• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini akan menjelaskan tentang Kesimpulan dari keseluruhan isi dari laporan Tugas Akhir serta Saran yang disampaikan penulis untuk pengembangan website yang ada demi kesempurnaan aplikasi yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur, tutorial, buku maupun situs-situs yang digunakan dalam pembutan laporan Tugas Akhir ini.

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya memberikan informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakaianya. Agar informasi tersebut berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar yaitu: tepat kepada orangnya atau relevan ( relevance ), tepat waktu (timeliness) dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Output yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Pilar-Pilar Informasi yang Berguna

Tugas sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan data dimana untuk melakukan siklus ini, maka sebagai suatu sistem diperlukan komponen-komponen tertentu. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle)atau disebut juga dengan nama siklus informasi

Untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen,

Relev

an

Tepa

t

yaitu komponen input, komponen model dan komponen output. Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di simpanan (storage) dalam bentuk basis data (database). Proses pengolahan data dari basis data yang diolah menjadi informasi disebut dengan extended data processing life cycle yang ditunjukkan pada Gambar 2.2 dibawah ini.

Gambar 2.2Extended Data Processing Life Cycle

Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan pada perangkat keras (hardware) komputer dan dapat digunakan pada perangkat lunak (software) untuk memanipulasi data– datanya.

Dari konsep dasar sistem informasi dan basis data dapat dilakukan manajemen/ pengolahan data informasi sehingga data dapat diproses sewaktu-waktu ketika dibutuhkan karena sistem informasi menggunakan sistem storage/ penyimpanan data dalam sebuah database. 

2.1.1 Komponen dan Elemen Sistem Informasi

Sistem informasi memilki beberapa komponen dan elemen yang berguna untuk mengerjakan suatu sistem informasi agar menjadi lebih baik.

a. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen

software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen

tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Berikut keterangan dan penjelasan dari Gambar 2.3: 1) Komponen Input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2) Komponen Model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3) Komponen Output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. Dan diharapkan berguna bagi masyakat luas yang akan memakai sistem informasi ini.

4) Komponen Teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, meghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5) Komponen Hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi

database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6) Komponen Software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan

memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

7) Komponen Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

8) Komponen Kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi sebuah kesalahan dapat langsung cepat diatasi [Ervita K, 2011]

b. Elemen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik [Ervita K, 2011].

Gambar 2.4 Hubungan Elemen Sistem Informasi

Berikut keterangan dan penjelasan dari Gambar 2.4: 1) Orang

Orang atau personil yang dimaksud yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP. 2) Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.

3) Perangkat Keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.

4) Perangkat Lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama:

a) Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.

b) Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan. c) Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara

spesifik dibuat untuk setiap aplikasi. 5) Basis Data

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikrofilm, dan lain sebagainya.

6) Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data. Dengan jaringan komputer perpindahan suatu informasi menjadi cepat tanpa butuh waktu yang lama.

7) Komunikasi Data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan sebuah komputer dapat berkomunikasi satu sama lain [Ervita K, 2011].

2.1.2 Arsitektur dan Klasifikasi Sistem Informasi

Didalam sistem informasi terdapat arsitektur untuk membuat sistem informasi secara maksimal. Sistem informasi juga dapat di klasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Berikut penjelasan dari arsitektur dan klasifikasi sistem informasi.

a. Arsitektur Sistem Informasi

Sistem informasi dapat di bentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi. Semua orang dapat menggunakan sistem informasi dalam organisasi, tetapi faktor efisiensi setiap sistem adalah berbeda.

b. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem informasi memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Untuk dapat membedakan setiap kasus yang ada maka sistem informasi dibeda-bedakan kedalam klasifikasi tertentu. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

1) Sistem Abstrak Atau Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem secara fisik, misalnya sistem komputer.

2) Sistem Alamiah Dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis internet merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3) Sistem Deterministik Dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sistem probabilistik dalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4) Sistem Terbuka Dan Sistem Tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar[Edwin Ho, 2011]..

2.2 UML ( Unified Modelling Language )

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML dapat dilakukan pembuatan model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka UML lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.

Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan

syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah

ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification,

dynamic behavior, dan model management. Main concepts bisa di pandang

sebagai term yang akan muncul pada saat membuat diagram. Dan view adalah kategori dari diagaram tersebut. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut:

a. use case diagram; b. class diagram; c. statechart diagram; d. activity diagram; e. sequence diagram; f. collaboration diagram; g. component diagram;

h. deployment diagram [Tessy Badriyah, 2010]..

2.3 PHP

Script PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa web server side yang bersifat open source. Bahasa PHP menyatu dengan script HTML yang sepenuhnya dijalankan pada server.

Kelebihan dari bahasa pemrograman PHP adalah sebagai berikut: a. Sebuah script yang tidak melakukan kompilasi dalam penggunanya.

IIS sampai dengan dengan Apache, dengan konfigurasi yang sangat mudah. c. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya developer yang

membantu dalam pengembangannya.

d. Pada sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah dikuasai karena referensi yang mudah ditemukan.

PHP adalah bahasa pemrograman Open Source yang dapat digunakan diberbagai Sistem Operasi (Unix, Linux, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console ataupun terminal serta dapat dijalankan dengan perintah-perintah sistem [M Syafii, 2005].

2.4 OOP ( Object Oriented Programming )

Object Oriented Programming (OOP) adalah istilah yang sangat popular

akhir-akhir ini di dunia pemograman. Bahasa pemrograman modern biasanya mendukung pendekatan OOP untuk membangun software. OOP menggunakan klasifikasi, relasi dan properti pada objek di sistem untuk membantu pembangunan program.

Bagi pemula, logika pemrograman OOP mungkin sedikit rumit. Tidak seperti pemrograman prosedural yang lebih mudah dipahami. Namun, pendekatan OOP mempunyai proyek yang cerah untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang cukup komplek.

Beberapa istilah pada OOP: a. Abstraksi ( abstraction ) b. Pewarisan ( inheritance )

d. Pembungkusan ( encapsulation ) e. Pengiriman pesan ( message sending )

f. Assosiasi ( association ) 

g. Agregasi ( aggregation ) [Awan Pribadi, 2010]. 

2.5 CODEIGNITER

CodeIgniter merupakan salah satu dari sekian banyak framework PHP

yang ada. CodeIgniter dikembangkan oleh Rick Ellis. Tujuan dari pembuatan

framework CodeIgniter ini menurut user manualnya adalah untuk menghasilkan

framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan

website secara lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan website dengan cara coding secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam pembuatan website, dengan antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter

membiarkan pengguna untuk memfokuskan diri pada pembuatan website dengan meminimalkan pembuatan kode untuk berbagai tujuan pembuatan website. Kelebihan dari bahasa pemrograman PHP CodeIgniter adalah sebagai berikut: a. Gratis.

CodeIgniter dilisensikan dibawah lisensi Apache/BSD style open source

license, berarti dapat digunakan sesuai dengan keinginan pengguna. b. Berjalan di PHP versi 4 dan 5.

Sekarang ini PHP sudah mencapai versi ke 5, meskipun begitu masih banyak orang yang tetap menggunakan PHP versi 4, oleh sebab itu CodeIgniter

dikembangkan agar tetap kompatibel dengan PHP versi 4 dan dapat dijalankan pada PHP versi 5.

c. Ringan dan Cepat.

Secara default CodeIgniter hanya berjalan dengan memutar beberapa pustaka saja, dengan demikian hanya membutuhkan resource yang sedikit sehingga ringan dan cepat dijalankan. Pustaka-pustaka lain yang nantinya akan digunakan bisa diputar sesuai dengan kebutuhan.

d. Menggunakan MVC.

CodeIgniter menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode Model

View Controller (MVC) yang membedakan antara logika dan

presentasi/tampilan, sehingga tugas bisa lebih mudah dipecah-pecah. Ada bagian yang khusus membuat tampilan dan bagian yang membuat core

programnya.

e. Pustaka yang Lengkap.

CodeIgniter dilengkapi dengan berbagai pustaka siap pakai untuk berbagai

kebutuhan, misalnya saja koneksi database, email, session dan cookies, keamanan, manipulasi gambar dan banyak lagi. Dengan adanya pustaka yang lengkap memungkinkan seorang programmer mengembangkan aplikasinya supaya menjadi yang lebih baik lagi [Awan Pribadi, 2010].

2.5.1 Konsep Model-View-Controller (MVC)

Konsep MVC adalah konsep pemisahan antara logic dengan tampilan dan database. Manfaat konsep ini adalah, membuat coding logic lebih mudah, karena sudah dipisah dengan code untuk tampilan dan membuat programmer dapat bekerja secara terpisah dengan designer. Programmer mengerjakan logic,

sedangkan designer berkutat dengan design dan tampilan. Konsep MVC (Model view Controller) dapat dilihat pada Gambar 2.5 beserta penjelasan dari gambar tersebut.

Gambar 2.5 Pola Desain MVC

Pola desain MVC (Model-View-Controller) memberikan pemecahan permasalahan coupling yang tinggi tersebut dengan menduplikasi lapisan data access, business logic, dan data presentation atau user interaction. Berikut ini penjelasan dari gambar pola desain MVC (Model-View-Controller) yang ada pada Gambar 2.5 :

a. Model : Merupakan code struktur data. Model berisi fungsi di dalam pengolahan database. Script Sql masuk di sini. Model merepresentasikan lapisan data enterprise dan logika atau rule bisnis yang akan mengakses dan

mengupdate data tersebut. Pada bagian model juga merepresentasikan proses riil yang terjadi pada suatu objek. Bisa termasuk dalam bagian ini adalah

javabeans dengan properti dan method yang dimiliki (getters, setters dan constructors). Javabeans berhubungan dengan konsep kegunaan dari website

yang akan di buat buat dan digunakan oleh user.

b. View : Merupakan code untuk menampilkan tampilan suata program. Tampilan dapat berupa Web page, header, footer dan apa saja yang berjenis tampilan.Bagian ini bisa dibangun dengan teknologi JSP. Bagian ini yang akan memberikan tampilan kepada user, dari data yang didapatkan dari lapisan model. Jadi JSP digunakan disini hanya untuk menampilkan data saja. Bagian ini bisa juga disebut presentation layer. Selain JSP bisa juga dengan menggunakan JSF.

c. Controller : Merupakan code untuk logic, algoritma dan sebagai penghubung antara model, view, dan sumber lain yang di perlukan untuk mengolah HTTP

request dan generate web page. Bagian ini digunakan untuk menerima setiap

request dan memformulasikan sutau response untuk request tersebut. Ini bisa dilakukan dengan teknologi servlet, yang bisa juga diimplementasikan dengan JSP atau JSF [Awan Pribadi, 2010].

2.5.2 Struktur File CodeIgniter

CodeIgniter adalah sebuah php framework yang berupa kumpulan folder

dan file php, java script,css,txt dan file berbasis web lainnya dengan setting

tertentu untuk menggunakannya dan menyediakan library dan helper yang dapat dimanfaatkan didalam pemrograman php. CodeIgniter di jalankan under web dan harus dengan web server. Program CodeIgniter cukup di letakkan di bawah folder

directory web server anda. Struktur file codeigniter dapat dilihat pada Gambar 2.6 beserta penjelasannya [Awan Pribadi, 2010].

Gambar 2.6 Struktur File CodeIgniter 2.5.3 Installasi CodeIgniter

Meskipun namanya installasi tetapi karena CodeIgniter adalah aplikasi berbasis website maka yang sebenarnya dilakukan adalah menyalin folder aplikasi

CodeIgniter kedalam DocumentRoot dari web server yang sudah diinstall

sebelumnya. Bukan melakukan installasi seperti pada aplikasi sistem. Untuk melakukan installasi cukup ektrak file yaitu file CodeIgniter_1.6.1.zip, kemudian letakan folder hasil ekstrak tadi di DocumentRoot web server, yaitu folder htdocs

didalam direktori C:\\apachefriends\xampp bagi yang menggunakan XAMPP di

CodeIgni System   User Scaffoldi Applicati Cache   Codeigni Database  Fonts   Helpers   Languag Libraries   Logs   Plugins  

Windows. Folder hasil ekstrak tersebut bisa dirubah namanya, misal direname

menjadi ci (default hasil ekstrak adalah CodeIgniter_1.6.1). Didalam folder

tersebut ada 2 folder lagi yaitu sistem dan user_guide, silahkan saja untuk memindahkan folder user_guide ke tempat lain karena inti aplikasi ada di folder

sistem dan folderuser_guide berisi dokumentasi dari CodeIgniter. Didalam folder

sistem masih terdapat beberapa folder lain, yang akan sering diakses adalah folder application karena di folder inilah script-script yang akan disimpan. Beberapa

folder yang ada di dalam direktori sistem adalah:

a. Application, di folder inilah kode-kode yang akan dibuat nantinya akan disimpan didalam folder yang sesuai. Model disimpan di folder model,

Controller di folder controller dan View di folder views. Folder-folder yang terdapat di dalam direktori application adalah:

1) Model untuk menyimpan model yang akan buat. 2) Controller untuk menyimpan controller.

3) View untuk menyimpan view tampilan website.

4) Config untuk menyimpan konfigurasi website yang akan di buat. Mulai

dari konfigurasi dasar, basis data, routing dan lain-lain.

5) Error berisi file-file yang akan ditampilkan jika ada error pada script yang di buat.

6) Libraries untuk menyimpan pustaka yang akan di tambahkan atau pustaka

buatan sendiri.

7) Hooks untuk meyimpan hook yang telah di buat. 8) Cache, untuk meyimpan caching dari website.

10) Database, berisi class-class yang akan digunakan untuk bekerja dengan basis data, termasuk didalamnya driver-driver untuk beberapa server basis data yang didukung oleh CodeIgniter.

11) Fonts, digunakan untuk menyimpan font yang nantinya akan digunakan di dalam website.

12) Helpers, berisi helper.

13) Language, digunakan untuk menyimpandatadukungan bahasa.

14) Libraries, berisi pustaka-pustaka yang disediakan untuk digunakan untuk pembuatan website.

15) Logs, berisi catatan data yang mencatat log dari website. 16) Plugins, untuk menyimpan plugin.

17) Scafollding, berisi data untuk keperluan scaffolding.

Setelah itu, misal foldernya bernama ci maka website bisa diakses lewat

http://localhost/ci, tapi sebelum itu jangan lupa untuk melakukan sedikit

modifikasi pada bagian konfigurasi CodeIgniter. Buka file system/application/config/config.php. Di file inilah konfigurasi dasar CodeIgniter

disimpan. Yang perlu dirubah untuk installasi awal ini adalah pada bagian base

URL.

$config['base_url'] = "www.your-site.com";

Pada bagian www.your-site.com ganti dengan URL anda. Karena hanya mencoba di localhost dengan nama folder ci, maka base URL nya di ganti menjadi:

$config['base_url'] = "http://localhost/ci/";

Setelah itu silahkan dibuka alamat http://localhost/ci. Installasi sudah selesai dan sekarang siap membuat website menggunakan framework CodeIgniter.

Gambar 2.7 Tampilan awal setelah CodeIgniter di install.

2.5.4 Fungsi dan Class dalam CodeIgniter

a. Library

Library atau pustaka merupakan kumpulan class dan fungsi yang disediakan

CodeIgniter. Lewat library inilah CodeIgniter menyediakan fungsi-fungsi yang bisa digunakan dalam pembuatan website. Misalnya saja library untuk akses ke basis data, library untuk mengirim email, library untuk validasiinput

dan lain-lain. Library diletakan didalam direktori system/libraries atau bisa juga di dalam system/application/libraries. Untuk dapat menggunakan sebuah

Dokumen terkait