Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis untuk menjawab permasalahan yang sudah diajukan dalam Bab I dan saransaran.
9 II.1 Sistem Informasi Berbasis Web
Sistem informasi berbasis web merupakan serangkaian komponen yang berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses serta meyebarluaskan informasi dalam media World Wide Web atau yang lebih dikenal dengan istilah web. Informasi yang disediakan dalam web berbentuk dokumen yang disebut dengan web page.
Dengan adanya web, informasi yang disajikan dapat mencapai area yang lebih luas dari berbagai kalangan, baik perorangan maupun perusahaan (yulia, 2003).
Cara kerja world wide web dapat diringkas sebagai berikut :
1) Informasi web disimpan dalam dokumen yang disebut dengan web page (halaman web).
2) Web page adalah filefile yang disimpan dalam komputer yang disebut denganweb server.
3) Komputerkomputer yang mengakses dan membaca web pages dalam protokolhttp. Komputer ini disebut sebagai web client.
4) Web client menampilkan web page menggunakan web browser, seperti internet explorer, mozilladan lain sebagainya.
II.2 Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi atau hubungan antara sistem dengan sistem eksternal dan user. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa saja yang menggunakan sistem dan dengan cara apa user bisa berinteraksi dengan sistem (whitten et all, 2004).
II.2.1 Pemodelan DasarUse Case Diagram II.2.1.1 Actor
Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Seorang aktor dapat berupa manusia, perusahaan, sistem informasi lain atau alat eksternal seperti sensor panas (whitten et all, 2004). Gambar 2.1 SimbolActor II.2.1.2 Use Case Use Case adalah step atau urutan langkahlangkah yang saling terkait, baik terotomatisasi maupun secara manual untuk melengkapi satu tugas bisnis tunggal (whitten et all, 2004). Gambar 2.2 Simbol Use Case
II.2.2 Relationship
Sebuah relasi digambarkan dengan sebuah garis di antara dua symbol di dalam use case diagram. Arti dari relasi bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung pada bagaimana cara garis digambar dan tipe simbol apa yang disambungkan (whitten et all, 2004).
Ada beberapa jenis relasi yang digunakan untuk menggambarkan use case diagram, yaitu (whitten et all, 2004):
1. Association adalah relasi antara aktor dan sebuah use case di mana terjadi interaksi di antara mereka. Association digambarkan dengan garis lurus (solid line) yang menghubungkan antara aktor dan use casenya. Association dengan sebuah panah keluar dari aktor ke use case mengindentifikasikan bahwa use case diinitiate oleh aktor. Sedangkan association dengan anak panah keluar dari use case menuju ke aktor berarti aktor menerima use case.
2. Extends yaitu sebuah relasi antara extension use case dan use case yang diextend. Extension use case adalah sebuahuse case yang berisi langkah langkah yang diekstrak dari sebuah use case yang lebih kompleks agar menjadi use case yang lebih sederhana dan kemudian diberikan tambahan fungsinya. Relasi ini digambarkan dengan garis anak panah yang dimulai pada extension use case dan berakhir pada use case yang diextending. Setiap relasiextenddiberi label “<<extends>>”.
3. Uses atau includes yaitu sebuah relasi antara abstract use case dan use case yang digunakannya. Abstract use case adalah sebuah use case yang
mengurangi redudansi antara satu atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan langkahlangkah yang umum yang ditemukan dalam casenya. Relasi uses digambarkan dengan ujung anak panah dimulai dari use case original menunjuk ke use case yang digunakan. Setiap garis yang menunjukkan relasiuses dinamakan dengan “<<includes>>”.
4. Depends On yaitu sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case. Dapat menentukan urutan dimana use case perlu untuk dikembangkan. Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai dari satu use case dan menunjuk ke use case yang bergantung kepadanya. Setiap relasi depends on diberi label “<<depends on>>”.
5. Inheritance yaitu sebuah relasiuse case yang tingkah laku pada umumnya menggambarkan dua aktor yang menginisiasi use case yang sama akan ditugaskan dan diekstrapolasi dalam aktor abstrak yang baru untuk mengurangi redudansi. Aktor yang lain dapat menurunkan interaksi dari aktor abstrak. Relasi ini digambarkan dengan garis anak panah yang dimulai pada satu aktor dan menunjuk ke aktor abstrak yang memiliki interaksi dengan turunan dari aktor yang pertama.
II.3 Pemodelan Proses
Pemodelan proses adalah teknik yang digunakan untuk mengelola, mengorganisasikan dan mendokumentasikan proses pada suatu sistem. Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram aliran data adalah alat yang digunakan untuk
menggambarkan aliran data pada suatu sistem dan proses yang dilakukan oleh sistem (whitten et all, 2004).
Simbolsimbol yang biasa digunakan dalam DFD, yaitu: 1) Proses (Process)
Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer sebagai suatu respon terhadap aliran data yang masuk ke dalam proses (whitten et all, 2004).
Gambar 2.3 Simbol Proses
Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi :
a. Identifikasi proses, yang umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol proses (whitten et all, 2004).
b. Nama Proses, menerangkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap mengggambarkan kegiatan proses. Nama proses biasanya berbentuk suatu kalimat yang diawali dengan kata kerja dan letaknya berada di bawah identifikasi proses (whitten et all, 2004).
2) Aliran Data (Data flow)
Aliran data menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses (whitten et all, 2004).
Gambar 2.4 Simbol Aliran Data
3) Aliran Kontrol (Control flow)
Menyatakan kejadian non data atau kondisi yang memicu suatu proses (whitten et all, 2004).
Gambar 2.5 Simbol Aliran Kontrol
4) Agen Eksternal (External Agent)
Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem (whitten et all, 2004).
Gambar 2.6 Simbol Agen Eksternal
5) Penyimpanan Data (Data Store)
Penyimpanan data digunakan untuk menyimpan data hasil proses maupun menyediakan data untuk diproses (whitten et all, 2004).
Gambar 2.7 Simbol Data Store Beberapa ketentuan yang harus dipatuhi dalam pembuatan DFD yaitu (whitten et all, 2004) : 1. Arus data harus diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. 2. Dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang sama harus dianggap sebagai arus data tunggal. 3. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data.
4. Arus data yang menuju ke simpanan data menunjukkan proses “update” ( tambah, edit, hapus ) terhadap data yang disimpan.
5. Arus data yang berasal dari simpanan data menunjukkan data digunakan oleh proses tersebut.
6. Nama dari data flow harus mendeskripsikan kata benda dengan frase tunggal.
7. Nama dari data flow seharusnya unik. Gunakan kata keterangan atau kata sifat untuk membantu menjelaskan bagaimana proses mengubahdata flow. 8. Tidak ada data flow yang tidak diberi nama. Jika tidak dapat memberikan
9. Konsisten dengan tujuan dari logical modeling, maka nama dari data flow seharusnya tidak menjelaskan bagaimana aliran data dapat diimplemenatsikan.
10. Data flow harus mengawali atau mengakhiri sebuah proses, karena data flow adalahinput atau outputdari proses.
11. Proses setidaknya harus memiliki satu aliran data input dan satu aliran data output.
12. Hindari garis arus data yang saling berpotongan, karena akan membuat DFD menjadi rumit. Solusinya adalah simpanan data atau kesatuan luar dapat digambar lebih dari sebuah.
II.4 Pemodelan Data
Model sistem memegang peranan penting di dalam proses pengembangan sistem. Pemodelan data merupakan sebuah teknik untuk mendefinisikan kebutuhan bisnis untuk sebuah database. Pemodelan data biasa disebut sebagai pemodelan database karena model data selalu diimplementasikan sebagai sebuah database (whitten et all, 2004).
Entity Relationship Diagram ( ERD ) merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi (whitten et all, 2004).
II.4.1 Entitas
Entitas adalah sebuah objek yang nyata ada dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan
karakteristik dari entitas tersebut. Pemilihan atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal yang penting (whitten et all, 2004).
Gambar 2.8 Simbol Entitas
II.4.2 Atribut
Atribut adalah sebuah properti yang deskriptif atau karakteristik dari sebuah entitas. Sinonimnya adalah elemen, sifat, dan bidang (whitten et all, 2004).
Gambar 2.9 Contoh Atribut
Key merupakan sebuah atribut atau kelompok atribut yang diasumsikan memiliki nilai yang unik untuk setiap entitas. Sering juga disebut dengan identifier(whitten et all, 2004).
1) Candidate key merupakan satu dari nilai key yang akan berfungsi sebagai primary key dari sebuah entitas. Sinonimnya adalahcandidate identifier(whitten et all, 2004).
2) Primary key merupakan sebuah candidate key yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik dari entitas tunggal (whitten et all, 2004).
3) Alternate key merupakan sebuah candidate key yang tidak dapat dipilih untuk menjadi primary key. Sinonimnya adalah secondary key (whitten et all, 2004).
4) Foreign key adalah sebuah primary key dari sebuah entity yang digunakan oleh entitas yang lain untuk mengidentifikasikan sebuah relasi (whitten et all, 2004). Gambar 2.10 Contoh identifier atau key II.4.3 Relasi Relationship adalah sebuah asosiasi bisnis normal antara satu entitas atau lebih. Gambar 2.11 Contoh dari Relasi
Student
Didaftar dalam DipelajariCurriculum
Cardinality merupakan minimum dan maksimum kejadian dari sebuah entitas yang dihubungkan dengan kejadian tunggal dari entitas yang lain (whitten et all, 2004). Tabel 2.1 Notasi dariCardinality (Whitten et all,2004) II.5 HTML (HyperText Markup Language) HTML adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menampilkan struktur dari sebuah halaman web dan merupakan turunan langsung dari SGML (Standard Generalized Markup Language).
Dokumen HTML diawali dengan tag <HTML> dan ditutup dengan tag </HTML> di bagian akhir dokumen. Secara umum dokumen HTML dibagi menjadi 2 bagian yaitu head dan body. Tag <HEAD> digunakan untuk memberi judul dari dokumen yang akan dibuat. Judul yang diberikan ini akan tampil di
bagian atas layar browser pada saat dokumen tersebut dieksekusi dan dikombinasikan dengan tag <TITLE>. Tag <BODY> digunakan untuk menampilkan text, image link dan semua yang akan ditampilkan pada web page.
II.6 PHP (Personal Home Page)
PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdof pada tahun 1995. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. Untuk bisa menuliskan kodekode PHP tidak diperlukan sebuah tool yang sangat canggih, karena seperti HTML, PHP dapat ditulis dengan notepad saja .
II.7 MySQL
MySQL dibuat oleh T.c.X DataKonsultAB, Swedia. MySQL merupakan sebuah software database yang dikembangkan dari bahasa SQL (Structured Query Languange) dan dapat dioperasikan pada berbagai platform, antara lain Windows 9x, Windows XP, dan Linux. Kehebatan database MySQL cukup diakui, terutama dalam sistem operasi Linux. Selain itu, MySQL dapat didownload secara bebas dan gratis.
II.8. Upacara Yadnya
II.8.1 Pengertian upacara yadnya
Kata upacara sama artinya dengan kata aci atau karya, yaitu upacara untuk memohon keselamatan ke hadapan“Ida Sang Hyang Widhi Wasa” berserta para manifestasinya agar senantiasa diberkahi keselamatan dan kesejahteraan
untuk semua mahluknya. Bersamaan dengan itu dihaturkanlah upakara, yaitu perlengkapan upacara yang berbentuk banten (Anonim, 1987). sedangkan yadnya berarti persembahan atau korban suci yang dihaturkan secara tulus ikhlas. Bagi umat Hindu di Bali khususnya, korban suci tersebut diwujudkan dalam bentuk banten (upakara).
II.8.2 KategoriYadnya
Pada umumya upacara umat Hindu di Bali dilaksanakan berdasarkan “panca yadnya”, panca yadnya adalah lima kategori pelaksanaan yadnya, antara lain (Anonim, 1987) :
1) Dewa yadnya
“Dewa yadnya” adalah suatu korban suci yang dipersembahkan ke hadapan “Ida Sang Hyang Widhi Wasa” berserta para DewaDewi sebagai manifestasiNYA agar senantiasa diberkahi keselamatan dan kesejahteraan untuk semua mahluknya.
2) Rsi yadnya
“Rsi yadnya” adalah suatu korban suci yang dipersembahkan ke hadapan para “Rsi” sebagai wujud terima kasih atas ajaranajaran “dharma” yang telah diberikan untuk kesejahteraan seluruh umatnya. 3) Manusa yadnya
“Manusa yadnya” adalah suatu korban suci yang bertujuan untuk memelihara hidup dan membersihkan lahir dan batin manusia, mulai dari
terwujudnya jasmani di dalam kandungan sampai akhir hidup manusia itu sendiri.
4) Pitra yadnya
“Pitra yadnya” adalah suatu korban suci yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan lahir dan batin ke hadapan para Leluhur.
5) Bhuta yadnya
“Bhuta yadnya” adalah suatu korban suci yang bertujuan untuk membersihkan tempat (alam beserta isinya), dan memelihara serta memberikan “penyupatan” kepada para bhuta kala dan mahlukmahluk yang dianggap lebih rendah dari manusia seperti peri, jin, setan, binatang dan sebagainya.
II.9 Rerahinan
II.9.1 Pengertian Rerahinan
Hari raya disebut pula “rerahinan”, yang artinya hari baik, suci atau keramat untuk melakukan upacara yadnya dan pemujaan ke hadapan “Ida Sang Hyang Widhi Wasa” berserta para manifestasiNYA berkenaan dengan peringatan akan makna harihari tertentu, oleh karena itu nama dari sebuah rerahinan diambil dari nama upacara yadnyanya. (Anonim, 1999/2000).
Dalam hal waktu pelaksanaannya rerahinan dapat dibagi menjadi 4 kelompok, antara lain :
1. rerahinan berdasarkantriwara danpancawara. 2. rerahinan berdasarkanpancawara dansaptawara.
3. rerahinan berdasarkan pancawara, saptawara dan wuku (pawukon).
4. rerahinan berdasarkanpurnama, tilem, dansasih.
II.9.2 Perhitungan pencarian hari Rerahinan BerdasarkanPawukon Rerahinan yang dilaksanakan menurut pawukon pada umumnya pelaksanaannya jatuh setiap 210 hari sekali menurut penanggalan masehi sehingga dalam perhitungan pencarian hari rerahinan berdasarkan pawukon ini akan digunakan hasil mod dari tiaptiap bagian dari pancawara, saptawara dan wuku. Hasil mod ini merupakan algoritma perhitungan pencarian dari tiap rerahinan (yang dilaksanakan berdasarkan pawukon) pada setiap tahunnya.
Pancawara terdiri dari lima bagian yaitu : Umanis, Paing, Pon, Wage, Kliwon dimana tiap pancawara berumur 1 hari. Saptawara terdiri dari 7 bagian yaitu : Redite, Soma, Anggara, Buda, Wraspati, Sukra, Saniscara dan dimana tiap pancawara juga berumur 1 hari. Sedangkan Wuku terdiri dari tiga puluh bagian, dimana pergantian setiap wuku adalah 7 hari.
II.9.2.1 Perhitungan pencarian hasil mod pada tiappancawara
Untuk mencari hasil mod dari tiap pancawara digunakan salah satu fungsi dari SQL, yaitu : “SELECT TO DAYS” dimana fungsi ini mampu mengkonversi tanggal, bulan, dan tahun yang diinputkan menjadi jumlah hari. Selain itu, acuan
yang digunakan untuk mencari hasil mod dari tiap pancawara dapat digunakan sembarang kombinasi tanggal, bulan, dan tahun. Dalam perhitungan ini penulis akan menggunakan tanggal 3 bulan Mei dan tahun 2006 sebagi acuan. Setelah dikonversi menjadi jumlah hari, ternyata pada tanggal 3 Mei tahun 2006 jumlah harinya adalah 732800. setelah didapat jumlah harinya lalu jumlah hari tersebut dihitung mod 5, mengapa dihitung mod 5 karena jumlah dari pancawara adalah 5, hasil dari 732800 dihitung mod 5 adalah 4. lalu di cocokkan pada tanggal 3 Mei 2006 di kalender tahun 2006 yang dibuat oleh Putu Retha(dapat dilihat pada lampiran C). Diketahui bahwa pada tanggal 3 Mei 2006 pancawaranya adalah Kliwon. Maka dari itu, jika hasil mod bernilai 4 pancawaranya adalah Kliwon. Untuk mendapatkan hasil mod dari pancawara yang lain dilakukan perhitungan seperti di atas pada tanggal berikutnya, lalu di cocokkan kembali dengan kalender tahun 2006 yang dibuat oleh Putu Retha(dapat dilihat pada lampiran C) untuk mengetahuipancawaranya. Begitu seterusnya sampai sebanyak 5 kali. Hasil Mod Pancawara 0 Umanis 1 Paing 2 Pon 3 Wage 4 Kliwon Tabel 2.2 Tabel Pancawara
II.9.2.2 Perhitungan pencarian hasil mod pada tiap saptawara
Untuk mencari hasil mod dari tiap saptawara digunakan salah satu fungsi dari SQL, yaitu : “SELECT TO DAYS” dimana fungsi ini mampu mengkonversi tanggal, bulan, dan tahun yang diinputkan menjadi jumlah hari. Selain itu, acuan
yang digunakan untuk mencari hasil mod dari tiap saptawara dapat digunakan sembarang kombinasi tanggal, bulan, dan tahun. Dalam perhitungan ini penulis akan menggunakan tanggal 3 bulan Mei dan tahun 2006 sebagi acuan. Setelah dikonversi menjadi jumlah hari, ternyata pada tanggal 3 Mei tahun 2006 jumlah harinya adalah 732800. setelah didapat jumlah harinya lalu jumlah hari tersebut dihitung mod 7, mengapa dihitung mod 7 karena jumlah dari saptawara adalah 7, hasil dari 732800 dihitung mod 7 adalah 4. lalu di cocokkan pada tanggal 3 Mei 2006 di kalender tahun 2006 yang dibuat oleh Putu Retha(dapat dilihat pada lampiran C). Diketahui bahwa pada tanggal 3 Mei 2006 saptawaranya adalah Buda. Maka dari itu, jika hasil mod bernilai 4 saptawaranya adalah Buda. Untuk mendapatkan hasil mod dari saptawara yang lain dilakukan perhitungan seperti di atas pada tanggal berikutnya lalu di cocokkan kembali dengan kalender tahun 2006 yang dibuat oleh Putu Retha(dapat dilihat pada lampiran C) untuk mengetahuisaptawaranya. Begitu seterusnya sampai sebanyak 7 kali.
Tabel 2.3 Tabel Saptawara
II.9.2.3 Perhitungan pencarian hasil mod pada tiap wuku
Untuk mencari hasil mod dari tiap wuku, langkah pertama sembarang kombinasi tanggal dikonvert menjadi jumlah hari lalu dibagi 7, karena tiap umur Hasil Mod Saptawara 0 Saniscara 1 Redite 2 Soma 3 Anggara 4 Buda 5 Wraspati 6 Sukra
dari wuku adalah 7 hari, setelah itu hasil bagi 7 dihitung mod 30. Jika hasilnya pecahan, maka angka dibelakang koma tidak perlu diikutkan. Misal 104685.571 maka 0.571 tidak perlu diikutkan dan Jika saptawara = 0, maka wuku = wuku – 1 dan Jika wuku = wuku 1 kurang dari 0, maka wuku = wuku + 30. Pada kasus tanggal 3 Mei 2006 ini hasil perhitungan modnya adalah 15 sehinga wukunya adalah Dunggulan. Untuk mendapatkan hasil mod dari wuku yang lain dilakukan perhitungan seperti di atas pada tanggal berikutnya lalu di cocokkan kembali dengan kalender tahun 2006 yang dibuat oleh Putu Retha(dapat dilihat pada lampiran C) untuk mengetahui wukunya. Begitu seterusnya sampai sebanyak 30 kali.
Hasil Mod Wuku Hasil Mod Wuku
0 Ugu 15 Dunggulan 1 Wayang 16 Kuningan 2 Klawu 17 Langkir 3 Dukut 18 Medangsia 4 Watugunung 19 Pujut 5 Sinta 20 Pahang 6 Landep 21 Krulut 7 Ukir 22 Merakih 8 Kulantir 23 Tambir 9 Taulu 24 Medangkungan 10 Gumbreg 25 Matal 11 Wariga 26 Uye 12 Warigadean 27 Menail 13 Julungwangi 28 Prangbakat 14 Sungsang 29 Bala Tabel 2.4 Tabel Wuku
Contoh Kasus : 1. Hari raya Galungan pawukonnya adalah Saptawara = Buda, Pancawara = Kliwon, Wuku = Dunggulan. Cari jatuhnya hari raya Galungan pada tahun 2006. Jawab : a. Jumlah hari awal pada tahun yang dicari (112006), yaitu = 732677 hari b. Banyaknya pergantian hari pada tahun yang dicari ( tahun kabisat / tidak) 1) Jika tahun kabisat, maka banyaknya pergantian hari = 366. 2) Jika bukan tahun kabisat, maka banyaknya pergantian hari = 365. 3) Jika tahun yang dicari merupakan awal abad maka abad tahun yang
dicari dibagi 4 dan tahun juga dibagi 4. Jika abad dan tahun habis dibagi 4 merupakan tahun kabisat.
4) Jika tahun yang dicari bukan awal abad, maka yang dihitung mod 4 hanya tahunnya. Apabila tahun habis dibagi 4 merupakan tahun kabisat.
Tahun 2006 bukan awal abad, maka yang dibagi hanya tahunnya saja. Karena tahun 2006 tidak habis dibagi 4 maka bukan tahun kabisat. Sehingga banyaknya pergantian hari = 365.
c. Untuk mencari jatuhnya hari raya Galungan pada tahun 2006 dilakukan dengan cara menghitung pancawara, saptawara dan wuku dari jumlah hari pada awal tahun yang dicari (112006 = 732677 hari) sampai jumlah hari
akhir pada tahun yang dicari (31122006 =733041 hari). Untuk tiap iterasinya dapat dilihat pada Lampiran A.
d. Jika pada perhitungan pancawara, saptawara dan wuku pada tiap jumlah hari pada tahun yang dicari ada yang sesuai dengan pancawara, saptawara dan wuku pada hari raya Galungan, maka jumlah hari tahun yang dicari pada perhitungan pancawara, saptawara dan wuku yang sesuai dikonversi lagi menjadi tanggal, bulan dan tahun.
Pada kasus ini jumlah hari di tahun yang dicari yang telah sesuai dengan pancawara, saptawara dan wuku pada hari raya Galungan adalah pada iterasi ke 123 dengan jumlah 732799 hari atau pada tanggal 3 mei 2006 dan pada itersi ke 333 dengan jumlah 733009 hari atau pada tanggal 29 November 2006 (dapat dilihat pada Lampiran A).
2. Diketahui bahwa hari raya Galungan pada tahun 2006 jatuh pada tanggal 3 Mei 2006 dan 29 November 2006. Dicari apakah benar pada tanggal tersebut Pawukonnya (pancawara = kliwon, saptawara = Buda, wuku = Dunggulan)?
Jawab :
a. 3 Mei 2006
Jumlah hari pada tanggal 3 Mei 2006 = 732800 Menghitung Pancawara =732799mod 5
Karena hasilnya sama dengan 4 maka pancawaranya adalah kliwon (sesuai dengan tabel 2.1 Tabel Pancawara).
Menghitung Saptawara =732799mod 7 = 4
Karena hasilnya sama dengan 4 maka saptawaranya adalah buda (sesuai dengan tabel 2.2 Tabel Saptawara).
Menghitung Wuku
1) Hasil =732799/ 7 = 104685.571 Catatan :
Jika hasilnya pecahan, maka angka dibelakang koma tidak perlu diikutkan. Misal 104685.571 maka 0.571 tidak perlu diikutkan.
2) Wuku = 104685 mod 30 = 15
Catatan :
Jika saptawara = 0, maka wuku = wuku – 1
Jika wuku = wuku 1 kurang dari 0, maka wuku = wuku + 30
Karena saptawaranya tidak sama dengan 0, maka wuku = 15. Wuku 15 sama dengan Dunggulan (sesuai dengan tabel 2.3 Tabel Wuku).
b. 29 November 2006
Jumlah hari pada tanggal 29 November 2006 = 733009 Menghitung Pancawara =733009mod 5
= 4
Karena hasilnya sama dengan 4 maka pancawaranya adalah kliwon (sesuai dengan tabel 2.1 Tabel Pancawara).
Menghitung Saptawara =733009mod 7 = 4
Karena hasilnya sama dengan 4 maka saptawaranya adalah buda (sesuai dengan tabel 2.2 Tabel Saptawara).
Menghitung Wuku
1) Hasil =733009/ 7 = 104715.571 Catatan :
Jika hasilnya pecahan, maka angka dibelakang koma tidak perlu diikutkan. Misal 104715.571 maka 0.571 tidak perlu diikutkan. 2) Wuku = 104715 mod 30 = 15 Catatan : Jika saptawara = 0, maka wuku = wuku – 1 Jika wuku = wuku 1 kurang dari 0, maka wuku= wuku + 30
Karena saptawaranya tidak sama dengan 0, maka wuku = 15. Wuku 15 sama dengan Dunggulan (sesuai dengan tabel 2.3 Tabel Wuku).
Dari hasil perhitungan diatas, ternyata benar pada tanggal 3