Bab ini memuat tujuan dan sasaran jangka menengah OPD
Bab V Strategis dan Kebijakan
Bab ini mengemukakan rumusan pernyataan Strategi dan
Arah kebijakan Dinas Kebakaran dan penanggulangan
Bencana untuk periode 2018-2023.
Bab VI Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan
Bab ini memuat penjelasan tentang RencanaProgram dan
Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan
Pendanaan Indikatif.
Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan Kententraman
dan Keteriban umum.
Pada Bab ini dijelaskan tentang Indikator Kinerja Dinas
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung
yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan
dicapai Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Kota Bandung dalam Lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung Pencapaian tujuan dan sasarn
RPJMD 2018-2023.
Bab VIII Penutup
Kota Bandung dengan luas wilayah 16.729,50 Ha (167,67 Km2) terdiri dari 30 Kecamatan dan 151 Kelurahan, berpenduduk sebanyak ± 2,4 Juta jiwa dan kepadatan penduduknya per hektar sebanyak 155 Jiwa. Pembangunan Kota Bandung berimplikasi meningkatnya pertumbuhan Bangunan tinggi dan cenderung semakin bertambah penduduknya serta padat pemukiman. Kondisi ini, pada beberapa wilayah pemukiman padat merupakan daerah berpontensi rawan kebakaran. Rata-rata kejadian kebakaran di Kota Bandung terhitung tahun 2010 – 2018 bulan November sebanyak 155 kali kejadian per tahun dan taksiran kerugian per tahun Rp. 48.496.305.000,-. Meningkatnya peristiwa /intensitas kebakaran dan bencana di Indonesia merupakan tantangan bagi peningkatan peran pemadam kebakaran Indonesia dalam proses pembangunan untuk melindungi segenap warganya, lingkungan dan hasil-hasil pembangunan dari bahaya kebakaran dan bencana.
Berpedoman pada hasil kajian Kementerian Pekerjaan Umum RI tentang Rencana Induk Sistem Penanggulangan Kebakaran (RISPK) Kota Bandung Tahun 2010, menjelaskan bahwa penanggulangan kebakaran dan bencana Wilayah Kota Bandung dibagi dalam Wilayah Managemen Kebakaran (WMK) terbagi dalam 5 cakupan wilayah. Ratio optimal WMK dimaksudkan untuk memenuhi tujuan proteksi kebakaran yakni untuk keselamatan jiwa (life safety) dan perlindungan harta benda (proferty safety).
Selain itu Kota Bandung berada di Cekungan Bandung yang dikelilingi oleh gunung berapi yang masih aktif dan berada di antara 3 (tiga) daerah sumber gempa bumi yang saling melingkup, yaitu (i) sumber gempa bumi Sukabumi-Padalarang-Bandung, (ii) sumber gempa bumi Bogor-Puncak-Cianjur, serta (iii) sumber gempa bumi Garut-Tasikmalaya-Ciamis. Daerah-daerah tersebut berada di sepanjang sesar-sesar aktif, sehingga sewaktu-waktu dapat terjadi gempa tektonik. Selain itu, Kota Bandung memiliki jumlah penduduk dan kepadatan yang cukup serta kerapatan bangunan yang cukup tinggi pula sehingga berisiko tinggi pada berbagai bencana yang terjadi
.
RENSTRA
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KEBAKARAN DAN
PENANGGULANGAN BENCANA
KOTA BANDUNG
Ancaman bencana geologis bagi Kota Bandung sangat besar karena dikelilingi patahan (sesar/fault) dari 3 (tiga) penjuru, setiap sesar menyimpan potensi kegempaan. Di utara Sesar Lembang, di barat patahan Cimandiri, dan di selatan patahan dengan jalur Baleendah dan Ciparay hingga Tanjung Sari. Selain itu, dasar Cekungan Bandung memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi sehingga akan memberikan efek yang lebih besar apabila terkena rambat gelombang gempa. Sedimentasi tertinggi terdapat di Kawasan Cibiru, Gedebage, Soekarno-Hatta, dan Tol Purbaleunyi. Beberapa wilayah rawan bencana di Kota Bandung yang terindentifikasi antara lain sebagai berikut:
1. Daerah rawan banjir, diantaranya: di utara jalan tol Purbaleunyi dan 68 (enam puluh delapan) lokasi; terutama daerah-daerah yang dilewati oleh 5 (lima) aliran sungai, yaitu aliran Sungai Cipaku, Cikapundung, Cibeunying, Cipamokolan, dan Cipadung.
2. Daerah rawan bencana gempa bumi, diantaranya: Bandung Kulon, Bandung Wetan, Batununggal, Bojongloa Kaler, Cicendo, Cinambo, Coblong, Kiaracondong, Lengkong, Regol, Sukajadi, Sukasari dan Sumur Bandung.
3. Daerah rawan longsor, diantaranya: Cibiru, Mandalajati, Ujungberung, Cibeunying Kaler, Cidadap, dan Coblong.
4. Daerah rawan kebakaran di permukiman padat, diantaranya: Kecamatan Babakan Ciparay dan Cicendo merupakan kecamatan dengan jumlah kejadian yang terbanyak, kemudian disusul Kecamatan Astana Anyar, Bandung Kidul, Bandung Wetan, Sukajadi, Bandung Kulon, Batununggal, Bojongloa Kaler, Cibeunying Kidul, dan Cibiru. 5. Daerah rawan bencana letusan gunung berapi, diantaranya: Kecamatan
Sukasari, Sukajadi, Cidadap, Coblong, dan Cibeunying Kaler.
Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas Urusan pemerintahan Wajib berkaitan dengan Pelayanan Dasar di bidang Ketentraman dan ketertiban umum serta Perlindungan Masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pertama, berperan dalam pemadaman dan penyelamatan dari peristiwa kebakaran. Amanat peran tersebut tertuang dalam peraturan perundang-undangan, yaitu :
(i) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
(ii) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;
(iii) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bandung; (iv) Peraturan Walikota Bandung Nomor 1400 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kebakaran Dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung.
Kedua, berperan menanggulangi Bencana lainnya dan mensinergikan kegiatan di tingkat daerah untuk mengarahkan pelaksanaan penanggulangan bencana oleh pemerintah daerah sehingga terjalin saling memperkuat dan mempercepat dalam pencapaian target yang diinginkan. Amanat ini tertuang dalam dalam peraturan perundang-undangan:
(i) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
(ii) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
(iii) Peraturan Walikota Bandung, Nomor : 626 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kota Bandung.
Dalam pelaksanaannya, DKPB Kota Bandung berkewajiban untuk menyiapkan konsep kebijakan pemerintah berupa perencanaan pembangunan jangka panjang (20 tahunan), rencana pembangunan jangka menengah (5 tahunan), dan rencana pembangunan jangka pendek (1 tahunan). Selanjutnya, dokumen-dokumen perencanaan pembangunan yang dihasilkan menjadi acuan dan pedoman bagi seluruh jajaran struktural dalam menyusun rencana kerja masing-masing dan sebagai dasar tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung
Peraturan Walikota Bandung Nomor 1400 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja
Dinas Kebakaran Dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung,
memiliki Tugas Pokok : bertanggung jawab kepada Walikota Bandung
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah di bidang kebakaran dan penanggulangan bencana.
Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut mempunyai
fungsi :
a. Perumusan Kebijakan Lingkup Kebakaran Dan Penanggulangan
Bencana;
b. Pelaksanaan Kebijakan Sesuai Dengan Lingkup Kebakaran Dan
Penanggulangan Bencana;
c. Pelaksanaan Evaluasi Dan Pelaporan Lingkup Kebakaran Dan
Penanggulangan Bencana;
d. Pelaksanaan Administrasi Lingkup Kebakaran Dan
Penanggulangan Bencana; Dan
e. Pelaksanaan Fungsi Lain Yang Diberikan Oleh Pimpinan Terkait
Dengan Tugas Dan Fungsinya.
Pelaksanaan tugas dan kewajiban Dinas Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung dipimpin oleh Kepala Dinas,
dengan Susunan Organisasi Dinas sebagai berikut:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, membawahkan:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program, Data dan Informasi.
3. Bidang Pencegahan Kebakaran, membawahkan:
a. Seksi Penyuluhan, Pembinaan dan Pelatihan;
b. Seksi Bina Partisipasi Masyarakat; dan
c. Seksi Pemeriksaan dan Pengawasan Alat Proteksi Kebakaran
dan Penanggulangan Bencana.
4. Bidang Kesiapsiagaan, Operasi Pemadaman dan Penyelamatan,
membawahkan:
a. Seksi Rencana Operasi;
b. Seksi Operasi Pemadaman; dan
c. Seksi Operasi Penyelamatan.
5. Bidang Penanggulangan Bencana, membawahkan:
a. Seksi Pencegahan dan Mitigasi Bencana;
b. Seksi Tanggap Darurat Bencana; dan
c. Seksi Kerjasama Kebencanaan.
6. Bidang Sarana dan Prasarana, membawahkan:
a. Seksi Pengadaan Sarana Prasarana;
b. Seksi Pemeliharaan Sarana Prasarana; dan
c. Seksi Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Logistik.
7. UPT;
8.
Jabatan Pelaksana dan Kelompok Jabatan Fungsional
.STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi berpedoman pada Peraturan Daerah Kota
Bandung No. 08 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan
Perangkat Daerah Kota Bandung dan Peraturan Walikota Bandung
Nomor 1400 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kebakaran Dan
Penanggulangan Bencana Kota Bandung
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KENAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
KOTA BANDUNG
KEPALA DINAS H.E.A. FERDI LIGASWARA, SH., MH.
196002231987031003
SEKRETARIAT Drs. H. ROCHMAT HIDAYAT, M.Si
196211151985031016
SUB. BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN YANI HERLIYANTINI, S.Sos., MM
196206041987022002
SUB. BAGIAN KEUANGAN RINI DEWI AFRIANI, S.Pd 196302011984012001
SUB. BAGIAN PROGRAM, DATA & INFORMASI Drs. LUD BUGIARTOMO, MM
196208081988031014
BIDANG PENCEGAHAN KEBAKARAN Drs. MUNTASIR UMAR, M.Ap
196008191991031002
BIDANG KESIAPSIAGAAN , OPERASI PEMADAMAN & PENYELAMATAN KURNIA SAPUTRA, S.Sos., M.Si
196210281986031009
BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA Ir. SIHAR PANDAPOTAN SITINJAK
196203271993031005
BIDANG SARANA DAN PRASARANA ADRIANI HERIATY SINAGA, SH., MH
196108231989032004
SEKSI PENYULUHAN, PEMBINAAN DAN PELATIHAN WAWAN SUNGKAWA, S.Pd
196002161984031005 SEKSI BINA PARTISIPASI MASYARAKAT
CECEP RUSTIANA, S.Hut 197601282000031001
SEKSI PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN ALAT PROTEKSI
KEBAKARAN
SEKSI RENCANA OPERASI ANTON HADIANTONO, ST., MT
196604081997031007
SEKSI OPERASI PEMADAMAN ASEP RAHMAT, S.Pd 197011112008011005
SEKSI OPERASI PENYELAMATAN ELAN SUPARNO, S.IP., M.Si
196506152007011015
SEKSI PENCEGAHAN & MITIGASI BENCANA BAMBANG KENCAKA, SH
196206051983121002
SEKSI TANGGAP DARURAT BENCANA ROBY DARWAN, SE., MM
197705192010011001
SEKSI KERJASAMA KEBENCANAAN IMMANUEL SITUMORANG, SE.MM
198106062006041001
SEKSI PENGADAAN SARANA PRASARANA HERDIANA, S.IP 196906121993031010 SEKSI PEMELIHARAAN SARANA
PRASARANA SUSI ERNAWATI, S.Sos 1962072819810120012 SEKSI REHABILITASI SARANA PRASARANA DAN LOGISTIK RIDWAN HARDIANTO, S.IP 197205092008011004 KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA (SOTK) PADA DINAS KEBAKARAN DAN
PENANGGULANGAN BENCANA KOTA BANDUNG
UPT. Wil. Bandung Utara ASEP SUDRAJAT, S.IP 196903291999011001 Subag TU UPT. Wil. Bandung Utara
DARYONO, SE 197105172007011004
UPT. Wil. Bandung Barat DADANG KOSASIH, SE 196408032007011002 Subag TU UPT. Wil. Bandung Barat
ADE HIDAYAT MUSTOPA, SE 197411012007011004 UPT. Wil. Bandung Timur
MAS YUSUF HIDAYAT, S.Sos., M.Si 197105261997031004 Subag TU UPT. Wil. Bandung Timur
DIDIN SAHIDIN, S.Sos 19680191990041005
UPT. Wil. Bandung Selatan ROKAJAT 196005151986031014 Subag TU UPT. Wil. Bandung Selatan
ASEP MULYONO, SE 197403152007011012
2.2 Sumber Daya Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Kota Bandung.
2.2.1.Sumber daya Aparatur
Tabel 2.1.1 Tingkat Pendidikan
No TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI
1 Doktor (S3) -
2 Pasca Sarjana (S2) 19 orang
3 Sarjana (S1) 46 orang
4 Diploma (DI/DII/DIV) 2 orang
5 SLTA 81 orang
6 SLTP 10 orang
7 SD 5 orang
Jumlah 163 orang
Sumber:Subag Umum dan Kepegawaian DKPB,2019
Tabel.2.1.2
Pegawai Yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan
No PELATIHAN PENJENJANGAN JUMLAH PEGAWAI
1 DIKLATPIM Tk. II 2 orang
2 DIKLATPIM Tk. III 3 orang
3 DIKLATPIM Tk. IV 18 orang
Jumlah 23 orang
Sumber:Subag Umum dan Kepegawaian, 2019
Tabel 2.1.3
Pegawai Berdasarkan Kepangkatan dan Golongan
No GOLONGAN JUMLAH 1 IV 8 orang 2 III 57 orang 3 II 90 orang 4 I 8orang Jumlah 163 orang
Tabel 2.1.4
Jumlah Pegawai Yang Menduduki Eselon dan
Jabatan Fungsional Umum
No JABATAN JUMLAH
1 Eselon II b (Kepala Dinas) 1 orang
2 Eselon III a (Sekretaris) 1 orang
3 Eselon III b(Kepala Bidang) 3 orang
4 Eselon IV a (Kasubag/Kasi/Ka. UPT) 17 orang
5 Eselon IV b (Kasubag TU. UPT) 4 orang
6 Jabatan Fungsional Umum 97 orang
Jumlah 163 orang
Sumber:Subag Umum dan Kepegawaian, 2019
2.2.2. Sarana dan Prasarana
Dinas Kebakaran dan Penanggulangan bencana Kota Bandung,
memiliki prasarana gedung, sebagai berikut :
1. Gedung Kantor Pusat, Jl Sukabumi No 17 Bandung.
2. Gedung UPT DKPB Wil Timur, Jl. Arya Utama Bandung.
3. Gedung UPT DKPB Wil Selatan, Jl. Caringin Bandung.
4. Gedung UPT DKPB Wil Utara, Jl. Sindang Sirna No. 40 Sukasari
Bandung
Tabel 2.2.1
Sarana Unit Mobil Operasional
NO KENDARAAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017 KETERANGAN
A PEMADAMAN
1 MOBIL
PANCAR/Pompa 13 14 16 16 18 19 - 7 UNIT KENDARAAN TUA
(1981-1983) - 5 UNIT PROSES PENGHAPUSAN/LELANG 2 MOBIL QUICK RESPONSE UNIT POMPA 1 1 1 1 1 1 3 MOBIL QUICK RESPONSE UNIT PERALATAN 1 1 1 1 1 1 4 MOBIL TANGKI 1 1 2 2 2 2 J U M L A H A 16 17 20 20 22 23 B RESCUE 5 MOBIL RESCUE 2 2 2 2 2 2 6 MOBIL UNIT TANGGA 2 2 2 2 2 2 7 MOBIL SNORKLE 1 1 1 1 1 1 8 MOBIL M V U 1 1 1 1 1 1 9 MOBIL CRANE 1 1 1 J U M L A H B 6 6 6 7 7 7 C PENCEGAHAN 10 MOBIL BINLUH 1 1 1 1 1 1 J U M L A H C 1 1 1 1 1 1 D PENDUKUNG 11 MOBIL KOMANDO 2 2 4 5 6 9 12 MOBIL ANGKUTAN PERSONIL 1 1 1 1 13 MOBIL OPERSIONAL (Pick Up T120) 1 1 1 J U M L A H D 2 2 5 7 8 11 JUMLAH TOTAL 25 26 32 35 38 42 Sumber :DKPB, 2017
Tabel 2.2.2
Sarana Pemadaman Kebakaran
NO NAMA BARANG Volume JUMLAH Satuan
I Alat Pendukung Pemadaman Kebakaran
614 Buah - Alat Pemadam Besar (APAB)
- Breathing Apparatus - Fire Jacket Nomax - Selang Hisap - Selang Pemancar - Two Way Connection - Variable Water Canon
NO NAMA BARANG Volume JUMLAH Satuan - Sepatu Khusus Pemadaman
- Head Lamp
- Alat Pelindung Diri (APD)
II Alat Pemadam Kebakaran Lain 795 Buah
- Alat Pengukur Tekanan Air - Impeler Pump
- Alat Fogging - Alat Bantu Rescue - Baju Tahan Api
- Tabung APAR Jenis Powder
Sumber:Subag Umum dan Kepegawaian, 2017
Tabel 2.2.3
Alat Olah Raga
NO NAMA BARANG Volume Satuan JUMLAH
1 Alat Fitness 2 Unit
2 Meja Tennis 5 Set
3 Peralatan Volley 1 Set
Sumber:Subag Umum dan Kepegawaian, 2019.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan
Bencana Kota Bandung.
Tingkat capaian kinerja OPD berdasarkan sasaran/target Rencana Strategis OPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan OPD dan/atau indikator lainnya seperti SDG’s atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah di jabarkan dalam tabel 2.3
Dapat kami jelaskan evaluasi capaian kinerja SKPD tahun 2013 – 2018 mengalami revisi, sebelum revisi capaian kinerja sebanyak 3 (tiga) indikator, hal ini belum mewakili hasil kinerja Bidang Tugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung sebagaimana Tupoksi yaitu pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, Penanggulangan Bencana, sarana prasarana dan kesekretariatan untuk itu dilakukan revisi capaian kinerja menjadi sebanyak 5 (lima) indikator, yang mewakili bidang pelayanan yang ada, adapun hasil revisi sebagai berikut:
Pencapaian Kinerja Pelayanan
Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung
2013 - 2018
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Target IKK Target Indi kator Lain nyaTarget Renstra Perangkat Daerah
Tahun Ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 1. Persentase kelurahan siaga kebakaran dan bencana lainnya % 10 16.56 19.87 23.18 30.46 9.93 17.88 20,52 23,18 30.46 99,3 108 103, 27 100 100 2. Tingkat waktu tanggap (response time rate) Menit 20 15 15 15 15 15.26 14.20 14,70 12.26 13.05 76,3 94,7 102,04 122,34 114,9 3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Angka - 65 70 75 81.26 59.10 66.13 72,86 75.09 81.28 - 101,7 104,08 100,1 100,02 4. Nilai evaluasi AKIP Angka 60 65.1 70 75.1 77 59.10 60.30 - - - 98,5 92,6 - - - 5. Prosentase penurunan temuan BPK/Inspektorat % ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. - - - - - - - -
Berdasarkan penyajian Tabel TC.2.3, dapat gambarkan potensi pelayanan OPD ditinjau dari kinerja pelayanan periode sebelumnya sesuai dengan penetapan IKU Review, sebagai berikut :
2.3.1. Persentase kelurahan siaga kebakaran dan bencana lainnya.
Kelurahan Siaga merupakan salah satu parameter dalam Standar Pelayanan sub urusan kebakaran dan sub urusan bencana. Target yang harus dicapai pada tahun 2018 adalah 100 % atau 151 kelurahan di Kota Bandung. Parameter ini di tetapkan mulai tahun 2016 hasil review dengan Kemenpan-RB RI.
Faktor pertimbangan jumlah target, bahwa parameter ini merupakan parameter baru dan untuk mencapai target tersebut dilaksanakan secara bertahap pada masyarakat, karena :
1.
setiap kelurahan sudah memiliki Satwankar, gober dan Siskamling.2.
memerlukan swadaya dan partisipasi masyarakat untuk memenuhi fasilitas teknis operasional.Dalam rangka peningkatan kualitas Kelurahan Siaga, dilaksanakan sosialisasi dan evaluasi guna mengakselerasi pencapaian target Kelurahan Siaga pada tahun 2018, yang bertujuan memotivasi
masyarakat untuk
mau
berubah dan sadar melakukan aksi penanggulangan dini terhadap lingkungan dari bahaya kebakaran dan bencana.Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan Dapat dijelaskan bahwa peran serta masyarakat diberikan wadah sebagai Satuan Relawan Kebakaran (Satwankar).
Satwankar merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam rangka mengatasi ancaman bahaya kebakaran dan bagian dari pelayanan pemadaman kebakaran pada lingkungan padat hunian, rumah susun dan pasar.
Fungsi utama Satwankar adalah memberikan informasi kejadian kebakaran kepada Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana serta melakukan pemadaman dini sebelum petugas datang ke tempat terjadinya kebakaran. Satwankar juga dibentuk dari masyarakat profesi dan forum komunikasi. Masyarakat profesi terdiri dari orang perorangan dan atau badan yang mempunyai profesi terkait dengan disiplin pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Sedangkan Forum Komunikasi merupakan gabungan dari
asosiasi profesi dan tokoh masyarakat. Masing-masing mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal upaya untuk membantu Dinas Kebakaran. Tindakan konkrit Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana yaitu Pembinaan, menyebarkan brosur dan menyampaikan surat edaran pada OPD kewilayahan, Satwankar, Masyarakat Profesi dan Forum komunikasi pada saat terjadi kebakaran, untuk :
1. Melaporkan kejadian kebakaran dengan cepat tanpa menunggu api besar dan tak terkendali. Pelayanan kebakaran tidak dipungut biaya; 2. Bantuan mamadamkan api pada tahap awal, karena bila upaya ini gagal
api dapat membesar;
3. Bantuan kelancaran jalan dengan cara : menepi dan memberi kelancaran akselerasi mobil PMK, membuka portal/penghalang jalan bagi unit mobil PMK dan membantu meletakkan barang-barang yang akan evakuasi;
4. Bantuan informasi mengenai obyek yang terbakar, asal api, adanya orang yang terperangkap api dan macam-macam benda yang terbakar; 5. Bantuan memutuskan aliran listrik bersama-sama petugas PLN bila
kebakaran membesar.
Kelurahan siaga sesuai target tahun 2018, diukur dengan komponen keberadaan fasilitas dan program kerja terhadap 151 Kelurahan, sebagai berIkut :
NO KOMPONEN ADA NILAI TIDAK ADA KETERANGAN
1 Struktur Organisasi 100 0 Baik
2 APAR 45 0 Kurang
3 APAB 13.89 86.11 Kurang
4 Pelatihan 75 0 Baik
5 Piket siaga/ Pos
Siskamling
100 0 Baik
Berdasarkan hasil pengukuran dengan cara check list komponen kelengkapan Kelurahan siaga yang sudah terbentuk menunjukan bahwa rata-rata komponen; organisasi, SDM, pelaksanaan tugas pos mendapat nilai baik sedangkan komponen fasilitas rata-rata yang telah memiliki fasilitas alat sederhana proteksi penanggulangan kebakaran dan bencana masih kurang. Aktivitas organisasi telah melaksanakan piket siaga dipadukan dengan tugas siskamling secara bergantian sesuai dengan jadwal. Secara kumulatif kelurahan siaga mulai periode tahun 2013 – 2018 telah terbentuk sebanyak 151 Kelurahan atau sebesar 100 %.
2.3.2. Tingkat waktu tanggap (response time rate)
Indikator respon waktu tanggap dikenal dengan Response Time Rate adalah total waktu yang dihitung dari saat berita kebakaran dan bencana diterima, pengiriman pasukan dan sarana pemadam kebakaran dan bencana ke lokasi kejadian sampai dengan kondisi siap untuk melaksanakan operasi penanggulangan (biasa ditandai dengan keluarnya air / penyemprotan air pertama dan penyelamatan). Indiaktor ini termasuk dalam indikator SPM. Target Tingkat waktu tanggap (response time rate) yang harus dicapai tahun 2017 sebesar ≤ 15 menit. Realisasi capaian pada tahun 2018 over target sebesar rata-rata per tahun sebesar 12,26 menit atau 122.28 %.
Factor penunjang yang terkait dengan capaian target Response time, diukur dengan membandingkan komponen penunjang antara tahun 2016 dan 2017, sebagi berikut :
NO KOMPONEN 2016 2018
1 Emergency call manual aplikasi
2 Jumlah UPT 2 4
3 Jumlah Pasukan 103 323
2.3.3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah Data Informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan public dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
Kegiatan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung sehingga merupakan gambaran tentang kinerja pelayanan serta untuk mengetahui perbandingan antara harapan dan kebutuhan masyarakat dalam memperoleh pelayanan.
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) berdasarkan keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara nomor kep/25/m.pan/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat, dan dalam pelaksanaannya kerjasama dengan tenaga ahli dalam bidangnya. Hasil pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat pada tahu 2019 Triwulan I secara umum dikategorikan baik dengan nilan IKM 81,30 dan masuk mutu pelayanan B.
Adapun rincian 4 aspek yang dinilai sebagai berikut :
a. Aspek evakuasi kebakaran masuk dalam kategori BAIK yaitu dengan nilai IKM sebesar 81,31
b. Aspek penyelamatan masuk kategori BAIK yatu dengan nilai IKM sebesar 81,31
c. Aspek penanggulangan bencana masuk dalam kategori BAIK, yaitu dengan nilai IKM sebesar 81,31
d. Aspen Pelayanan masuk dalam kategori BAIK, yaitu dengan nilai IKM sebesar 81,28
e. Aspek penyuluhan masuk dalam kategori BAIK, yaitu dengan nilai IKM sebesar 81,28
Tabel TC.24
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung 2014-2018
Uraian Anggaran pada tahun ke Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2,035,313,800 2.128.041.332 3.136.218.874 4.279.463.688 3.900.293.589 2,035,623,216 2,039,039,386 2.783.301.881 3.663.646.931 3.535.381.560 1.000 0.958 0.887471 0.856 0.906 3.004.749.191 2.811.398.594 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2,864,286,000 3.087.619.470 2.575.202.046 269.031.286 2.912.337.947 1,916,789,390 3,060,683,420 2.210.151.141 269.031.286 738.072.830 0.669 0.991 0.858244 1 0.253 3.546.174.199 1.638.945.613 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 880,550,000 969.260.000 992.650.000 932.299.800 929.500.000 673,929,850 959,730,000 916.462.000 932.299.800 915.321.000 0.765 0.990 0.923248 1 0.984 1.005.212.510 879.548.530 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 464,100,000 259.120.000 254.720.000 - 3.463.656.000 253,282,000 243,148,750 231.162.290 - 3.433.825.000 0.545 0.938 0.907515 - - 1.250.481.750 1.040.354.510 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 61,308,700 19.800.000 21.800.000 - - 21,692,413 19,002,100 15.038.700 - - 0.353 0.959 0.689849 - - 67.643.932 18.577.738 Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban bencana Alam NA NA NA 235.880.000 1.659.205.625 NA NA NA 187.135.000 1.491.720.250 NA NA NA 0.793 0.899 973.594.475 839.427.625 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 14,754,441,500 11.901.482.754 20.057.461.991 15.848.181.009 9.199.289.279 14,314,218,531 11,790,679,893 18.609.477.263 15.848.181.009 8.659.503.365 0.970 0.990 0.927808 1 0.941 15.398.703.213 13.844.412.012
Berdasarkan penyajian Tabel TC.24 dapat digambarkan potensi pelayanan SKPD ditinjau dari kinerja pelayanan periode sebelumnya. sebagai berikut :
1. untuk Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur untuk tahun Anggaran 2018 rasio antara Realisasi Anggaran dan Pagu Anggaran terdapat rasio 0.253. Anggaran tersebut diproyeksikan untuk Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor, tetapi bertepatan juga dengan penggunaan Sistem Informasi Perencanaan Anggaran (SIRA), sehingga untuk proses memasukan rincian belanja kegiatan belum familiar, seperti untuk proses pekerjaan Konstruksi kegiatan Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor tidak dapat menemukan rincian Belanja untuk pengadaan Jasa Konsultan untuk kegiatan yang dimaksud yang pada akhirnya proses pelaksanaan kegiatan tidak dapat direalisasikan.
2. Untuk Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan rasio antara Realisasi Anggaran dan Pagu Anggaran terdapat rasio 0.353 untuk tahun anggaran 2014 tersebut diproyeksikan untuk membayar honorarium tenaga penyusun laporan program dan keuangan. Tetapi karena pembayaran honorarium tersebut duplikasi dengan tugas pokok dan fungsi, maka anggaran dalam kegiatan tersebut dikurangi sebagai bentuk efisiensi dan menghindari temuan.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD
Secara sistematis dan berjenjang Rencana Strategis Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, terkait pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 Provinsi Jawa Barat, yang tertuang pada :
Misi-3 yaitu : “Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan
Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah “
dengan Sasaran “Transportasi juara, logistic juara, gerbang desa juara,
kota juara, pantura juara, Pansela juara dan energi juara”.
Disamping itu Rencana Strategis Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung penyusunannya berpedoman pada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 18 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata