• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra kesbangpol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra kesbangpol"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan Pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan Nasional terdiri dari rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.

Selanjutnya setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) diharuskan menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) yang merupakan dokumen perencanaan untuk arah pelaksanaan program dalam periode 5 ( lima ) tahun. Renstra SKPD ini memuat visi, misi , tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) dan bersifat indikatif.

Dalam rangka upaya mendukung pancapaian Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya menetapkan Rencana Strategis ( Renstra ) Tahun 2012-2017 yang memuat visi , misi , tujuan , sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.

Disamping itu , Renstra ini juga dapat digunakan sebagai instrument untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh

1.2 Landasan Hukum

Landasan Hukum penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh adalah :

(6)

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesa Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

7. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) tahun 2010-2014;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara, Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 Nomor 5 );

(7)

Bencana Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 04);

11.Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 01);

12.Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2010, tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 3);

13.Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 7);

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh dimaksudkan untuk memberikan pedoman perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang diterapkan untuk mencapai sasaran kinerja yang terukur dalam kurun waktu 2013-2017

Berdasarkan uraian maksud diatas, maka tujuan dari Penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh adalah :

a. Memberikan pedoman pada sekretariat, bidang, sub bagian , seksi serta staf Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh dalam penyusunan perencanaan serta dalam penentuan skala prioritas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan 5 (lima) tahun mendatang.

b. Mendukung upaya pencapaian visi dan misi Walikota Payakumbuh.

c. Menjamin tercapainya efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan sumberdaya yang ada

(8)

1.4 Sistematika Penulisan

Memperhatikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) , maka struktur Renstra SKPD yang menjadi acuan penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Mencakup latar belakang , landasan hukum, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan

Bab II : Gambaran Pelayanan SKPD

Mencakup tugas, fungsi dan struktur organisasi serta sumberdaya ,kinerja pelayanan , tantangan dan peluang pengembangan pelayanan organisasi.

Bab III : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Mencakup identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan organisasi , telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi , Telaahan RTRW dan KLHS serta Penentuan Isu-isu strategis

Bab IV : Visi , Misi , Tujuan dan Sasaran , Strategi dan Kebijakan

Mencakup visi dan misi , prinsip-prinsip , tujuan dan sasaran jangka menengah, srta strategis dan kebijakan organisasi

Bab V : Rencana Program dan Kegiatan , Indikator Kinerja , Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

(9)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2011 , Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut :

2.1.1 Tugas Pokok

Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh mempunyai tugas pokok melaksanakan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Organisasi Masyarakat serta Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

2.1.2 Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh sebagaimana dimaksud diatas, Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang ideologi, kewaspadaan,

wawasan kebangsaan, politik dan pembinaan masyarakat

b. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana

dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien

c. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana

secara terencana, terarah, terpadu dan menyeluruh

2.1.3 Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2011 , Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh terdiri dari :

(10)

C. SEKRETARIS / SEKRETARIAT BADAN Terdiri atas 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu :

1. Sub bagian Kepegawaian

2. Sub bagian Keuangan

3. Sub Bagian Administrasi Umum

D. BIDANG KENDALI PROGRAM , REHABILITASI DAN KONSTRUKSI Terdiri atas 2 (dua) seksi , yaitu :

1. Seksi Kendali Program

2. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

E. BIDANG PENCEGAHAN , KESIAP-SIAGAAN, DAN KEDARURATAN SERTA LOGISTIK

Terdiri atas 2 (dua) seksi , yaitu :

1. Seksi Pencegahan dan Kesiap-siagaan

2. Seksi Kedaruratan dan Logistik

F. BIDANG KESBANG & HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA

Terdiri atas 2 (dua) seksi , yaitu : 1. Seksi Kesatuan Bangsa

2. Seksi Hubungan Antar Lembaga

G. UPT Pemadam Kebakaran

Terdiri atas , yaitu :

1. Kepala Unit Pelaksana Teknis ( UPT )

2. Sekretaris Unit Pelaksana Teknis ( UPT )

2.2 Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa Dan Penanggulangan Bencana

Daerah Kota Payakumbuh

2.2.1 Susunan Kepegawaian

(11)

No Nama Jabatan Eselon Status Jumlah

PNS PTT THL

1 Kepala Badan II A 1 - - 1

2 Unsur Pengarah - - - -

-3 Sekretaris III A 1 - -

-a.Kasubag Umum

dan Perlengkapan IV A 1 - - 1

Staf - 2 - 1 3

b.Kasubag Keuangan IV A 1 - - 1

Staf - 3 - - 3

c.Kasubag

Kepegawaian IV A 1 - - 1

Staf - 1 - - 1

4 Kabid Kendali Program ,

Rehabilitasi dan Konstruksi III B 1 - - 1

a. Seksi Kendali Program

IV A 1 - - 1

Staf - - - -

-b. Seksi Rehabilitasi dan

Rekonstruksi IV A 1 - - 1

Staf - 1 - - 1

5 Kabid Pencegahan ,

Kesiapsiagaan dan

Kedaruratan serta Logistik

III B 1 - - 1

a. Seksi Pencegahan dan

Kesiapsiagaan

IV A 1 - - 1

Staf - 1 - - 1

b. Seksi Kedaruratan dan

Logistik IV A 1 - - 1

Staf - 1 - - 1

6 Kabid Kesatuan Bangsa,

dan Hubungan Antar

Lembaga

III B 1 - - 1

a. Seksi Kesatuan Bangsa IV A 1 - - 1

Staf - 1 - - 1

b. Seksi Hubungan Antar

Lembaga IV A 1 - - 1

Staf - 1 - - 1

7 Kepala Unit Pelaksana

Teknis Pemadam Kebakaran IV A 1 - - 1

8 Sekretaris Unit Pelaksana

Teknis Pemadam Kebakaran IV B 1 - - 1

Staf - 18 4 2 25

(12)

Sedangkan untuk tingkat pendidikan aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh terdiri dari :

No. Tingkat Pendidikan Jumlah ( orang )

1. Strata 3 / S3

-2. Strata 2 / S2

-3. Strata 1 / S1 11

4. D3 3

5. SLTA 27

6. SLTP 5

7. SD 3

J U M L A H 49

2.2.2 Perlengkapan

Kondisi aktual perlengkapan yang ada di Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh terdiri dari :

No Uraian Perlengkapan Jumlah Keterangan I Alat-alat angktan darat bermotor

A Alat-alat angkutan/ kendaraan roda dua

1 Sepeda motor 1 Unit Baik

2 Sepeda motor 1 Unit Baik

3 Sepeda motor 1 Unit Baik

4 Sepeda motor 1 Unit Baik

5 Sepeda motor 1 Unit Baik

6 Sepeda motor 1 Unit Baik

7 Sepeda motor 1 Unit Baik

B Alat-alat angkutan /kendaraan roda empat

8 Mobil Toyota 1 Unit Baik

9 Mobil Toyota 1 Unit Baik

10 Mobil Pick Up/ Pemadam 1 Unit Baik

C Alat-alat angkutan/ kendaraan roda enam

11 Mobil pemadam Kebakaran 1 Unit Rusak Berat

12 Mobil pemadam Kebakaran 1 Unit Baik

13 Mobil pemadam Kebakaran 1 Unit Baik

14 Mobil pemadam Kebakaran 1 Unit Baik

D Alat Pemadam kebakaran

15 Pakaian tahan panas 5 Unit Baik

16 Pakaian tahan panas 10 Unit Baik

17 Lampu Rotary 2 Buah Baik

18 Lampu Kening 26 Buah Baik

19 Dongkrak 2 Buah Baik

(13)

21 Slang Pemancar 5 Gulung Baik

22 Nozel Machino 2 Buah Baik

23 Nozel Machino 2 Buah Baik

24 Cabang Pembagi 2 Buah Baik

25 Slang Penghisap 1 Buah Baik

26 Pakaian tahan api 1 set Baik

27 Pakaian tahan panas 6 set Baik

28 Slang Pemancar 4 Gulung Baik

29 Slang Pemancar 4 Gulung Baik

30 Jet Nozel 2 Buah Baik

31 Jet Nozel 2 Buah Baik

32 Head Variable Nozel 2 Buah Baik

33 Head Variable Nozel 2 Buah Baik

34 Cabang Pembagi 1 Unit Baik

35 Slang Penghisap 4 Buah Baik

36 Saringan Slang penghisap 1 Unit Baik

37 Masker 27 Buah Baik

38 Senter Pemadam 2 Buah Baik

39 Kunci Stroz Copling 2 Buah Baik

40 Apar Powder 2 Buah Baik

41 Tangga seleret 1 Buah Baik

42 Kapak Pemadam 1 Buah Baik

43 Tombak Pengait 1 Buah Baik

44 Tali Manila 1 Buah Baik

45 Alat bantu Pernafasan 2 set Baik

46 Alat isi ulang tbg BA 1 Unit Baik

47 Gergaji mesin 1 Unit Baik

48 Mesin Pemotong beton 1 Unit Baik

49 Pompa apung 1 Unit Baik

50 Slang Pemancar 5 Gulung Baik

51 Slang Pemancar 5 Gulung Baik

52 Nozel Machino 2 Buah Baik

53 Nozel Machino 2 Buah Baik

54 Masker 26 Buah Baik

55 Pompa apung 1 Buah Baik

56 Selang Kebakaran 1,5 2 Gulung Baik

57 Jet-Spry Nozel 1 Unit Baik

58 Selang Pengisap 2 Unit Baik

59 Wing Arm 1 Unit Baik

E Radio HF/FM (Handy talky)

60 Alat Komunikasi Rig 2 Unit

1 Rusak Berat

61 Alat Komunikasi Rig 1 Unit Baik

62 Alat Komunikasi Handy Talkie 2 Unit Baik

(14)

F Meubelair

64 Meja Kerja 6 Buah Baik

65 Meja Kerja 10 Buah Baik

66 Meja rapat panjang 17 Buah Baik

67 Meja komputer 1 Buah Baik

68 Meja komputer 1 Buah Baik

69 Kursi biru 35 Buah Baik

70 Kursi merah 9 Buah Baik

71 Kursi Pimpinan 3 Buah Baik

72 Kursi Putar 4 Buah Baik

73 Kursi Kayu hitam 4 Buah Baik

74 Meja Kerja 1 Buah Baik

75 Meja 2 Buah Rusak Berat

76 Kursi 2 Buah Rusak Berat

77 Fell Bed 1 Paket Baik

78 Meja Biro 1 Unit Baik

G Perlengkapan kantor

79 Papan data 1 Buah Baik

80 Papan tulis 1 Buah Baik

81 Data parpol 1 Buah Baik

82 Lemari arsip kayu mini 3 Buah Baik

83 Lemari arsip mini 3 Buah

1 Rusak Berat

84 Lemari arsip bofet 2 Buah Baik

85 Filing kabinet 1 Buah Baik

86 Filing kabinet 3 Buah Baik

87 Kipas angin tegak 1 Buah Baik

88 Kipas angin gantung 7 Buah Baik

89 Kipas angin dinding 3 Buah Rusak Berat

90 Lemari arsip besar 1 Buah Baik

91 Lemari arsip besar 1 Buah Baik

92 Lemari arsip 3 Buah Baik

H Peralatan Komputer

93 Printer Epson 1 Buah Rusak Berat

94 Komputer pentium III

1 Unit

Rusak Berat

- Monitor Rusak Berat

- CPU Rusak Berat

- Keyboard Rusak Berat

- Meja Komputer Rusak Berat

Printer Epson Baik

95 Komputer Pentium IV

1 Unit

Rusak Berat

- Monitor Rusak Berat

- CPU Rusak Berat

- Keyboard Rusak Berat

(15)

- Printer Rusak Berat

- Meja Komputer Baik

96 Komputer Pentium IV

1 Unit

Baik

- Monitor Assus Baik

- CPU Baik

- Keyboard Baik

- Speaker kecil 1 psg Baik

- Speaker besar 1 bh Baik

- Meja Komputer Baik

- Printer Rusak Berat

98 Laptop Accer 1 Buah Rusak Berat

99 Komputer Pentium IV Baik

- Monitor

1 Unit

Baik

- CPU Baik

- Keyboard Baik

- Printer Baik

- Speaker 2 bh Baik

- Meja Komputer Baik

100 Laptop Compage 1 Buah Baik

101 Printer Laser CLBP 1 Buah Baik

102 Komputer Pentium IV

1 Unit

Baik

- Monitor Baik

- Keyboard Baik

- CPU Baik

- Mouse Baik

- Printer Baik

103 Komputer Pentium IV

1 Unit

Baik

- Monitor Baik

- CPU Baik

- Keyboard Baik

- Printer Baik

- Speaker kecil 2 bh Baik

- Speaker besar 1 bh Baik

- Meja komputer grafier Baik

104 Kelengkapan komputer

105 - Mouse optik Eyota 4 Buah Baik

106 - Mouse serial eyota 2 Buah Baik

107 Hardisksata 500 GB 1 Buah Baik

108 UPS/ Stabilizer 3 Buah Baik

109 Hardisk Eksternal 1 Unit Baik

110 Hardisk Internal 1 Unit Baik

(16)

112 Laptop Thosiba 1 Unit Baik

113 Printer Brother+Infus 1 Unit Baik

114 Printer Canon 1 Buah Baik

115 Box CPU 1 Buah Baik

I Peralatan Kantor

116 Mesin Ketik 1 Buah Baik

117 Kalkulator 24 Buah Baik

118 Mesin tik elektrik 1 Buah Baik

J Alat RumahTangga Lainnya

119 Televisi 1 Buah Baik

120 Receiver 1 Buah Baik

121 Warles 1 Buah Rusak Berat

122 Gambar burung garuda 1 Pasang Baik

123 Gambar wawa & wawako 1 Pasang Baik

124 Dispenser/ Galon 4 Buah Baik

K Alat Pendingin

125 Pendingin Ruangan ( AC ) 1 Unit Baik

L Alat-alat studio

126 Proyektor 1 Unit Baik

127 Kamera Digital 2 Buah Baik

128 GPS 1 Buah Baik

M Alat-alat Komunikasi

129 Faximili 1 Buah Baik

(17)

2.3 Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah

2.3.1 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun periode Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh tahun 2007-2012 , evaluasi pelaksanaan Program dan Kegiatan SKPD dapat berjalan dengan baik dengan kisaran capaian kinerja 89-100%. Kinerja Keuangannya dapat dilihat pada tabel berikut :

NO PROGRAM / KEGIATAN Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi A Program : Peningkatan

Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

1. Kegiatan Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

2. Kegiatan Pelatihan Pengendalian

2. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

9,976,000

(18)

-C Program : Pengembangan Wawasan Kebangsaan 1. Kegiatan

Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama Solidaritas dan Ikatan Sosial di Kalangan Masyarakat nilai Luhur Budaya Bangsa

D Program : Pendidikan Politik Masyarakat 1. Kegiatan Koordinasi Forum - Forum Diskusi Politik

Partai Politik -

-- -

19,929,000

14,144,000 - - -

-3. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

E Program : Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

- - -

-F Program : Pencegahan Dini dan

(19)

Korban Bencana Alam 1. Kegiatan Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam

- -

178,475,750

177,580,750 - - -

-G Program : Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran 1. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran

- - -

45,833,500

40,755,500

2. Kegiatan

Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

- - -

562,603,000

547,663,500 3. Kegiatan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran

- - -

58,153,500

(20)

2.3.2 Urusan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Pada periode Renstra tahun 2007-2012 untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana hanya 1 (satu) kali kegiatan karena Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah ini baru terbentuk pada tahun 2011 dan untuk tahun 2012 tidak memiliki kegiatan karena ketiadaan anggaran

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang terbagi dalam beberapa tahap kegiatan yaitu pada saat pra bencana , saat bencana dan pasca bencana. Keterkaitan antara kegiatan penanggulangan bencana tersebut dapat dilihat pada diagram berikut :

DIAGRAM : Kegiatan Penanggulangan Bencana

Secara garis besar penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pra Bencana

a. Tidak terjadi bencana

- Perencanaan Penanggulangan Bencana

- Pengurangan Resiko Bencana

PASCA BENCANA a. Rehabilitasi b. Rekonstruksi

REHABILITASI & REKONSTRUKSI PRA-BENCANA

a. Pencegahan b. Mitigasi c. Kesiapsiagaan d. Peringatan Dini

DARURAT BENCANA a. Tanggap Darurat b. Bantuan Darurat c. Pemulihan Darurat

PENCEGAHAN & KESIAPSIAGAAN

KEDARURATAN & LOGISTIK SAAT

BENCANA

(21)

- Pencegahan

- Pemaduan dalam perencanaan pembangunan

- Persyaratan analisis risiko bencana

- Penegakan rencana tata ruang

- Pendidikan dan pelatihan

- Persyaratan standart teknis penanggulangan bencana

b. Terdapat potensi bencana 1. Mitigasi Bencana

- Pengaturan pembangunan , pembangunan infrastruktur, dan

tata bangunan

- Pelaksanaan penataan ruang

- Penyelenggaraan pendidikan ,penyuluhan , dan pelatihan

secara konvensional maupun modern 2. Kesiapsiagaan

- Penyuluhan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan

bencana

- Pengorganisasian pemasangan dan pengujian system

peringatan dini

- Penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan

kebutuhan dasar

- Pengorganisasian, penyuluhan pelatihan dan gladi tentang

mekanisme tanggap darurat

- Penyiapan lokasi evakuasi

- Penyusunan data akurat, informasi dan pemutakhiran

prosedur tetap tanggap darurat bencana

- Penyediaan dan penyiapan bahan , barang dan peralatan untuk

pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana 3. Peringatan Dini

- Pengamatan gejala bencana atau deteksi dini

- Analisis hasil pengamatan gejala bencana

- Penyebarluasan informasi tentang peringatan dini bencana

- Pengambilan tindakan oleh masyarakat

2. Tanggap Darurat

(22)

- Cakupan lokasi bencana

- Jumlah korban

- Kerusakan prasarana dan sarana

- Gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan

- Kemampuan sumber daya alam maupun buatan

b. Penentuan status keadaan darurat bencana

Penetapan status darurat bencana dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan :

- Skala bencana skala Nasional dilakukan Presiden

- Skala Provinsi dilakukan Gubernur

- Skala kabupaten/Kota dilakukan oleh Bupati/ Walikota

c. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana

- Pencarian dan penyelamatan korban

- Pertolongan darurat

- Evakuasi korban

d. Pemenuhan kebutuhan dasar

- Kebutuhan air bersih dan sanitasi

- Pangan

- Sandang

- Pelayanan kesehatan

- Pelayanan psikososial

- Penampungan dan tempat hunian

e. Perlindungan terhadap kelompok rentan

Memberikan prioritas penyelamatan , evakuasi, pengamanan,

pelayanan kesehatan dan psikososial kepada kelompok rentan:

- Bayi, balita dan anak-anak

- Ibu hamil atau menyusui

- Penyandang cacat

- Orang usia lanjut

f. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital

Pemulihan fungsi prasarana dan sarana vital dan memperbaiki dan atau mengganti kerusakan akibat bencana

3. Pasca Bencana

a. Rehabilitasi

(23)

- Perbaikan prasarana dan sarana umum

- Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat

- Pemulihan social psikologis

- Pelayanan kesehatan

- Rekonsiliasi dan resolusi konflik

- Pemulihan social ekonomi budaya

- Pemulihan keamanan dan ketertiban

- Pemulihan fungsi pemerintahan

- Pemulihan fungsi pelayanan publik

b. Rekonstruksi

- Pembangunan kembali prasarana dan sarana

- Pembangunan kembali sarana social masyarakat

- Pembangkitan kembali kehidupan social budaya masyarakat

- Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan material

yang lebih baik dan tahan bencana

- Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi

kemasyarakatan , dunia usaha dan masyarakat

- Peningkatan fungsi pelayanan publik

- Peningkatan kondisi social, ekonomi dan budaya

- Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa

Dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh

2.4.1 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Tantangan penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri di Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan intensitas dan kualitas koordinasi lintas sector dan antar level pemerintahan

2. Mengembangkan system regulasi yang bersifat operasional untuk

mendukung pelaksanaan kinerja

(24)

Peluang penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri di Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas perencanaan , pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan pembangunan daerah

2. Meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM

3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dan pengelolaaannya dalam rangka mendukung peningkatan kinerja lembaga dan pegawai

4. Membangun system manajemen kinerja agar optimalnya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

2.4.2 Urusan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Tantangan penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kota

Payakumbuh adalah sebagai berikut : 1. Potensi bencana sukar dihadapi 2. Kelembagaan :

a. Dukungan lembaga legislative belum focus pada kebencanaan b. Belum adanya mekanisme koordinasi eksternal

c. Terbatasnya anggaran

3. Kepemimpinan : koordinasi keluar dalam membangun kemitraan dengan pemangku kepentingan

4. Pengetahuan : belum memadainya kapasitas sumber daya manusia Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh 5. Akuntabilitas : kurang yakinnya pemangku kepentingan terhadap peran dan

kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh

Sedangkan peluang dalam penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut :

1. Kelembagaan

a. Misi dan strategi :

b. Sistem dan mekanisme : adanya peraturan daerah dan peraturan gubernur

c. Sumberdaya manusia dan mitra :

- Adanya BPBD Provinsi

(25)

2. Pengetahuan

a. Adanya kepedulian pemerintah daerah terhadap bencana b. SKPD , mitra dan masyarakat memiliki kepedulian terhadap :

- Isu-isu bencana

- Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana di daerah

- Adanya media massa dan jurnalis peduli bencana

3. Akuntabilitas

a. Dipercaya menyalurkan dana bantuan bencana

(26)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan

Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh

3.1.1 Gambaran Umum

1. Georafi

Pembentukan Pemerintah Kota Payakumbuh berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom kota kecil dalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Barat Jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1970 tentang pelaksanaan Pemerintah Kotamadya Solok dan Payakumbuh ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 nomor 19 ) . Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1975 Daerah Tingkat II Kotamadya Payakumbuh ditetapkan terdiri dari 3 kecamatan dengan 73 Kelurahan. Selanjutnya dilakukan pemekaran Kecamatan dari 3 menjadi 5 Kecamatan dan pemekaran Kelurahan dari 73 kelurahan menjadi 76 kelurahan.

Luas Wilayah Kota Payakumbuh sekitar 80,43 Km 2 dan secara

administrasi dibatasi oleh :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan harau dan

Kecamatan Payakumbuh Kabupaten 50 Kota

 Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Luhak Kabupaten 50

Kota

 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh

Kabupaten 50 Kota

 Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan

Harau Kabupaten 50 Kota

(27)

Secara astronomis letak geografis kota Payakumbuh berada pada 0º17´ LS dan 100º35` sampai dengan 100º42´ BT. Curah hujan rata-rata 2000 – 2500 mm/th. Suhu rata-rata 26ºC dengan tingkat kelembaban 45% - 50%. Keadaan topografi bervariasi antara dataran dan bukit serta kondisi tanah yang relatif subur dengan jenis tanah Latosol. Ketinggian tempat ± 514 m diatas permukaan laut, sedangkan di sekitar pusat kota tergolong datar.

Berdasarkan hasil interprestasi kelerengan dari Peta Topografi blad 104 (Si Toejoeh Batoer), Blad 105 (Simalanggang), Blad 124 (Payakoemboeh) dan Blad 132 (G. Malintang), skala 1 : 20.000 (Governement Sumatera’s Westkust, Residentie Padangsche Bovenlanden, 1894), serta hasil pengecekan lapangan, menunjukkan bahwa wilayah Kota Payakumbuh mempunyai 5 kelas, datar (0%-3%), agak landai (3%-8%), landai (8%-15%), agak curam (15%-40%) dan curam (> 40%), sedangkan sebagian besar wilayah Kota Payakumbuh tergolong datar dengan luas 371,20 Ha (4,61 %) dan agak curam-curam seluas 41,61 Ha (0,52 %)

Kota Payakumbuh dilalui oleh 3 (tiga) sungai besar yaitu : Batang Agam, Batang Lampasi dan Batang Sinamar. Disamping itu terdapat juga sungai kecil yaitu Batang Air Sungai Talang, Batang Sikali, Sungai Bai dan Batang Pulau. Batang Agam terletak pada bagian tengah Kota Payakumbuh yang melalui seluruh wilayah kecamatan yang ada. Batang Agam, Batang Lampasi bermuara pada Batang Sinamar. Sungai-sungai tersebut merupakan bagian dari wilayah Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Batang Kuantan.

2.Demografi

Kota Payakumbuh dengan luas wilayah ± 80,43 Km2, terdiri dari 5

kecamatan dan 76 kelurahan. Jumlah penduduk keadaan tahun 2012

mencapai +130.000 jiwa dengan sebagian besar penyebaran terkonsentrasi di pusat kota sedangkan pada kawasan lain kepadatan penduduk tidak merata.

3.Sosial Ekonomi dan Budaya

(28)

sendiri, sementara pengetahuan masyarakat tentang artinya bencana dan cara mencegah serta mengurangi resiko umumnya masih rendah.

3.1.2 Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

1. Permasalahan dalam Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi pada setiap bidang sesuai dengan tupoksi adalah sebagai berikut :

a. Permasalahan dalam bidang ideologi dan wawasan kebangsaan 1. Makin hari rasa berbangsa dan bernegara makin memudar

2. Makin menurunnya moral dari generasi muda khususnya dam masyarakat umumnya

3. Sikap dan tindak masyarakat sudah jauh dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

b. Permasalahan pada kewaspadaan dan pembinaan masyarakat

1. Karakteristik daerah yang dibangun dalam kondisi yang masih terbatas yang berpotensi menimbulkan kerawanan social

2. Masih lemahnya koordinasi antar lembaga sektoral dibidang kewaspadaan diri

c. Permasalahan pada bidang politik dalam negeri

1. Masih terbatasnya pendidikan politik pada masyarakat dan generasi muda

2. Masih kurangnya kesadaran masyarakat mendaftarkan ormas dan LSM

3. Masih kurangnya kesadaran pengurus partai politik penerima bantuan dalam penyelesaian administrasi

2. Permasalahan dalam Urusan Penanggulangan Bencana Daerah

Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi pada setiap bidang sesuai dengan tupoksi adalah sebagai berikut :

a. Permasalahan Penanggulangan Bencana pada saat Pra Bencana 1. Keterbatasan anggaran Pemerintah Daerah

2. Lemahnya kemampuan sumber daya manusia staf Pemerintah Daerah 3. Kelembagaan belum representative

(29)

5. Belum adanya aturan dari Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana

6. Dampak perubahan iklim yang mempengaruhi variable risiko bencana masih belum diperhitungan secara mendalam dalam kajian risiko bencana

7. Sosialisasi penanggulangan bencana kemasyarakat masih sangat kurang

8. Lemahnya kesadaran masyarakat akan potensi bencana 9. Belum lengkapnya protap penanggulangan bencana 10.Belum memadainya kapasitas Tim Reaksi Cepat ( TRC ) b. Permasalahan Penanggulangan Bencana pada Saat Bencana

1. Sumber daya belum optimal 2. Kendala peralatan

3. TRC membutuhkan tim khusus terlatih, peralatan, sertifikasi, lingkup kerja yang jelas , peningkatan sumber daya manusia , peralatan perorangan

4. Butuh Tim SAR yang terlatih dalam berbagai medan c. Permasalahan Penanggulangan Bencana pada Saat Bencana

1. Ketidak pastian koordinasi dalam melakukan rehabilitasi 2. Pendataan yang tidak akurat dan lengkap

3. Batas waktu pemberian bantuan kurang jelas

4. Perlu rumusan yang jelas tentang standar kerusakan akibat bencana 5. Bantuan tidak sesuai kebutuhan

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Dalam RPJMD Kota Payakumbuh tahun 2012 -2017 , Visi Kota

Payakumbuh dalam jangka menengah adalah “ Terwujudnya Payakumbuh

menjadi kota yang maju, sejahtera dan religius , pro rakyat , berbasis

ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berlandaskan kepada Adat

Basandi Syarak , Syarak Basandi Kitabullah”

Adapun Misi pembangunan sebagai penjabaran Visi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat

(30)

3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakat sesuai dengan falsafah Adat Basandi Syarak , Syarak Basandi Kitabullah

4. Mewujudkan pendidikan yang merata , berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan sumberdaya manusia Kota Payakumbuh yang berilmu dan bermoral

5. Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat

6. Melakukan revitalisasi nagari dan memberdayakan kelembagaan

masyarakat adat lokal yang ada didalam wilayah Kota Payakumbuh, agar efektif berperan dan berpartisipasi dalam membangun masyarakat dan Kota Payakumbuh

7. Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kota Payakumbuh

Terkait dengan urusan kesatuan bangsa dan politik sangat diperlukan rencana yang matang serta melalui proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan unsur pemangku kepentingan didalamnya , guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada, dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi

Penjabaran dari arah Kebijakan Nasional bidang Penanggulangan Bencana tahun 2010-2014 , diarahkan kepada pengarusutamaan pengurangan resiko bencana sebagai prioritas nasional dan daerah, penguatan kapasitas penanggulangan bencana dipusat dan daerah, optimalisasi instrument pengendalian pemanfaatan ruang dalam aspek pengurangana resiko bencana,

mendorong keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam upaya

penanggulangan bencana , peningkatan sumberdaya penanganan kedaruratan dan bantuan kemanusiaan serta percepatan pemulihan wilayah yang terkena dampak bencana.

Dalam RPJMD Propinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015 , visi

Pembangunan Jangka Menengahnya adalah “Terwujudnya Masyarakat

(31)

Sedangkan Misi Pemabangunan jangka Menengah daerah ini ditetapkan dan sejalan dengan RPJP Propinsi Sumatera Barat sebagai berikut :

1. Mewujudkan tata kehidupan yang harmonis , agamais, beradat dan berbudaya berdasarkan falsafah “Adat Basandi Syarak , Syarak Basandi Kitabullah”

2. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional

3. Mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi

4. Mewujudkan ekonomi masyarakat yang tangguh , produktif, berbasis kerakyatan , berdaya saing regional dan global

5. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Memperhatikan visi dan misi jangka menengah sebagaimana dijabarkan diatas , maka tujuan Pembangunan Sumatera Barat dalam periode 2010-2015 adalah :

Tujuan Misi 1 adalah :

1. Terciptanya kehidupan masyarakat madani yang harmonis dan agamais 2. Diwarisinya dan diamalkannya nilai-nilai kearifan adat dan budaya

3. Terwujudnya optimalisasi peran lembaga adat dan lembaga agama dalam tata kehidupan masyarakat

Tujuan Misi 2 adalah :

1. Terwujudnya tata pemerintahan yang baik , bersih , transparan dan akuntabel

2. Terwujudnya pelayanan public yang prima

3. Terwujudnya aparatur pemerintahan yang professional dan bebas KKN 4. Terwujudnya tata pemerintahan yang aspiratif dan partisipatif

Tujuan Misi 3 adalah :

1. Terwujudnya sumberdaya manusia yang cerdas dan berkarakter 2. Terwujudnya sumberdaya manusia yang sehat

Tujuan Misi 4 adalah :

(32)

2. Berkembangnya industry olahan , perdagangan , UMKMK dan iklim investasi

3. Terwujudnya Sumatera Barat sebagai tujuan wisata alam dan budaya

4. Berkurangnya penduduk miskin, pengangguran dan jumlah daerah tertinggal

5. Terpenuhinya infrastruktur yang menunjang pengembangan ekonomi rakyat.

Tujuan misi 5 adalah :

1. Terwujudnya kesiapan masyarakat menghadapi bencana 2. Tercapainya lingkungan hidup yang berkualitas

Dalam RPJMD Propinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015 secara umum

telah mengakomodasi arah kebijakan dan strategi penyelenggaraan

penanggulangan bencana Pemerintah Pusat yang dalam hal ini adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ). Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana pada RPJMD ppropinsi Sumatera Barat diakomodasikan dalam misi ke lima yaitu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang salah satu tujuannya adalah terwujudnya kesiapan masyarakat menghadapi bencana . Adapun sasaran pembangunan yang akan dicapai berdasarkan tujuan tersebut adalah :

1. Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana 2. Tersedianya informasi wilayah rawan bencana

3. Meningkatnya kesiap siagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana

Seiring dengan dikeluarkannya peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri dalam Negeri Nomor 8 dan 9 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas forum wakil kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan kerukunan umat beragama dan pendirian rumah ibadah maka perlu mengacu pada misi 1 nomor 1 dan 3. Kota Payakumbuh telah melaksanakan pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) , disamping itu telah dibentuk pengawasan aliran kepercayaan.

(33)

bernegara di Kota Payakumbuh ditindak lanjuti dengan kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan wawasan kebangsaan pada seluruh lapisan masyarakat.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS )

Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kota Payakumbuh tahun 2010-2030 sebagai sebuah dokumen perencanaan yang menyangkut aspek keruangan perlu dikaji dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup yang berkelanjutan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional, agar prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah.

Dalam pasal 24 paragraf 5 kajian RTRW Kota Payakumbuh termaktub didalamnya Sistem Jaringan Infra Struktur Perkotaan yang meliputi :

a. Sistem penyediaan air minum b. System persampahan kota c. System drainage kota

d. Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki

e. Jalur evakuasi bencana

f. System proteksi kebakaran

g. System perparkiran

Jalur evakuasi bencana sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 24 huruf e meliputi ruang evakuasi dan jalur penyelamatan ( escape road ) merupakan ruang terbuka dan jalan-jalan kota yang dikembangkan sebagai jalur pelarian ke bangunan atau kawasan penyelamatan dan wilayah yang aman apabila terjadi bencana

Dalam keadaan tanggap darurat escape road ini diperlukan sebagai arah yang jelas bagi penyelamatan evakuasi bencana.

Sedangkan pengemabangan system proteksi kebakaran yang dimaksud dalam pasal 24 huruf f untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran dalam lingkup kota , lingkungan dan bangunan

System proteksi kebakaran ini mencerminkan layanan yang disepakati pemangku kepentingan yang meliputi layanan :

a. Pencegahan kebakaran

(34)

c. Pemadam kebakaran

d. Penyelamatan jiwa dan harta benda

Dalam kajian RTRW ini untuk lokasi Hydrant Kebakaran tersebar disetiap persimpangan jalan utama diseluruh wilayah kota dan fasilitas umum kota

Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS ) terhadap RTRW Kota Payakumbuh , maka kebijakan menyangkut kebencanaan harus dituangkan dalam RTRW secara khusus karena kebencanaan merupakan isu strategis yang berpengaruh kepada pembangunan Kota Payakumbuh berupa potensi longsor , banjir dan abrasi yang diakibatkan dari rencana yang sudah ditetapkan. Namun demikian perlu dilakukan perbaikan dan penambahan program dan kegiatan guna mengantisipasi dan menanggulangi dampak bencana yang ditimbulkan baik secara alami maupun akibat pembangunan.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Sebagai komponen pemerintah daerah yang bertanggung jawab yang berperan dalam pembinaan bidang kesatuan bangsa dan penanggulangan bencana , Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah dihadapkan pada tantangan-tantangan yang tidak ringan dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi-nya.

Kondisi ini pada dasarnya terdiri dari sejumlah faktor yang dapat dikategorikan sebagai faktor penghambat pelaksanaan tupoksi , namun demikian terdapat juga faktor strategis yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah dimana terdapat juga faktor positif didalamnya yang didentifikasikan sebagai kekuatan yang signifikan mampu mendorong peningkatan kinerja

3.5.1 Isu-isu Strategis urusan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri

1. Faktor kekuatan a.Kondisi politik

- makin terbukanya komunikasi politik antara infra dan supra

struktur politik

- makin berperannya lembaga legislative dalam

memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat

- berkembangnya organisasi masyarakat ( Ormas )

- makin meningkatnya kepedulian Ormas dalam pemberdayaan

(35)

- berkembangnya partisipasi politik masyarakat

b.Kondisi Sosial Budaya

- meningkatnya kreatifitas dan peran serta masyarakat dalam

upaya pemantapan Persatuan dan Kesatuan bangsa sebagai perekat NKRI

- meningkatnya kesadaran masyarakat dan kewaspadaan

masyarakat terhadap bahaya laten dan ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945

- makin meningkatnya pengembangan wawasan kebangsaan

ditengah kehidupan bermasyarakat

- berkembangnya perguruan tinggi sebagai sumber daya

penyerapan IPTEK

c.Kondisi Keamanan / Ketentraman

- terkoordinirnya penanganan masalah yang dapat

menimbulkan keamanan dan ketentraman masyarakat

- berperannya tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat

dalam membantu setiap adanya konflik dan mempercepat terwujudnya kerukunan dan kedamaian masyarakat

- makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap prilaku

pelanggaran HAM yang mengusik keadilan

- semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menjunjung

tinggi supremasi hukum

2. Faktor Kelemahan a.Kondisi politik

- belum optimalnya pelaksanaan pendidikan politik masyarakat

untuk membangun etika, moral dan budaya politik dalam demokrasi

- belum optimalnya infra struktur politik dalam melaksanakan

fungsi pendidikan dan kaderisasi politik sebagai pilar demokrasi

- masih eksisnya prilaku politik masyarakat yang tidak

(36)

- kebebasan menyampaikan aspirasi tanpa memperhatikan norms dan etika yang menunjukan prilaku masyarakat yang belum dewasa dalam demokrasi

b.Kondisi Sosial Budaya

- belum mantapnya wawasan kebangsaan dikalangan

masyarakat

- belum mantapnya kesadaran akan pluralism dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

- belum mantapnya kewaspadaan dan ketahanan bangsa

terhadap pengaruh globalisasi

- makin tingginya kriminalitas , kenakalan remaja, peredaran

dan penyalahgunaan narkoba

c.Kondisi Keamanan / Ketentraman

- masih terdapatnya konflik social dan politik serta aksi unjuk

rasa

- masih rendahnya kemampuan aparat dalam mendeteksi dan

mengantisipasi secara dini berbagai gejolak social politik

- makin lemahnya daya tangkal masyarakat dan aparat

terhadap budaya luar

3.5.2 Isu-isu Strategis urusan Penanggulangan Bencana Daerah

1. Faktor Kekuatan 1.Kelembagaan

a.memiliki kewenangan sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007

b.sumber daya manusia

- Sikap positif dan dukungan egaliter terhadap dukungan

mitra

2.adanya niat dan komitmen terhadap penanggulangan bencana yang terintegrasi dan terkoordinasi

(37)

a.Masih mudanya organisasi dan wacana penanggulangan bencana

b.Misi dan strategi belum focus dan belum ditunjang dengan :

- Aspek legal : penyusunan kebijakan dan peraturan

- Target , prioritas program dan ukuran keberhasilan

c.Sistem dan mekanisme

- Struktur masih digabung dengan urusan Kesatuan bangsa

- Belum adanya mekanisme kerja ( protap )

- Belum adanya mekanisme koordinasi eksternal

d.Kompetensi sumber daya manusia belum terbangun dalam aspek

- Penguasaan tupoksi dan masalah kebencanaan

e.Anggaran yang tersedia terbatas

2.Pengetahuan masih kurang dalam hal :

- Kebencanaan termasuk perubahan iklim, kearifan local dan

gender

- Pemangku kepentingan dan tupoksi

(38)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD

a. Visi

Visi Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh adalah :

“Terwujudnya masyarakat Kota Payakumbuh yang demokratis,

partisipatif, harmonis, beradab serta mewujudkan

penanggulangan bencana yang cepat dan tepat”.

b. Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan sebagaimana tersebut diatas

maka dirumuskan misi Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan

Bencana Daerah Kota Payakumbuh yaitu :

1. Memelihara dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa agar terhindar dari desintegrasi bangsa

2. Meningkatkan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terpadu,

terkoordinir dan menyeluruh.

4. Melindungi masyarakat dari ancaman bencana melalui pengurangan resiko bencana dengan membangun sistem penanggulangan bencana yang handal

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Kesatuan Bangsa dan

Penanggulangan Bencana Daerah

(39)

Adapun tujuan strategis dari Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh adalah

1. Meningkatkan motivasi aparatur dalam mewujudkan optimalisasi kinerja SKPD

2. Mewujudkan pelaksanaan program pembangunan yang berkesinambungan , terarah dan terintegrasi

3. Mendukung terwujudnya stabilitas keamanan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat

4. Mewujudkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa didaerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

5. Mewujudkan stabilitas politik yang mantap dan demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dan menghormati hak azasi manusia 6. Mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa didaerah dalam upaya

mencegah desintegrasi bangsa

7. Mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan bencana secara

professional

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan strategis dan

menggambarkan hal yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian kegiatan. Adapun sasaran tersebut adalah :

1. Meningkatnya kenyamanan dalam pelaksanaan tugas

2. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang terarah dan terukur dalam jangka lima tahun

3. Meningkatnya informasi mengenai Ipoleksosbudkantibmas dan

penanggulangan bencana

4. Meningkatnya kesadaran berwawasan kebangsaan dimasyarakat 5. Meningkatnya kesadaran pendidikan politik di masyarakat 6. Meningkatnya kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 7. Meningkatnya rasa keamanan dan kenyamanan lingkungan

8. Meningkatnya pemahaman masyarakat dalam penanganan bencana 9. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam penanganan bencana

10.Meningkatnya koordinasi dalam penanganan bencana dengan instansi terkait

(40)

4.3 Strategi dan Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh

Dalam upaya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran diatas, maka diperlukan strategi dan arah kebijakan sebagai berikut :

1. Mendeteksi dan menganalisa gejala awal secara dini terhadap masalah yang mengarah kepada gangguan dan ancaman terhadap ketentraman masyarakat.

2. Mengatasi berbagai konflik dalam masyarakat yang mengancam integrasi bangsa.

3. Memantapkan wawasan dan kesadaran kebangsaan yang menopang

kokohnya integrasi dan ketahanan bangsa dalam rangka

mempertahankan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia

4. Memantapkan pemahaman pembauran bangsa di segala aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara

5. Mengembangkan sistem politik nasional yang demokratis yang ditopang dengan kemandirian infra struktur politik dan terciptanya komunikasi dan interaksi politik antara infra dan supra struktur politik.

6. Meningkatkan koordinasi penyusunan perencanaan dan pengendalian program kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat.

(41)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mencapai visi , misi , tujuan , sasaran strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan, diperlukan serangkaian program dan kegiatan yang akan dilaksanakan baik pendanaannya yang berasal dari APBD , APBN dan sumber-sumber pendanaan lainnya yang sah dalam periode 5 (lima) tahun ke depan.

Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur Terdiri dari :

a. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor 2. Program Perencanaan Pembangunan

Terdiri dari :

b. Kegiatan Penyusunan Rencana Strategis SKPD 3. Program Monitoring , Evaluasi dan Pelaporan

Terdiri dari :

a. Kegiatan monitoring , evaluasi dan pelaporan 4. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Terdiri dari :

a. Kegiatan Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama

b. Kegiatan Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa

c. Kegiatan Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan social dikalangan masyarakat

5. Program Pendidikan Politik Masyarakat Terdiri dari :

a. Kegiatan forum-forum diskusi politik

(42)

a. Kegiatan Peningkatan Kerjasama dengan aparat keamanan dalamteknik pencegahan kejahatan ( Kominda )

7. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Terdiri dari :

a. Kegiatan Pengendalian Keamanan dan Keamanan Lingkungan (Muspida)

b. Kegiatan Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan

8. Program pencegahan dan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Terdiri dari :

a. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

b. Kegiatan Peningkatan Informasi dan Sosialisasi Daerah Rawan Bencana c. Kegiatan Peningkatan Pelatihan/ Simulasi kebencanaan

d. Kegiatan Pencegahan dan Pengurangan Resiko Bencana

e. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam menghadapi Bencana 9. Program Penanganan Tanggap Darurat

Terdiri dari :

a. Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana tanggap darurat b. Kegiatan Koordinasi Peningkatan Penanganan Tanggap Darurat

c. Kegiatan perbaikan darurat bencana dalam rangka pemulihan dini sarana dan prasarana vital didaerah terkena bencana

10.Program Pengelolaan dan Penanganan Dampak Bencana Alam Terdiri dari :

a. Kegiatan Koordinasi dan Survey Lokasi Potensi Bencana Alam b. Kegiatan Pengkajian Kapasitas Pemulihan Pasca Bencana Alam c. Kegiatan Pemulihan Sosial psycologis korban bencana alam 11.Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

a. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran

b. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran c. Kegiatan Pengadaan Pengadaan sarana dan prasarana Pencegahan

Bahaya Kebakaran

d. Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran

e. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran

f. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan

(43)
(44)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Dalam RPJMD Kota Payakumbuh tahun 2012-2017 telah tercantum beberapa indicator kinerja yang harus dicapai Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah selama kurun waktu 5 (lima) tahun melalui beberapa Program Prioritas. Adapun indikator kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Indikator

Kondisi Kinerja pada awal Periode

RPJMD

Target capaian Kinerja pada

Tahunke-3 Persentase monitoring dan evaluasi dibidang Ipoleksosbudkamtibmas (%)

1 tahun 100 100 100 100 100 100

4 Jumlah pembinaan dan pengawasan

terhadap aliran agama (kali) 12 kali 12 12 12 12 12 12 5 Persentase pertemuan

LSM,TOMAS,ORMAS (%) 100% 100 100 100 100 100 100

6 Persentase Pemantapan wawasan

kebangsaan bagi

TOMAS/TOGA/TODAT dan OSIS (%)

100% 100 100 100 100 100 100

7 Persentase komunikasi serta koordinasi sesame parpol dan pemerintah

100% 100 100 100 100 100 100

8 Jumlah rapat koordinasi rutin

bulanan dan insidentil (kali) 12 kali 12 12 12 12 12 12 9 Jumlah rapat koordinasi keamanan

lingkungan (kali) 12 kali 12 12 12 12 12 12

10 Jumlah sarana dan prasarana

penunjang Pemilu-Pilkada (paket) - - 1 1 - 1 1

11 Jumlah siaga bencana (OK) - - 85 85 100 100 100

12 Persentase Pemahaman masyarakat terhadap bencana (%)

-

-100 100 100 100 100 13 Standar Operasional Prosedur

(document ) - - 2 3 4 2 2

(45)

tanggap darurat (unit ) - - 60 78 100 130 130

15 Tim Reaksi Cepat (Orang) - 142 185 240 312 405 405 16 Jumlah paket perbaikan darurat

bencana ( paket ) - - 8 6 4 2 2

17 Jumlah lokasi potensi bencana (lokasi)

-2 2 2 2 2 2

18 Jumlah Pengkajian Pemulihan

Pasca Bencana (kasus) - 3 3 3 3 3 3

19 Jumlah Pemulihan social psikologis

(kali ) - - 1 1 1 1 1

20 Jumlah Pemeriksaan tabung

pemadam kebakaran (set) 600 600 750 800 825 850 850 21 Jumlah siaga pemadam kebakaran

dalam penanggulangan bahaya kebakaran (tahun)

989 1 1 1 1 1 1

22 Jumlah pengadaan sarana dan

prasarana kebakaran (jenis) 3 jenis 2 1 2 1 1 1

23 Jumlah sosialisasi kebakaran (kali) - - 1 1 1 1 1 24 Jumlah pemeliharaan sarana dan

prasarana pemadam kebakaran (unit)

- - 1 1 - -

-25 Jumlah diklat bagi anggota

(46)

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis ( Renstra ) Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh ini merupakan dasar dalam pelaksanaan dan evaluasi atas kinerja tahunan dan 5 (lima) tahunan SKPD. Oleh karena itu , setiap unsure aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh wajib menerapkan prinsip-prinsip efektif, efisien, transparan, akuntabel dan parsipatif dalam melaksanakan kegiatannya dalam rangka pencapaian sasaran dan program yang tertuang dalam Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh ini.

Dalam melaksanakan semua kegiatan , penting untuk memperhatikan keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan pelaksanaannya sebagai berikut :

1. Sekretariat , bidang, sub bagian, kasi serta staf Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh berkewajiban untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah dituangkan dalam Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh ini dengan sebaik-baiknya

2. Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh ini merupakan acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) tahunan Badan Kesatuan Bangsa dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh

3. Untuk mencapai keberhasilan implementasi kebijakan Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh dibidang urusan kesatuan bangsa dan penanggulangan bencana diperlukan adanya komitmen bersama antara Pemerintah Daerah , stakeholder dan seluruh lapisan masyarakat Kota Payakumbuh

(47)

SKPD : BADAN KESATUAN BANGSA & PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

VISI : “TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA PAYAKUMBUH YANG DEMOKRATIS, PARTISIPATIF, HARMONIS,BERADAB SERTA MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA YANG CEPAT DAN TEPAT”

Target Rp.(jt) Target Rp.(jt) Target Rp.(jt) Target Rp.(jt) Target Rp.(jt) Target Rp.(jt)

1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

meningkatnya kenyamanan dalam pelaksanaan tugas

1 Pembangunan Gedung Kantor

tersedianya gedung

kantor - - - 1 paket 2.000 1 unit 3.000 - - - - 2 unit 5.000

Terwujudnya perencanaaan pembangunan yang terarah dan terukur dalam jangka lima tahun

1 Penyusunan Rencana Strategis

SKPD tersedianya Dokumen Renstra BKB-PBD

2013-1 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan nilai persatuan dan kesatuan bangsa di daerah dalam terarah dan terukur dalam jangka lima tahun

dokumen Renstra

5

Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Program Perencanaan Pembangunan

Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

RENCANA STRATEGIS

Program dan Kegiatan Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Indikator Kinerja

(48)

jumlah pembinaan dan pengawasan terhadap aliran agama

1 Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama

Terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap aliran agama selama se tahun

2 Kegiatan Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa

Terlaksananya pertemuan dan pembinaan terhadap

3 Kegiatan Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial di Kalangan Masyarakat

Terselenggaranya pemantapan wawasan kebangsaan bagi TOMAS/TOGA/TODAT dan OSIS

100% 100% 28 100% 60 100% 75 100% 93 100% 116 100% 372

Meningkatnya Kesadaran Pendidikan Politik di masyarakat

1 Kegiatan Forum-Forum Diskusi

Politik Terlaksananya

Terciptanya deteksi dini HTAGdibidang politik, ekonomi ,sosial pertahanan keamanan dan ketertiban masyarakat

1 Kegiatan Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan (Kominda)

Terlaksananya rapat koordinasi rutin bulanan dan insidentil selama setahun

1 Kegiatan Pengendalian Keamanan dan Keamanan Lingkungan (Muspida)

Terlaksananya rapat koordinasi keamanan dan lingkungan selama

12 bulan 12 kali 12 kali 147 12 kali 233 12 kali 291 12 kali 364 12 kali 455 60 kali 1.490

Jumlah sarana dan sarana penunjang Pemilu-Pilkada

2 Kegiatan Penyiapan Tenaga Kerja Pengendali Kemanan dan Kenyamanan Lingkungan

Terlaksananya Pemilu - Pilkada dengan baik kesatuan bangsa didaerah dalam yang mantap dan demokratis yang Pendidikan Politik di masyarakat Indonesia.

Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

(49)

Meningkatnya

1 Kegiatan : Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

Terbentuknya Tim Reaksi Cepat (TRC)

2 Kegiatan : Peningkatan Informasi dan Sosialisasi Daerah Rawan Bencana

3 Kegiatan : Peningkatan Pelatihan/Simulasi

5 Kegiatan : Pemberdayaan masyarakat dalam secara cepat ,tepat, terpadu dan menyeluruh

Jumlah sarana dan prasarana tanggap darurat

1 Kegiatan : Peningkatan Sarana dan Prasarana Tanggap Darurat

Tersedianya Sarana dan Prasarana Tanggap

darurat - 0 0 60 unit 294 78 unit 382 100 unit 497 130 unit 646 368 unit 1.819

Tim Reaksi Cepat 2 Kegiatan : Koordinasi Peningkatan Penanganan

- 142 orang 258 185 orang 335 240 orang 436 312 orang 567 405 orang 737 1284 orang 737

jumlah paket parbaikan darurat bencana

3 Kegiatan :perbaikan darurat bencana dalam rangka pemulihan dini sarana dan prasarana vital didaerah terkena bencana

Terlaksananya upaya-upaya perbaikan darurat sarana dan prasarana vital didaerah terkena bencana

Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

(50)

Terselengggaranya Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada pasca bencan secara terkoordinir dan terpadu

jumlah lokasi potensi bencana alam

1 Kegiatan Koordinasi dan Survey Lokasi Potensi Pencana Alam

Terlaksananya koordinasi survey lokasi potensi bencana alam

- 2 lokasi 74 2 lokasi 80 2 lokasi 84 2 lokasi 90 2 lokasi 94 10 lokasi 422

jumlah pengkajian pemulihan pasca bencana

2 Kegiatan Pengkajian Kapasitas Pemulihan Pasca Bencana Alam

3 Kegiatan Pemulihan sosial psycologis korban bencana alam

1 Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran

Terlaksananya operasional pemeriksaan tabung pemadam kebakaran selama satu

tahun 600 set 600 set 47 750 50 800 55 825 60 850 65 #VALUE! 277

2 Kegiatan Peningkatan Pelayanan Penanggulangan bahaya kebakaran

Terlaksananya siaga pemadam kebakaran dalam penanggulangan bahaya kebakaran 1

tahun 989 ok 1 tahun 496 1 tahun 748 1 tahun 823 1 tahun 906 1 tahun 997 5 tahun 3.970

jumlah pengadaan sarana dan prasarana kebakaran

3 Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran

4 Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

meningkatnya koordinasi dalam penanganan

(51)

Jumlah pemeliharaan sarana dan prasarana pemadam kebakaran

5 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran

Terlaksananya pemeliharaan dan peremajaan kendaraan pemadam kebakaran

- 0 0 1 unit 45 1 unit 45 0 0 0 0 2 unit 90

jumlah diklat bagi anggota pemadam kebakaran

6 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan pertolongan dan Pencegahan kebakaran

terlaksananya pendidikan dan pelatihan

bagi anggota damkar - 0 0 1 kali 25 1 kali 35 1 kali 20 1 20 4 kali 100

PAYAKUMBUH , FEBRUARI 2013

KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Gambar

Gambar burung garuda

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu jarak jangkauan bluetooth optimal digunakan sebagai media pengirim informasi data medik pasien (suhu dan BPM) hasil pengukuran sensor dari perangkat pengirim

Eternal Asia Indonesia.Mudah-mudahan dengan dibuatnya sistem ini dapat berguna dan dapat membantu PT.Eternal Asia Indonesia dalam menjalankan bisnisnya Kesimpulan yang diperoleh

Dengan bekal dua kelompok kompetensi diatas, pustakawan kreatif kiranya dapat memanfaatkan teknologi tepat guna untuk memberi layanan prima kepada penggunanya, yang mempunyai

Hasil pekerjaan siswa dianilisis menggunakan pedoman penskoran Szetela dan Nicol (1992). Pada konten perubahan dan hubungan sebanyak 48,75% siswa salah dalam

Hasil analisis eksposisi terhadap konsep murtad menurut Ibrani 6:1-8 adalah sebagai berikut. Maksudnya tidak membahas lebih lanjut mengenai asas pengajaran itu bukan

Dalam QS Al-Hujuraat/49:14 yang artinya , “ Setiap mukmin pasti muslim karena orang yang telah beriman secara benar pasti akan merealisasikan iman dengan.. melaksanakan amal-amal

Dari hasil simulasi yang telah dilakukan dapat terlihat bahwa dengan adanya penambahan rectangular matching pada groundplane yang diletakan secara diagonal

Pada akhir fase luteal terutama saat-saat menjelang terjadinya perdarahan haid terjadi peningkatan hormon estrogen yang dapat kembali menyebabkan perubahan sekretorik pada