• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Alat Bantu Penjemuran Hasil Sablon Untuk Meningkatkan Produktivitas Pada CV. Raya Sport

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Alat Bantu Penjemuran Hasil Sablon Untuk Meningkatkan Produktivitas Pada CV. Raya Sport"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan pada tahun 2000 oleh bapak Dedi Ahyar sebagai pendiri sekaligus pemilik perusahaan

ini. Pada awal pendiriannya, perusahaan ini merupakan usaha bersama yang dikembangkan oleh pak Dedi bersama 3 rekannya selaku pemegang modal

bersama dan ditambah 2 orang karyawan yang membantu proses produksi. Namun sejak tahun 2004, bapak Dedi Ahyar menjadi pemilik tunggal CV. Raya Sport ini.

Awalnya CV. Raya Sport berlokasi di rumah pak Dedi sendiri yaitu di jalan Benteng No 1A. Namun, seiring dengan makin berkembangnya usaha ini

maka proses produksinya kemudian dipindahkan ke Jl. Bakti Luhur no 147 Medan hingga sekarang.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

CV. Raya Sport memproduksi pakaian olahraga untuk kalangan sekolah

(2)

2.3. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan hubungan

kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada suatu struktur

organisasi, sehingga para pegawai dan karyawan akan mengetahui dengan jelas apa tugas yang harus dilakukan, dari siapa perintah diterima dan kepada siapa

harus bertanggung jawab.

Struktur organisasi yang diterapkan pada CV. Raya Sport adalah struktur organisasi lini. Tipe ini umum dijumpai dalam perusahaan yang berskala kecil

atau pada UKM, dimana manajemen dan pengawasan umumnya juga dijalankan pemilik dari perusahaan itu sendiri. Disini semua keputusan baik yang bersifat

strategis maupun operasional akan diambil sendirian oleh pemilik. Strategi utama yang diterapkan pada tipe organisasi usaha semacam ini adalah bagaimana perusahaan bisa terus hidup dan beroperasi. Struktur Organisasi CV. Raya Sport

dapat dilihat pada Gambar 2.1.

(3)

2.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

CV. Raya Sport memiliki 21 orang tenaga kerja yang bekerja dalam

kegiatan produksi baju olahraga, dimulai dari pemotongan pola hingga menjadi pakaian olahraga utuh yang siap untuk dipasarkan. Pemilik bertugas sebagai pengawas dan manajemen di CV. Raya Sport. Rincian tenaga kerja CV. Raya

Sport dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja

No Alokasi Tenaga Kerja Jumlah

(orang)

1 Pembuatan pola dan pemotongan Bahan 1

2 Penjahitan 15

3 Penyetingan film 1

4 Pembuatan film, Pemasangan papan alas sablon dan penyablonan

Hari kerja di CV. Raya Sport adalah 7 hari per minggu dengan jam kerja

per hari adalah 8 jam yaitu mulai dari pukul 09.00 WIB – 18.00 WIB dengan waktu istirahat selama 1 jam yaitu pada pukul 12.30 WIB – 13.30 WIB. Penambahan jam kerja juga dilakukan jika jumlah pesanan tinggi dan terdapat

pesanan yang belum selesai dikerjakan.

(4)

Terdapat dua sistem pengupahan karyawan di CV. Raya Sport. Beberapa karyawan yang telah lama bekerja serta memiliki loyalitas dan dedikasi yang

tinggi kepada perusahaan akan mendapatkan kompensasi berupa gaji tetap setiap bulannya. Sedangkan beberapa karyawan lainnya dibayar dengan sistem harian (borongan) dimana jumlah upah yang diterima didasarkan pada jumlah output

yang dapat dihasilkan operator. Selain itu juga diberikan tambahan-tambahan selain upah berupa bonus apabila pemilik merasa hasil kerja dan kinerja

pekerjanya memuaskan. Karyawan juga diberikan fasilitas makan siang yang ditanggung oleh pemilik usaha.

2.4. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu proses transformasi (perubahan bentuk secara fisik maupun kimia) yang mengubah input menjadi output sehingga

memiliki nilai tambah.

2.4.1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk. Bahan baku yang digunakan CV. Raya Sport dalam memproduksi satu set

pakaian olahraga adalah kain, benang, cat sablon dan kancing.

2.4.2. Bahan Penolong

(5)

tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan tersebut. Bahan penolong ini tidak terdapat pada produk akhir. Adapun bahan penolong yang digunakan

oleh CV. Raya Sport adalah kain sutera, obat/ulanol, diazol sensitizer, diazol hartimetel, multi solvent, kertas setingan (HVS), minyak goreng dan sari warna.

2.4.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi

dan bercampur dengan bahan baku membentuk produk akhir. Bahan tambahan ditambahkan pada proses produksi dalam rangka meningkatkan mutu produk dan bahan ini merupakan bagian dari produk akhir. Pada proses produksi pakaian

olahraga, bahan tambahan yang digunakan adalah kertas packing yang digunakan untuk menjaga mutu produk yang telah dihasilkan.

2.4.4. Uraian Proses Produksi

Secara umum proses produksi CV. Raya Sport memiliki beberapa tahap

pengerjaan yaitu:

1. Pembuatan pola

Pada tahap ini bahan baku berupa kain digambarkan berdasarkan pola yang telah dipesan oleh pihak instansi terkait.

(6)

Gambar 2.2. Pembuatan Pola

2. Pemotongan Bahan

Pada tahap ini bahan baku berupa kain dipotong berdasarkan pola dasar yang

telah disiapkan. Hasil dari proses pemotongan bahan ini adalah bakal baju yang terdiri atas tubuh bagian depan dan belakang, lengan, dan kerah. Aktivitas pemotongan kain berdasarkan pola dasar dapat dilihat pada Gambar

2.3.

(7)

3. Penjahitan

Hasil dari pemotongan bahan adalah bakal baju. Selanjutnya bakal baju

tersebut akan dijahit/digabungkan menjadi satu kesatuan utuh melalui beberapa proses yaitu menjahit, mengobras, klim, pemasangan kancing, dan bordir. Proses penjahitan dapat dilihat pada Gambar2.4.

Gambar 2.4. Aktivitas Penjahitan

4. Penyetingan film

Pada bagian ini, operator dengan menggunakan bantuan komputer membuat/mendesain setingan film sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan pelanggan. Setingan film ini dapat berupa nama orang, nama klub olahraga,

(8)

Gambar 2.5. Aktivitas Penyetingan Film

5. Pembuatan film

Hasil setingan dari bagian penyetingan film kemudian akan diproses menjadi

film. Film ini terdiri atas dua bagian yaitu kerangka (frame) dan layar (screen). Pada screen nantinya akan tercetak setingan seperti yang diinginkan

oleh pelanggan. Aktivitas pembuatan film dapat dilihat pada Gambar 2.6.

(9)

6. Pemasangan Papan Alas Sablon

Baju yang telah dijahit dari bagian penjahitan kemudian dipasangi papan alas

triplek. Adapun aktivitas pemasangan papan alas dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Aktivitas Pemasangan Papan Alas Sablon

7. Penyablonan

Baju yang telah dipasangi papan alas dan film yang dihasilkan dari bagian film akan digunakan pada proses penyablonan. Proses penyablonan ini adalah membuat (menyablon) logo, nama, nomor atau merk pada pakaian. Aktivitas

penyablonan dapat dilihat pada Gambar 2.8.

(10)

8. Penyetrikaan

Setelah baju diproses menjadi kesatuan utuh dan telah disablon sesuai dengan

pesanan pelanggan, maka sebelum dipak, terlebih dahulu pakaian tersebut disetrika sehingga memberikan kesan rapi dan sebagai dedikasi tinggi yang diberikan perusahaan terhadap kepuasan pelanggan. Aktivitas penyetrikaan

dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9. Aktivitas Penyetrikaan

9. Packing

Setelah semua proses selesai dikerjakan, selanjutnya adalah melakukan pengepakan terhadap produk yang dihasilkan sehingga siap untuk diberikan/dikirim kepada konsumen. Aktivitas packing dapat dilihat pada

(11)

Gambar 2.10. Aktivitas Packing

2.4.5. Mesin dan Peralatan yang Digunakan

Proses produksi pembuatan pakaian olahraga dilakukan dengan menggunakan beberapa mesin dan peralatan. Adapun mesin dan peralatan yang digunakan di CV. Raya Sport dapat dilihat dari Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Mesin dan Peralatan Produksi

Nama Fungsi Jumlah

(unit)

Mesin jahit Menggabungkan bakal baju 15

Mesin obrass Menggabungkan bakal baju dengan lebih rapi

6

Mesin overdeck Digunakan untuk proses klim/sum 3

Screen film Sebagai alat yang digunakan dalam proses

penyablonan

120

Gunting Digunakan untuk memotong benang pada saat penjahitan

25

Meteran Digunakan untuk mengukur 20

Mesin potong Digunakan untuk memotong kain 1

Hair dryer Digunakan untuk mengeringkan screen film 3

Lampu Digunakan sebagai sumber cahaya untuk penyinaran pada pembuatan film.

5

Personal computer (PC)

Digunakan untuk proses penyetingan film 1

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja
Gambar 2.3. Pemotongan Bahan
Gambar 2.4. Aktivitas Penjahitan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian ASI tidak eksklusif kurang memiliki dukungan dari atasan yaitu sebanyak 23 responden (92%), dibandingkan dengan Ibu yang

Adapun data-data meliputi nilai COP (Coefficient of Performance), laju perpindahan panas secara konduksi pada sisi panas modu l TEC (Qh) dan hubungannya terhadap arus pada TEC

Selain dapat membuka wacana diskusi dalam rangka meningkatkan kreatifitas dan prestasi mahasiswa, Untuk jangka panjangnya saat institusi melakukan suatu kesalahan mereka

Untuk membantu anak dalam bersosialisasi, program bimbingan dan konseling di sekolah dasar sebaiknya memasukan kegiatan permainan kelompok, hasil penelitian Landreth

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah wujud dan fungsi sarana retorika pada Puisi-Puisi Anak yang terbit di Harian Kedaulatan Rakyat edisi Minggu bulan Januari

Selain itu dari 18 aspek yang diamati pada aktivitas guru secara keseluruhan hanya 2 aspek atau 20% yang dapat dipenuhi yaitu aspek perhatian guru terhadap kemampuan,

Rencana tersebut merupakan kerjasama antara Kementerian Sosial dengan pihak Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Kesejahteraan dan Sosial

Think Pair Share dengan assessment for learning mampu meningkatkan prestasi siswa dalam materi geometris karena pembelajaran ini membuat siswa terlibat saat