• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari semua kegiatan penyusunan tugas akhir ini serta saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Berbasis Web

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Berbasis Web

Sistem berbasis web adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan dengan interaksi secara langsung dan beroperasi pada sebuah browser aplikasi dan teknologi internet (Whitten, 2004).

2.1.2 Metodologi Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Pemodelan terstruktur merupakan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Salah satu metode pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur adalah metode Waterfall. Model Waterfall membagi dan membedakan fase spesifikasi dan pengembangan perangkat lunak. Berikut ini merupakan gambar dari fase-fase dalam Model Waterfall (Kristanto,2004).

Gambar 2.1 Model Waterfall

Fase-fase dalam model Waterfall, antara lain : a. Definisi dan Analisis Kebutuhan

Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap, kemudian menganalisa dan mendefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap, sehingga untuk desain sistemnya bisa lengkap dan lebih detail. b. Desain sistem dan Perangkat Lunak

Proses desain akan menterjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.

c. Implementasi dan Pengujian Unit

Menterjemahkan desain ke bahasa yang dimengerti komputer. Pada fase ini, kode-kode program yang dihasilkan masih pada tahap

modul-modul. Diakhir fase ini, tiap-tiap modul ditesting tanpa di integrasikan.

d. Uji Coba Sistem (System Testing)

Melakukan pemeriksaan program secara keseluruhan dan mencari kesalahan untuk meyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi.

e. Pengoperasian dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance) Mengoperasikan perangkat lunak dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan.

2.2 Pengertian Administrasi Kependudukan

Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain (ILRC, 2009).

2.2.1 Pencatatan Administrasi Kependudukan

Menyediakan pelayanan publik yang baik adalah tugas negara yang dijalankan melalui pemerintah. Pemenuhan kebutuhan publik diartikan sebagai pemenuhan hak-hak sipil warga negara. Tugas dan kewajiban ini dilakukan melalui aparat pemerintah dari tingkat paling atas sampai paling bawah seperti RW (rukun warga) dan RT (rukun tetangga).

Sebagai suatu kewajiban, maka sudah semestinya setiap aparat pemerintah memberikan pelayanan publik yang terbaik seperti pencatatan administrasi kependudukan dan pencatatan dokumen kependudukan terhadap setiap penduduk tanpa adanya diskriminasi.

Dokumen kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil (ILRC,2009).

Dokumen Kependudukan pada dasarnya meliputi : 1. Biodata Penduduk

2. Kartu Keluarga (KK)

3. Kartu Tanda Penduduk (KTP) 4. Surat Keterangan Kependudukan

2.2.1.1Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Kartu tanda penduduk (KTP) adalah nama resmi kartu identitas seseorang di Indonesia yang diperoleh setelah seseorang berusia 17 (tujuh belas) tahun. KTP berlaku selama lima tahun dengan tanggal dan bulan berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan. Khusus warga yang berusia 60 tahun keatas, mendapat KTP seumur hidup yang tidak perlu diperpanjang setiap lima tahun sekali.

KTP berisi informasi mengenai sang pemilik kartu, meliputi nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat, tempat dan tanggal lahir,

agama, golongan darah, kewarganegaraan, foto, dan tanda tangan atau cap jempol. Setiap penduduk yaitu Warga Negara Indonesia (WNI), dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki izin tinggal tetap yang telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki KTP.

2.2.1.2Kartu Keluarga (KK)

Kartu keluarga adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang susunan, hubungan, dan jumlah anggota keluarga. Kartu keluarga dicetak rangkap 3 yang masing-masing dipegang oleh Kepala Keluarga, Ketua RT, dan Kantor Kelurahan.

Kartu keluarga memuat keterangan mengenai kolom nomor KK, nama lengkap kepala keluarga dan anggota keluarga, NIK, jenis kelamin, alamat, tempat lahir, tanggal lahir, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, status hubungan dalam keluarga, kewarganegaraan, dokumen imigrasi, dan nama orang tua. Kartu keluarga menjadi dasar untuk penerbitan KTP, dan menjadi dasar bagi pemenuhan hak warganegara yang lainnya, dan bagi pemerintah menjadi dasar untuk pengambilan keputusan/kebijakan.

2.2.1.2.1 Surat Keterangan Kependudukan

Keberadaan hak-hak penduduk tersebut berkaitan dengan peristiwa penting dan peristiwa kependudukan yang dialami oleh seseorang. Peristiwa Penting meliputi kejadian yang dialami dan membawa perubahan status penduduk serta memerlukan penerbitan bukti yang sah. Sedangkan peristiwa kependudukan

yaitu kejadian yang dialami penduduk yang harus dilaporkan karena membawa implikasi perubahan data identitas atau surat keterangan kependudukan antara lain: perubahan alamat penduduk baik penduduk yang pindah maupun penduduk yang datang dari daerah lain untuk menetap, atau penduduk pendatang yang tinggal untuk sementara. Serta perubahan status orang asing yang tinggal terbatas atau sementara menjadi tinggal tetap.

2.2.1.3Surat Keterangan Kelahiran dan Kematian

Surat pelaporan kelahiran atau biasa disebut ”kenal lahir” dikeluarkan oleh

kantor Kampung/Kelurahan. Bayi yang dilaporkan kelahirannya akan terdaftar dalam kartu keluraga dan diberi nomor induk kependudukan (NIK) sebagai dasar untuk memperoleh pelayanan masyarakat lainnya. Sebagai hasil pelaporan kelahiran, diterbitkan kartu keluarga dan akta kelahiran.

Sedangkan untuk surat pelaporan kematian dikeluarkan oleh kantor Kampung/Kelurahan. Penduduk yang dilaporkan meniggal akan terdaftar dalam arsip kependudukan yang berfungsi sebagai bukti otentik apabila suatu saat diperlukan.

2.3 Pemodelan Terstruktur

Pemodelan terstruktur merupakan alat-alat (tools) dan teknik-teknik

(techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir

dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Pemodelan terstruktur ini memiliki beberapa

pemodelan yaitu pemodelan pengguna sistem (Use Case Diagram), pemodelan proses (Data Flow Diagram), dan pemodelan data (Entity Relationship Diagram).

2.3.1 Use Case Diagram

Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi

antara sistem dan eksternal sistem dan user (Whitten, 2004). Use case merupakan bagian dari keseluruhan sistem secara fungsional. Digambarkan secara grafis dengan ellips horisontal dengan use case tertera diatas, dibawah atau didalam

ellips. Gambar 2.2 berikut merupakan simbol use case.

Gambar 2.2 Simbol Use Case

Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem

untuk mendapatkan/mengubah informasi. Dapat berupa orang, organisasi, sistem informasi yang lain, piranti luar atau waktu kejadian (Whitten, 2004). Gambar 2.3 berikut merupakan simbol actor.

Use case extends relationship merupakan sebuah use case berisi

langkah-langkah yang diringkas dari sebuah use case yang lebih kompleks agar use case yang lebih sederhana namun secara fungsi lebih meluas (Whitten,2004). Digambarkan dengan garis anak panah yang dimulai pada extension use case dan menujuk pada use case yang di-extending. Setiap relasi diberi label <<extends>>.

Use case uses relationship merupakan use case yang mengurangi redudansi antara dua atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan

langkah-langkah yang umum ditemui dalam use case tersebut (Whitten,2004). Digambarkan dengan ujung anak panah dimulai dari use case original dan menunjuk ke use case yang digunakan. Setiap garis yang menunjuk relationship dinamakan dengan <<uses>>.

Use case depends on relationship merupakan sebuah relasi yang

menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case (Whitten, 2004). Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai dari satu

use case dan menunjuk ke use case yang bergantung (dependent on) kepadanya.

Setiap relasi depend on diberi label <<depends on>>.

2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD) merupakan suatu model proses yang digunakan

untuk menggambarkan aliran data yang melalui sebuah sistem dan bagaimana proses atau kerja yang dilakukan oleh sistem. sinonimnya adalah bubble chart,

transformation graph dan process model.

1. Proses (Process)

Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem dalam merespon arus data yang datang atau suatu kondisi. Gambar 2.4 berikut merupakan simbol proses menurut Gane dan Sarson.

Gambar 2.4 Simbol Proses

2. Arus data (Data Flow)

Arus data adalah data sebagai masukan ke proses atau keluaran dari sebuah proses. Arus data merupakan data yang bergerak. Gambar 2.5 berikut merupakan simbol dari arus data.

Gambar 2.5 Simbol Arus Data

3. Kesatuan Luar (External Agent)

Kesatuan luar adalah orang, unit organisasi, sistem atau organisasi luar yang berinteraksi dengan sistem. disebut juga dengan external entity. Gambar 2.6 berikut merupakan simbol kesatuan luar menurut Gane dan Sarson.

Gambar 2.6 Simbol Kesatuan Luar

4. Penyimpanan Data (Data Store)

Penyimpanan data digunakan untuk menyimpan data hasil proses maupun menyediakan data untuk diproses. Gambar 2.7 berikut merupakan simbol penyimpanan data menurut Gane dan Sarson.

Gambar 2.7 Simbol Data Store

2.3.3 Entity-Relationship Diagram (ERD)

Model Entity-Relationship (ERD) digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa entitas dalam suatu basis data. Komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Gambar 2.8 berikut merupakan contoh ERD (Atzeni, 2000). N 1 waktu ruang Id_MK NIM Semester SKS Nama_MK Id_MK alamat Nama_mahasiswa NIM

Mahasiswa Mengambil Mata Kuliah

2.3.3.1 Entitas (Entity)

Entitas adalah sebuah obyek yang nyata ada dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sebuah entitas bisa ada secara fisik ataupun secara abstrak. Setiap entitas mempunyai sekumpulan atribut yang menerangkan entitas tersebut. Gambar 2.9 berikut merupakan contoh dari entitas mahasiswa.

Mahasiswa

Gambar 2.9 Contoh entitas

Atribut merupakan sebuah properti yang deskriptif atau karakteristik yang mendeskripsikan sebuah entitas. Gambar 2.10 merupakan contoh dari atribut mahasiswa.

alamat Mahasiswa

Nama_mahasiswa NIM

Gambar 2.10 Contoh atribut

Kunci (key) merupakan sebuah atribut atau kelompok atribut yang diasumsikan memiliki nilai yang unik untuk setiap instance. Sering juga disebut dengan identifier.

1. Candidate key merupakan satu dari nilai key yang akan berfungsi

sebagai primary key dari sebuah entity. Sinonimnya adalah candidate

identifier.

2. Primary key merupakan sebuah candidate key yang paling umum

digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik instance dari entity yang tunggal.

3. Alternate key merupakan sebuah candidate key yang tidak dapat dipilih

untuk menjadi primary key. Sinonimnya adalah secondary key.

alamat Mahasiswa

Nama_mahasiswa NIM

Gambar 2.11 Contoh identifier atau key

2.3.3.2 Relasi (Relationship)

Relationship adalah sebuah asosiasi bisnis normal yang ada antara satu

atau lebih entity. Relasi mungkin juga mewakili suatu kejadian yang

menghubungkan antara entity atau logika gabungan antara entity. Gambar 2.12 berikut merupakan contoh dari relasi.

Mahasiswa Mengambil Matakuliah

Gambar 2.12 Contoh Relasi

Cardinality merupakan minimum dan maksimum kejadian dari sebuah entity yang dihubungkan dengan kejadian tunggal dari entity yang lain. Karena

seluruh relasi adalah bidirectional maka cardinality harus didefinisikan pada kedua direction untuk setiap relasi. Gambar 2.13 berikut merupakan notasi dari

cardinality.

Gambar 2.13 Notasi Cardinality

2.4 Basis Data (Database)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang terorganisasi dalam file-file terstruktur yang khusus digunakan untuk menampung data. Sebagai

contoh sederhana database adalah buku induk mahasiswa, dimana buku ini berisi kumpulan data tentang mahasiswa dengan item yang meliputi NIM, nama, tanggal lahir dan sebagainya.

Contoh tabel dalam database : Tabel Mahasiswa

NIM Nama Alamat Tanggal Lahir

065314087 Andri Gunawan Sendawar 04-09-1987

071424013 Veronika Triani Lambing 09-11-1989

Gambar 2.14 Contoh tabel mahasiswa

Jika tabel di atas dilihat sebagai sebuah tabel database, berikut ini adalah unsur-unsur yang membentuk database tersebut :

1. Entitas

Merupakan tempat informasi direkam, bisa berupa orang, tempat, kejadian dan lain-lain. Sebagai contoh tabel di atas menunjukkan entitas data mahasiswa.

2. Tabel

Kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya. Kumpulan data di atas merupakan contoh tabel data mahasiswa.

3. Field atau atribut

Data item yang digunakan untuk menerangkan suatu entitas dan mempunyai harga tertentu. Pada tabel di atas memiliki 4 buah field yaitu NIM, Nama, Alamat dan Tanggal Lahir.

4. Data value

Informasi atau data aktual yang disimpan pada tiap data, elemen atau atribut. Atribut nama menunjukkan tempat informasi nama mahasiswa disimpan, nilai datanya adalah Andri Gunawan atau Veronika Triani yang merupakan isi data nama mahasiswa.

5. Record atau tuple

Kumpulan elemen yang saling berkaitan yang menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi. Sebagai contoh, 065314087, Andri Gunawan, Sendawar, 04-09-1987 merupakan contoh yang mewakili satu record. Tabel di atas memiliki 2 buah record.

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1Analisa Sistem

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama

Sistem administrasi kependudukan pada kampung-kampung yang ada di kabupaten Kutai Barat khususnya kampung Geleo Asa secara keseluruhan masih dilakukan secara manual seperti pencatatan penduduk dan pembuatan surat-surat keterangan, seperti surat keterangan domisili, surat keterangan pindah datang, surat keterangan pernikahan adat, surat keterangan perceraian adat, surat keterangan kelahiran, surat keterangan kematian, surat pengantar permohonan kartu tanda penduduk (KTP), surat pengantar permohonan kartu keluarga (KK), dan tidak adanya sebuah basis data yang menampung data-data administrasi kependudukan kampung tersebut.

Hal ini yang meyebabkan terjadinya pemborosan waktu kerja dalam menangani administrasi kependudukan kampung, dan memungkinkan terjadi hilangnya arsip-arsip administrasi penduduk karena keterbatasan tempat penyimpanan.

3.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Dikembangkan

Sistem yang dikembangkan ini merupakan sistem yang digunakan untuk mempermudah sekretaris desa dan kepala desa dalam mengelola administrasi kependudukan kampung, seperti pencatatan data penduduk, pembuatan surat-surat

keterangan dan pencarian data penduduk maupun pencarian surat-surat keterangan penduduk kampung.

Pada sistem ini sekretaris desa dan kepala desa selaku administrator sistem dapat mengupdate accountnya sehingga keamanan dapat tetap terjaga. Sekretaris maupun Kepala desa mempunyai wewenang/hak untuk melakukan perubahan data pada sistem, seperti mencari, menambah, mengubah, mencetak maupun menghapus data-data administrasi penduduk yang ada pada sistem. Sekretaris dan Kepala desa harus melakukan proses login terlebih dahulu agar dapat masuk ke dalam sistem. Setelah sekretaris dan kepala desa sukses login, maka kedua administrator ini dapat melakukan perubahan data pada sistem.

3.1.3 Analisa Kebutuhan Sistem

Analisa kebutuhan sistem dilakukan untuk mengetahui fasilitas yang dibutuhkan didalam pembuatan sistem agar dapat memenuhi keinginan dari pengguna yaitu analisa peran pengguna dan analisa sumber daya sistem. Analisa kebutuhan sistem digambarkan secara umum dalam sebuah use case diagram.

Berikut adalah daftar istilah pelaku sistem yang terlibat dalam Sistem Administrasi Kependudukan :

Tabel 3.1 Identifikasi pelaku sistem

Istilah Deskripsi

Sekretaris Desa

Adalah user pertama dari sistem yang diberi fasilitas untuk dapat: 1) mencari, menambah, mengubah dan menghapus data penduduk, 2) mencari, menambah, mengubah dan menghapus data KK, 3) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat keterangan domisili, 4) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat keterangan pindah, 5) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat keterangan kelahiran, 6) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat keterangan kematian, 7) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat pernikahan adat, 8) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat perceraian adat, 9) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat permohonan KTP, 10) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat permohonan KK, 11) melihat grafik agama, grafik usia, grafik jenis kelamin dan grafik pekerjaan penduduk, 12) menambah, mengubah dan menghapus data user.

Kepala Desa

Adalah user kedua dari sistem yang diberi fasilitas untuk dapat: 1) mencari, menambah, mengubah dan menghapus data penduduk, 2) mencari, menambah, mengubah dan menghapus data KK, 3) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat keterangan domisili, 4) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat keterangan pindah, 5) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat keterangan kelahiran, 6) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat keterangan kematian, 7) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak

3.1.4 Use Case Diagram

Use case ini menggambarkan sistem administrasi kependudukan dengan

dua user yaitu sekretaris dan kepala desa. Sistem ini terdiri dari 11 package yaitu package kelola data penduduk, kelola data KK, kelola data surat domisili, kelola

data surat pindah, kelola data surat kelahiran, kelola data surat kematian, kelola data surat pernikahan, kelola data surat peerceraian, kelola data surat permohonan KTP, kelola data surat permohonan KK, dan melihat grafik penduduk, seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut.

surat pernikahan adat, 8) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat perceraian adat, 9) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat permohonan KTP, 10) mencari, menambah, mengubah, menghapus dan mencetak surat permohonan KK, 11) melihat grafik agama, grafik usia, grafik jenis kelamin dan grafik pekerjaan penduduk, 12) menambah, mengubah dan menghapus data user.

Gambar 3.1 Use Case Diagram Kepala Desa Sekretaris Desa <<depends on>> Login Sistem Administrasi Kependudukan Log out Kelola data penduduk

Kelola data surat domisili

Kelola data surat pindah

Kelola data surat kelahiran

Kelola data surat kematian

Kelola data surat pernikahan

Kelola data surat perceraian

Kelola data surat pemohonan KTP

Kelola data surat permohonan KK

Kelola data KK

3.1.4.1 Use case Package kelola data penduduk

Package kelola data penduduk mempunyai dua user yaitu sekretaris dan

kepala desa sebagai administrator. Kedua admin dapat melakukan tambah, cari, edit, dan hapus data penduduk, seperti yang terlihat pada gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2 Use case package kelola data penduduk

3.1.4.2Use case Package kelola data KK

Pada package kelola data KK, Sekretaris dan Kepala desa dapat melakukan tambah, edit, dan hapus data KK, seperti yang terlihat pada gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3 Use case package kelola data KK

Tambah data penduduk

Edit data penduduk Cari penduduk

Hapus data penduduk kelola data penduduk

Sekretaris Desa Kepala Desa

Tambah data KK

Hapus data KK kelola data KK

Edit data KK

Sekretaris Desa Kepala Desa

3.1.4.3Use case Package kelola data surat domisili

Pada package kelola data surat domisili, Sekretaris dan Kepala desa dapat melakukan tambah, cari, edit, hapus, dan cetak surat keterangan domisili penduduk, seperti yang terlihat pada gambar 3.4 berikut.

Gambar 3.4 Use case package kelola data surat domisili

3.1.4.4 Use case Package kelola data surat pindah

Pada package kelola data surat pindah, Sekretaris dan Kepala desa dapat melakukan tambah, cari, edit, hapus, dan cetak surat keterangan pindah penduduk, seperti pada yang terlihat pada gambar 3.5 berikut.

Tambah data surat keterangan domisili

Edit data surat keterangan domisili Cari surat keterangan

domsili

Hapus surat keterangan domisili kelola data surat domisili

Cetak surat keterangan domisili

Gambar 3.5 Use case package kelola data surat pindah

3.1.4.5 Use case Package kelola data surat kelahiran

Pada package kelola data surat kelahiran, Sekretaris dan Kepala desa dapat melakukan tambah, cari, edit, hapus, dan cetak surat keterangan kelahiran penduduk, seperti yang terlihat pada gambar 3.6 berikut.

Gambar 3.6 Use case package kelola data surat kelahiran

Tambah data surat keterangan pindah

Edit data surat keterangan pindah Cari surat keterangan

pindah

Hapus surat keterangan pindah kelola data surat pindah

Cetak surat keterangan pindah

Sekretaris Desa Kepala Desa

Tambah data surat keterangan kelahiran

Edit data surat keterangan kelahiran Cari surat keterangan

kelahiran

Hapus surat keterangan kelahiran kelola data surat kelahiran

Cetak surat keterangan kelahiran

3.1.4.6 Use case Package kelola data surat kematian

Pada package kelola data surat kematian, Sekretaris dan Kepala desa dapat melakukan tambah, cari, edit, hapus, dan cetak surat keterangan kematian penduduk, seperti yang terlihat pada gambar 3.7 berikut.

Gambar 3.7 Use case package kelola data surat kematian

3.1.4.7Use case Package kelola data surat pernikahan

Pada package kelola data surat pernikahan, Sekretaris dan Kepala desa dapat melakukan tambah, cari, edit, hapus, dan cetak surat pernikahan adat penduduk, seperti yang terlihat pada gambar 3.8 berikut.

Tambah data surat keterangan kematian

Edit data surat kematian Cari surat keterangan

kematian

Hapus surat keterangan kematian kelola data surat kematian

Cetak surat keterangan kematian

Gambar 3.8 Use case package kelola data surat pernikahan

3.1.4.8Use case Package kelola data surat perceraian

Pada package kelola data surat perceraian, Sekretaris dan Kepala desa dapat melakukan tambah, cari, edit, hapus, dan cetak surat perceraian adat penduduk, seperti yang terlihat pada gambar 3.9 berikut.

Tambah data surat pernikahan adat

Edit data surat pernikahan adat Cari surat pernikahan

adat

Hapus surat pernikahan adat kelola data surat pernikahan

Cetak surat pernikahan adat

Gambar 3.9 Use case package kelola data surat perceraian

3.1.4.9Use case Package kelola data surat permohonan KTP

Dokumen terkait