• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP

Dalam dokumen RPJPD 2005-2025 Deli Serdang (Halaman 7-151)

Pasal 5

(1) RPJP Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

- vi -

(2) RPJP Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM Daerah yang memuat Visi, Misi dan Program Kepala Daerah.

BAB IV

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 6

(1) Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah.

(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi

pengendalian terhadap :

a. kebijakanperencanaan pembangunan daerah; dan

b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah.

(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi evaluasi terhadap :

a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan c. hasil rencana pembangunan daerah.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 7

(1) Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk menghindarkan kekosongan rencana pembangunan daerah pada masa transisi, seperti peralihan periode kepemimpinan maka RPJMD lama diacu oleh pemerintahan kepala daerah baru terpilih selama belum ada RPJMD baru.

(2) RPJMD sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

- vii - BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Deli Serdang.

Ditetapkan di Lubuk Pakam Pada tanggal 24 Mei 2010

BUPATI DELI SERDANG,

dto,

Drs. H. AMRI TAMBUNAN

Diundangkan di Lubuk Pakam Pada tanggal 24 Mei 2010

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

Drs. H. AZWAR S.M.Si PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 19530112 197601 1 002

- viii - PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG NOMOR 3 TAHUN 2010

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2005-2025

I. PENJELASAN UMUM

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Deli Serdang disusun berpedoman pada RPJPD Provinsi Sumatera Utara dan RPJP Nasional, dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan daerah Kabupaten Deli Serdang. Dokumen ini bersifat visioner yang memuat hal-hal mendasar, dan arahan secara garis besar sehingga memberi keleluasaan yang cukup bagi penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan oleh penyelenggara pembangunan di daerah.

Pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005-2025 merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya. Dalam duapuluh tahun mendatang sangat penting dan mendesak bagi masyarakat Kabupaten Deli Serdang untuk melakukan penataan kembali berbagai langkah-langkah, antara lain bidang pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, lingkungan hidup dan kelembagaannya sehingga mempunyai posisi yang sejajar dan daya saing yang kuat di tingkat nasional, regional dan global.

RPJPD Kabupaten Deli Serdang digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan RPJMD. Dalam penyusunan RPJMD sesuai dengan visi, misi dan program kepala daerah terpilih secara langsung oleh rakyat. RPJMD memuat strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program SKPD, serta kebijakan keuangan daerah.

Tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya Peraturan Daerah RPJPD Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005-2025 adalah untuk : a) mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan dalam pencapaian kebijakan umum daerah, b) menjamin

- ix -

terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah, c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, d) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efekif, berkelanjutan dan e) mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6

Yang dimaksud dengan :

Pengendalian oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk program dan/atau kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

- x -

Pengendalian oleh Bappeda meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah.

Evaluasi oleh Bappeda meliputi :

penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana pembangunan daerah, dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah; dan menghimpun, menganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala SKPD dalam rangka pencapaian rencana pembangunan daerah.

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas

- xi -

KATA PENGANTAR

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Deli Serdang ini disusun dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Sumatera Utara dan Nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Deli Serdang ini adalah merupakan laporan yang berisikan Visi, Misi, Tantangan, Ancaman, Peluang dan Kegiatan Ekonomi, Potensi Pengembangan, persoalan pengembangan dan tahapan pembangunan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Yang mana dalam buku ini masih banyak ditemui .kekurangan, kami minta masukan untuk melengkapinya.

Diharapkan dokumen ini selain berguna untuk penyusunan RPJMD, juga bermanfaat bagi pembangunan Kabupaten Deli Serdang yang akan datang.

Akhirnya kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan buku ini kami ucapkan terima kasih. Semoga dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Lubuk Pakam, Desember 2006

Tim Penyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Deli Serdang

- xii -

DAFTAR ISI

Halaman

Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005-2025 .... i

Penjelasan atas Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005-2025 ... viii

Kata Pengantar ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xvii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 2

1.3. Landasan Hukum ... 3

1.4. Hubungan RPJPD Kabupaten Deli Serdang Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ... 5

1.5. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II : KONDISI, ANALISIS DAN PREDIKSI KONDISI UMUM KABUPATEN DELI SERDANG ... 10

2.1. Kondisi dan Analisis ... 10

2.1.1. Kondisi Umum ... 10

2.1.2. Kondisi Geomorfologi dan Lingkungan Hidup ... 10

2.1.2.1. Kondisi Geomorfologi Wilayah Kabupaten Deli Serdang ... 10

2.1.2.2. Kondisi Lingkungan Hidup di Wilayah Kabupaten Deli Serdang ... 14

2.1.2.3. Permasalahan Geomorfologi ... 16

2.1.2.4. Permasalahan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam ... 18

2.1.2.5. Capaian / Keberhasilan ... 23

- xiii -

2.1.2.7. Prediksi Kondisi Geomorfologi dan Lingkungan

Hidup ... 35

2.1.3. Demografi ... 36

2.1.3.1. Kondisi Kependudukan ... 36

2.1.3.2. Permasalahan Kependudukan ... 41

2.1.3.3. Proyeksi Peluang dan Ancaman ... 42

2.1.3.4. Proyeksi Permasalahan ... 43

2.1.3.5. Proyeksi Keberhasilan ... 44

2.1.3.6. Prediksi Kondisi Demografi Deli Serdang ... 44

2.1.4. Ekonomi dan Sumber Daya Alam ... 47

2.1.4.1. Ekonomi ... 47

2.1.4.2. Sumber Daya Alam ... 54

2.1.4.3. Permasalahan ... 58

2.1.4.4. Capaian/Keberhasilan ... 58

2.1.4.5. Analisis ... 59

2.1.4.6. Prediksi Kondisi Ekonomi dan Sumber Daya Alam .. 65

2.1.5. Sosial Budaya dan Politik ... 65

2.1.5.1. Permasalahan ... 66

2.1.5.2. Capaian / Keberhasilan ... 68

2.1.5.3. Analisis ... 68

2.1.5.4. Prediksi Kondisi Sosial Budaya dan Politik ... 70

2.1.6. Kondisi Pendidikan ... 70

2.1.6.1. Permasalahan ... 73

2.1.6.2. Capaian / Keberhasilan ... 73

2.1.6.3. Analisis ... 74

2.1.6.4. Prediksi Kondisi Pendidikan ... 76

2.1.7. Kondisi Pembangunan Kesehatan di Deli Serdang ... 77

2.1.7.1. Permasalahan ... 77

2.1.7.2. Keberhasilan / Capaian ... 77

2.1.7.3. Proyeksi Ancaman dan Permasalahan ... 78

2.1.7.4. Prediksi Kondisi Kesehatan ... 79

2.1.8. Prasarana dan Sarana ... 79

- xiv -

2.1.8.1.1. Permasalahan Jaringan Jalan ... 80

2.1.8.1.2. Pencapaian / Keberhasilan ... 80

2.1.8.1.3. Proyeksi Peluang ... 81

2.1.8.1.4. Prediksi Sarana Jalan ... 81

2.1.8.2. Sarana Irigasi ... 81

2.1.8.2.1. Permasalahan ... 82

2.1.8.2.2. Pencapaian / Keberhasilan ... 82

2.1.8.2.3. Proyeksi Peluang ... 83

2.1.8.2.4. Prediksi Sarana Irigasi ... 83

2.1.8.3. Pengadaan Air Bersih ... 83

2.1.8.3.1. Permasalahan ... 84

2.1.8.3.2. Pencapaian / Keberhasilan ... 85

2.1.8.3.3. Proyeksi Peluang ... 85

2.1.8.3.4. Prediksi Pengadaan Air Bersih ... 86

2.1.8.4. Pengelolaan Sanitasi ... 86

2.1.8.4.1. Permasalahan ... 86

2.1.8.4.2. Pencapaian / Keberhasilan ... 87

2.1.8.4.3. Proyeksi Peluang ... 87

2.1.8.4.4. Prediksi Pengolahan Sanitasi ... 87

2.1.8.5. Pos dan Telekomunikasi ... 88

2.1.8.5.1. Permasalahan ... 88

2.1.8.5.2. Pencapaian / Keberhasilan ... 88

2.1.8.5.3. Proyeksi Peluang ... 88

2.1.8.5.4. Prediksi Pos dan Telekomunikasi ... 89

2.1.9. Pemerintahan ... 89

2.1.9.1. Permasalahan di Bidang Pemerintahan ... 90

2.1.9.2. Capaian / Keberhasilan ... 91

2.1.9.3. Proyeksi Peluang ... 91

2.1.9.4. Proyeksi Ancaman dan Permasalahan ... 91

2.1.9.5. Prediksi Bidang Pemerintahan ... 91

2.2. Prediksi Kondisi Umum Kabupaten Deli Serdang ... 92

2.2.1. Prediksi Kondisi Geomorfologi dan Lingkungan Hidup ... 92

- xv -

2.2.3. Prediksi Kondisi Ekonomi dan Sumber Daya Alam ... 97

2.2.3.1. Prediksi Kondisi Ekonomi ... 97

2.2.3.2. Prediksi Kondisi Sumber Daya Alam dan Lingkungan ... 98

2.2.4. Prediksi Kondisi Prasarana dan Sarana ... 99

2.2.5. Prediksi Kondisi Pemerintahan ... 101

BAB III : VISI, MISI DAN ARAH PEMBANGUNAN KABUPATEN DELI SERDANG ... 106

3.1. Visi ... 106

3.2. Misi Pembangunan Kabupaten Deli Serdang ... 107

3.3. Arah Pembangunan Kabupaten Deli Serdang ... 108

3.3.1. Mewujudnya masyarakat Deli Serdang yang Berdaya Saing .. 109

3.3.2. Meningkatkan Kemandirian Pangan melalui Optimalisasi dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kelautan ... 111

3.3.3. Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance), bersih (clean governance), berwibawa dan bertanggung jawab ... 112

3.3.4. Memperkuat perekonomian daerah berbasis keunggulan wilayah menuju keunggulan kompetitif ... 113

3.3.5. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan Beradab ... 116

3.3.6. Meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung pertumbuhan perekonomian sesuai dengan kebijakan pengelolaan Tata Ruang ... 116

3.3.7. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial masyarakat melalui penyediaan kebutuhan dasar masyarakat ... 118

3.4. Tahapan dan Prioritas Pembangunan Jangka Panjang ... 118

3.4.1. RPJMD Ke-1 (2005-2009) ... 119

3.4.2. RPJMD Ke-2 (2009-2014) ... 120

3.4.3. RPJMD Ke-3 (2015-2020) ... 121

- xvi -

3.5. Peranan Sub-Wilayah Pembangunan ... 124

3.5.1. Rencana Sistem Perkotaan ... 124

3.5.2. Sistem Pusat Pelayanan Perdesaan ... 128

- xvii -

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.2. : Perkembangan dan Distribusi Penduduk Deli Serdang 1995 – 2004 ... 32 2.3. : Jumlah Penduduk Deli Serdang Menurut Kelompok Umur, 2000 – 2004 ... 34 2.4. : Perkembangan Tingkat Pengangguran di Deli Serdang, 2000 – 2005 ... 35 2.5. : Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Dirinci Per Kecamatan

2004 – 2015, 2015 – 2025 ... 40 2.6. : Perkembangan Produk Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Deli Serdang

Harga Berlaku Periode 2000 – 2005 (Rp. x 1.000.000) ... 43 2.7. : Perkembangan Produk Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Deli Serdang

Dalam Harga Konstan 2000 Tahun 2000 – 2005 (Rp. x 1.000.000) ... 44 2.8. : Perkembangan Deflektor Produk Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Deli

Serdang Periode 2000 – 2005 (Rp x 1000.1000) ... 45 2.9. : Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja dan Pengangguran di Kabupaten Deli

Serdang ... 47 2.10. : Realisasi Penerimaan Daerah Otonom Kabupaten Deli Serdang,

2001 – 2004 ... 50 2.11. : Realisasi Belanja Daerah Otonom Kabupaten Deli Serdang, 2001-2004

(Rp.x 1.000) ... 51 2.12. : Prakiraan Kondisi Morfologi dan Lingkungan Deli Serdang 2025 ... 90 2.13. : Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Dirinci Per Kecamatan

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli Serdang adalah merupakan Daerah Kesultanan Deli dan Serdang. Kesultanan Deli berkedudukan di Medan dan Kesultanan Serdang berkedudukan di Perbaungan. Kedua wilayah kesultanan tersebut adalah masuk dalam Keresidenan Sumatera Timur. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, kekuasaan Sultan berakhir dan sistem pemerintahan kesultanan pun berakhir dan Kesultanan Deli dan Serdang dijadikan menjadi Kabupaten Deli Serdang dengan ibukotanya Medan. Luas wilayah Kabupaten Deli Serdang pada saat itu adalah sekitar 6.589,65 km2.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom di dalam lingkungan Propinsi Sumatera Utara ditetapkan bahwa Medan menjadi daerah Kotamadya dengan daerah administrasi 15.130 ha, sehingga luas wilayah administrasi Kabupaten Deli Serdang berkurang menjadi 6.438,35 km2. Walaupun Medan berubah menjadi daerah otonom yakni Kotamadya namun ibukota Kabupaten Deli Serdang ditetapkan masih di Medan. Pada tahun 1974 Kotamadya Medan mengalami perluasan dari 15.130 ha menjadi 26.150 ha sehingga wilayah administrasi Kabupaten Deli Serdang berkurang lagi dan menjadi 6.328,15 km2, namun ibukota Kabupaten Deli Serdang masih tetap di Medan. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1984 ditetapkan bahwa ibukota Kabupaten Deli Serdang adalah Lubuk Pakam, dan sejak tanggal 1 Maret 1984 ibukota Kabupaten Deli Serdang adalah Lubuk Pakam. Pada Tahun 1979 wilayah administrasi Kotamadya Tebing Tinggi diperluas dan pada tahun 1987 wilayah administrasi Kotamadya Binjai diperluas. Perluasan kedua wilayah administrasi tersebut mengambil sebagian daripada wilayah administrasi Kabupaten Deli Serdang sehingga luas wilayah Deli Serdang menjadi berkurang dan menjadi 4.397,94 km2. Selanjutnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Sumatera Utara maka Kabupaten Deli Serdang resmi dimekarkan menjadi 2 wilayah Kabupaten yakni “Kabupaten Deli Serdang” dengan 22 kecamatan dan “Kabupaten Serdang Bedagai” dengan 11 kecamatan. Dengan dilakukannya pemekaran tersebut maka luas wilayah administrasi Kabupaten Deli Serdang kini menjadi 2.497,72 km2

atau 249.772 ha.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah disingkat dengan RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu kepada RPJP Nasional dan RPJPD Propinsi Sumatera Utara. RPJPD Kabupaten Deli Serdang disusun dengan tahapan dan langkah-langkah sebagai berikut :

2

a. Tahap pertama : Penyiapan Rancangan RPJP Daerah Kabupaten/Kota untuk mendapatkan gambaran awal dari visi, misi dan arah pembangunan Kabupaten Deli Serdang dan selanjutnya menjadi bahasan dalam Musrenbang Jangka Panjang Daerah Kabupaten/Kota. Rancangan RPJP Daerah Kabupaten/Kota dimaksud dilampiri dengan hasil analisis yang menggambarkan kondisi umum daerah dalam periode perencanaan 20 tahun kedepan, sebagai bahan masukan bagi para pemangku kepentingan (stake holder) pembangunan merumuskan dan menyepakati visi, misi, dan arah pembangunan daerah.

b. Tahap kedua : Penyelenggaraan Musrenbang Jangka Panjang Daerah Kabupaten/Kota yakni merupakan forum konsultasi dengan para pemangku kepentingan pembangunan untuk membahas visi, misi dan arah pembangunan yang telah disusun, dibawah koordinasi Kepala Bappeda dan untuk mendapatkan komitmen para pemangku kepentingan pembangunan yang menjadi bahan masukan dalam penyempurnaan Rancangan RPJP Daerah Kabupaten/Kota. c. Tahap ketiga : Penyusunan rancangan akhir RPJP Daerah Kabupaten/Kota yakni merupakan

tanggung jawab Kepala Bappeda dengan bahan masukan utama hasil Musrenbang Jangka Panjang Daerah. Rancangan akhir ini disampaikan kepada Kepala Daerah dan selanjutnya diproses untuk ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

d. Tahap keempat : Penetapan Peraturan Daerah Tentang RPJP Daerah. Untuk memenuhi perundang-undangan yang berlaku, maka RPJP Daerah Kabupaten/Kota dilakukan, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah penetapan RPJP Daerah Provinsi. Dengan demikian RPJP Daerah Kabupaten/Kota merupakan dokumen perencanaan jangka panjang daerah yang menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Sejak berakhirnya era orde baru, Republik Indonesia tidak mempunyai dokumen rencana jangka panjang dan atau jangka menengah seperti Repelita ketika itu. Pembangunan Jangka Panjang Nasional Pertama berakhir pada tahun 1993. Untuk melanjutkan keberhasilan pembangunan jangka panjang pertama dan sekaligus mempertahankan momentum pembangunan yang ada, dirumuskan rencana pembangunan jangka panjang kedua. Upaya perwujudan sasaran pembangunan jangka panjang kedua tersebut terhenti akibat krisis ekonomi yang melumpuhkan perekonomian nasional pada tahun 1997. Pembangunan yang dilaksanakan tanpa rancangan yang terarah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini telah memberikan pelajaran yang berharga bagi bangsa dan negara ini, dimana hampir disetiap daerah mulai terasa adanya penurunan tingkat kehandalan pelayanan infrastruktur publik dan arah kebijakan pembangunan tidak jelas dan cenderung berubah-ubah. Kondisi politik di Negara Republik Indonesia sejak dimulainya krisis multi-dimensi pada pertengahan tahun 1997 yang

3

lalu memang tidak memungkinkan penyelenggara negara ini untuk membuat perencanaan pembangunan jangka panjang maupun jangka menengah, karena konsep pembangunan yang harus dijalankan adalah konsep pembangunan jangka pendek yakni penanggulangan krisis yang bersifat darurat.

Secara perlahan-lahan, kondisi sosial-politik dan keamanan negara telah mulai berangsur membaik. Walaupun kondisi krisis ekonomi belum sepenuhnya teratasi, namun kondisi lingkungan sudah mulai kondusif sehingga untuk mengisi kekosongan rencana pembangunan nasional selama ini maka diundangkanlah Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang mengamanatkan agar pemerintahan di setiap tingkatan wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang atau RPJP yang semuanya bermuara pada perwujudan RPJP Nasional.

Penyusunan RPJP dimaksudkan agar penyelenggaraan pembangunan di setiap tingkatan pemerintahan terarah dan mempunyai target pencapaian (visi dan misi) yang jelas dalam kurun waktu 20 tahun ke depan. Selanjutnya, tujuan penyusunan RPJP Daerah Kabupaten Deli Serdang adalah untuk dijadikan sebagai arah kebijakan pembangunan Kabupaten Deli Serdang untuk periode 20 tahun ke depan dan sebagai acuan dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD Kabupaten Deli Serdang.

1.3. Landasan Hukum

Dalam rangka pengintegrasian perencanaan pembangunan Daerah dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, seluruh Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah.

Adapun dasar hukum dalam penyusunan RPJPD adalah :

1. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten didalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

4

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

5

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);

15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 12);

16. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 050/2020/Sj Tanggal 11 Agustus 2005 Perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah;

.

1.4. Hubungan RPJPD Kabupaten Deli Serdang Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan oleh karena itu maka RPJPD Kabupaten Deli Serdang harus disusun sedemikian rupa sehingga sejalan dengan RPJP Nasional, RPJPD Propinsi Sumatera Utara, Rencana Tata Ruang Nasional serta arahan-arahan pokok Rencana Tata Ruang Mebidangro dan Rencana Tata Ruang Propinsi Sumatera Utara. Dalam 20 tahun mendatang, Indonesia akan menghadapi persaingan dan ketidakpastian global yang makin meningkat, jumlah penduduk yang makin banyak, dan dinamika masyarakat yang makin beraneka ragam, Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Nasional, perlu diteruskan hasil-hasil pembangunan yang sudah dicapai, permasalahan yang sedang dihadapi dan tantangannya ke depan ke dalam suatu konsep pembangunan jangka panjang, yang mencakup berbagai aspek penting kehidupan berbangsa dan bernegara, yang akan menuntun proses menuju tatanan kehidupan masyarakat dan taraf pembangunan yang hendak dicapai.

Dari sisi eksternal secara pasti persaingan global akan semakin kuat berpengaruh pada pembangunan nasional pada masa yang akan datang. Perekonomian nasional akan menjadi lebih terbuka yang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan daerah-daerah di Indonesia, termasuk daerah Kabupaten Deli Serdang. Sejak tahun 2003, AFTA telah diberlakukan secara bertahap di lingkup negara-negara ASEAN, dan perdagangan bebas akan berlangsung sepenuhnya mulai tahun 2008. Selanjutnya mulai tahun 2010 perdagangan bebas di seluruh wilayah Asia Pasifik akan dilaksanakan. Dalam kaitan itu, tantangan bagi daerah-daerah adalah menyiapkan diri menghadapi globalisasi perekonomian untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal sekaligus mengurangi kerugian dari persaingan global melalui pengelolaan sumber daya yang efisien dan efektif. Oleh karena itu identifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang dimiliki oleh daerah Kabupaten Deli Serdang sangat penting dilakukan berdasarkan potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan agar dapat memanfaatkan keunggulan yang terdapat di Kabupaten

6

Deli Serdang; dan keunggulan tersebut dimanfaatkan untuk membawa masyarakat Deli Serdang secara keseluruhan menjadi masyarakat yang maju, adil, dan makmur.

Sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pembangunan dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Secara nasional, peranan sumber daya alam dapat dilihat dari sumbangannya terhadap PDRB yang pada tahun 2002 mencapai 24,8 persen dan penyerapan tenaga kerja mencapai 48 persen. Namun, di lain pihak keberlanjutan atas ketersediaannya sering diabaikan sehingga daya dukung lingkungan menurun dan ketersediaan sumber daya alam menipis. Dalam 20 tahun mendatang diperkirakan Indonesia akan mengalami krisis air, krisis pangan, dan krisis energi. Ketiga ancaman krisis ini menjadi tantangan nasional jangka panjang yang harus diantisipasi secara dini agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat dan bangsa. Ancaman krisis air disebabkan oleh memburuknya kondisi hutan akibat deforestasi yang meningkat pesat, yaitu dari 1,6 juta hektar pada periode 1985-1997 menjadi 2,1 juta hektar pada periode 1997-2001. Deforestasi ini disebabkan oleh peralihan fungsi kawasan hutan menjadi pemukiman, perkebunan, perindustrian, dan pertambangan; terjadinya kebakaran hutan; serta makin meningkatnya illegal logging. Berkurangnya kawasan hutan selanjutnya menyebabkan terganggunya kondisi tata air. Gejala ini terlihat dari berkurangnya ketersediaan air tanah terutama di daerah perkotaan, turunnya debit air waduk dan sungai pada musim kemarau yang mengancam pasokan air untuk pertanian dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga air (PLTA), membesarnya aliran permukaan yang mengakibatkan meningkatnya ancaman bencana banjir pada musim penghujan. Sementara itu, laju kebutuhan air terus bertambah diperkirakan rata-rata sebesar 10 persen pertahun. Berkurangnya luas hutan juga berdampak pada berkurangnya keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, yang mempunyai potensi untuk pengembangan jasa-jasa lingkungan dan diversifikasi pangan.

Dalam dokumen RPJPD 2005-2025 Deli Serdang (Halaman 7-151)

Dokumen terkait