• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berisi kesimpulan dan saran mengenai aplikasi yang telah dibuat. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi yang dibuat. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan atau mengembangkan aplikasi ini oleh pihak lain.

6

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan na-ma Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbaha-sa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemero-sotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Ko-ran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia me-rasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris.

Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan ma-najemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian meninggal dunia pada tahun 2000. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 eksemplar, dalam wak-tu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.

Lima tahun kemudian terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN), sa-lah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997, Jawa Pos pindah ke gedung yang baru berlantai 21, Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya. Tahun 2002 dibangun Graha Pena di Jakarta. Dan, saati ini bermunculan gedung-gedung Graha Pena di hampir semua wilayah di Indonesia. Tahun 2002, Jawa Pos Group membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan kapasitas dua kali lebih besar dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima Sura Perinta, mampu memproduksi kertas koran 450 ton/hari. Lokasi pabrik ini di Kabupaten Gresik, hanya 45 menit ber-mobil dari Surabaya. Setelah sukses mengembangkan media cetak di seluruh In-donesia, pada tahun 2002 Jawa Pos Grup mendirikan stasiun televisi

lo-kal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV diBatam, Riau

TV di Pekanbaru, Fajar TV di Makassar, Palembang TV di Palembang, Parijz van Java TV di Bandung, Radar Cirebon Televisi RCTV di Cirebon Kota Wali.

Memasuki tahun 2003, PT Jawa Pos Group merambah bisnis baru, yaitu

Independent Power Plant (IPP). Proyek pertama adalah 1 x 25 MW di Kab. Gresik, yakni dekat pabrik kertas. Proyek yang kedua 2 x 25 MW, didirikan di Kalimantan Timur, bekerja sama dengan perusahaan daerah setempat. Pada ta-hun 2008, PT Jawa Pos Group menambah stasiun televisi baru, yaitu Mahkamah Konstitusi Televisi (MKtv) yang berkantor di Gedung Mahkamah Konsti-tusi Jakarta. Pada tahun 2009, PT Jawa Pos Group menambah data center baru, yaitu Fangbian Iskan Corporindo(FIC) yang berkantor di Gedung Graha Pena Surabaya.

Sirkulasi Jawa Pos menyebar hingga ke seluruh provinsi Jawa Ti-mur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos terbit dalam beberapa edisi. Jawa Pos edisi Surabaya beredar di daerah Kota Surabaya dan sekitarnya (Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik), terbit dengan tiga seksi utama:

a. Jawa Pos (utama), berisi berita-berita utama, politik, ekonomi/bisnis, Jawa

Timur, nasional, internasional, dan rubrik-rubrik tematik lainnya.

b. Metropolis, berisi berita Kota Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo dan Gresik), Deteksi (halaman untuk remaja, salah satunya berisi polling harian), hiburan, kesehatan, teknologi, dan rubrik-rubrik "ringan" lainnya serta rubrik mingguan c. Olahraga, berisi berita-berita olahraga, terutama ulasan mengenai sepak bola

dan balap (Formula 1, MotoGP). Seksi ini juga berisi iklan baris.

d. DetEksi berisi berita tentang kehidupan remaja, mulai dari otomotif, style, techno, hingga anime. terdiri dari 3 halaman yang disisipkan pada bagian Me-tropolis. Hingga kini detEksi Jawa Pos aktif mengadakan event seperti DetEksi Basketball League, Dan MAding Championship. Halaman ini kini telah men-jadi bacaan wajib bagi remaja di Surabaya. Seksi ini semua crew-nya masih berstatus mahasiswa, mulai dari reporter, editor, hingga fotografer.

Hal yang membedakan Jawa Pos edisi Surabaya dan luar Surabaya ada-lah seksi "Metropolis" diganti dengan seksi yang lebih regional, dengan sebutan "Radar". Seksi "Radar" berisi berita-berita lbanyak. Rubrik-rubrik Metropolis (seperti di Jawa Pos edisi Surabaya) sebagian masih dipertahankan. Seksi Jawa Pos utama dan Seksi Olahraga sama persis dengan edisi Surabaya. Saat ini Jawa

Pos memiliki 15 "Radar", yang masing-masing memiliki redaksi sendiri di kotanya yakni:

a. Radar Banyuwangi (Banyuwangi), beredar di Banyuwangi dan Situbondo. b. Radar Jember (Jember), beredar di Jember, Lumajang dan Bondowoso. c. Radar Bromo (Kota Pasuruan), beredar di Pasuruan dan Probolinggo. d. Radar Malang (Kota Malang), beredar di Malang dan Batu.

e. Radar Mojokerto (Kota Mojokerto), beredar di Mojokerto dan Jombang. f. Radar Gresik (Gresik), beredar di Gresik, Surabaya, dan Lamongan.

g. Radar Kediri (Kota Kediri), beredar di Kediri dan Nganjuk. Kantor di Jalan Brawijaya Kota Kediri.

h. Radar Tulungagung (Tulungagung), beredar di Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar.

i. Radar Bo1onegoro (Bojonegoro), beredar di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Blora.

j. Radar Madiun (Kota Madiun), beredar di Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan.

k. Radar Madura (Bangkalan), beredar di Pulau Madura. l. Radar Bali (Bali), beredar di Denpasar Bali.

Redaksi "Radar"-"Radar" ini berada di sejumlah kota. Isi berita "Radar" bersifat lokal, dan memuat iklan yang juga bersifat lokal, serta seksi Olahraga lo-kal.

Jawa Pos edisi Jawa Tengah/DIY sedikit berbeda dengan edisi Jawa Timur. Meski berita utama (headline) dan sebagian besar isi beritanya adalah sama, Jawa Pos edisi Jawa Tengah/DIY berisi rubrik tambahan yang bersifat lokal

(seperti rubrik Ekonomi Bisnis, Jawa Tengah), serta tidak termasuk iklan baris (yang mana hanya beredar di Jawa Timur). Jawa Pos di Jawa Tengah dan DIY juga terdiri atas sejumlah "Radar", yakni:

a. Radar Semarang (Kota Semarang), beredar di Semarang, Salatiga, Demak,

Kendal, Batang, dan Pekalongan.

b. Radar Solo (Kota Surakarta), beredar di eks Karesidenan Surakarta

(Surakarta, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen).

c. Radar Kudus (Kudus), beredar di Kudus, Pati, Jepara, Grobongan, Rembang,

dan Blora.

d. Radar Jogja (Yogyakarta), beredar di Provinsi DIY, Magelang, Purworejo,

Kebumen, Temanggung, dan Wonosobo.

Dari sisi manajemen, Radar-Radar yang ada ini dikelola secara otonom. Rekrutmen karyawan dan wartawan dilakukan sendiri oleh masing-masing mana-jemen Radar. Grup Jawa Pos atau Jawa Pos Group atau Jawa Pos National Net-work (JPNN) adalah perusahaan yang menaungi lebih dari 151 surat kabar daerah dan nasional, yang paling terkenal adalah Jawa Pos, dan belasan tabloid, majalah, dan televisi daerah.

2.2. Profil Perusahaan

Jawa Pos adalah Koran yang diterbitkan oleh sebuah perseroan dengan nama N.V. Perusahaan Penerbitan Java Post, didirikan pada 1 Juli 1949 oleh The Chung Sen ( Suseno Tedjo). Pada akhir tahun 1970an mengalami kemerosotan yang tajam hingga pada tahun 1982 tirasnya tinggal 6.800 eksemplar/hari. Pada tahun ini pula masuk manajemen baru dari kelompok TEMPO dibawah

kepem-impinan Dahlan Iskan. Pada Tahun 1985, tiras Jawa Pos sudah mencapai 150.000 eksemplar/hari, hal ini karena suksesnya meliput kejatuhan presiden Marcos di Filipina. Jawa Pos kemudian berkembang cepat sekali tirasnya hingga sekarang mencapai 350.000 eksemplar/hari dengan anak perusahaan sebanyak 90 koran lebih di daerah daerah seluruh propinsi di Indonesia. Jawa Pos sekarang sudah menjadi salah satu kelompok industri media terbesar di Indonesia, dengan sumber daya karyawan sekitar 400 orang lebih dari berbagai disiplin ilmu serta mendiri-kan pabrik kertas koran dan percetamendiri-kan2 di daerah-daerah dengan dukungan teknologi komputer dan komunikasi, maka Jawa Pos adalah perusahaan yang san-gat effisien dan asset Indonesia yang patut di perhitungkan.

Gambar 2.1. Gedung Utama Graha pena (sumber: jawapos-koran.blogspot.com)

Nama Perusahaan : PT Jawa Pos Koran

Visi dan Misi : Menjadikan perusahaan media yang berkembang kokoh dan membawa manfaat agar Indonesia tidak hanya maju di Ibu kotanya, dengan menyelenggarakan pers yang bebas dan ber-tanggung jawab di seluruh Indonesia.

Moto : “Selalu Ada yang baru”

Gambar 2.2. Struktur Organisasi

2.3. Proses Produksi Surat Kabar 2.3.1. Pencarian Topik Berita

Tidak semua berita merupakan berita yang di rencanakan, karena ada be-rita yang didapat dr kejadian langsung dan tidak direncanakan. Namun bisa juga topik berita merupakan hasil perencanaan di rapat Redaksi pagi hari ( jam 10.00-12.00).

Hasil rapat kemudian di distribusikan ke wartawan masing2 tempat kerja lewat telepon, demikian juga penugasan kepada perwakilan2 di Jakarta atau tem-pat lain. Sore Hari (18.00-19.00) dilakukan listing berita, dimana berita yang di-dapat dibuat daftarnya dan dilihat sampai seberapa bagus dan akan ditempatkan di halaman mana.

2.3.2. Editing Berita

Setelah berita didapat dari wartawan-wartawan kemudian dikirim ke re-dakturnya masing-masing, redaktur kemudian mengetes apakah berita tersebut punya nilai tinggi hingga disebut sebagai berita. Adapun beberapa tugas redaktur, yaitu:

a. Memeriksa, apakah berita mempertimbangkan keamanan dan tidak me-nimbulkan gejolak di masyarakat.

b. Mempertimbangkan juga apakah berita tersebut merugikan seseorang sudah ditulis secara seimbang (cover both side) atau belum.

c. Apakah berita sudah cukup lengkap datanya, kalau tidak akan diberikan in-formasi tambahan. Juga akan memotong tulisan wartawan yang keluar dari konteknya.

d. Mengedit tulisan wartawan agar benar logikanya maupun bahasanya agar tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi pembaca.

2.3.3. Pemuatan Berita

Tergantung kualitas beritanya, karena berita yang masuk di Jawa Pos nyak sekali. Oleh karenanya berita yang ada tidak semuanya dimuat, sehingga ba-nyak berita yang tidak terpakai. Seleksi menjadi semakin ketat bila jumlah iklan yang akan dimuat menjadi semakin banyak. Berita yang lolos dalam seleksi kemudian di lay-out menjadi halaman-halaman koran oleh lay-out man. Lay-out man mempertimbangkan bagaimana halaman menjadi terlihat bagus dan nyaman untuk dibaca, di Jawa Pos halaman harus seimbang gambanya. Tidak boleh terlalu

kosong dari foto, namun juga tidak boleh terlalu banyak gambarnya. Bagian gra-fislah yang merancang model-model halaman di Jawa Pos.

2.3.4. Proses Percetakan

Jika tata muka sudah selesai, maka hasilnya kemudian di cetak dalam bentuk film sebesar halaman koran. Film ini kemudian diserahkan bagian per-cetakan untuk kemudian dibuat hal yang sama tapi dlm bentuk plat aluminium, dan plat ini akan dilekatkan di mesin cetak untuk mencetak kertas koran-nya.Pencetakan dilakukan menggunakan mesin cetak dengan sistem web, sistem ini mencetak koran dari bahan kertas yang masih gulungan/gelondongan. Dari mesin ini kemudian akan dicetak sejumlah koran yang telah di pesan oleh bagian Sirkulasi.

2.3.5. Pendistribusian

Koran yang sudah dicetak sebanyak yang dipesan bagian Sirkulasi dan pemasaran itu kemudian diserahkan ke bagian Sirkulasi dalam bentuk kemasan per 150/200 eksemplar. Kemudian akan diberi label & nota kirim sesuai pesanan dan dikirim ke Agen, pengecer lewat Darat. Para Agen dan pengecer itulah yang kemudian akan membagikan sampai pada pelanggan.Agar pembaca di luar kota bisa menerima koran sama paginya dengan di dalam kota, maka Jawa Pos menerapkan Cetak Jarak Jauh (Remote Printing).

Sistem Cetak Jarak Jauh ini berupa pengiriman file-file jadi yang sudah dibuat oleh lay-out man ke daerah-daerah yang sudah terhubung network nya dengan Jawa Pos Surabaya. Kemudian file-file tersebut akan dipindah dalam

bentuk alumunium, kemudian dicetak. Dengan sistem ini maka selisih waktu yang terbuang di jalan (darat/udara) akan terkurangi, sehingga konsumen setempat akan menerima koran tepat dipagi hari sama dengan orang yang tinggal di Surabaya. Manajemen waktu tersebut sangatlah penting untuk memproduksi produk agar sampai tepat waktu.

16

Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini memiliki kajian pustaka yang dapat dipertanggung jawabkan.

3.1. Perpustakaan

Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya:

((BSNI), 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.

(Darmono, 2007) Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.

3.2. Konsep Dasar Sistem

(Kendall, 2003) Sistem adalah Serangkaian sub system yang saling terkait dan tergantung satu sama lainnya, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah di tetapkan sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah di kemukakan diatas dapat di-tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan elemen atau bagian-bagian atau komponen-komponen atau prosedur-prosedur yang terintegrasi satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu atau maksud tertentu.

3.2.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

a. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

c. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

d. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

e. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan).Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan

balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. g. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

3.2.2. Karakteristik Sistem

(Jogiyanto H. , 2009) Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.

b. Suatu sistem mempunyai batasan sistem (Boundary). c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

3.2.3. Klasifikasi sistem

(Jogiyanto H. , 2009) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sistem abstrak (abstract sistem) lawan sistem fisik (physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

b. Sistem alamiah (natural sistem) lawan sistem buatan (human made sistem).Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Misalnya sistem informasi akuntansi karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. c. Sistem pasti (deterministic sistem) lawan sistem tidak tentu (proBABilistic

sistem). Sistem tertentu beropersi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur proBABilitas. d. Sistem tertutup (closed sistem) lawan sistem terbuka (open sistem)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Karena sistem sifat terbuka dan

terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

3.3.Konsep Dasar Sistem Informasi

(O'Brein, 2005) Sistem Informasi sebagai suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, men-dukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

3.3.1. Blok Masukan

Masukan atau input mewakili data yang masuk ke dalam system infor-masi. Termasuk juga metode-metode dan media untuk emnangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

3.3.2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3.3.3. Blok Keluaran

Produk dari system informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan mana-jemen serta semua pemakai system.

3.3.4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan alat dalam system informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sys-tem secara keseluruhan.

3.3.5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan saatu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyim-pannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lu-nak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

3.3.6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meya-kinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak system dapat dicegah ataupun bila ter-lanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

3.4.System Flow

System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

Gambar 3.1. Lambang-lambang sistflow

Keterangan dari lambang-lambang sisflow : a. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik proses manual atau kom-puter

b. Simbol kegiatan manual

Menunjukkan kegiatan non-komputer yang dilakukan c. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer d. Simbol database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer e. Simbol penghubung di dalam halaman

Menunjukkan penghubung ke halaman yang sama f. Simbol penghubung di lain halaman

g. Simbol display

Menunjukkan respon kepada user setelah dilakukan kegiatan h. Simbol input manual

Proses input data dari user

3.5. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan

no-tasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya san-gat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang se-dang berjalan logis.

3.5.1. Symbol yang digunakan dalam membuat DFD: a. Kesatuan Luar

Merupakan kesatuan lingkungan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

b. Arus Data

Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan

Dokumen terkait