• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pernyataan dalam perumusan masalah dan beberapa saran yang bermanfaat dalam pengembangan aplikasi di waktu mendatang.

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Jalan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 12. Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel. (Jatim)

Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional agar penyelenggaraan jalan dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna, diperlukan keterlibatan masyarakat. (Yuliadi (2014)).

2.1.2 Sistem Informasi

Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi.

Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat

digunakan oleh penggunanya.

Sedangkan Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Hartono (1990:11) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 2.1.3 Web

World Wide Web (www), lebih dikenal dengan web, merupakan salah

satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.

Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan

teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam browser web.

Internet identik dengan web, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan interface yang dibutuhkan oleh pengguna internet dari masalah informasi sampai komunikasi. (Betha (2010:1-2)).

9

a. Informasi web disimpan dalam dokumen yang disebut dengan halaman-halamn web (web pages),

b. Web page adalah file-file yang disimpan dalam komputeryang disebut dengan

server-server web (web pages),

c. Komputer-komputer membaca web page disebut sebagai web client,

d. Web client menampilkan page dengan menggunakan program yang disebut

dengan browser web (web browser), dan

e. Browser web yang populer adalah Internet Explorer dan Netscape Navigator. (Betha (2010:4)).

Browser web adalah software yang digunakan untuk menampilkan

informasi dari server web. Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat dengan melakukan ‘point dan click’ untuk pindah antar dokumen.

Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan

dokumen-dokumen web, komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari klientnya. (Betha (2010:5-6)).

2.1.4 Database

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari sebuah organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

2.1.5 SMS Gateway

Short Message Service (SMS) atau layanan pesan singkat merupakan sebuah revolusi di media penyebaran informasi, dimana layanan yang digunakan tidak berbasis suara tetapi berbasis teks singkat.

Pada prinsipnya, SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi seluler atau handphone yang di integrasikan guna mendistribusikan pesan-pesan yang di terjemahkan (generate) lewat sistem informasi melalui media sms yang di-handle oleh jaringan seluler.

SMS Gateway ini memanfaatkan modem untuk server pengiriman sms.

SMS memanfaatkan jaringan operator seluler untuk pengiriman sms, dan

database mysql yang diintegrasiakan dengan database. (Zakaria (2006)).

2.2 Tahapan Penelitian

2.2.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam proses membangun sebuah web untuk mengetahui kondisi ruas jalan di Kabupaten Pamekasan diperlukan data-data pendukung yang diperoleh dengan beberapa cara, antara lain:

11

a. Wawancara

Langkah ini dilakukan untuk memperoleh permasalahan-permasalahan yang terjadi secara langsung, dalam hal ini pada bagian Seksi Perencanaan dan Pengembangan Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pamekasan untuk mengetahui kondisi ruas jalan.

b. Survey

Yaitu teknik pengamatan di lapangan dengan cara mengamati kegiatan-kegiatan secara langsung yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pamekasan, bertujuan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam objek penelitian.

2.3 Metode Analisis Data 2.3.1 Studi Pustaka

Untuk membantu menyelesaikan permasalah yang ada dalam studi kasus penelitian pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pamekasan ini menggunakan metode penelitian studi pustaka.

Studi pustaka adalah kegiatan penelitian yang mengacu pada buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian dan mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan.

2.3.2 Studi Analisis

Dari semua data yang diperoleh tentang permasalahan dan kebutuhan sistem untuk menyelesaikan persoalan tentang kerusakan jalan maka dibuatlah sebuah analisis tentang hal-hal yang dibutuhkan sistem program penelitian ini.

Hasil dari dari analisis itu kemudian dijadikan pijakan untuk membangun sistem informasi yang representative untuk menyelesaikan persoalan pentingnya partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi kerusakan jalan.

2.3.3 Block Diagram

Data Pengguna Data Jalan

Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan

di Kabupaten Pamekasan

Laporan Pengaduan

Laporan Kondisi Jalan

INPUT PROSES OUTPUT

Pengaduan

Gambar 2.1 Block Diagram Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekasan

Dari gambar diatas, proses Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekasan. Penjelasan isi dari bagian tersebut dijelaskan dibawah ini:

1. Input

Data-data masukan ke dalam Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekasan, dibagi menjadi 3 bagian:

1.1 Data Pengguna

Didalamnya terdapat user yang melakukan/menjalankan sistem, yaitu: a. Admin : yang bertugas mengelola data jalan beserta pengaduan

baik melalui sms maupun posting foto via web.

b. Petugas Survei : merupakan orang yang bertindak melaporkan kerusakan/kondisi jalan, serta melakukan verifikasi terhadap kondisi jalan tersebut.

13

c. Pimpinan : bertindak sebagai menindak lanjuti (Verifikasi) apakah jalan tersebut akan dilakukan perbaikan atau tidak.

1.2 Data Jalan

Merupakan data-data ruas jalan yang ada di Kabupaten Pamekasan dan kondisi jalan saat ini.

1.3 Pengaduan

Data pelaporan-pelaporan dari masyarakat dan petugas survei, baik melalui sms maupun posting foto via web.

2. Proses

Pengelolaan semua data-data (Data Pengguna, Data Jalan, dan Pengaduan) yang dilakukan oleh sistem.

3. Output

Hasil yang didapat oleh output berupa laporan pengaduan dan laporan kondisi jalan.

a. Laporan Pengaduan : berisikan laporan-laporan dari masyarakat dan petugas survei, baik melalui sms ataupun posting foto via web.

b. Laporan Kondisi Jalan : update data kondisi jalan terbaru dari hasil pelaporan masyarakat dan petugas survei.

2.3.4 Evaluasi

Sumber data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, meliputi: Data peta Kabupaten Pamekasan dan Data jalan Kabupaten Pamekasan. Berikut data yang diperoleh dari instansi terkait :

a. Data Peta Kabupaten Pamekasan.

Sumber : Badan Perncanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Pamekasan.

Kegunaan : Memberikan gambaran tentang Kota Pamekasan. b. Data jalan Kabupaten Pamekasan.

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pamekasan. Kegunaan :

1) Memberikan gambaran jaringan jalan di Kabupaten Pamekasan 2) Mengetahui nama-nama setiap ruas jalan

15

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Permasalahan

Pada langkah analisa permasalahan ini dilakukan tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalah yang dialami oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pamekasan dengan cara observasi yang didalamnya terdapat bagian perencanaan perbaikan ruas jalan, sehingga bisa dilakukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel. Hal ini membuktikan bahwa jalan merupakan prasana penghubung jalur darat antar wilayah yang mempunyai peranan penting untuk kelangsungan hidup masyarakat. Oleh karenanya haruslah mendapat perhatian khusus, baik pemeliharaan secara rutin maupun berkala di setiap ruasnya guna mengendalikan tingkat kerusakan sedini mungkin.

Berdasarkan hasil observasi langsung yang dilakukan dan hasil diskusi oleh Bapak Tri Gunawan serta Bapak Toni selaku seksi pengelola data jalan dan survei dilapangan, bahwa selama ini permasalahan ketika ingin menangani kerusakan di setiap ruas jalan di Kabupaten Pamekasan menunggu setelah diadakannya proyek ruas jalan yang akan dilakukan perbaikan.

Disisi lain, untuk mengetahui kondisi ruas jalan di setiap titiknya pihak dinas melakukan survei setiap 2 minggu sekali dengan beberapa titik/point yang akan di survei itupun nanti nya sebagai data perbaikan ruas jalan pada proyek selanjutnya.

Namun permasalahannya disini, jalan yang di survei belum tentu mengalami kerusakan sehingga akan membuang biaya pelaksanaan. Permasalahan selanjutnya sulitnya menentukan pembobotan ruas jalan yang akan benar-benar perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu.

Untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di atas agar dapat memberikan dan membatu DPU adalah sebuah sistem yang dapat melakukan pemantauan kondisi jalan dengan SMS Gateway, serta pembobotan prioritas jalan.

SMS Gateway disini digunakan untuk mendapatkan informasi kerusakan ruas

jalan dari masyarakat. Permbobotan prioritas jalan untuk menentukan ruas jalan yang akan diperbaiki terlebih dahulu. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan Survei dan Wawancara,

Kegiatan ini bertujuan mendapatkan segala data dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pamekasan yang digunakan sebagai landasan dalam membuat sistem.

b. Menganalisa dan Desain Sistem,

Memahami dan merancang sebuah sistem yang sesuai dengan kebutuhan DPU. Adapun rancangannya yang dapat dilihat pada sub bab 3.3

17

c. Membuat Informasi Kondisi Ruas Jalan, dan

Sistem informasi disini adalah sebuah web yang sesuai dengan kebutuhan DPU.

d. Melakukan Testing dan Implementasi Sistem.

Menguji coba dan menerapkan sistem yang telah dibuat di DPU. Testing dan implementasi dapat dilihat pada bab 4.

3.2. Rancangan Sistem

Sistem Pengaduan berbasis SMS Gateway ini membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

Bagi masyarakat yang hendak melakukan pengaduan dapat mengirim SMS dengan format: Rusak#Nama_Jalan#Nama_Pengadu#Keluhan_Pengadu pada nomor yang telah ditentukan sehingga terjadi pendistribusian data dari masyarakat pada webserver.

Block Gambar di atas menggambarkan prototype web pengaduan berbasis

SMS Gateway, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini:

1. User melakukan laporan pengaduan melalui HP-nya dengan menggunakan

format yang tercantum pada web,

2. Data informasi pengaduan dikirim melalui mobile network operator dan diterima oleh GSM Modem, dan

3. Data informasi yang diterima diteruskan ke Database Pengaduan di DPU untuk diproses.

3.3. Diagram HIPO(Hierarchy Input Process Output)

Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekasan

Pengentrian Pengaduan

Verifikasi Pengaduan

Penindakan Pengaduan Pengelolaan Data Jalan

Pengelolaan Data Pengguna

Pengelolaan Pengaduan

Laporan Kondisi Jalan

Laporan Pengaduan

Gambar 3.2 Diagram HIPO(Hierarchy Input Process Output) Sistem Informasi

Pemantauan Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekasan

Hirarki input proses output (HIPO) menggambarkan hirarki proses-proses dari level dan kelompok proses-proses yang terlibat dalam proses-proses sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten Pamekasan. Dimulai dari context diagram sampai DFD level n (level dimana proses tidak dapat dirinci lagi) dan menunjukan subproses-subproses dari context diagram.

19

Gambar tersebut merupakan HIPO dari sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten pamekasan dan menjelaskan proses-proses yang terdapat pada sistem.

HIPO ini nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan

Data Flow Diagram. HIPO sistem informasi ini terdiri dari 8 (enam) proses utama

yaitu Pengelolaan Data Pengguna, Pengelolaan Data Jalan, Pengelolaan Pengaduan, Pengentrian Pengaduan, Verifikasi Pengaduan, Penindakan Pengaduan, Laporan Kondisi Jalan dan Laporan Pengaduan.

3.4. SysFlow (System Flowchart) Pengelolaan Data Pengguna

System flow ini menjelaskan proses awal dalam penyusunan program

sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten pamekasan. Dimana guna memberi akses bagi user yang akan menjalankan aplikasi ini. Keseluruhan dari proses ini dilakukan oleh pihak dinas pekerjaan umum untuk menyusun lebih jauh mengenai data-data master untuk pengguna aplikasi ini.

Dalam proses sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten Pamekasan diaplikasikan dalam sistem ini.

Admin

Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan

di Kabupaten Pamekasan

Mulai

Data Pengguna

Selesai Pengelolaan Data Pengguna

Data Pengguna

Input Data Pengguna (Kode Pengguna & Pass)

Tambah Pengguna Simpan Data Pengguna Ya Tidak

Gambar 3.3 Diagram SysFlow (System Flowchart) Pengelolaan Pengguna

3.5. SysFlow (System Flowchart) Pengelolaan Data Jalan

System flow ini menjelaskan pengelolaan data jalan dalam penyusunan

program sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten Pamekasan. Keseluruhan dari proses ini dilakukan oleh pihak dinas pekerjaan umum untuk menyusun lebih jauh mengenai data-data master untuk aplikasi ini.

Dalam proses sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten Pamekasan diaplikasikan dalam sistem ini.

21

Admin

Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan

di Kabupaten Pamekasan

Mulai

Data Jalan

Selesai Pengelolaan Data Jalan

Data Jalan

Input Data Jalan

Tambah Jalan Simpan Data Jalan Ya Tidak

Gambar 3.4 Diagram System Flow Pengelolaan Data Jalan 3.6. Sysflow Pengelolaan Pengaduan

System flow ini menjelaskan pengelolaan pengaduan yang dilakukan

masyarakat, keseluruhan dari proses ini dilakukan oleh pihak dinas pekerjaan umum untuk menyusun data-data pengaduan dalam aplikasi ini. Dalam proses sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten Pamekasan diaplikasikan dalam sistem ini.

Admin

Mulai

Menampilkan Pengaduan Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan

di Kabupaten Pamekasan Jalan Pengaduan Pengaduan Menyimpan Data Pengaduan Pengaduan Pengelolaan Pengaduan Selesai Input User (Kode Pengguna & Pass)

Tambah Pengaduan Tambah Data Pengaduan Data Pengaduan Update Data Pengaduan Ya Tidak

23

3.7. Sysflow Pengentrian Pengaduan Via Web

System flow ini menjelaskan proses awal dalam penyusunan program

sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten Pamekasan. Keseluruhan dari proses ini dilakukan oleh pihak dinas pekerjaan umum untuk menyusun lebih jauh mengenai data-data master untuk pengaduan atau pelaporan kondisi jalan.

Dalam proses sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten Pamekasan diaplikasikan dalam sistem ini.

Masyarakat

Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan

di Kabupaten Pamekasan Mulai Menyimpan Pengaduan Pengaduan Jalan Selesai Pengentrian Pengaduan Via Web

Input Pengaduan Cek Format Benar Pengaduan Menampilkan Form Terkirim Salah Update Pengaduan

3.8. Sysflow Pengentrian Pengaduan Via SMS

System flow ini menjelaskan proses awal dalam penyusunan program

sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten Pamekasan. Keseluruhan dari proses ini dilakukan oleh pihak dinas pekerjaan umum untuk menyusun lebih jauh mengenai data-data master untuk pengaduan atau pelaporan kondisi jalan.

Dalam proses sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten Pamekasan diaplikasikan dalam sistem ini.

Masyarakat

Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan

di Kabupaten Pamekasan Mulai Menyimpan Pengaduan Jalan Selesai Pengentrian Pengaduan Via SMS

Cek Format Pengaduan Benar Pengaduan Update Pengaduan Salah Salah

Cek Jalan Benar Kirim Pengaduan Format SMS salah Nama jalan tidak ditemukan

25

3.9. Sysflow Verifikasi Pengaduan

Petugas Survei

Mulai

Menampilkan Pengaduan Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan

di Kabupaten Pamekasan Jalan Pengaduan Pengaduan Selesai Verifikasi Pengaduan Menyimpan Status Pengaduan Pengaduan Membuka Aplikasi Tidak Update Status Pengaduan Verifikasi Pengaduan Ya Cek Data Pengaduan

Gambar 3.8 Diagram System Flow Verifikasi Pengaduan

Pada sysflow verifikasi pengaduan ini digambarkan bagaimana proses petugas survei yang akan melakukan survei sesuai dengan pengaduan yang diberikan oleh masyarakat.

Dimana kondisi jalan yang dilaporkan dinyatakan benar terjadi kerusakan dijalan kemudian melakukan verifikasi pengaduan dan mengganti status pengaduan bahwa jalan tersebut mengalami kerusakan.

3.10. Sysflow Penindakan Pengaduan Pimpinan Mulai Menampilkan Pengaduan Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan

di Kabupaten Pamekasan Jalan Pengaduan Pengaduan Menyimpan Persetujuan Penindakan Pengaduan Penindakan Penindakan Pengaduan Selesai Membuka Aplikasi Persetujuan Penindakan

Gambar 3.9 Diagram System Flow Penindakan Pengaduan

Sysflow ini menggambarkan proses lanjutan dari proses verifikasi pengaduan yang dimana proses ini dilakukan oleh pimpinan yaitu proses penindakan pengaduan yang dimana pemimipin akan memberikan keputusan untuk memperbaiki jalan tersebut atau tidak akan ditindak lanjuti.

27

3.11. Context diagram Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekasan

Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu

DFD (Data Flow Diagram) yang menggambarkan entity yang berhubungan dengan sistem dan aliran data secara umum sedangkan proses-proses yang lebih detail yang terdapat dalam sistem masih belum bisa diketahui.

Desain dari context diagram sistem informasi pemantauan kondisi jalan di Kabupaten Pamekasan ini dapat di lihat pada Gambar 3.10 terdapat 4 (empat)

external entity, yaitu: admin, masyarakat, petugas survei dan pimpinan.

Setiap entity disini memiliki tugas masing-masing yaitu, masyarakat memberikan informasi kondisi jalan melalui pesan singkat serta upload foto kondisi jalan yang rusak. Admin bertugas untuk mengelola data jalan, mengelola pengaduan, dan mengelola pengguna. Petugas survei disini bertugas untuk memverifikasi data kondisi jalan yang telah di adukan oleh masyarakat sedangkan pimpinan bertugas untuk menindak lanjuti data yang telah di verifikasikan oleh petugas survei.

Us er dan Pass Admin

Us er dan Pass Surv ei Us er dan Pass Pimpinan

Format Pengaduan

Inf ormas i Pengaduan Kondis i Jalan Data Jalan Data Pengaduan Data Pengguna Pengaduan Pengaduan Terbaru Data Jalan Pengaduan Ditindaklanjuti Kondis i Jalan Kondis i Jalan Kondis i Jalan Status Penindakan Pengaduan Status Pengaduan Verifikasi Pengaduan Pengaduan Data Pengguna 0

Sistem Inf ormasi Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekas an

+

Admin

Masyarakat Petugas Surv ei

Pimpinan

Gambar 3.10 Context Diagram Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekasan

29

3.12. Dfd Level 1

Inf ormas i Pengaduan

Us er dan Pass Surv ei

Us er dan Pass Pimpinan Format Pengaduan Us er dan Pass Admin

Data Jalan Data Jalan Data Jalan Data Jalan Data Pengaduan Data Pengaduan Data Pengaduan Data Pengaduan Data Pengaduan Data Pengaduan Data Pengaduan Data Pengaduan Data Jalan Data Pengguna Data Jalan Data Pengguna Data Pengaduan Kondis i Jalan Data Jalan Pengaduan Terbaru Data Jalan Kondis i Jalan Verifikasi Pengaduan Kondis i Jalan Pengaduan Ditindaklanjuti Status Penindakan Status Pengaduan Pengaduan Data Pengguna Data Pengguna Kondis i Jalan Pengaduan Admin Masyarakat Pimpinan 1 Pengelolaan Data Pengguna 2 Pengelolaan Data Jalan 4 Pengentrian Pengaduan 6 Penindakan Pengaduan 3 Pengelolaan Pengaduan Petugas Survei 5 Verifikasi Pengaduan 1 Pengguna 2 Jalan 3 Pengaduan

Gambar 3.11 DFD Level 1 Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekasan

Dalam dfd level 1 ini dapat dijelaskan proses-proses yang dilakukan oleh sistem informasi pemantauan kondisi jalan dimana terdapat 6 proses yaitu: pengelolaan data pengguna, pengelolaan data jalan, pengelolaan pengaduan, pengentrian pengaduan, verifikasi pengaduan, dan penindakan pengaduan. Untuk proses pengelolaan data pengguna yaitu mengupdate dan delete pengguna dilakukan oleh admin.

Proses pengelolaan data dikelola oleh admin untuk mengelola data-data kondisi jalan seperti update dan delete dan mengelolah pengaduan seperti mengelola pengaduan dari masyarakat dan petugas survei yang ditujukan kepada pimpinan. Verifikasi pengaduan disini dilakukan oleh petugas survei yang dimana nantinya akan ditindak lanjuti oleh pimpinan lalu data tersebut kembali kepada

admin untuk dibuat laporan.

3.13. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu desain sistem yang

digunakan untuk mempresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. Pada gambar berikut akan dijelaskan relasi-relasi atau hubungan antar tabel dalam perancangan sistem informasi user account management dalam bentuk conceptual data model dan

physical data model.

A. CDM (Conceptual Data Model)

Sebuah Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi seperti terlihat pada Gambar 3.12.

31

Gambar 3.12 CDM Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekasan

B. PDM (Physical Data Model)

Sebuah Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk sesuatu program aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari CDM. Pada PDM tergambar jelas tabel-tabel penyusun basis data beserta kolom-kolom yang terdapat pada setiap tabel sebagaimana terlihat pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 PDM Sistem Informasi Pemantauan Kondisi Jalan di Kabupaten Pamekasan

3.14. Struktur Database

Struktur tabel akan menjelaskan tentang fungsi tabel, relasi antar tabel,

constraint dan item-item yang terdapat dalam sebuah tabel yang digunakan

sebagain gambaran database yang terbentuk.

Tabel-tabel yang digunakan dalam sistem ini adalah: 1. Nama Tabel : Pengguna

Fungsi : Menyimpan semua nama pengguna beserta

Dokumen terkait