i
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Komputer
Disusun Oleh :
Nyoman Hendra Pandiawan Amba
NIM : 023124046
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
K
ama
dh
enu
g
una
vi
dya
h
yaka
la p
aha
d
ayin
i
p
ra
vas
e ma
tr
so
drs
i
v
idy
a g
u
p
ta
dh
anam sm
rta
m
Niti Sastra, Sloka IV :5
Artinya :
Ilmu pengetahuan setiap saat dapat memenuhi segala keinginan,
Pada saat orang berada di negara lain ilmu pengetahuan
bagai seorang Ibu yang selalu memelihara kita,
Orang bijaksana mengatakan bahwa;
Ilmu pengetahuan adalah
kekayaan yang rahasia.
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
“Buku adalah pengusung peradaban.
Tanpa buku sejarah diam, sastra bungkam, sains lumpuh, pemikiran mandek.
Buku adalah mesin perubahan, jendela dunia,
‘Mercusuar yang dipancarkan di samudra waktu’.”
v
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.
Yogyakarta, Maret 2007 Penulis,
vi
upacara yadnya dan rerahinan. Sistem informasi ini dibangun untuk memberikan kemudahan bagi para umat Hindu Bali atau masyarakat umum untuk mendapatkan informasi mengenai upacara yadnya serta juga dapat mengetahui jatuhnya pelaksanaan dari suatu rerahinan (yang dilaksanakan berdasarkan pawukon) dalm kurun waktu tertentu.
Sistem informasi ini menawarkan berbagai macam fasilitas bagi pengguna untuk mencari makna serta bagianbagian dari upacara yadnya yaitu berdasarkan masukan kategori yadnya; kategori dan nama upacara; nama upacara serta juga dapat menghitung jatuhnya pelaksanaan dari hari rerahinan (yang dilaksanakan berdasarkan pawukon) dengan masukan yang dapat dipilih berupa tanggal, bulan, tahun; hari pawukon dan tahun; nama rerahinan dan tahun. Sedangkan bagi administator adalah untuk mengupdate datadata yang diperlukan oleh sistem.
Metodologi pengembangan sistem yang penulis gunakan untuk membangun sistem ini adalah metode Classic Life Cycle (Waterfall) dan metode penelitian yang penulis gunakan untuk keperluan datadata yang diperlukan oleh sistem adalah studi literatur mengenai perhitungan rerahinan, observasi ke beberapa tempat yang umumnya digunakan untuk melangsungkan suatu upacara yadnya, serta ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Lembaga Parisadha Hindu Dharma setempat untuk memperoleh informasi tentang upacara yadnya yang lebih detail, kemudian merancang sistem dan mengimplementasikannya menggunakan PHP dan MySQL.
Hasil yang diperoleh adalah sebuah Sistem Informasi Upacara Yadnya Umat Hindu Bali Berbasis Web yang dapat digunakan pengguna untuk mencari informasi mengenai upacara yadnya dan rerahinan sesuai dengan kebutuhannya.
vii
System is a system which provides information about rerahinan and yadnya ceremony. This information system was built to ease the Hindu Bali community as well as public community in seeking information about yadnya ceremony and the due date of rerahinan (which is held based on pawukon) in certain period.
This information system offers many kinds of facilities for the users to seek the meaning and parts of yadnya ceremony based on yadnya category; the category and the name of ceremony; the name of ceremony and to estimate the due date of rerahinan (which is held based on pawukon) based on certain combination of input consist of date,month,year; pawukon and year; rerahinan name and year. Moreover this system could also be used for the administrator to update the data needed by the system.
The methodology used to build this system is classic life cycle(waterfall) and the methodology used for data gathering are conducting library study on rerahinan estimation, observing some sites in where yadnya ceremony is usually hold as well as visiting the local tourism and cultural board, and also the local Parisadha Hindu Dharma Organization in obtaining information about yadnya ceremony in detail. The last is designing the system and implementing it using PHP & My SQL.
The result of the research is a Web Based Yadnya Ceremony of Hindu Bali Religious Community Information System which can be used by the users for seeking information about Yadnya Ceremony and rerahinan based on their needs.
viii
dan para leluhur yang dimuliakan, karena atas Asung Kerta Wara NugrahaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Sistem Informasi Upacara Yadnya Umat Hindu Bali Berbasis Web sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Program Studi Ilmu Komputer, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan ini, penulis telah banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, berupa materi maupun bimbingan, serta dorongan semangat dan doa.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta nasehat kepada penulis.
2. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si., M.Kom., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 3. Bapak Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom., selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan, kritik, dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 4. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc., selaku Dekan Fakultas MIPA
ix dan materiil kepada penulis.
7. Kakakku “Kupit” yang telah banyak menceramahiku tentang susahnya mencari kerja.
8. Nini Mangku, Bi Tuk, Bi Ati, Pak’Ade Rustam yang telah banyak memberikan dukungan materi kepada penulis selama masa perkuliahan. 9. Keluarga besar Pande(Rendang) & Pasek(Banjar’Saren) yang telah banyak
membekali penulis dengan doa dan nasehatnasehat.
10. Bapak Tjokorda Alit Suryadarma dan keluarga besar “Puri Semara Arsa” yang telah memberikan banyak bantuan untuk penyelesaian skripsi ini. 11. Dewa Agung John La (Tjok_De), yang telah banyak membantu penulis
selama masa perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.
12. Om_Bam’s (Bambang Eko Budianto) selaku mahaguru padepokan Play_Group, yang telah memberikan masukan dan nasehatnasehat kepada penulis baik dalam penyelesaian skripsi maupun selama proses perkuliahan.
x
telah banyak memberikan support kepada penulis selama perkuliahan maupun selama penyelesaian skripsi ini.
15. Mba’ Marta Darsih Wulandari, salut atas ketegaran dan semangatnya, lekas sembuh & GBU.
16. Temanteman IKOM’02 yang telah banyak memberikan kenangan selama masa perkuliahan.
17. Ciko “My Sweety Dog” yang selalu menemani diriku jalanjalan pagi. 18. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan hati terbuka penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan dan kesempurnaan penulisan skripsi ini di masa yang akan datang.
Yogyakarta, Maret 2007 Penulis,
xiv III.2.3.2. Sisi Administrator... BAB IV IMPLEMENTASI... IV.1. Alat Bantu yang Digunakan dalam Pembuatan Sistem... IV.2. Implementasi Basis Data... IV.3. Implementasi Proses... IV.3.1. Sisi Pengguna... IV.3.1.1 Proses Pencarian Upacara Berdasarkan Masukan Kategori Yadnya... IV.3.1.2 Proses Pencarian Upacara Berdasarkan Masukan Kategori Dan Nama Upacara... IV.3.1.3 Proses Pencarian Upacara Berdasarkan Masukan Nama Upacara... IV.3.1.4 Proses Pencarian Rerahinan Berdasarkan
Masukan Tanggal, Bulan, Tahun... IV.3.1.5 Proses Pencarian Rerahinan Berdasarkan
Masukan Pawukon Dan Tahun... IV.3.1.6 Proses Pencarian Rerahinan Berdasarkan
xv
IV.4.1.1. Menu Index Awal... IV.4.1.2. Menu Utama Upacara...
xvi IV.4.2.2.1. Menu Tambah Upacara Yadnya... IV.4.2.2.2. Menu Tambah Upacara Yadnya Pawukon... IV.4.2.2.3. Menu Tambah Upacara Yadnya Pancawara Saptawara... IV.4.2.2.4. Menu Tambah Upacara Yadnya Triwara Pancawara... IV.4.2.3. Menu Sasih... IV.4.2.4. Menu Upakara... IV.4.2.5. Menu Kamus Istilah………... IV.4.2.6. Menu Ubah Password... IV.4.3 Detail Upacara... BAB V PENUTUP... V.1 Kesimpulan... V.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... LAMPIRANA Tabel Perhitungan Pencarian Rerahinan Berdasarkan
xviii
Tabel 2.2 Tabel Pancawara... Tabel 2.3 Tabel Saptawara... Tabel 2.4 Tabel Wuku... Tabel 3.1 Tabel Kategori Yadnya... Tabel 3.2 Tabel Upacara Yadnya... Tabel 3.3 Tabel Pawukon... Tabel 3.4 Tabel Pancawara_Saptawara... Tabel 3.5 Tabel Triwara_Pancawara... Tabel 3.6 Tabel Sasih... Tabel 3.7 Tabel Upakara...
xx Gambar 3.14 Diagram Aliran Data Level 2 proses 2.2 Administrator…….. Gambar 3.15 Diagram Aliran Data Level 2 proses 2.3 Administrator…….. Gambar 3.16 Diagram Aliran Data Level 3 proses 2.3.5 Administrator…... Gambar 3.17 Diagram Aliran Data Level 3 proses 2.3.6 Administrator…... Gambar 3.18 Diagram Aliran Data Level 3 proses 2.3.7 Administrator…... Gambar 3.19 Diagram Aliran Data Level 3 proses 2.4 Administrator…... Gambar 3.20 Diagram Aliran Data Level 2 proses 2.5 Administrator…….. Gambar 3.21 Diagram Aliran Data Level 2 proses 2.6 Administrator…….. Gambar 3.22 Model Data Konteks... Gambar 3.23 Model Data Key Based... Gambar 3.24 Model Data Fully Attributed... Gambar 3.25 Integritas Referensial………... Gambar 3.26 Navigasi Form Pengguna... Gambar 3.27 Navigasi Form Admin... Gambar 3.28 Tampilan Utama... Gambar 3.29 Tampilan Awal PencarianUpacaraPada User………... Gambar 3.30 Tampilan Pencarian Berdasarkan Kategori ……… Gambar 3.31 Tampilan Pencarian Berdasarkan Kategori Setelah Data
Ditemukan………. Gambar 3.32 Tampilan Detail Upacara...
xxi
Gambar 3.35 Tampilan DetailUpacara BerdasarkanPawukon…………... Gambar 3.36 Tampilan DetailUpacara BerdasarkanSasih………. Gambar 3.37 Tampilan Detail Makna Upacara……… Gambar 3.38 Tampilan Detail TempatUpacara………... Gambar 3.39 Tampilan Detail Pelaksana Upacara………... Gambar 3.40 Tampilan Detail Waktu Upacara... Gambar 3.41 Tampilan DetailUpakara……… Gambar 3.42 Tampilan Pencarian Berdasarkan Nama Upacara…………... Gambar 3.43 Tampilan Data Nama UpacaraSetelah Ditemukan………… Gambar 3.44 Tampilan Pencarian Data Jika Tidak Ditemukan……… Gambar 3.45 Tampilan Pencarian Berdasarkan Nama Istilah………... Gambar 3.46 Tampilan Pencarian Data Istilah Jika Ditemukan... Gambar 3.47 Tampilan Pencarian Data Istilah Jika Tidak Ditemukan……. Gambar 3.48 Tampilan Awal Pencarian HariRerahinan Pada User……… Gambar 3.49 Tampilan PencarianRerahinan Berdasarkan
Tanggal, bulan, tahun... Gambar 3.50 Tampilan Data Rerahinan Yang Ditemukan... Gambar 3.51 Tampilan DetailRerahinan... Gambar 3.52 Tampilan Detail Makna Upacara... Gambar 3.53 Tampilan DetailUpakara...
xxii
Gambar 3.56 Tampilan Pencarian Berdasarkan Nama RerahinanDan Tahun Setelah Data Ditemukan... Gambar 3.57 Tampilan Pencarian Berdasarkan Nama RerahinanDan
Tahun Ketika Nama Rerahinan Tidak Ditemukan... Gambar 3.58 Tampilan Jika Pengisian Belum Lengkap... Gambar 3.59 Tampilan Pencarian Rerahinan BerdasarkanPawukon Dan
Tahun... Gambar 3.60 Tampilan Pencarian BerdasarkanPawukon Dan Tahun
Setelah Data Ditemukan... Gambar 3.61 Tampilan Login Admin………... Gambar 3.62 Tampilan Username dan Password Tidak Sesuai……… Gambar 3.63 Tampilan Menu Admin……… Gambar 3.64 Tampilan Kategori Yadnya……….. Gambar 3.65 Tampilan Tambah Kategori………. Gambar 3.66 Tampilan Edit Kategori………... Gambar 3.67 Tampilan Menu Upacara……… Gambar 3.68 Tampilan Menu TambahUpacara……….. Gambar 3.69 Tampilan Menu Edit Upacara………. Gambar 3.70 Tampilan Menu TambahUpacaraBerdasarkan Pawukon….. Gambar 3.71 Tampilan Menu Edit Upacara BerdasarkanPawukon………
xxiii
Saptawara………..
Gambar 3.74 Tampilan Menu TambahUpacaraBerdasarkanTriwara Pancawara……….
Gambar 3.75 Tampilan Menu Edit Upacara BerdasarkanTriwara
Pancawara……….
xxiv
Gambar 4.7 Tabel sasih... Gambar 4.8 Halaman Index awal... Gambar 4.9 Halaman Utama upacara pengguna... Gambar 4.10 Halaman Cari Upacara Berdasarkan Kategori Yadnya... Gambar 4.11 Halaman Hasil Pencarian Berdasarkan Kategori Yadnya... Gambar 4.12 Halaman Cari Upacara Berdasarkan Kategori Yadnya Dan Nama Upacara... Gambar 4.13 Hasil Pencarian Upacara Berdasarkan Kategori Yadnya Dan Nama Upacara... Gambar 4.14 Halaman Cari Upacara Berdasarkan Nama Upacara... Gambar 4.15 Hasil Pencaraian Upacara Berdasarkan Nama Upacara... Gambar 4.16 Halaman Nama Upacara yang Mirip dengan Masukan
xxv
Rerahinan dan Tahun... Gambar 4.24 Halaman Nama Rerahinan Yang Mirip Dengan Masukan
xxvi
Gambar 4.44 Halaman Detail Upacara Yadnya... Gambar 4.45 Halaman Detail Upacara Yadnya Pawukon... Gambar 4.46 Halaman Detail Upacara Yadnya Pancawara Saptawara... Gambar 4.47 Halaman Detail Upacara Yadnya Triwara Pancawara... Gambar 4.48 Halaman Detail Upacara Yadnya Sasih...
xxvii
Yadnya... Listing 4.2 Program Hasil Pencarian Upacara Berdasarkan Kategori
Yadnya Dan Nama Upacara... Listing 4.3 Program Hasil Pencarian Upacara Berdasarkan Nama
Upacara... Listing 4.4 Program Tampilan Upacara yang Mirip dengan Masukan
Pengguna... Listing 4.5 Program Hasil Pencarian Rerahinan Berdasarkan Tanggal,
Bulan, dan Tahun... Listing 4.6 Program Hasil Pencarian Rerahinan Berdasarkan Pawukon
dan Tahun... Listing 4.7 Program Hasil Pencarian Rerahinan Berdasarkan Nama
Rerahinan dan Tahun... Listing 4.8 Program Tampilan Rerahinan yang Mirip dengan Masukan
Pengguna...
107
109
111
112
114
121
129
1 I.1 Latar Belakang Masalah
Indahnya pulau Bali, sebagian besar disumbangkan oleh daya tarik magis pulau yang memiliki luas 5.632,82 km 2 ini. Bau semerbak dupa, beraneka ragam
sesajian hampir dapat ditemui setiap harinya, tak pelak lagi kesan seperti itulah yang membuat pulau Bali dijuluki sebagai pulau Dewata, oleh karena itu untuk menjaga kesakralan seisi pulau ini dilangsungkanlah berbagai macam “upacara”.
lebih dikenal dengan nama “rerahinan”. Meskipun rerahinan termasuk salah satu upacara dari kategori Dewa yadnya, tetapi peringatan akan makna hari rerahinan
itu sendiri ditentukan berdasarkan triwara dan pancawara; saptawara dan pancawara; saptawara, pancawara dan wuku (pawukon) serta purnama, tilem
dan sasih.
Minimnya pengetahuan masyarakat Hindu Bali (terutama para generasi muda) tentang makna dan bagianbagian upacara yadnya, menyebabkan masyarakat Hindu Bali hanya mengetahui makna tersebut sebatas pelajaran agama yang didapatkan di bangku sekolah, selain itu, masih terbatasnya informasi mengenai jatuhnya pelaksanaan suatu rerahinan (yang dilaksanakan berdasarkan pawukon) jikalau ada umat Hindu Bali yang sedang berada di luar pulau Bali menyebabkan seseorang hanya mengetahui hari rerahinan tersebut hanya dari mulut ke mulut saja dan kemungkinan informasi yang di dapat masih diragukan kebenarannya.
Sistem Informasi yang akan dibuat ini akan dinamakan sebagai Sistem Informasi Upacara Yadnya Umat Hindu Bali Berbasis Web.
I.2 Rumusan Masalah
Bagaimana membuat sebuah Sistem Informasi berbasis web yang dapat memberikan informasi tentang makna dan upakara dari suatu upacara yadnya kepada Umat Hindu Bali serta dapat memberikan informasi tentang jatuhnya hari pelaksanaan suatu rerahinan (yang dilaksanakan berdasarkan pawukon) kepada masyarakat Hindu Bali maupun masyarakat umum ?
I.3 Batasan Masalah
Sistem Informasi Upacara Yadnya Umat Hindu Bali berbasis web yang akan dibuat ini mengambil batasanbatasan sebagai berikut :
1. Dilihat dari sisi pengguna
Fasilitasfasilitas yang diberikan dari sistem untuk Pengguna adalah :
· Pengguna dapat mencari informasi mengenai makna, tempat,
pelaksana, waktu dan upakara dari suatu upacara, berdasarkan : a. Kategori yadnya.
b. Kategori dan nama upacara c. Nama upacara.
· Pengguna juga dapat mencari hari rerahinan berdasarkan pawukon
a. Tanggal, bulan, tahun.
b. Pawukonnya (saptawara, pancawara, wuku) dan tahun. c. Nama rerahinan dan tahun.
2. Dilihat dari sisi administrator
Fasilitasfasilitas yang diberikan dari sistem untuk administrator adalah :
· Administrator dapat melakukan update data, tetapi harus melalui
validasi proses login.
Tugas akhir ini dibuat hanya sampai tahap testing, yaitu tahap yang memfokuskan pada pengujian program, jadi tidak sampai pada tahap perawatan sistem.
Sistem ini akan dibangun dengan menggunakan teknologi PHP dan My SQL.
I.4 Tujuan
I.5 Metodologi
I.5.1 Metode Pengembangan Sistem
Metodologi yang digunakan untuk membangun Sistem Informasi Upacara Yadnya Umat Hindu Bali Berbasis Web ini adalah metode Classic Life Cycle (Waterfall), dengan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Rekayasa dan Pemodelan(Engineering and Modeling)
Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhankebutuhan dari semua elemen sistem dan mengalokasikan suatu subset ke dalam pembentukan perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan hardware, orang dan basis data. Rekayasa dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan pada level sistem dengan sedikit perancangan dan analisis. Tahap ini juga kadang disebut denganProject Definition.
2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak(Software Requirements Analysis)
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan ke perangkat lunak. Harus dapat dibentuk domain informasi, fungsi yang dibutuhkan, performansi dan antarmuka.
3. Desain(Design)
program. Desain ini harus didokumentasikan dengan baik dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak.
4. Penulisan Program(Coding)
Desain tadi harus diubah menjadi bentuk yang dimengerti mesin (komputer). Maka dilakukan langkah penulisan program. Jika desainnya detil, maka coding dapat dicapai secara mekanis.
5. Pengujian(Testing)
Setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan dan memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan.
6. Perawatan(Support/Maintenance)
I.5.2 Metode Pengumpulan data 1. Studi pustaka.
2. Observasi. 3. Wawancara. 4. Dokumentasi.
I.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar, sistematika penulisan dari laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam membuat dan menyelesaikan tugas akhir ini. Yang meliputi : pengertian tentang sistem informasi berbasis web, toolstools pemodelan, konsep dasar HTML, PHP dan My SQL serta contoh kasus perhitungan pencarian hari rerahinan berdasarkan pawukon secara manual.
Bab III Analisa dan Perancangan
Bab IV Implementasi
Bab ini berisi tentang implementasi yang dilakukan terhadap rancangan yang telah dilakukan sebelumnya di Bab III.
Bab V Penutup
9 II.1 Sistem Informasi Berbasis Web
Sistem informasi berbasis web merupakan serangkaian komponen yang berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses serta meyebarluaskan informasi dalam media World Wide Web atau yang lebih dikenal dengan istilah web. Informasi yang disediakan dalam web berbentuk dokumen yang disebut dengan web page.
Dengan adanya web, informasi yang disajikan dapat mencapai area yang lebih luas dari berbagai kalangan, baik perorangan maupun perusahaan (yulia, 2003).
Cara kerja world wide web dapat diringkas sebagai berikut :
1) Informasi web disimpan dalam dokumen yang disebut dengan web page (halaman web).
2) Web page adalah filefile yang disimpan dalam komputer yang disebut denganweb server.
3) Komputerkomputer yang mengakses dan membaca web pages dalam protokolhttp. Komputer ini disebut sebagai web client.
II.2 Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi atau
hubungan antara sistem dengan sistem eksternal dan user. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa saja yang menggunakan sistem dan dengan cara apa user bisa berinteraksi dengan sistem (whitten et all, 2004).
II.2.1 Pemodelan DasarUse Case Diagram
II.2.1.1 Actor
Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem untuk
pertukaran informasi. Seorang aktor dapat berupa manusia, perusahaan, sistem informasi lain atau alat eksternal seperti sensor panas (whitten et all, 2004).
Gambar 2.1 SimbolActor
II.2.1.2 Use Case
Use Case adalah step atau urutan langkahlangkah yang saling terkait, baik
terotomatisasi maupun secara manual untuk melengkapi satu tugas bisnis tunggal (whitten et all, 2004).
II.2.2 Relationship
Sebuah relasi digambarkan dengan sebuah garis di antara dua symbol di dalam use case diagram. Arti dari relasi bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung pada bagaimana cara garis digambar dan tipe simbol apa yang disambungkan (whitten et all, 2004).
Ada beberapa jenis relasi yang digunakan untuk menggambarkan use case diagram, yaitu (whitten et all, 2004):
1. Association adalah relasi antara aktor dan sebuah use case di mana terjadi interaksi di antara mereka. Association digambarkan dengan garis lurus (solid line) yang menghubungkan antara aktor dan use casenya. Association dengan sebuah panah keluar dari aktor ke use case
mengindentifikasikan bahwa use case diinitiate oleh aktor. Sedangkan association dengan anak panah keluar dari use case menuju ke aktor
berarti aktor menerima use case.
2. Extends yaitu sebuah relasi antara extension use case dan use case yang diextend. Extension use case adalah sebuahuse case yang berisi langkah langkah yang diekstrak dari sebuah use case yang lebih kompleks agar menjadi use case yang lebih sederhana dan kemudian diberikan tambahan fungsinya. Relasi ini digambarkan dengan garis anak panah yang dimulai pada extension use case dan berakhir pada use case yang diextending. Setiap relasiextenddiberi label “<<extends>>”.
mengurangi redudansi antara satu atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan langkahlangkah yang umum yang ditemukan dalam casenya. Relasi uses digambarkan dengan ujung anak panah dimulai dari
use case original menunjuk ke use case yang digunakan. Setiap garis yang
menunjukkan relasiuses dinamakan dengan “<<includes>>”.
4. Depends On yaitu sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case. Dapat menentukan
urutan dimana use case perlu untuk dikembangkan. Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai dari satu use case dan menunjuk ke use case yang bergantung kepadanya. Setiap relasi depends on diberi label
“<<depends on>>”.
5. Inheritance yaitu sebuah relasiuse case yang tingkah laku pada umumnya menggambarkan dua aktor yang menginisiasi use case yang sama akan ditugaskan dan diekstrapolasi dalam aktor abstrak yang baru untuk mengurangi redudansi. Aktor yang lain dapat menurunkan interaksi dari aktor abstrak. Relasi ini digambarkan dengan garis anak panah yang dimulai pada satu aktor dan menunjuk ke aktor abstrak yang memiliki interaksi dengan turunan dari aktor yang pertama.
II.3 Pemodelan Proses
menggambarkan aliran data pada suatu sistem dan proses yang dilakukan oleh sistem (whitten et all, 2004).
Simbolsimbol yang biasa digunakan dalam DFD, yaitu: 1) Proses (Process)
Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer sebagai suatu respon terhadap aliran data yang masuk ke dalam proses (whitten et all, 2004).
Gambar 2.3 Simbol Proses
Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi :
a. Identifikasi proses, yang umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol proses (whitten et all, 2004).
2) Aliran Data (Data flow)
Aliran data menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses (whitten et all, 2004).
Gambar 2.4 Simbol Aliran Data
3) Aliran Kontrol (Control flow)
Menyatakan kejadian non data atau kondisi yang memicu suatu proses (whitten et all, 2004).
Gambar 2.5 Simbol Aliran Kontrol
4) Agen Eksternal (External Agent)
Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem (whitten et all, 2004).
Gambar 2.6 Simbol Agen Eksternal
5) Penyimpanan Data (Data Store)
Gambar 2.7 Simbol Data Store
Beberapa ketentuan yang harus dipatuhi dalam pembuatan DFD yaitu (whitten et all, 2004) :
1. Arus data harus diberi nama yang jelas dan mempunyai arti.
2. Dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang sama harus dianggap sebagai arus data tunggal.
3. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data.
4. Arus data yang menuju ke simpanan data menunjukkan proses “update” ( tambah, edit, hapus ) terhadap data yang disimpan.
5. Arus data yang berasal dari simpanan data menunjukkan data digunakan oleh proses tersebut.
6. Nama dari data flow harus mendeskripsikan kata benda dengan frase tunggal.
7. Nama dari data flow seharusnya unik. Gunakan kata keterangan atau kata sifat untuk membantu menjelaskan bagaimana proses mengubahdata flow. 8. Tidak ada data flow yang tidak diberi nama. Jika tidak dapat memberikan
9. Konsisten dengan tujuan dari logical modeling, maka nama dari data flow seharusnya tidak menjelaskan bagaimana aliran data dapat diimplemenatsikan.
10. Data flow harus mengawali atau mengakhiri sebuah proses, karena data flow adalahinput atau outputdari proses.
11. Proses setidaknya harus memiliki satu aliran data input dan satu aliran data output.
12. Hindari garis arus data yang saling berpotongan, karena akan membuat DFD menjadi rumit. Solusinya adalah simpanan data atau kesatuan luar dapat digambar lebih dari sebuah.
II.4 Pemodelan Data
Model sistem memegang peranan penting di dalam proses pengembangan sistem. Pemodelan data merupakan sebuah teknik untuk mendefinisikan kebutuhan bisnis untuk sebuah database. Pemodelan data biasa disebut sebagai pemodelan database karena model data selalu diimplementasikan sebagai sebuah database (whitten et all, 2004).
Entity Relationship Diagram ( ERD ) merupakan alat yang digunakan
untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi (whitten et all, 2004).
II.4.1 Entitas
karakteristik dari entitas tersebut. Pemilihan atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal yang penting (whitten et all, 2004).
Gambar 2.8 Simbol Entitas
II.4.2 Atribut
Atribut adalah sebuah properti yang deskriptif atau karakteristik dari sebuah entitas. Sinonimnya adalah elemen, sifat, dan bidang (whitten et all, 2004).
Gambar 2.9 Contoh Atribut
Key merupakan sebuah atribut atau kelompok atribut yang diasumsikan
memiliki nilai yang unik untuk setiap entitas. Sering juga disebut dengan identifier(whitten et all, 2004).
1) Candidate key merupakan satu dari nilai key yang akan berfungsi
2) Primary key merupakan sebuah candidate key yang paling umum
digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik dari entitas tunggal (whitten et all, 2004).
3) Alternate key merupakan sebuah candidate key yang tidak dapat
dipilih untuk menjadi primary key. Sinonimnya adalah secondary key (whitten et all, 2004).
4) Foreign key adalah sebuah primary key dari sebuah entity yang digunakan oleh entitas yang lain untuk mengidentifikasikan sebuah relasi (whitten et all, 2004).
Gambar 2.10 Contoh identifier atau key
II.4.3 Relasi
Relationship adalah sebuah asosiasi bisnis normal antara satu entitas atau
lebih.
Gambar 2.11 Contoh dari Relasi
Student
Didaftar dalam DipelajariCurriculum
Cardinality merupakan minimum dan maksimum kejadian dari sebuah
entitas yang dihubungkan dengan kejadian tunggal dari entitas yang lain (whitten et all, 2004).
Tabel 2.1 Notasi dariCardinality (Whitten et all,2004)
II.5 HTML (HyperText Markup Language)
HTML adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menampilkan struktur dari sebuah halaman web dan merupakan turunan langsung dari SGML (Standard Generalized Markup Language).
bagian atas layar browser pada saat dokumen tersebut dieksekusi dan dikombinasikan dengan tag <TITLE>. Tag <BODY> digunakan untuk menampilkan text, image link dan semua yang akan ditampilkan pada web page.
II.6 PHP (Personal Home Page)
PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdof pada tahun 1995. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. Untuk bisa menuliskan kodekode PHP tidak diperlukan sebuah tool yang sangat canggih, karena seperti HTML, PHP dapat ditulis dengan notepad saja .
II.7 MySQL
MySQL dibuat oleh T.c.X DataKonsultAB, Swedia. MySQL merupakan sebuah software database yang dikembangkan dari bahasa SQL (Structured Query Languange) dan dapat dioperasikan pada berbagai platform, antara lain
Windows 9x, Windows XP, dan Linux. Kehebatan database MySQL cukup diakui,
terutama dalam sistem operasi Linux. Selain itu, MySQL dapat didownload secara bebas dan gratis.
II.8. Upacara Yadnya
II.8.1 Pengertian upacara yadnya
untuk semua mahluknya. Bersamaan dengan itu dihaturkanlah upakara, yaitu perlengkapan upacara yang berbentuk banten (Anonim, 1987). sedangkan yadnya berarti persembahan atau korban suci yang dihaturkan secara tulus ikhlas. Bagi umat Hindu di Bali khususnya, korban suci tersebut diwujudkan dalam bentuk banten (upakara).
II.8.2 KategoriYadnya
Pada umumya upacara umat Hindu di Bali dilaksanakan berdasarkan “panca yadnya”, panca yadnya adalah lima kategori pelaksanaan yadnya, antara lain (Anonim, 1987) :
1) Dewa yadnya
“Dewa yadnya” adalah suatu korban suci yang dipersembahkan
ke hadapan “Ida Sang Hyang Widhi Wasa” berserta para DewaDewi sebagai manifestasiNYA agar senantiasa diberkahi keselamatan dan kesejahteraan untuk semua mahluknya.
2) Rsi yadnya
“Rsi yadnya” adalah suatu korban suci yang dipersembahkan ke
hadapan para “Rsi” sebagai wujud terima kasih atas ajaranajaran “dharma” yang telah diberikan untuk kesejahteraan seluruh umatnya. 3) Manusa yadnya
“Manusa yadnya” adalah suatu korban suci yang bertujuan untuk
terwujudnya jasmani di dalam kandungan sampai akhir hidup manusia itu sendiri.
4) Pitra yadnya
“Pitra yadnya” adalah suatu korban suci yang bertujuan untuk
memohon keselamatan dan kesejahteraan lahir dan batin ke hadapan para Leluhur.
5) Bhuta yadnya
“Bhuta yadnya” adalah suatu korban suci yang bertujuan untuk
membersihkan tempat (alam beserta isinya), dan memelihara serta memberikan “penyupatan” kepada para bhuta kala dan mahlukmahluk yang dianggap lebih rendah dari manusia seperti peri, jin, setan, binatang dan sebagainya.
II.9 Rerahinan
II.9.1 Pengertian Rerahinan
Hari raya disebut pula “rerahinan”, yang artinya hari baik, suci atau keramat untuk melakukan upacara yadnya dan pemujaan ke hadapan “Ida Sang Hyang Widhi Wasa” berserta para manifestasiNYA berkenaan dengan peringatan akan makna harihari tertentu, oleh karena itu nama dari sebuah rerahinan diambil dari nama upacara yadnyanya. (Anonim, 1999/2000).
1. rerahinan berdasarkantriwara danpancawara. 2. rerahinan berdasarkanpancawara dansaptawara.
3. rerahinan berdasarkan pancawara, saptawara dan wuku (pawukon).
4. rerahinan berdasarkanpurnama, tilem, dansasih.
II.9.2 Perhitungan pencarian hari Rerahinan BerdasarkanPawukon Rerahinan yang dilaksanakan menurut pawukon pada umumnya pelaksanaannya jatuh setiap 210 hari sekali menurut penanggalan masehi sehingga dalam perhitungan pencarian hari rerahinan berdasarkan pawukon ini akan digunakan hasil mod dari tiaptiap bagian dari pancawara, saptawara dan wuku. Hasil mod ini merupakan algoritma perhitungan pencarian dari tiap rerahinan (yang dilaksanakan berdasarkan pawukon) pada setiap tahunnya.
Pancawara terdiri dari lima bagian yaitu : Umanis, Paing, Pon, Wage,
Kliwon dimana tiap pancawara berumur 1 hari. Saptawara terdiri dari 7 bagian
yaitu : Redite, Soma, Anggara, Buda, Wraspati, Sukra, Saniscara dan dimana tiap pancawara juga berumur 1 hari. Sedangkan Wuku terdiri dari tiga puluh bagian, dimana pergantian setiap wuku adalah 7 hari.
II.9.2.1 Perhitungan pencarian hasil mod pada tiappancawara
yang digunakan untuk mencari hasil mod dari tiap pancawara dapat digunakan sembarang kombinasi tanggal, bulan, dan tahun. Dalam perhitungan ini penulis akan menggunakan tanggal 3 bulan Mei dan tahun 2006 sebagi acuan. Setelah dikonversi menjadi jumlah hari, ternyata pada tanggal 3 Mei tahun 2006 jumlah harinya adalah 732800. setelah didapat jumlah harinya lalu jumlah hari tersebut dihitung mod 5, mengapa dihitung mod 5 karena jumlah dari pancawara adalah 5, hasil dari 732800 dihitung mod 5 adalah 4. lalu di cocokkan pada tanggal 3 Mei 2006 di kalender tahun 2006 yang dibuat oleh Putu Retha(dapat dilihat pada lampiran C). Diketahui bahwa pada tanggal 3 Mei 2006 pancawaranya adalah Kliwon. Maka dari itu, jika hasil mod bernilai 4 pancawaranya adalah Kliwon.
Untuk mendapatkan hasil mod dari pancawara yang lain dilakukan perhitungan seperti di atas pada tanggal berikutnya, lalu di cocokkan kembali dengan kalender tahun 2006 yang dibuat oleh Putu Retha(dapat dilihat pada lampiran C) untuk mengetahuipancawaranya. Begitu seterusnya sampai sebanyak 5 kali.
Hasil Mod Pancawara
0 Umanis
1 Paing
2 Pon
3 Wage
4 Kliwon
Tabel 2.2 Tabel Pancawara
II.9.2.2 Perhitungan pencarian hasil mod pada tiap saptawara
yang digunakan untuk mencari hasil mod dari tiap saptawara dapat digunakan sembarang kombinasi tanggal, bulan, dan tahun. Dalam perhitungan ini penulis akan menggunakan tanggal 3 bulan Mei dan tahun 2006 sebagi acuan. Setelah dikonversi menjadi jumlah hari, ternyata pada tanggal 3 Mei tahun 2006 jumlah harinya adalah 732800. setelah didapat jumlah harinya lalu jumlah hari tersebut dihitung mod 7, mengapa dihitung mod 7 karena jumlah dari saptawara adalah 7, hasil dari 732800 dihitung mod 7 adalah 4. lalu di cocokkan pada tanggal 3 Mei 2006 di kalender tahun 2006 yang dibuat oleh Putu Retha(dapat dilihat pada lampiran C). Diketahui bahwa pada tanggal 3 Mei 2006 saptawaranya adalah Buda. Maka dari itu, jika hasil mod bernilai 4 saptawaranya adalah Buda. Untuk
mendapatkan hasil mod dari saptawara yang lain dilakukan perhitungan seperti di atas pada tanggal berikutnya lalu di cocokkan kembali dengan kalender tahun 2006 yang dibuat oleh Putu Retha(dapat dilihat pada lampiran C) untuk mengetahuisaptawaranya. Begitu seterusnya sampai sebanyak 7 kali.
Tabel 2.3 Tabel Saptawara
II.9.2.3 Perhitungan pencarian hasil mod pada tiap wuku
Untuk mencari hasil mod dari tiap wuku, langkah pertama sembarang kombinasi tanggal dikonvert menjadi jumlah hari lalu dibagi 7, karena tiap umur
Hasil Mod Saptawara
0 Saniscara
1 Redite
2 Soma
3 Anggara
4 Buda
5 Wraspati
dari wuku adalah 7 hari, setelah itu hasil bagi 7 dihitung mod 30. Jika hasilnya pecahan, maka angka dibelakang koma tidak perlu diikutkan. Misal 104685.571 maka 0.571 tidak perlu diikutkan dan Jika saptawara = 0, maka wuku = wuku – 1 dan Jika wuku = wuku 1 kurang dari 0, maka wuku = wuku + 30. Pada kasus tanggal 3 Mei 2006 ini hasil perhitungan modnya adalah 15 sehinga wukunya adalah Dunggulan. Untuk mendapatkan hasil mod dari wuku yang lain dilakukan perhitungan seperti di atas pada tanggal berikutnya lalu di cocokkan kembali dengan kalender tahun 2006 yang dibuat oleh Putu Retha(dapat dilihat pada lampiran C) untuk mengetahui wukunya. Begitu seterusnya sampai sebanyak 30 kali.
Hasil Mod Wuku Hasil Mod Wuku
0 Ugu 15 Dunggulan
1 Wayang 16 Kuningan
2 Klawu 17 Langkir
3 Dukut 18 Medangsia
4 Watugunung 19 Pujut
5 Sinta 20 Pahang
6 Landep 21 Krulut
7 Ukir 22 Merakih
8 Kulantir 23 Tambir
9 Taulu 24 Medangkungan
10 Gumbreg 25 Matal
11 Wariga 26 Uye
12 Warigadean 27 Menail
13 Julungwangi 28 Prangbakat
14 Sungsang 29 Bala
Contoh Kasus :
1. Hari raya Galungan pawukonnya adalah Saptawara = Buda, Pancawara = Kliwon, Wuku = Dunggulan. Cari jatuhnya hari raya Galungan pada tahun 2006.
Jawab :
a. Jumlah hari awal pada tahun yang dicari (112006), yaitu = 732677 hari
b. Banyaknya pergantian hari pada tahun yang dicari ( tahun kabisat / tidak) 1) Jika tahun kabisat, maka banyaknya pergantian hari = 366.
2) Jika bukan tahun kabisat, maka banyaknya pergantian hari = 365. 3) Jika tahun yang dicari merupakan awal abad maka abad tahun yang
dicari dibagi 4 dan tahun juga dibagi 4. Jika abad dan tahun habis dibagi 4 merupakan tahun kabisat.
4) Jika tahun yang dicari bukan awal abad, maka yang dihitung mod 4 hanya tahunnya. Apabila tahun habis dibagi 4 merupakan tahun kabisat.
Tahun 2006 bukan awal abad, maka yang dibagi hanya tahunnya saja. Karena tahun 2006 tidak habis dibagi 4 maka bukan tahun kabisat. Sehingga banyaknya pergantian hari = 365.
akhir pada tahun yang dicari (31122006 =733041 hari). Untuk tiap iterasinya dapat dilihat pada Lampiran A.
d. Jika pada perhitungan pancawara, saptawara dan wuku pada tiap jumlah hari pada tahun yang dicari ada yang sesuai dengan pancawara, saptawara dan wuku pada hari raya Galungan, maka jumlah hari tahun yang dicari pada perhitungan pancawara, saptawara dan wuku yang sesuai dikonversi lagi menjadi tanggal, bulan dan tahun.
Pada kasus ini jumlah hari di tahun yang dicari yang telah sesuai dengan pancawara, saptawara dan wuku pada hari raya Galungan adalah pada iterasi ke 123 dengan jumlah 732799 hari atau pada tanggal 3 mei 2006 dan pada itersi ke 333 dengan jumlah 733009 hari atau pada tanggal 29 November 2006 (dapat dilihat pada Lampiran A).
2. Diketahui bahwa hari raya Galungan pada tahun 2006 jatuh pada tanggal 3 Mei 2006 dan 29 November 2006. Dicari apakah benar pada tanggal tersebut Pawukonnya (pancawara = kliwon, saptawara = Buda, wuku = Dunggulan)?
Jawab :
a. 3 Mei 2006
Jumlah hari pada tanggal 3 Mei 2006 = 732800 Menghitung Pancawara =732799mod 5
Karena hasilnya sama dengan 4 maka pancawaranya adalah kliwon (sesuai dengan tabel 2.1 Tabel Pancawara).
Menghitung Saptawara =732799mod 7 = 4
Karena hasilnya sama dengan 4 maka saptawaranya adalah buda (sesuai dengan tabel 2.2 Tabel Saptawara).
Menghitung Wuku
1) Hasil =732799/ 7 = 104685.571 Catatan :
Jika hasilnya pecahan, maka angka dibelakang koma tidak perlu diikutkan. Misal 104685.571 maka 0.571 tidak perlu diikutkan.
2) Wuku = 104685 mod 30 = 15
Catatan :
Jika saptawara = 0, maka wuku = wuku – 1
Jika wuku = wuku 1 kurang dari 0, maka wuku = wuku + 30
b. 29 November 2006
Jumlah hari pada tanggal 29 November 2006 = 733009 Menghitung Pancawara =733009mod 5
= 4
Karena hasilnya sama dengan 4 maka pancawaranya adalah kliwon (sesuai dengan tabel 2.1 Tabel Pancawara).
Menghitung Saptawara =733009mod 7 = 4
Karena hasilnya sama dengan 4 maka saptawaranya adalah buda (sesuai dengan tabel 2.2 Tabel Saptawara).
Menghitung Wuku
1) Hasil =733009/ 7 = 104715.571 Catatan :
Jika hasilnya pecahan, maka angka dibelakang koma tidak perlu diikutkan. Misal 104715.571 maka 0.571 tidak perlu diikutkan.
2) Wuku = 104715 mod 30 = 15
Catatan :
Jika saptawara = 0, maka wuku = wuku – 1
Karena saptawaranya tidak sama dengan 0, maka wuku = 15. Wuku 15 sama dengan Dunggulan (sesuai dengan tabel 2.3 Tabel Wuku).
32 III.1 Analisa Sistem
III.1.1 Gambaran Umum Sistem
Sistem Informasi yang dibuat digunakan untuk mengetahui informasi tentang makna, tempat, pelaksana, waktu dan upakara dari suatu upacara tertentu berdasarkan kategori yadnya atau kategori yadnya dan nama upacara atau nama upacara, di samping itu sistem ini juga menyediakan fasilitas untuk mencari
informasi kapan jatuhnya suatu hari rerahinan (yang dilaksanakan berdasarkan pawukon) dalam kurun waktu tertentu, dengan masukan berupa tanggal, bulan,
tahun atau nama rerahinandan tahun atau berdasarkanpawukonnya dan tahun.
III.1.2 Analisa Kebutuhan
Pengguna dari sistem ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1) Pengguna
pada masukan berupa: tanggal, bulan, tahun atau nama rerahinan dan tahun atau berdasarkanpawukonnya (saptawara, pancawara, wuku) dan tahun.
2) Administrator
Admin merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pengmasukan datadata suatu upacara, seorang admin juga dituntut mempunyai pengetahuan mengenai upacara yadnya secara detail. Untuk dapat menginputkan data, admin harus melaui proses login terlebih dahulu.
Pengguna Admin
Gambar 3.1 Diagram Paket Sistem
Pencarian makna, tempat, pelaksana, waktu, upakara
dari suatu upacara
Pencarian jatuhnya hari rerahinan yang dilaksanakan
berdasarkan pawukon
Pencarian istilah
Gambar 3.10 Diagram Aliran Data Level 2 proses 1.1 Pengguna
Gambar 3.16 Diagram Aliran Data Level 3 proses 2.3.5 Administrator
Gambar 3.18 Diagram Aliran Data Level 3 proses 2.3.7 Administrator
Gambar 3.20 Diagram Aliran Data Level 2 proses 2.5 Administrator
III.1.4 Pemodelan Data
Gambar 3.22 Model Data Konteks
Gambar 3.24 Model DataFully Attributed
III.1.4.1 Normalisasi
Bentuk Normalisasi dari tabeltabel diatas :
Bentuk Normal Tahap 1 : Terpenuhi, karena semua tabel tidak memiliki atribut yang bersifat multivalue.
Bentuk Normal Tahap 3 : Terpenuhi, karena sudah memenuhi kriteria bentuk normal yang kedua dan semua atribut non key primer tidak memiliki ketergantungan kepada atribut non key primer yang lain.
III.1.4.2 Kamus Data
Tabel 3.1 Tabel Kategori Yadnya
No. Nama Atribut Tipe Data Keterangan
1. id_kategori Integer
{1|2|3|4|5|6|7|8|9|10} 10
nomor urut pemasukan kategori, Misal :1,2,3.. dan seterusnya.
2. nama_kategori {karakter} 20 nama kategori yadnya.
Misalnya : Dewa yadnya, Manusa yadnya, dan lain sebaginya. 3. ket_nama_kategori {karakter} 50 penjelasan mengenai arti
nama kategori yadnya.
Tabel 3.2 Tabel Upacara Yadnya
No. Nama Atribut Tipe Data Keterangan
1. id_upacara {legalchar} 20 G0001. G merupakan huruf
pertama dari galungan. 0001 merupakan nomor urut pemasukan upacara.
2. nama_upacara {karakter} 20 nama upacara. Misalnya:
3. makna {karakter} 50 penjelasan mengenai arti
nama upacara.
4. tempat {karakter} 50 penjelasan mengenai tempat
dilangsungkannya suatu upacara yadnya
5. pelaksana {karakter} 50 penjelasan tentang pelaksana dari suatu upacara yadnya 6. waktu {karakter} 50 Penjelasan tentang waktu
pelaksanaan dari suatu upacara yadnya
7. gambar {karakter} 50 nama file gambar.
8. id_kategori Integer
{1|2|3|4|5|6|7|8|9|10} 10
nomor urut pemasukan kategori, Misalnya :1,2,3.. dan seterusnya.
Tabel 3.3 Tabel Pawukon
No. Nama Atribut Tipe Data Keterangan
1. id_pawukon {legalchar} 20 D001. D merupakan huruf pertama
dari dunggulan, jika kombinasi pawukon wukunya adalah dunggulan. 001 merupakan nomor urut pemasukan dari tiap kombinasi saptawara, pancawara dan wuku yang sesuai dengan hari dari suatu rerahinan (yang dilaksanakan berdasarakan Pawukon).
2. pancawara {karakter} 10 nama pancawara (paing, umanis,
(yang dilaksanakan berdasarakan Pawukon).
3. saptawara {karakter} 10 nama saptawara (redite, soma,
anggara, budha, wraspati, sukra, saniscara) yang sesuai dengan hari dari suatu rerahinan (yang dilaksanakan berdasarakan Pawukon).
4. wuku {karakter} 10 nama wuku yang sesuai dengan hari
dari suatu rerahinan (yang dilaksanakan berd. Pawukon). 5. id_upacara {legalchar} 20 G0001. G merupakan huruf pertama
dari galungan. 0001 merupakan nomor urut pemasukan upacara.
Tabel 3.4 Tabel Pancawara_Saptawara
No. Nama Atribut Tipe Data Keterangan
1. id_pcwr_sptwr {legalchar} 20 S001. S merupakan huruf pertama
dari saniscara, jika kombinasi pancawara_saptawara dimulai dari saniscara. 001 merupakan nomor urut pemasukan dari tiap kombinasi saptawara, pancawara yang sesuai dengan hari dari suatu rerahinan (yang dilaksanakan berdasarakan pancawara_saptawara)
2. Pancawara {karakter} 10 nama pancawara (paing, umanis,
(yang dilaksanakan berdasarakan pancawara_saptawara)
3. Saptawara {karakter} 10 nama saptawara (redite, soma,
anggara, budha, wraspati, sukra, saniscara) yang sesuai dengan hari dari suatu rerahinan (yang dilaksanakan berdasarakan pancawara_saptawara)
4. id_upacara {legalchar} 20 G0001. G merupakan huruf pertama
dari galungan. 0001 merupakan nomor urut pemasukan upacara.
Tabel 3.5 Tabel Triwara_Pancawara
No. Nama Atribut Tipe Data Keterangan
1. id_trwr_pcwr {legalchar} 20 K001. K merupakan huruf pertama
dari kajeng, jika kombinasi triwara_pancawara dimulai dari kajeng. 001 merupakan nomor urut pemasukan dari tiap kombinasi triwara, pancawara yang sesuai dengan hari dari suatu rerahinan (yang dilaksanakan berdasarakan triwara_pancawara)
2. Triwara {karakter} 10 nama triwara (pasah, beteng,
kajeng) yang sesuai dengan hari dari suatu rerahinan (yang dilaksanakan berdasarakan triwara_pancawara)
3. Pancawara {karakter} 10 nama pancawara (paing, umanis,
dengan hari dari suatu rerahinan (yang dilaksanakan berdasarakan triwara_pancawara)
4. id_upacara {legalchar} 20 G0001. G merupakan huruf pertama
dari galungan. 0001 merupakan nomor urut pemasukan upacara.
Tabel 3.6 Tabel Sasih
No. Nama Atribut Tipe Data Keterangan
1. id_sasih {legalchar} 20 K001. K merupakan huruf
pertama dari karo. 001 merupakan nomor urut pemasukan dari tiap nama sasih.
2. nama_sasih {karakter} 10 nama sasih
3. Rahina {karakter} 10 nama rahina (purnama, tilem)
4. id_upacara {legalchar} 20 G0001. G merupakan huruf pertama dari galungan. 0001 merupakan nomor urut pemasukan upacara.
Tabel 3.7 Tabel Upakara
No. Nama Atribut Tipe Data Keterangan
1. id_upakara {legalchar} 20 U0001. U merupakan singkatan
dari uttamaning. 0001 merupakan nomor urut pemasukan dari tiap jenis upakara.
2. jenis_upakara {karakter} 20 nama jenis upakara
3. Ket_jns_upakara {karakter} 50 penjelasan mengenai jenis suatu
4. detail_upakara {karakter} 50 nama tiaptiap upakara dari tiap
jenis upakara sebelumnya yang telah diinputkan.
5. id_upacara {legalchar} 20 G0001. G merupakan huruf
pertama dari galungan. 0001 merupakan nomor urut pemasukan upacara.
III.1.4.3 Integritas Basis data
III.1.4.3.1 Aturan Integritas Entitas
· kunci primer dalam tabel kategori_yadnya : id_kategori · kunci primer dalam tabel upacara_yadnya : id_upacara · kunci primer dalam tabel triwara_pancawara : id_trwr_pcwr · kunci primer dalam tabel pancawara_saptawara : id_pcwr_sptwr · kunci primer tabel pawukon : id_pawukon
· kunci primer tabel sasih : id_sasih · kunci primer tabel upakara : id_upakara
III.1.4.3.2 Aturan Domain 1) Tabel kategori yadnya
a) Nama atribut : id_kategori
Arti : id dari setiap nama kategori yadnya Tipe data : integer
Keunikan : harus unik Dukungan null: tidak boleh null
b) Nama atribut : nama_kategori Arti : nama kategori yadnya Tipe data : varchar
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
c) Nama atribut : ket_nama_kategori
Arti : keterangan nama kategori yadnya Tipe data : text
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
2) Tabel upacara yadnya
a) Nama atribut : id_upacara
Format : legal char
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
Dukungan null: tidak boleh null
b) Nama atribut : nama_upacara Arti : nama upacara yadnya Tipe data : varchar
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
c) Nama atribut : makna
Arti : makna dari nama upacara yadnya Tipe data : text
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
d) Nama atribut : tempat
Arti : tempat dari nama upacara yadnya Tipe data : text
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: boleh null
e) Nama atribut : pelaksana
Arti : pelaksana dari nama upacara yadnya Tipe data : text
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: boleh null
f) Nama atribut : waktu
Arti : waktu dari nama upacara yadnya Tipe data : text
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
g) Nama atribut : id_kategori
Arti : id dari setiap nama kategori yadnya Tipe data : integer
Format : 0 desimal Jangkauan : 1 – 99.999 Keunikan : harus unik Dukungan null: tidak boleh null
3) Tabel triwara pancawara
a) Nama atribut : id_trwr_pcwr
Arti : id dari setiap kombinasi triwara dan pancawara Tipe data : varchar
Format : legal char
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
Dukungan null: tidak boleh null
Dukungan null: tidak boleh null
c) Nama atribut : pancawara Arti : nama pancawara Tipe data : varchar
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
d) Nama atribut : id_upacara
Arti : id dari setiap nama upacara yadnya Tipe data : varchar
Format : legal char
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
Dukungan null: tidak boleh null
4) Tabel pancawara saptawara
a) Nama atribut : id_ pcwr_sptwr
Arti : id dari setiap kombinasi pancawara dan saptawara Tipe data : varchar
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
Dukungan null: tidak boleh null
b) Nama atribut : pancawara Arti : nama pancawara Tipe data : varchar
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
c) Nama atribut : saptawara Arti : nama saptawara Tipe data : varchar
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
d) Nama atribut : id_upacara
Format : legal char
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
Dukungan null: tidak boleh null
5) Tabel pawukon
a) Nama atribut : id_pawukon
Arti : id setiap kombinasi pancawara,saptawara,wuku Tipe data : varchar
Format : legal char
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
Dukungan null: tidak boleh null
b) Nama atribut : pancawara Arti : nama pancawara Tipe data : varchar
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
c) Nama atribut : saptawara Arti : nama saptawara Tipe data : varchar
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
d) Nama atribut : wuku
Arti : nama wuku
Tipe data : varchar Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
e) Nama atribut : id_upacara
Arti : id dari setiap nama upacara yadnya Tipe data : varchar
Format : legal char
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
6) Tabel sasih
a) Nama atribut : id_sasih
Arti : id dari setiap kombinasi sasih dan rahina Tipe data : varchar
Format : legal char
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
Dukungan null: tidak boleh null
b) Nama atribut : nama_sasih Arti : nama sasih Tipe data : varchar Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
Dukungan null: tidak boleh null
d) Nama atribut : id_upacara
Arti : id dari setiap nama upacara yadnya Tipe data : varchar
Format : legal char
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
Dukungan null: tidak boleh null
7) Tabel upakara
a) Nama atribut : id_upakara
Arti : id dari setiap jenis upakara Tipe data : varchar
Format : legal char
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
Dukungan null: tidak boleh null
b) Nama atribut : jenis_upakara
Arti : nama dari jenis upakara Tipe data : varchar
Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
c) Nama atribut : ket_jns_upakara
Arti : keterangan jenis upakara Tipe data : text
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
d) Nama atribut : detail_ upakara
Arti : detail dari jenis upakara Tipe data : text
Format : karakter Jangkauan : az, AZ
Keunikan : tidak harus unik Dukungan null: tidak boleh null
e) Nama atribut : id_upacara
Format : legal char
Jangkauan : az, AZ, 09, *, /, :,., dsb Keunikan : harus unik
Dukungan null: tidak boleh null
III.1.4.3.3 Integritas Referensial
kategori_yadnya {id_kategori, nama_kategori, ket_nama_kategori}
upacara_yadnya {id_upacara, nama_upacara, makna, tempat, pelaksana, waktu, id_kategori}
triwara_pancawara {id_trwr_pcwr, triwara, pancawara, id_upacara}