• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Kesimpulan

Setelah mempelajari dan meneliti pondok pesantren Anak-anak Muhyiddin kelurahan Gebang Putih kecamatan Sukolilo kota Surabaya yang berkenaan dengan sejarah dan perkembangannya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pondok pesantren Anak-anak Muhyiddin kelurahan Gebang kecamatan

Sukolilo kota Surabaya didirikan oleh K.H. Achmad Thobib tahun 1990. Pondok pesantren ini mulai dibangun tahun 1990 namun baru diresmikan pada 1994. Pondok pesantren ini diberi nama pondok pesantren anak-anak Muhyiddin oleh KH. Achmad Thobib. Arti dari kata Muhyiddin sendiri adalah menghidup-hidupkan agama Islam. Harapannya dengan adanya pondok pesantren ini nantinya dapat menghidup-hidupkan atau mensyiarkan agama Islam dengan cara berdakwah melalui al-Qur’an yang menjadi ciri khas dari pondok pesantren anak-anak Muhyiddin Gebang Putih Sukolilo Surabaya

2. Pondok pesantren anak-anak Muhyiddin merupakan lembaga pendidikan

Islam yang mempunyai berbagai aktivitas yang menjadi suatu kebutuhan pesantren untuk menjaga eksistensi pesantren dan masyarakat. Adapun bentuk aktivitas yang terdapat di pondok pesantren anak-anak Muhyiddin meliputi bidang keagamaan diantaranya Kajian Tafsir Jalalain, Manaqib,

74

Istighatsah, Diba’iyah, Mudarosah, Haul, peringatan hari besar Islam,

Khotmil Qur’an bil ghoib, wisata religi dan ziarah. Bidang kesenian

diantaranya seni kaligrafi (khot), seni Qiro’atil Qur’an, dan seni Hadrah al-

Banjari dan Nasyid. Bidang ekonomi meliputi koperasi pondok pesantren Anak-anak Muhyiddin. Bidang sosial meliputi pelatihan, kerja bakti, bakti sosial, santunan dan beasisiwa anak yatim, .

3. Perkembangan pada bidang pembangunan yaitu tahap pertama

pembangunan pondok pesantren ini hanya terdiri dari 9 kamar asrama putra. Tahap kedua tahun 1992 dilanjutkan dengan membangun WC/kamar mandi dilantai 1 dan Aula 1, 2 di lantai 2 dan 3. Tahap ketiga tahun 1994-1995 dilanjutkan pembangunan Asrama putra dan putri. Kemudian tahun 2001 dibangun Aula Serbaguna di halaman depan pondok. Pada periode awal (masa kepemimpinan K.H. Ali Sirojuddin Thobib) pengajaran al-Qur’an masih menggunakan metode turutan/al-Baghdadi yang membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya. Pada periode ini didirikan lembaga pendidikan formal yang bersifat umum yakni madrasah ibtidaiyah Muhyiddin dan mengadakan madrasah diniyah. Pada periode kedua menunjukkan adanya penghapusan serta perkembangan pengelolaan. Pada periode kedua (masa kepemimpinan H. Muhammad Hasan Badri) pengajaran al-Qur’an diganti dengan metode Qiro’ati dan mendirikan sebuah TPQ metode Qiro’ati yang menerima santri non mukim dari luar pesantren. Ustadz H. Muhammad Hasan Badri menghapus madrasah diniyah dan menggantinya dengan kajian kitab kuning agar santri tidak terbebani dengan banyaknya pelajaran dan

75

dapat lebih fokus menghafalkan al-Qur’an. Ustadz H. Muhammad Hasan Badri mendirikan asrama khusus mahasiswa. Mengingat lokasi pondok yang berdekatan dengan kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

B.Saran

Sebelum penulis mengakhiri penulisan skripsi ini perlu kami sampaikan beberapa saran dan mudah-mudahan bisa di jadikan peningkatan pelaksanaan dan peningkatan progam pendidikan.

1. Bagi pondok pesantren anak-anak Muhyiddin peneliti menyarankan agar

menambah sarana pendidikan yang luas untuk menarik minat santri agar mau belajar ilmu agama di pondok pesantren dan harus ada peningkatan pemahaman ajaran agama baik secara tekstual maupun konstektual, dengan menambah materi kitab-kitab klasik.

2. Kepada santri peneliti menyarankan untuk menata niat dan istiqomah dalam

belajar dan menghafalkan al-Qur’an agar terhindar dari kelupaan.

3. Kepada Fakultas Adab dan Humaniora, terutama pada jurusan Sejarah dan

Kebudayaan Islam, penulis mengharapkan penelitian tentang sejarah perkembangan Anak-anak Muhyiddin dapat disempurnakan dengan mengadakan penelitian lebih lanjut dan mendalam terhadap skripsi ini.

Sebagai manusia biasa peneliti memohon maaf yang sebesar-besarnya karena peneliti merasa bahwa hasil penelitian ini masih sangat sederhana dan jauh dari sempurna, Maka peniliti berharap adanya penelitian lebih lanjut. Semoga laporan yang telah dibuat ini dapat memberikan manfaat bagi semua

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrohman, Dudung. Metode Penulisan Sejarah. Surabaya: Logos Wacana Ilmu, 1996.

Abdul Fattah, Munawwir. Tradisi Orang-orang NU. Yogyakarta: PT. LKIS, 2006.

Aceh, Abu Bakar. Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf. Solo: CV Ramadhani, 1990.

Ali, Mukti. Beberapa Persoalan Agama Dewasa ini. Jakarta: Rajawali Press, 1987.

Asrohah, Harun. Pelembagaan Pesantren: Asal-Usul dan Perkembangan

Pesantren di Jawa. Jakarta: Bagian Proyek Peningkatan Informasi Penelitian dan Diklat Keagamana Departemen Agama RI, 2004.

______, Buku Dasar Pedoman Kepemimpinan dan Pengelolaan Pondok Pesantren Anak-anak Muhyiddin. Surabaya: Pondok Pesantren Anak-anak Muhyiddin, 2002.

Daulah, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan Pendidikan Islam di Indonesia.

Jakarta: Kencana, 2012.

Departemen Agama RI. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan

dan Perkembangannya. Jakarta: Departemen Agama RI, 2003.

Dhofier,Zamakhsyari. Tradisi pesantren. Yogyakarta: LP3ES, 1996.

Nizar, Samsul. Sejarah Sosial dan Dinamika Intelektual Pendidikan Islam di Nusantara. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013.

Noto Susanto, Nugroho. Masalah Penelitian Kontemporer. Jakarta: Yayasan Dayu, 1972.

Poerwodarminto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1976. Qomar, Mujammil. Pesantren dari Transformasi Metodogi Menuju Demokrasi

Institusi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002.

Rahardjo, Dawam. Pergulatan Dunia Pesantren Membangun dari Bawah.

Rofiq, Aunur. Apa Itu Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani Press, 1991.

Soekmono. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta:

KANISIUS, 1981.

Tim Penyusun. ”Statistik Daerah Kecamatan Sukolilo”. Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, 2013.

Turmudi, Endang. Perselingkuhan Kiai dan Kekuasaan. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2004.

W. AlHafidz, Ahsin. Bimbingan Praktis Menghafal al-Qur’an. Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Zaini, Wahid. Dunia Pemikiran Kaum Santri. Yogyakarta: LKPSM, 1995.

Zulaicha, Lilik. Metodologi Sejarah I. Surabaya: Fakultas Adab & Humaniora IAIN Sunan Ampel, 2005.

Sumber Internet

http://www.surabaya.go.id/berita/8224-profil-surabaya, 25 April 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota Surabaya, 25 April 2016.

“Pengarang Kitab Tafsir Jalalain”, dalam

http://kitabpedia.wordpress.com/category/biografi-ulama/jalaluddin-as-

suyuti. 07 April 2016.

Sya’roni As-Samfuriy, “Maulid ad-Diba’i al-Imam Hafidz Wajihuddin” dalam

http://pustakamuhibbin.blogspot.co.id/2014/07/maulid-ad-dibai-al-imam-

alhafidz.html, 07 April 2016

Geoku indo, “Arti dan Pengertian Letak Geografis Indonesia”, dalam http://indo geografi.blogspot.co.id/2011/11/arti-dan-pengertian-letak-geografis.html. 25 April 2016.

Wawancara

K.H. Ali Sirojuddin (Ketua pengurus pondok pesantren anak-anak Muhyiddin masa jabatan 1994-2005), Wawancara, Rungkut Surabaya, 5 April 2016. Ustadz H. Muhammad Hasan Badri, S. Pd.I (Ketua pengurus pondok pesantren

anak-anak Muhyiddin masa jabatan 2005-2015), Wawancara, Gebang

Putih Suabaya, 20 Juni 2016.

Ustadz Hakim (guru TPQ Muhyiddin), Wawancara, Gebang Putih Surabaya, 15

April 2016.

Ustadz Muhammad Munir, S. Pd.I (guru MI Muhyiddin), Wawancara, Gebang Putih Surabaya, 1 Mei 2016.

Dokumen terkait