• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra setda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra setda"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

NOMOR: 020/23/SK/ADUM-2013

TENTANG

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DAERAH

KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2012-2017

SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH,

Menimbang

: a. bahwa

dalam

rangka

penyelenggaraan

program

pembangunan Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh

sesuai

Rencana Pembangunan Jangka

menengah

daerah (RPJMD) Tahun 2012-2017 perlu disusun

Rencana

Strategis

Sekretariat

Daerah

Kota

Payakumbuh Tahun 2012-2017 ;

b. bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam huruf a diatas, perlu menetapkan

Keputusan Walikota Payakumbuh tentang Rencana

Strategis Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh Tahun

2012-2017.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 Tentang

Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil Dalam

Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah jo

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970

Tentang Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok

dan Payakumbuh (lembaran Negara Tahun 1956

Nomor 19);

2. Undang-Undang

Nomor 28 tahun 1999 tentang

penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaga Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan

Negara

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2003

Nomor

47,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

(2)

Indonesia

Tahun

2004

Nomor

66,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Tahun

2005-2025

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2007

Nomor

33,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-undang

Nomor 24 tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2007

Nomor

66,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

(3)

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2005

Nomor

140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2006

Nomor

96,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3

Tahun

2007

Tentang

Laporan

Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan

Pertanggungjawaban

Kepala

Daerah

Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan

Informasi Laporan Penyelenggraan Pemerintah Daerah

Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2007

Nomor

19,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2007

Nomor

82,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817);

(4)

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang

Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009

Tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah

Daerah.

22. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri

Perencanaan

pembangunan

Nasional/Kepala

Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun

2010; Nomor 0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK

95/PMK

07/2010, Tentang Penyelarasan Rencana

pembangunan Jangka Meengah Daerah (RPJMD)

dengan Rencanan Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2010-2014;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan

Daerah

(Berita

Negara

Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

25. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8

Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2005

2025;

26. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5

Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2010

2015 (Lembaran Daerah Tahun 2011

Nomor 16);

(5)

Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota

Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 2);

29. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh. Nomor 1 Tahun

2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah

Kota Payakumbuh Tahun 2010

2030 (Lembaran

Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 1);

30. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 6 Tahun

2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2013

(Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012

Nomor 6);

31. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun

2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012

Nomor 7);

32. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun

2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kota Payakumbuh tahun

2012-2017 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun

2013 Nomor 4);

33. Keputusan

Walikota

Payakumbuh

Nomor

:

065.34/462/WK-PYK/2013 Tanggal 21 Mei 2013

Tentang Pengesahan Rencana Strategis (RENSTRA)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Se - Kota

Payakumbuh Tahun 2012-2017.

MEMUTUSKAN :

Kesatu

: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DAERAH

KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2012-2017

(6)

a. Arah kebijakan

Pembangunan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025; dan

b. Arah kebijakan Pembangunan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Tahun 2012-2017;

Keempat

: Rencana Strategis Daerah Kota Payakumbuh Tahun

2012-2017 terdiri atas:

a. Visi dan Misi;

b. Tujuan dan Sasaran Pembangunan; dan

c. Strategi,

Kebijakan,

Program

dan

Kegiatan

Pembangunan

sebagaimana

tercantum

dalam

keputusan ini;

Kelima

:

Rencana Strategis Daerah Tahun 2012-2017 merupakan;

a. Komitmen

Perencanaan

jangka

menengah

Sekretariat Daerah Tahun 2012-2017.

b. Pedoman

dalam

menjalankan

kebijakan

pembangunan Daerah 2005-2025;

c. Landasan dan acuan dalam Penyusunan Renja

Sekretariat Daerah 2012-2017;

Ketujuh

: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 30 Mei 2013

Ditetapkan di Payakumbuh

pada tanggal 10 Juni 2013

Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

(7)

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena hanya

dengan Rahmat dan Hidayah-Nya, kami dapat menyusun Renstra Sekretariat Daerah

Kota Payakumbuh tahun 2012-2017. Renstra ini disusun guna memenuhi kewajiban

sebagai salah satu instansi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Payakumbuh, untuk

membuat suatu rencana strategis yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun

kedepan.

Renstra Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh ini memuat visi, misi, tujuan,

sasaran, strategi dan kebijakan sesuai dengan program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013 sampai dengan 2017. Renstra ini akan

menjadi acuan dan pedoman bagi setiap perangkat di Sekretariat Daerah dalam

penyusunan rencana dan pelaksanaan setiap program dan kegiatan sesuai tugas

pokok dan fungsinya.

Kami menyadari Renstra ini masih jauh dari sempurna, namun paling tidak,

bagi kami dapat menjadi arahan yang jelas sekaligus pedoman dan dapat dijadikan

alat untuk mengukur keberhasilan / kegagalan sebuah organisasi. Dengan segala

kerendahan hati demi kesempurnaan penyajian Renstra yang akan datang kami

mengharap adanya masukan dari semua pihak. Tak lupa kami sampaikan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta

membantu dalam menyusun Renstra ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Payakumbuh,

Juni 2013

Plt.SEKRETARIS DAERAH

(8)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………..………..

1.2 Landasan Hukum ……….……….

1.3 Maksud dan Tujuan ……….………..

1.4 Sistematika Penulisan……….….………..

1

1

3

4

4

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SEKRETARIAT DAERAH

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Sekretariat

Daerah………..………

2.2 Sumber Daya Sekretariat Daerah...

2.3 Kinerja Pelayanan Sekretariat Daerah...

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Sekretariat

Daerah….………....

6

6

15

18

18

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI………..

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Sekretariat Daerah………..………..

3.2 Penentuan isu-isu strategis..………...

20

20

20

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Sekretariat Daerah………..…

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Sekretariat Daerah.…..

4.3 Strategi dan Kebijakan………

22

22

22

24

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF………..

25

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT DAERAH YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD..………

31

BAB VII

PENUTUP ………..………

34

(9)

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena hanya

dengan Rahmat dan Hidayah-Nya, kami dapat menyusun Renstra Sekretariat Daerah

Kota Payakumbuh tahun 2012-2017. Renstra ini disusun guna memenuhi kewajiban

sebagai salah satu instansi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Payakumbuh, untuk

membuat suatu rencana strategis yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun

kedepan.

Renstra Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh ini memuat visi, misi, tujuan,

sasaran, strategi dan kebijakan sesuai dengan program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013 sampai dengan 2017. Renstra ini akan

menjadi acuan dan pedoman bagi setiap perangkat di Sekretariat Daerah dalam

penyusunan rencana dan pelaksanaan setiap program dan kegiatan sesuai tugas

pokok dan fungsinya.

Kami menyadari Renstra ini masih jauh dari sempurna, namun paling tidak,

bagi kami dapat menjadi arahan yang jelas sekaligus pedoman dan dapat dijadikan

alat untuk mengukur keberhasilan / kegagalan sebuah organisasi. Dengan segala

kerendahan hati demi kesempurnaan penyajian Renstra yang akan datang kami

mengharap adanya masukan dari semua pihak. Tak lupa kami sampaikan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta

membantu dalam menyusun Renstra ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Payakumbuh,

Juni 2013

Plt.SEKRETARIS DAERAH

(10)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………..………..

1.2 Landasan Hukum ……….……….

1.3 Maksud dan Tujuan ……….………..

1.4 Sistematika Penulisan……….….………..

1

1

3

4

4

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SEKRETARIAT DAERAH

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Sekretariat

Daerah………..………

2.2 Sumber Daya Sekretariat Daerah...

2.3 Kinerja Pelayanan Sekretariat Daerah...

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Sekretariat

Daerah….………....

6

6

15

18

18

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI………..

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Sekretariat Daerah………..………..

3.2 Penentuan isu-isu strategis..………...

20

20

20

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Sekretariat Daerah………..…

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Sekretariat Daerah.…..

4.3 Strategi dan Kebijakan………

22

22

22

24

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF………..

25

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT DAERAH YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD..………

31

BAB VII

PENUTUP ………..………

34

(11)

KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

NOMOR: 020/23/SK/ADUM-2013

TENTANG

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DAERAH

KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2012-2017

SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH,

Menimbang

: a. bahwa

dalam

rangka

penyelenggaraan

program

pembangunan Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh

sesuai

Rencana Pembangunan Jangka

menengah

daerah (RPJMD) Tahun 2012-2017 perlu disusun

Rencana

Strategis

Sekretariat

Daerah

Kota

Payakumbuh Tahun 2012-2017 ;

b. bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam huruf a diatas, perlu menetapkan

Keputusan Walikota Payakumbuh tentang Rencana

Strategis Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh Tahun

2012-2017.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 Tentang

Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil Dalam

Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah jo

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970

Tentang Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok

dan Payakumbuh (lembaran Negara Tahun 1956

Nomor 19);

2. Undang-Undang

Nomor 28 tahun 1999 tentang

penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaga Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan

Negara

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2003

Nomor

47,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

(12)

Indonesia

Tahun

2004

Nomor

66,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Tahun

2005-2025

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2007

Nomor

33,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-undang

Nomor 24 tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2007

Nomor

66,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

(13)

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2005

Nomor

140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2006

Nomor

96,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3

Tahun

2007

Tentang

Laporan

Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan

Pertanggungjawaban

Kepala

Daerah

Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan

Informasi Laporan Penyelenggraan Pemerintah Daerah

Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2007

Nomor

19,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun

2007

Nomor

82,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817);

(14)

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang

Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009

Tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah

Daerah.

22. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri

Perencanaan

pembangunan

Nasional/Kepala

Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun

2010; Nomor 0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK

95/PMK

07/2010, Tentang Penyelarasan Rencana

pembangunan Jangka Meengah Daerah (RPJMD)

dengan Rencanan Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2010-2014;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan

Daerah

(Berita

Negara

Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

25. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8

Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2005

2025;

26. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5

Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2010

2015 (Lembaran Daerah Tahun 2011

Nomor 16);

(15)

Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota

Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 2);

29. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh. Nomor 1 Tahun

2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah

Kota Payakumbuh Tahun 2010

2030 (Lembaran

Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 1);

30. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 6 Tahun

2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2013

(Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012

Nomor 6);

31. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun

2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012

Nomor 7);

32. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4 Tahun

2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kota Payakumbuh tahun

2012-2017 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun

2013 Nomor 4);

33. Keputusan

Walikota

Payakumbuh

Nomor

:

065.34/462/WK-PYK/2013 Tanggal 21 Mei 2013

Tentang Pengesahan Rencana Strategis (RENSTRA)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Se - Kota

Payakumbuh Tahun 2012-2017.

MEMUTUSKAN :

Kesatu

: RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DAERAH

KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2012-2017

(16)

a. Arah kebijakan

Pembangunan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025; dan

b. Arah kebijakan Pembangunan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Tahun 2012-2017;

Keempat

: Rencana Strategis Daerah Kota Payakumbuh Tahun

2012-2017 terdiri atas:

a. Visi dan Misi;

b. Tujuan dan Sasaran Pembangunan; dan

c. Strategi,

Kebijakan,

Program

dan

Kegiatan

Pembangunan

sebagaimana

tercantum

dalam

keputusan ini;

Kelima

:

Rencana Strategis Daerah Tahun 2012-2017 merupakan;

a. Komitmen

Perencanaan

jangka

menengah

Sekretariat Daerah Tahun 2012-2017.

b. Pedoman

dalam

menjalankan

kebijakan

pembangunan Daerah 2005-2025;

c. Landasan dan acuan dalam Penyusunan Renja

Sekretariat Daerah 2012-2017;

Ketujuh

: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 30 Mei 2013

Ditetapkan di Payakumbuh

pada tanggal 10 Juni 2013

Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1.1.1 Pengertian Renstra

Perencanaan strategis merupakan proses sistematis dan berkelanjutan

dari

pengambilan keputusan yang berisiko tentang masa depan, dengan memanfaatkan

sebanyak-banyaknya pengetahuan yang antisipatif dan mengorganisasi secara sistematis

usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut serta mengukur hasilnya melalui umpan

balik yang terorganisasi dan sistematis.

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas programnya, serta agar mampu eksis dan

unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah sangat cepat

seperti dewasa ini, maka instansi Pemeintah harus terus menerus melakukan perubahan

kearah yang lebih baik. Perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang

konsisten dan berkelanjutan, yang mengarah kepada peningkatan akuntabilitas dan kinerja

yang berorientasi kepada pencapaian hasil.

Suatu pernyataan strategi menggambarkan bagaimana setiap isu strategis akan

dipecahkan. Suatu strategi mencakup sejumlah langkah atau taktik yang dicanangkan,

termasuk pemberian tanggungjawab, jadwal dan sumber-sumber daya. Strategi merupakan

komitmen organisasi secara keseluruhan terhadap sekelompok nilai-nilai, filosofi-filosofi

operasional dan prioritas-prioritas.

1.1.2 Fungsi Renstra dalam pembangunan daerah

Perencanaan strategis sangat bermanfaat dan diperlukan untuk beberapa alasan :

1. Merencanakan perubahan dalam linkungan yang semakin kompleks. Dengan

ditetapkannya perencanaan strategis, organisasi dapat menyiapkan perubahan

secara proaktif yang bukan hanya sekedar bereaksi terhadap perubahan yang ada

2. Pengelolaan keberhasilan. Dengan perencanaan strategis organisasi dapat

membangun strateginya sebagai bagian penting organisasi yang berorientasi hasil.

3. Orientasi pada masa depan. Perencanaan strategis memerlukan pengumpulan

informasi secara menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis atas berbagai

alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang.

4. Adaptif dan fleksibilitas. Penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul dapat

dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Capaian terhadap indikator

kinerja dan mengukur kemajuan capaian hasil tetap menjadi fokus utama dalam

(18)

5. Pelayanan prima. Kepuasan pelanggan merupakan faktor penentu keberhasilan

bagi setiap organisasi untuk tetap dapat diterima oleh masyarakat. Untuk itu

pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan

pelanggan.

6. Meningkatkan komunikasi. Implementasi perencanaan strategis akan dapat

memfasilitasi komunikasi dan partisipasi, mengakomodasi perbedaan kepentingan

dan nilai serta mendorong proses pengambilan keputusan yang teratur serta

keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.

1.1.3 Proses Penyusunan Renstra

Untuk pembuatan Renstra Sekretariat Daerah,ada beberapa proses :

1. Penyusunan rancangan Renstra Sekretariat Daerah

Tahap penyusunan rancangan Renstra, yaitu:

Persiapan penyusunan Renstra, seperti :

-

Pembentukan tim penyusunan renstra sekretariat daerah dengan SK

Walikota

-

Orientasi mengenal Renstra, berfungsi untuk menyamakan persepsi dan

memberikan pemahaman terhadap berbagai perUndangan-undangan

Perumusan isu-isu strategis yang diperoleh dari SWOT

-

Analisis internal identifikasi permasalahan

-

Analisis eksternal

Analisis gambaran pelayanan

-

Tingkat capaian kinerja berdasarkan sasaran/ target Renstra

-

Potensi dan permasalahan pelayanan

-

Potensi dan permasalahan aspek pengelolaan keuangan

2. Penyusunan rancangan akhir Renstra, berpedoman pada RPJMD yang telah

ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Penyusunan rancangan akhir Renstra

bertujuan untuk mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan, sasaran,

kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tupoksi yang telah ditetapkan

(19)

3. Penetapan Renstra

Rancangan akhir

Renstra disampaikan ke Bappeda untuk mendapat

pengesahan Walikota.

Verifikasi rancangan akhir Renstra.

Pengesahan Renstra dengan keputusan Walikota .

Penetapan Renstra.

4. Penyusunan rancangan akhir

5. Penetapan

1.1.4 Renstra dengan RPJMD

Renstra Sekretariat Daerah disusun dengan mempedomani RPJMD dan memperhatikan

isu – isu strategis daerah dan permasalahan – permasalahan dalam pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Sekretariat Daerah. Visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

program Renstra Sekretariat Daerah yang tertuang dalam RPJMD di singkronkan dengan

visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program Renstra Sekretariat Daerah

(matriks terlampir).

1.2

LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang melatarbelakangi maupun yang menjadi landasan dalam

penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh adalah sebagai

berikut:

1. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (SPPN);

3. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan

(20)

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

12. SEB

Meneg

PPN

/

Kepala

Bappenas

dan

Mendagri

nomor

0008/M.PPN/01/2007/050/264A/SJ

Tahun

2007

tentang

Penyelenggaraan

Musrenbang.

1.3

MAKSUD & TUJUAN

Maksud disusunnya Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh Tahun

2012-2017 adalah sebagai upaya untuk:

1. Menjamin

keterkaitan,

keserasian

serta

harmonisasi

antar

perencanaan,

penganggaran, serta pelaksanaan program kegiatan setiap tahun anggaran selama 5

(lima) tahun ke depan, antar bagian yang ada di lingkungan Sekretariat Daerah Kota

Payakumbuh

2. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien serta

menjamin adanya kesinambungan program.

Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Daerah Payakumbuh

adalah agar dimilikinya dokumen perencanaan selama periode tahun 2012-2017 yang akan

menjadi pedoman atau acuan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Daerah

dalam mendukung pencapaian Visi dan Misi Organisasi Sekretariat Daerah sendiri maupun

dalam mendukung terwujudnya pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kota Payakumbuh.

1.4

SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika Penulisan naskah Rencana Strategis Sekretariat Daerah 2013 – 2017

adalah sebagai berikut:

BAB I:

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1.2

Landasan hukum

1.3

Maksud dan tujuan

(21)

BAB II:

GAMBARAN PELAYANAN SEKRETARIAT DAERAH

2.1.

Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah

2.2.

Sumber Daya Sekretariat Daerah

2.3.

Kinerja Pelayanan Sekretariat Daerah

2.4.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Sekretariat Daerah

BAB III: ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1

Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

Sekretariat Daerah

3.2

Penentuan isu-isu strategis

BAB IV: VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1

Visi dan Misi Sekretariat Daerah

4.2

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Sekretariat Daerah

4.3

Strategi dan kebijakan

BAB V:

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI:

INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT DAERAH YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

(22)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SEKRETARIAT DAERAH

2.1 Tugas Pokok, Fungsi Dan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah

Tugas Pokok Dan Fungsi Sekretariat Daerah, sebagai berikut:

Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah mempunyai tugas dan kewajiban (PP 41/2007) membantu

Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Satuan

Kerja Perangkat Daerah, melaksanakan tugas Pemerintahan lainnya serta pelayanan

administrasi

Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a.

Penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah

b.

Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah

c.

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah

d.

Pembinaan administrasi dan aparatur Pemerintah Daerah

e.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan

fungsinya

Asisten Administrasi Pemerintahan

Asisten Administrasi Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris

Daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas daerah dan lembaga

teknis daerah di bidang pemerintahan, organisasi dan tata laksana, hukum dan

kehumasan Pemerintah Daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Asisten Administrasi Pemerintahan mempunyai

fungsi sebagai berikut:

a. Pengkoordinasian administrasi pemerintahan umum, meliputi bidang pengawasan,

kepegawaian, tugas pembantuan, ketentraman dan ketertiban, perlindungan

masyarakat, penanggulangan bencana, kependudukan dan catatan sipil, agraria, kerja

sama, hukum dan perundang-undangan, organisasi dan tata laksana dan sumber daya

manusia aparatur.

b. Pengkoordinasian administrasi kemasyarakatan, meliputi bidang kesatuan bangsa dan

politik, pemuda dan olah raga, pemberdayaan masyarakat, hubungan kemasyarakatan

dan protokol.

c. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas-tugas Sekretariat Daerah di bidang

(23)

1. Bagian Pemerintahan

Bagian Pemerintahan mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan pelaksanaan

tugas pemerintahan umum, pemerintahan kecamatan dan kelurahan, hubungan antar

lembaga dan sosial kemasyarakatan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bagian Pemerintahan mempunyai

fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi tugas-tugas dekonsentrasi, pembantuan dan

kerja sama.

b. Pelaksanaan pembinaan wilayah dan sosial kemasyarakatan

c. Pelaksanaan koordinasi pelayanan umum.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bagian Tata Pemerintahan dibantu oleh:

a.

Sub Bagian Tata Pemerintahan

b.

Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga

c.

Sub Bagian Sosial Kemasyarakatan

a. Sub Bagian Tata Pemerintahan

Sub Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan

penetapan kebijakan pembinaan pelaksanaan pemerintahan umum, kecamatan

dan kelurahan.

b. Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga

Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas mengumpulkan bahan,

penyusunan pedoman dan petunjuk teknis untuk pelaksanaan pembinaan dan

penyelenggaraan koordinasi serta pelayanan administrasi hubungan antar

lembaga.

c. Sub Bagian Sosial Kemasyarakatan

Sub Bagian Sosial Kemasyarakatan mempunyai tugas mengumpulkan bahan,

penyusunan pedoman dan petunjuk teknis untuk pelaksanaan pembinaan sosial

(24)

2.

Bagian Organisasi

Bagian Organisasi mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan pembinaan dan

evaluasi di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan publik, dan penyelenggaraan

pemberdayaan aparatur, penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja, analisis jabatan dan

kompetensi jabatan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian di lingkungan Sekretariat

Daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bagian Organisasi mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian pembinaan dan evaluasi kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan

publik, dan pemberdayaan aparatur.

b. Pengkoordinasian dan penyusunan pelaporan akuntabilitas kineja, analisis jabatan dan

kompetensi jabatan.

c. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya Bagian Organisasi dibantu oleh :

a. Sub Bagian Anforjab dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Kelembagaan

c. Sub Bagian Tata Laksana

a.

Sub Bagian Anforjab dan Kepegawaian

Sub Bagian Analisis Informasi Jabatan (Anforjab) dan Kepegawaian mempunyai

tugas pokok menyiapkan bahan petunjuk dan pedoman analisis jabatan dan

kompetensi jabatan serta menyelenggarakan administrasi kepegawaian Sekretariat

Daerah

.

b.

Sub Bagian Kelembagaan

Sub Bagian Kelembagaan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan

penyusunan pedoman penyelenggaraan pembinaan, evaluasi, koordinasi dan

konsultasi serta penyusunan penetapan perangkat daerah, tugas pokok, fungsi dan

uraian tugas di lingkungan Pemerintah Kota.

c.

Sub Bagian Tata Laksana

Sub Bagian Tata Laksana mempunyai tugas pokok menyiapkan dan

menyelenggarakan ketatalaksanaan yang meliputi akuntabilitas kinerja, pembinaan

pelayanan publik, evaluasi dan penetapan kebijakan tata naskah dinas,

penyelenggaraan penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja, rencana kinerja dan

(25)

3.

Bagian Hukum

Bagian Hukum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan,

pedoman dan petunjuk teknis serta mengkoordinasikan penyusunan produk hukum

daerah, mempublikasikan, mendokumentasikan peraturan perundang-undangan dan

produk hukum daerah serta memberikan bantuan hukum, bantuan perlindungan dan

penegakan Hak Azasi Manusia (HAM).

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bagian Hukum mempunyai fungsi sebagai berikut:

a.

Pelaksanaan koordinasi dan perumusan rancangan peraturan daerah dan peraturan

Walikota.

b.

Penelaahan dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan.

c.

Penghimpunan peraturan perundang-undangan, publikasi produk hukum dan

dokumentasi serta penyuluhan hukum.

d.

Penyiapan bahan pertimbangan

bantuan hukum, bantuan perlindungan dan

penegakan HAM kepada semua unsur pemerintahan daerah atas masalah hukum

yang timbul dalam pelaksanaan tugas.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bagian Hukum dibantu oleh :

a.

Sub Bagian Perundang-undangan

b.

Sub Bagian Dokumentasi Hukum

c.

Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM

a.

Sub Bagian Perundang-undangan

Sub Bagian Perundang-undangan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan,

mengolah pedoman dan petunjuk teknis serta mengkoordinasikan penyusunan

rancangan produk hukum daerah, menelaah dan mengevaluasi penerapan produk

hukum daerah.

b.

Sub Bagian Dokumentasi Hukum

Sub Bagian Dokumentasi Hukum mempunyai tugas pokok menghimpun,

mendokumentasikan, mempublikasikan dan sosialisasi peraturan

perundang-undangan dan produk hukum daerah, menerbitkan lembaran daerah,

mendistribusikan produk hukum serta membina hubungan kerja sama di bidang

dokumentasi dan informasi hukum.

c.

Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM

Sub

Bagian

Bantuan

Hukum

dan

HAM

mempunyai

tugas

pokok

mengkoordinasikan penyelesaian masalah hukum, pelayanan bantuan hukum,

bantuan perlindungan dan penegakan Hak Azasi Manusia (HAM) serta

(26)

4.

Bagian Humas

Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) mempunyai tugas pokok menyusun

pedoman dan petunjuk teknis serta menyelenggarakan dokumentasi dan publikasi

pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Pemerintah Kota, pelaksanaan pembinaan

hubungan kemasyarakatan, dan penyelenggaraan keprotokolan serta pengelolaan sandi

dan telematika.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bagian Humas mempunyai fungsi sebagai

berikut

a.

Pelaksanaan koordinasi dan perumusan petunjuk operasional kehumasan pemerintah

daerah dan protokoler.

b.

Penyelenggaraan dokumentasi dan publikasi kebijakan, program dan kegiatan

Pemerintah daerah.

c.

Pelaksanaan urusan keprotokolan Kepala Daerah

d.

Penyelenggaraan sistem informasi kehumasan pemerintah daerah.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bagian Humas dibantu oleh :

a.

Sub Bagian Sandi dan Telematika

b.

Sub Bagian Pemberitaan

c.

Sub Bagian Pengumpulan Informasi dan Protokol

a. Sub Bagian Sandi dan Telematika

Sub Bagian Sandi dan Telematika mempunyai tugas pokok melakukan perumusan

kebijakan, pembinaan SDM, pembinaan peralatan sandi (palsan), sistem sandi

(sissan) serta pembinaan kelembagaan persandian dan telekomunikasi

informatika (telematika).

b. Sub Bagian Pemberitaan

Sub Bagian Pemberitaan mempunyai tugas pokok mengolah dan menganalisa

penyajian informasi sebagai bahan pemberitaan/publikasi pelaksanaan kebijakan,

program dan kegiatan Pemerintah Kota.

c. Sub Bagian Pengumpulan Informasi dan Protokol

Sub Bagian Pengumpulan Informasi dan Protokol mempunyai tugas pokok

mengumpulkan , mengolah, dan menganalisa data sebagai bahan informasi dan

(27)

Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesra

Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesra mempunyai tugas

pokok membantu Sekretaris Daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan

dinas daerah dan lembaga teknis daerah di bidang perekonomian, kesejahteraan rakyat,

administrasi pembangunan dan administrasi umum.

Dalam

menyelenggarakan

tugas

pokok,

Asisten

Administrasi

Perekonomian,

Pembangunan dan Kesra mempunyai fungsi sebagai berikut:

a.

Pengkoordinasian administrasi kesejahteraan rakyat, meliputi bidang pendidikan,

kesehatan, sosial, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana.

b.

Pengkoordinasian

administrasi

pembangunan,

meliputi

bidang

perencanaan

pembangunan, penelitian dan pengembangan, statistik, perhubungan dan komunikasi,

pekerjaan umum, penataan ruang, budaya, pariwisata, pemuda dan olah raga.

c.

Pengkoordinasian administrasi sumber daya alam, meliputi bidang pertanian,

peternakan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, pertambangan dan energi,

lingkungan hidup dan perikanan.

d.

Pengkoordinasian administrasi umum, meliputi bidang keuangan, pendapatan,

perlengkapan dan aset, kearsipan, perpustakaan serta urusan umum.

e.

Pengkoordinasian administrasi perekonomian, meliputi bidang koperasi dan UMKM,

penanaman modal, perindustrian dan perdagangan, rumah sakit daerah dan badan

usaha daerah

f.

Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas-tugas Sekretariat Daerah di bidang

perekonomian, kesejahteraan rakyat, administrasi pembangunan dan administrasi

umum.

1. Bagian Perekonomian

Bagian Perekonomian mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi

pembinaan pengembangan potensi dan ekonomi daerah, pengembangan jaringan

ekonomi dan pemasaran, pertambangan dan energi.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Bagian Perekonomian mempunyai fungsi :

a.

Pelaksanaan koordinasi pembinaan dan pengembangan usaha, peningkatan ekonomi

dan potensi daerah di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,

perikanan dan perindustrian, penanaman modal, ketahanan pangan dan lingkungan

hidup.

b.

Pelaksanaan koordinasi pembinaan dan pengembangan usaha, peningkatan ekonomi

dan potensi daerah di bidang perusahaan daerah, pariwisata, perbankan, koperasi dan

(28)

c.

Pelaksanaan koordinasi pembinaan dan pengembangan pertambangan dan energi.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bagian Perekonomian dibantu oleh :

a.

Sub Bagian Produksi Daerah Bidang I

b.

Sub Bagian Produksi Daerah Bidang II

c.

Sub Bagian Pertambangan dan Energi

a. Sub Bagian Produksi Daerah Bidang I

Sub Bagian Produksi Daerah Bidang I mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

pengkoordinasian dan pembinaan pengembangan usaha, peningkatan ekonomi

dan potensi daerah di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,

perikanan dan perindustrian, penanaman modal, ketahanan pangan dan

lingkungan hidup.

b. Sub Bagian Produksi Daerah Bidang II

Sub Bagian Produksi Daerah Bidang II mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

pengkoordinasian dan pembinaan pengembangan usaha, peningkatan ekonomi

dan potensi daerah di bidang perusahaan daerah, pariwisata, perbankan, koperasi

dan UMKM, perdagangan, transportasi dan pengelolaan pasar.

c. Sub Bagian Pertambangan dan Energi

Sub Bagian Pertambangan dan Energi mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan

penyusunan penetapan kebijakan dan pedoman penyelenggaraan koordinasi,

pembinaan dan pengawasan di bidang pertambangan dan energi.

2. Bagian Kesejahteraan Rakyat

Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan

penetapan kebijakan dan pengkoordinasian serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan di

bidang kesejahteraan masyarakat, keagamaan, pendidikan dan kebudayaan, generasi

muda dan olah raga.

Untuk meyelenggarakan tugas pokok, Bagian Kesejahteraan Rakyat

mempunyai fungsi

:

a.

Perumusan penetapan kebijakan pembinaan di bidang kesejahteraan masyarakat,

keagamaan, pendidikan dan kebudayaan, generasi muda dan olah raga.

b.

Pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan di bidang kesejahteraan masyarakat,

keagamaan, pendidikan dan kebudayaan, generasi muda dan olah raga.

c.

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pembinaan di

bidang kesejahteraan masyarakat, keagamaan, pendidikan dan kebudayaan, generasi

(29)

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bagian Kesra dibantu oleh :

a. Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat

b. Sub Bagian Keagamaan

c. Sub Pendidikan dan Kebudayaan

a. Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat

Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyiapkan

bahan penetapan kebijakan dan pengkoordinasian serta fasilitasi pelaksanaan

pembinaan di bidang kesejahteraan masyarakat.

b. Sub Bagian Keagamaan

Sub Bagian Keagamaan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penetapan

kebijakan dan pengkoordinasian serta fasilitasi pelaksanaan pembinaan di bidang

keagamaan.

c. Sub Pendidikan dan Kebudayaan

Sub Bagian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok menyiapkan

bahan penetapan kebijakan dan pengkoordinasian serta fasilitasi pelaksanaan

pembinaan di bidang pendidikan dan kebudayaan, generasi muda dan olah raga

3. Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan

Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas pokok

mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis, monitoring, evaluasi

dan pelaporan pengendalian administrasi pembangunan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Pengumpulan bahan koordinasi dan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis

pengendalian administrasi pembangunan.

b. Pelaksanaan

monitoring, evaluasi dan pelaporan pengendalian administrasi

pembangunan

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bagian Pengendalian Administrasi

Pembangunan di bantu oleh Sub Bagian :

a. Sub Bagian Pengendalian Program

b. Sub Bagian Pengendalian Adm. Pembangunan

(30)

a. Sub Bagian Pengendalian Program

Sub Bagian Pengendalian Program mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan

dan mengolah pedoman dan petunjuk teknis di bidang pembinaan program dan

administrasi pembangunan, pengkoordinasian di bidang administrasi pembangunan.

b. Sub Bagian Pengendalian Adm. Pembangunan

Sub Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas pokok

mengumpulkan bahan penyusunan petunjuk teknis pengendalian administrasi

pembangunan.

c. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan

melakukan analisa dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan serta

menginventarisir

permasalahan-permasalahan

dalam

pelaksanaan

kegiatan

pembangunan.

4. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan penatausahaan administrasi

Umum dan Perlengkapan, serta urusan keuangan Sekretariat Daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bagian Umum mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan bahan penyusunan dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan administrasi

Umum dan Perlengkapan, serta urusan keuangan Sekretariat Daerah

b. Penyelenggaraan administrasi Umum dan Perlengkapan, serta urusan keuangan

Sekretariat Daerah

c. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan rapat-rapat Dinas.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bagian Umum dibantu oleh Sub Bagian :

a. Sub Bagian Administrasi Umum

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Perlengkapan

a. Sub Bagian Administrasi Umum

Sub Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas menyelenggarakan program

administrasi umum meliputi surat menyurat, ekspedisi dan kearsipan,

b. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan penatausahaan

keuangan meliputi penyusunan Rencana Kerja Anggaran, melakukan monitoring

pelaksanaan anggaran, Verifikasi, pertanggungjawaban keuangan, akutansi dan

(31)

c. Sub Bagian Perlengkapan

Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan,

inventarisasi, analisis kebutuhan, pengadaan, pengelolaan, pemutasian, penilaian,

pemeliharaan, penghapusan, pelaporan dan pendistribusian peralatan, perlengkapan

Kantor dan aset dilingkungan Sekretariat Daerah.

2.2

Sumber Daya Sekretariat Daerah

Secara keseluruhan Jumlah Personil di lingkungan Sekretariat Daerah Kota

Payakumbuh sampai Maret 2013 adalah sebanyak 104 (seratus empat) orang. Tabel berikut

ini menggambarkan komposisi pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah:

NO

UNIT KERJA

PNS

HONORER

DAERAH

JML

1

Sekretaris Daerah

-

-

-2

Asisten I, II

2

-

2

3

Staf Ahli

3

-

3

4

Bagian Tata Pemerintahan

8

-

8

5

Bagian Organisasi

7

-

7

6

Bagian Hukum

9

-

9

7

Bagian Humas

14

-

14

8

Bagian Administrasi Umum

39

-

39

9

Bagian Perekonomian

6

-

6

10

Bagian Kesejahteraan Rakyat

9

-

9

11

Bagian Dalminbang

7

-

7

(32)

a.

Pegawai menurut Status, Pangkat dan Golongan

Secara lengkap gambaran tentang kepegawaian di lingkungan Sekretariat Daerah Kota

Payakumbuh menurut status, pangkat dan golongan adalah sebagaimana ditunjukan pada table

sebagai berikut :

N

Unit kerja di lingkungan Sekretariat Daerah

T

- Pembina Utama

Madya

IV/d

-- Pembina Utama

Muda

IV/c

- Pembina Tk.I

IV/b

5

1

1

1

1

9

- Pembina

IV/a

1

1

1

3

- Penata Tk.I

III/d

2

2

2

2

2

3

2

1

16

- Penata

III/c

1

1

1

1

2

1

1

7

- Penata Muda

Tk.I

III/b

1

1

- Penata Muda

III/a

3

2

2

5

7

1

2

21

- Pengatur Tk.I

II/d

1

1

2

- Pengatur

II/c

1

1

1

2

6

1

3

1

16

- Pengatur Muda

Tk.I

II/b

1

7

1

1

10

2

Honorer Daerah

(33)

b. Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, komposisi pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah, dapat

disebutkan sebagai berikut:

1) Pegawai Negeri Sipil terdiri dari:

Strata 2 (S-2) berjumlah : 6 0rang

Strata 1 (S-1) berjumlah : 45 orang

Diploma III/IV berjumlah : 18 orang

SMA/Sederajat berjumlah : 31 orang

SMP Sederajat berjumlah : 2 orang

SD Sederajat berjumlah : 2 orang

2) Honorer Daerah terdiri dari:

Strata 1 (S-1) berjumlah : - orang

Diploma III/IV berjumlah : - orang

SMA/Sederajat berjumlah : - orang

SMP Sederajat berjumlah : - orang

SD Sederajat berjumlah : - orang

Gambaran secara lengkap tentang pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah menurut latar

belakang pendidikan yang ditamatkan adalah sebagaimana ditunjukan Tabel 2.3. pada halaman

berikut :

No

Status

kepegawaian

Unit kerja di lingkungan Sekretariat Daerah

T

- SMP/sederajat

2

2

- SD/sederajat

1

1

2

2

Honorer Daerah

0

(34)

- Diploma III/IV

0

- SMA/sederajat

0

- SMP/sederajat

0

- SD/sederajat

0

Total

0

5

8

7

9

14

38

6

9

7

1

104

2.3

Kinerja Pelayanan Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh sebagai fasilitator dan advisor dalam rangka

mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik, berupaya melaksanakan tugas dan

kewajiban sesuai Visi dan Misi Sekretariat Daerah dalam rangka membantu Kepala Daerah

dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas dan Lembaga Teknis Daerah.

2.4

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Sekretariat Daerah

Reformasi di Indonesia telah berjalan lebih kurang selama 15 (Lima belas) tahun. Berbagai

usaha dan inovasi telah dilakukan untuk mencari model yang lebih efekktif dalam mewujudkan

kepemerintahan yang baik. Di lingkungan birokrasi juga telah dilakukan sejumlah inisiatif untuk

membentuk birokrasi yang semakin memenuhi tuntutan masyarakat. Konsep dan prinsip

kepemerintahan yang baik (good governance) telah digunakan sebagai parameter penilaian

tingkat kemajuan penyelenggaraan kepemerintahan.

Good Governance adalah konsep pengelolaan pemerintahan yang menekankan pada

pelibatan unsure pemerintah, masyarakat dan swasta secara proporsional sebagai tiga pilar

utama.

Belakangan ini penerapaan prinsip good governance tidak lagi dipandang sebgai keharusan

karaena ada desakan, tetapi sudah ditempatkan sebagai suatu kebutuhan organisasi.

Oleh karena itu, Sekretariat Daerah secara khusus menghadapi tantangan dan peluang sebagai

berikut :

Tantangan Pengembangan Pelayanan Sekretariat Daerah

1. Tingginya tuntutan masyarakat terhadap kebijakan daerah yang baru untuk :

a. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN.

b. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

c. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

2. Timbulnya ego sektoral dalam pelaksanaan urusan pada masing-masing SKPD

3. Pelaksanaan kebijakan daerah yang tidak ssuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

(35)

Peluang (opportunities) Pengembangan Pelayanan Sekretariat Daerah

1.

Ditetapkannya berbagai peraturan perundangan yang perlu dijabarkan dengan

kebijakan daerah.

2.

Adanya penyerahan urusan dari pemerintah pusat ke daerah.

3.

Dilaksanakannya berbagai kebijakan daerah oleh SKPD di masyarakat.

(36)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1

Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Sekretariat

Daerah.

1.

Relatif masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman SDM sebagai aparatur Setda

terhadap tupoksi dan uraian tugas.

2.

Relatif masih rendahnya sikap dan budaya kerja aparatur SDM sebagai aparatur Setda

terhadap tupoksi dan uraian tugas.

3.

Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) Sekretariat Daerah.

4.

Inkonsistensi dalam pelaksanaan kebijakan daerah.

5.

Terbatasnya sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang dibutuhkan.

3.2

Penentuan isu-isu strategis.

1.

Belum optimalnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang partisipatif dan

didukung oleh penerapan e –goverment yang ditandai dengan ;

a. Relatif masih rendahnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dengan masih

lemahnya pemanfaatan TIK.

b. Belum optimalnya penataan dibidang ketatalaksanaan SKPD dengan masih

rendahnya pemanfaatanTIK.

c. Relatif masih rendahnya efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan di

kecamatan dan kelurahan.

2.

Kualitas produk hukum daerah relatif belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan

kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

3.

Belum optimalnya sistem dan manajemen pelayanan publik yang cepat, mudah,

transparan dan terjangkau serta berbasis TIK.

4.

Struktur kelembagaan organisasi perangkat daerah kota payakumbuh yang relatif

belum tepat fungsi dan tepat ukuran.

5.

Belum optimalnya kualitas fasilitas dan pelayanan di bidang keagamaan masyarakat.

6.

Belum optimalnya pengetahuan dan pemahaman adat bagi generasi muda dan tokoh

masyarakat.

7.

Belum optimalnya kualitas sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan

keagamaan

8.

Belum optimalnya koordinasi dan fasilitasi SKPD dalam perumusan kebijakan daerah

yang mendukung iklim perekonomian.

9.

Belum optimalnya pengelolaan administrasi pemerintahan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil koefisien determinasi sebesar 26,5 % untuk variabel csr menunjukkan pengaruh carbon accounting terhadap implementasi csr sisanya 73,5% dipengaruhi oleh faktor

Konsumen hanyalah merupakan penonton dalam proses produksi organisasi manufaktur, sementara dalam organisasi jasa sifat kegiatannya mendapat sebutan sebagai “game between persons”,

Pertama dan yang utama penulis memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, karena atas Kehendak-Nya lewat limpahan mukjizat, kasih sayang, serta rahmat yang selalu tercurah

Secanggih apapun perkembangan suatu ilmu, tidak boleh meninggalkan landasan filosofisnya, sehingga ilmu tidak keluar dari esensinya yang bermanfaat bagi kehidupan

Dalam penelitian, yang dikatakan mahasiswa tentang perilaku berpasangan & berkencan tidak selalu sama per orang; yang dikatakan tidak harus sama dengan yang

Berdasarkan pengukuran indikator kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020, dari 9 Indikator kinerja sasaran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) pada tahap memahami masalah siswa laki-laki dan perempuan berkemampuan matematika

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna melengkapi produk Tugas Akhir 138..