadi Rp. 29,08

juta pada tahun 2017

1 Kegiatan :

Koordinasi Bagi UMKM dan Koperasi

2 Kegiatan :

Pemantauan

3 Kegiatan :

(64)

1 15 17 05

3 Kegiatan: Rintisan

penerapan teknologi sederhana/manaje men modern pada jenis usaha koperasi

Terlaksananya

3 Peningkatan dan

Pengembangan a Usaha dan Kerjasama Koperasi

- - 30 70.000.000 30 70.000.000 30 70.000.000 30 70.000.000 30 280.000.000 Koperinda

g

1 15 17 07

4 Kegiatan :

Penyebaran

Model-5 Kegiatan :

Koordinasi

5 Kegiatan :

Koordinasi Barang dan Jasa

Terjaminnya Kualitas Barang dan Produk yang Beredar di Pasar

4 20.585.400 4 24.750.000 4 27.225.000 4 29.947.500 4 32.942.250 20 135.450.150 Koperinda

g

2 06 15 02 Terlaksananya

Tera Ualang

2 Kegiatan : Fasilitasi

Penyelesaian Pengaduan

(65)

Sembilan Bahan

2 06 18 02 1 Kegiatan : Fasilitasi

(66)

dan Jaringan

(67)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

<

2 06 17 07 Terlaksananya

pameran 7 kali diluar provinsi kaki lima dan asongan

Terlaksananya Sosialisasi perda perpanjangan Hak Sewa toko & proses hak sewa toko

Meningkatnya pengetahuan pedagang kaki lima tentang perda hak sewa toko dan proses hak sewa toko

- - 200 25.000.000 40 26.000.000 40 28.000.000 40 30.000.000 320 109.000.000 Koperinda kaki lima dan asongan

2 06 19 03 Tersedianya

Tempat dan Gerobak yang Tertata Bagi Pedagang kaki Lima di Kota Payakumbuh

2 06 19 03 Terlaksananya

Operasional Penertiban Pasar (operasional penrtiban pasar dan piket alam)

Meningkatnya

3 Penataan Tempat

Berusaha Bagi Pedagang kaki Lima dan Asongan

2 06 19 03 Terlaksananya

Operasional Penertiban Pasar (operasional penrtiban pasar dan piket alam)

Meningkatnya

3 Penataan Tempat

Berusaha Bagi Pedagang kaki Lima dan Asongan

(68)

pengukuran, dapat di akses masyarakat dapat di akses masyarakat To Date dan Variasi Produk Makanan Baru dari Industri

- - 85 299.860.495 85 329.846.545 85 362.831.199 85 399.114.319 325 1.391.652.558 Koperinda

(69)

Kemitraan Industri Mikro, Kecil dan Menengah dengan

2 07 16 01 2 Kegiatan : Fasilitasi

Bagi Industri Kecil dan Menengah Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Perbankan Bagi IKM

Terlaksananya NIP. 19610404 198703 1 006 Payakumbuh, Februari 2013 Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag

(70)
(71)

- Jumlah Koperasi

149 152 155 158 161

- Jumlah Koperasi Aktif

119 124 129 134 139

- Jumlah Koperasi dengan Klasifikasisehat (A)

22 24 26 28 30

- Jumlah Koperasi Berprestasi

2 2 2 2 2

2 Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelaku UMKM

- Jumlah pelaku KUMKM yang sudah mendapatkan

pelatihan teknis 15 15 15 15 15

- Porsentase Pertumbuhan Masyarakat Pelaku UMKM

36,97% 37,00% 37,04% 37,07% 37,10%

- Jumlah KUMKM yang dikelola oleh tenaga terlatih 45 30 45 30 45

- Cakupan Bina Kelompok Pengrajin 13 17 21 25 29

- Jumlah kerjasama usaha yang dibuat dan ditindal lanjuti

3 3 3 3 3

1 Meningkatnya Jumlah dan Kualitas

Kelembagaan Koperasi menurut kriteria dan ketentuan yang berlaku

Meningkatnya Kerja sama Usaha dan Perluasan Jaringan Pasar Produk KUMKM 3

- Jumlah kerjasama usaha yang dibuat dan ditindal lanjuti

3 3 3 3 3

- Potensi produk yang sudah memiliki pasar yang tetap

8 8 8 8 8

- Porsentase KUMKM yang memanfaatkan bantuan

permodalan dari dana pemerintah 200 200 200 200 200

- Jumlah KSP yang terbentuk

5 5 5 35 35

- Jumlah LKM

5 5 6 6 7

- Pertumbuhan Jumlah IKM

1.616 1.688 1.759 1.959 2.101

- Porsentase Jumlah Produk yang Memenuhi Standar

Kelayakan Pasar 5% 5% 5% 5% 5%

Meningkatnya Kerja sama Usaha dan Perluasan Jaringan Pasar Produk KUMKM 3

Meningkatnya Produktifitas Usaha, Daya Saing dan Perkuatan Permodalan Usaha UMKM

(72)

- Jumlah Pedagang Informal

2.325 2.380 2.440 2.510 2.585

- Jumlah Ketersediaan Fasilitas Umum Non Toko/Kios di

(73)

Pembangunan kios pedagang di kawasan pasar

1 Pembangunan los pedagang/daging 24

2 Pembangunan palung PKL/kerengkeng & Los ikan Pasar Ibuh 154 120 62 40

3 Pembangunan tempat penampungan 40

4 Pembangunan gudang ikan pasar 2 Dana DAK Departemen Peternakan

5 Pembangunan rumah potong unggas 1 Dana DAK Departemen Peternakan

6 Pembangunan los pedagang/ikan 70

7 Pembangunan palung PKL terminal sago 125

8 Pembangunan los kuliner/toko samping SMP 37

9 Pembangunan palung pelataran K5 Pasar Ibuh 86 84 176 40

10 Pembangunan kios pasar ibuh timur 84 100 64 64 2007 & 2008 (1 paket)

Gambar

Tabel 2.2. Perkembangan Jumlah Koperasi
Tabel 2.3. Perkembangan Anggota Koperasi
Tabel 2.6. Perkembangan Industri Kecil Dan Menengah
Tabel 2.8. Perkembangan Perizinan SIUP dan TDP
+7

Referensi

Dokumen terkait

For many individuals who are pressed for time, speed reading has become a necessity. However, it’s not just the reading part that is important. Equally essential is for the reader

(Delapan puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) Sumber Dana : Dana Alokasi Umum (DAU) 2017. Sesuai dengan ketentuan dalam

Husin II Komplek Puri Akcaya III Blok E/7 Kota Pontianak Pengawasan Semenisasi jalan padat karya desa kelarik barat Pembangunan Jalan dan Jembatan Pedesaan... 19670108 200701 1

Extracting important details mean that you locate in your reading main and most significant ideas.. There is usually one important detail associated with every

Pembangunan Rumah Dinas di Kantor Dinas Kesehatan Kota Binjai (BDB) 2013 Pembangunan Rumah Dinas di Kantor Dinas Kesehatan Kota Binjai (BDB) 2013 Belanja Barang Barang 900.000.000

This year´s grant recipients include six Pittsburgh Schools´ teachers: Jennifer Ernsthausen, a third-grade teacher at Burgwin Elementary School in Glen Hazel; Karen M.. Lewis,

[r]

bowling techniques, bowling tips, bowling technique, bowling rules, bowling score, history of bowling, bowling terms, bowling hook, spare bowling, bowling lane conditions, how to