• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra LH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra LH"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA PAYAKUMBUH

TAHUN 2012

2017

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

KOTA PAYAKUMBUH

(2)

Sebagai organisasi yang dinamis Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh dihadapkan pada lingkungan internal dan eksternal yang terus berubah. Perubahan-perubahan tersebut menuntut organisasi ini untuk lebih peka dan mencermati setiap perubahan yang terjadi agar terhindar dari kesalahan dalam proses pengambilan keputusan. Diperlukan suatu sistem manajemen yang baik untuk dapat melakukan proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Urutan aktivitas manajemen yang dianut meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam sequen ini perencanaan berada pada urutan terdepan yang mengisyaratkan bahwa perencanaan merupakan tahapan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan organisasi.

Guna memandu jalannya proses pengambilan keputusan yang benar dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, perlu disusun suatu perencanaan strategis yaitu perencanaan yang memenuhi kriteria dalam menunjang manjemen dalam pengambilan keputusan.

(3)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 mendefinisikan apa yang hendak dicapai oleh organisasi, mengindentifikasi strategi, memperjelas prioritas organisasi dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut. Dengan disusunnya perencanaan strategis ini diharapkan tugas pokok Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh sebagai pelaksana pengkoordinasian pelaksana kegiatan dan bimbingan teknis serta pelaksana pengawasan dan pengendalian dibidang lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Kota Payakumbuh dapat dipenuhi.

Perencanaan strategis yang telah disusun ini bukanlah suatu yang statis, akan tetapi merupakan suatu proses yang dinamis dan terus menerus dievaluasi dan disesuaikan dengan perubahan lingkungan internal maupun eksternal dengan tetap bertitik tolak pada pemenuhan tugas pokok dan fungsi sebagai bagian dari Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh. Dengan demikian perencanaan yang telah disusun ini akan menjadi suatu siklus berkelanjutan yang mendasari kegiatan organisasi dan mejadi ajang komunikasi dengan semua pemangku kepentingan.

Perencanaan strategis ini diharap dapat dijadikan sebagai : 1. Acuan dalam penyusunan rencana kerja (operational plan); 2. Acuan dalam penyusunan rencana kinerja (performance plan);

3. Acuan dalam pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh; dan

4. Acuan dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh

5. Bahan pertimbangan bagi penyusunan rencana/program pembangunan daerah dibidang lingkungan hidup

6. Bahan pertimbangan dalam membangun kemitraan dengan para pemangku kepentingan dibidang lingkungan hidup

Payakumbuh, oktober 2013 Plh.Kepala Kantor Lingkungan Hidup

Kota Payakumbuh

(4)

E

HULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk mendukungnya. Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Dalam pelaksanaan pembangunan diperlukan perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup yang berimbang sebagai pilar-pilar yang saling tergantung dan saling memperkuat satu sama lain. Di dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai pihak mengingat pengelolaan lingkungan hidup bersifat kompleks dan permasalahan yang bersifat lintas sektor.

Untuk mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan maka dibutuhkan suatu rencana. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah maka perencanaan pembangunan

(5)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 daerah didasarkan data dan informasi yang jelas dan diproses melalui analisis daerah serta sejalan dengan kebijakan nasional. Dengan demikian konsekuensinya kabupaten mempunyai wewenang yang lebih besar sebagai penyedia layanan dalam pelaksanaan pembangunan di daerah termasuk sektor lingkungan hidup. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mensyaratkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta mensyaratkan dalam tiap penyusunan dokumen perencanaan harus menggunakan berbagai pendekatan berupa pendekatan teknokratis, patisipatif, politis maupunbottom-updantop-down.

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan pada masa depan tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategi lokal, nasional dan global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah dengan menyususun suatu perencanaan yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dengan pendekatan perencanaan strategi yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya secara berkesinambungan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dalam hal ini periode Tahun 2012 2017 sesuai dengan periode RPJMD Kepala Daerah. Proses inilah yang akan menghasilkan Rencana Strategi (Renstra) instansi pemerintah yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, stratejik, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.

(6)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 1. Proses Teknokratik;

2. Proses Politik; dan

3. Penetapan Renstra- Kantor Lingkungan Hidup

Berikut alur penyusunan Renstra- Kantor Lingkungan Hidup:

Gambar 1: Bagan Alur Penyusunan RPJMD Dan Renstra-SKPD

Penjelasan atas proses penyusunan Renstra- Kantor Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut:

1. Proses Teknokratik

Rancangan teknokratik Renstra-SKPD adalah perencanaan yang dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk menganalisis kondisi obyektif dengan mempertimbangkan beberapa skenario pembangunan selama periode rencana berikutnya.

(7)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 Proses penyusunan rancangan teknokratik Renstra-SKPD mengacu pada rancangan teknokratik RPJMD yang berpedoman pada RPJPD yaitu Periode pembangunan 2012 –2017 (merujuk pada rencana pembangunan jangka menengah Tahap II), oleh karena itu penentuan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun mendatang harus berfokus pada pencapaian RPJMD 2012–2017 .

2. Proses Politik

Proses politik merupakan proses penyusunan Renstra-SKPD yang disesuaikan dengan visi, misi, dan program prioritas (platform) Walikota. Secara garis besar, proses politik dalam alur penyusunan Renstra-SKPD adalah sebagai berikut:

1) Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD.

Rancangan Renstra-SKPD berpedoman pada Rancangan Awal RPJMD yang telah memuat visi, misi, dan program prioritas (platform) Walikota terpilih. Rancangan Renstra-SKPD disusun berdasarkan Rancangan Teknokratik Renstra-SKPD dengan mempertimbangkan koordinasi bersama Pemerintah Daerah untuk mengidentifikasikan pembagian tugas dalam pencapaian sasaran Daerah.

2) Penetapan Renstra-SKPD

RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Walikota, dan dijadikan pedoman dalam menyempurnakan Rancangan Renstra-SKPD menjadi Renstra-SKPD. Rancangan Renstra-SKPD ditetapkan menjadi Renstra-SKPD dengan Peraturan Pimpinan SKPD, dan disampaikan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Bagian Keuangan Daerah dan Badan Pendayagunaan Aparatur Daerah.

(8)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 Visi yang terdapat di dalam Renstra- Kantor Lingkungan Hidup merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh Kantor Lingkungan Hidup pada akhir periode perencanaan melalui misi. Masing-masing misi memiliki tujuan yang dilengkapi dengan sasaran strategis sebagai ukuran kinerjanya.

Keterkaitan Renstra SKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Renstra SKPD pada hakekatnya adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang berlaku secara internal bagi pimpinan dan staf SKPD. Substansinya merupakan bentuk konkrit dari apresiasi SKPD terhadap apa yang harus dilakukan oleh SKPD agar proses perencanaan pembangunan daerah dapat berjalan dengan baik dan selalu mengarah kepada pencapaian visi dan misi daerah.

Dalam konteks seperti itulah, secara substansial Renstra SKPD dipandang dan diposisikan sebagai gambaran kasar tentang proses perencanaan pembangunan daerah di bidang lingkungan untuk lima tahun mendatang. Hal demikian bertujuan agar terdapat sinkronisasi dan harmonisasi menterjemahkan RPJMD ke dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggung jawab unit kerja masing-masing. Dengan demikian Renstra SKPD tidak lain adalah sama-sama merupakan terjemahan RPJMD seperti halnya Renstra SKPD lainnya, sehingga antara keduanya tidak terdapat hubungan hirarkies, tetapi satu sama lain saling mengisi dan melengkapi sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab masingmasing.

(9)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017

1.2. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyusunan perencanaan strategis Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh ini adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

2. Undang-Undang nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008

4. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 20052025

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

10. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan Kota Payakumbuh

(10)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 12. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Payakumbuh Tahun 2010-2030

13. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh tahun 2012 – 2017 disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut

Maksud :

1. Untuk menyediakan kerangka perencanaan dalam upaya menetapkan strategi yang akan ditempuh dalam kurun waktu 2012–2017 meliputi penetapan visi, misi dan analisis untuk menetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program dan rencana kegiatan.

2. Sebagai pedoman dan landasan bagi unit kerja Kantor Lingkungan Hidp Kota Payakumbuh dalam menyusun Rencana Pembangunan Tahunan, Rencana APBD dan Acuan dalam Penyusunan Laporan Pertanggung Jawaban Kepala Kantor Lingkungan Hidup selama kurun waktu tahun 20122017

3. Sebagai integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk menjawab perkembangan lingkungan strategik

4. Sebagai alat koordinasi dan acuan kerja bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat di daerah dalam periode waktu 5 (lima) tahun khususnya di bidang lingkungan hidup

5. Mewujudkan komitmen bersama seluruh masyarakat Kota Payakumbuh atas pelaksanaan program-program pembangunan lingkungan hidup.

Tujuan :

(11)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 2. Mewujudkan peran partisipatif antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat

yang sadar bahwa pengelolaan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab semua pihak

3. Agar kegiatan Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh selama kurun waktu 2012–2017 benar-benar terprogram, terarah pada pencapaian hasil sesuai dengan rencana yang ditetapkan, sehingga penggunaan anggaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

4. Melaksanakan koordinasi kegiatan penataan, pencegahan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemanfaatan, pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup secara terpadu dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup

5. Agar kinerja Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh selama kurun waktu 2012 – 2017 dapat diukur dan dievaluasi secara lebih objektif sesuai dengan indikator yang ditetapkan terutama dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP)

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Renstra ini harus mencakup enam bab dan tiap bab dirinci dalam beberapa sub bagian. Selanjutnya sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan Bab II Gambaran Pelayanan SKPD

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD 2.2. Sumber Daya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

(12)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1. Visi dan Misi SKPD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

(13)

GAMBARAN PELAYANAN

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR

LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun 2008 tanggal 16 September 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan Kota Payakumbuh, tugas pokok Kantor Lingkungan Hidup adalah melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kantor Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan kebijakan dibidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan di Kota Payakumbuh.

2. Pelaksanaan bimbingan teknis dibidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan di Kota Payakumbuh 3. Pengawasan dan pengendalian dibidang lingkungan hidup dan

pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(14)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 4. Pemantauan, analisis dan evaluasi serta pelaporan dibidang

pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan.

Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintah daerah di bidang lingkungan Hidup Kota Payakumbuh yaitu melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian di bidang lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup terdiri dari : 1. Kepala Kantor

2. Sub Bagian Tata Usaha

3. Seksi Peningkatan Kapasitas, Informasi, Pembinaan SDA, dan Konservasi 4. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan

5. Seksi Tata Lingkungan dan Penaatan Hukum Lingkungan

Sesuai dengan visi Kantor Lingkungan Hidup untuk mewujudkan Kota Payakumbuh yang berwawasan lingkungan dan sehat tentu akan bisa dicapai dengan adanya misi, tujuan dan sararan serta kinerja Kantor Lingkungan hidup yang mengemban tugas dan kewenangan bidang lingkungan hidup .

1. Kepala Kantor

Kepala Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah dibidang Lingkungan Hidup. Untuk menyelenggarakan tugas, Kepala Kantor Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

(15)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 b. Pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat

terntang pengelolaan lingkungan hidup dan penanggulan dampak lingkungan.

c. Pengkoordinasian penyusunan AMDAL dan UKL/UPL dengan SKPD terkait.

d. Pengawasan pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan serta pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

e. Pelaksanaan pengelolaan kualitas air, udara dan tanah.

f. Pengkoordinasian pelaksanaan konservasi sumber daya alam (SDA) dan keanekaragaman hayati

g. Pemberian rekomendasi perizinan penambangan beban galian yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dan dampak terhadap lingkungan.

h. Pelaksanaan evaluasi terhadap tugas pokok dan fungsi, serta penyusunan dan penyampaian laporan hasil evaluasi.

i. Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan pengawasan tugas-tugas sekretariat dan bidang dengan prinsip-prinsip pelayanan prima yang terhindar dari Korupsi,Kolusi Nepotisme (KKN).

2. Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan dan penyusunan produk hukum daerah yang terkait dengan lingkungan hidup, menyelenggarakan administrasi umum, surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan, serta mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan.

(16)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 a. Menghimpun peraturan perundangan-undangan, pedoman dan

pedoman dan petunjuk teknis, data dan informasi, serta bahan lainnya yang berhubungan dengan Sub Bagian Kepegawaian serta menyiapkan bahan untuk penyelesaian masalah.

b. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Sub Bagian Kepegawaian serta menyiapkan bahan untuk penyelesaian masalah.

c. Menyiapkan bahan penyusunan program kerja dan anggaran berbasis kinerja Sub Bagian Kepegawaian yang berpedoman kepada Renstra Kantor..

d. Menyusun program kerja lima tahunan (Renstra) SKPD. Rencana Kerja Tahunan (RENJA SKPD), Rencana Kinerja Anggaran (RKA) SKPD, menetapkan Indikator Kinerja Kunci SKPD. e. Menyusun laporan pelaksanaan program tahunan (LAKIP

SKPD), mempersiapkan bahan Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) Walikota dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD).

f. Mengumpulkan, menghimpun, mengkoordinasikan dan membuat bahan laporan kegiatan berkala, kemajuan pelaksanaan kegiatan dan laporan lain yang bersifat insidentil

g. Memfasilitasi, mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan penyusunan anggaran pendapatan dan pengeluaran Dinas.

h. Menyelenggaran pembuatan daftar gaji, tunjangan, honor, uang lembur, biaya perjalanan dinas dan kesejahteraan pegawai.

i. Mengkoordinasikan dan melakukan monitoring pelaksanaan anggaran pendapatan dan pengeluaran dinas

(17)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 k. Melaksanakan pembinaan terhadap terhadap bendahara

penerimaan dan pengeluaran serta personil pengelolaan keuangan di lingkungan dinas.

l. Menyiapkan bahan serta memfasilitasi kegiatan pengawasan oleh aparat pengawas fungsional.

m. Menyelenggarakan tugas ketatausahaan meliputi surat menyurat, agenda, penggandaan, pendistribusian, pengarsipan, termasuk surat menyurat perjalanan dinas dan protokoler.

n. Menyelenggarakan administrasi barang, meliputi perencanaan, pengadaan, pendistribusian, inventarisasi, laporan mutasi, penilaian dan penghapusan aset.

o. Menyelenggarakan administrasi kepustakaan, meliputi perencanaan, pengadaan, penggandaan dan penataan kepustakaan Dinas.

p. Menjaga dan memelihara ketertiban dan keamanan, kebersihan dan keindahan, kemudahan serta kenyamanan kantor.

q. Menyusun bezetting dan informasi kepegawaian dinas.

r. Menyelenggarakan administrasi kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala pegawai.

s. Menyelenggarakan administrasi pendidikan, pelatihan, tugas belajar dan pendidikan formal

t. Menyiapkan administrasi cuti pegawai

u. Menyelenggarakan, menghimpun dan menyusun laporan absensi pegawai.

v. Menyelengarakan permintaan Kartu Pegawai, Kartu Istri/Kartu Suami dan Kartu Taspen.

(18)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 x. Menyiapkan Surat Teguran pelanggaran disiplin pegawai.

y. Menyiapkan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Kepegawaian.

z. Menyusun Laporan kegiatan Sub Bagian Kepegawaian sebagai bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja.

å. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Seksi Peningkatan Kapasitas, Informasi, Pembinaan Sumber Daya Alam & Konservasi

Seksi Peningkatan Kapasitas, Informasi, Pembinaan Sumber Daya Alam dan Konservasi mempunyai tugas menyelenggarakan peningkatan kapasitas,informasi pembinaan sumber daya alam dan konservasi meliputi air, udara, tanah dan keanekaragaman hayati, dalam hal mengkoordinasikan, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan pengembangan kaspasitas, informasi pembinaan sumber daya alam dan konservasi :

Uraian tugas adalah :

a. Menghimpun dan mengolah peraturan perundanagan-undangan, bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Seksi Peningkatan Kapasitas, Informasi, Pembinaan Sumber Daya Alam dan Konservasi sebagai pedoman dan landasan kerja. b. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan

peningkatan kapasitas informasi, pembinaan sumber daya alam dan konservasi berpedoman serta mempersiapkan petunjuk pemecahan masalah.

(19)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 Pembinaan SDA dan Konservasi berpedoman kepada Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup.

d. Mengelola dan melaksanakan pemantauan kualitas air, menetapkan kelas air pada sumber air serta mengendalikan pencemaran air pada sumbernya.

e. Mengkoordinasikan dan memantau kualitas udara ambien dan kualitas udara ambien dalam ruangan, emisi sumber bergerak serta melakukan pengujian emisi gas buang dan kebisingan kendaraan bermotor lama secara berkala.

f. Menyusun manajemen penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan/atau lahan serta menetapkan kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan .

g. Menetapkan kondisi dan/atau tanah,kriteria kota baku kerusakan lahan dan/atau tanah kota untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan hutan tanaman berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah.

h. Menerapkan instrumen ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

i. Menyelenggarakan diklat dan mengevaluasi hasil pelaksanaan diklat di bidang lingkungan hidup sesuai dengan permasalahannya.

j. Mengkoordinasikan perencanaan konservasi keanekaragaman hayati

k. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati.

l. Mengembangkan manajeman sistem informasi dan pengelolaan data base keanekaragaman hayati.

m. Melakukan Monitorng, evaluasi dan pelaporan di bidang tugas sebagi pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

(20)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017

4. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas menyelenggarakan program pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup dalam hal mengkoordinasikan dan mempersiapkan bahan perumusan kebijakan operasional pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan melalui AMDAL dan UKL/UPL.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai Tugas :

a. Menghimpun dan mengolah peraturan dan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis, data, informasi dan bahan lainnya yang berhubungan dengan penawasan pengendalian pencemaran lingkungan hidup sebagai pedoman dan landasan kerja.

b. Menginventarisir masalah yang berhubungan dengan pengawasan pengendalian pencemaran lingkungan hidup serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

c. Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan hidup berpedoman pada Renstra Kantor Lingkungan Hidup.

d. Menghimpun dan menganalisa data sumber-sumber pencemaran dan sumber-sumber pencemaran dan kerusakan lingkungan sebagai bahan penetapan prosedur pelaksanaan pengawasan dan pengendaian pencemaran lingkungan hidup

e. Melakukan pengawasan pelaksanaan sistem sistem tanggap darurat f. Melakukan pengawasan penamggulangan kecelakaan pengelolaan

(21)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 g. Mengawasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan

pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan diluar usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL.

h. Melakukan koordinasi pengawasan terhadap pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air serta penetapan penataan persyaratan yang tercantum dalam izin pembuangan limbah ke air atau sumber air.

i. Melakukan pengawasan terhadap penataan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara dari sumber bergerak dan sumber yang tidak bergerak.

j. Melakukan pengawasan dan pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan yang berdampak atau diperkiraan dapat berdampak.

k. Melakukan pengawasan atas pengendalian lahan dan/ atau tanah akibat kegiatan yang berdampak..

l. Melakukan koordinasi dan pengendalian kerusakan bio massa dan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan akibat bencana

m. Melakukan koordinasi dalam rangka pembinaan dan pengawasan SNI dan standar kompetisi personil dibidang pengelolaan lingkungan hidup.

n. Melakukan koordinasi dalam rangka pembinaan dan pengawasan penerapan instrumen ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingungan, penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel produksi bersih, teknologi berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.

o. Melakukan pemantauan atas perjanjian internasional, konvensi dan protokol dibidang pengendalian dampak lingkungan.

(22)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 q. Melakukan koordinasi pemantauan dan pengawasan pelaksanaan

pengendalian kemerosotan dan konservasi keanekaragaman hayati. r. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya

sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya

5. Seksi Tata Lingkungan dan Penataan Hukum Lingkungan

Seksi Tata Lingkungan dan Penataan Hukum Lingkungan mempunyai tugas merumuskan dan menyusun kebijakan dan penegakan hukum lingkungan dan menyiapkan bahan untuk pemberian rekomendasi izin pengelolaan lingkungan hidup dan penetapan terhadap kawasan yang beresiko rawan bencana dan kawasan yang beresiko menimbulkan bencana.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Tata Lingkungan dan Penataan hukum Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Menghimpun dan mengolah peraturan perundangan-undangan, pedoman, petunjuk teknis, data, informasi dan bahan lainnya yang berhubungan dengan penataan lingkungan dan hukum linngkungan hidup sebagai pedoman dan landasan kerja.

b. Menginventarisir masalah yang berhubungan dengan penataan lingkungan dan hukum lingkungan hidup sebagai pedoman dan landasan kerja.

c. Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok Seksi Penataan Lingkungan dan Hukum Lingkungan Hidup berpedoman pada Renstra Kantor Lingkungan Hidup.

(23)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 lokasi pengolahan, izin penyimpanan sementara limbah B3 di industri atau usaha, pemberian rekomendasi UKL/UPL, perizinan pembuangan air limbah ke air atau sumber air dan perizinan pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah dan di bidang penerapan instrumen ekonomi untuk pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

e. Melakukan penilaian AMDAL, UKL/UPL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup sesuai dengan standar/norma dan prosedur. f. Melakukan koordinasi penetapan kawasan yang beresiko rawan

bencana dan kawasan yang beresiko menimbulkan bencana g. Melakukan koordinasi dalam usaha penegakan hukum

lingkungan.

h. Melakukan koordinasi dalam usaha penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim dan perlindungan lapisan ozon

i. Menyusun kebijakan prosedur dan koordinasi pelaksanaan penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati.

j. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

(24)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017

Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup

2.2. Sumber Daya SKPD

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Lingkungan Hidup, diperlukan komitmen dan kerja sama dari sumber daya yang ada di Kantor Lingkungan Hidup. Adapun sumber daya PNS Kantor Lingkungan Hidup dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Jumlah Pegawai Kantor Lingkungan Hidup tahun 2012

Jumlah Pegawai Berdasarkan

Jenis Kelamin

Golongan Kualifikasi Pendidikan

II III IV Jml SLTA D3 S1 S2 Jml

Laki-laki 5 4 1 10 - 5 4 1 10

Perempuan 1 4 - 5 - 1 3 1 5

(25)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 Sedangkan sumber daya prasarana dan sarana penunjang operasional kantor yang dimiliki Kantor Lingkungan Hidup terdapat pada Tabel berikut :

Tabel 2. Prasarana dan Sarana Kantor Lingkungan Hidup Tahun 2012

No Jenis Prasarana dan

Sarana Jumlah

1 Mobil 2

2 Sepeda Motor 7

3 Komputer PC 5

4 Laptop 4

5 Printer 6

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, ada empat jenis pelayanan minimal yang diselenggarakan oleh pemerintahan Kabupaten/ Kota yaitu :

1. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air

Berdasarkan keputusan Pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, bahwa pengendalian pencemaran air didefinisikan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air.

(26)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 pencemaran air. Saat ini, kegiatan yang memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) adalah 2 (dua) buah industri pengolahan kedelai dan 2 (dua) rumah sakit. Pada akhir tahun 2012 pencegahan pencemaran air baru bisa dilakukan dengan memberikan bantuan berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terhadap Industri yaitu Industri tahu Urang Awak di Kelurahan Ampangan dan Industri tahu BK di Kelurahan Balai Kaliki.

2. Pelayanan Pencegahan Pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

Pencemaran udara diartikan dengan turunnya kualitas udara sehingga udara mengalami penurunan mutu dalam penggunaannya yang akhirnya tidak dapat digunakan lagi sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya. Pencemaran udara yang berasal dari sumber tidak bergerak yang paling dominan adalah industri. Upaya yang dilakukan oleh industri untuk mengendalikan pencemaran udara dengan cara :

a. Tahap pertama, pada input dengan cara menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti bahan bakar gas dan batu bara sulfur rendah. b. Tahap kedua, menggunakan proses produksi yang ramah lingkungan seperti

gasifikasi, pirolisis atau exhaustgas resirculation.

c. Tahap ketiga, merupakan teknologi tahap akhir dengan pemasangan peralatan penyaring polutan debu dengan gas seperti bag house

d. Indikator SPM yang menunjukkan persentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara.

e. Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 100% f. Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2013.

Pelayanan ini belum bisa dilakukan karena sampai akhir tahun 2012 tidak adanya industri / kegiatan yang berpotensi mencemari udara dari sumber tidak bergerak.

3. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk

(27)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 Kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa dapat diartikan berubahnya sifat dasar tanah dan/atau lahan yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah dan/atau lahan untuk produksi biomassa.

Dalam upaya mengaktualisasikan hak masyarakat atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta keterbukaan informasi, masyarakat berhak memperoleh informasi mengenai :

a. Kondisi lahan dan/atau tanah

b. Status kerusakan lahan dan/atau tanah

c. Rencana, pelaksanaan, dan hasil pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah

d. Kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerusakan lahan dan/ atau tanah

Standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup untuk pemerintah kabupaten/kota ini difokuskan pada pelayanan terhadap informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah.

Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa terdiri atas :

a. Indikator SPM yang menunjuk persentase luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya

b. Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan 100%

c. Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2013

Sampai akhir tahun 2012, pelayanan ini belum dilakukan karena keterbatasan anggaran

4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

Pengaduan masyarakat berupa pemberitahuan secara tertulis dan/atau lisan mengenai dugaan terjadinya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup kepada instansi lingkungan hidup Kabupaten/ Kota

(28)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 a. Indikator SPM yang menunjuk prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti

b. Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 90% c. Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan Tahun 2013

Tindak Lanjut pengaduan masyarakat ini terlaksana 100% pada akhir 2012, sedangkan penanganannya terdapat 90%.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dalam pengelolaan lingkungan hidup Pemerintah Kota Payakumbuh memiliki tantangan yang dihadapi antara lain :

a. Kurangnya respon terhadap isu-isu lingkungan global (perubahan iklim, pemanasan global, penipisan lapisan ozon);

b. Laju pencemaran/kerusakan lingkungan yang semakin meningkat setiap tahunnya terutama di wilayah Kota Payakumbuh;

c. Perlunya meningkatkan konservasi sumber daya air dan keanekaragaman hayati agar ketersediaan sumber air dapat terjaga;

d. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan;

e. Kurangnya komitmen diantara SKPD terkait dalam penaatan peraturan di bidang lingkungan hidup;

f. Lemahnya kelembagaan pengelola lingkungan hidup, yaitu masih berbentuk kantor. Sedangkan berdasarkan kewenangannya seharusnya telah berbentuk badan;

g. Masih kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keilmuan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

h. Kurangnya penganggaran terhadap instansi pengelola LH sehingga SPM tidak bisa tercapai.

(29)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 a. Dengan memperhatikan kecenderungan kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang semakin meningkat, semua pihak dan semua sektor pembangunan agar menempatkan "isu lingkungan hidup" sebagai prioritas utama dalam setiap pendekatan pembangunan. Pengarusutamaan lingkungan hidup harus dijadikan dasar dalam pembuatan perencanaan pembangunan dan implementasi pembangunan. Sejalan dengan itu, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah menempatkan urusan Bidang Lingkungan Hidup sebagai salah satu urusan wajib dan harus diwadahi dengan lembaga teknis daerah.

b. Ketatnya peraturan perundang-undangan bidang lingkungan hidup khususnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

c. Meningkatnya perhatian atas permasalahan lingkungan hidup; d. Adanya peluang pendanaan dari pemerintah pusat;

e. Adanya keterlibatan lembaga non pemerintah dan perguruan tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup;

(30)

SU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Identifikasi permasalahan lingkungan hidup berdasarkan pada tugas dan pelayanan yang ada di kantor lingkungan hidup Kota Payakumbuh sebagai berikut:

a. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

Pada kegiatan pengembangan kinerja pengelolaan sampah ini terkendalanya dengan masih kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan. Hal ini ditandai dengan belum terlayani semua rute oleh kendaraan operasional sampah di 5 (lima Kecamatan di Kota Payakumbuh dan juga masih kurangnya kuantitas TPS-TPS termasuk keberadaan container di Kota Payakumbuh, sehingga masyarakat kesulitan dalam membuang sampah ke TPS. Selain itu perilaku masyarakat mengenai pengelolaan sampah terutama pemilahan masih kurang sehingga TPS dan armada pengelolahan kebersihan kota umtuk menangani sampah yang dihasilkan. Hal ini menambah beban di TPA dan mempersingkat umur TPA.

Permasalahan lain adalah belum maksimalnya sosialisasi tentang pengelolaan persampahan di masyarakat, sehingga tingkat kesadaran dan prilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah masih rendah.

(31)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 b. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

Pada kegiatan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan, upaya pemantuan kualitas lingkungan yang dilakukan oleh Kantor Lingkungan hidup ternyata masih banyak industri kecil (UKM) yang belum mempunyai pengelolaan sampah terutama pemilahan masih kurang sehingga masih mengandalkan TPS dan AMDAL pengelolaan kebersihan kota menangani sampah yang dihasilkan. Hal ini menambah beben di TPA dan mempersingkat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sehingga masih ada sebagian masyarakat yang terganggu oleh pencemaran lingkungan baik dari air, udara maupun tanah. Selain itu banyak nya aktifitas penambangan pasir batu di sungai serta penggalian bukit juga mengganggu kestabilan lingkungan.

c. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam

Kegiatan Perlindungan dan konservasi sumber daya alam ini masih belum optimal pelaksanaanya karena tidak adanya komitmen dan dukungan pemerintah kota dalam upaya konservasi lahan dan sumber daya alam yang telah rusak.

d. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup

Pada Kegiatan peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup ini belum tersosialisasikan informasi tentang kerusakan tanah akibat produksi biomasa dan informasi tentang prasarana pelestarian Sumber daya alam

e. Peningkatan pengendalian polusi

Kegiatan peningkatan pengendalian polusi ini belum sepenuhnya terlaksana karena keterbatasan Sumber daya manusia (SDM) di Kantor Lingkungan Hidup serta masih ada beberapa item kelengkapan alat parameter pengujian sampel yang masih kurang, sehingga pengujian sampel tidak dapat di lakukan.

f. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

(32)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017

3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM WALIKOTA DAN WAKIL

WALIKOTA TERPILIH

a. Visi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

Terwujudnya Payakumbuh menjadi Kota yang maju, sejahtera dan religious, pro rakyat, berbasis ilmu pengetahuan dan pendidikan berlandaskan kepada adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah

b. Misi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

- Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat

- Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, profesional dan bebas KKN

- Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakatsesuai dengan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

- Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan sumber daya manusia Kota Payakumbuh yang berilmu dan bermoral.

- Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat

- Melakukan revitalisasi nagari dan memberdayakan kelembagaan masyarakat adat lokal dalam membangun masyarakat dan KotaPayakumbuh.

- Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh

Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup yang terkait dengan Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh yaitu :

(33)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 2. Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai

RTRW KotaPayakumbuh

Identifikasi permasalahan pelayanan di Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh, serta faktor-faktor penghambat yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh :

a. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

Pada kegiatan pengembangan kinerja pengelolaan sampah ini terkendalanya dengan masih kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan. Hal ini ditandai dengan belum terlayani semua rute oleh kendaraan operasional sampah di 5 (lima Kecamatan di Kota Payakumbuh dan juga masih kurangnya kuantitas TPS-TPS termasuk keberadaan container di Kota Payakumbuh, sehingga masyarakat kesulitan dalam membuang sampah ke TPS.

Permasalahan lain adalah belum maksimalnya sosialisasi tentang pengelolaan persampahan di masyarakat, sehingga tingkat kesadaran dan prilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah masih rendah, terutama pemilahan sampah di sumber dan pengurangan sampah yang di buang ke TPA.

Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah kurangnya sarana dan prasana persampahan. Sedangkan faktor pendorong untuk mencapai visi dan misi Walikota dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perlunya pengelolaan sampah dengan baik

b. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

(34)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017

Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah masih banyak industry kecil yang belum mempunyai IPAL. Sedangkan faktor pendorongnya untuk mencapai visi dan misi Walikota ditandai dengan sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat untuk melakukan pengendalian pencemaran dengan membangun IPAL

c. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam

Kegiatan Perlindungan dan konservasi sumber daya alam ini masih belum optimal pelaksanaannya disebabkan karena Perda tentang RTRW baru diterbitkan tahun 2012 dan pendataan tentang lahan yang harus dikonservasi belum ada.

Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah koordinasi dan sosialisasi ke masyarakat masih kurang tentang pentingnya lahan atau daerah yang rawan bencana untuk di konservasi, sedangkan faktor pendorong adalah dengan adanya program konservasi dengan dana yang memadai diharapkan meningkatnya kawasan daerah konservasi sehingga terhindarnya daerah rawan longsor/bencana serta terlindungnya sumber-sumber mata air

d. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup

Pada Kegiatan peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup ini belum tersosialisasikan informasi tentang kerusakan tanah akibat produksi biomasa dan informasi tentang prasarana pelestarian Sumber daya alam

(35)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017

e. Peningkatan pengendalian polusi

Kegiatan peningkatan pengendalian polusi ini belum sepenuhnya terlaksana karena keterbatasan Sumber daya manusia (SDM) di Kantor Lingkungan Hidup serta masih ada beberapa item kelengkapan alat parameter pengujian sampel yang masih kurang, sehingga pengujian sampel tidak dapat di lakukan.

Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah masih banyaknya industry kecil/menengah yang tidak memiliki proses pembuangan air limbah (IPAL) sehingga terjadi pencemaran terhadap badan air, sedangkan faktor pendorong adalah dengan tersedianya anggaran operasional untuk pengujian limbah padat/cair industri pada tahun 2013 ini diharapkan meningkatnya parameter yang diuji pada laboratorium.

f. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Kegiatan pengelolaan RTH ini belum memenuhi kriteria 30 % dari luas wilayah disebabkan maju pesat pesatnya infrastruktur di Kota Payakumbuh

Faktor penghambat dan pendorong pelayanan pada Kantor Lingkungan Hidup adalah Perda RTRW yang tidak valid sehingga di dalam penentuan koordinat kategori jenis-jenis lahan tidak jelas, sedangkan faktor pendorong adalah dengan tersedianya anggaran operasional untuk kegiatan pengelolaan RTH dapat dilakukan.

3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI

(36)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 sedangkan faktor pendorong ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Bapeldalda Propinsi dimana pada renstra jangka menengah Kota Payakumbuh salah satunya pada misinya Pemko yaitu mengoptimalkan pembangunan insfrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sehingga nantinya tata ruang RTRW kota Payakumbuh dapat tertata dengan baik.

3.4. TELAAHAN RENSTRA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN

LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Faktor penghambat dari pelayanan Kantor Lingkungan Hidup yaitu tidak jelas atau validitas data RTRW sehingga dalam mengambil kebijakan dibidang lingkungan hidup sering muncul polemik ditengah masyarakat (investor).

Sedangkan faktor pendorong pelayanan pada kantor Lingkungan Hidup pada tahun 2013 ini dimana Pemko Payakumbuh sedang giat-giat mensosialisasikan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

1. Kondisi Lingkungan Alam

a. Kondisi Umum

Penduduk Kota Payakumbuh saat ini bergerak pada sektor perdagangan dan jasa. Banyak usaha/kegiatan yang menunjang sektor ini terutama kegiatan industri, tapi skalanya masih usaha kecil menengah dan rumah tangga. Usaha tersebut kebanyakan bergerak dibidang industri makanan ringan dan spesifik Kota Payakumbuh.

Usaha lain yang cukup dominan yaitu usaha peternakan unggas (ayam petelur, ayam pedaging, itik dan unggas lainnya) serta peternakan besar (sapi, kerbau dan kambing)

(37)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 melakukan pengelolaan lingkungan hidup secara terpadu terutama pengelolaan limbah yang dihasilkan.

b. Pencemaran.

Kegiatan/usaha yang ada di Kota Payakumbuh menghasilkan limbah cair, limbah padat dan gas. Persoalan yang ada saat ini masih sedikit yang dilakukan pengelolaan limbah tersebut sebelum dibuang ke media lingkungan. Limbah cair umumnya dibuang langsung ke saluran drainase, ke badan air atau ke media tanah. Limbah padat berupa sampah diangkut ke TPA tanpa melalui proses pemilahan atau langsung dibakar di lokasi. Limbah berupa gas juga masih belum dikelola dengan baik.

Usaha atau kegiatan yang berpotensi membuang limbah adalah kegiatan industri kecil/rumah tangga, perbengkelan dan pencucian mobil, kegiatan penunjang pariwisata seperti hotel/penginapan dan rumah makan/restoran. Kegiatan peternakan, pertanian, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin dan apotik serta limbah yang dihasilkan dari fasilitas umum seperti pasar, rumah potong hewan, pasar ternak serta dari pemukiman masyarakat. Dari beberapa kali pemantauan, hasil yang didapat memperlihatkan kualitas limbah cair yang dihasilkan berbagai usaha/kegiatan yang ada di Kota Payakumbuh hampir seluruhnya di atas ambang batas. Limbah cair tersebut umumnya langsung dibuang ke badan air atau dialirkan melalui drainase yang juga tetap bermuara ke badan air. Badan air yang menampung berbagai buangan limbah berupa sungai terutama Sungai Batang Agam. Kondisi Sungai Batang Agam saat ini memperlihatkan kecendrungan semakin ke hilir mutunya airnya semakin menurun.

Selain itu belum adanya pendataan yang mendukung upaya pengelolaan lingkungan seperti :

- Data pencemaran air

(38)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 - Data debit dan kualitas sungai

- Data keanekaragaman hayati

- Pelaporan terhadap pelaksanaan dokumen lingkungan - Data manajemen persampahan

- Data kebutuhan sarana / prasarana pendukung pengelolaan persampahan

- Data kerusakan tanah di lahan - dll

c. Alih Fungsi dan Degradasi Lahan

Alih Fungsi lahan yang terjadi di Kota Payakumbuh seringkali tanpa mempertimbangkan kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Lahan yang semula diperuntukkan sebagai lahan konservasi, lahan pertanian dan sebagainya seringkali beralih fungsi menjadi lahan terbangun.

Pertumbuhan penduduk dan adanya daerah-daerah urban akan menyebabkan adanya pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan aturan RUTRK. Alih fungsi lahan seringkali menyebabkan tekanan terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan yang melebihi ambang batas.

Akibat lebih lanjut dari alih fungsi dan degradasi lahan ini menyebabkan keseimbangan lingkungan terganggu.

d. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Di Kota Payakumbuh, pemanfaatan sumberdaya alam yang menjadi persoalan terutama adalah adanya galian C yang dilakukan masyarakat pada bantaran sungai (Batang Agam, Batang Lampasi dan Batang Sinamar) dan di tebing-tebing perbukitan

(39)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 pada dinding bukit juga tidak mempertimbangakan fungsi kawasan yang diperuntukkan sebagai kawasan catchment area (areal resapan air).

Kekeliruan dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang juga terjadi di Kota Payakumbuh adalah kesalahan dalam proses pengolahan lahan pertanian. Pembakaran jerami, pemakaian pestisida dan pupuk buatan yang tidak terkendali juga dapat menyebabkan kerusakan sumberdaya alam yang ada.

2. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Persoalan lingkungan hidup merupakan persoalan lintas sektoral dan lintas wilayah yang menuntut penanganan secara terpadu. Pengelolaan lingkungan hidup tidak bisa dilakukan secara parsial atau sektoral. Pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan industri misalnya, tidak akan bisa ditangani oleh perindustrian saja. Dampak yang ditimbulkan akan bisa menganggangu kesehatan masyarakat, lahan pertanian, atau bahkan mencemari sumber air yang digunakan oleh berbagai sektor. Begitu juga masalah dengan lingkungan lainnya.

Persoalan lingkungan hidup bisa melibatkan lintas kab/kota, lintas provinsi bahkan lintas negara. Pencemaran udara (kabut asap) yang diakibatkan oleh kebakaran hutan misalnya, tidak hanya menimbulkan masalah di daerah sumber kebakaran hutan itu terjadi. Persoalannya akan dapat menimbulkan masalah bagi negara-negara tetangga tergantung pada seberapa besar kebakaran itu terjadi.

Pencemaran sungai juga merupakan persoalan lintas wilayah yang tidak mungkin dikelola oleh daerah sumber pencemar itu. Daerah hulu yang mencemari tapi dampaknya justru dirasakan oleh kawasan hilir dari aliran sungai tersebut.

(40)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 sangat tinggi dari berbagai pihak, baik itu intern pemerintahan suatu daerah (Kab/Kota atau Provinsi) serta juga antar pemerintah daerah yang menjadi sumber masalah dan yang terkena dampak dari masalah lingkungan tersebut. Integritas dan komitmen yang tinggi tersebut tentu saja sangat ditentukan oleh adanya pemahaman yang sama terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Untuk itu sangat dibutuhkan adanya pengetahuan tentang ilmu-ilmu lingkungan.

3. Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup mempunyai arti yang sangat besar. Dibutuhkan adanya peran serta swasta dan masyarakat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan peran pemerintah untuk mewujudkan program-program pengelolaan lingkungan hidup. Pemerintah hanya berfungsi sebagai fasilitator dan pengawasan. Pengelolaan lingkungan hidup tidak akan pernah berhasil tanpa peran serta seluruh lapisan masyarakat dan dunia usaha. Peran serta masyarakat akan dapat diharapkan apabila masyarakat telah menyadari dan mempunyai pemahaman yang benar tentang lingkungan hidup. Untuk itu sosialisasi dan penyuluhan secara terus menerus sangat dibutuhkan.

4. Sumberdaya Aparatur Pengelola Lingkungan Hidup

Persoalan-persoalan lingkungan hidup saat ini terus berkembang dan sangat kompleks, menuntut penanganan dan pengelolaan yang optimal. Untuk itu sangat dibutuhkan kompetensi (kemampuan) SDM aparatur pengelola lingkungan hidup yang tinggi.

Masalah pencemaran, polusi, kerusakan lahan, alih fungsi dan degradasi lahan, kebakaran hutan dan lahan, kerusakan keanekaragaman hayati serta perubahan iklim global merupakan sebagian dari persoalan-persoalan lingkungan yang dihadapi saat ini. Untuk menangani hal tersebut sangat dibutuhkan kemampuan SDM pengelola serta tersedianya sarana dan prasarana penunjang.

(41)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 daerah juga mencerminkan adanya pemahaman dan cara pandang yang berbeda dalam penanganan masalah lingkungan hidup.

(42)

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. VISI DAN MISI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

Visi dan Misi yang dirumuskan oleh kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh didasarkan pada tugas pokok dan fungsi dalam Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 60 Tahun 2008. Penggantian Struktur Organisasi dari Kasubag Lingkungan Hidup menjadi kantor lingkungan Hidup mempengaruhi focus dan orientasi organisasi. Kantor Lingkungan Hidup kota Payakumbuh cukup memahami adanya perubahan-perubahan kondisi internal dan ekternal kota Payakumbuh yang mendorong organisasi untuk lebih proaktif dalam menghadapi perubahan yang ada.

Melihat permasalahan lingkungan yang dihadapi dan berpedoman kepada kebijakan Nasional pengelolaan lingkungan hidup diatas, Maka Kantor Lingkungan Hidup kota Payakuimbuh menetapkan Visi yang dijalankan berdasarkan mandate yang diberikan untuk mendukung terlaksananya agenda pembangunan kota Paykumbuh. Adapun Visi Kantor Lingkungan Hidup kota Payakumbuh ditetapkan sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG

BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KOTA PAYAKUMBUH”

(43)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 Pernyataan pertama Visi ini adalah “Terwujudnya peningkatan kualitas

lingkungan hidup” karena kantor Lingkuingan Hidup menyadari adanya upaya

yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kota Payakumbuh terhadap pengendalian lingkuingan. Dilain pihak, era otonomi daerah tanpa disadari telah mengakibatkan arah pembangunan cenderung mementingkan aspek ekonomi maupun kepentingan sesaat para pengambil kebijakan

Misi Kantor Lingkungan Hidup kota Payakumbuh merupakan tindak lanjut dari Visi yang telah ditetapkan. Dengan penetapan Misi yang tepat diharapkan Visi yang telah ditetapkan sebagai cita-cita organisasi dimasa depan secara bertahap dapat tercapai. Misi Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup yang serasi, selaras dan seimbang serta dilaksanakan dengan azas tanggung jawab bersama. 2. Mengintegrasikan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup

didalam setiap pembangunan.

3. Meningkatkan dan mengembangkan ketaatan dan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup melalui sistim dan peraturan yang berpihak kepada pranata masyarakat local.

4. Memperkuat kemampuan pengelolaan lingkungan hidup kota Payakumbuh.

4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH KANTOR

LINGKUNGAN HIDUP KOTA PAYAKUMBUH

Adapun Tujuan Jangka Menengah yang ingin dicapai pada pengelolaan lingkungan hidup kota Payakumbuh adalah :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Prasarana dan Sarana Pengelolaan sampah.

2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup

(44)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 4. Memperkuat program Reduce, Reuse dan Recycle (3R).

5. Terwujudnya penataan kawasan lingkungan yang sehat dan nyaman 6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan kualitas lingkungan 7. Tersedianya RTH beserta fasilitas pendukungnya.

Sedangkan Sasaran Jangka Menengah yang ingin dicapai pada pengelolaan lingkungan hidup kota Payakumbuh adalah :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Prasarana dan Sarana Pengelolaan sampah.

2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup

4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA

PAYAKUMBUH

Strategi Kantor Lingkungan Hidup yang ingin dicapai dan dituangkan dalam rencana strategis 2012–2017 adalah sebagai berikut :

1. Mengintensifkan koordinasi dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan dan pengendalian dampak kerusakan lingkungan

2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam mendukung Program 3 R

3. Meningkatkan pembinaan terhadap kelurahan percontohan ramah lingkungan

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Kebijakan Kantor Lingkungan Hidup yang ingin dicapai dan dituangkan dalam rencana strategis 2012–2017 adalah sebagai berikut :

(45)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 2. Peningkatan infrastruktur pengendalian dampak-dampak lingkungan

(Laboratorium lingkungan hidup)

3. Melaksanakan kegiatan pencegahan pencemaran air dan udara dari sumber tidak bergerak

(46)

T

T

A,

E

S

AS

A

DA

T

F

Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh Tahun 20122017 dapat dilihat pada Tabel 3. Program dan kegiatan yang direncanakan sebagai berikut:

1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Kegiatannya :

a. Penyediaan Prasarana dan Sarana pengelolaan persampahan. b. Bimbingan teknis persampahan

c. Peningakatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan. 2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup .

Kegiatannya :

a. Koordinasi penilaian kota sehat/Adipura. b. Pemantauan kualitas lingkungan

c. Pengkajian dampak lingkungan

d. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup.

e. Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

(47)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 Kegiatannya :

a. Peningkatan edukasi dan Komunikasi masyarakat dibidang lingkungan b. Penguatan jejaring informasi lingkungan hidup pusat dan daerah. c. Pengembangan data dan informasi lingkungan

d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup.

4. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Kegiatannya :

a. Pembangunan tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan polusi.

b. Pengujian kadar kondisi limbah padat dan cair 5. Program Perlindungan dan Konservasi SDA

Kegiatannya :

a. Konservasi SDA dan Pengendalian kerusakan sumber-sumber air. b. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

c. Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan 6. Program Pengelolaan Ruang Terbuka

Kegiatannya :

a. Penataan Ruang Terbuka Hijau.

Untuk Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran serta Pendanaan Indikatif.pada Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh tahun 2013 yaitu :

1. Meningkatnya Jumlah TPS terutama TPS 3 R. Kelompok sasarannya yaitu memperkuat program 3 R, jumlah dana pada akhir periode Renstra adalah

Rp.620.000.000,-2. Meningkatnya jumlah personil yang mengikuti pelatihan lingkungan, sedangkan kelompok sasarannya yaitu pegawai KLH kota Payakumbuh dengan dana yang dibutuhkan pada akhir periode Renstra adalah

(48)

Rp.125.000.000,-Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas penanganan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, sedangkan kelompok sasarannya yaitu terwujudnya penataan kawasan lingkungan yang sehat dan nyaman, dengan dana pada akhir periode Renstra Rp.

530.000.000,-5. Meningkatnya jumlah penghargaan dibidang lingkungan hidup, dana yang dibutuhkan pada akhir periode Renstra Rp.

190.000.000,-6. Terwujudnya penurunan pencemaran air, pendanaan indikatifnya Rp. 130.000.000.

7. Meningkatnya pengawasan yang dilakukan terhadap usaha/kegaiatan yang telah memiliki izin dokumen lingkungan, dananya

Rp.52.000.000,-8. Meningkatnya jumlah kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup yang diterbitkan, dananya sebesar Rp

90.000.000,-9. Meningkatnya kualitas data dan informasi LH, sasarannya untuk meningkatkannya kualitas pengelolaan lingkungan, sedangkan dana yang tersedia yaitu

Rp.90.000.000,-10. Meningkatnya akses informasi kerusakan tanah dan lingkungan hidup lainnya ke pusat, dana indikatif Rp.

45.000.000,-11. Meningkatnya informasi tahunan lingkungan hidup, dan indikatif untuk kegiatan ini Rp 45.000.000.

12. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup,, dan indikatif pada Kantor Lingkungan Hidup

Rp.80.000.000,-13. Meningkatnya kinerja pengendalian polusi, dana indikatif Rp.180.000.000,-14. Meningkatnya junlah sampel yang diuji laboratorium LH, dan indikatif yang

tersedia

Rp.90.000.000,-15. Meningkatnya pengendalian dan perlindungan SDA, kelompok sasarannya yaitu meningkatnya RTH yang berkualitas, dana indikatifnya

Rp.100.000.000,-16. Meningkatnya jumlah lahan yang dikonversi, dengan dana indikatif

Rp.100.000.000,-17. Tersedianya database keanekaragaman hayati, dengan dana indikatif Rp. 70.000.000

(49)

Rp90.000.000,-Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh Tahun 20122017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

SKPD

Penang-gung Jawab Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Kondisi

84 740 86 780 88 830 90 895 90 3939,1 Kantor Lingkunga

unit 20 30 511,8 6

(50)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 Belum termasuk program dan kegiatan yang berada di DTRK

(51)
(52)
(53)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017

(54)
(55)

I

I

A

I

JA KANTOR

LINGKUNGAN

IDUP YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja Kantor Lingkungan Hidup yang mengacu kepada tujuan dan sasaran RPJMD kota Payakumbuh yang akan dicapai untuk lima tahun yang akan datang yaitu ;

1. Meningkatnya pelayanan persampahan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pengelolaan sampah. Pada saat ini Pemko Payakumbuh masih terkendala dengan masih kurangnya Prasarana dan Sarana persampahan dalam melayani masyarakat, maka akhir periode Renstra kita harapkan dapat tercapai target 90 % keberhasilannya.

2. Terwujudnya penurunan pencemaran air dengan terkendalinya limbah padat maupun cair yang sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapakn oleh Pemerintah. Kota Payakumbuh banyak mempunyai industry kecil/rumah tangga untuk itu perlu dipantau dan diawasi kondisi limbahnya. Pada akhir periode Renstra ini diharapkan dapat tercapai 80 % keberhasilannya. Kegiatan ini merupakan SPM bidang Lingkungan Hidup

3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi pelaku industri kecil/rumah tangga dalam melaksanakankan aktifitas industrinya tidak mencemari lingkungan. Untuk itu setiap usaha/kegaiatan yang direncanakan wajib dilengkapi dengan dokumen kelayakan lingkungan yang dapat dijadikan pedoman dan acuan bagi

(56)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 pemrakarsa dalam melakukan uipaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Pengawasan juga mencakup tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya pencemaran atau perusakan lingkungan hidup. Hal ini merupakan salah satu SPM bidang LH yang nantinya mengarah kepada pencegahan pencemaran lingkungan. Selain itu, juga merupakan amanat dari Undang-undang No. 32 Tahun 2009.

4. Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Kebijakan dan peraturan bidang lingkungan telah ada namun perlu lagi diatur lagi dengan peraturan yang lebih bersifat teknis lagi. Dengan tersusunnya kebijakan ini maka pencapaian SPM lebih cepat tercapai karena adanya aturan-aturan yang jelas untuk pencapaiannya. Hal ini juga merupakan salah satu media untuk penegakan hukum lingkungan

5. Meningkatkan kualitas data dan informasi lingkungan. Dengan tersedianya informasi tentang status lingkungan hidup yang dapat dijadikan sebagai data base dalam pengambilan kebijakan lingkungan hidup. Dengan kemudahan akses dan informasi tentang lingkungan hidup oleh semua pihak akan menjadikan menjadikan kualitas dan akses informasi SDA dan LH Kota Payakumbuh meningkat. Pada akhir periode Renstra ini diharapkan tingkat keberhasilannya mencapai 70 %.

6. Meningkatnya jumlah sampel yang diuji di laboratorium lingkungan hidup. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk pencapaian SPM di bidang lingkungan hidup dalam rangka mengendalikan pencemaran air terutama setelah laboratorium lingkungan hidup Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai laboratorium klaster. Pada akhir periode Renstra diharapkan pencapaian sebesar 35% dari jumlah industri dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari badan air.

7. Menurunnya kerusakan tanah dan lahan akibat produksi biomassa. Penyediaan informasi mengenai kerusakan tanah dan lahan merupakan SPM bidang lingkungan hidup. Pada akhir periode Renstra diharapkan pencapaian sebesar 40%.

(57)

Kantor Lingkungan Hidup 2012 2017 Tabel 4. Penetapan Indikator Kinerja Kantor Lingkungan Hidup

No Bidang Urusan/

Gambar

Gambar 1: Bagan Alur Penyusunan RPJMD Dan Renstra-SKPD
Tabel 1.  Jumlah Pegawai Kantor Lingkungan Hidup tahun 2012
Tabel 2. Prasarana dan Sarana Kantor Lingkungan Hidup Tahun 2012
Tabel 3. Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pela adalah suatu sistem hubungan sosial yang dikenal dalam masyarakat Maluku, berupa suatu perjanjian hubungan antara satu negri (sebutan untuk kampung atau desa) dengan

Peran perbankan syariah sangat penting bagi perekonomian saat ini. Secara umum fungsi perbankan syariah sama dengan perbankan konvensional yaitu sebagai lembaga intermediasi

Parameter yang menghasilkan akurasi maksimal yaitu jumlah hidden layer 1, jumlah neuron tiap layer 20, nilai learning rate 0.05, fungsi aktivasi tansig untuk hidden

[r]

Hasil dari penulisan Tugas Akhir ini menunjukkan bahwa dalam prosedur pelayanan pendaftaran klaim penerima pensiunan di PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Medan

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pelalawan 111 disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran

Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemberian dosis optimum ekstrak etanol 70% daun Angsana terhadap efek penurunan kadar glukosa darah dan perbaikan