• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dari keseluruhan isi dari laporan tugas akhir serta saran yang disampaikan penulis untuk pengembangan sistem yang ada demi kesempurnaan sistem yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

10

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Cabai

Tanaman cabai merupakan tanaman perdu dari family terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum annuum L. Pusat asal (penyebaran primer) spesies ini di Meksiko, kemudian menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20-30 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni Cabai besar, cabai keriting, dan cabai rawit. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C.

Cabai juga merupakan salah satu bumbu dasar untuk penyedap rasa masakan, umumnya berwarna merah menyala atau hijau tua. Jika cabe dibelah, maka kita akan menemukan tangkai putih di dalamnya yang mengandung zat capsaicin yang seperti minyak dan menyengat sel-sel pengecap lidah. Zat inilah yang mengakibatkan cabai menjadi pedas dan panas di lidah ketika kita mengkonsumsinya.

Tapi zat ini juga yang membuat orang ketagihan dan kecanduan saat menyantap makanan. Namun, dibalik sensasi rasa pedasnya terdapat berjuta manfaat dan kandungan gizi yg belum kita ketahui sebelumnya. Selain berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan juga memiliki manfaat lain untuk tubuh.

Contohnya, pada cabai rawit yang rasa pedasnya luar biasa, ternyata mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A) yang konon dapat mengalahkan kandungan pada buah-buahan seperti mangga, nanas, pepaya atau semangka.

Sebetulnya di antara jenis-jenis cabai lainnya, paprika merah memiliki kandungan vitamin C yang paling tinggi hingga dua kali lipat. Sementara kadar betakarotennya pun lebih unggul dibandingkan dengan paprika hijau, 9 kali lebih besar. Sebagian besar kandungan beta karoten paprika terkonsentrasi pada bagian di dekat kulit.Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabai juga dapat digunakan untuk keperluan industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau jamu. (Nurwansyah, 2011)

2.1.1. Klasifikasi Cabai

Di dalam dunia tumbuhan, tanaman cabai diklasifikasikan sebagai berikut.

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)

Genus : Capsicum

2.1.2. Karakteristik Cabai

Seperti pada tanaman lainnya, tanaman cabai terdiri dari akar, buah, daun, batang dan bunga. Berikut ini adalah karakteristik cabai dilihat dari bagian tanaman akar, buah, daun, batang dan bunga serta ciri-ciri tanaman cabai sebagaimana dipaparkan dalam table 2.1. (Faizar Nur, 2011)

Tabel 2.1 Karakteristik cabai

No Bagian Tanaman Ciri-ciri

1. Akar o Tanaman cabai memiliki perakaran yang cukup

rumit dan hanya terdiri dari akar serabut saja.

o Biasanya di akar terdapat bintil-bintil yang merupakan hasil simbiosis dengan beberapa mikroorganisme.

o Meskipun tidak memiliki akar tunggang,

namun ada beberapa akar tumbuh ke arah bawah yang berfungsi sebagai akar tunggang semu.

2. Buah o Buah cabai merupakan bagian tanaman cabai

yang paling banyak dikenal dan memiliki banyak variasi.

o Buah cabai terbagi dalam 11 tipe bentuk, yaitu serrano, cubanelle, cayenne, pimento, anaheim chile, cherry, jalapeno, elongate bell, ancho, banana, dan blocky bell.

o Hanya ada 10 tipe bentuk buah cabai, di mana tipe elongate bell dan blocky bell dianggap sama.

3. Daun o Daun tanaman cabai bervariasi menurut spesies

dan varietasnya. Ada daun yang berbentuk oval, lonjong, bahkan ada yang Ian- set.

o Warna permukaan daun bagian atas biasanya hijau muda, hijau, hijau tua, bahkan hijau kebiruan. Sedangkan permukaan daun pada bagian bawah umumnya berwarna hijau muda, hijau pucat atau hijau.

o Permukaan daun cabai ada yang halus adapula yang berkerut-kerut. Ukuran panjang daun cabai antara 3 — 11 cm, dengan lebar antara 1 — 5 cm.

4. Batang o Tanaman cabai merupakan tanaman perdu dengan batang tidak berkayu. Biasanya, batang akan tumbuh sampai ketinggian tertentu, kemudian membentuk banyak percabangan.

o Untuk jenis-jenis cabai rawit, panjang batang biasanya tidak melebihi 100 cm. Namun untuk jenis cabai besar, panjang batang dapat mencapai 2 meter bahkan lebih.

o Batang tanaman cabai berwarna hijau, hijau tua, atau hijau muda. Pada batang-batang yang telah tua (biasanya batang paling bawah), akan muncul warna coklat seperti kayu. Ini merupakan kayu semu, yang diperoleh dari pengerasan jaringan parenkim.

5. Bunga o Bunga tanaman cabai juga bervariasi, namun

memiliki bentuk yang sama, yaitu berbentuk bintang, ini menunjukkan tanaman cabai termasuk dalam sub kelas Ateridae (berbunga bintang).

o Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun, dalam keadaan tunggal atau bergerombol dalam tandan. Dalam satu tandan biasanya terdapat 2 — 3 bunga saja.

o Mahkota bunga tanaman cabai warnanya

bermacam-macam, ada yang putih, putih kehijauan, dan ungu. Diameter bunga antara 5 — 20 mm.

o Bunga tanaman cabai merupakan bunga sempuma, artinya dalam satu tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina. Pemasakan bunga jantan dan bunga betina dalam waktu yang sama (atau hampir

sama), sehingga tanaman dapat melakukan

penyerbukan sendiri.

2.1.3. Manfaat Cabai

Berbagai kegiatan penelitian menyimpulkan dibalik rasa pedasnya, cabai memiliki banyak manfaat terutama bagi kesehatan. Diantara manfaatnya cabai dapat mengurangi resiko kanker, menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan bahkan dapat menyembuhkan luka. Diantaranya adalah Dokter Khursheed Jeejeebhoy. Ahli penyakit dalam dari University of Toronto ini menganjurkan

konsumsi makanan pedas secara teratur untuk meningkatkan kualitas kesehatan tubuh. Menurutnya, mengkonsumsi makanan pedas secara tidak berlebihan sangat baik bagi kesehatan dan mengurangi risiko kanker.

Hasil penelitian laboratorium di Inggris menemukan, kandungan capsaicin pada cabai yang menimbulkan rasa pedas, dapat membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal. Jadi tidak heran mengapa beberapa kasus kanker di Meksiko dan India, yang masyarakatnya banyak mengkonsumsi makanan pedas, lebih sedikit dibandingkan negara-negara Barat, yang masyarakatnya cenderung tidak suka makanan pedas.

Sementara itu, dua penelitian yang dilakukan tim dari Australia juga mengungkap, menambahkan cabai dalam setiap masakan bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Hasil penelitian itu juga menjelaskan, makanan pedas juga bisa menstabilkan kadar insulin dalam darah.

Dalam takaran yang tidak berlebihan, makanan pedas bahkan bermanfaat untuk kesehatan lambung. Demikian hasil studi yang dilakukan tim peneliti dari Hungaria. Capsaicin bisa mengurangi asam lambung dan berfungsi sebagai antiinflamasi. (theglobal, 2008)

2.2 Hama pada Tanaman Cabai

Hama pada tanaman cabai merupakan binatang pengganggu tanaman. Hama yang menyerang tanaman biasanya berasal dari serangga. Jenisnya juga bermacam-macam. Untuk jenis hama diantarannya Thrips, Tungau, Lalat buah, Kutu daun, Kutu kebul, Ulat buah, Ulat gerayak. Macam hama dan gejala serangan hama yang sering menyerang tanaman cabai dipaparkan dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Macam Hama dan gejala-gejala Hama Cabai

No. Macam Hama Gejala Penyebab

1. Thrips 1) Daun :

- Permukaan bawah

keperak-perakan

- Mengeriting ke atas atau

mengkerut 2) Bunga :

- Mengering dan rontok

T. Parvispinus

2. Tungau 1) Daun :

- Permukaan bawah berwarna

tembaga

- Kaku dan melengkung ke bawah

- Rontok dan mati

2) Bunga :

- Tunas dan bunga gugur

Tungau (MITE)

3. Lalat Buah 1) Buah :

- Bercak-bercak kecil kehitaman - Di dalam buah terdapat belatung

- Busuk dan gugur

Bractocera dorsalis

Hendel

4. Kutu Daun 1) Daun :

- Keriput

- Terpuntir

- Berwarna kekuningan

- Ada embun jelaga berwarna

hitam

2) Tanaman layu dan mati 3) Tanaman menjadi kerdil

Myzus persicae Sulz

5. Kutu Kebul 1) Daun :

- Bercak nekrotik pada daun

- Ada embun jelaga berwarna

hitam

2) Tanaman menjadi kerdil

Bemisia tabaci

6. Ulat Buah 1) Buah :

- Berlubang-lubang

- Di dalam buah terdapat ulat

- Busuk dan gugur

Helicoverpa armigera

Hubner

7. Ulat Gerayak 1) Daun :

- Tersisa tulang-tulang daun

- Berlubang-lubang

2) Buah :

- Berlubang-lubang

3) Serangan terjadi pada malam hari

Spodoptera litura Fabricius

2.2.1 Pengendalian dan Pemberantasan Hama Cabai

Hama penting pada tanaman dan buah cabai, di antaranya thrips, kutu daun apids, kutu daun persik, tungau, kutu kebul, lalat buah, dan ulat gerayak. Beberapa hama merupakan pembawa (vektor) penyakit penting. Satu ekor hama dapat menularkan penyakit dari tanaman sakit ke tanaman sehat hanya dalam beberapa hari. Serangan hama penting ini akan semakin tinggi pada musim kemarau. Oleh karena itu, kegiatan pencegahan dan pengendalian rutin hama ini sangat penting.

Penanggulangan dan pemberantasan hama tanaman cabai dapat dilakukan dengan berbagai tindakan, sebagaimana telah dapat diuraikan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Pengendalian dan pemberantasan Hama Tanaman Cabai

No. Macam Hama Pengendalian dan Pemberantasan

1. Thrips • Jangan menanam cabai secara bertahap pada lokasi

yang sangat berdekatan.

• Lakukan pergiliran tanaman atau kosongkan areal (bera) penanaman lebih kurang satu bulan.

• Penyemprotan insektisida Curacron 50 EC

konsentrasi 2 ml/liter, Angrimex 18 EC konsentrasi 1 ml/liter, Abuki 50 SL, Demolish 18 EC, atau Abamectin 21 EC.

2. Kutu Daun • Jangan menanam cabai secara bertahap pada lokasi

yang sangat berdekatan.

• Lakukan pergiliran tanaman atau kosongkan areal (bera) penanaman lebih kurang satu bulan.

• Penyemprotan insektisida Curacron 50 EC

konsentrasi 2 ml/l, Agrimex 18 EC konsentrasi 1 ml/l, Buldok 25 EC, Deltramethrin 25 EC, Decis 2,5 EC, atau Orthene.

3. Tungau • Kumpulkan semua bagian yang terserang (utamanya

daun). Masukkan dalam kantong plastik dan bakar (musnahkan).

• Penyemprotan akarisida Omite 570 EC 2 cc/liter, Mitac 200 EC (0,2%), atau Kelthane 200 EC di bawah daun secara teratur hingga tuntas.

4. Kutu Kebul • Lakukan pergiliran tanaman (rotasi) yang bukan tanaman inang kutu kebul.

• Kumpulkan dan bakar sisa tanaman yang terserang kutu kebul.

• Kendalikan hama dengan memasang perangkap

berwarna kuning sebanyak 1 buah tiap 100m².

• Penyemprotan larutan Teflubenzuron 50 EC,

Permetrin 25 EC, Imidaklroplid 200 SL, dan Metidation di bagian bawah daun.

5. Lalat Buah • Lakukan pergiliran tanaman (rotasi) yang bukan

tanaman inang lalat buah.

• Kumpulkan buah cabai yang terserang, lalu

masukkan ke dalam kantong plastik dan

musnahkan.

• Kendalikan dengan perangkap lalat buah berbahan aktif petrogenol yang efektif memerangkap lalat jantan.

• Penyemprotan menggunakan insektisida, Decis 2,5 EC 1 ml per liter secara rutin hingga tuntas.

6. Ulat Buah • Lakukan pergiliran tanaman yang bukan tanaman

inang ulat buah.

• Kumpulkan buah cabai yang terserang, lalu

masukkan dalam kantong plastik dan musnahkan.

• Penyemprotan insektisida Decis 2,5 EC 1 ml/liter. 7. Ulat Gerayak • Kumpulkan telur dan ulat di bagian bawah daun,

lalu musnahkan.

• Penyemprotan insektisida Decis 2,5 EC 1 ml/liter.

2.3 Sistem Pakar

Menurut Herman Tolle, seorang pakar/ahli (human expert) adalah seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang superior dari suatu masalah. Misalnya : seorang dokter, penasehat keuangan, pakar mesin mobil, dll.

Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pakar :

a) Dapat mengenali dan merumuskan masalah

b) Menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat c) Menjelaskan solusi

d) Belajar dari pengalaman e) Restrukturasi pengetahuan f) Menentukan relevansi/hubungan

g) Memahami batas kemampuan

Kepakaran/keahlian (Menurut Herman Tolle) merupakan pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman. Jenis-jenis pengetahuan yang dimiliki dalam kepakaran :

a) Teori-teori dari permasalahan

b) Aturan dan prosedur yang mengacu pada area permasalahan c) Aturan (heuristik) yang harus dikerjakan pada situasi yang terjadi d) Strategi global untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah e) Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan) f) Fakta-fakta

Sistem Pakar (SP) atau expert system (ES) (Jogiyanto HM, 2003) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem pakar ini dapat berisi dengan pengetahuan (knowledge) dari satu atau lebih pakar. Pengetahuan dari pakar didalam sistem ini digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). Perbandingan seorang ahli pakar (human expert) dengan sistem pakar (expert system) digambarkan pada Tabel 2.4 sebagai berikut.

Tabel 2.4 Perbandingan Ahli Pakar dengan Sistem Pakar

Faktor Ahli Pakar Sistem Pakar

Time Availability Hari Kerja Setiap saat

S\Geografis Lokal/tertentu Dimana saja

Keamanan Tidak tergantikan Dapat diganti

Perisable/dapat habis Ya Tidak

Performansi Kecepatan Biaya Variabel Variabel Tinggi Konsisten Konsisten,lebih cepat Terjangkau

Sumber : Herman Tolle, 2008

Alasan mendasar mengapa ES dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar (Kusrini, 2006) :

a) Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan berbagai lokasi

b) Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar

c) Seorang pakar akan pension atau pergi d) Seorang pakar adalah mahal

e) Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat (hostile environtment)

2.3.1 Ciri-Cir i Sistem Pakar

Menurut ReoRid (2005) Sistem pakar memiliki cirri-ciri sebagai berikut : a) Memiliki informasi yang handal

b) Mudah dimodifikasi

c) Heuristik dalam menggunakan pengetahuan (yang sering kali tidak sempurna) untuk mendapatkan penyelesaiannya

d) Dapat digunakan dalam berbagai jenis computer e) Memiliki kemampuan untuk beradaptasi

2.3.2 Kelebihan dan Kekur angan Sistem Pakar

Sistem pakar (menurut ReoRid, 2005) memiliki kelebihan sebagai berikut:

a. Orang awam bisa menggunakannya

b. Melestarikan keahlian seorang pakar

c. Kemampuan dalam mengakses pengetahuan

d. Bisa bekerja dalam informasi yang tidak lengkap e. Media pelengkap dalam penelitian

f. Menghemat waktu dalam mengambil suatu keputusan

g. Proses secara otomatis

h. Keahlian sama dengan seorang pakar i. Produktifitas

Sedangkan kekurangan dari sistem pakar adalah sebagai berikut : a. Biaya yang sangat mahal membuat dan memeliharanya

b. Sulit dikembangkan karena keterbatasan keahlian dan ketersediaan pakar c. Sistem pakar tidak 100% benar

2.3.3 Ar sitektur Sistem Pakar

Pada dasarnya sistem pakar terdiri dari empat komponen utama. (Arfin Watilete, 2006) Berikut ini adalah gambar dari keempat komponen utama arsitektur sistem pakar sebagaimana dipaparkan dalam Gambar 2.1 :

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar

Adapun penjelasan dari masing-masing komponen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Knowledge Acquisition Interface (antar muka akusisi pengetahuan)

Knowledge Acquisition Interface mengontrol bagaimana seorang pakar dan

rekayasa pengetahuan (Knowledge engineer) berinteraksi dengan program untuk memasukkan pengetahuan kedalam basis pengetahuan (knowledge

base). Termasuk hal-hal yang dimaksudkan untuk membantu para pakar

dalam mengekspresikan pengetahuannya dalam bentuk yang sesuai yang bisa diterima oleh komputer.

Proses ini mengekspresikan pengetahuan dalam basis pengetahuan yang biasa disebut dengan akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition). Akuisisi pengetahuan akan menjadi sangat sulit, karena aspek dari pengembangan sistem pakar ini membutuhkan waktu yang cukup banyak dan usaha keras.

2. User Interface

User Interface adalah bagian dari program yang berinteraksi dengan

pengguna. Prompt bagi pengguna digunakan untuk informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah, menampilkan kesimpulan dan menjelaskan alasannya. Fasilitas dari user interface kerapkali memasukkan :

a. Tidak menanyakan pertanyaan yang bersifat basa-basi b. Menjelaskan alas an atas pertanyaan yang diajukan c. Menyediakan dokumentasi dari referensi

d. Mendefinisikan istilah-istilah yang bersifat teknik e. Laporan rekomendasi yang cukup detail

f. Pembenaran rekomendasi g. Bantuan online (Online help)

h. Penyajian informasi berbentuk gambar

3. Knowledge Base

Knowledge Base terdiri dari detail pengetahuan tentang domain tertentu. Basis

pengetahuan sangat beda dengan basis data yang mana basis pengetahuannya terdiri dari pengetahuan eksplisit (explicit knowledge) dan pengetahuan implist (implicit knowledge) . Banyak pengetahuan dalam basis pengetahuan tidak dalam kondisi eksplisit, tetapi diproses dengan mesin inferensi (inference engine) dari penyataan eksplisit kedalam basis pengetahuan. Hal ini membuat basis pengetahuan lebih efisien dalam penyimpanan data bila dibandingkan dengan basis data.

Basis pengetahuan dapat terdiri dari beberapa tipe pengetahuan dan proses mendapatkan pengetahuan untuk basis pengetahuan kerapkali berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

4. Inference Engine

Inference Engine secara umum memperoses rule untuk memberikan alas an

dan menggambarkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak dapat dilihat tetapi dapat diproses dari basis pengetahuan.

Mesin inferensi dapat dikatakan sama dengan query dalam sistem basis data. Tugas dari modul inferensi adalah mengeksplorasi basis pengetahuan untuk mencari solusi dari permesalahan tertentu.

Inference Engine mampu memberikan alasan simbolik, bukan hanya

alasan yang bersifat matematik. Bentuk Inference Engine diperkenankan untuk dikembangkan dalam berbagai variasi, tergantung dari berbagai faktor, termasuk bagaimana cara merepresentasikan pengetahuan.

Terdapat 2 metode dalam Inference Engine yaitu metode forward chaining dan metode backward chaining.

a. Forward chaining

Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai true), maka proses akan meng-assert konklusi. Forward chaining dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diproleh.

b. Backward chaining

Backward chaining menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.

2.3.4 Representasi Pengetahuan

Representasi Pengetahuan adalah metode yang digunakan untuk menggabungkan pengetahuan dalam basis pengetahuan dari sistem pakar. Teknik-teknik yang digunakan untuk representasi pengetahuan antara lain :

1) Object-Attribute-Value Triplets

Didalam sistem pakar, fakta digunakan untuk membantu menguraikan bagian-bagian dari frame, semantic network atau rule. Didalam AI (Artificial Intelligence) dan sistem pakar, sebuah fakta sering disebut sebagai proposition. Proposition adalah sebuah pernyataan yang salah satunya true atau false. Sebuah fact (fakta), mungkin juga digunakan untuk menyatakan nilai dari property tertentu dari beberapa objek. Berikut ini contoh Gambar 2.2 dari O-A-V.

Gambar 2.2 O-A-V (Object-Attribute-Value Triplets)

2) Rule

Fact (Fakta) yang ditulis oleh user merupakan operasi yang sangat penting

bagi sistem pakar. Operasi tersebut memungkinkan sistem untuk mengetahui kondisi yang sedang terjadi. Oleh karena itu, sistem yang harus mempunyai pengetahuan tambahan agar dapat bekerja secara intelligent dengan fakta yang ada untuk menyelesaikan suatu masalah. Sebuah struktur pengetahuan yang digunakan secara umum dalam sistem pakar dengan menyediakan pengetahuan tambahan tersebut, disebut juga dengan rule.

Sebuah rule adalah bentuk dari procedural knowledge yang diasosiasikan untuk memberikan informasi bagi beberapa aksi. Struktur rule secara logic menghubungkan satu atau beberapa alasan (premise) yang terdapat dalam pernyataan JIKA (IF) dengan satu atau lebih kesimpulan (conclusion) yang terdapat dalam pernyataan MAKA (THEN)

Secara umum rule dapat mempunyai beberapa alasan yang digabungkan dengan pernyataan AND (confunction) atau pernyataan OR (disfunction) atau dapat juga menggabungkan keduanya.

3) Frame

Frame merupakan sebuah struktur data untuk merepresentasikan pengetahuan dari berbagai konsep atau objek. Sebuah frame juga dapat digambarkan dalam berbagai bentuk seperti pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Frame

4) Semantic network

Semantic network merupakan salah satu teknik untuk menggambarkan

representasi pengetahuan melalui semantic network dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut ini.

Gambar 2.4 Semantic Network

Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh semantic network :

a) Kemudahan dalam penambahan node dan link, serta mudah dimengerti b) Lebih detail dalam menggambarkan suatu object

c) Hamper sama dengan penyimpanan informasi

d) Dapat membuat alasan dan membuat definisi pernyataan antara link yang tidak terhubung

5) Logic

Bentuk pengetahuan yang paling tua dalam merepresentasikan pengetahuan dalam computer adalah logic. Dalam logic sendiri ada dua teknik yang sering digunakan dalam representasi pengetahuan yaitu propositional logic dan predicate calculus.

a) propositional logic

propositional logic merepresentasikan dan memberi alasan dengan dahlil

b) Predicate calculus

Predicate calculus membagi pernyataan menjadi beberapa bagian,

pemberian nama, karakteristik objek, keterangan lain tentang objek.

2.3.5 Verifikasi

Suatu kualitas dari basis pengetahuan dapat dilihat dari ukuran, kompleksitas dan sifat kritikal dari aplikasi-aplikasi yang ada. Semua itu dapat diwujudkan dari proses-proses verifikasi. Elemen ini sangat penting bagi suatu sistem berbasis pengetahuan. Verifikasi adalah membangun sistem pakar yang benar.

Verifikasi itu sendiri terdiri dari dua proses yaitu : (1) Memeriksa pelaksanaan suatu sistem secara spesifik

(2) Memeriksa konsistensi dan kelengkapan dari basis pengetahuan

Verifikasi dijalankan ketika ada penambahan atau perubahan pada rule, karena rule tersebut sudah ada pada sistem. Sedangkan tujuan verifikasi adalah untuk memastikan adanya kecocokan antara sistem dengan apa yang sistem kerjakan (rule base) dan juga untuk memastikan bahwa sistem itu terbebas dari

error. Berikut ini adalah beberapa pengecekan rule dalam suatu basis

pengetahuan.

(1) Redundant rules

Redundant rules terjadi jika rule atau lebih mempunyai premis dan konklusi

yang sama.

(2) Conflicting rules

Conflicting rules terjadi jika dua buah rule atau lebih mempunyai premis yang

(3) Circular rules

Circular rules adalah suatu keadaan dimana terjadi proses perulangan dari

suatu rule. Ini dikarenakan suatu premis dari salah satu rule merupakan konklusi dari rule yang lain.

2.3.6 Block Diagram

Block diagram merupakan susunan rule-rule yang terdapat di dalam

sebuah bidang ilmu. Dengan membuat block diagram di dalam sistem pakar maka dapat diketahui urutan kerja sistem dalam mencari keputusan.

2.3.7 Dependency Diagram

Dependency diagram di dalam sistem pakar bersifat untuk menunjukkan

hubungan atau ketergantungan antara inputan pertanyaan, rule-rule dan rekomendasi yang dibuat oleh prototype sistem berbasis pengetahuan. Dari block

diagram diatas apabila diteruskan menjadi dependency diagram.

2.4 Sekilas Tentang J ava

Java adalah bahasa pemrograman yang disusun oleh James Gosling yang dibantu oleh rekan-rekannya di suatu perusahaan perangkat lunak yang bernama Sun Microsystems, pada tahun 1991. Bahasa pemrograman ini mula-mula diinisialisasi dengan nama “ Oak ”, namun pada tahun 1995 diganti namanya menjadi “Java”. Menurut definisi Sun, Java adalah nama sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine (JVM). JVM inilah yang akan membaca

Dokumen terkait