BAB V : SIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
C. Penutup
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kekuatan, hidayah dan taufik-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Saw, penulis menyadari meskipun dalam penulisan ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun dalam penulisan ini tidak lepas dari kesalahan dan kekeliruan. Hal itu semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak demi perbaikan yang akan datang untuk mencapai kesempurnaan. Akhirnya penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Al-Imam, Al-Bukhori, Semarang: Thoha Putra
Ali, Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1995
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, Cet. 6
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. 13
, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. 7
Ariyanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Rangka KBK Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Pada Pembelajaran Optika Geometri Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cepu Tahun Ajaran 2005/2006, Semarang: Perpustakaan UNNES, 2006
Baharudin dan Esa Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008, Cet.3
Bahri Djamarah, Syaiful, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rinneka Cipta, 2002, Cet. 2
Bahri Djamarah, Syaiful, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta: Rinnneka Cipta, 2005, Cet. 2 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: Jum’anatul
’Ali-Art, 2004
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rinneka Cipta, 2009, Cet. 4
Dwi Lestari, Indri, Pendekatan Keterampilan Proses dalam Kegiatan Praktikum Berbasis Inkuiri Sub Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya sebagai Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas VIII SMP 3 Mojosongo tahun 2006/2007, Semarang: Perpustakaan UNNES, 2007
Giancoli, Dauglas C., FISIKA, terj. Yuhilza Hanum, Jakarta: Erlangga, 2001 Hadi, Amirul, dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka
, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. 8
Haryati, Mimin, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Tim Gaung Persada Press, 2007, Cet. 1
Hecht,Eugene, Physics Algebra/Trig Third Edition, United State of America: Thomson Brooks/Cole, 2003
Humizar dan Sarlem, Dunia FISIKA 2 untuk SMP kelas VII, Jakarta: Esis, 2005 Mudhofir, Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1986
Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi Karakteristik dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2001, Cet. 1
Nasirudin, dkk., Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang: Tarbiyah Press, 2007, Cet.3
Semiawan, Conny, Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992 Subagiyo, Yusuf, Pembelajaran Sains deangan Pendekatan Keterampilan Proses
untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Pada Pokok Bahasan Suhu dan Pemuaian, Semarang: Perpustakaan UNNES, 2007
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rinneka Cipta, 2003, Cet. 4
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1995, Cet. 3
, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999, Cet. 6
, dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. 5
Tim Abdi Guru, IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VII, Jakarta: Erlangga, 2007 Wijaya, Cece, Upaya Perubahan dalam Pendidikan dan Pengajaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1992
Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009, Cet. 6
1 Ahmad Afifudin Laki-laki
2 Ahmad Magfurin Laki-laki
3 Ahmad Yusuf Laki-laki
4 Ahmad Basir Laki-laki
5 Ani Fitrianingsih Perempuan
6 Ayu Anggraini Perempuan
7 Devi Aldilla Indriani Perempuan
8 Eva Ratna Sari Perempuan
9 Farida Ariyani Perempuan
10 Faril Muzahid Laki-laki
11 Irfan Maulana Laki-laki
12 Irna Fatmia Maulida Perempuan
13 Irranul Maulana Laki-laki
14 Jefri Abdul Wahid Laki-laki
15 Koko Timur P Laki-laki
16 Lailatus Sholihah Perempuan
17 Luddiana Perempuan
18 Muhamad Irwan S. Laki-laki
19 M. Amin Udin Laki-laki
20 Muhammad Esa Laki-laki
21 M. Khasan Muslimin Laki-laki
22 M. Khoirul Ma’arif Laki-laki
23 M. Tobiqullah R. Laki-laki
24 Nawafaidzun Najihah Perempuan
25 Nelli Ernawati Perempuan
26 Nisfaul Jannah Perempuan
27 Nor Faizah Perempuan
28 Nunung Oktaviani Perempuan
29 Nur Azizah Perempuan
30 Nur Rochmatun Perempuan
31 Nur Yahya Laki-laki
32 Nurul Arifin Laki-laki
33 Prasetyo Dhodhy A. Laki-laki
34 Puji Ika Sari Perempuan
35 Rokhayani Perempuan
36 Rini Maulidatul Ulum Perempuan
37 Septian Dwi Laki-laki
38 Silviatun Rohmania Perempuan
39 Siti Fatimah Perempuan
40 Suci Amalia Perempuan
41 Sulistyowati Perempuan
42 Syaifuddin Maulana Laki-laki
43 Triana Handayani Perempuan
1. Faril Muzahid 2. Koko Timur P. 3. Nur Yahya
4. Irna Fatmia Maulida 5. Ulan Dhini Rizki 6. Nawafaizatun Najihah 7. Devi Aldilla Indriani
Kelompok II 1. Nurul Arifin 2. M. Khoirul Ma’arif 3. M. Esa 4. Silviatun Rohmania 5. Ayu Anggraini 6. Vivin Andriyani 7. Uswatun Khasanah Kelompok III 1. M. Thobiqullah R. 2. Ahmad Magfurin 3. Ahmad Yusuf 4. Nor faizah 5. Nur Azizah 6. Luddiana 7. Nelli Ernawati Kelompok IV 1. Ahmad Afifudin 2. M. Amin Udin 3. P. Dhodhy Alvianto 4. Nisfaul Jannah 5. Nur Rochmatun 6. Siti Fatimah 7. Nunung Oktaviani 1. A. Basir 2. Septian Dwi 3. Irranul Maulana 4. Eva Ratna Sari 5. Farida Ariyani 6. Ani Fitrianingsih 7. Lailatus sholihah Kelompok VI 1. M. Khasan M. 2. Syaifudin Maulana 3. Irfan Maulana 4. Puji Ika Sari 5. Rokhayani 6. Suci Amalia
Kelompok VII 1. M. Irwan Safarudin 2. Jefri Abdul Wahid 3. Sulistyowati 4. Triana Handayani 5. Wiwik Anggraini 6. Rini Maulidatul Ulum
No. Nama Jenis Kelamin
1. Ahmad Mabrur L
2. Ahmad Sodikin L
3. Ahmad Taufik L
4. Aji Jamaludin Bahtiar L
5. Budi Setiawan L
6. Farid Fatimatul Khoiriyah P
7. Fatikhatur Rizkoh P 8. Henry Ningsih P 9. Isnaini Avianita P 10. Lina Yuliana P 11. Lutfi Hakim L 12. Marzuki L 13. Muhammad Husain L 14. Muhammad Fitrianto L 15. Muhammad Hanif L 16. Muhammad Yusuf L 17. Naily Sarifah P 18. Nur Afif L 19. Nur Hidayah P 20. Samsul arif L 21. Sari Kusmiwijaya P
22. Silvia Dewi Asmira P
23. Siti Muazizah P 24. Ulfa Azmi P 25. Umi Latifah P 26. Yunita Rahmawati P 27. Yurotun Saadah P 28. Zaenal Abidin L 29. Zumroah P 30. Zumrotus sholihah P
Standar Kompetensi: Memahami Wujud Zat dan Perubahannya Penilaian Kompetensi Dasar Materi Pokok/Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar
Pemuaian zat - Mengamati proses pemuaian zat padat, cair dan gas
- Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, cair dan gas
Observasi Lembar Observasi Amati pemuaian beberapa logam dengan menggunakan alat musschenbroek. 4 x 40’ Melakukan Percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari - Melakukan percobaan pemuaian zat padat dan zat cair
- Membandingkan pemuaian zat cair dan padat
Diskusi Uraian Ayah Albert sedang mengecat langit-langit ruang makan. Ketika setetes cat jatuh ke permukaan lampu bolham yang sudah menyala sejak tadi, bohlam itu pecah mengapa demikian? Buku IPA Fisika Jilid 1 (Esis), Buku Kerja, Alat-alat Praktikum
dipanaskan? - Mengaplikasikan konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari - Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi Tes Tertulis Uraian Mengapa sambungan rel kereta api selalu diberi celah saat dipasang?
Sekolah : MTs. Tsamrotul Huda Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas/Semester : VII / II Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami wujud zat dan perubahannya B. Kompetensi Dasar
Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari C. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat memahami pengertian pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan. 2. Dapat mengetahui besarnya pemuaian pada zat padat dan faktor yang
mempengaruhinya
3. Dapat melakukan praktikum tentang pemuaian zat padat dan menggunakan alat pemuaian zat padat
D. Indikator
1. Mengamati proses pemuaian pada zat padat
2. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pemuaian zat padat 3. Mengidentifikasi muai panjang berbagai zat padat
4. Menunjukkan prinsip pemuaian zat padat dalam kehidupan sehari-hari E. Materi Pembelajaran
Pemuaian zat padat F. Metode Pembelajaran:
1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Diskusi Kelompok
Eksperimen (Percobaan) 3. Pendekatan : Keterampilan proses
1 Guru mengkondisikan kelas, menyampaikan apersepsi (jika sebuah batang logam dipanaskan, apa yang terjadi pada logam tersebut?) dan menyampaikan tujuan pembelajaran
K 5’
Kegiatan Inti
2 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok. G 2’
3
Guru menyampaikan informasi materi pokok secara garis besar mengenai pemuaian zat padat dan mendemonstrasikan alat yang digunakan untuk praktikum.
G 10’
4
Siswa secara kelompok melakukan eksperimen mengenai pemuaian zat padat menggunakan alat musschenbroek yang telah disediakan dengan di pandu LKS yang dibuat oleh peneliti bersama guru.
G 20’
5 Siswa secara kooperatif menyelesaikan soal yang ada dalam
LKS G 10’
6
Siswa yang belum memahami materi atau soal tertentu diperkenankan untuk bertanya kepada guru. Sebelum guru menjawab pertanyaan, siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat dari pertanyaan tersebut
G 10’
7
Guru menunjuk satu kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil eksperimen yang telah dilakukan sesuai dengan petunjuk LKS
9 Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari hasil
eksperimen K 3’
10 Guru memberikan tes akhir I 10’
Total waktu 80’
Keterangan: I = Individual; P = Berpasangan; G = Group; K = Klasikal H. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2. Buku Fisika kelas VII I. Penilaian
1. Teknik : Tes kecakapan kognitif, afektif dan psikomotorik 2. Bentuk instrumen : Lembar Observasi dan soal pilihan ganda 3. Lembar penilaian
a. Lembar penilaian Aspek Kognitif b. Lembar penilaian Aspek Afektif c. Lembar penilaian Aspek Psikomotorik
Semarang, 11 Januari 2010
Guru Mata Pelajaran Peneliti sebagai
Sebagai observer
Miftahul Fuad, S.Pd Mu’izatul Fatihah
NIM. 053611391 Mengetahui
Kepala Madrasah,
Sekolah : MTs. Tsamrotul Huda Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas/Semester : VII / II Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami wujud zat dan perubahannya B. Kompetensi Dasar
Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari C. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat memahami pengertian pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan. 2. Dapat mengetahui perbedaan pemuaian berbagai zat cair dan faktor yang
mempengaruhinya
3. Dapat menggunakan alat pemuaian zat cair, dan melakukan praktikum tentang pemuaian zat padat
D. Indikator
1. Mengamati proses pemuaian pada zat cair 2. Membandingkan pemuaian zat cair dan zat padat 3. Mengidentifikasi muai volume berbagai jenis zat cair
4. Menunjukkan prinsip pemuaian zat cair dalam kehidupan sehari-hari E. Materi Pembelajaran
Pemuaian zat cair F. Metode Pembelajaran:
1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Diskusi Kelompok
Eksperimen (Percobaan) 3. Pendekatan : Keterampilan proses
1 Guru mengkondisikan kelas, menyampaikan apersepsi (jika panci diisi air penuh lalu dipanaskan sampai mendidih, apa yang akan terjadi?) dan menyampaikan tujuan pembelajaran
K 5’
Kegiatan Inti
2 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok. G 2’
3
Guru menyampaikan informasi materi pokok secara garis besar mengenai pemuaian zat cair dan mendemonstrasikan alat yang digunakan untuk praktikum.
G 10’
4
Siswa secara kelompok melakukan eksperimen mengenai pemuaian zat cair labu berpipa kapiler yang telah disediakan dengan di pandu LKS yang dibuat oleh peneliti bersama guru. Eksperimen dalam kelompok dilakukan dengan pembagian tugas dan tangung jawab yang jelas kepada masing-masing anggota kelompok.
G 20’
5 Siswa secara kooperatif menyelesaikan soal yang ada dalam
LKS G 10’
6
Siswa yang belum memahami materi atau soal tertentu diperkenankan untuk bertanya kepada guru. Sebelum guru menjawab pertanyaan, siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat dari pertanyaan tersebut
G 10’
7
Guru menunjuk satu kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil eksperimen yang telah dilakukan sesuai dengan petunjuk LKS
9 Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari hasil
eksperimen K 3’
10 Guru memberikan tes akhir I 10’
Total waktu 80’
Keterangan: I = Individual; P = Berpasangan; G = Group; K = Klasikal H. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2. Buku Fisika kelas VII I. Penilaian
1. Teknik : Tes kecakapan kognitif, afektif dan psikomotorik 2. Bentuk instrumen : Lembar Observasi dan soal pilihan ganda 3. Lembar penilaian
a. Lembar penilaian Aspek Kognitif b. Lembar penilaian Aspek Afektif c. Lembar penilaian Aspek Psikomotorik
Semarang, 18 Januari 2010
Guru Mata Pelajaran Peneliti sebagai
observer
Miftahul fuad, S.Pd Mu’izatul Fatihah
NIM. 053611391 Mengetahui
Kepala Madrasah,
Sekolah : MTs. Tsamrotul Huda Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas/Semester : VII / II Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami wujud zat dan perubahannya B. Kompetensi Dasar
Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari C. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat memahami pengertian pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan. 2. Dapat mengetahui besarnya pemuaian pada zat gas dan faktor yang
mempengaruhinya D. Indikator
1. Mengamati proses pemuaian pada zat gas 2. Mengidentifikasi muai volume zat gas
3. Menunjukkan prinsip pemuaian zat gas dalam kehidupan sehari-hari E. Materi Pembelajaran
Pemuaian zat gas
F. Metode Pembelajaran:
1. Model : Cooperative Learning 2. Metode : Diskusi Kelompok
Eksperimen (Percobaan) 3. Pendekatan : Keterampilan proses
1
Guru mengkondisikan kelas, menyampaikan apersepsi (jika sebuah balon ditiup kemudian ditaruh di terik matahari apa yang terjadi pada balon tersebut?) dan menyampaikan tujuan pembelajaran
K 5’
Kegiatan Inti
2 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok. G 2’
3
Guru menyampaikan informasi materi pokok secara garis besar mengenai pemuaian zat gas, dan mendemonstrasikan alat yang digunakan untuk praktikum.
G 10’
4
Siswa secara kelompok melakukan eksperimen mengenai pemuaian zat gas menggunakan botol dan balon yang telah disediakan dengan di pandu LKS yang dibuat oleh peneliti bersama guru. Eksperimen dalam kelompok dilakukan dengan pembagian tugas dan tangung jawab yang jelas kepada masing-masing anggota kelompok. Guru lebih melakukan pemantauan pada semua kelompok.
G 20’
5 Siswa secara kooperatif menyelesaikan soal yang ada dalam
LKS G 10’
6
Siswa yang belum memahami materi atau soal tertentu diperkenankan untuk bertanya kepada guru. Sebelum guru menjawab pertanyaan, siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat dari pertanyaan tersebut. Yang bertanya ditekankan pada siswa yang belum pernah bertanya.
8 Guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan
atas presentasi dari kelompok yang mempresentasikan G 5’
Penutup
9 Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari hasil
eksperimen K 3’
10 Guru memberikan tes akhir I 10’
Total waktu 80’
Keterangan: I = Individual; P = Berpasangan; G = Group; K = Klasikal H. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2. Buku Fisika kelas VII I. Penilaian
1. Teknik : Tes kecakapan kognitif, afektif dan psikomotorik 2. Bentuk instrumen : Lembar Observasi dan soal pilihan ganda 3. Lembar penilaian
a. Lembar penilaian Aspek Kognitif b. Lembar penilaian Aspek Afektif c. Lembar penilaian Aspek Psikomotorik
Semarang, 25 Januari 2010 Guru Mata Pelajaran Peneliti sebagai
Sebagai observer
Miftahul Fuad, S.Pd Mu’izatul Fatihah NIM. 053611391 Mengetahui
Kepala Madrasah,
Jawablah Pertanyaan di bawah ini secara urut!
No Pertanyaan Jawaban
1. Benda apa sajakah yang terdapat di atas meja percobaan?
2. Jika kita ingin menyelidiki adanya pemuaian pada zat padat maka alat apa sajakah yang digunakan dalam percobaan? Sebutkan!
3. Jika kita memasang sebuah logam (besi), kemudian dipanaskan sebelum 5 menit
Apa yang terjadi pada jarum penunjuk skala pada alat musschenbroek?
Bagaimana kedudukan jarum skala dibandingkan sebelum dipanaskan?
Mengapa demikian?
4. Jika kita memasang logam lain seperti alumunium dan tembaga, usahakan posisi jarum kedudukannya sejajar kemudian dipanaskan selama 5 menit.
Amati apakah jarum penunjuk bergerak bersamaan?
Bandingkan posisi kedua jarum penunjuk skala. Apakah kedudukan yang ditunjukkan sama?
Jika tidak, jarum mana yang menunjukkan angka yang lebih besar?
posisi akhir logam, dan angka yang ditunjukkan jarum?
6. Faktor apa saja yang kalian perkirakan mempengaruhi besarnya pemuaian zat padat? Sebutkan! (l=l0(1+
α
∆t)7. Apa yang harus kalian lakukan untuk menguji setiap besaran yang diperkirakan mempengaruhi besarnya pemuaian zat padat. Jelaskan!
8. Dari percobaan yang telah dilakukan apakah kesimpulan yang dapat diperoleh?
Catatan: α (alfa)= koefisien muai panjang logam besi
α
= 0,000012 / 0C;α
alu minium= 0,000025 / 0C; αtembaga= 0,000017 / 0C Persamaan untuk muai panjang:) 1 ( 0 + ∆t =l α l =
l panjang pada suhu t0C
α = koefisien muai panjang t
∆ = perubahan suhu
(
takhir −tawal)
Zat padat juga mengalami pemuaian volume dimana:
γ (gamma) = koefisien muai volume
Jawablah setiap pertanyaan berikut secara urut dengan melakukan percobaan!
No. Pertanyaan Jawaban
1. Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar benda apabila dipanaskan akan memuai. Apakah zat cair bila dipanaskan akan memuai?
2. Alat/ benda apa sajakah yang digunakan untuk melakukan percobaan pemuaian zat cair? Sebutkan?
3. Ambil 2 buah gelas ukur yang diberi pipa kecil yang berukuran sama dan isilah dengan zat cair yang ada (air dan minyak). Usahakan permukaan zat sama.
Pertanyaan:
Ukurlah tinggi permukaan mula-mula dan tuliskan hasilnya!
Siapkan bejana berisi air panas kemudian masukkan 2 gelas tersebut kedalamnya selama 5 menit. Amati permukaannya sekarang sebagai tinggi akhir!
Bandingkan apakah tinggi akhir permukaan untuk kedua zat tersebut sama? Mengapa?
Adanya perubahan ketinggian menjadi indikator apa?
5. Menurut kalian besaran apa sajakah yang mempengaruhi besarnya pemuaian zat cair yang memiliki volume tertentu? Sebutkan!
) 1 ( 0 t V V = +
γ
∆6. Bagaimana cara menguji faktor-faktor tersebut?
7. Apa yang dapat kalian simpulkan dari percobaan yang telah dilakukan?
Catatan:
Zat cair yang terdapat dalam dilatometer memiliki volume tertentu
γ (gamma) = koefisien muai volume zat
γ air = 0,00021 / 0C, γ minyak tanah = 0,00096 / 0C, γ alkohol = 0,00018 / 0C persamaan muai volume
) 1 ( 0 t V V = +
γ
∆ Untuk:V = Volume pada suhu T 0
V = Volume mula-mula t
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara urut dengan melakukan percobaan!
No. Pertanyaan Jawaban
1. Sebutkan alat/ bahan yang ada di meja praktikum kalian?
2. Udara merupakan salah satu dari zat gas. Apakah udara juga mengalami pemuaian apabila dipanaskan?
3. Ambillah sebuah botol kemudian masukkan mulut balon karet ke dalam mulut botol lalu ikat yang kencang.
Pertanyaan:
Apa yang terjadi pada balon ketika botol tersebut dimasukkan ke dalam ember berisi air panas selama 5 menit?
Mengapa demikian?
4. Setelah dimasukkan ke dalam air panas kemudian pindahkan botol tersebut dan masukkan ke dalam ember berisi air dingin. Perhatikan apa yang terjadi dengan balon itu?
5. Dalam percobaan yang telah dilakukan oleh para ilmuan bahwa besarnya koefisien muai berbagai
volume yang berbeda, mengapa?
6. Dari percobaan yang kalian lakukan, kesimpulan apa yang kalian peroleh?
SOAL UJI COBA SIKLUS I 1. Jika sebuah benda dipanaskan, maka . . . .
a. Gerak partikelnya menjadi lambat b. Massa jenisnya bertambah
c. Massanya bertambah d. Volumenya bertambah
2. Ada 3 zat padat yang terdiri dari platina, besi, dan kaca pyrex. Pemuaian panjang berturut-turut dari yang terbesar dimiliki oleh . . . .
a. Platina, besi, kaca pyrex b. Besi, plaina, kaca pyrex c. Besi, kaca pyrex, platina e. Kaca pyrex, besi, platina
3. Suatu benda memiliki massa jenis α. Jika dipanaskan massa jenisnya . . . . a. Lebih besar dari α
b. Kurang dari α c. Tetap α
d. Tidak dapat ditentukan
4. Alat yang digunakan untuk menyelidiki muai panjang suatu benda . . . . a. Musschenbroek
b. Gaugemeter c. Autzmith
d. Contaraction meter
5. Suatu batang logam dengan panjang mula-mula 5 m bertambah panjang menjadi 5,00091 m setelah dinaikkan suhunya 600
C. Koefisien muai panjang batang logam tersebut adalah . . . .
a. 3,0x10−6/ 0C b. 4,1 x10−6 / 0C c. 4,5 x10−6 / 0C d. 5,1 x10−6 / 0C
6. Perhatikan alat-alat berikut ini 1. Setrika otomatis
2. Sekring
3. Alarm kebakaran
Alat di atas yang menggunakan prinsip bimetal adalah . . . .
a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 1,2 dan 3
8. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan pemuaian, kecuali . . . . a. Saklar bimetal
b. Pemasangan kaca jendela pada bingkainya c. Pemasangan roda kereta api
d. Melepaskan tutup botol dengan siraman air panas
9. Agar baja dan tembaga memiliki pertambahan panjang yang sama, perbandingan panjang mula-mula baja dan tembaga adalah . . . .
(αbaja= 1,2 x10−5 / 0C, αtembaga = 1,9 x10−5 / 0C) a. 15 : 10
b. 19 : 10 c. 12 : 19 d. 19 : 12
10.Untuk mencapai pembengkokan bimetal terbesar pada suhu tertentu, kita gunakan dua logam yang memiliki . . . .
a. Koefisien muai panjang kedua logam itu besar dan sama nilainya b. Koefisien muai panjang kedua logam itu kecil dan sama nilainya
c. Koefisien muai panjang kedua logam itu besar dan nilainya berbeda jauh d. Koefisien muai panjang kedua logam itu boleh sembarang
11.Koefisien muai panjang alumunium, perunggu, besi, tembaga, dan kuningan masing-masing 0,000024/0C, 0,000019/0C, 0,0000012/0C, 0,00002/0C, dan 0,0000019/0C. Jika dua logam dibuat bimetal, maka yang melengkung paling besar bila mengalami kenaikan suhu yang sama adalah . . . .
a. Aluminium-perunggu b. Aluminium-besi c. Aluminium-tembaga d. Aluminium-kuningan
12.Angka muai panjang besi 0,000017 / 0C. Jika panjang besi mula-mula 100 cm dan dipanaskan hingga kenaikan suhu 2000C, maka panjang besi sekarang menjadi . . . .
a. 100,72 cm b. 100,24 cm c. 200,72 cm d. 240 cm
13.Objek yang tidak menggunakan teknik pengelingan adalah . . . . a. Kapal
b. Pesawat c. Jembatan d. Rangka motor
c. Logam melengkung ke bawah d. Logam tetap lurus seperti semula 15.Koefisien muai panjang adalah . . . .
a. Angka muai panjang tiap 100 cm logam bila naik 1000C
b. Angka muai panjang tiap 100 cm logam bila naik 10
C
c. Angka muai panjang tiap 1 cm logam bila naik 1000
C
SOAL UJI COBA SIKLUS II
1. Alasan utama air tidak dapat digunakan sebagai cairan pengisi termometer adalah karena skala pengukuran yang rendah (0 – 100
C) . . . . a. Muainya tidak linier
b. Muainya linier c. Anomali air
d. Membasahi dinding kaca
2. Panci yang diisi air penuh jika dipanaskan airnya akan meluap karena . . . . a. Zat cair memuai jika dipanaskan
b. Zat cair tumpah jika dipanaskan
c. Panci tidak muat untuk mendidihkan air d. Muai zat cair lebih besar dari muai zat padat
3. Zat cair hanya mempunyai muai ruang saja karena . . . . a. Zat cair tidak memiliki volume tetap
b. Zat cair tidak memiliki bentuk tetap c. Zat cair tidak memiliki massa tetap
d. Zat cair mudah menguap dan mudah mendidih
4. Suatu bejana terbuka berukuran 20 liter dan terbuat dari baja diisi penuh dengan aseton (koefisien muai ruang = 3,67x10−3 /0C). Jika bejana dan aseton dipanaskan sehingga suhunya naik dari 390
C menjadi 670
C. Volume aseton yang tumpah adalah . .
a. 2 liter b. 4 liter c. 5 liter d. 6 liter
5. Gelas yang tebal bisa pecah jika dituangi air mendidih karena . . . . a. Gelas tidak tahan panas
b. Air panas menyimpan tekanan tinggi c. Gelas memuai secara merata
d. Bagian dalam gelas memuai lebih cepat daripada bagian luar
6. Air dipanaskan dalam bejana terbuka. Ketika air dipanaskan yang akan terjadi dengan temperatur dan kerapatan adalah . . . .
a. Temperatur naik, kerapatan naik b. Temperatur naik, kerapatan tetap c. Temperatur tetap, kerapatan naik d. Temperatur tetap, kerapatan tetap