• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra latina

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategis | Payakumbuh Kota renstra latina"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Jl. Kamboja No. Kelurahan Sungai Durian Telp. (0752) 93300 PAYAKUMBUH - 26219

KEPUTUSAN

CAMAT LAMPOSI TIGO NAGORI KOTA PAYAKUMBUH

NOMOR : 410/ / CLTN/V-2013

TENTANG

RENCANA STRATEGIS KECAMATAN LAMPOSI TIGO NAGORI

KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2012-2017

CAMAT LAMPOSI TIGO NAGORI KOTA PAYAKUMBUH,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah perlu disahkan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas, maka perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Payakumbuh;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104);

(2)

Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

(3)

Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 2);

8. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 3);

9. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 04);

10. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 05);

11. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 06 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 06);

12. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 3); 13. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4

(4)

Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 15);

15. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh. Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010 2030 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 1);

16. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 6);

17. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 7); 18. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 4

Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor 4); 19. Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 49

(5)

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor 76);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Camat Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh tentang Rencana Strategis Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017;

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Payakumbuh Pada tanggal : 23 Mei 2013

CAMAT LAMPOSI TIGO NAGORI KOTA PAYAKUMBUH

DONY PRAYUDA, S.STP NIP. 19770515 199703 1 001

Tembusan : disampaikan kepada Yth:

1. Bapak Walikota Payakumbuh di Payakumbuh; 2. Sdr. Inspektur Kota Payakumbuh di Payakumbuh; 3. Sdr. Kepala DPPKA Kota Payakumbuh di Payakumbuh; 4. Sdr. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan;

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan Penyusunan Rencana Strategis

(RENSTRA) Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Tahun 2013-2017.

Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Tahun

2013-2017 ini merupakan bentuk perencanaan Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dalam 5 tahun

kedepan, Renstra ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2013-2017.

Dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

2013-2017 ini, kami menyadari masih terdapat kelemahan-kelemahan baik berupa data,

informasi dan cara penyajian yang belum optimal. Untuk itu mohon saran dan kritikan

yang kontruktif demi perbaikan di masa-masa mendatang.

Demikianlah Renstra ini kami susun untuk bahan perencanaan kota

Payakumbuh, atas perhatiannya di ucapkan terima kasih.

Payakumbuh, Mei 2013

CAMAT LAMPOSI TIGO NAGORI

(7)

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2013-2017

KECAMATAN LAMPOSI TIGO NAGORI KOTA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……….

1.2. Landasan Hukum……….

1.3. Maksud dan Tujuan……….

1.4. Sistematika Penulisan………..

1 2 3 3

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD………

2.2. Sumber Daya SKPD………

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD………

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD………….

5 7 9 10 BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

SKPD……….

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih………..

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra……….

3.4. Telaahan Renstra Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis………...

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis………

13

16 21

21 21 BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan

4.1. Visi dan Misi SKPD………

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD………

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD……….

24 24 25 BAB V

BAB VI BAB VII

Rencana Program dan Kegiatan, Indikator, Kinerja, Kelompok Sasaran

dan Pendanaan Indikatif………..

Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJM. PENUTUP ...

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum tugas dan kewajiban pemerintahan adalah menciptakan regulasi pelayanan umum pengembangan sumber daya produktif, menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat, pelestarian nilai-nilai sosial kultural dan memperkuat persatuan kesatuan bangsa, pengembangan kehidupan demokrasi, menciptakan keadilan, pelestarian lingkungan hidup, penerapan dan penegakan undang-undang dan mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk mewujudkan tugas-tugas tersebut tentunya membutuhkan suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan menerapkan nilai-nilai dan norma-norma yang dijunjung tinggi oleh bangsa. Dalam pelaksanaannya diperlukan penerapan prinsip Good governance

yang memuat prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, rule of law profesionalisme, efektivitasdanefesiensi.

Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan dapat berjalan sesuai dengan amanat dan aspirasi masyarakat, baik di tingkat pusat maupun tingkat pemerintahan

daerah. Terkait dengan hal tersebut, Kecamatan memiliki peran yang penting dalam menunjang keberhasilan pemerintah daerah otonom karena merupakan ujung tombak pelayanan dan pembinaan masyarakat. Untuk menjalankan dan melaksanakan tugasnya, Kecamatan sebagai SKPD harus mempunyai panduan dalam bertindak, salah satunya Renstra SKPD. Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Visi merupakan rumusan umum keadaan yang diinginkan jauh ke depan kearah mana organisasi akan di bawa dengan komitmen untuk mampu menggerakkan organisasi agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif.

(9)

Hubungan Renstra Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dengan Dokumen Perencanaan lainnya adalah sebagai berikut :

1. Merupakan penjabaran dari RPJMD Kota Payakumbuh

2. Merupakan acuan dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) / Rencana Kerja Tahunan (RKT) Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

3. Sebagai dasar pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan Program selama 5 tahun.

1.2 Landasan Hukum

a. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 No. 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4286);

b. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamgbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

c. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4437 ) ;

d. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ;

e. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Pembentukan Perundang-undangan.

f. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) ;

g. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817 )

h. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

(10)

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis adalah :

a. Untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Kecamatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai visi, misi dan program yang telah ditetapkan dalam rangka mendukung tujuan daerah Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.

b. Untuk menjabarkan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kota Payakumbuh Tahun 2013-2017.

c. Alat untuk mengukur kine rja pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis adalah :

a. untuk memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Kecamatan, penguatan stokeholder dalam pelaksanaan Rencana Kinerja, evaluasi dan pelaporan atas kinerja dalam 5 (lima) tahun.

b. Acuan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menjalankan program dan kegiatan kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan 1.4.Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2. Sumber Daya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

(11)

3.4. Telaahan Renstra Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan

4.1. Visi dan Misi SKPD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V

BAB VI

BAB VII

Rencana Program dan Kegiatan, Indikator, Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJM

(12)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Kecamatan merupakan perangkat Daerah yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan mempunyai tugas pokok melaksanakan Pemerintah Daerah di kecamatan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, kecamatan berfungsi melaksanakan pemerintahan daerah di kecamatan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pelayanan di lingkungan kecamatan.

Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dibentuk berdasarkan Peraturan daerah Kota Payakumbuh Nomor : 13 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dan Kecamatan Payakumbuh Selatan. Dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan, tugas pokok, fungsi dan uraian tugas kecamatan dan kelurahan diatur dalam Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 68 Tahun 2008. Adapun tugas pokok Camat dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan. d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat

kecamatan.

f. Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan.

g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dijelaskan diatas, Camat mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pemerintahan daerah di kecamatan

b. Pengkoordinasian kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pelayanan di lingkungan kecamatan.

(13)

1. Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum, penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian. Sedangkan untuk sub-bagian mempunyai tugas sebagai berikut :

 Subag Kepegawaian : menyelenggarakan administrasi kepegawaian.  Subag Keuangan : menyelenggarakan penatausahaan keuangan.  Subag Umum dan Perlengkapan : menyelenggarakan surat menyurat.

2. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melakukan urusan pemerintahan umum dan kelurahan, pelayanan administrasi kependudukan, pertanahan, serta perizinan.

3. Seksi Kesejateraan Sosial mempunyai tugas membantu Camat dalam penyelenggaraan urusan kesejahteraan sosial dan kesehatan, mengkoordinasikan, evaluasi dan pelaporan urusan kesejahteraan sosial, kesehatan, melakukan proses administrasi pemberian rekomendasi kartu sehat, dispensasi nikah dan surat keterangan berkelakuan baik.

4. Seksi Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis kecamatan yang meliputi pendapatan, pendaftaran, penagihan serta pelaporan pajak retribusi dan pendapatan daerah lainnya yang diserahkan kewenangan pada camat.

5. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, perekonomian, pertanian, koperasi, industri perdagangan dan pemukiman.

6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas membantu camat dalam penyelenggaraan urusan ketertiban dan ketentraman, mengkoordinasikan, evaluasi dan pelaporan urusan ketentraman dan ketertiban, perlindungan masyarakat, pengawasan dan penertiban bangunan, pembuangan air limbah, pengaliran drainase dan persampahan serta penanggulangan bencana.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, pada Pasal 6 Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 05 Tahun 2008 terdiri dari :

a) Camat

b. Sekretariat terdiri dari :  Subag Kepegawaian  Subag Keuangan

 Subag Umum dan Perlengkapan

c. Seksi Pemerintahan

(14)

f. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Seksi Ketentraman dan Ketertiban.

Adapun Gambaran Struktur Organisasi Kecamatan adalah sebagai berikut :

(Sumber : Data Kepegawaian per April 2013 )

2.2 Sumber Daya SKPD

a. Sumber Daya Manusia

Untuk mendukung tugas pokok dan fungsi Kecamatan Lamposi Tigo Nagori saat ini terdapat 40 personil pada Kantor Camat dan Kantor Lurah dengan klasifikasi dan kualifikasi sebagaimana pada Tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Klasifikasi Golongan PNS Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

No. Golongan Jumlah

1 I 1 Orang

2 II 8 Orang

3 III 30 Orang

4 IV 1 Orang

Total 40 Orang

CAMAT DONNY PRAYUDA,

S.STP

SEKRETARIS CAMAT

Drs. B. NASUTION

Kasubag Keuangan

TUTI ERLINA, SE

Kasubag Umum & Perlengakapan

HERDINA.S, A.Md

KASI TRANTIB

NUR AKMAL

Kasubag Kepegawaian

-KASI PENDAPATAN

HILDA ROZA,S.Sos

KASI KESOS

NENG SRIWATI

KASI EKBANG & PMD

BADRIAL

KASI PEMERINTAHAN

JAMALIS

(15)

Tabel 1.2 Kualifikasi Pendidikan PNS Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

No. Pendidikan Jumlah

1 SD

-2 SLTP 1 Orang

3 SLTA 20 Orang

4 D3 4 Orang

5 S1 15 Orang

6 S2

-7 S3

-Total 40 Orang

Sumber Daya yang dimiliki Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dapat dilihat dari 2 sisi yaitu :

Jika ditinjau dari Sumber Daya Manusia yang ada, jumlah PNS di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori sebanyak 40 orang dengan rincian Jumlah PNS di Kantor

Camat Lamposi Tigo Nagori sebanyak 19 orang sedangkan di Kelurahan sebanyak 21 orang, sedangkan dilihat dari tingkat pendidikan personil tamatan S1 sebanyak 15 orang, D3 4 orang, SLTA 20 orang, jadi ditinjau dari tingkat pendidikan Sumber Daya Manusia di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori lebih didominasi oleh tamatan SLTA dan sarjana.

b. Sumber Daya Alam

(16)

c. Sumber daya modal/asset

Disamping sumber daya manusia, sumber daya alam dibutuhkan juga sumber daya modal atau asset berupa sarana dan prasarana pendukung bagi kelancaran pelaksanaan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat. Kecamatan Lamposi Tigo Nagori memiliki sebuah gedung kantor camat yang dibangun pada tahun 2010 dan pada tahun 2012 juga

telah dibangun aula yang cukup representatif. Namun, beberapa sarana pendukung lain juga masih sangat dibutuhkan berupa gudang, mushalla, ruang parkir dan pekarangan/ pagar. Sementara itu, untuk kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pada masing-masing sub bagian dan seksi telah dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan kerja sesuai dengan kebutuhan. Namun untuk sarana prasarana kantor kelurahan masih dibutuhkan 3 kantor lurah yang belum definitif yang masih menggunakan balai adat yaitu Kelurahan Sungai Durian, Kelurahan Parambahan dan untuk 2013 telah dianggarkan dana untuk pembangunan kantor Lurah Parik Muko Aia.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Kinerja pelayanan Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dilihat dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 Secara umum keberhasilan kegiatan berdasarkan matrik LAKIP (lampiran 5-5) tersebut adalah 67,08%.

Sedangkan untuk tahun 2011, keberhasilan kegiatan berdasarkan matrik lakip (lampiran 5-5) diatas adalah 80,09%. Jika dilihat dari skala pengukuran kinerja maka tingkat capaian selama tahun 2011 adalahKategori Berhasildan jika dilihat dari skala pengukuran kinerja maka tingkat capaian selama tahun 2012 adalahKategori Cukup Berhasil.

(17)

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dapat dilihat sebagai berikut :

Tantangan

1. Pelayanan Publik.

Tuntututan reformasi disegala bidang pelayanan khususnya dalam menentukan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat kecil sehingga dibutuhkan peningkatan pelayanan yang mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat.

Tantangan dalam pelayanan publik antara laian :

• Belum optimalnya kualitas pelayanan publik baik dalam pelayanan dasar masyarakat maupun pelayanan perizinan, hal ini dapat dilihat dari masih adanya keluhan masyarakat terhadap pelayanan aparatur kepada masyarakat baik ditingkat

kecamatan maupun kelurahan akibat dari kurangnya disiplin Aparatur, rendahnya SDM dan kurangnya jumlah Aparatur yang ada di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.

• Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menunaikan kewajibannya, seperti membayar PBB, mengurus izin mendirikan bangunan, Izin Usaha dan lain-lain. • Masih kurangnya daya dukung infrastruktur pelayanan publik di kecamatan

maupun kelurahan. Seperti belum lengkapnya sarana dan prasarana Kantor Camat

Lamposi Tigo Nagori, antara lain : belum adanya sekat pembatas ruangan, Pagar, Gudang, Mushalla, halaman dan tempat parker serta ruangan tempat pelayanan

Terpadu.

Sarana dan prasarana kantor Lurah, dari 6 Kelurahan yang ada di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori baru 3 tiga kelurahan yang memiliki kantor lurah yang representative, begitu juga dengan mobiler dan peralatan dan perlengkapan kantornya.

Adanya rencana Pemekaran KAN Lampasi menjadi 3 yaitu KAN Sungai Durian, KAN Koto Panjang dan KAN Parambahan yang juga memerlukan persiapan sarana dan prasarana kantornya.

• Masih banyak sarana dan prasana jalan dan jembatan yang membutuhkan penanganan di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, baik berupa pembukaan jalan baru, pengerasan, pemeliharaan dan Peningkatan Jalan.

• Begitu pula dibidang sarana dan prasarana irigasi dan drainase yang juga sangat membutuhkan penanganan dimasa mendatang.

2. Kelembagaan Masyarakat.

(18)

daerah, ini terlihat dari keaktifan lembaga masyarakat dalam menggerakkan masyarakat dalam pelaksanaaan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

3. Sektor Ekonomi Unggulan

• Belum terfasilitasinya sektor ekonomi lokal unggulan dalam hal permodalan, pelatihan SDM dan pemasaran produk secara maksimal

Kecamatan Lamposi Tigo Nagori yang memiliki keunggulan disektor Pertanian Holtikultura seperti Cabe kopay, saat ini pembudidayaannya menurun akibat hama penyakit tanaman yang belum terkendali, sehingga produksinya menurun di daerah kita sedangkan didaerah lain semakin berkembang.

• Memaksimalkan proses keterlibatan stakeholder dan pelaku ekonomi dalam hal pemberian permodalan, pembinaan, dan pengembangan usaha industri kecil dan

rumah tangga seperti, usaha susu kedele, Rendang Telur dan Pembuatan Batu Bata. • Belum maksimalnya promosi mengenai sektor perekonomian unggulan sehingga

promosi produk hanya dilakukan secara terbatas dan manual. 4. Kualitas lingkungan hidup.

• Penanaman pohon pelidung di sepanjang aliran sungai dan jalan-jalan utama sehingga pohon-pohon bisa berfungsi sebagai penahan erosi, pelindung dan dapat memperindah suasana kota.

• Perlunya pengawasan terhadap pengerukan pasir di kawasan aliran sungai. 5. Dibidang Keagamaan

Semakin berkurangnya pemahaman dan pengamalan ajaran islam dalam kehidupan masyarakat yang mengakibatkan sering terjadi kegiatan-kegiatan asusila dan amoral yang tidak sesuai dengan ajaran islam ditengah-tengah masyarakat saat ini serta Semakin sulitnya mendapatkan kader-kader dibidang keagamaan baik itu untuk Mubalig maupun untuk qori dan qoriah dalam MTQ.

Peluang

Peluang dapat mendukung kelancaran dan pencapaian visi misi Kecamatan Lamposi Tigo Nagori :

1. Bidang Pelayanan Publik.

 Melengkapi kekurangan aparatur Pemerintah baik secara kuantitas maupun kualitas,

 Melengkapi Insprastruktur yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayan kepada masyarakat.

(19)

mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah.

 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar Pajak dan Retribusi serta dalam pengurusan Izin.

 Meningkatnya anggaran belanja Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dari tahun ke

tahun guna memberikan peluang untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan.

2. Bidang Kelembagaan Masyarakat.

• Meningkatkan pembinaan terhadap kelembagaan masyarakat yang ada di kecamatan dan kelurahan dan memotifasinya agar dapat berperan aktif sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

• Meningkatkan Dana operasional lembaga kemasyarakatan sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah.

3. Sektor Ekonomi Unggulan.

• Meningkatkan Pembinaan terhadap kelompok tani, koperasi dan pelaku usaha yang ada di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.

• Pengembangan usaha ekonomi unggulan di Kecamatan melalui penciptaan usaha ekonomi unggulan baru, pengembangan usaha ekonomi unggulan yang telah ada. • Mencarikan solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam usaha pengembangan

ekonomi unggulan tersebut.

4. Peningkatan Kualitas lingkungan hidup.

• Penanaman pohon pelidung di sepanjang aliran sungai dan jalan-jalan utama sehingga pohon-pohon bisa berfungsi sebagai penahan erosi, pelindung dan dapat memperindah suasana kota.

• Perlunya pengawasan terhadap pengerukan pasir di kawasan aliran sungai. • Pembangunan Sanitasi yang memenuhi syarat Kesehatan.

5. Peningkatan Iman dan Taqwa.

Mendirikan Pondok Al Qura’n sebagai sarana pendidikan agama dan pusat pelatihan

(20)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS dan FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan dan Fungsi Pelayanan SKPD

Berdasarkan gambaran umum pelayanan kecamatan Lamposi Tigo Nagori, paparan permasalahan akan dibagi menurut kondisi geografis, sosial kemasyarakatan, pelayanan umum dan ekonomi.

3.1.1. Aspek Geografis

Luas wilayah secara keseluruhan Kecamatan Lamposi Tigo Nagori memiliki luas ± 10.013 Km2 yang terdiri dari 6 Kelurahan yaitu :

 Parik Muko Aia

 Kelurahan Sungai Durian  Kelurahan Padang Sikabu

 Kelurahan Kelurahan Parambahan  Kelurahan Koto Panjang Dalam  Kelurahan Koto Panjang Padang

Adapun batas wilayah Kecamatan Lamposi Tigo Nagori adalah sebagai berikut

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten 50 Kota

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh Utara - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Payakumbuh Barat - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten 50 Kota

Secara geografis, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori terletak dibagian utara Kota Payakumbuh adapun permasalahan yang muncul dari aspek geografis adalah sebagai berikut :

a. Batas wilayah yang kurang jelas antara Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dengan kecamatan lain seperti Payakumbuh Utara dengan Lamposi Tigo Nagori sehingga masih sering terjadinya klaim wilayah antar kelurahan di masing-masing kecamatan.

b. Permasalahan batas wilayah antara Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota yang hingga saat ini juga belum terselesaikan yaitu klaim tentang wilayah Kelurahan Parik Muko Aia khususnya daerah Api-Api yang masih menjadi perebutan antara dua belah pihak.

(21)

3.1.2 Aspek Sosial Kemasyarakatan

Jumlah penduduk Kecamatan Lamposi Tigo Nagori berjumlah 9.053 jiwa yang terdiri dari 4.539 jiwa laki-laki dan 4.514 jiwa perempuan dengan sex ratio 101. dengan penduduk terbanyak terdapat pada kelurahan Sungai Durian dengan jumlah 2.117 jiwa (Sumber : Lamposi Tigo Nagori Dalam Angka Tahun 2012). Ditinjau dari hubungan sosial kemasyarakatan, warga Kecamatan Lamposi Tigo Nagori termasuk masyarakat yang homogen baik dari segi budaya maupun segi agama. Tradisi dan kebiasaan masyarakat yang masih menjunjung tinggi rasa kebersamaan dan gotong-royong di masyarakat, merupakan modal yang besar dalam membantu proses keberhasilan pembangunan. Untuk jumlah KK Miskin di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori berjumlah 894 KK. Jumlah KK miskin ini merupakan salah satu terbanyak di Kota Payakumbuh. Berbagai program dan kebijakan telah diluncurkan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh untuk pemberantasan kemiskinan.

3.1.3. Aspek Pelayanan Umum

Permasalahan Kecamatan Lamposi Tigo Nagori ditinjau dari asek pelayanan umum adalah :

a. Kinerja Pelayanan Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

Dari sisi personil ,profesionalitas dan integritas SDM aparatur pemerintah kecamatan masih perlu di tingkatkan baik dari segi kualitas maupun kapasitas sumber daya manusia yang berada di kecamatan maupun kelurahan. Untuk meningkatkan kemampuan pegawai di perlukan pelatihan dan penggunaan secara berkala dan berkelanjutan baik pelatihan berjenjang maupun pelatihan teknis atau bidang demi terwujudnya pelayanan prima seperti yang di harapkan oleh masyarakat.

Pengisian jabatan struktural esleon IV.b di tingkat kelurahan belum sesuai dengan peraturan wali kota payakumbuh no 68 dan 69 tahun 2008 tentang Tugas Pokok atau Fungsi dan Uraian Tugas eselon IV pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan pemerintah kota payakumbuh di karenakan banyak pos jabatan yang belum terisi. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan pelayanan di kelurahan maka perlu pengisian jabatan yang kosong pada pos pos di kelurahan.

b. Kinerja Pelayanan Pendidikan

(22)

sederajat dan 1unit perguruan tinggi. Berdasarkan naungannya, 7 unit sekolah berada di bawah naungan dinas pendidikan dan 5 unit naungan kementrian agama.

c. Kinerja Pelayanan Kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan yang terdapat di Kecamatan Lamposi

Tigo Nagori berjumlah 5 unit yang terdiri dari puskesmas pembantu, poskesel, posyandu dan tempat praktek bidan. Jumlah akseptor Keluarga Berencana (KB) aktif rata rata setiap bulannya 65 persen dari total pasangan usia subur (PUS). Dilihat dari mix kontrasepsi yang di gunakan, jenis suntik merupakan yang paling banyak di pakai. Tempat pelayanan kesehatan per kelurahan di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Tahun 2011 adalah Koto Panjang Dalam terdiri dari 1 pustu, Koto Panjang Padang terdiri dari 1 pos keskel, Padang Sikabu terdiri dari satu pustu 1. Parambahan terdiri dari 1 bidan, 1 pos keskel, Parik Muko Aia terdiri dari 1 pos keskel, Sungai Durian terdiri dari 1 puskesmas 1 dokter, 2 bidan, 1 pos keskel.

d. Kinerja dan Potensi Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi Dilihat dari sisi ketersedian infrastruktur, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori belum semuanya memiliki jaringan transportasi yang baik khususnya kebeberapa kelurahan yang terletak di daerah pinggiran kota. Hal ini di sebabkan oleh belum tersedianya jaringan transportasi umum yang menjangkau seluruh Kecamatan Lamposi Tigo Nagori. Namun di wilayah kecamatan ini, terdapat jalan lingkar utara yang menghubungkan Propinsi Sumatra Barat dan Propinsi Riau yang berpotensi memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat. Untuk itu di harapkan agar pemerintah kota payakumbuh dapat memberikan perhatian

agar terwujud transportasi umum yang dapat menjangkau seluruh kawasam Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.

e. Ketersediaan Perumahan dan Sarana Prasarana Dasar Pemukiman

(23)

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Mengacu kepada tahapan pembangunan Tugas daerah pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Payakumbuh maka penekanan pembangunan lebih diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia

meliputi peningkatan mutu pendidikan, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Arah pembangunan ini mencakup beberapa bidang pembangunan yaitu : a. Bidang Agama dan Budaya dengan fokus pada pendalaman pemahaman

keagamaan untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang berbudi luhur dan berakhlak mulia.

b. Bidang Pemerintahan dengan fokus pada terwujudnya tata kelola pemerintahan yang partisipatif, akuntabel dan transparan, penegakkan hukum yang berkeadilan, pelayanan publik yang prima.

c. Bidang Ekonomi dengan fokus pada penyediaan sarana dan prasarana untuk kawasan industri, memfasilitasi terwujudnya agribisnis maju dan efisien, pengembangan usaha wisata dan terbangunnya beberapa lokasi pusat kegiatan sektor ekonomi.

d. Bidang Sarana dan Prasarana perkotaan dengan fokus pada pengembangan sistem jaringan jalan untuk kelancaran lalu lintas, penyediaan sarana prasarana tenaga listrik keseluruh wilayah kota, penyediaan air bersih bagi penduduk kota, mewujudkan sistem drainase yang representatif, menyediakan sarana dan prasarana perhubungan dan komunikasi yang cukup bagi warga kota.

e. Pembangunan Lingkungan Hidup dengan fokus mewujudkan penataan ruang yang serasi, efektif dan efisien, terpeliharanya kawasan konservasi alam dan jalur hijau dan mewujudkan masyarakat sadar lingkungan.

Dari pertimbangan potensi, kondisi dan permasalahan yang terjadi maka disusunlah visi pemerintah Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 adalah “

Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota yang Maju, Sejahtera dan Religius, Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan yang Berlandaskan kepada

Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.

Adapun penjelasan/ telaahan dari visi Kota Payakumbuh 2012-2017 adalah :

Kota yang Maju, ditandai oleh semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia, sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pusat kegiatan sosial budaya dan hail-hasil pembangunan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

(24)

serta adil dalam segala bidang. Religius, yaitu mempunyai keyakinan tentang adanya Tuhan dan adanya aturan yeng mengatur hubungan manusia dengan manusia lain, dan manusia dengan alam yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

Pro Rakyat, adalah mengupayakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berpihak pada rakyat dan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat itu sendiri dengan berbasis UMKM.

Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan, adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat untuk mencapai taraf yang lebih tinggi untuk dapat bersaing secara global. Dengan pengetahuan dan pendidikan yang baik, masyarakat akan dapat melakukan aktifitas dan usahanya berdasarkan pertimbangan dan kajian yang matang.

Berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabulah,

dimaksudkan bahwa dalam segala aktifitas kehidupan dan kegiatannya selalu bertolak dari kesadaran dan ketentuan yang bersumber dari falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah dalam rangka upaya mewujudkan masyarakat yang berdaulat, aman dan tentram.

Misi merupakan upaya yang ditetapkan untuk mewujudkan visi pembangunan daerah. Misi Kota Payakumbuh 2012-2017 adalah sebagai berikut a. Menjadikan payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis

ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat.

Adapun strategi yang dicapai pemerintah Kota payakumbuh dalam mencapai keberhasilan misi ini adalah :

 Menciptakan iklim yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat.

 Membangun image kota (city branding) Payakumbuh sebagai pusat

pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat.

 Mengembangkan kota wisata yang berintegrasi dan didukung oleh

produk UMKM.

 Menciptakan iklim kreatif berbasis ekonomi untuk mendukung

pengembangan pariwisata.

 Mengembangkan sentra pemasaran pertanian terpadu.

 Mengembangkan industri pengolahan berbasis komoditi unggulan

daerah.

 Meningkatkan daya saing komoditi daerah

 Meningkatkan kualitas sarana prasarana pendukung aktifitas ekonomi

(25)

 Meningkatkan peran kelembagaan dan permodalan dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing.

 Meningkatkan produktifitas, kuantitas dan kualitas hasil pertanian dalam arti luas.

 Mengembangkan gerakan terpadu dalam memfasilitasi petani untuk

meningkatkan pendapatannya.

 Mengembangkan kelembagaan petani dan pemasaran hasil pertanian.  Mengembangkan kewirausahaan daerah

 Meningkatkan kualitas SDM dan kompetensi pelaku UMKM

 Mewujudkan prosedur perizinan yang dibangun dari kesepakatan

dengan dunia usaha.

 Meningkatkan kemudahan berusaha dan meningkatnya dasa saing

Kota Payakumbuh.

 Mewujudkan integritas sistem, konektivitas yang mendukung

perpindahan komoditi secara efektif dan efisien.  Meningkatkan kerjasama promosi dan investasi.

b. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, profesional dan bebas KKN.

Strategi yang dicapai pemerintah Kota payakumbuh dalam mencapai keberhasilan misi ini adalah :

 Penerapan e-Government dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

 Melakukan pengkajian dan penyusunan materi hukum yang aspiratif dan akomodatif melalui kegiatan pengkajian dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan.

 Mengembangkan sistem bentuk dan peran serta masyarakat yang

bersifat aspiratif, partisipatif, responsif, akuntabel dan berbasis TIK.  Menciptakan iklim kompetisi yang sehat antar unit layanan publik

yang prima dan berkualitas kepada masyarakat dan pihak terkait.  Meningkatkan kompetensi dan inovasi dalam pemberian pelayanan

publik.

 Melakukan restrukturisasi dan tata kerja organisasi berdasarkan

analisis objektif serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

 Menyediakan dan mengembangkan system rekruitmen, promosi dan

(26)

 Meningkatkan kapasitas dan kualitas aparatur daerah melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kompetensinya.

 Menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang baru.

 Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah berdasarkan prinsip transparansi, efisiensi dan akuntabilitas.

 Meningkatkan efisiensi, efektifitas, akuntabilitas penggunaan

anggaran dan barang milik daerah.

c. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dn menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakat sesuai dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Strategi yang dicapai pemerintah Kota payakumbuh dalam mencapai keberhasilan misi ini adalah :

 Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran islam dalam

kehidupan masyarakat.

 Penguatan fungsi mesjid dan tempat ibadah sebagai pusat kegiatan

masyarakat.

 Peningkatan syiar islam dan kegiatan keagamaan dalam upaya

penguatan akidah dan akhlak serta pemberantasan pelanggaran norma agama dan budaya.

 Membangun suasana beragama dan berbudaya dalam berbagai kegiatan dan agenda.

 Penguatan lembaga sosial keagamaan dan lembaga adat.  Meningkatkan komunikasi antar umat beragama.

d. Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan sumber daya manusia Kota Payakumbuh yang berilmu dan bermoral.

Strategi yang dicapai pemerintah Kota payakumbuh dalam mencapai keberhasilan misi ini adalah :

 Pemantapan dan penerapan pendidikan sesuai dengan 8 standar

nasional pendidikan.

 Perluasan layanan pendidikan non formal yang bermutu dan

berkualitas.

 Pemantapan kurikulum dan pendidikan akhlak mulia.

 Peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidk/ guru dan

tenaga kependidikan.

 Meningkatkan kapasitas tenaga pendidik.

(27)

 Meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses dan pelaksanaan pembelajaran dan pembangunan.

e. Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Strategi yang dicapai pemerintah Kota payakumbuh dalam mencapai keberhasilan misi ini adalah :

 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat.  Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan

kesehatan dasar.

 Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih.  Meningkatkan peran aktif masyarakat dan swasta dalam pembangunan

kesehatan.

 Peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat akan kondisi

kesehatan

 Memasyarakatkan pola hidup sehat dan seimbang.

 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk penurunan prevalensi

balita kurang gizi.

f. Melakukan revitalisasi nagari dan memberdayakan kelembagaan masyarakat adat lokal yang ada dalam wilayah Kota Payakumbuh agar efektif berperan dan berpartisipasi dalam membangun masyarakat dan Kota Payakumbuh. Strategi yang dicapai pemerintah Kota payakumbuh dalam mencapai keberhasilan misi ini adalah :

 Peningkatan vitalitas lembaga adat asli masyarakat nagari yang berada di Kota Payakumbuh.

 Peningkatan peran serta lembaga adat masyarakat lokal di nagari dalam mencari solusi permasalahan di tengah masyarakat.

 Peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan perangkat

lembaga adat masyarakat lokal.

 Peningkatan pembiayaan bagi lembaga adat masyarakat sesuai dengan

tugas dan tanggung jawabnya.

 Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas lembaga

adatmasyarakat lokal.

g. Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh.

(28)

 Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana olahraga yang representatif (stadion).

 Peningkatan peran organisasi keolahragaan.

 Peningkatan kualitas bibit olahragawan dan prestasi olahraga.

 Pelestarian bangunan bersejarah dan cagar budaya dan pembangunan

fasilitas penunjangnya.

 Penguatan budaya daerah dan kearifan lokal dalam mendukung

terwujudnya wisaata budaya.

 Penguatan nilai-nilai budaya daerah.

 Meningkatkan kapasitas lembaga adat, seni dan budaya daerah.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Renstra Kecamatan Lamposi Tigo Nagori berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Payakumbuh sehingga tidak terkait langsung dengan Renstra Lembaga/ Kementrian dan tugas-tugas pada kecamatan lebih banyak bersifat koordinasi dari SKPD.

3.4. Telaahan Renstra Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Pengembangan wilayah Kecamatan Lamposi Tigo Nagori lebih dititik beratkan pada sektor pertanian dan peternakan. Hal ini didukung oleh keadaan alam dan kondisi geografis kecamatan yang sebagian besar adalah lahan pertanian dan ladang/perkebunan. Untuk wilayah Kecamatan Lamposi Tigo Nagori sendiri, difokuskan pengembangan komoditi holtikultura unggulan yaitu komoditi cabe kopay yang merupakan andalan pertanian Kota Payakumbuh.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

(29)

Isu-isu Strategis Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

Tahun 2013–2017

NO ISSUE

STRATEGIS PERMASALAHAN STRATEGIS

1 Pelayanan Publik • Belum optimalnya kualitas pelayanan publik

baik dalam pelayanan dasar masyarakat maupun pelayanan perizinan

• Perlu adanya peningkatan kapasitas dan profesionalitas aparatur pemerintah kecamatan maupun kelurahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

• Masih kurangnya aparatur pemerintah kelurahan dan kecamatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

• Masih kurangnya daya dukung infrastruktur pelayanan publik di kecamatan maupun kelurahan.

2 Kelembagaan Masyarakat

• Masih belum maksimalnya kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan (LPM, PKK, Karang Taruna) dalam proses pemberdayaan masyarakat dan pembangunan daerah

3 Sektor Ekonomi Unggulan

• Belum terfasilitasinya sektor ekonomi lokal unggulan dalam hal permodalan, pelatihan SDM dan pemasaran produk secara maksimal

• Memaksimalkan proses keterlibatan stakeholder dan pelaku ekonomi dalam hal pemberian permodalan, pembinaan, dan pengembangan usaha.

• Belum maksimalnya promosi mengenai sektor perekonomian unggulan sehingga promosi produk hanya dilakukan secara terbatas dan manual.

4 Kualitas lingkungan hidup

(30)

NO ISSUE

STRATEGIS PERMASALAHAN STRATEGIS

• Perlunya pengawasan terhadap pengerukan pasir di kawasan aliran sungai.

5 Sarana dan Prasarana • belum memadainya kondisi kantor Camat baik

dari segi keamanan maupun kenyamanan pelayanan masyarakat seperti belum adanya sekat pemisah ruangan antar bagian, belum tersedianya gudang terutama untuk penyimpanan beras, ruangan ibadah/ mushalla, dan pagar halaman.

• Masih minimnya sarana kantor lurah dimana dari 6 kelurahan yang ada, hanya 3 kelurahan yang telah mempunyai kantor yang definitif. Untuk 3 kelurahan lainnya masih menggunakan fasilitas milik organisasi masyarakat lain seperti

balai adat dan kantor RT/RW.

3.6. Forum SKPD

Dalam penyusunan dokumen RENSTRA ini, telah dilibatkan kalangan masyarakat dari berbagai unsur seperti tokoh masyarakat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Dinas/ Instansi Kecamatan serta Lurah di masing-masing kelurahan. Forum SKPD ini diharapkan mampu menambah ide, saran dan masukan yang berguna bagi penyusunan konsep-konsep kegiatan yang akan dianggarkan dalam Kegiatan Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dalam 5 tahun mendatang.

(31)

BAB IV

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategis dan Kebijakan

4.1. Visi dan Misi SKPD

4.1.1 Visi Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

Kecamatan Lamposi Tigo Nagori memiliki visi dalam menjalankan dan mensukseskan tujuan dan visi Kota Payakumbuh secara umum. Dengan visi

“Terwujudnya Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Sebagai Perpanjangan Tangan

Pemerintah Kota Dalam Melaksanakan Fungsi Pemerintah, Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat, serta Koordinasi dengan Instansi Terkait di Wilayah Kecamatan secara Efektif dan Efisien”

4.1.2 Misi Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

Adapun misi Kecamatan Lamposi Tigo Nagori adalah sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan Pelaksanaan Program Pemerintah Kota di Bidang Pemerintahan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

b. Memberikan Pelayanan Prima Terhadap Masyarakat dan Pembinaan Pemerintah Kelurahan

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang ditetapkan dengan memperhatikan faktor-faktor penentu keberhasilan dari hasil analisis yang memadai terhadap lingkungan baik internal maupun global. Tujuan dari Kecamatan Lamposi Tigo Nagori adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya peningkatan pemberdayaan masyarakat Adapun sasarannya terdiri dari beberapa hal yaitu :

a. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan di Kecamatan

b. Meningkatnya koordinasi di bidang pemberdayaan organisasi kemasyarakatan

2. Terwujudnya koordinasi penyelenggaraan pemerintahan di tingkat Kecamatan Adapun sasarannya terdiri dari beberapa hal yaitu :

a. Terpenuhinya kebutuhan rumah yang layak bagi masyarakat kurang mampu b. Terpenuhinya kebutuhan pangan keluarga miskin

c. Terfasilitasinya penyaluran bantuan sosial terhadap masyarakat

d. Terfasilitasinya masyarakat dalam mengajukan permohonan bantuan kelompok tani

(32)

3. Terwujudnya penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan Adapun sasarannya terdiri dari beberapa hal yaitu :

a. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan

b. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pembayaran PBB

4. Terlaksananya pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum Adapun sasarannya terdiri dari beberapa hal yaitu :

a. Meningkatnya kenyamanan aparatur dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat

b. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan pelayanan prima

5. Terwujudnya ketentraman dan ketertiban umum ditengah-tengah masyarakat Adapun sasarannya terdiri dari beberapa hal yaitu :

a. Terwujudnya program pemerintah kota dalam penertiban bangunan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Payakumbuh

6. Terwujudnya Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan Adapun sasarannya terdiri dari beberapa hal yaitu :

a. Terwujudnya singkronisasi program antara Pemerintahan kecamatan dengan Kelurahan

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Strategi yang diambil oleh Kecamatan Lamposi Tigo Nagori untuk mencapai sasaran dan tujuan SKPD adalah :

a. Untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola pertaniannya adalah dengan melaksanakan penyuluhan dan pelatihan serta pendampingan terhadap petani, baik secara kelompok maupun perorangan.

b. Peningkatan kualitas aparatur dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat, efektif, efisien, transparan serta akuntabilitas dapat dilaksanakan dengan pelatihan on the job training dan of job training serta penempatan personil dengan tepat sesuai dengan kompetensinya.

c. Peningkatan taraf perekonomian masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengembangkan perekonomian berbasis masyarakat/ ekonomi kerakyatan, penguatan modal bagi UKM dan memberikan penyuluhan dan pendampingan bagi masyarakat.

(33)

penyuluhan tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan serta menyediakan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat.

e. Membangun infrastruktur jalan, irigasi yang terkait langsung dengan pertanian, kesehatan serta sanitasi lingkungan.

f. Melaksanakan tata kelola Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan dalam

memberikan pelayanan sesuai dengan prinsip Good Governance dan Clean Government dengan dilengkapi regulasi dan peraturan yang jelas.

g. Mengajak dan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk selalu memelihara semangat gotong royong, seni, budaya, adat istiadat anak nagari di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori serta pembinaa terhadap kelompok kesenian yang sudah ada.

h. Memberikan penyuluhan berkaitan dengan pemahaman nilai-nilai agama, mengembangkan peranan TPA, TPSA dan menumbuh kembangkan pelaksanaaan wirid-wirid pengajian dengan memberikan bantuan kepada pengurus, guru serta gharin dan mengadakan pelatihan khatib/ mubaliq untuk menjaga regenerasi ulama.

Sementara itu, arah kebijakan dari rencana strategis SKPD Kantor Camat Lamposi Tigo Nagori dapat dipaparkan sebagai berikut :

a. Usulan pembangunan infrastruktur perhubungan seperti jalan dan jembatan serta sarana dan prasarana di bidang pengairan dan irigasi melalui kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang dimulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan dan kota setiap tahunnya.

b. Merekomendasikan kepada dinas instansi terkait dan menuangkan dalam bentuk rumusan musrenbang serta perencanaan jangka lima tahunan untuk program penguatan modal usaha kecil menengah mikro dan super mikro.

c. Menciptakan peluang pasar bagi produk-produk pertanian untuk dikembangkan

dalam kegiatan agro industri melalui koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait.

d. Peningkatan pelayanan masyarakat melalui program pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan saranan dan prasarana aparatur serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

e. Peningkatan kemampuan manajerial administrasi pengurus RT/RW yang ada dimasing-masing kelurahan se Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.

(34)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN , INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDATAAN INDIKATIF

Berikut indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan yang menjadi tanggung jawab Kecamatan Lamposi Tigo Nagori. Pada bab ini, disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.

(35)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU

(36)

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Tahun 2013-2017 merupakan dokumen pedoman dalam melaksanakan kegiatan di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Renstra SKPD disusun dengan mempedomani RPJMD Kota Payakumbuh sesuai dengan visi misi kepala daerah yang baru. Dengan mengikutkan masyarakat melalui Forum SKPD dalam perumusan konsep RENSTRA ini, diharapkan mampu menampung ide dan aspirasi masyarakat serta stakeholder untuk memajukan pelaksanaan pembangunan dan pelaksanaan kegiatan dalam jangka 5 tahun mendatang di Kecmatan Lamposi Tigo Nagori.

Dalam penyusunan Dokumen RENSTRA ini, masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki baik dari segi isi maupun dari segi penulisan. Untuk itu, kami menerima kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan dokumen RENSTRA ini.

Demikianlah dokumen Rencana Strategis Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Tahun 2013-2017 ini kami buat, semoga dapat menjadi pedoman dalam penyelenggaraan tugas dan program pemerintahan di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.

Payakumbuh, Mei 2013 CAMAT LAMPOSI TIGO NAGORI

(37)

Output Outcome Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Tujuan Sasaran Tahun 2016 Tahun 2017

Terwujudnya Daya Air dan Listrik

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

Output Outcome Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Perencanaa

n

Operasional

Pondok Al Qur'an Terlaksananya Operasional pondok Al Quran di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

Terciptanya kegiatan keagamaan di tingkat Kecamatan

Paket 0 1 Paket - 1 Paket 49.999.150 1 Paket 52.000.000 1 Paket 55.000.000 1 Paket 60.000.000 1 Paket 216.999.150

Payakumbuh, Mei 2013

CAMAT LAMPOSI TIGO NAGORI

DONY PRAYUDA, S.STP

Gambar

Tabel 1.1 Klasifikasi Golongan PNS Kecamatan Lamposi Tigo Nagori
Tabel 1.2 Kualifikasi Pendidikan PNS Kecamatan Lamposi Tigo Nagori

Referensi

Dokumen terkait

Further, CIMB, its affiliates and its related companies do and seek to do business with the company(ies) covered in this research report and may from time to time act as market

tingginya tingkat pendidikan maka makin tinggi pula aspirasinya untuk mendapatkan kedudukan atau kesempatan kerja yang lebih sesuai dengan keinginan, sehingga

20 Karena pada metode Tsukamoto operasi himpunan yang digunakan adalah konjungsi (AND) , maka nilai keanggotaan anteseden dari aturan fuzzy [R1] adalah irisan dari

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang terigistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan sebagai Badan Usaha

PENGUMUMAN PENYEDIA

Maharsi Kanva adalah orang suci yang tekun menjaga kesucian diri, karena ketekunan beliau menjaga kesucian, beliau mendapat wahyu dari Sang Hyang Widhi.. Selain itu, beliau juga

( Sembilan ratus tiga puluh empat juta sembilan ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah ) Demikian pengumuman pemenang lelang ini dibuat, agar dapat diketahui oleh seluruh peserta

[r]