• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Sistem Informasi Sirkulasi Perpustakaan di PT. Jawa Pos Berbasis Desktop.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Sistem Informasi Sirkulasi Perpustakaan di PT. Jawa Pos Berbasis Desktop."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

1

SISTEM INFORMASI SIRKULASI PERPUSTAKAAN

DI PT. JAWA POS BERBASIS DEKSTOP

KERJA PRAKTIK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Dinda Dhayana 11.41010.0019

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

vii

1.5. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1. Sejarah Perusahaan ... 6

2.2. Profil Perusahaan ... 10

2.3. Proses Produksi Surat Kabar ... 12

BAB III LANDASAN TEORI ... 16

3.1. Perpustakaan ... 16

3.2. Konsep Dasar Sistem ... 16

3.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 21

3.4. System Flow ... 22

3.5. Data Flow Diagram (DFD) ... 24

3.6. Konsep Dasar Basis Data ... 26

3.7. Sistem Basis Data ... 28

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 30

4.1. Analisa Sistem ... 31

4.2.5. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 66

(3)

viii

4.2.7. Desain Input dan Output ... 72

4.3. Implementasi Sistem ... 79

4.4. Pembahasan Implementasi Sistem Informasi ... 79

BAB V PENUTUP ... 93

5.1 Kesimpulan ... 93

5.2 Saran ... 93

(4)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi informasi mempunyai peran penting dihampir semua aspek kehidupan, mulai dari sektor pendidikan hingga sektor bisnis. Berkembangnya teknologi informasi dengan cepat dapat menekan nilai sumber daya manusia untuk menjadi sumber daya yang berkompeten dan mampu mengikuti perkembangan teknologi.

Selain menuntut ilmu di bangku kuliah, mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengamalkan ilmunya dalam kehidupan nyata. Kerja praktik diselenggara-kan agar mendapat pengalaman di dunia kerja serta dapat berkecimpung langsung di dalamnya. Hal ini merupakan bagian dari perkuliahan yang menjadi suatu kewajiban untuk diambil oleh seluruh mahasiswa STIKOM Surabaya. Dengan kerja praktik diharapkan mahasiswa lebih mampu mempersiapkan dirinya untuk bisa terjun ke dunia kerja yang sebenarnya. Adapun bagi perusahaan sebagai in-stansi yang menyediakan sarana dan prasarana merupakan suatu bentuk pengabdi-an terhadap kemajupengabdi-an pendidikpengabdi-an di Indonesia, selain itu juga akpengabdi-an mendapatkpengabdi-an masukan-masukan yang bersifat saran dari para generasi muda.

(5)

operasional dan proses produksi serta sebagai sarana pendukung lainnya seperti sarana informasi dan komunikasi.

Information Technology (IT) Department merupakan salah satu

departe-men PT Jawa Pos Koran yang departe-menangani segala macam hal yang berhubungan dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan, komunikasi. Departemen IT melaksanakan sistem pengolahan data diseluruh departemen, pengadaan sistem komunikasi, pengolahan perpustakaan digital secara terpusat dan lain sebagainya.

PT Jawa Pos Koran memproduksi koran tiap harinya. Untuk mendukung kinerja perusahaan di bidang redaksi, maka Jawa Pos mencari referensi dengan cara berlangganan media cetak lainnya seperti kompas, radar, dan majalah-majalah yang dapat mendukung kinerja perusahaan. Dari kebutuhan tersebut semakin berjalannya waktu kumpulan media cetak tersebut juga semakin banyak dan kurang terpelihara.

Dalam pelaksanaannya, IT Department membutuhkan suatu aplikasi perpustakaan untuk media cetak atau digital guna mengelola kumpulan referensi yang telah ada. Hal ini digunakan agar seluruh investasi buku, koran, majalah, maupun media digital dapat terpelihara dan berguna untuk karyawan instansi yang terkait maupun untuk masyarakat umum.

(6)

perpustakaan, diantaranya proses peminjaman koleksi, pengembalian beserta denda, dan update stok.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, rumusan masalah pada kerja praktikini adalah bagaimana membuat rancang bangun aplikasi sirkulasi perpustakaan di PT Jawa Pos Koran berbasis desktop?

1.3. Batasan Masalah

Pelaksanaan kerja praktik dalam pembuatan sistem informasi perpustakaan di PT Jawa Pos Koran ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: a. Proses update stok yang digunakan hanya sebatas menghitung jumlah koleksi

yang ada dikurangi dengan koleksi yang dipinjam.

b. Sistem ini tidak membahas perhitungan biaya pengadaan, kerugian perpustakaan, dan tidak melakukan rekapitulasi denda namun hanya menghitung denda keterlambatan pengembalian koleksi.

c. Terdapat requirement privileged berdasarkan jabatan pegawai

d. Sistem ini menghasilkan laporan yang terdiri dari laporan peminjaman, laporan pengembalian, dan laporan master.

1.4. Tujuan

(7)

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini dibagi men-jadi beberapa BAB, seperti dijelaskan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah pembuatan laporan, perumusan masalah yang ada dalam perusahaan, pembatasan masalah yang menjelaskan tentang batasan-batasan dari sistem yang dibuat, tujuan, dan sistematika penu-lisan.

BAB II Tinjauan Perusahaan

Berisi tentang sejarah PT Jawa Pos Koran, visi dan misi perusahaan, pro-fil perusahaan, tata letak perusahaan, produk yang dihasilkan, struktur organisasi perusahaan.

BAB III Landasan Teori

Berisi tentang beberapa teori yang berhubungan dengan permasalahan yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktik. Teori-teori tersebut meliputi teori umum meliputi pembahasan tentang CDM (Conceptual Data Mod-el), PDM (Physical Data Model), dan Database. Teori khusus meliputi pembaha-san tentang pengertian sirkulasi, perpustakaan, proses peminjaman, pengembalian, dan pengelolaan stok koleksi serta laporan yang dihasilkan untuk pimpinan perpustakaan.

BAB IV Deskripsi Pekerjaan

Berisi tentang metodologi dan pemodelan database yang berisi

(8)

HIPO, system flow, desain input, desain output, struktur tabel, dan implementasi sistem informasi sirkulasi perpustakaan di PT Jawa Pos Koran.

BAB V Penutup

(9)

6

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan

na-ma Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan

sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop

di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah

sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran

berbaha-sa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak

selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami

kemero-sotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja.

Ko-ran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80

tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia

me-rasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya

lebih memilih tinggal di London, Inggris.

Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama

PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan

ma-najemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala

Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian

meninggal dunia pada tahun 2000. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan

Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 eksemplar, dalam

(10)

Lima tahun kemudian terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN),

sa-lah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80

surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada

tahun 1997, Jawa Pos pindah ke gedung yang baru berlantai 21, Graha Pena, salah

satu gedung pencakar langit di Surabaya. Tahun 2002 dibangun Graha Pena

di Jakarta. Dan, saati ini bermunculan gedung-gedung Graha Pena di hampir

semua wilayah di Indonesia. Tahun 2002, Jawa Pos Group membangun pabrik

kertas koran yang kedua dengan kapasitas dua kali lebih besar dari pabrik yang

pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima Sura Perinta, mampu memproduksi kertas

koran 450 ton/hari. Lokasi pabrik ini di Kabupaten Gresik, hanya 45 menit

ber-mobil dari Surabaya. Setelah sukses mengembangkan media cetak di seluruh

In-donesia, pada tahun 2002 Jawa Pos Grup mendirikan stasiun televisi

lo-kal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV diBatam, Riau

TV di Pekanbaru, Fajar TV di Makassar, Palembang TV di Palembang, Parijz van

Java TV di Bandung, Radar Cirebon Televisi RCTV di Cirebon Kota Wali.

Memasuki tahun 2003, PT Jawa Pos Group merambah bisnis baru, yaitu

Independent Power Plant (IPP). Proyek pertama adalah 1 x 25 MW di Kab. Gresik, yakni dekat pabrik kertas. Proyek yang kedua 2 x 25 MW, didirikan di

Kalimantan Timur, bekerja sama dengan perusahaan daerah setempat. Pada

ta-hun 2008, PT Jawa Pos Group menambah stasiun televisi baru, yaitu Mahkamah

Konstitusi Televisi (MKtv) yang berkantor di Gedung Mahkamah

Konsti-tusi Jakarta. Pada tahun 2009, PT Jawa Pos Group menambah data center baru,

(11)

Sirkulasi Jawa Pos menyebar hingga ke seluruh provinsi Jawa Ti-mur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos terbit dalam beberapa edisi. Jawa Pos edisi Surabaya beredar di daerah Kota Surabaya dan sekitarnya (Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik), terbit dengan tiga seksi utama:

a. Jawa Pos (utama), berisi berita-berita utama, politik, ekonomi/bisnis, Jawa

Timur, nasional, internasional, dan rubrik-rubrik tematik lainnya.

b. Metropolis, berisi berita Kota Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo dan Gresik), Deteksi (halaman untuk remaja, salah satunya berisi polling harian), hiburan, kesehatan, teknologi, dan rubrik-rubrik "ringan" lainnya serta rubrik mingguan c. Olahraga, berisi berita-berita olahraga, terutama ulasan mengenai sepak bola

dan balap (Formula 1, MotoGP). Seksi ini juga berisi iklan baris.

d. DetEksi berisi berita tentang kehidupan remaja, mulai dari otomotif, style, techno, hingga anime. terdiri dari 3 halaman yang disisipkan pada bagian Me-tropolis. Hingga kini detEksi Jawa Pos aktif mengadakan event seperti DetEksi Basketball League, Dan MAding Championship. Halaman ini kini telah men-jadi bacaan wajib bagi remaja di Surabaya. Seksi ini semua crew-nya masih berstatus mahasiswa, mulai dari reporter, editor, hingga fotografer.

(12)

Pos memiliki 15 "Radar", yang masing-masing memiliki redaksi sendiri di kotanya yakni:

a. Radar Banyuwangi (Banyuwangi), beredar di Banyuwangi dan Situbondo. b. Radar Jember (Jember), beredar di Jember, Lumajang dan Bondowoso. c. Radar Bromo (Kota Pasuruan), beredar di Pasuruan dan Probolinggo. d. Radar Malang (Kota Malang), beredar di Malang dan Batu.

e. Radar Mojokerto (Kota Mojokerto), beredar di Mojokerto dan Jombang. f. Radar Gresik (Gresik), beredar di Gresik, Surabaya, dan Lamongan.

g. Radar Kediri (Kota Kediri), beredar di Kediri dan Nganjuk. Kantor di Jalan Brawijaya Kota Kediri.

h. Radar Tulungagung (Tulungagung), beredar di Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar.

i. Radar Bo1onegoro (Bojonegoro), beredar di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Blora.

j. Radar Madiun (Kota Madiun), beredar di Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan.

k. Radar Madura (Bangkalan), beredar di Pulau Madura. l. Radar Bali (Bali), beredar di Denpasar Bali.

Redaksi "Radar"-"Radar" ini berada di sejumlah kota. Isi berita "Radar" bersifat lokal, dan memuat iklan yang juga bersifat lokal, serta seksi Olahraga lo-kal.

(13)

(seperti rubrik Ekonomi Bisnis, Jawa Tengah), serta tidak termasuk iklan baris (yang mana hanya beredar di Jawa Timur). Jawa Pos di Jawa Tengah dan DIY juga terdiri atas sejumlah "Radar", yakni:

a. Radar Semarang (Kota Semarang), beredar di Semarang, Salatiga, Demak,

Kendal, Batang, dan Pekalongan.

b. Radar Solo (Kota Surakarta), beredar di eks Karesidenan Surakarta

(Surakarta, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen).

c. Radar Kudus (Kudus), beredar di Kudus, Pati, Jepara, Grobongan, Rembang,

dan Blora.

d. Radar Jogja (Yogyakarta), beredar di Provinsi DIY, Magelang, Purworejo,

Kebumen, Temanggung, dan Wonosobo.

Dari sisi manajemen, Radar-Radar yang ada ini dikelola secara otonom. Rekrutmen karyawan dan wartawan dilakukan sendiri oleh masing-masing mana-jemen Radar. Grup Jawa Pos atau Jawa Pos Group atau Jawa Pos National Net-work (JPNN) adalah perusahaan yang menaungi lebih dari 151 surat kabar daerah dan nasional, yang paling terkenal adalah Jawa Pos, dan belasan tabloid, majalah, dan televisi daerah.

2.2. Profil Perusahaan

(14)

kepem-impinan Dahlan Iskan. Pada Tahun 1985, tiras Jawa Pos sudah mencapai 150.000 eksemplar/hari, hal ini karena suksesnya meliput kejatuhan presiden Marcos di Filipina. Jawa Pos kemudian berkembang cepat sekali tirasnya hingga sekarang mencapai 350.000 eksemplar/hari dengan anak perusahaan sebanyak 90 koran lebih di daerah daerah seluruh propinsi di Indonesia. Jawa Pos sekarang sudah menjadi salah satu kelompok industri media terbesar di Indonesia, dengan sumber daya karyawan sekitar 400 orang lebih dari berbagai disiplin ilmu serta mendiri-kan pabrik kertas koran dan percetamendiri-kan2 di daerah-daerah dengan dukungan teknologi komputer dan komunikasi, maka Jawa Pos adalah perusahaan yang san-gat effisien dan asset Indonesia yang patut di perhitungkan.

Gambar 2.1. Gedung Utama Graha pena (sumber: jawapos-koran.blogspot.com)

Nama Perusahaan : PT Jawa Pos Koran

(15)

Moto : “Selalu Ada yang baru”

Gambar 2.2. Struktur Organisasi

2.3. Proses Produksi Surat Kabar 2.3.1. Pencarian Topik Berita

Tidak semua berita merupakan berita yang di rencanakan, karena ada be-rita yang didapat dr kejadian langsung dan tidak direncanakan. Namun bisa juga topik berita merupakan hasil perencanaan di rapat Redaksi pagi hari ( jam 10.00-12.00).

(16)

2.3.2. Editing Berita

Setelah berita didapat dari wartawan-wartawan kemudian dikirim ke re-dakturnya masing-masing, redaktur kemudian mengetes apakah berita tersebut punya nilai tinggi hingga disebut sebagai berita. Adapun beberapa tugas redaktur, yaitu:

a. Memeriksa, apakah berita mempertimbangkan keamanan dan tidak me-nimbulkan gejolak di masyarakat.

b. Mempertimbangkan juga apakah berita tersebut merugikan seseorang sudah ditulis secara seimbang (cover both side) atau belum.

c. Apakah berita sudah cukup lengkap datanya, kalau tidak akan diberikan in-formasi tambahan. Juga akan memotong tulisan wartawan yang keluar dari konteknya.

d. Mengedit tulisan wartawan agar benar logikanya maupun bahasanya agar tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi pembaca.

2.3.3. Pemuatan Berita

(17)

kosong dari foto, namun juga tidak boleh terlalu banyak gambarnya. Bagian gra-fislah yang merancang model-model halaman di Jawa Pos.

2.3.4. Proses Percetakan

Jika tata muka sudah selesai, maka hasilnya kemudian di cetak dalam bentuk film sebesar halaman koran. Film ini kemudian diserahkan bagian per-cetakan untuk kemudian dibuat hal yang sama tapi dlm bentuk plat aluminium, dan plat ini akan dilekatkan di mesin cetak untuk mencetak kertas koran-nya.Pencetakan dilakukan menggunakan mesin cetak dengan sistem web, sistem ini mencetak koran dari bahan kertas yang masih gulungan/gelondongan. Dari mesin ini kemudian akan dicetak sejumlah koran yang telah di pesan oleh bagian Sirkulasi.

2.3.5. Pendistribusian

Koran yang sudah dicetak sebanyak yang dipesan bagian Sirkulasi dan pemasaran itu kemudian diserahkan ke bagian Sirkulasi dalam bentuk kemasan per 150/200 eksemplar. Kemudian akan diberi label & nota kirim sesuai pesanan dan dikirim ke Agen, pengecer lewat Darat. Para Agen dan pengecer itulah yang kemudian akan membagikan sampai pada pelanggan.Agar pembaca di luar kota bisa menerima koran sama paginya dengan di dalam kota, maka Jawa Pos menerapkan Cetak Jarak Jauh (Remote Printing).

(18)
(19)

16

Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini memiliki kajian pustaka yang dapat dipertanggung jawabkan.

3.1. Perpustakaan

Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya:

((BSNI), 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.

(Darmono, 2007) Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.

3.2. Konsep Dasar Sistem

(20)

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah di kemukakan diatas dapat di-tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan elemen atau bagian-bagian atau komponen-komponen atau prosedur-prosedur yang terintegrasi satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu atau maksud tertentu.

3.2.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

a. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan

(21)

c. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

d. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

e. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan).Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

(22)

balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. g. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

3.2.2. Karakteristik Sistem

(Jogiyanto H. , 2009) Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.

b. Suatu sistem mempunyai batasan sistem (Boundary). c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment). d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

(23)

3.2.3. Klasifikasi sistem

(Jogiyanto H. , 2009) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sistem abstrak (abstract sistem) lawan sistem fisik (physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

b. Sistem alamiah (natural sistem) lawan sistem buatan (human made sistem).Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Misalnya sistem informasi akuntansi karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. c. Sistem pasti (deterministic sistem) lawan sistem tidak tentu (proBABilistic

sistem). Sistem tertentu beropersi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur proBABilitas. d. Sistem tertutup (closed sistem) lawan sistem terbuka (open sistem)

(24)

terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

3.3.Konsep Dasar Sistem Informasi

(O'Brein, 2005) Sistem Informasi sebagai suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, men-dukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

3.3.1. Blok Masukan

Masukan atau input mewakili data yang masuk ke dalam system infor-masi. Termasuk juga metode-metode dan media untuk emnangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

3.3.2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3.3.3. Blok Keluaran

Produk dari system informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan mana-jemen serta semua pemakai system.

3.3.4. Blok Teknologi

(25)

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sys-tem secara keseluruhan.

3.3.5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan saatu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyim-pannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lu-nak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

3.3.6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meya-kinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak system dapat dicegah ataupun bila ter-lanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

3.4.System Flow

System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan

(26)

Gambar 3.1. Lambang-lambang sistflow

Keterangan dari lambang-lambang sisflow : a. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik proses manual atau kom-puter

b. Simbol kegiatan manual

Menunjukkan kegiatan non-komputer yang dilakukan c. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer d. Simbol database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer e. Simbol penghubung di dalam halaman

Menunjukkan penghubung ke halaman yang sama f. Simbol penghubung di lain halaman

(27)

g. Simbol display

Menunjukkan respon kepada user setelah dilakukan kegiatan h. Simbol input manual

Proses input data dari user

3.5. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan

no-tasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya san-gat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang se-dang berjalan logis.

3.5.1. Symbol yang digunakan dalam membuat DFD: a. Kesatuan Luar

Merupakan kesatuan lingkungan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

b. Arus Data

Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan un-tuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini ditunjukkan dengan sim-bol panah.

(28)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses un-tuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

d. Simpan data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa: 1. Suatu file atau database di sistem computer

2. Suatu arsip atau catatan manual

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang 4. Suatu tabel acuan manual

5. Suatu agenda atau buku

3.5.2. Level DFD

a. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat me-wakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan ting-katan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

b. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar yang me-wakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemeca-han dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.

(29)

3.5.3. Fungsi DFD

a. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memung-kinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jarin-gan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain denjarin-gan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

b. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khu-susnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

c. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sis-tem kepada pemakai maupun pembuat program.

3.6. Konsep Dasar Basis Data

(Jogiyanto H. , 2009) Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinnya.

(30)

3.6.1. Jenis File Basis Data a. File Master

File master menampung data-data yang relatif tidak mudah berubah dan menjadi acuan bagi file yang lain (file transaksi).

b. File Transaksi

File transaksi merupakan file sementara untuk mengumpulkan transaksi yang terjadi yang melibatkan beberapa file master beserta data tambahan pada tiap transaksi.

c. FileTable

File table merupakan file permanent yang memuat data referensi yang diperlukan untuk memproses transaksi, memperbaharui file master atau untuk membuat suatu output.

d. File Laporan

File laporan merupakan file sementara yang dipakai untuk menyimpan output yang belum dicetak.

3.6.2. Fase Merancang Basis Data a. Mengumpulkan dan Menganalisis

1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya. 2. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya. 3. Analisis lingkungan operasi dan pemprosesan data

(31)

b. Merancang Basis Data secara Konseptual

Tujuan dan fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk basis data yang tergantung pada sebuah DBMS (Database Management System).

c. Memilih Database Management System (DBMS)

Pemilihan DBMS ditentukan oleh bebrapa faktor, diantaranya: faktor teknik, ekonomi dan politik organisasi.Contoh faktor teknik : keberadaan DBMS (Relation, Network, Hierarchical, dan lain-lain), struktur penyimpanan dan jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dan lain-lain.

Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS : struktur data, personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem, dan tersedianya layanan penjual.

d. Merancang Basis Data secara Logika (pemetaan model data) e. Merancang Basis Data secara Fisik

Merancang basis data secara fisik merupakan proses memilih struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses ke file-file basis data untuk mencapai performa terbaik di berbagai aplikasi.

f. Implementasi Basis Data

Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah embedded DML (Data Manipulation Language).

3.7. Sistem Basis Data

(32)

data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menye-diakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Salah satu cara menyajikan data untuk mempermudah modifikasi ada-lah dengan cara pemodelan data. Model yang akan dipergunakan pada pelatihan ini adalah Entity Relationship Model. Model Entity Relationship adalah represen-tasi logika dari data pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu dengan menggunakan Entity dan Relationship.

(33)

30

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan saat kerja praktik di PT. Jawa Pos Koran, permasalahan yang ada dalam perusahaan ini adalah banyaknya kumpulan koleksi seperti koran, buku, majalah, dan koleksi digital yang kurang pemeliharaan. Koleksi-koleksi dapat dipinjam oleh karyawan PT. Jawa Pos Koran ataupun anak perusahaan namun kurang dikoordinasi secara tepat antara histori peminjaman maupun pengembalian. Hal tersebut mengakibatkan koleksi sering hilang ataupun rusak setelah dipinjam karena tidak ada yang bertanggung jawab untuk menangani proses peminjaman maupun pengembalian di PT. Jawa Pos Ko-ran.

Dalam kerja praktik ini bertujuan agar dapat menyelesaikan permasala-han yang ada dalam PT. Jawa Pos Koran, yaitu sirkulasi perpustakaan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan di atas adalah se-bagai berikut:

1. Menganalisis sistem 2. Mendesain sistem

3. Mengimplementasikan sistem

4. Melakukan pembahasan terhadap implementasi sistem

(34)

4.1. Analisa Sistem

Analisa sistem merupakan langkah awal meyelesaikan permasalahan yang ada dalam perusahaan untuk membuat sebuah sistem baru. Dalam langkah ini harus dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada dalam PT. Jawa Pos Koran, yaitu sistem informasi sirkulasi perpustakaan yang terdiri dari pendaftaran member baru, transaksi peminjaman, transaksi pengembalian, perhitungan denda pengembalian, dan pengelolaan koleksi.

Koleksi perpustakaan terdiri dari buku, koran, majalah, dan koleksi digital. Untuk koleksi digital hanya dapat dipinjam oleh member. Selama ini koleksi perpustakaan kurang adanya pengelolaan secara benar. Koleksi hanya disimpan di rak buku yang ada dibelakang ruang kerja. Jika ada karyawan yang ingin membaca atau meminjam koleksi dapat langsung mencari di rak buku dan meminjamnya tanpa melakukan registrasi sebagai member. Hal ini membuat proses sirkulasi yang berlangsung tidak memiliki orang yang bertanggung jawab terhadap koleksi hilang atau koleksi rusak. Hal inilah yang melatarbelakangi pembuatan sistem baru, yaitusistem informasi sirkulasi perpustakaan.

(35)

4.2. Desain Sistem

Setelah melakukan analisis sistem maka langkah selanjutnya yang harus dikerjakan adalah mendesain sistem yang akan dirancang. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pembuatan System Flow b. Membuat Context Diagram c. HIPO

d. Membuat Data Flow Diagram (DFD) e. Entity Relationship Diagram (ERD) f. Data Based Management System (DBMS) g. Desain Input Output

Langkah-langkah di atas akan dijelaskan lebih rinci pada sub-sub BAB berikut ini:

4.2.1. System Flow

System flow adalah deskripsi proses bisnis dari masing-masing fungsi

(36)

a. System flow Login

(37)

Objective : Untuk masuk ke menu transaksi atau pengolahan data master

Input : User ID dan password karyawan

Proses : Mengecek hak akses karyawan yang diinputkan

Output : Form sesuai hak akses karyawan

Actor : Karyawan

b. System flow Mengolah Data Master

1. Mengelola data master petugas (insert)

Objective : Untuk menambah data petugas perpustakaan

Input : Data petugas perpustakaan

Proses : Menambah data petugas perpustakaan

Output : data petugas perpustakaan bertambah

(38)

Mengelola data master petugas perpus

(39)

2. Mengelola data master petugas (update)

update data master petugas perpus

Admin Perpustakaan Sistem

(40)

Objective : Untuk mengubah data petugas perpustakaan

Input : Data petugas perpustakaan yang ingin diubah

Proses : Mengubah data petugas perpustakaan

Output : data petugas perpustakaan berubah

Actor : Admin perpustakaan

3. Mengelola data master petugas (delete)

Objective : Untuk menghapus data petugas perpustakaan

Input : Data petugas perpustakaan yang ingin dihapus

Proses : Menghapus data petugas perpustakaan

Output : Data petugas perpustakaan berkurang

(41)

Menghapus Master Petugas

(42)

4. Master Koleksi (insert)

(43)

Objective : Untuk menambah koleksi perpustakaan

Input : Data koleksi

Proses : Menambah data koleksi perpustakaan

Output : Data koleksi perpustakaan bertambah

Actor : Admin perpustakaan

5. Master Koleksi (update)

Objective : Untuk mengubah data master koleksi

Input : Data koleksi yang ingin diubah

Proses : Mengubah data koleksi yang ingin diubah

Output : Data koleksi perpustakaan berubah

(44)

update data master koleksi

(45)

6. Master Member (insert) alamat, telepon, nohp, jenis kelamin, email,tanggal registrasi

(46)

Objective : Untuk menambah data member baru

Input : Data member

Proses : Menambah data member

Output : Data member bertambah

Actor : Admin perpustakaan

7. Master Member (update)

Objective : Untuk mengubah data member

Input : Data member yang ingin diubah

Proses : Mengubah data member yang ingin diubah

Output : Data member berubah

(47)

update data member

(48)

8. Master Kategori (insert)

Mengolah data master Kategori Koleksi

Admin Perpustakaan Sistem

(49)

Objective : Untuk menambah data kategori

Input : Nama kategori

Proses : Menambah data kategori

Output : Data kategori bertambah

Actor : Admin perpustakaan

9. Master Detil Kategori (update)

Objective : Untuk mengubah data kategori

Input : Data yang ingin diubah

Proses : Mengubah data kategori

Output : Data kategori berubah

(50)

update data master kategori

(51)

c. System flow membuat laporan

1. System flow Peminjaman Koleksi

Peminjaman

(52)

Objective : Untuk melakukan transaksi peminjaman koleksi

Input : Data koleksi yang dipinjam dan data member yang meminjam

Proses : Menyimpan transaksi peminjaman ke dalam tebel member dan tabel peminjaman

Output : Transaksi peminjaman berhasil dilakukan

Actor : Petugas sirkulasi

2. System flow Pengembalian Koleksi

Objective : Untuk melakukan transaksi pengembalian koleksi

Input : Data member dan data koleksi yang akan dikembalikan

Proses : Menyimpan transaksi pengembalian ke dalam tebel member dan tabel pengembalian

Output : Transaksi pengembalian berhasil dilakukan

(53)

Pengembalian

buku,tgl pinjam, tgl harus kembali

(54)

d. System flow membuat laporan

1. System flow membuat laporan transaksi peminjaman

Membuat Laporan Peminjaman

Gambar 4.13. System flow membuat laporan peminjaman

Objective : Untuk membuat transaksi peminjaman

Input : Parameter tanggal

Proses : Membuat laporan transaksi peminjaman berdasarkan inputan parameter tanggal

Output : Laporan transaksi peminjaman

(55)

52

Gambar 4.14. System flow membuat laporan pengembalian

2. System flow membuat laporan transaksi pegembalian

Objective : Untuk membuat laporan transaksi pengembalian

Input : Parameter tanggal

Proses : Membuat laporan transaksi pengembalian berdasarkan inputan parameter tanggal

Output : Laporan transaksi pengembalian

(56)

3. System flow laporan master member

Gambar 4.15. System flow membuat laporan master member

3. Objective : Untuk membuat laporan master member

Input : Parameter tanggal

Proses : Membuat laporan master member berdasarkan parameter tanggal yang telah dipilih

Output : Laporan master member

(57)

4. System flow laporan master koleksi

Objective : Untuk membuat laporan master koleksi

Input : Parameter tanggal

Proses : Membuat laporan master koleksi berdasarkan parameter tanggal yang telah dipilih

Output : Laporan master koleksi

Actor : Pimpinan Perpustakaan

Membuat Laporan Master Koleksi

Gambar 4.16. System flow membuat laporan master koleksi

4.2.2. Context Diagram

(58)
(59)

56

fungsi-fungsi yang ada dalam aplikasi ini. Dengan membuat bagan hipo ini berfungsi untuk membaca fungsi-fungsi yang ada dalam aplikasi secara mudah. Berikut ini adalah hierarchy Chart yang terdiri dari 3 level.

a. Top Level

Top level merupakan hierarki pertama yang ada dalam rancangan sistem, yaitu sistem informasi sirkulasi perpustakaan di PT Jawa Pos Koran. b. Level Kedua

Level kedua merupakan subproses dari level sebelumnya, yaitu top level. Pada gambar 4.19 menjelaskan bahwa yang termasuk dalam level kedua adalah mengecek hak akses/login, mengelola data master, transaksi sirkulasi, membuat laporan

c. Level ketiga

Level ketiga merupakan subproses dari level kedua. Pada level ini fungsi yang dijelaskan akan semakin rinci dan termasuk turunan dari level berikutnya.

d. Level keempat

(60)
(61)

58

bangan sistem informasi sirkulasi perpustakaan di PT Jawa Pos Koran. DFD dapat menggambarkan seluruh kegiatan yang ada dalam aplikasi ini.

a. DFD Level 0

DFD level 0 pada aplikasi ini terdiri dari 4 proses utama, diantaranya login, mengelola data master, transaksi, dan membuat laporan. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.19.

b. DFD Level 1 Proses Login

Pada DFD level ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari DFD level 0. Proses login yang dijelaskan pada gambar dibawah ini memiliki 3

eksternal entity, yaitu petugas sirkulasi, admin perpustakaan, dan pimpinan

perpustakaan. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.20. c. DFD Level 1 Mengelola Data Master

(62)

Informas i l aporan

Membuat l aporan

Informas i hak akses pimpinan

Meng ecek hak akses petug as s irkulasi

Meng ecek hak akses Informas i peminjaman kol eks i

Informas i peng embali an koleksi

Peng embal ian Koleksi

mengubah data master petugas

Menambah mas ter koleksi

Meng ubah master kateg ori

Informas i mengubah master kateg ori

Menambah mas ter member Informas i mas ter member

Informas i menghapus master petugas

Informas i menambah master kol eks i

Meng ubah master kol eks i

Informas i menambah data mas ter petug as Informas i mengubah data petug as

Menambah mas ter kategori

Informas i menambah master kateg ori Menambah data master petug as

Informas i mengubah master member

Informas i mengubah master kol eksi

Meng ubah master member

Informas i mengecek hak akses Meng ecek hak akses

Meng ecek hak akses

Meng ecek hak akses i nformas i l aporan kol eks i

Informas i member perpus kel uar

Informas i top kol eks i kel uar

Informas i sering di pi nj am kel uar Informas i l aporan peng embali an

i nformas i l aporan peminjaman

i nformas i peng embali an masuk i nformas i member pengembal i an kel uar

Informas i member masuk

Informas i peminjaman mas uk

Informas i member kel uar

Informas i mengubah kategori mas uk Informas i kateg ori masuk

Informas i mengubah member mas uk Informas i menambah member masuk

Informas i kateg ori kel uar

i nformas i ubah kol eks i mas uk i nformai s menambah kol eksi masuk Informas i hapus data petug as perpus

i nformas i ubah petugas perpus mas uk i nformas i petugas perpus mas uk

Pemi nj aman koleksi

Meng hapus mas ter petug as Informas i hak akses petug as si rkul as i Informas i hak akses

Meng ecek hak akses pi mppi nan

Admi n Perpus takaan

(63)

Gambar 4.20. DFD Level 1 Proses Login

d. DFD Level 1 Transaksi

Pada DFD level ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari DFD level 0 proses mencatat transaksi. Pada transaksi yang ada dijabarkan lagi menjadi transaksi peminjaman dan transaksi pengembalian. Pada DFD level ini memiliki eksternal entity petugas sirkulasi dan terdiri dari 3 data store, yaitu member, pengembalian, dan peminjaman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.22. e. DFD Level 1 Laporan

Pada DFD level ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari DFD level 0 proses membuat laporan. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.23.

[Informasi hak aks es petugas sirkulasi] [Mengecek hak akses ]

[Mengecek hak akses pimppinan]

Informas i mengecek hak akses

[Mengecek hak akses ] [Mengecek hak akses ]

[Informasi hak aks es]

[Informasi hak aks es pimpinan] [Mengecek hak akses petug as sirkulas i]

[Informasi meng ec ek hak aks es]

[Mengecek hak akses ] Admin Perpus takaan

Petug as Sirkulasi

Pimpinan Perpustakaan

1 KARYAWAN

Meng elola data mas ter Laporan

(64)

Gambar 4.21. DFD Level 1 Mengelola Data Master

f. DFD Level 2 Mengelola Data Master Member

DFD Level 2 ini merupakan proses penjabaran dari DFD level 1 pada proses mengelola data master member. Pada DFD ini menjelaskan tentang fungsi mengubah dan menambah master member. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.24.

informais menambah koleksi masuk

Informasi menambah member masuk

informasi ubah petugas perpus masuk

Informasi hapus data petug as perpus

Informasi mengubah kategori masuk Informasi kateg ori masuk

Meng ubah master kateg ori

Informasi mengubah master kateg ori

Informasi menambah master kateg ori Menambah master kategori

Informasi menambah data master petug as Menambah data master petug as

Informasi mengubah data petug as informasi petugas perpus masuk

Meng hapus master petug as informasi ubah koleksi masuk

Meng elola data master petugas

+

2

Meng elola data master koleksi

+

3

Meng elola data master member

+

4

Meng elola master kateg ori

(65)

informas i member pengembalian keluar Informas i member keluar

Informas i peminjaman koleks i

Peng embalian Koleksi

Informas i peng embalian koleksi Informas i trans aksi

Informas i peminjaman

informas i peng embalian masuk Informas i member masuk

Informas i peminjaman mas uk

Peminjaman koleksi

Gambar 4.22. DFD Level 1 Transaksi

informas i laporan koleks i Informas i sering dipinjam keluar

Membuat laporan

Informas i tang g al

Informas i member perpus keluar

Informas i top koleks i keluar Informas i laporan peng embalian

informas i laporan peminjaman

(66)

Informasi mengubah member masuk

Meng ubah master member Informasi master member

Informasi Member

Menambah master member

Informasi menambah member masuk

Admin Perpustakaan

4 Member

2

Menambah member

3

Meng ubah member

Gambar 4.24. DFD Level 2 Mengelola Data Master Member

g. DFD Level 2 Mengelola Data Master Koleksi

(67)

informasi ubah koleksi masuk

Gambar 4.25. DFD Level 2 Mengelola Data Master Koleksi

h. DFD Level 2 Mengelola Data Master Petugas

(68)

Informas i hapus data petug as perpus informas i ubah petugas perpus mas uk Menambah data master petug as

Informas i menambah data mas ter petug as

mengubah data master petugas

Informas i menghapus master petugas Informas i mengubah data petug as

Informas i data petug as Informas i data petug as Informas i hak akses

Meng hapus mas ter petug as

informas i petugas perpus mas uk

Admin Perpus takaan

1 KARYAWAN

1

Meng elola data mas ter petugas

Gambar 4.26. DFD Level 2 Mengelola Data Master Karyawan

i. DFD Level 2 Mengelola Data Master Kategori

Pada DFD level ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari DFD level 1 proses tentang mengelola data master kategori. Pada DFD level 2 ini menjelaskan tentang fungsi mengubah master kategori dan menambah master petugas. DFD Level 2 mengelola data master petugas terdiri dari satu data

store karyawan. Untuk user pada level ini adalah admin perpustakaan. Untuk

(69)

Informas i mengubah kategori masuk

Informas i kateg ori keluar

Informas i mengubah master kateg ori Meng ubah master kateg ori

Menambah mas ter kategori

Informas i Kateg ori

Informas i kateg ori masuk

Informas i menambah master kategori

Admin Perpus takaan

Gambar 4.27. DFD Level 2 Mengelola Data Master Kategori

4.2.5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Pada sub BAB ini akan dijelaskan tentang peyusunan sebuah struktur database. Struktur database ini dibuat dalam Entitry Relational Diagram (ERD). Dalam ERD dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan

Physical Data Model (PDM).

a. CDM

(70)

Gambar 4.28. CDM aplikasi sirkulasi perpustakaan

b. PDM

(71)

Gambar 4.29. PDM aplikasi sirkulasi perpustakaan

4.2.6. Database Management System (DBMS)

(72)

a. Tabel Petugas Perpustakaan Nama Tabel : Petugasperpus

Fungsi : Menyimpan data petugas perpustakaan Primary Key : IDKARYAWAN

Foreign Key : -

Tabel 4.1 Struktur Tabel Petugas Perpustakaan

Field Name Type Field Size Description

ID_KARYAWAN Varchar 20 Id karyawan

NAMA_KARYAWAN Varchar 50 Nama karyawan

PASSWORD Varchar 10 Password untuk

login

ALAMAT_KAR Varchar 50 alamat karyawan

TELEPON Varchar 50 nomer telepon

JK Varchar 50 jenis kelamin

STATUS Varchar 50 status karyawan

b. Tabel Member

Nama Tabel : Member

Fungsi : Menyimpan data member perpustakaan Primary Key : IDMEMBER

Foreign Key : -

Tabel 4.2. Struktur Tabel Member

Field Name Type Field Size Description

IDMEMBER Varchar 20 id member

INSTITUSI Varchar 50 nama institusi

KATEGORI Varchar 50 kategori member

NAMAMEMBER Varchar 50 nama member

TGLLAHIRMEMBER Varchar 50 tanggal lahir member

ALAMAT Varchar 50 alamat member

NOTELP Varchar 10 nomer telepon

JENISKELAMIN Char 2 jenis kelamin

(73)

Field Name Type Field Size Description TGLREGISTRASI Datetime tanggal registrasi

FOTO image foto member

c. Tabel Koleksi

Nama Tabel : Koleksi

Fungsi : Menyimpan data koleksi perpustakaan Primary Key : IDKOLEKSI

Foreign Key : -

Tabel 4.3. Struktur Tabel Koleksi

Field Name Type Field Size Description

IDKOLEKSI Varchar 50 id koleksi

KATEGORI_KOL Varchar 50 kategori koleksi

NAMAKOLEKSI Varchar 50 nama koleksi

JMLKOLEKSI Varchar 10 jumlah koleksi

PENGARANG Varchar 50 pengarang

PENERBIT Varchar 50 penerbit

THNTERBIT Varchar 100 tahun terbit

KONDISIBUKU Varchar 20 kondisi buku

HEADLINE Varchar 50 headline

EDISI Varchar 20 edisi koleksi

GROUPCOVER image cover koleksi

d. Tabel Kategori

Nama Tabel : Kategori

Fungsi : Menyimpan data kategori koleksi perpustakaan Primary Key : ID_KATEGORI

Foreign Key : -

Tabel 4.4. Struktur Tabel Ketegori

Field Name Type Field Size Description

ID_KATEGORI Varchar 20 id kategori

(74)

e. Tabel Detil Koleksi

Nama Tabel : Detil Koleksi

Fungsi : Menyimpan data detil koleksi perpustakaan Primary Key : IDKOLEKSI

Foreign Key : -

Tabel 4.5. Struktur Tabel Detil Koleksi

Field Name Type Field Size Description ID_KATEGORI Varchar 20 id kategori koleksi

IDKOLEKSI Varchar 50 id koleksi

INDUK Varchar 20 nomer induk

koleksi

STATUS Varchar 20 status koleksi

f. Tabel Peminjaman

Nama Tabel : Peminjaman

Fungsi : Menyimpan data transaksi peminjaman Primary Key : IDPEMINJAMAN

Foreign Key : IDKOLEKSI, IDMEMBER, ID_KARYAWAN

Tabel 4.6. Struktur Tabel Peminjaman

Field Name Type Field Size Description

IDPEMINJAMAN Varchar 20 Id peminjaman

IDKOLEKSI Varchar 50 id koleksi

perpustakaan

IDMEMBER Varchar 20 id member

ID_KARYAWAN Varchar 20 Id karyawan

TGLPINJAM Datetime tanggal

peminjaman

(75)

g. Tabel Pengembalian

Nama Tabel : Pengembalian

Fungsi : Menyimpan data transaksi pengembalian Primary Key : IDPENGEMBALIAN

Foreign Key : ID_KARYAWAN

Tabel 4.7. Struktur Tabel Pengembalian

Field Name Type Field Size Description IDPENGEMBALIAN Varchar 20 id pengembalian

ID_KARYAWAN Varchar 20 id karyawan

TGLKEMBALI Datetime tanggal kembali

koleksi

DENDA INT denda

pengembalian

4.2.7.Desain Input dan Output

Desain input output merupakan rancangan input output berupa form sebelum menjadi sebuah program. Desain input output ini berfungsi untuk memasukkan data sebagai inputan program dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan oleh program dari pengolahan data. Desain input output juga merupakan acuan pembuatan aplikasi dalam merancang dan membangun sebuah sistem.

a. Desain Input

Desain input merupakan perancangan desain sebuah sistem yang akan dibangun berupa form untuk memasukkan data sebagai inputan sebuah sistem dan akan disimpan dalam database.

(76)

Form login berfungsi sebagai pengamanan dalam menggunakan sebuah aplikasi. Form ini memberikan tingkatan hak akses kepada user yang akan menjalankan sebuah sistem informasi ini. Secara jelas dapat dilihat pada gambar 4.30.

Gambar 4.30. GUI Menu Login

2. Form Master Petugas

Form master petugas ini berfungsi untuk menambah data petugas dalam sistem informasi dan berfungsi untuk mengubah data petugas yang telah diinputkan dalam sistem. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.31.

(77)

3. Form Master Member

Form master member ini berfungsi untuk menambah data member dalam sistem informasi dan berfungsi untuk mengubah data member yang telah diinputkan dalam sistem. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.32.

Gambar 4.32. GUI Master Member

4. Form Master Koleksi

(78)

Gambar 4.33. GUI Koleksi Perpustakaan

5. Form Master Kategori

Form master kategori ini berfungsi untuk menambah data kategori dalam sistem informasi dan berfungsi untuk mengubah data member yang telah diinputkan dalam sistem. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.34.

(79)

6. Form Peminjaman Koleksi

Form master peminjaman koleksi ini berfungsi untuk menambah data peminjaman koleksi dalam sistem informasi yang telah diinputkan dalam sistem. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.35.

Gambar 4.35. GUI Peminjaman

7. Form Pengembalian Koleksi

Form master koleksi ini berfungsi untuk menginputkan data pengembalian koleksi dalam sistem informasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.36.

(80)

b. Desain Output

Desain output merupakan perancangan desain laporan sebuah sistem informasi yang diambil dari data inputan yang tersimpan dalam database. Data tersebut kemudian diolah menjadi informasi yang berguna bagi pengguna sistem informasi ini khususnya level manager.

1. Laporan peminjaman

Form laporan peminjaman ini berfungsi untuk menampilkan laporan peminjaman koleksi perpustakaan di PT Jawa Pos Koran. Lebih jelasnya dapat dilihat di gambar 4.37.

Gambar 4.37. GUI Laporan Peminjaman

2. Laporan Pengembalian

(81)

Gambar 4.38. GUI Laporan Pengembalian

3. Laporan Member

Form laporan member ini berfungsi untuk menampilkan laporan master member perpustakaan di PT Jawa Pos Koran. Lebih jelasnya dapat dilihat di gambar 4.39.

Gambar 4.39. GUI Laporan Member

4. Laporan Koleksi

(82)

Gambar 4.40. GUI Laporan Koleksi

4.3.Implementasi Sistem

Agar dapat menjalankan sebuah sistem informasi sirkulasi perpustakaan di PT Jawa Pos Koran adapula kriteria software dan hardware yang digunakan, diantaranya sebagai berikut:

4.2.1. Software Pendukung

a. Sistem operasi Microsoft Windows 7 b. Sql Server 2008

c. Visual Studio 2010 4.2.2. Hardware Pendukung

a. Microprocessor Intel Core i3 atau lebih tinggi

b. VGA dengan resolusi 1024x760 atau lebih tinggi dan mendukung microsoft windows

c. RAM 512MB atau lebih tinggi

4.4.Pembahasan Implementasi Sistem Informasi

(83)

Perpustakaan di PT Jawa Pos Koran. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar user interface di bawah ini:

4.4.1. Form Login

Form login ini dapat diakses oleh semua user, diantaranya admin perpustakaan, petugas sirkulasi, dan pimpinan. Menu login digunakan untuk otorisasi hak akses dan keamanan sebuah sistem informasi sirkulasi perpustakaan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.41.

(84)

Gambar 4.42. Notifikasi berhasil Login

(85)

4.4.2. Form Master Petugas

Form ini dapat diakses oleh admin perpustakaan. Menu master petugas ini akan muncul jika user memilih menu Master Petugas pada menu utama. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.44.

Gambar 4.44. Master Petugas

(86)

4.4.3. Form Master Member

Form ini dapat diakses oleh admin perpustakaan. Menu master member ini akan muncul jika user memilih menu Master Member pada menu utama. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.46.

(87)

Gambar 4.47. Menyimpan Member Baru

(88)

4.4.4. Form Master Koleksi

Form ini dapat diakses oleh admin perpustakaan. Menu master koleksi ini akan muncul jika user memilih menu Master Koleksi pada menu utama. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.49.

(89)

Gambar 4.50. Menyimpan Koleksi

(90)

4.4.5. Form Master Kategori

Form ini dapat diakses oleh admin perpustakaan. Menu master kategori ini muncul jika memilih menu Master Kategori. Dapat dilihat pada gambar 4.52.

Gambar 4.52. Kategori Koleksi

4.4.6. Form Menu Utama Sirkulasi

(91)

Gambar 4.53. Menu Utama Sirkulasi

4.4.7. Form Transaksi Peminjaman

(92)

Gambar 4.54. Menyimpan Transaksi Peminjaman

4.4.8. Form Transaksi Pengembalian

(93)

Gambar 4.55. Transaksi Pengembalian

4.4.9.Laporan Peminjaman

(94)

Gambar 4.56. Laporan Peminjaman Koleksi

4.4.10. Laporan Pengembalian

Form ini dapat diakses oleh pimpinan perpustakaan. Laporan ini memberikan informasi tentang transaksi pengembalian. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.57.

Gambar 4.57. Laporan Pengembalian Koleksi

4.4.11. Laporan Member

Form ini dapat diakses oleh pimpinan perpustakaan. Laporan ini memberikan informasi tentang member yang terdaftar dalam sistem informasi sirkulasi perpustakaan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.58.

(95)

Gambar 4.58. Laporan Member

4.4.12. Laporan Koleksi

Form ini dapat diakses oleh pimpinan perpustakaan. Laporan ini memberikan informasi tentang koleksi yang ada dalam perpustakaan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.59.

(96)

93

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil uji coba dan implementasi terhadap sistem informasi sirkulasi perpustakaan di PT. Jawa Pos Koran berbasis desktop ini, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dibuat pada saat kerja praktik ini dapat membantu proses pengelolaan koleksi perpustakaan di PT. Jawa Pos Koran. Aplikasi ini terdiri dari pengelolaan sistem, transaksi penyimpanan, transaksi pegembalian, serta laporan transaksi yang ada dalam sistem ini.

2. Sistem Informasi Sirkulasi Perpustakaan di PT. Jawa Pos Koran ini dapat diakses oleh 3 user, yaitu admin perpustakaan, petugas sirkulasi, dan pimpinan perpustakaan.

5.2 Saran

(97)

94

DAFTAR PUSTAKA

(BSNI), B. S. (2009). Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Sekolah (SNI

7329:2009). Jakarta: BSNI.

Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja . Jakarta: Grasindo.

Jogiyanto, H. (2009). Perancangan Sistem Informasi Pengenalan Komputer.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kendall, K. d. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem, Alih Bahasa oleh

Thamir Abdul Hafedh Al-Hamdany. Jakarta: Prenhallindo.

Gambar

Gambar 4. 1 System flow Login
Gambar 4.2. System flow Menambah Petugas Perpustakaan
Gambar 4.3. System flow Mengubah Petugas Perpustakaan
Gambar 4.4. System flow Menghapus Petugas Perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Idealnya, pembangunan hukum nasional yang berlaku bagi semua warga negara tanpa memandang agama yang dipeluknya, harus dilakukan dengan hati-hati, karena di antara agama

Dengan demikian, pengertian kompetensi secara umum adalah kemampuan yang harus dimiliki seseorang baik pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap untuk

Baju yang telah dipasangi papan alas dan film yang dihasilkan dari bagian film akan digunakan pada proses penyablonan. Proses penyablonan ini adalah membuat (menyablon) logo,

Sehubungan dengan hal tersebut, agar pola gerak dapat terbentuk dengan permanen dalam sistem memori, di samping faktor kelejasan, kederhanaan, kuat dan harmonisnya informasi

(3) Teknik Dokumentasi yaitu untuk memperoleh data dari sekolah yang dianggap perlu yang berkaitan dengan masalah penelitian.Pengolahan dan analisa data Dari data

Miftahul Huda Tugu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir menggunakan majalah dinding papan, sehingga perlu dilakukan pengembangan fasilitas majalah dinding menjadi

Kelenjar-kelenjar reproduksi jantan meliputi vesikula seminalis, prostat dan bulbourethralis. Vesikula seminalis terdiri dari 2 saluran yang sangat berkelok-kelok dengan

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa, permainan beregu memiliki pengaruh yang lebih baik dari pada permainan perorangan terhadap kesegaran jasmani pada